You are on page 1of 4

Nama : Nicho Deven

NIM : 00000045907
Kelas : EA734-B TUGAS WEEK 5

SOAL 1
PT Purabaya melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas inventory nya dengan mengganti
asumsi arus biaya dari Weighted Average Costing (WAC) ke FIFO pada tahun 20X9.
Perubahan tersebut membawa dampak pada laporan keuangan tahun 20X7 dan 20x8 pada
nilai Ending Inventory yaitu:

20X7 : Naik $10,000


20X8 : Naik $15,000
20X9 : Naik $20.000

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain sebelum perubahan kebijakan adalah
sebagai berikut: (dalam USD)
Account 20X9 20X8

Revenue 250,000 200,000

Cost of Sales 100,000 80,000

Gross Profit 150,000 120,000

G&A Exp 60,000 50,000

Selling Exp 25,000 15,000

Net Profit 65,000 35,000

Sajikan dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut sesuai dengan yang dikehendaki oleh
PSAK 25!
Jawab :
Penyajian kembali Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif setelah perubahan
kebijakan sesuai PSAK 25

Account 20X9 20X8

Revenue 250,000 200,000

Cost of Sales 80,000 65,000

Gross Profit 170,000 135,000

/
G&A Exp 60,000 50,000

Selling Exp 25,000 15,000

Net Profit 85,000 70,000

Akan terjadi perubahan pada akun Cost of Sales dimana pada tahun 2018 dari 80.000 menjadi
65.000 (turun 15.000) dan pada tahun 2019 dari 100.000 menjadi 80.000 (turun 20.000).
Akibat dari hal tersebut maka terjadi perubahan pada nilai Net Profit, dimana pada tahun
2018 dari 35.000 menjadi 70.000 (naik 35.000) dan pada tahun 2019 dari 65.000 menjadi
85.000 (naik 20.000).

SOAL 2
Suatu entitas memperoleh kapal pesiar dengan CU1.000.000 pada tanggal 1 Januari 20X1 dan
secara tepat menilai masa manfaatnya yaitu 30 tahun sejak tanggal akuisisi dengan nilai s isa
CU100.000. Entitas memutuskan bahwa metode garis lurus adalah metode yang paling tepat
untuk mendepresiasi kapal pesiar.

Pada 20X9 entitas melakukan penelitian substansial ke dalam industri kapal pesiar. Sebagai
hasilnya, pada tanggal 31 Desember 20X9 entitas menilai masa manfaat yacht di 20 tahun
sejak tanggal akuisisi dengan nilai residu sebesar CU500.000. Juga menilai nilai wajar untuk
kapal pesiar pada tanggal 31 Desember 20X9 pada CU800.000. Metode garis lurus masih
dianggap sebagai metode yang paling tepat untuk menyusutkan kapal pesiar.
Anda diminta:
Menerapkan perubahan ini pada tahun 20X9 dan menentukan berapa nilai asset kapal pesiar
yang akan disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 20X9 ?
Jawab :
A. Sebelum terjadi perubahan
Depresiasi = (1.000.000-100.000)/30 = 30.000 per tahun

B. Setelah terjadi perubahan


Depresiasi = (1.000.000-500.000)/20 = 25.000 per tahun
Akumulasi depresiasi dari tahun 20X1-20X9 = 25.000 x 9 tahun = 225.000
Nilai buku pada akhir tahun 20X9 = 1.000.000-225.000 = 775.000
Nilai wajar = 800.000
*Terdapat surplus revaluasi sebesar 800.000-775.000 = 25.000
Maka nilai asset kapal pesiar yang akan disjikan dalam Laporan Posisi Keuangan per 31
Desember 20X9 yaitu CU800.000, seusai dengan nilai wajar pada saat itu.

/
SOAL 3
UNTUK MENJAWAB SOAL INI ANDA DIMINTA UNTUK MEMBACA ISAK
9: PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNAOPERASI, RESTORASI
DAN KEWAJIBAN SERUPA
PT Antara membeli asset tetap pada 1 Januari 20X2 dengan masa manfaat 10 tahun seharga
Rp. 3.000.000.000 tanpa nilai residu. Pada akhir masa penggunaannya, entitas akan terbebani
dengan biaya pembongkaran asset tersebut dengan nilai Rp. 500.000.000. Dalam mengelola
asset ini, entitas menggunakan metode garis lurus untuk mencatat depresiasi dan memilih
menggunakan model biaya (Cost Model) untuk pengukuran lanjutannya. Tingkat diskonto
yang digunakan entitas adalah 7% yang mencerminkan tingkat bunga bebas risiko.

Pada akhir tahun 20X7, entitas menilai bahwa nilai kini biaya pembongkaran berubah
menjadi Rp. 300.000.000. Selama tahun 20X2 hingga 20X7 aset tidak mengalami penurunan
nilai.

Anda diminta:

1. Membuat jurnal pengakuan asset dan provisinya pada 1 Januari tahun 20X2
2. Membuat jurnal yang diperlukan terkait asset dan provisinya per akhir tahun 20X2
3. Membuat jurnal terkait perubahan estimasi pada tahun 20X7
4. Menghitung berapa nilai Aset tetap dan Provisi per 31 Des 20X7

Jawab :

1. 1 Januari 20X2

Akun Debit Kredit

Aset tetap Rp 3.000.000.000

Kas Rp 3.000.000.000

Biaya pembongkaran aset Rp 500.000.000

Liabilitas aktivitas purna operasi Rp 500.000.000

2. 31 Desember 20X2

Akun Debit Kredit

Beban depresiasi aset tetap Rp 300.000.000

Akumulasi depresiasi Rp 300.000.000

Biaya pinjaman Rp 35.000.000

Liabilitas aktivitas purna operasi Rp 35.000.000


*500.000.000 x 7% = 35.000.000

/
3. Perubahan Estimasi 20X7

Akun Debit Kredit

Liabilitas aktivitas purna operasi Rp 401.275.865,35

Biaya perolehan aset Rp 401.275.865,35


*Pada tahun 20X7 jumlah total liabilitas purna operasi adalah Rp701.275.865,35 dan
setiap periode meningkat 7% sesuai dengan tingkat diskonto.
Rp701.275.865,35 – Rp300.000.000 = Rp401.275.865,35

4. 31 Desember 20X7
Nilai tercatat aset = Rp 3.000.000.000–(Rp 300.000.000 x 6 tahun)–Rp
401.275.865,35 = Rp 798.724.134,65.
Aset tersebut akan didepresiasi selama sisa manfaatnya yaitu 4 tahun, sehingga beban
penyusutan untuk tahun berikutnya = Rp 199.681.033,66 per tahun (Rp
798.724.134,65/4 tahun).

Nilai Provisi sebesar Rp300.000.000 sesuai dengan nilai saat ini biaya pembongkaran
asset. Biaya keuangan untuk unwinding of the discount (Biaya Pinjaman) tahun
berikutnya = Rp300.000.000 x 7% = Rp21.000.000.

You might also like