Pada suatu malam, seorang polisi bernama Budi mendapat panggilan darurat dari
pusat komando. Panggilan tersebut menginformasikan bahwa sebuah motor telah
dicuri dari depan sebuah rumah di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Budi segera berangkat ke tempat kejadian perkara untuk memulai penyelidikan. Sampai di lokasi, Budi memeriksa kondisi rumah dan sekitarnya. Dia melihat ada beberapa petunjuk yang dapat membantunya mengidentifikasi pelaku pencurian. Pertama, ada bekas ban yang terlihat di tanah, menunjukkan bahwa motor telah dipindahkan dari tempat parkirnya. Kedua, ada sejumlah kabel pengaman yang dipotong, menunjukkan bahwa pelaku telah merusak kunci motor untuk membuka dan menghidupkannya. Budi kemudian bertemu dengan pemilik motor, yang memberikan keterangan tentang kejadian tersebut. Menurut pemilik, dia terakhir kali melihat motor pada pukul 21.00 malam sebelum dia tidur. Namun, ketika dia bangun pada pukul 05.00 pagi, dia melihat motor telah hilang. Budi mulai menyelidiki kejadian ini dengan mengumpulkan informasi dari saksi- saksi, seperti tetangga sekitar dan warga sekitar. Dia juga mengumpulkan bukti-bukti lainnya, seperti rekaman CCTV dari daerah sekitar yang mungkin dapat menunjukkan gerakan pelaku. Setelah beberapa jam, Budi menemukan beberapa petunjuk tambahan yang membuatnya semakin yakin tentang pelaku. Dia mendapat informasi dari seorang saksi yang melihat seseorang dengan ciri-ciri tertentu berada di dekat rumah korban pada malam pencurian. Selain itu, dari rekaman CCTV, Budi melihat seorang pria dengan pakaian yang sama dengan yang dilaporkan oleh saksi. Berdasarkan bukti-bukti tersebut, Budi membuat profil pelaku dan mulai menyelidiki orang-orang yang memiliki ciri-ciri yang sama. Setelah beberapa hari, Budi berhasil menemukan seorang pria yang mencurigakan. Dia menghubungi pria tersebut dan memeriksa motor yang digunakan pria tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, Budi menemukan bahwa motor tersebut memiliki nomor mesin yang sama dengan motor yang dicuri. Akhirnya, setelah beberapa hari penyelidikan, Budi berhasil menangkap pelaku dan mengembalikan motor ke pemiliknya. Pelaku mengakui telah melakukan pencurian motor tersebut dan telah menyerahkan diri ke polisi. Hahaha anda kena prenk. Kenyataan nya polisi di negara wakanda akan menjawab pertanyaan saya yang kehilangan motor dengan jawaban, kemungkinan motor kamu dipinjam sama teman-teman mu jadi coba tanya kan saja sama teman-teman. Setelah beberapa hari kasus pun ditutup. Polisi dinegara wakanda lebih senang menilang dan meminta uang(pungli) secara langsung. Dua kali saya ditilang. Pertama ketika saya masih SMA, biasanya polisi tidak ada di jalan itu. Maklum jalan pedesaan, tapi entah kenapa polisi ada waktu itu dan pas waktu saya tidak memakai helm. Saya diberhentikan dan kunci motor saya langsung diaambil. Pada waktu itu saya meminta maaf kepada polisi, tapi jawaban nya sungguh membekas dihati saya. Ndak paralu waang sikolah doh, honda ko ka den anttan ka lubuak aluang, sunggu sangat polisi yang bijaksana. Jujur waktu itu saya belum tahu teknis penilangan. Dalam hati saya pada waktu itu sedih dan kesal dengan polisi tersebut, akhirnya saya langsung naik angkot dan pergi ke sekolah tanpa meminta surat tilang, waktu sekolah saya tidak fokus memikirkan keadaan motor, perasaan saya bercampur aduk. Ketika saya pulang ke rumah abang-abag saya sudah tahu. Musibah yang saya alami. Dan mereka meminta surat tilang nya. Tapi saya jawab saya tidak tahu, mereka pun marah. Tapi walaupun seperti itu mereka bergegas mengambil motor di tempatnya pada hari itu juga. dan kau tahu kawan, motor pulang dengan kondisi beberapa komponen yang ditukar terbukti dengan suara motor yang agak aneh dan lebih boros minyak. Kejadian kedua ketika saya akan mengambil leptop yang sudah di servis, ketika lampu merah saya berhenti, tiba-tiba ada polisi yang menyuruh saya menepi padahal waktu itu saya lengkap. Saya disuruh masuk ke pos. Saya diminta menunjukkan surat- surat. Pada waktu itu kebetulan saya tidak membawa STNK motor. Ini jawaban polisi yang bijaksana: sekarang motor kamu saya tilang, kamu bisa ambil motor nya ketika sidang, tapi kamu bisa ambil sekarang asalkan kamu membayar 300 ribu rupiah. Singkat cerita saya nego dengan polisi tersebut karena saya tidak ada waktu untuk mengikuti sidang. Ditambah dengan jarak rumah saya dan tempat ditilang cukup jauh. Akhirnya nego ke nego saya membayar polisi tersebut 100 ribu rupiah. Itulah cerita saya dengan polisi yang ada di negera wakanda. Ditambah dengan kasus Sambi dan tede minahasi, menjadikan saya tambah tidak percaya kepada polisi. Dahulu waktu saya kecil saya sering main polisi-polisian. Dimana polisi mengejar penjahat. Tapi sekarang saya tidak tahu siapa penjahat sebenarnya. Sekarang kawan saya meminta pada mu menjawab masih adakah polisi yang baik di negara wakanda? Jujur saya pesimis mengenai itu. Kawan saya membuat konten ini bukan untuk menjelek-jelekan polisi, tapi tujuan saya adalah membagi cerita yang benar-benar terjadi yang pernah saya alami. Dari saya lahir sampai SMP saya berpikir polisi itu baik. Persetan dengan cerita orang lain yang mengatakan polisi itu lintah darat. Tapi yang mengecewakan nya ternyata apa yang diceritakan orang-orang tersebut benar. Ketika saya melihat secara langsung waktu SMA. Semoga yang memegang amanah ini bisa terbuka hati nya. Karena ini adalah negeri wakanda kita. 窗体顶端