You are on page 1of 22

Sistem Respirasi

dan Sistem Otot


Serangga

-Kelompok 2-
Anggota Kelompok :
1. Aisyah Raihan Fadillah (200342416889)
2. Akhmed David Nugroho (200342616879)
3. Alifiyathut Thoyyibah (200342616852)
4. Annisa Tri Cahyani (200342616405)
5. Arini Andrawati (200342616861)
01
Sistem Respirasi Serangga
Sistem pernapasan
pada serangga

Spirakel adalah lubang ventilasi udara


yang terletak berpasangan pada
setiap segmen tubuh

Trakea adalah pembuluh-pembuluh


halus berbentuk tabung yang
bercabang dan memenuhi seluruh
bagian tubuh serangga

Trakeola adalah cabang-cabang


trakea yang bentuknya kompleks dan
tipis Struktur pernapasan serangga
meliputi: Spirakel, trakea. trakeola
Air sac adalah tempat penyimpanan dan air sac
udara
Spirakel
Spirakel memiliki bulu-bulu (filter apparatus)
yang berfungsi untuk menyaring debu dan
kotoran. Serta terdapat ruang (atrium), yang
dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup
(valve), Setelah udara masuk melalui spirakel
terdapat trakea, di dalam trakea terdapat
lingkaran berbentuk cincin atau spiral di
sepanjang tabung yang dinamakan taenidium
fungsinya untuk mencegah pecahnya trakea.

Pada kebanyakan serangga terdapat dua pasang


spirakel pada thoraks dan delapan pasang
spirakel pada abdomen.
Trakea dan Trakeolus

Trakea berbentuk seperti tabung berwarna


putih keperakan dengan cabang yang banyak.
Cabang trakea yang terkecil yang langsung
berhubungan dengan udara luar melalui
Spirakel
Trakea dan Trakeolus

Trakeolus adalah cabang trakea yang


bentuknya kompleks dan tipis. Trakeolus
berhubungan langsung dengan sel jaringan
tubuh dan tidak dilapisi oleh zat kitin. Trakeolus
berisi udara dan cairan. Proses difusi antara
gas O2 dengan CO2 terjadi di Trakeolus
Difusi dan Ventilasi
Difusi adalah gerakan gas dari keadaan konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang
rendah.

Pertukaran gas pada sebagian besar serangga terestrial yaitu dengan cara
mempertahankan oksigen yang cukup dan mengurangi kehilangan air melalui
spirakel. Selama periode tidak aktif, spirakel serangga akan tertutup, hanya
membuka secara berkala; atau disebut discontinue gas exchange.

Ketika spirakel tertutup, respirasi sel dalam tubuh menyebabkan oksigen digunakan
dalam sistem trakea dan tekanan parsial oksigen turun sampai spirakel membuka
dan menutup dengan cepat pada frekuensi tinggi (fase flutter).
Difusi dan Ventilasi
- Pada serangga tanpa kantung udara seperti larva holometabola, difusi menjadi
mekanisme utama pergerakan gas di trakea dan merupakan satu-satunya cara
pertukaran gas di jaringannya.
- Trakea yang besar berfungsi sebagai cadangan oksigen ketika spirakel tertutup. Gerakan
pemompaan aktif dari thorax dan/atau abdomen memberikan ventilasi (memompa
udara melalui) bagian luar sistem trakea sehingga jalur difusi ke jaringan berkurang.
- Spirakel anterior terbuka saat inspirasi dan spirakel posterior terbuka saat ekspirasi.
- Terdapatnya kantung udara akan memfasilitasi ventilasi dengan meningkatkan volume
udara tidal yang dapat diubah sebagai akibat dari gerakan ventilasi. Jika cabang trakea
utama berventilasi kuat, difusi dapat mengoksidasi jaringan yang paling aktif bernafas,
seperti otot terbang
- Banyak serangga besar yang panjang dan kurus, sehingga meminimalkan jarak difusi dari
spirakel sepanjang trakea ke organ internal mana pun.
02
SISTEM OTOT SERANGGA
Otot serang lintang ( otot bergaris ) berhubungan dengan saraf yang dapat
menyebabkan terjadinya kontraksi otot.

Menimbulkan adanya gerakan gerakan pada organ tubuh, seperti : tungkai,


sayap, dan tarsus yang gerakannya berupa lari, terbang atau loncat.
Otot Skelet dan
Otot Visceral
a. Otot Skelet
Melekat pada dinding tubuh (integumen) serta pada bagian tubuh
lainnya yang dihubungkan oleh saraf halus yang disebut tonofibril.

b. Otot Viseral
Berada di sekitar jantung, saluran pencernaan dan sistem
reproduksi yang dapat menghasilkan gerakan menggelombang.
Gerak yang dihasilkan

1. Merayap, menggeliat, berenang dan berjalan


● Gerak merayap, contohnya pada rayap
menggunakan kaki.
● Gerak Larva bertubuh lunak yang memiliki
skeleton hidrostatik bergerak dengan cara
merayap. Kontraksi otot pada salah satu
bagian tubuh dapat menyebabkan
bertambah panjangnya bagian tubuh
tertentu dan pemanjangan tersebut
sebanding dengan pemampatan yang
terjadi pada bagian tubuh yang lain.
Gerak yang dihasilkan

1. Merayap, menggeliat, berenang dan berjalan


● Gerak berenang, gelombang lateral dari
kontraksi terhadap skeleton hidrostatik dapat
menimbulkan gerak berenang berliku seperti
ular, sedangkan gelombang dari anterior ke
posterior memberikan gerakan berombak.
Gerak yang dihasilkan

1. Merayap, menggeliat,
berenang dan berjalan
● Gerak berjalan. Pada
larva yang memiliki
kaki toraks dan kaki
palsu (proleg) pada
abdomen, seperti
ulat, maka gelombang
kontraksi otot turgor
berjalan dari
posterior ke anterior.
Gerak yang dihasilkan

1. Merayap, menggeliat, berenang dan berjalan


● Gerak berjalan. Pada serangga dengan
eksoskeleton luar yang kokoh, pergerakan
diperoleh dari kontraksi dan relaksasi dari
pasangan otot-otot agonis dan antagonis yang
melekat pada kutikula.
● Ketika serangga berjalan, pergantian
pertumpuan tripod dari kaki depan dan kaki
belakang pada satu sisi dan kaki tengah pada
sisi yang lain mendorong ke belakang
sedangkan kaki-kaki yang lain diangkat
kedepan sehingga menghasilkan gerakan maju.
Gerak yang dihasilkan

Tripod gait
Gerak yang dihasilkan

2. Meloncat
Gerakan meloncat dimungkinkan
karena adanya kaki belakang
yang termodifikasi (femur
belakang yang membesar).
Pada orthoptera tegangan otot
meningkat secara bertingkat dan
akan tersimpan dengan cara
mengubah arah letak (distorsi)
tibia, sedangkan pada fleas
berlangsung dengan cara
menekan bantalan resilin elastic.
Gerak yang dihasilkan

2. Terbang
● Kemampuan terbang hanya
dimiliki oleh serangga dewasa.
● Penerbangan bisa dilakukan
secara aktif menggerakkan
otot-otot terbang atau secara
pasif atau melayang relatif
terhadap angin.
● Frekuensi pergerakan sayap
berbeda dari spesies ke spesies,
misalnya pada kupu-kupu 5 Hz
(5 kali/detik) sedangkan pada
lebah 180 Hz
Gerak yang dihasilkan

2. Terbang
● otot terbang ada dua macam yaitu otot langsung
dan otot tidak langsung.
a. Otot langsung mempunyai perlekatan dengan
sayap dan bekerja secara langsung
menggerakkan sayap.
b. Otot tidak langsung melekat pada dinding
toraks bagian dalam dan kontraksinya
menyebabkan perubahan bentuk dada dan
secara tidak langsungmenggerakkan sayap
(Gullan dan Cranston, 2010)
Terima
Kasih
CREDITS: Diese Präsentationsvorlage wurde von
Slidesgo erstellt, inklusive Icons von Flaticon und
Infografiken & Bilder von Freepik

You might also like