You are on page 1of 2

Nama : Ahmad Ardiyanto

NIM : 53010220002
Kelas : SPI D

1. Apakah itu Antropologi ?


Antropologi adalah ilmu sosial yang mempelajari manusia secara komprehensif. Kata
“antropologi” berasal dari bahasa Yunani, di mana “anthropos” berarti “manusia” dan
“logos” berarti “ilmu” atau “pengetahuan”. Sebagai disiplin ilmu, antropologi
mencakup sejumlah subbidang yang berbeda, tetapi tujuan umumnya adalah untuk
memahami manusia dalam keragaman budaya, sosial, biologis, dan historisnya.

Antropologi berusaha mempelajari manusia dalam segala aspek kehidupannya, baik


masa lalu maupun masa kini. Antropolog mempelajari berbagai aspek kehidupan
manusia, termasuk budaya, bahasa, agama, sistem sosial, organisasi politik, ekonomi,
dan interaksi manusia dengan lingkungan fisiknya.

2. Apa bidang kajiannya ?


Antropologi memiliki beberapa bidang kajian yang berbeda-beda. Berikut adalah
beberapa bidang kajian utama dalam antropologi:

a. Antropologi Budaya: Mempelajari kehidupan sosial dan budaya


manusia dalam masyarakat. Bidang kajian ini meliputi sistem nilai,
norma sosial, simbol-simbol, praktik-praktik, organisasi sosial,
agama, ekonomi, politik, seni, ritual, dan perubahan budaya.
b. Antropologi Linguistik: Mempelajari bahasa dan komunikasi
manusia. Bidang ini meliputi analisis bahasa, struktur bahasa, variasi
bahasa, perubahan bahasa, pemahaman budaya melalui bahasa, dan
interaksi sosial melalui bahasa.
c. Antropologi Fisik (Antropologi Biologis): Mempelajari aspek
biologis manusia, termasuk evolusi manusia, keragaman fisik,
genetika populasi manusia, adaptasi manusia terhadap lingkungan,
dan studi tentang fosil manusia.
d. Arkeologi: Mempelajari manusia melalui peninggalan fisik mereka
yang telah terkubur, seperti artefak, situs arkeologi, fosil manusia,
dan struktur budaya masa lalu. Bidang ini membantu memahami
sejarah manusia, perubahan budaya, dan pengaruh lingkungan
terhadap kehidupan manusia.
e. Antropologi Terapan: Mengaplikasikan pengetahuan dan metode
antropologi untuk memecahkan masalah dalam konteks praktis.
Bidang ini melibatkan antropologi bisnis, antropologi medis,
antropologi hukum, antropologi pengembangan, antropologi
pendidikan, dan lain-lain.
Selain itu, terdapat juga subbidang lain dalam antropologi, seperti antropologi urban,
antropologi visual, antropologi politik, antropologi ekonomi, dan antropologi ekologi.
Setiap subbidang ini mengkhususkan diri dalam aspek tertentu dari kehidupan
manusia dan menerapkan metode penelitian antropologi untuk memahaminya secara
mendalam.

3. Bagaimana sejarah terbentuknya ilmu antropologi?


Ilmu antropologi berkembang sebagai disiplin akademik di abad ke-19, meskipun
banyak dari pertanyaan-pertanyaan dan tema-tema yang antropologi jelajahi telah
menjadi subjek pemikiran manusia selama berabad-abad. Antropologi sebagai ilmu
pengetahuan lahir dari pertemuan berbagai tradisi intelektual dan penelitian, termasuk
filosofi, sejarah, geografi, dan ilmu alam.

Pada abad ke-18 dan ke-19, banyak penjelajah, misionaris, dan penakluk kolonial
Eropa yang mencatat dan seringkali salah menafsirkan cara hidup dan kepercayaan
dari orang-orang yang mereka temui di berbagai belahan dunia. Pada saat yang sama,
ilmu alam sedang berkembang pesat, memunculkan banyak pertanyaan tentang asal-
usul dan hubungan antara spesies yang berbeda, termasuk manusia. Beberapa
ilmuwan mulai mengkaji fosil manusia purba dan mencoba memahami bagaimana
manusia berkembang dan menyebar di seluruh dunia.

Pada pertengahan abad ke-19, beberapa cendekiawan mulai merumuskan teori yang
lebih sistematis tentang budaya dan perilaku manusia, seringkali berdasarkan
penelitian lapangan yang luas dan mendalam. Franz Boas, sering disebut sebagai
“bapak antropologi Amerika”, adalah salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam
sejarah ini. Dia menekankan pentingnya penelitian lapangan yang cermat dan
berpendapat bahwa budaya harus dipahami dalam konteksnya sendiri, bukan melalui
prisma budaya peneliti.

Sejak saat itu, antropologi telah berkembang dan bercabang menjadi banyak
subdisiplin, termasuk antropologi sosial, antropologi budaya, antropologi fisik atau
biologis, antropologi linguistik, dan arkeologi. Meskipun masing-masing memiliki
fokus dan metode yang berbeda, mereka semua berbagi minat dalam memahami
manusia dalam semua keragaman dan kompleksitasnya.

You might also like