You are on page 1of 124

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK


1.1 Kerangka Dasar Kurikulum SMK
Berdasarkan Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur
Kurikulum SMK /MAK dan Perdirjen Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, Struktur Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SMK NU 1 Pesanggaran meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas
XII. Untuk meningkatkan pengembangan diri, bakat, dan minat siswa, maka SMK NU
1 Pesanggaran menyediakan pelayanan berupa bimbingan dan ekstrakurikuler.
Daftar Mata Pelajaran SMK NU 1 Pesanggaran Kurikulum 2013 beserta
pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran Kompetensi Keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris 352
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
C. Muatan Penjurusan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Ekonomi Bisnis 72
3. Administrasi Umum 72
4. IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Etika Profesi 72
2. Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 108
3. Akuntansi Dasar 180
4. Perbankan Dasar 108
C3. Kompetensi Keahlian
1. Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur 454
2. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah 280
3. Akuntansi Keuangan 420
4. Komputer Akuntansi 350
5. Administrasi Pajak 210
6. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
D. Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah 72
Total 5.088

STRUKTUR KURIKULUM
KOMPETENSI KEAHLIAN : AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
TAHUN 2022/2023
X XI XII
A. Muatan Nasional I II I II I II
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4

B. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 3 3 - - - -
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -

C. Muatan Peminatan Kejuruan


C1. Dasar Bidang Keahlian
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
10. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
11. Administrasi Umum 2 2 - - - -
12. IPA 2 2 - - - -

C2. Dasar Program Keahlian


13. Etika Profesi 2 2 - - - -
14. Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 3 3 - - - -
15. Akuntansi Dasar 5 5 - - - -
16. Perbankan Dasar 3 3 - - - -

C3. Kompetensi Keahlian


17. Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang,
- - 6 6 7 7
dan Manufaktur
18. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi
- - 4 4 4 4
Pemerintah
19. Akuntansi Keuangan - - 6 6 6 6
20. Komputer Akuntansi - - 5 5 5 5
21. Administrasi Pajak - - 3 3 3 3
22. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8

D. Muatan Lokal
23. Bahasa Daerah (Jawa) 2 2 - - - -

Jumlah Total 48 48 48 48 48 48

Sesuai dengan Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur


Kurikulum SMK /MAK dan Perdirjen Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018, Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
adalah:
1. Muatan Nasional (A)
a. Pendidikan agama dan budi pekerti
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
agama yang dianutnya. jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Membaca al-Qur’an dengan meyakini 2.1 Menunjukkan perilaku kontrol diri
bahwa kontrol diri (mujahadah an- (mujahadah an- nafs), prasangka baik
nafs), prasangka baik (husnuzzan), (husnuzzan), dan persaudaraan
dan persaudaraan (ukhuwah) adalah (ukhuwah) sebagai implementasi
perintah agama perintah QS al-Anfal (8):72, QS al-
Hujurat (49): 10 dan 12 serta Hadis
terkait
1.2 Meyakini bahwa pergaulan bebas dan 2.2 Menghindarkan diri dari pergaulan
zina adalah dilarang agama bebas dan perbuatan zina sebagai
pengamalan QS al-Isra’ (17): 32, dan
QS an-Nur (24): 2, serta Hadis terkait
1.3 Meyakini bahwa Allah Maha Mulia, 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi; kokoh
Maha Memberi Rasa Aman, Maha pendirian, pemberi rasa aman, tawakal
Memelihara, Maha Sempurna dan adil sebagai implementasi
Kekuatan-Nya, Maha Penghimpun, pemahaman al-Asmau al- Husna: Al-
Maha Adil, dan Maha Akhir Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al- Matin,
Al-Jami’, Al-‘Adl, dan Al-Akhir
1.4 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat 2.4 Menunjukkan sikap disiplin, jujur dan
Allah swt. bertanggung jawab, sebagai
implementasi beriman kepada
malaikat-malaikat Allah swt.
1.5 Terbiasa berpakaian sesuai dengan 2.5 Menunjukkan perilaku berpakaian
syariat Islam sesuai dengan syariat Islam
1.6 Meyakini bahwa jujur adalah ajaran 2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam
pokok agama kehidupan sehari-hari
1.7 Meyakini bahwa menuntut ilmu adalah 2.7 Memiliki sikap semangat keilmuan
perintah Allah dan Rasul-Nya sebagai implementasi pemahaman QS
at-Taubah (9): 122 dan Hadis terkait
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis dan ijtihad 2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas dan taat
sebagai sumber hukum Islam beribadah sebagai implementasi
pemahaman terhadap kedudukan al-
Qur’an, Hadis, dan ijtihad sebagai
sumber hukum Islam
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat dan wakaf 2.9 Menunjukkan kepedulian sosial sebagai
adalah perintah Allah dapat memberi hikmah dari perintah haji, zakat, dan
kemaslahatan bagi individu dan wakaf
masyarakat
1.10 Meyakini kebenaran dakwah Nabi 2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban
Muhammad saw di Makkah menegakkan kebenaran sebagai ’ibrah
dari sejarah strategi dakwah Nabi di
Makkah
1.11 Meyakini kebenaran dakwah Nabi 2.11 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah
Muhammad saw di Madinah dan kerukunan sebagai ibrah dari
sejarah strategi dakwah Nabi di
Madinah
1.12 Terbiasa membaca al- Qur’an dengan 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung jawab,
meyakini bahwa taat pada aturan, kompetitif dalam kebaikan dan kerja
kompetisi dalam kebaikan, dan etos keras sebagai implementasi dari
kerja sebagai perintah agama pemahaman QS al Maidah (5): 48; QS
an-Nisa (4): 59; dan QS at-Taubah (9):
105 serta Hadis yang terkait
1.13 Meyakini bahwa agama mengajarkan 2.13 Bersikap toleran, rukun, dan
toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak
menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi
kekerasan pemahaman QS Yunus (10): 40-41 dan
QS al- Maidah (5): 32, serta Hadis
terkait
1.14 Meyakini adanya kitab- kitab suci Allah 2.14 Peduli kepada orang lain dengan saling
swt. menasihati sebagai cerminan beriman
kepada kitab-kitab Allah swt.
1.15 Meyakini adanya rasul- rasul Allah swt. 2.15 Menunjukkan perilaku saling menolong
sebagai cerminan beriman kepada
rasul-rasul Allah swt.
1.16 Meyakini bahwa Islam mengharus-kan 2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah (berani
umatnya untuk memiliki sifat syaja’ah membela kebenaran) dalam
(berani membela kebenaran) dalam mewujudkan kejujuran
mewujudkan kejujuran
1.17 Meyakini bahwa hormat dan patuh 2.17 Menunjukkan perilaku hormat dan
kepada orangtua dan guru sebagai patuh kepada orangtua dan guru
kewajiban agama sebagai implementasi pemahaman QS
al-Isra’ (17): 23 dan Hadis terkait
1.18 Menerapkan penyelenggaraan jenazah 2.18 Menunjukkan sikap tanggung jawab
sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan kerja sama dalam
penyelenggaraan perawatan jenazah di
masyarakat
1.19 Menerapkan ketentuan khutbah, tablig, 2.19 Menjaga kebersamaan dengan orang
dan dakwah di masyarakat sesuai lain dengan saling menasihati melalui
dengan syariat Islam khutbah, tablig, dan dakwah
1.20 Menerapkan prinsip ekonomi dan 2.20 Bekerjasama dalam menegakkan
muamalah sesuai dengan ketentuan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi
syariat Islam sesuai syariat Islam
1.21 Mengakui bahwa nilai-nilai Islam dapat 2.21 Bersikap rukun dan kompetitif dalam
mendorong kemajuan perkembangan kebaikan sebagai implementasi nilai-
Islam pada masa kejayaan nilai perkembangan peradaban Islam
pada masa kejayaan
1.22 Mempertahankan keyakinan yang 2.22 Bersikap rukun dan kompetitif dalam
benar sesuai ajaran Islam dalam kebaikan sebagai implementasi nilai-
sejarah peradaban Islam pada masa nilai sejarah peradaban Islam pada
modern masa modern
1.23 Terbiasa membaca al- Qur’an sebagai 2.23 Bersikap kritis dan demokratis sesuai
pengamalan dengan meyakini bahwa dengan pesan QS Ali Imran (3): 190-
agama mengajarkan kepada umatnya 191 dan 159, serta Hadis terkait
untuk berpikir kritis dan bersikap
demokratis
1.24 Meyakini bahwa agama mewajibkan 2.24 Berbuat baik kepada sesama manusia
umatnya untuk beribadah dan sesuai dengan perintah QS Luqman
bersyukur kepada Allah serta berbuat (31): 13- 14 dan QS al-Baqarah (2):
baik kepada sesama manusia 83, serta Hadis terkait
1.25 Meyakini terjadinya hari akhir 2.25 Berperilaku jujur, bertanggung jawab,
dan adil sesuai dengan keimanan
kepada hari akhir
1.26 Meyakini adanya qadha dan qadar 2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan tawakal
Allah swt. sebagai implementasi beriman kepada
qadha dan qadar Allah swt.
1.27 Meyakini bahwa agama mewajibkan 2.27 Berperilaku kerja keras, dan
umatnya untuk bekerja keras dan bertanggung jawab dalam kehidupan
bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari
1.28 Meyakini kebenaran ketentuan 2.28 Menunjukkan sikap bersatu dan
pelaksanaan pernikahan berdasarkan kebersamaan dalam lingkungan
syariat Islam masyarakat sebagai implementasi
ketentuan pernikahan dalam Islam
1.29 Meyakini kebenaran ketentuan waris 2.29 Peduli kepada orang lain sebagai
berdasarkan syariat Islam cerminan pelaksanaan ketentuan waris
dalam Islam
1.30 Meyakini kebenaran ketentuan dakwah 2.30 Bersikap moderat dan santun dalam
berdasarkan syariat Islam dalam berdakwah dan mengembangkan
memajukan perkembangan Islam di ajaran Islam
Indonesia
1.31 Meyakini kebenaran bahwa dakwah 2.31 Menjunjung tinggi kerukunan dan
dengan cara damai, Islam diterima kedamaian dalam kehidupan sehari-
oleh masyarakat di Indonesia hari
1.32 Meyakini bahwa islam adalah rahmatan 2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai Islam
lil- ‘alamin yang dapat memajukan rahmatanlil-alamin sebagai pemicu
peradaban dunia kemajuan peradaban Islam di masa
mendatang
1.33 Meyakini bahwa kemunduran umat 2.33 Mewaspadai secara bijaksana terhadap
Islam di dunia, sebagai bukti penyimpangan ajaran Islam yang
penyimpangan dari ajaran Islam yang berkembang di masyarakat
benar

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat informasi dan prosedur
faktual, konseptual, prosedural, dan kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan menyelesaikan masalah sederhana sesuai
lingkup kajian Pendidikan Agama Islam dengan lingkup kajian Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti pada tingkat teknis, Islam dan Budi Pekerti.
spesifik, detail dan kompleks berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, mengolah, dan menyaji secara efektif,
seni, budaya, dan humaniora dalam kreatif, produktif, kritis, mandiri,
konteks pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, ranah abstrak, terkait dengan
dunia kerja, warga masyarakat nasional, pengembangan dari yang dipelajarinya di
regional dan internasional. sekolah.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan gerak
mahir, menjadikan gerak alami, dalam
ranah kongkrit terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis QS al-Anfal (8):72, QS al- 4.1 Membaca QS al-Anfal (8):72, QS al-
Hujurat (49): 10 dan 12 serta Hadis Hujurat (49): 10 dan 12, sesuai
tentang kontrol diri (mujahadah an- dengan kaidah tajwid dan makharijul
nafs), prasangka baik (husnuzzan), huruf
dan persaudaraan (ukhuwah) Mendemonstrasikan hafalan QS al-
Anfal (8:72), QS al- Hujurat (49): 10
dan 12 dengan fasih dan lancar
Menyajikan keterkaitan antara kualitas
keimanan dengan kontrol diri
(mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzan), dan persaudaraan
(ukhuwah) sesuai dengan pesan QS al-
Anfal (8:72), QS al-Hujurat (49): 10
dan 12, serta Hadis terkait
3.2 Menganalisis QS al-Isra’ (17): 32, dan 4.2 Membaca QS al-Isra’ (17): 32, dan QS
QS an-Nur (24): 2, serta Hadis tentang an-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah
larangan pergaulan bebas dan tajwid dan makharijul huruf
perbuatan zina Mendemonstrasikan hafalan QS al-Isra’
(17): 32, dan QS an-Nur (24): 2
dengan fasih dan lancar
Menyajikan larangan pergaulan bebas
dan perbuatan zina dengan berbagai
kekejian (fahisyah) yang
ditimbulkannya sesuai pesan QS al-
Isra’ (17): 32, dan QS an-Nur (24): 2
3.3 Menganalisis makna al- Asma’u al- 4.3 Menyajikan hubungan makna al-
Husna: al- Karim, al-Mu’min, al- Wakil, Asma’u al-Husna: al-Karim, al-Mu’min,
al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan
al-Akhir dengan perilaku keluhuran
budi, kokoh pendirian, rasa aman,
tawakal dan perilaku adil
3.4 Menganalisis makna beriman kepada 4.4 Mempresentasikan hubungan makna
malaikat- malaikat Allah swt. beriman kepada malaikat-malaikat
Allah swt dengan perilaku teliti,
disiplin, dan waspada
3.5 Menerapkan ketentuan berpakaian 4.5 Mempraktikkan tata cara berpakaian
sesuai syariat Islam sesuai syariat Islam
3.6 Memahami manfaat kejujuran dalam 4.6 Melaksanakan perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari- hari.
3.7 Menganalisis kewajiban menuntut ilmu 4.7 Menyajikan kewajiban menuntut ilmu
untuk membela agama dengan kewajiban membela agama
sesuai perintah QS at- Taubah (9): 122
dan Hadis
3.8 Menganalisis kedudukan al-Qur’an, 4.8 Menentukan suatu hukum berdasarkan
Hadis, dan ijtihad sebagai sumber al-Qur’an, Hadis, dan ijtihad sebagai
hukum Islam sumber hukum Islam
3.9 Menganalisis tata cara ibadah haji, 4.9 Menyimulasikan tata cara ibadah haji,
zakat, dan wakaf zakat, dan wakaf
3.10 Menganalisis substansi, strategi, dan 4.10 Menyajikan substansi, strategi, dan
penyebab keberhasilan dakwah Nabi penyebab keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Makkah Muhammad saw di Makkah
3.11 Menganalisis strategi, dan keberhasilan 4.11 Mempresentasikan dan strategi dengan
dakwah Nabi Muhammad saw di keberhasilan dakwah Nabi Muhammad
Madinah saw di Madinah
3.12 Menganalisis makna QS al-Maidah (5): 4.12 Membaca QS al-Maidah (5): 48; QS an-
48; QS an- Nisa (4): 59, dan QS at- Nisa (4): 59, dan QS at-Taubah (9):
Taubah (9): 105, serta Hadis tentang 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan
taat pada aturan, kompetisi dalam makharijul huruf
kebaikan, dan etos kerja Mendemonstrasikan hafalan QS al-
Maidah (5): 48; QS an- Nisa (4): 59,
dan QS at- Taubah (9): 105 dengan
fasih dan lancar
Menyajikan perintah berkompetisi dalam
kebaikan dan kepatuhan terhadap
ketentuan Allah sesuai dengan pesan
QS al-Maidah (5): 48; QS an-Nisa (4):
59, dan QS at-Taubah (9): 105
3.13 Menganalisis makna QS Yunus (10): 4.13 Membaca QS Yunus (10): 40- 41 dan
40-41 dan QS al-Maidah (5): 32, serta QS al-Maidah (5): 32 sesuai dengan
Hadis tentang toleransi, rukun, dan kaidah tajwid dan makharijul huruf
menghindarkan diri dari tindak Mendemonstrasikan hafalan QS Yunus
kekerasan (10): 40-41 dan QS al-Maidah (5): 32
dengan fasih dan lancar
Mempresentasikan perintah toleransi
dan kerukunan sesuai pesan QS Yunus
(10): 40-41 dan menghindari tindak
kekerasan sesuai pesan QS Al-Maidah
(5): 32
3.14 Menganalisis makna iman kepada 4.14 Mempresentasikan keterkaitan antara
kitab-kitab Allah swt. beriman kepada kitab- kitab suci Allah
swt dengan perilaku sehari-hari
3.15 Menganalisis makna iman kepada 4.15 Menyajikan hubungan antara iman
rasul-rasul Allah swt. kepada rasul-rasul Allah swt dengan
keteguhan dalam bertauhid, toleransi,
ketaatan, dan kecintaan kepada Allah
3.16 Menganalisis makna syaja’ah (berani 4.16 Menyajikan makna syaja’ah (berani
membela kebenaran) dalam membela kebenaran) dan upaya
mewujudkan kejujuran mewujudkan kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari
3.17 Menganalisis perilaku hormat dan 4.17 Menyajikan ketauhidan dalam
patuh kepada orangtua dan guru beribadah serta hormat dan patuh
kepada orangtua dan guru sesuai
dengan QS al-Isra’ (17): 23 dan Hadis
terkait
3.18 Mengevaluasi tata cara perawatan 4.18 Menyimulasikan tata cara perawatan
jenazah jenazah
3.19 Menganalisis pelaksanaan khutbah, 4.19 Menyimulasikan tata cara khutbah,
tablig, dan dakwah tablig, dan dakwah
3.20 Menganalisis prinsip- prinsip dan 4.20 Menentukan kegiatan usaha sesuai
praktik ekonomi dalam Islam dengan prinsip-prinsip dan praktik
ekonomi dalam Islam
3.21 Menganalisis perkembangan peradaban 4.21 Menyajikan perkembangan peradaban
Islam pada masa kejayaan (Masa Islam dan faktor- faktor yang
Khulafaur Rasyidin– Bani Umayyah) mempengaruhinya pada masa
kejayaan (Khulafaur Rasyidin – Bani
Umayyah)
3.22 Menganalisis perkembangan Islam 4.22 Menyajikan perkembangan peradaban
pada masa modern (1800- sekarang) Islam pada masa modern (1800-
sekarang)
Menyajikan prinsip-prinsip
pembaharuan yang sesuai dengan
perkembangan peradaban Islam pada
masa modern
3.23 Mengevaluasi makna QS Ali Imran (3): 4.23 Membaca QS Ali Imran (3): 190-191,
190-191, dan QS Ali Imran (3): 159, dan QS Ali Imran (3): 159,; sesuai
serta Hadis tentang berpikir kritis dan dengan kaidah tajwid dan makharijul-
bersikap demokratis huruf
Mendemonstrasikan hafalan QS Ali
Imran (3): 190-191, dan QS Ali Imran
(3): 159, dengan lancar
Menyajikan sikap kritis dan ciri orang-
orang berakal (ulil albab) sesuai pesan
QS Ali Imran (3): 190-191
Mempresentasikan demokrasi dan
sikap tidak memaksakan kehendak
sesuai pesan QS Ali Imran (3): 159
3.24 Mengevaluasi makna QS Luqman (31): 4.24 Membaca QS Luqman (31): 13- 14 dan
13-14 dan QS al-Baqarah (2): 83, serta QS al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan
Hadis tentang kewajibanberibadah dan kaidah tajwid dan makharijul huruf
bersyukur kepada Allah sertaberbuat Mendemonstrasikan hafalan QS
baik kepada sesama manusia Luqman (31): 13-14 dan QS al-
Baqarah (2): 83 dengan lancar
Mempresentasikan kewajiban
beribadah dan bersyukur kepada Allah
serta berbuat baik terhadap sesama
manusia sesuai pesan QS Luqman
(31): 13-14 dan QS al- Baqarah (2): 83
3.25 Mengevaluasi makna iman kepada hari 4.25 Menyajikan perilaku jujur, bertanggung
akhir jawab, dan adil sebagai perwujudan
iman kepada hari akhir
3.26 Mengevaluasi makna iman kepada 4.26 Mempresentasikan makna sikap
qadha dan qadar optimis, ikhtiar, dan tawakkal sebagai
perwujudan iman kepada qadha dan
qadar Allah swt.
3.27 Mengevaluasi perilaku bekerja keras 4.27 Menyajikan perilaku bekerja keras,
dan bertanggung jawab dalam jujur, bertanggung jawab, adil, dan
kehidupan sehari-hari yang toleransi dalam kehidupan sehari-hari
berkembang di masyarakat yang berkembang di masyarakat
sebagai wujud keimanan
3.28 Mengevaluasi ketentuan pernikahan 4.28 Menyajikan prosesi pernikahan dalam
dalam Islam Islam
3.29 Mengevaluasi ketentuan waris dalam 4.29 Menggunakan ketentuan pembagian
Islam waris Islam dalam kehidupan
3.30 Mengevaluasi strategi dakwah dan 4.30 Menyajikan prinsip-prinsip strategi
perkembangan Islam di Indonesia dakwah dan perkembangan Islam di
Indonesia
3.31 Mengevaluasi sejarah perkembangan 4.31 Menyajikan nilai-nilai keteladanan
Islam di Indonesia tokoh-tokoh dalam sejarah
perkembangan Islam di Indonesia
3.32 Mengevaluasi faktor-faktor kemajuan 4.32 Menyajikan faktor-faktor penentu
peradaban Islam di dunia kemajuan peradaban Islam di dunia
3.33 Mengevaluasi faktor-faktor 4.33 Menyajikan faktor-faktor penyebab
kemunduran peradaban Islam di dunia kemunduran peradaban Islam di dunia
b. Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jam pelajaran : 212 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
agama yang dianutnya jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menghayati hakikat bangsa dan Negara 2.1 Responsif terhadap hakikat bangsa dan
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Negara
Esa
1.2 Mensyukuri fungsi dan peran Pancasila 2.2 Proaktif melaksanakan fungsi dan
dalam kehidupan bangsa dan negara peran Pancasila dalam kehidupan
Indonesia bangsa dan negara Indonesia
1.3 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam 2.3 Menunjukkan sikap peduli terhadap
praktik penyelenggaraan pemerintahan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
Negara sebagai salah satu bentuk kehidupan berbangsa dan bernegara
pengabdian kepada Tuhan Yang Maha
Esa
1.4 Mengamalkan ketentuan Undang- 2.4 Peduli terhadap penerapan ketentuan
Undang Dasar Negara Republik Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 yang mengatur Republik Indonesia Tahun 1945 yang
tentang wilayah, warga Negara, mengatur tentang wilayah, warga
penduduk, agama dan kepercayaan Negara, penduduk, agama dan
serta pertahanan dan keamanan kepercayaan serta pertahanan dan
sebagai wujud rasa syukur kepada keamanan
Tuhan Yang Maha Esa
1.5 Menghayati sistem politik Indonesia 2.5 Responsif terhadap sistem politik
sebagai wujud rasa syukur kepada Indonesia
Tuhan Yang Maha Esa
1.6 Menghayati nilai-nilai terkait fungsi dan 2.6 Peduli terhadap fungsi dan
kewenangan lembaga-lembaga negara kewenangan lembaga-lembaga negara
menurut Undang-Undang Dasar menurut Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai bentuk sikap beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
1.7 Melaksanakan budaya politik Indonesia 2.7 Peduli terhadap budaya politik
sebagai wujud rasa syukur kepada Indonesia
Tuhan Yang Maha Esa
1.8 Menghayati hubungan pemerintah 2.8 Peduli terhadap hubungan pemerintah
pusat dan daerah menurut Undang- pusat dan daerah yang harmonis di
Undang Dasar Negara Republik daerah setempat
Indonesia Tahun 1945 sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.9 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk 2.9 Menunjukkan sikap kerja sama dalam
komitmen integrasi nasional dalam rangka mewujudkan komitmen
bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai integrasi nasional dalam bingkai
wujud syukur kepada Tuhan yang Bhinneka Tunggal Ika
Maha Esa
1.10 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2.10 Responsif terhadap ancaman negara
Esa atas nilai-nilai yang membentuk dan upaya penyelesaiannya di bidang
kesadaran atas ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial,
negara dan upaya penyelesaiannya budaya, pertahanan, dan keamanan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.11 Menghayati wawasan nusantara dalam 2.11 Bertanggung-jawab mengembangkan
konteks Negara Kesatuan Republik kesadaran akan pentingnya wawasan
Indonesia sebagai anugerah Tuhan nusantara dalam konteks Negara
Yang Maha Esa Kesatuan Republik Indonesia
1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi manusia
berdasarkan perspektif Pancasila berdasarkan perspektif Pancasila dalam
sebagai anugerah Tuhan yang Maha kehidupan berbangsa dan bernegara
Esa
1.13 Mengsyukuri sistem pemerintahan di 2.13 Proaktif terhadap sistem pemerintahan
Indonesia sebagai anugerah Tuhan di Indonesia
Yang Maha Esa
1.14 Mengamalkan nilai-nilai ke-Tuhanan 2.14 Peduli dalam berdemokrasi Pancasila
dalam berdemokrasi Pancasila sesuai sesuai Undang- Undang Dasar Negara
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Republik Indonesia Tahun 1945
1.15 Mengahayati nilai-nilai dalam sistem 2.15 Disiplin terhadap aturan sistem hukum
hukum dan peradilan Indonesia sesuai dan peradilan sesuai dengan Undang-
dengan Undang-Undang Dasar Negara Undang Dasar Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945
sebagai rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa
1.16 Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem 2.16 Proaktif terhadap sistem perlindungan
perlindungan tenaga kerja di Indonesia tenaga kerja di Indonesia
berlandaskan Ketuhanan Yang Maha
Esa
1.17 Menghayati nilai-nilai dalam sistem 2.17 Disiplin terhadap aturan sistem hukum
hukum dan peradilan Internasional dan peradilan Internasional
sebagai rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa
1.18 Mensyukuri peran Indonesia dalam 2.18 Toleran dan cinta damai sebagai
mewujudkan perdamaian dunia refleksi peran Indonesia dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha perdamaian dunia dalam hidup
Esa bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa 2.19 Responsif terhadap ancaman negara
atas nilai-nilai yang membentuk dan strategi mengatasinya berdasarkan
kesadaran akan ancaman terhadap asas Bhinneka Tunggal Ika
negara strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Ika
1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa 2.20 Proaktif dalam menerapkan nilai-nilai
atas nilai-nilai persatuan dan kesatuan persatuan dan kesatuan bangsa dalam
bangsa dalam Negara Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Republik Indonesia
1.21 Menghayati perbedaan sebagai 2.21 Proaktif menghindari pelanggaran hak
anugerah Tuhan yang Maha Esa dalam dan pengingkaran kewajiban warga
rangka menghindari pelanggaran hak negara dalam kehidupan berbangsa
dan pengingkaran kewajiban warga dan bernegara
negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
1.22 Mengamalkan perilaku orang beriman 2.22 Berperilaku jujur dalam praktik
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam perlindungan dan penegakan hukum di
praktik pelindungan dan penegakan tengah masyarakat
hukum untuk menjamin keadilan dan
kedamaian
1.23 Melaksanakan pemerintahan sesuai 2.23 Berperilaku jujur dalam pelaksanaan
karakteristik good governance dengan pemerintahan sesuai karakteristik good
berlandaskan nilai-nilai ketuhanan governance
Yang Maha Esa
1.24 Menghayati kemajuan Ilmu 2.24 Bertanggung jawab dalam menyikapi
pengetahuan dan teknologi sebagai pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan
anugerah Tuhanan Yang Maha Esa dan teknologi dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
1.25 Mensyukuri persatuan dan kesatuan 2.25 Proaktif dalam mengembangkan
bangsa sebagai upaya dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dan mempertahankan Negara sebagai upaya dalam menjaga dan
Kesatuan Republik Indonesia sebagai mempertahanakan Negara Kesatuan
bentuk pengabdian Republik Indonesia
1.26 Menghayati peranan pers di Indonesia 2.26 Bertanggung-jawab dalam menyikapi
dengan berlandaskan nilai-nilai peranan pers di Indonesia
ketuhanan Yang Maha Esa
1.27 Mengamalkan etos kerja masyarakat 2.27 Peduli terhadap etos kerja masyarakat
Indonesia dengan berlandaskan nilai- Indonesia
nilai ketuhanan Yang Maha Esa

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, prosedural, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kajian Pendidikan Pancasila dan bidang kajian Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan pada tingkat teknis, Kewarganegaraan.
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dengan mutu dan kuantitas yang terukur
seni, budaya, dan humaniora dalam sesuai dengan standar kompetensi kerja.
konteks pengembangan potensi diri Menunjukkan keterampilan menalar,
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, mengolah, dan menyaji secara efektif,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
regional, dan internasional. kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis hakikat bangsa dan 4.1 Menyaji hasil analisis hakikat bangsa
Negara dan negara
3.2 Menganalisis fungsi dan peran 4.2 Menyaji hasil analisis fungsi dan peran
Pancasila dalam kehidupan bangsa dan Pancasila dalam kehidupan bangsa dan
negara Indonesia negara Indonesia
3.3 Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam 4.3 Menyaji hasil analisis nilai-nilai
kerangka praktik penyelenggaraan Pancasila dalam kerangka praktik
pemerintahan Negara penyelenggaraan pemerintahan Negara
3.4 Menganalisis ketentuan Undang- 4.4 Menyaji hasil analisis tentang
Undang Dasar Negara Republik ketentuan Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 yang mengatur Negara Republik Indonesia Tahun 1945
tentang wilayah negara, warga negara yang mengatur tentang wilayah
dan penduduk, agama dan negara, warga negara dan penduduk,
kepercayaan, serta pertahanan dan agama dan kepercayaan, serta
keamanan pertahanan dan keamanan
3.5 Menganalisis sistem politik di Indonesia 4.5 Menyaji hasil analisis tentang sistem
politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan kewenangan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang fungsi
lembaga-lembaga Negara menurut dan kewenangan lembaga-lembaga
Undang- Undang Dasar Negara Negara menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.7 Menganalisis budaya politik di 4.7 Menyaji hasil analisis tentang budaya
Indonesia politik di Indonesia
3.8 Menganalisis hubungan pemerintah 4.8 Menyaji hasil analisis tentang
pusat dan daerah menurut Undang- hubungan pemerintah pusat dan
Undang Dasar Negara Republik pemerintah daerah setempat menurut
Indonesia Tahun 1945 Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
3.9 Menganalisis faktor-faktor pembentuk 4.9 Menyaji hasil analisis tentang faktor-
integrasi nasional dalam bingkai faktor pembentuk integrasi nasional
Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.10 Menganalisis ancaman terhadap 4.10 Menyaji hasil analisis tentang ancaman
negara dan upaya penyelesaiannya di terhadap negara dan upaya
bidang ideologi, politik, ekonomi, penyelesaiannya di bidang Ideologi,
sosial, budaya, pertahanan, dan politik, ekonomi, sosial, budaya,
keamanan dalam bingkai Bhinneka pertahanan, dan keamanan dalam
Tunggal Ika bingkai Bhineka Tunggal Ika
3.11 Menelaah pentingnya Wawasan 4.11 Mempresentasikan hasil telaah terkait
Nusantara dalam konteks Negara pentingnya Wawasan Nusantara dalam
Kesatuan Republik Indonesia konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3.12 Menganalisis pelanggaran hak asasi 4.12 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak
manusia dalam perspektif Pancasila asasi manusia dalam perspektif
dalam kehidupan berbangsa dan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
bernegara dan bernegara
3.13 Menganalisis sistem pemerintahan di 4.13 Menyaji hasil analisis tentang sistem
Indonesia pemerintahan di Indonesia
3.14 Menganalisis sistem dan dinamika 4.14 Menyaji hasil analisis tentang sistem
demokrasi Pancasila sesuai dengan dan dinamika demokrasi Pancasila
Undang-Undang Dasar Negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.15 Menganalis sistem hukum dan 4.15 Menyaji hasil analisis tentang sistem
peradilan di Indonesia sesuai dengan hukum dan peradilan di Indonesia
Undang-Undang Dasar Negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.16 Menganalisis sistem perlindungan 4.16 Menyaji hasil analisis tentang sistem
tenaga kerja di Indonesia perlindungan tenaga kerja di Indonesia
3.17 Menganalisis system hukum dan 4.17 Menyaji hasil analisis tentang system
peradilan internasional hukum dan peradilan internasional
3.18 Mengevaluasi dinamika peran 4.18 Menyaji hasil evaluasi tentang peran
Indonesia dalam perdamaian dunia Indonesia dalam perdamaian dunia
sesuai Undang-Undang Dasar Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun 1945
3.19 Menganalisis kasus-kasus ancaman 4.19 Melakukan penelitian sederhana
terhadap Ideologi, politik, ekonomi, tentang potensi ancaman terhadap
sosial, budaya, pertahanan, dan Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
keamanan dan strategi mengatasinya budaya, pertahanan, dan keamanan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan strategi mengatasinya dalam
bingkai BhinnekaTunggal Ika
3.20 Menganalisis faktor pendorong dan 4.20 Menyaji hasil analisis tentang faktor-
penghambat persatuan dan kesatuan faktor pendorong dan penghambat
bangsa dalam Negara Kesatuan persatuan dan kesatuan bangsa dalam
Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.21 Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait 4.21 Menyaji hasil analisis tentang nilai-nilai
dengan kasus-kasus pelanggaran hak Pancasila terkait dengan kasus-kasus
dan pengingkaran kewajiban warga pelanggaran hak dan pengingkaran
negara dalam kehidupan berbangsa kewajiban warga negara dalam
dan bernegara kehidupan berbangsa dan bernegara
3.22 Mengevaluasi praktik perlindungan dan 4.22 Mendemonstrasikan praktik
penegakan hukum untuk menjamin perlindungan dan penegakan hukum
keadilan dan kedamaian untuk menjamin keadilan dan
kedamaian
3.23 Menganalisis pelaksanaan 4.23 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintahan sesuai karakteristik good pelaksanaan pemerintahan sesuai
governance karakteristik good governance
3.24 Menganalisis pengaruh kemajuan ilmu 4.24 Menyaji hasil analisis tentang pengaruh
pengetahuan dan teknologi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan
bangsa dan negara dalam bingkai teknologi terhadap bangsa dan negara
Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.25 Mengevaluasi dinamika persatuan dan 4.25 Menyaji hasil evaluasi tentang
kesatuan bangsa sebagai upaya dinamika persatuan dan kesatuan
menjaga dan mempertahankan Negara bangsa sebagai upaya menjaga dan
Kesatuan Republik Indonesia mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.26 Mengevaluasi peranan pers di 4.26 Menyaji hasil evaluasi tentang peranan
Indonesia pers di Indonesia
3.27 Mengevaluasi etos kerja masyarakat 4.27 Menyaji hasil evaluasi tentang etos
Indonesia kerja masyarakat Indonesia

c. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Jam Pelajaran : 320 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, prosedural, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kajian bahasa Indonesia pada bidang kajian bahasa Indonesia.
tingkat teknis, spesifik, detil, dan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
kompleks, berkenaan dengan ilmu dengan mutu dan kuantitas yang terukur
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, sesuai dengan standar kompetensi kerja.
dan humaniora dalam konteks Menunjukkan keterampilan menalar,
pengembangan potensi diri sebagai mengolah, dan menyaji secara efektif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kerja, warga masyarakat nasional, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
regional, dan internasional. ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami laporan hasil observasi 4.1 Menyajikan isi teks (intisari) laporan
berkaitan dengan bidang pekerjaan hasil observasi berkaitan dengan
yang dipresentasikan dengan lisan dan bidang pekerjaan berdasarkan
tulis interpretasi baik secara lisan maupun
tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan 4.2 Mengonstruksikan teks laporan
dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan bidang pekerjaan
observasi berkaitan dengan bidang dengan memperhatikan isi dan aspek
pekerjaan kebahasaan baik lisan maupun tulis
3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan,
argumentasi, pengetahuan, dan argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi) teks eksposisi berkaitan rekomendasi) teks eksposisi berkaitan
dengan bidang pekerjaan yang dengan bidang pekerjaan secara lisan
didengar dan atau dibaca dan/tulis
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi
teks eksposisi yang berkaitan dengan berkaitan bidang pekerjaan dengan
bidang pekerjaan memperhatikan isi (permasalahan,
argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan
kebahasaan
3.5 Menganalisis teks anekdot dari aspek 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam
makna tersirat sebuah teks anekdot baik lisan maupun
tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan kebahasaan 4.6 Menciptakan kembali teks anekdot
teks anekdot dengan memperhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan isi yang 4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat
terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca
(hikayat) baik lisan maupun tulis
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat
kebahasaan cerita rakyat dan cerpen (hikayat) ke dalam bentuk cerpen
dengan memperhatikan isi dan nilai-
nilai
3.9 Menguraikan butir-butir penting dari 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku
dua buku nonfiksi (buku pengayaan) nonfiksi (buku pengayaan) dan
dan satu novel ringkasan dari satu novel yang dibaca
3.10 Menganalisis pengajuan, penawaran 4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran,
dan persetujuan dalam teks negosiasi persetujuan dan penutup dalam teks
berkaitan dengan bidang pekerjaan negosiasi berkaitan dengan bidang
lisan maupun tertulis pekerjaan secara lisan atau tulis
3.11 Mengevaluasi isi, struktur (orientasi, 4.11 Mengonstruksikan teks negosiasi
pengajuan, penawaran, persetujuan, berkaitan dengan bidang pekerjaan
penutup) dan kebahasaan teks dengan memperhatikan isi, struktur
negosiasi berkaitan dengan bidang (orientasi, pengajuan, penawaran,
pekerjaan persetujuan, penutup) dan kebahasaan
3.12 Menganalisis permasalahan/ isu, sudut 4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu,
pandang dan argumen beberapa pihak sudut pandang dan argumen beberapa
dan simpulan dari debat berkaitan pihak, dan simpulan dari debat
dengan bidang pekerjaan untuk berkaitan dengan bidang pekerjaan
menemukan esensi dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi
dari debat
3.13 Menganalisis isi debat berkaitan 4.13 Mengembangkan permasalahan/ isu
dengan bidang pekerjaan dari berbagai sudut pandang yang
(permasalahan/isu, sudut pandang dan dilengkapi argumen dalam berdebat
argumen beberapa pihak, dan berkaitan dengan bidang pekerjaan
simpulan)
3.14 Menganalisis butir-butir penting yang 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat
dapat diteladani dari teks biografi diteladani dari tokoh yang terdapat
berkaitan dengan bidang pekerjaan dalam teks biografi berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang dibaca secara
tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi berkaitan
kebahasaan dalam teks biografi dengan bidang pekerjaan baik lisan
berkaitan dengan bidang pekerjaan maupun tulis
3.16 Menganalisis suasana, tema, dan 4.16 Mendemonstrasikan (membacakan
makna beberapa puisi yang atau memusikalisasikan) satu puisi dari
terkandung dalam antologi puisi yang antologi puisi atau kumpulan puisi
diperdengarkan atau dibaca dengan memperhatikan vokal,
ekspresi, dan intonasi (tekanan
dinamik dan tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi 4.17 Menulis puisi dengan memperhatikan
unsur pembangunnya (tema, diksi,
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu buku 4.18 Menyajikan replikasi isi buku ilmiah
fiksi dan satu buku nonfiksi yang sudah yang dibaca dalam bentuk resensi
dibaca
3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan umum dan
pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur
tahapan-tahapan dalam teks prosedur berkaitan bidang pekerjaan dengan
berkaitan dengan bidang pekerjaan organisasi yang tepat secara lisan dan
tulis
3.20 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.20 Mengembangkan teks prosedur
teks prosedur berkaitan dengan bidang berkaitan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memperhatikan hasil analisis terhadap
isi, struktur, dan kebahasaan
3.21 Menganalisis informasi (pengetahuan 4.21 Mengkonstruksi informasi
dan urutan kejadian) dalam teks (pengetahuan dan urutan kejadian)
ekplanasi berkaitan dengan bidang dalam teks eksplanasi berkaitan
pekerjaan lisan dan tulis dengan bidang pekerjaan secara lisan
dan tulis
3.22 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi berkaitan
teks eksplanasi berkaitan dengan dengan bidang pekerjaan secara lisan
bidang pekerjaan atau tulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan
3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian penting dari
permasalahan aktual yang disajikan permasalahan aktual sebagai bahan
dalam ceramah berkaitan dengan untuk disajikan dalam ceramah
bidang pekerjaan berkaitan dengan bidang pekerjaan
3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi ceramah berkaitan
kebahasaan dalam ceramah berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan memperhatikan aspek kebahasaan dan
menggunakan struktur yang tepat
3.25 Mendeskripsikan butir-butir penting 4.25 Menyajikan butir-butir penting dari
dari satu buku pengayaan (nonfiksi) satu buku pengayaan (nonfiksi)
berkaitan dengan bidang pekerjaan berkaitan dengan bidang pekerjaan
yang dibaca
3.26 Menemukan butir-butir penting dari 4.26 Menyajikan persamaan dan perbedaan
dua buku pengayaan berkaitan dengan isi dua buku pengayaan berkaitan
bidang pekerjaan (nonfiksi) yang dengan bidang pekerjaan (nonfiksi)
dibaca yang dibaca
3.27 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi 4.27 Menyusun ulasan terhadap pesan dari
yang dibaca satu buku fiksi yang dibaca
3.28 Mendeskripsikan informasi penting 4.28 Melengkapi informasi dalam proposal
yang ada dalam proposal kegiatan atau berkaitan dengan bidang pekerjaan
penelitian berkaitan dengan bidang supaya lebih efektif
pekerjaan
3.29 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.29 Merancang sebuah proposal karya
kebahasaan suatu proposal berkaitan ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan dengan memperhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah yang
diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan dan 4.30 Merancang informasi, tujuan, dan
esensi sebuah karya ilmiah berkaitan esensi yang harus disajikan dalam
dengan bidang pekerjaan yang dibaca karya ilmiah berkaitan dengan bidang
pekerjaan
3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah
kebahasaan karya ilmiah berkaitan berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan memperhatikan isi, sistematika, dan
kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai resensi 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi
berkaitan dengan bidang pekerjaan berkaitan bidang pekerjaan dengan
untuk menemukan sistematika sebuah memperhatikan hasil perbandingan
resensi beberapa teks resensi
3.33 Menganalisis kebahasaan resensi 4.33 Mengkonstruksi sebuah resensi dari
dalam kumpulan cerpen atau novel buku kumpulan cerita pendek atau
setidaknya dua karya yang berbeda novel yang sudah dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak demi 4.34 Mempertunjukkan salah satu tokoh
babak, dan konflik dalam drama yang dalam drama yang dibaca atau
dibaca atau ditonton ditonton secara lisan
3.35 Menganalisis isi dan kebahasaan drama 4.35 Mendemonstrasikan sebuah naskah
yang dibaca atau ditonton drama dengan memperhatikan isi dan
kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari dua buku fiksi 4.36 Menyusun ulasan terhadap pesan dari
(novel dan buku kumpulan puisi) yang dua buku kumpulan puisi yang
dibaca dikaitkan dengan situasi kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan sistematika 4.37 Menyajikan simpulan sistematika dan
surat lamaran pekerjaan yang dibaca unsur-unsur isi surat lamaran baik
secara lisan maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur kebahasaan surat 4.38 Menyusun surat lamaran pekerjaan
lamaran pekerjaan dengan memperhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi
mencakup orientasi, rangkaian cerita sejarah dalam sebuah teks
kejadian yang saling berkaitan, eksplanasi
komplikasi dan resolusi, dalam cerita
sejarah lisan atau tulis
3.40 Menganalisis kebahasaan cerita atau 4.40 Menulis cerita sejarah pribadi dengan
novel sejarah memperhatikan kebahasaan
3.41 Mendeskripsikan informasi (pendapat, 4.41 Menyeleksi ragam informasi sebagai
alternatif solusi dan simpulan terhadap bahan teks editorial berkaitan dengan
suatu isu) dalam teks editorial bidang pekerjaan baik secara lisan
berkaitan dengan bidang pekerjaan maupun tulis
3.42 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.42 Merancang teks editorial berkaitan
teks editorial berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memperhatikan struktur dan
kebahasaan baik secara lisan maupun
tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi buku
cerita pendek atau kumpulan puisi) tentang satu topik baik secara lisan
dan satu buku pengayaan (nonfiksi) maupun tulis
yang dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan sesuai 4.44 Mengonstruksi makna dan tujuan isi
bidang pekerjaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai bidang
kebahasaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan dengan memperhatikan
pekerjaan struktur dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
3.46 Mengevaluasi informasi, baik fakta 4.46 Menyusun opini dalam bentuk artikel
maupun opini, dalam sebuah artikel berkaitan dengan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang pekerjaan
yang dibaca
3.47 Menganalisis kebahasaan artikel 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel berkaitan
dan/atau buku ilmiah berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
bidang pekerjaan memperhatikan fakta dan kebahasaan
3.48 Mendeskripsikan isi dan sistematika 4.48 Menyajikan simpulan sistematika dan
surat dinas berkaitan dengan bidang unsur-unsur isi surat dinas berkaitan
pekerjaan dengan bidang pekerjaan baik secara
lisan maupun tulis
3.49 Menganalisis unsur kebahasaan surat 4.49 Menyusun surat dinas yang berkaitan
dinas yang sesuai bidang pekerjaan bidang pekerjaan dengan
memperhatikan isi, sistematika dan
kebahasaan
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang terdapat 4.50 Menulis refleksi tentang nilai- nilai yang
dalam sebuah buku pengayaan terkandung dalam sebuah buku
(nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi) pengayaan (nonfiksi) dan satu buku
drama (fiksi)

d. Mata Pelajaran : Matematika


Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, prosedural, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kajian Matematika pada tingkat bidang kajian Matematika.
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, dengan mutu dan kuantitas yang terukur
teknologi, seni, budaya, dan humaniora sesuai dengan standar kompetensi kerja.
dalam konteks pengembangan potensi Menunjukkan keterampilan menalar,
diri sebagai bagian dari keluarga, mengolah, dan menyaji secara efektif,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat kreatif, produktif, kritis, mandiri,
nasional, regional, dan internasional. kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan konsep bilangan 4.1 Menyajikan penyelesaian masalah
berpangkat, bentuk akar dan logaritma bilangan berpangkat, bentuk akar dan
dalam menyelesaikan masalah logaritma
3.2 Menerapkan persamaan dan 4.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang
pertidaksamaan nilai mutlak bentuk berkaitan dengan persamaan dan
linear satu variabel pertidaksamaan nilai mutlak bentuk
linear satu variabel
3.3 Menentukan nilai variabel pada sistem 4.3 Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel dalam persamaan linier dua variabel
masalah kontekstual
3.4 Menentukan nilai maksimum dan 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual
minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan program linear
yang berkaitan dengan program linear dua variabel
dua variabel
3.5 Menganalisis barisan dan deret 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual
aritmetika yang berkaitan dengan barisan dan
deret aritmatika
3.6 Menganalisis barisan dan deret 4.6 Menyelesaikan masalah kontekstual
geometri yang berkaitan dengan barisan dan
deret geometri
3.7 Menganalisis pertumbuhan, peluruhan, 4.7 Menyelesaiakan masalah kontekstual
bunga dan anuitas yang berkaitan dengan pertumbuhan,
peluruhan, bunga dan anuitas
3.8 Menentukan perbandingan 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
trigonometri pada segitiga siku- siku dengan perbandingan trigonometri
pada segitiga siku- siku
3.9 Menentukan nilai sudut berelasi di 4.9 Menyelesaikan masalah nilai sudut
berbagai kuadran berelasi di berbagai kuadran
3.10 Menentukan koordinat kartesius 4.10 Menyelesaikan masalah perubahan
menjadi koordinat kutub dan koordinat kartesius menjadi koordinat
sebaliknya kutub dan sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai perbandingan 4.11 Menyajikan grafik fungsi trigonometri
trigonometri pada grafik fungsi
trigonometri
3.12 Menerapkan aturan sinus dan kosinus 4.12 Menyelesaikan permasalah kontekstual
dengan aturan sinus dan kosinus
3.13 Menentukan luas segitiga pada 4.13 Menyelesaikan masalah kontekstual
trigonometri yang berkaitan dengan luas segitiga
pada trigonometri
3.14 Menganalisis nilai sudut dengan rumus 4.14 Menyelesaikan nilai nilai sudut dengan
jumlah dan selisih dua sudut rumus jumlah dan selisih dua sudut
3.15 Menerapkan operasi matriks dalam 4.15 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
menyelesaiakan masalah yang dengan matriks
berkaitan dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, invers dan 4.16 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
tranpos pada ordo 2 x 2 dan nilai dengan determinan, invers dan
determinan dan tranpos pada ordo 3 x tranpose pada ordo 2 x 2 serta nilai
3 determinan dan tranpos pada ordo 3 x
3
3.17 Menentukan nilai besaran vektor pada 4.17 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dimensi dua dengan nilai besaran vektor pada
dimensi dua
3.18 Menentukan nilai besaran vektor pada 4.18 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dimensi tiga dengan nilai besaran vektor pada
dimensi tiga
3.19 Menentukan nilai variabel pada 4.19 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
persamaan dan fungsi kuadrat dengan persamaan dan fungsi kuadrat
3.20 Menganalisis operasi komposisi dan 4.20 Menyelesaikan masalah operasi
operasi invers pada fungsi komposisi dan operasi invers pada
fungsi
3.21 Menentukan persamaan lingkaran 4.21 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan persamaan lingkaran
3.22 Menganalisis masalah kontekstual yang 4.22 Menyelesaikan masalah kontekstual
berkaitan dengan logika matematika yang berkaitan dengan logika
(pernyataan sederhana, negasi matematika (pernyataan sederhana,
pernyataan sederhana, pernyataan negasi pernyataan sederhana,
majemuk, negasi pernyataan majemuk pernyataan majemuk , negasi
dan penarikan kesimpulan) pernyataan majemuk dan penarikan
kesimpulan )
3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang 4.23 Menyajikan penyelesaian masalah yang
pada geometri dimensi tiga berkaitan dengan jarak antara titik ke
titik, titik ke garis dan garis ke bidang
pada geometri dimensi tiga
3.24 Menentukan masalah kontekstual yang 4.24 Menyelesaikan masalah kontekstual
berkaitan dengan transformasi kontekstual yang berkaitan dengan
geometri transformasi geometri
3.25 Menganalisis kaidah pencacahan, 4.25 Menyajikan penyelesaian masalah
permutasi dan kombinasi pada kontekstual berkaitan dengan kaidah
masalah kontekstual pencacahan, permutasi dan kombinasi
3.26 Menentukan peluang kejadian 4.26 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan peluang kejadian
3.27 Mengevaluasi kajian statistika dalam 4.27 Menyelesaikan masalah kontekstual
masalah kontekstual yang berkaitan dengan kajian statistika
3.28 Menganalisis ukuran pemusatan data 4.28 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
tunggal dan data kelompok dengan ukuran pemusatan data
tunggal dan data kelompok
3.29 Menganalisis ukuran penyebaran data 4.29 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
tunggal dan data kelompok dengan ukuran penyebaran data
tunggal dan data kelompok
3.30 Menentukan nilai limit fungsi aljabar 4.30 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan limit fungsi aljabar
3.31 Menentukan turunan fungsi aljabar 4.31 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
menggunakan definisi limit fungsi atau dengan turunan fungsi aljabar
sifat – sifat turunan fungsi serta
penerapannya
3.32 Menganalisis keberkaitan turunan 4.32 Menyelesaikan masalah kontekstual
pertama fungsi dengan nilai yang berkaitan dengan turunan
maksimum, nilai minimum, dan selang pertama fungsi aljabar
kemonotonan fungsi, serta kemiringan
garis singgung kurva
3.33 Menentukan nilai integral tak tentu dan 4.33 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
tertentu fungsi aljabar dengan integral tak tentu dan tertentu
fungsi aljabar
3.34 Menentukan luas permukaan dan 4.34 Menyelesaikan masalah luas
volume benda putar dengan permukaan dan volume benda putar
menggunakan integral tertentu dengan menggunakan integral tertentu

e. Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, prosedural, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kajian Sejarah Indonesia pada bidang kajian Sejarah Indonesia.
tingkat teknis, spesifik, detil, dan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
kompleks, berkenaan dengan ilmu dengan mutu dan kuantitas yang terukur
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, sesuai dengan standar kompetensi kerja.
dan humaniora dalam konteks Menunjukkan keterampilan menalar,
pengembangan potensi diri sebagai mengolah, dan menyaji secara efektif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kerja, warga masyarakat nasional, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
regional, dan internasional. ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami konsep dasar sejarah 4.1 Menyajikan hasil pemahaman tentang
(berpikir kronologis, diakronik, konsep dasar sejarah (berpikir
sinkronik, ruang dan waktu serta kronologis, diakronik, sinkronik, ruang
perubahan dan keberlanjutan) dan waktu serta perubahan dan
keberlanjutan)
3.2 Menganalisis kehidupan manusia dan 4.2 Menyajikan informasi mengenai
hasil-hasil budaya masyarakat Pra manusia dan hasil-hasil budaya
Aksara Indonesia khususnya masyarakat Pra Aksara
Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai teori tentang 4.3 Mengolah informasi tentang berbagai
proses masuknya agama dan teori masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha serta kebudayaan Hindu dan Buddha serta
pengaruhnya terhadap kehidupan pengaruhnya terhadap kehidupan
masyarakat Indonesia (pemerintahan, masyarakat Indonesia (pemerintahan,
budaya) budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori tentang 4.4 Menyajikan hasil analisis berbagai teori
proses masuknya agama dan tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Islam serta pengaruhnya kebudayaan Islam serta pengaruhnya
terhadap kehidupan masyarakat terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia (ekonomi, pemerintahan, Indonesia (ekonomi, pemerintahan,
budaya) budaya)
3.5 Menganalisis proses masuk dan 4.5 Mengolah informasi tentang proses
perkembangan penjajahan bangsa masuk dan perkembangan penjajahan
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
Inggris) ke Indonesia Belanda, Inggris) ke Indonesia
3.6 Menganalisis dampak politik, budaya, 4.6 Menalar dampak politik, budaya, sosial,
sosial, ekonomi, dan pendidikan pada ekonomi, dan pendidikan pada masa
masa penjajahan bangsa Eropa, penjajahan bangsa Eropa lahirnya
lahirnya pergerakan nasional dan pergerakan nasional dan peristiwa
peristiwa sumpah pemuda sumpah pemuda
3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi 4.7 Menalar peristiwa proklamasi
kemerdekaan dan pembentukan kemerdekaan dan pembentukan
pemerintahan pertama Republik pemerintahan pertama Republik
Indonesia, serta maknanya bagi Indonesia, serta maknanya bagi
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, kehidupan sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan pendidikan bangsa politik, dan pendidikan bangsa
Indonesia Indonesia
3.8 Menganalisis strategi dan bentuk 4.8 Mengolah informasi tentang strategi
perjuangan bangsa Indonesia dalam dan bentuk perjuangan bangsa
upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam upaya
dari ancaman Sekutu dan Belanda mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan Belanda
3.9 Mengevaluasi upaya bangsa indonesia 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan tentang
dalam menghadapi ancaman upaya bangsa Indonesia dalam
disintegrasi bangsa antara lain PKI menghadapi ancaman disintegrasi
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, bangsa antara lain PKI Madiun 1948,
RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
Permesta, G-30-S/PKI
3.10 Mengevaluasi perkembangan 4.10 Menyajikan hasil telaah tentang
kehidupan politik dan ekonomi Bangsa perkembangan kehidupan politik dan
Indonesia pada masa awal ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
kemerdekaan sampai dengan masa awal kemerdekaan sampai masa
Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin
3.11 Mengevaluasi perkembangan 4.11 Mengolah informasi tentang
kehidupan politik dan ekonomi Bangsa pekembangan kehidupan politik dan
Indonesia pada masa Orde Baru ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
sampai dengan awal Reformasi, serta Orde Baru sampai dengan awal
peranan mahasiswa dan pemuda Reformasi, serta peranan mahasiswa
dalam perubahan politik dan dan pemuda dalam perubahan politik
ketatanegaraan Indonesia dan ketatanegaraan Indonesia
3.12 Mengevaluasi peran bangsa Indonesia 4.12 Menyajikan hasil telaah tentang peran
dalam perdamaian dunia antara lain bangsa Indonesia dalam perdamaian
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, dunia antara lain KAA, Misi Garuda,
Gerakan Non Blok, dan ASEAN, OKI, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok,
dan Jakarta Informal Meeting dan ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal
Meeting
3.13 Mengevaluasi kehidupan Bangsa 4.13 Membuat studi evaluasi tentang
Indonesia dalam mengembangkan ilmu kehidupan Bangsa Indonesia dalam
pengetahuan dan teknologi pada era mengembangkan ilmu pengetahuan
kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dan teknologi di era kemerdekaan
dengan Reformasi) (sejak proklamasi sampai dengan
Reformasi)

f. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris


Jam Pelajaran : 352 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, prosedural dasar, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kajian Bahasa Inggris pada bidang kajian Bahasa Inggris.
tingkat teknis, spesifik, detil, dan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
kompleks, berkenaan dengan ilmu dengan mutu dan kuantitas yang terukur
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, sesuai dengan standar kompetensi kerja.
dan humaniora dalam konteks Menunjukkan keterampilan menalar,
pengembangan potensi diri sebagai mengolah, dan menyaji secara efektif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kerja, warga masyarakat nasional, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
regional, dan internasional. ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.1 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis pendek dan sederhana
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
yang melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait jati diri,
dan meminta informasi terkait jati diri dengan memperhatikan fungsi sosial,
dan hubungan keluarga, sesuai dengan struktur teks, dan unsur kebahasaan
konteks penggunaannya. (Perhatikan yang benar dan sesuai konteks
unsur kebahasaan pronoun: subjective, penggunaannya.
objective, possessive)
3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.2 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sederhana yang
interaksi interpersonal lisan dan tulis melibatkan tindakan memberikan
yang melibatkan tindakan memberikan ucapan selamat bersayap (extended),
ucapan selamat bersayap (extended), dan responnya dengan memperhatikan
dan responnya, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.3 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis pendek dan sederhana
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait niat
dan meminta informasi terkait niat melakukan suatu tindakan/kegiatan,
melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial,
sesuai dengan konteks struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. (Perhatikan unsur yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan be going to, would like to) penggunaannya.
3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa tulis, pendek dan sederhana, terkait
teks deskriptif lisan dan tulis dengan orang, benda dan tempat, dengan
memberi dan meminta informasi memperhatikan fungsi sosial, struktur
pendek dan sederhana terkait orang, teks, dan unsur kebahasaan, secara
benda dan tempat sesuai dengan benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya.
3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pemberitahuan (announcement), lisan
teks khusus dalam bentuk dan tulis, pendek dan sederhana,
pemberitahuan (announcement), dengan memperhatikan fungsi sosial,
dengan memberi dan meminta struktur teks, dan unsur kebahasaan,
informasi terkait kegiatan sekolah/ secara benar dan sesuai konteks
tempat kerja, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional,
teks, dan 4unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan unsur dan
yang melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau
yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dan
yang merujuk waktu terjadinya dan kesudahannya, dengan memperhatikan
kesudahannya, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan simple past tense vs konteks
present perfect tense)
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.7 Menyusun teks recount lisan dan tulis,
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pendek dan sederhana, terkait
teks recount lisan dan tulis dengan peristiwa/pengalaman, dengan
memberi dan meminta informasi terkait memperhatikan fungsi sosial, struktur
peristiwa/pengalaman sesuai dengan teks, dan unsur kebahasaan, secara
konteks penggunaannya benar dan sesuai konteks
3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.8 Menyajikan teks naratif pendek dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa sederhana terkait legenda rakyat
teks naratif lisan dan tulis dengan secara lisan dan tulis dengan
memberi dan meminta informasi terkait memperhatikan fungsi social, struktur
legenda rakyat sederhana, sesuai teks dan unsur kebahasaan secara
dengan konteks penggunaannya benar dan sesuai konteks
3.9 Menganalisis fungsi social, struktur 4.9 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks dan unsur kebahasaan beberapa memo, menu, jadwal dan tanda-tanda
teks khusus dalam bentuk memo, (signs) lisan dan tulis, pendek dan
menu, schedule dan signs dengan sederhana, dengan memperhatikan
memberi dan meminta informasi terkait fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kegiatan sekolah atau tempat kerja, kebahasaan secara benar dan sesuai
sesuai dengan konteks penggunaannya konteks.
di dunia kerja.
3.10 Menerapkan fungsi social, struktur teks 4.10 Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis yang tindakan member dan meminta
melibatkan tindakan memberi dan informasi terkait perbandingan kata
meminta informasi terkait sifat dengan memperhatikan fungsi
perbandingan kata sifat sesuai dengan social, struktur teks dan unsur
bidang keahlian dan konteks kebahasaan yang benar dan sesuai
penggunaannya. konteks.
3.11 Menganalisis fungsi social, struktur 4.11 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi tentang
dan meminta informasi tentang petunjuk arah (direction) dengan
petunjuk arah (direction) sesuai memperhatikan fungsi social, struktur
dengan konteks penggunaannya di teks dan unsur kebahasaan yang benar
dunia kerja. dan sesuai konteks di dunia kerja.
3.12 Menganalisis fungsi social, struktur 4.12 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana
interaksi transaksional yang melibatkan yang melibatkan tindakan memberi
tindakan memberi dan meminta dan meminta informasi terkait
informasi terkait kegiatan/tugas-tugas kegiatan/tugas-tugas rutin sederhana
rutin sederhana (simple routine tasks) (simple routine tasks) dengan
sesuai dengan konteks penggunaan di memperhatikan fungsi social, struktur
dunia kerja. teks dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks dunia kerja.
3.13 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.13 Menyusun teks interaksi transaksional,
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait saran
dan meminta informasi terkait saran dan tawaran, dengan memperhatikan
dan tawaran, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan should, can) konteks
3.14 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.14 Menyusun teks interaksi transaksional,
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan
pendapat dan pikiran, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang
unsur kebahasaan I think, I suppose, benar dan sesuai konteks
in my opinion)
3.15 Menerapkan fungsi social, struktur teks 4.15 Menuliskan kembali teks pesan
dan unsur kebahasaan teks interaksi sederhana lewat telephone terkait
transaksional yang melibatkan tindakan tempat kerja dengan memperhatikan
memberi dan meminta informasi terkait fungsi sosial, struktur teks dan unsur
pesan sederhana lewat telephone kebahasaan secara benar dan sesuai
(taking simple phone message) sesuai konteks dunia kerja
dengan konteks penggunaannya di
dunia kerja
3.16 Menganalisis fungsi 6 sosial, struktur 4.16 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan 6 unsur kebahasaan undangan resmi lisan dan tulis, terkait
beberapa teks khusus dalam bentuk kegiatan sekolah/tempat kerja, dengan
undangan resmi dengan memberi dan memperhatikan fungsi 6 unsur,
meminta informasi terkait kegiatan struktur teks, dan 6 unsur kebahasaan,
sekolah/tempat kerja sesuai dengan secara benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.17 Membedakan fungsi sosial, struktur 4.17 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan beberapa surat pribadi terkait kegiatan diri
teks khusus dalam bentuk surat pribadi sendiri dan orang sekitarnya, lisan dan
dengan memberi dan menerima tulis, dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait kegiatan diri sendiri sosial, struktur teks, dan unsur
dan orang sekitarnya, sesuai dengan kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks penggunaannya konteks
3.18 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa tulis, dalam bentuk manual terkait
teks prosedur lisan dan tulis dengan penggunaan teknologi dan kiat-kiat
memberi dan meminta informasi terkait (tips), dengan memperhatikan fungsi
manual penggunaan teknologi dan sosial, struktur teks, dan unsur
kiat-kiat (tips), pendek dan sederhana, kebahasaan, secara benar dan sesuai
sesuai dengan bidang keahlian dan konteks
konteks penggunaannya
3.19 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.19 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan
interaksi transaksional lisan dan tulis tindakan memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan memberi informasi terkait keadaan/tindakan/
dan meminta informasi terkait kegiatan/kejadian tanpa perlu
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian menyebutkan pelakunya dalam teks
tanpa perlu menyebutkan pelakunya ilmiah, dengan memperhatikan fungsi
dalam teks ilmiah, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
unsur kebahasaan passive voice) konteks
3.20 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan tentang pengandaian jika terjadi suatu
pengandaian jika terjadi suatu keadaan/ kejadian/peristiwa di waktu
keadaan/ kejadian/peristiwa di waktu yang akan datang, dengan
yang akan datang, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
3.21 Menganalisis struktur teks dan unsur 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual (factual
kebahasaan untuk melaksanakan report), lisan dan tulis, sederhana,
fungsi sosial teks factual report dengan tentang orang, binatang, benda, gejala
menyatakan dan menanyakan tentang dan peristiwa alam dan sosial, terkait
teks ilmiah faktual tentang orang, dengan mata pelajaran lain
binatang, benda, gejala dan peristiwa
alam dan sosial, sederhana, sesuai
dengan konteks pembelajaran di
pelajaran lain
3.22 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.22 Menyusun teks eksposisi analitis tulis,
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait isu aktual, dengan
teks eksposisi analitis lisan dan tulis memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan memberi dan meminta teks, dan unsur kebahasaan, secara
informasi terkait isu aktual, sesuai benar dan sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya
3.23 Menganalisis fungsi social, struktur 4.23 Menyusun teks biografi tokoh lisan dan
teks dan unsur kebahasaan pada teks tulis, pendek dan sederhana, dengan
biografi tokoh sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
3.24 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.24 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan
interaksi transaksional lisan dan tulis tindakan memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan memberi informasi terkait hubungan sebab
dan meminta informasi terkait akibat, dengan memperhatikan fungsi
hubungan sebab akibat, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
unsur kebahasaan because of ..., due konteks
to ..., thanks to ...)
3.25 Menganalisis fungsi social, struktur 4.25 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks tulis yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional yang melibatkan memberi dan meminta informasi terkait
tindakan memberi dan meminta penulisan laporan sederhana dengan
informasi terkait penulisan laporan memperhatikan fungsi social, struktur
sederhana. teks dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.26 Menganalisis fungsi social, struktur 4.26 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks lisan yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional yang melibatkan memberi dan meminta informasi terkait
tindakan memberi dan meminta penyajian laporan dengan
informasi terkait penyajian laporan memperhatikan fungsi social, struktur
secara lisan (report presentation) teks dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.27 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.27 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sederhana yang
interaksi interpersonal lisan dan tulis melibatkan tindakan menawarkan jasa,
yang melibatkan tindakan menawarkan dan menanggapinya dengan
jasa, serta menanggapinya, sesuai memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan konteks penggunaannya. teks, dan unsur kebahasaan yang
(Perhatikan unsur kebahasaan May I benar dan sesuai konteks
help you? What can I do for you? What
if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.28 Menyusun teks khusus surat lamaran
teks, dan unsur kebahasaan beberapa kerja, yang memberikan informasi
teks khusus dalam bentuk surat antara lain jati diri, latar belakang
lamaran kerja, dengan memberi dan pendidikan/pengalaman kerja, dengan
meminta informasi terkait jati diri, latar memperhatikan fungsi sosial, struktur
belakang pendidikan/pengalaman teks, dan unsur kebahasaan, secara
kerja, sesuai dengan konteks benar dan sesuai konteks
penggunaannya
3.29 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.29 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional lisan yang memberi dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi dan jati diri dalam konteks pekerjaan
meminta informasi terkait jati diri (wawancara pekerjaan), dengan
dalam konteks pekerjaan (wawancara memperhatikan fungsi sosial, struktur
pekerjaan) teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan tentang keharusan, dengan memperhatikan
keharusan, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
3.31 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.31 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks news item lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks news items
memberi dan meminta informasi terkait lisan dan tulis, dalam bentuk berita
berita sederhana dari koran/radio/TV, sederhana koran/radio/TV
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.32 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan
interaksi transaksional lisan dan tulis tindakan memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan memberi informasi terkait pengandaian diikuti
dan meminta informasi terkait oleh perintah/saran, dengan
pengandaian diikuti oleh memperhatikan fungsi sosial, struktur
perintah/saran, sesuai dengan bidang teks, dan unsur kebahasaan yang
keahlian dan konteks penggunaannya. benar dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan if
dengan imperative, can, should)

2. Muatan Kewilayahan (B)


a. Mata Pelajaran : Seni Budaya
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, operasional dasar, prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
dan metakognitif sesuai dengan bidang memecahkan masalah sesuai dengan
dan lingkup kajian/kerja Seni Budaya bidang kajian/kerja Seni Budaya.
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
kompleks, berkenaan dengan ilmu dengan mutu dan kuantitas yang terukur
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, sesuai dengan standar kompetensi
dan humaniora dalam konteks kerja.Menunjukkan keterampilan menalar,
pengembangan potensi diri sebagai mengolah, dan menyaji secara efektif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kerja, warga masyarakat nasional, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
regional, dan internasional. ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami konsep budaya 4.1. Mempresentasikan konsep budaya
3.2 Memahami konsep seni 4.2. Mempresentasikan konsep seni
3.3 Memahami konsep keindahan 4.3. Mempresentasikan konsep keindahan
3.4 Menganalisis jenis, fungsi dan unsur 4.4. Memilah jenis, fungsi dan unsur seni
seni budaya Nusantara budaya Nusantara
3.5 Menganalisis perkembangan seni 4.5. Merumuskan perkembangan seni
budaya Nusantara budaya Nusantara
3.6 Menerapkan apresiasi seni budaya 4.6. Melaksanakan peniruan karya seni
Nusantara budaya Nusantara
3.7 Menerapkan apresiasi seni budaya 4.7. Melaksanakan apresiasi seni budaya
mancanegara mancanegara
3.8 Menganalisis karya seni budaya 4.8. Mengembangkan karya seni budaya
Nusantara Nusantara
3.9 Mengevaluasi karya seni budaya 4.9. Mempresentasikan hasil evaluasi karya
Nusantara seni budaya Nusantara
3.10 Merancang karya seni budaya 4.10. Mengkreasi karya seni budaya
Nusantara Nusantara

b. Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, prosedural dasar, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kajian Pendidikan Jasmani, bidang kajian Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan pada tingkat Olahraga, dan Kesehatan.
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, dengan mutu dan kuantitas yang terukur
teknologi, seni, budaya, dan humaniora sesuai dengan standar kompetensi
dalam konteks pengembangan potensi diri kerja.Menunjukkan keterampilan menalar,
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, mengolah, dan menyaji secara efektif,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
regional, dan internasional. kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan teknik dasar salah satu 4.1 Mempraktikan teknik dasar salah satu
aktifitas olahraga permainan bola besar aktifitas olahraga permainan bola besar
untuk menghasilkan koordinasi gerak untuk menghasilkan koordinasi gerak
yang baik yang baik
3.2 Menerapkan teknik dasar salah satu 4.2 Mempraktikan teknik dasar salah satu
aktifitas olahraga permainan bola kecil aktifitas olahraga permainan bola kecil
untuk menghasilkan koordinasi gerak untuk menghasilkan koordinasi gerak
3.3 Menerapkan salah satu keterampilan 4.3 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas atletik untuk menghasilkan aktifitas atletik untuk menghasilkan
gerak yang efektif gerak yang efektif
3.4 Menerapkan salah satu keterampilan 4.4 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas olahraga beladiri untuk aktifitas olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang efektif menghasilkan gerak yang efektif
3.5 Menerapkan latihan pengukuran 4.5 Mempraktikan latihan pengukuran
komponen kebugaran jasmani untuk komponen kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kekuatan, kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) komposisi tubuh, dan kelenturan)
menggunakan instrumen terstandar menggunakan instrumen terstandar
3.6 Menerapkan keterampilan rangkaian 4.6 Mempraktikan keterampilan rangkaian
gerak dasar aktifitas olahraga senam gerak dasar aktifitas olahraga senam
untuk menghasilkan koordinasi yang lantai untuk menghasilkan koordinasi
baik yang baik
3.7 Menerapkan keterampilan gerak 4.7 Mempraktikan hasil analisis gerakan
rangkaian aktifitas olahraga senam rangkaian aktifitas olahraga senam
ritmik untuk menghasilkan koordinasi ritmik untuk menghasilkan koordinasi
yang baik yang baik
3.8 Menerapkan keterampilan salah satu 4.8 Mempraktikan keterampilan salah satu
gaya renang pada aktifitas olahraga gaya renang pada aktifitas olahraga
air* air*
3.9 Memahami cara perilaku budaya hidup 4.9 Mempresentasikan cara perilaku
sehat dalam kehidupan sehari-hari budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari
3.10 Menganalisis teknik dasar salah satu 4.10 Mempraktikan teknik dasar salah satu
aktifitas olahraga permainan bola besar aktifitas olahraga permainan bola besar
untuk menghasilkan koordinasi gerak untuk menghasilkan koordinasi gerak
yang baik yang baik
3.11 Menganalisis teknik dasar salah satu 4.11 Mempraktikan teknik dasar salah satu
aktifitas olahraga permainan bola kecil aktifitas olahraga permainan bola kecil
untuk menghasilkan koordinasi gerak untuk menghasilkan koordinasi gerak
3.12 Menganalisis salah satu keterampilan 4.12 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas atletik untuk menghasilkan aktifitas atletik untuk menghasilkan
gerak yang efektif gerak yang efektif
3.13 Menganalisis salah satu keterampilan 4.13 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas olahraga beladiri untuk aktifitas olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang efektif menghasilkan gerak yang efektif
3.14 Menganalisis latihan pengukuran 4.14 Mempraktikan latihan pengukuran
komponen kebugaran jasmani untuk komponen kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kekuatan, kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) komposisi tubuh, dan kelenturan)
menggunakan instrumen terstandar menggunakan instrumen terstandar
3.15 Menganalisis keterampilan rangkaian 4.15 Mempraktikan keterampilan rangkaian
gerak dasar aktifitas olahraga senam gerak dasar aktifitas olahraga senam
untuk menghasilkan koordinasi yang untuk menghasilkan koordinasi yang
baik baik
3.16 Menerapkan keterampilan gerak 4.16 Mempraktikan hasil analisis gerakan
rangkaian aktifitas olahraga senam rangkaian aktifitas olahraga senam
ritmik untuk menghasilkan koordinasi ritmik untuk menghasilkan koordinasi
yang baik yang baik
3.17 Menganalisis keterampilan salah satu 4.17 Mempraktikan keterampilan salah satu
gaya renang pada aktifitas olahraga gaya renang pada aktifitas olahraga
air* air*
3.18 Menganalisis permasalahan cara 4.18 Mempresentasikan permasalahan cara
perilaku budaya hidup sehat dalam perilaku budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari

3. Dasar Bidang Keahlian (C1)


KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, operasional dasar, prosedur kerja yang lazim dilakukan
dan metakognitif sesuai dengan bidang serta memecahkan masalah sesuai
dan lingkup Simulasi dan Komunikasi dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi
Digital, dan Dasar Bidang Keahlian Bisnis Digital, dan Dasar Bidang Keahlian Bisnis
dan Manajemen pada tingkat teknis, dan Manajemen.
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan Menampilkan kinerja di bawah
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, bimbingan dengan mutu dan kuantitas
seni, budaya, dan humaniora dalam yang terukur sesuai dengan standar
konteks pengembangan potensi diri kompetensi kerja.
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, Menunjukkan keterampilan menalar,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, mengolah, dan menyaji secara efektif,
regional, dan internasional. kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

a. Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital


Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan logika dan algoritma 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi perintah
komputer (Command)
3.2 Menerapkan metode peta-minda 4.2 Membuat peta-minda
3.3 Mengevaluasi paragraf deskriptif, 4.3 Menyusun kembali format dokumen
argumentatif, naratif, dan persuasif pengolah kata
3.4 Menerapkan logika dan operasi 4.4 Mengoperasikan perangkat lunak
perhitungan data pengolah angka
3.5 Menganalisis fitur yang tepat untuk 4.5 Membuat slide untuk presentasi
pembuatan slide
3.6 Menerapkan teknik presentasi yang 4.6 Melakukan presentasi yang efektif
efektif
3.7 Menganalisis pembuatan e-book 4.7 Membuat e-book dengan perangkat
lunak e-book editor
3.8 Memahami konsep Kewargaan Digital 4.8 Merumuskan etika Kewargaan Digital
3.9 Menerapkan teknik penelusuran Search 4.9 Melakukan penelusuran informasi
Engine
3.10 Menganalisis komunikasi sinkron dan 4.10 Melakukan komunikasi sinkron dan
asinkron dalam jaringan asinkron dalam jaringan
3.11 Menganalisis fitur perangkat lunak 4.11 Menggunakan fitur untuk pembelajaran
pembelajaran kolaboratif daring kolaboratif daring (kelas maya)
3.12 Merancang dokumen tahap pra- 4.12 Membuat dokumen tahap pra-produksi
produksi
3.13 Menganalisis produksi video, animasi 4.13 Memroduksi video dan/atau animasi
dan/atau musik digital dan/atau musik digital
3.14 Mengevaluasi pasca-produksi video, 4.14 Membuat laporan hasil pasca- produksi
animasi dan/atau musik digital

b. Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis


Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengevaluasi masalah–masalah 4.1 Menyajikan solusi terhadap masalah
ekonomi ekonomi di lingkungannya
3.2 Menganalisis kelangkaan (hubungan 4.2 Merumuskan masalah kelangkaan
antara sumber daya dengan kebutuhan sumber daya dan kebutuhan manusia
manusia) di lingkungannya
3.3 Memahami Model, pelaku ekonomi, 4.3 Menentukan model, pelaku ekonomi,
perilaku konsumen dan produsen perilaku konsumen dan produsen yang
dalam kegiatan ekonomi sesuai tuntutan perkembangan usaha
3.4 Memahami hukum permintaan, 4.4 Menentukan tingkat elastisitas
penawaran, konsep elastisitas dan permintaan, penawaran, dan harga
harga keseimbangan pasar keseimbangan pasar suatu produk
3.5 Menerapkan langkah-langkah 4.5 Menghitung biaya produksi, dan
perhitungan biaya produksi dan keuntungan dalam kegiatan usaha
keuntungan (teori biaya)
3.6 Mendeskripsikan pasar monopoli, 4.6 Menentukan ciri-ciri pasar monopoli,
monopolistik dan oligopoly monopolistik dan oligopoly
3.7 Menganalisis bentuk-bentuk badan 4.7 Memilih bentuk-badan usaha yang
usaha sesuai dengan sistem ekonomi nasional
3.8 Menerapkan rencana usaha kecil dan 4.8 Membuat rancangan usaha
menengah kecil/menengah sesuai potensi
lingkungannya
3.9 Memahami Lembaga Keuangan 4.9 Mengklasifikasikan berbagai lembaga
keuangan milik pemerintah dan swasta
sesuai perkembangannya
3.10 Menganalisis hak dan kewajiban 4.10 Merumuskan hak dan kewajiban
tenaga kerja berdasarkan undang- tenaga kerja di lingkungan kerja.
undang ketenagakerjaan.
3.11 Menerapkan prosedur kelengkapan 4.11 Membuat kelengkapan dokumen yang
dokumen perdagangan dalam dan luar diperlukan dalam lalu lintas
negeri perdagangan dalam dan luar negeri
3.12 Menerapkan ilmu ekonomi dalam 4.12 Menggunakan konsep ilmu ekonomi
kegiatan usaha dalam kegiatan usaha

c. Mata Pelajaran : Administrasi Umum


Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami administrasi 4.1 Mengelompokan jenis-jenis
administrasi
3.2 Menganalisis jabatan, tugas, dan 4.2 Membuat uraian tugas setiap tingkatan
uraian pekerjaan pada kegiatan jabatan pada kegiatan administrasi
administrasi
3.3 Menganalisis persyaratan personil 4.3 Menyusun persyaratan personil
administrasi administrasi
3.4 Memilih bentuk struktur organisasi 4.4 Membuat struktur organisasi sesuai
kebutuhan
3.5 Memahami fungsi-fungsi manajemen 4.5 Mengklasifikasikan fungsi-fungsi
manajemen
3.6 Menerapkan prosedur pencatatan 4.6 Melakukan prosedur pencatatan
surat/dokumen masuk dan keluar surat/dokumen masuk dan keluar
3.7 Menerapkan prosedur penataan 4.7 Melakukan penataan surat/dokumen
surat/dokumen sesuai sistem yang berlaku
3.8 Memilih peralatan kantor dalam 4.8 Menggunakan peralatan kantor dalam
kegiatan administrasi kegiatan administrasi
3.9 Menerapkan tata ruang kerja/kantor 4.9 Melakukan penataan ruang kerja/
(Office Layout) kantor (Office Layout)
3.10 Menerapkan komunikasi di tempat 4.10 Melakukan komunikasi di tempat kerja
kerja
3.11 Menerapkan tata cara/prosedur 4.11 Melakukan pencatatan keuangan
pencatatan keuangan sederhana sederhana
3.12 Mengevaluasi kegiatan administrasi 4.12 Membuat laporan kegiatan administrasi
kantor kantor

d. Mata Pelajaran :IPA


Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1. Memahami gejala alam biotik dan 4.1. Mengklasifikasikan gejala alam biotik
abiotik dan abiotik
3.2. Menerapkan prosedur mitigasi bencana 4.2. Melakukan simulasi mitigasi bencana
alam alam yang terjadi di lingkungan sekitar
3.3. Menganalisis materi dan perubahannya 4.3. Melakukan percobaan perubahan
materi
3.4. Memahami komponen-komponen dan 4.4. Mengklasifikasikan komponen-
bentuk interaksi dalam ekosistem komponen ekosistem dan bentuk
interaksi dalam ekosistem
3.5. Menganalisis keseimbangan lingkungan 4.5. Merumuskan upaya dalam menjaga
keseimbangan lingkungan kerja
3.6. Menganalisis limbah di lingkungan 4.6. Melakukan penanganan limbah di
sekitar lingkungan sekitar
3.7. Menganalisis polusi di lingkungan 4.7. Menyajikan dampak polusi terhadap
sekitar kesehatan manusia dan lingkungan
3.8. Mengevaluasi AMDAL 4.8. Melakukan kajian tentang AMDAL pada
lingkungan sekitar
3.9. Menerapkan kesehatan, keamanan, 4.9. Melakukan pencegahan bahaya/
dan keselamatan kerja kecelakaan di lingkungan kerja
4. Dasar Program Keahlian (C2)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, operasional dasar, prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
dan metakognitif sesuai dengan bidang memecahkan masalah sesuai dengan
dan lingkup kerja Akuntansi dan bidang Akuntansi dan Keuangan.
Keuangan pada tingkat teknis, spesifik, Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
detil, dan kompleks, berkenaan dengan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sesuai dengan standar kompetensi kerja.
budaya, dan humaniora dalam konteks Menunjukkan keterampilan menalar,
pengembangan potensi diri sebagai mengolah, dan menyaji secara efektif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kerja, warga masyarakat nasional, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
regional, dan internasional. ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

a. Mata Pelajaran : Etika Profesi


Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami entitas yang termasuk 4.1 Melakukan pengelompokan entitas
dalam sektor industri jasa keuangan yang termasuk dalam sektor industri
dan bidang-bidang usaha serta jenis- jasa keuangan dan bidang-bidang
jenis kepemilikannya. usaha serta jenis-jenis kepemilikannya
3.2 Memahami pedoman, prosedur dan 4.2 Melakukan identifikasi pedoman,
aturan berkaitan dengan industry jasa prosedur dan aturan yang berkaitan
keuangan dan profesi-profesi yang ada dengan industry jasa keuangan dan
dalam industry jasa keuangan profesi-profesi yang ada dalam
industry jasa keuangan
3.3 Menerapkan etika profesi dalam bidang 4.3 Melakukan pengecekan etika profesi
akuntansi dan keuangan dalam bidang akuntansi dan keuangan
dalam pelaksanaan pekerjaan
3.4 Menganalisis kompetensi personal 4.4 Melakukan identifikasi kompetensi
dalam bidang akuntansi dan keuangan personal dalam bidang akuntansi dan
keuangan
3.5 Menganalisis faktor resiko kecelakaan 4.5 Melakukan penanganan terhadap
kerja dalam bidang akuntansi dan faktor resiko bahaya/ kecelakaan kerja
keuangan untuk mencegah kecelakaan dalam
bekerja
3.6 Menganalisis kesehatan di lingkungan 4.6 Melakukan pengecekan kesehatan di
kerja lingkungan kerja
3.7 Menganalisis penyakit akibat kerja 4.7 Melakukan pencegahan terjadinya
penyakit akibat kerja
3.8 Menerapkan komunikasi bisnis 4.8 Melakukan komunikasi bisnis
3.9 Menganalisis kendala-kendala 4.9 Memberikan solusi dalam mengatasi
komunikasi bisnis kendala komunikasi bisnis

b. Mata Pelajaran : Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet


Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan paket program pengolah 4.1 Mengoperasikan paket program
angka/spreadsheet yang ditetapkan pengolah angka/spreadsheet
oleh perusahaan
3.2 Mengentry data 4.2 Mengolah Data
3.3 Mengentry data berdasarkan karakter 4.3 Mengolah data berdsarkan karakter sel
sel
3.4 Mengentry data berdasarkan rumus 4.4 Mengolah data berdasarkan rumus
matematik matematik
3.5 Mengentry data berdasarkan rumus 4.5 Mengolah data dengan rumus statistik
statistik
3.6 Mengentry data berdasarkan umus 4.6 Mengolah data dengan rumus finansial
finansial
3.7 Menerapkan rumus date-time 4.7 Mengolah data dengan rumus date-
time
3.8 Mengentry data berdasarkan rumus 4.8 Mengolah data dengan fungsi grafik
grafik
3.9 Mengentry data berdasarkan rumus 4.9 Mengolah data menggunakan rumus
semi absolut, absolut dan logika semi absolut, absolut dan logika
3.10 Menganalisis berbagai rumus 4.10 Membuat format aplikasi spreadsheet
spreadsheet sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan
3.11 Menerapkan format aplikasi buku 4.11 Membuat format aplikasi buku jurnal
jurnal umum, buku besar dan buku Umum, buku besar dan buku besar
besar pembantu pembantu
3.12 Menerapkan format aplikasi neraca 4.12 Membuat format aplikasi neraca lajur
lajur
3.13 Menerapkan format aplikasi laporan 4.13 Membuat format aplikasi laporan
keuangan (Neraca, laba rugi, keuangan (neraca, laba rugi,
perubahan modal dan laporan lainnya) perubahan modal dan laporan lain)
3.14 Menerapkan format aplikasi program 4.14 Membuat format aplikasi program
pengolah angka/spreadsheet untuk pengolah angka/spreadsheet untuk
siklus akuntansi perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan jasa dan
dagang dagang
3.15 Mengevaluasi kegiatan keuangan 4.15 Membuat laporan keuangan dengan
dengan aplikasi pengolah angka aplikasi pengolah angka

c. Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar


Jam Pelajaran : 180 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami pengertian, tujuan, peran 4.1 Mengelompokkan pihak-pihak yang
akuntansi dan pihak- pihak yang membutuhkan informasi akuntansi
membutuhkan informasi akuntansi sesuai perannya
3.2 Memahami jenis-jenis profesi akuntansi 4.2 Mengelompokkan profesi akuntansi
(bidang-bidang spesialisasi akuntansi, (bidang-bidang spesialisasi akuntansi,
pentingnya etika profesi) pentingnya etika profesi)
3.3 Memahami jenis dan bentuk badan 4.3 Mengelompokkan jenis dan bentuk
usaha badan usaha
3.4 Memahami asumsi, prinsip- prinsip dan 4.4 Mengelompokkan asumsi, prinsip-
konsep dasar akuntansi. prinsip dan konsep dasar akuntansi.
3.5 Memahami siklus akuntansi 4.5 Mengelompokkan tahapan siklus
akuntansi
3.6 Menerapkan persamaan dasar 4.6 Membuat persamaan dasar akuntansi
akuntansi
3.7 Memahami transaksi bisnis perusahaan 4.7 Mengelompokkan transaksi bisnis
baik perusahaan jasa, dagang dan perusahaan baik perusahaan jasa,
manufacture dagang dan manufacture
3.8 Menerapkan jurnal, konsep debet dan 4.8 Melakukan pencatatan buku jurnal,
kredit, saldo normal, sistematika konsep debet dan kredit, saldo normal,
pencatatan, dan bentuk jurnal sistematika pencatatan, dan bentuk
jurnal
3.9 Menerapkan buku besar 4.9 Melakukan pencatatan buku besar
3.10 Menganalisis jurnal penyesuaian 4.10 Membuat jurnal penyesuaian
3.11 Menganalisis perkiraan untuk 4.11 Menyusun laporan keuangan
menyusun neraca lajur sebagai
pembantu dalam membuat laporan
keuangan

d. Mata Pelajaran : Perbankan Dasar


Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sejarah perbankan di 4.1 Mempresentasikan sejarah perbankan
Indonesia di Indonesia
3.2 Menganalisis persyaratan dan pendirian 4.2 Melakukan identifikasi persyaratan
bentuk badan hukum bank pendirian bentuk badan hukum bank
3.3 Menganalisis berbagai jenis lembaga 4.3 Melakukan klasifikasi lembaga
keuangan keuangan bank dan non bank
3.4 Menganalisis berbagai jenis uang 4.4 Mengklasifikasikan berbagai jenis uang
3.5 Menganalisis berbagai jenis bank di 4.5 Mengklasifikasikan jenis-jenis bank dan
Indonesia kantor bank di Indonesia
3.6 Menganalisis kegiatan usaha bank 4.6 Mengklasifikasikan kegiatan usaha
umum dan dan bank perkreditan bank umum dan bank perkreditan
rakyat rakyat
3.7 Menganalisis simpanan dana giro 4.7 Menghitung simpanan dana giro
3.8 Menganalisis simpanan dana tabungan 4.8 Menghitung simpanan dana tabungan
3.9 Menganalisis simpanan dana deposito 4.9 Menghitung simpanan dana deposito
3.10 Mengevaluasi kredit perbankan 4.10 Menyusun laporan kredit perbankan
5. Kompetensi Keahlian (C3)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, operasional dasar, prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
dan metakognitif sesuai dengan bidang memecahkan masalah sesuai dengan
dan lingkup kerja Akuntansi dan bidang Akuntansi dan Keuangan
Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, Lembaga.
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dengan mutu dan kuantitas yang terukur
seni, budaya, dan humaniora dalam sesuai dengan standar kompetensi kerja.
konteks pengembangan potensi diri Menunjukkan keterampilan menalar,
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, mengolah, dan menyaji secara efektif,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
regional, dan internasional. kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

a. Mata Pelajaran : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur

Jam Pelajaran : 454 JP (@ 45 Menit)


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis dokumen sumber dan 4.1 Melakukan pengecekan dokumen
dokumen pendukung pada perusahaan sumber dan dokumen pendukung pada
jasa perusahaan jasa
3.2 Menerapkan proses pencatatan 4.2 Melakukan pencatatan transaksi ke
transaksi ke dalam jurnal umum untuk dalam jurnal umum untuk perusahaan
perusahaan jasa jasa
3.3 Menerapkan posting jurnal umum ke 4.3 Melakukan posting jurnal umum ke
dalam buku besar untuk perusahaan dalam buku besar untuk perusahaan
jasa jasa
3.4 Menganalisis transaksi penyesuaian 4.4 Melakukan pencatatan transaksi
untuk perusahaan jasa penyesuaian untuk perusahaan jasa
3.5 Menerapkan posting jurnal 4.5 Melakukan posting jurnal penyesuaian
penyesuaian ke dalam buku besar ke dalam buku besar untuk perusahaan
untuk perusahaan jasa jasa
3.6 Menganalisis akun-akun yang terkait 4.6 Menyusun neraca lajur untuk
dalam penyusunan neraca lajur perusahaan jasa
(worksheet) untuk perusahaan jasa
3.7 Menganalisis akun-akun yang terkait 4.7 Menyusun laporan laba/rugi,
dalam penyusunan laporan laba/rugi, perubahan modal, neraca dan arus kas
perubahan modal, neraca dan arus kas untuk perusahaan jasa
untuk perusahaan jasa
3.8 Menganalisis akun-akun untuk 4.8 Menyusun jurnal penutup dan neraca
penyusunan jurnal penutup dan neraca saldo setelah penutupan untuk
saldo setelah penutupan untuk perusahaan jasa
perusahaan jasa.
3.9 Menganalisis dokumen sumber dan 4.9 Melakukan Pengecekan dokumen
dokumen pendukung pada perusahaan sumber dan dokumen pendukung pada
Dagang. perusahaan Dagang.
3.10 Menerapkan pencatatan transaksi ke 4.10 Melakukan pencatatan transaksi ke
dalam buku jurnal khusus pada dalam buku jurnal khusus pada
perusahaan dagang. perusahaan dagang
3.11 Menerapkan pencatatan transaksi ke 4.11 Melakukan pencatatan transaksi ke
dalam buku pembantu kartu piutang dalam buku pembantu kartu piutang
pada perusahaan dagang. pada perusahaan dagang.
3.12 Menerapkan pencatatan transaksi ke 4.12 Melakukan pencatatan transaksi ke
dalam buku pembantu kartu utang dalam buku pembantu pada
pada perusahaan dagang. perusahaan dagang
3.13 Menerapkan pencatatan transaksi ke 4.13 Melakukan pencatatan transaksi ke
dalam buku pembantu kartu dalam buku pembantu kartu
persediaan barang dagang secara persediaan barang dagang secara
perpetual pada perusahaan dagang. perpetual pada perusahaan dagang.
3.14 Menerapkan posting jurnal- jurnal ke 4.14 Melakukan posting jurnal-jurnal ke
dalam buku besar untuk perusahaan dalam buku besar untuk perusahaan
dagang. dagang.
3.15 Menganalisis penyusunan neraca saldo 4.15 Menyusun neraca saldo dalam
dalam perusahaan dagang. perusahaan dagang.
3.16 Menganalisis transaksi penyesuaian 4.16 Melakukan pencatatan transaksi
pemakaian supplies, biaya depresiasi penyesuaian pemakaian supplies, biaya
aset tetap, pembebanan biaya sewa, depresiasi aset tetap, pembebanan
biaya asuransi, biaya bunga, biaya biaya sewa, biaya asuransi, biaya
kerugian piutang, penyesuaian bunga, biaya kerugian piutang,
pendapatan bunga, pembuatan penyesuaian pendapatan bunga,
rekonsiliasi bank, dan koreksi fiskal. pembuatan rekonsiliasi bank, dan
koreksi fiskal.
3.17 Menganalisis akun-akun dalam 4.17 Menyusun neraca lajur (worksheet)
penyusunan neraca lajur (worksheet) pada perusahaan dagang.
pada perusahaan dagang.
3.18 Menganalisis akun-akun untuk 4.18 Menyusun laporan laba/rugi,
penyusunan laporan laba/rugi, perubahan modal, neraca, dan arus
perubahan modal, neraca, dan arus kas perusahaan dagang.
kas perusahaan dagang.
3.19 Menganalisis akun-akun jurnal 4.19 Menyusun jurnal penutup, posting
penutup, posting jurnal penutup, dan jurnal penutup, dan neraca saldo
neraca saldo setelah penutupan untuk setelah penutupan untuk perusahaan
perusahaan dagang dagang
3.20 Menganalisis dokumen sumber dan 4.20 Melakukan pengecekan dokumen
dokumen pendukung pada perusahaan sumber dan dokumen pendukung pada
manufaktur (Harga pokok Pesanan/ perusahaan manufaktur (Harga pokok
Harga pokok Proses). Pesanan/Harga pokok Proses).
3.21 Menerapkan pencatatan transaksi 4.21 Melakukan pencatatan transaksi
penerimaan kas dari pelunasan piutang penerimaan kas dari pelunasan piutang
dagang, penjualan tunai, dan dagang, penjualan tunai, dan
penerimaan lainnya ke dalam buku penerimaan lainnya ke dalam buku
jurnal khusus. jurnal khusus
3.22 Menerapkan pencatatan transaksi 4.22 Melakukan pencatatan transaksi
pengeluaran kas untuk pembelian pengeluaran kas untuk pembelian
bahan, membayar biaya tenaga kerja bahan, membayar biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik, biaya langsung, biaya overhead pabrik, biaya
administrasi umum dan pemasaran, administrasi umum dan pemasaran,
melunasi utang dagang, dan utang melunasi utang dagang, dan utang
lainnya ke dalam buku jurnal khusus. lainnya ke dalam buku jurnal khusus.
3.23 Menerapkan pencatatan transaksi 4.23 Melakukan pencatatan transaksi
pembelian bahan secara kredit ke pembelian bahan secara kredit ke
dalam buku jurnal khusus. dalam buku jurnal khusus
3.24 Menerapkan pencatatan transaksi 4.24 Melakukan pencatatan transaksi
penjualan produk selesai secara kredit penjualan produk selesai secara kredit
ke dalam buku jurnal khusus. ke dalam buku jurnal khusus
3.25 Menerapkan posting jurnal- jurnal ke 4.25 Melakukan posting jurnal-jurnal ke
dalam buku besar. dalam buku besar.
3.26 Mengevaluasi pembuatan neraca saldo 4.26 Menyusun Neraca Saldo untuk
untuk perusahaan manufaktur. perusahaan manufaktur.
3.27 Menganalisis transaksi penyesuaian 4.27 Melakukan pencatatan transaksi
antara lain pemakaian bahan untuk penyesuaian antara lain pemakaian
proses produksi, pembebanan biaya bahan untuk proses produksi,
overhead pabrik, transfer harga pokok pembebanan biaya overhead pabrik,
produk selesai, penyesuaian biaya- transfer harga pokok produk selesai,
biaya akrual/deferal, dan alokasi biaya penyesuaian biaya-biaya akrual/deferal
oberhead pabrik ke departemen terkait dan alokasi biaya oberhead pabrik ke
(Harga Pokok Pesanan/Harga Pokok departemen terkait (Harga Pokok
Proses). Pesanan/Harga Pokok Proses).
3.28 Mengevaluasi akun yang terkait dalam 4.28 Menyusun neraca lajur (worksheet)
penyusunan neraca lajur (worksheet) perusahaan manufacture (Harga pokok
perusahaan manufacture (Harga pokok pesanan/harga pokok proses)
pesanan/harga pokok proses)
3.29 Mengevaluasi laporan rekapitulasi dan 4.29 Menyusun laporan rekapitulasi dan
alokasi biaya overhead pabrik alokasi biaya overhead pabrik
sesungguhnya untuk tiap- tiap sesungguhnya untuk tiap-tiap
departemen (Harga Pokok Pesanan/ departemen (Harga Pokok Pesanan/
Harga Pokok Proses). Harga Pokok Proses).
3.30 Mengevaluasi hasil perhitungan harga 4.30 Membuat kartu harga pokok pesanan
pokok pesanan
3.31 Mengevaluasi hasil perhitungan harga 4.31 Menyusun laporan harga pokok proses
pokok proses produksi produksi
3.32 Mengevaluasi laporan laba/rugi untuk 4.32 Menyusun laporan laba/rugi untuk
perusahaan manufaktur. perusahaan manufaktur.
3.33 Mengevaluasi laporan neraca untuk 4.33 Menyusun laporan neraca untuk
perusahaan manufaktur. perusahaan manufaktur.
3.34 Menganalisis transaksi jurnal penutup 4.34 Melakukan pencatatan transaksi
antara lain menutup biaya overhead penutupan antara lain menutup biaya
pabrik, menutup selisih biaya overhead overhead pabrik, menutup selisih biaya
pabrik ke rekening Harga Pokok overhead pabrik ke rekening Harga
Penjualan, menutup rekening nominal Pokok Penjualan, menutup rekening
dan rekening lainnya (Harga Pokok nominal dan rekening lainnya (Harga
Pesanan/Harga Pokok Proses). Pokok Pesanan/Harga Pokok Proses).

b. Mata Pelajaran : Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah


Jam Pelajaran : 280 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami pembukuan tunggal, dan 4.1 Mengidentifikasi pembukuan tunggal,
pembukuan berpasangan untuk dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah akuntansi keuangan pemerintah
daerah daerah
3.2 Menerapkan persamaan akuntansi, 4.2 Melakukan pencatatan persamaan
konsep debet dan kredit, penjurnalan, akuntansi, konsep debet dan kredit,
buku besar, saldo normal dan laporan penjurnalan, buku besar, saldo normal
keuangan untuk akuntansi keuangan dan laporan keuangan untuk akuntansi
pemerintah daerah keuangan pemerintah daerah
3.3 Menganalisis transaksi pendapatan 4.3 Melakukan pencatatan transaksi
daerah, belanja derah, pembiayaan pendapatan daerah, belanja derah,
daerah, asset daerah, kewajiban pembiayaan daerah, asset daerah,
daerah, dan equitas dana daerah kewajiban daerah, dan equitas dana
daerah
3.4 Menerapkan system akuntansi 4.4 Melakukan pencatatan system
keuangan, dan struktur akuntansi akuntansi keuangan, dan struktur
keuangan desa/kelurahan akuntansi keuangan desa/kelurahan
3.5 Menerapkan standar pengakuan, 4.5 Melakukan pencatatan pengakuan,
pengukuran, dan pengungkapan/ pengukuran, dan pengungkapan/
disclosur akuntansi pemerintah daerah disclosur akuntansi pemerintah daerah
3.6 Menganalisis elemen basis akuntansi, 4.6 Melakukan pencatatan elemen basis
pelaksana akuntansi, struktur lengkap akuntansi, struktur lengkap kode
kode rekening untuk kelompok akun rekening untuk kelompok akun asset,
asset, kewajiban, ekuitas dana, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan,
pendapatan, belanja, dan pembiayaan belanja, dan pembiayaan di
di desa /kelurahan desa/kelurahan
3.7 Menganalisis transaksi akuntansi 4.7 Melakukan pencatatan akuntansi
pendapatan satker, dan akuntansi pendapatan satker, dan akuntansi
pendapatan desa/kelurahan) pendapatan desa/kelurahan
3.8 Menganalisis transaksi akuntansi 4.8 Melakukan pencatatan akuntansi
belanja satker, dan akuntansi belanja belanja satker, dan akuntansi belanja
desa/kelurahan) desa/kelurahan)
3.9 Menganalisis transaksi Akuntansi 4.9 Melakukan pencatatan Akuntansi
penerimaan pembiayaan, dan penerimaan pembiayaan, dan
akuntansi pengeluaran pembiayaan di akuntansi pengeluaran pembiayaan di
desa/kelurahan desa/kelurahan
3.10 Menganalisis transaksi akuntansi asset 4.10 Melakukan pencatatan akuntansi asset
satker, dan akuntansi asset satker, dan akuntansi asset
desa/kelurahan desa/kelurahan
3.11 Menganalisis transaksi akuntansi 4.11 Melakukan pencatatan akuntansi
kewajiban satker, dan akuntansi kewajiban satker, dan akuntansi
kewajiban desa/kelurahan) kewajiban desa/kelurahan
3.12 Menganalisis transaksi dokumen 4.12 Melakukan pencatatan dokumen
sumber akuntansi ekuitas dana satker, sumber akuntansi ekuitas dana satker,
dan dokumen sumber akuntansi dan dokumen sumber akuntansi
ekuitas dana desa/kelurahan ekuitas dana desa/kelurahan
3.13 Menganalisis transaksi akuntansi 4.13 Melakukan pencatatan akuntansi
koreksi kesalahan, peristiwa luar biasa, koreksi kesalahan, peristiwa luar biasa,
dokumen sumber yang digunakan di dokumen sumber yang digunakan di
satker, dan di desa/kelurahan satker, dan di desa/kelurahan
3.14 Mengevaluasi laporan keuangan 4.14 Menyusun laporan keuangan desa/
desa/kelurahan yang meliputi tujuan kelurahan yang meliputi penyusunan
laporan keuangan, komponen laporan neraca saldo, pencatatan jurnal
keuangan, neraca saldo, jurnal penyesuaian, laporan realisasi
penyesuaian, laporan realisasi anggaran sebelum konversi, jurnal
anggaran sebelum konversi, jurnal penutup, penyusunan neraca, catatan
penutup, penyusunan neraca, catatan atas laporan keuangan, konversi
atas laporan keuangan, konversi laporan keuangan, dan laporan
laporan keuangan, dan penyusunan keuangan setelah konversi
laporan keuangan setelah konversi
3.15 Menerapkan komputerisasi data 4.15 Membuat file data akuntansi
akuntansi desa/kelurahan desa/kelurahan
3.16 Menganalisis daftar akun untuk 4.16 Menyusun daftar akun untuk
desa/kelurahan. desa/kelurahan.
3.17 Menganalisis transaksi yang terkait 4.17 Melakukan entry transaksi yang terkait
dengan akuntansi desa/kelurahan dengan akuntansi desa/kelurahan
3.18 Mengevaluasi laporan keuangan 4.18 Mencetak laporan keuangan
desa/kelurahan desa/kelurahan.
c. Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Jam Pelajaran : 420 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis pencatatan transaksi 4.1 Melakukan pencatatan transaksi
penjulan barang dagangan secara penjulan barang dagang secara kredit,
kredit, wesel, dan penjualan angsuran wesel, dan penjualan angsuran
3.2 Menerapkan pengukuran dan 4.2 Melakukan pengukuran dan pengakuan
pengakuan piutang piutang
3.3 Menganalisis metode langsung dan 4.3 Melakukan pencatatan metode
metode cadangan untuk piutang tidak langsung dan metode cadangan untuk
tertagih piutang tidak tertagih
3.4 Menganalisis kartu piutang 4.4 Melakukan pencatatan kartu piutang
3.5 Menganalisis piutang wesel 4.5 Melakukan pencatatan piutang wesel
3.6 Menerapkan pencatatan utang jangka 4.6 Melakukan pencatatan utang jangka
pendek (pembelian barang dagang pendek (pembelian barang dagang
secara kredit, wesel, pembelian secara kredit, wesel, pembelian
angsuran, utang pajak, utang gaji, dan angsuran, utang pajak, utang gaji, dan
pendapatan diterima di muka) pendapatan diterima di muka)
3.7 Menganalisis Kartu Utang 4.7 Melakukan Pencatatan Kartu Utang
3.8 Menerapkan pencatatan persediaan 4.8 Melakukan pencatatan persediaan
3.9 Menerapkan metode persediaan (FIFO, 4.9 Melakukan perhitungan persediaan
LIFO, Average, dan identifikasi khusus) (FIFO, LIFO, Average, dan identifikasi
khusus)
3.10 Menganalisis harga pokok produksi 4.10 Menyusun harga pokok produksi
perusahaan manufacture perusahaan manufacture
3.11 Menganalisis pembentukan kas kecil 4.11 Melakukan pencatatan kas kecil
3.12 Menganalisis pengelolan dana kas 4.12 Melakukan pengelolaan dana kas
perusahaan di bank. perusahaan di bank
3.13 Menerapkan asset tetap 4.13 Melakukan pencatatan asset tetap
3.14 Menerapkan metode penyusutan asset 4.14 Melakukan pencatatan penyusutan
tetap dan pencatatannya asset tetap
3.15 Mengevaluasi pengeluaran untuk 4.15 Membuat keputusan pengeluaran
pemeliharaan/pengembangan aset untuk pemeliharaan/pengembangan
tetap dan penghentian asset tetap aset tetap dan penghentian asset tetap
3.16 Menganalisis pencatatan beban deplesi 4.16 Melakukan pencatatan beban deplesi
aset tetap berupa sumber daya alam. aset tetap berupa sumber daya alam.
3.17 Menganalisis aset tetap tidak berujud 4.17 Melakukan pencatatan aset tetap tidak
serta amortisasinya berujud serta amortisasinya
3.18 Menerapkan pencatatan utang wesel 4.18 Melakukan pencatatan utang wesel
jangka panjang. jangka panjang.
3.19 Menerapkan pencatatan penerbitan 4.19 Melakukan pencatatan penerbitan
utang obligasi utang obligasi
3.20 Menganalisis penjualan konsinyasi 4.20 Melakukan pencatatan penjualan
konsinyasi
3.21 Menganalisis berbagai jenis modal 4.21 Melakukan pencatatan modal
perusahaan (Perbedaan Modal perusahaan (Modal perorangan, firma,
perorangan, firma, PT, CV, dan PT, CV, dan Koperasi)
Koperasi)

d. Mata Pelajaran : Komputer Akuntansi


Jam Pelajaran : 350 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan program komputer 4.1 Menginstal program komputer
akuntansi akuntansi
3.2 Menerapkan komputerisasi file data 4.2 Melakukan komputerisasi file data
akuntansi untuk perusahaan jasa. akuntansi untuk perusahaan jasa.
3.3 Menganalisis daftar akun untuk 4.3 Menyusun daftar akun untuk
perusahaan jasa. perusahaan jasa.
3.4 Menganalisis saldo kartu piutang, kartu
4.4 Melakukan entry saldo kartu piutang,
utang, kartu item perlengkapan kartu utang, kartu item perlengkapan
(supplies), kartu item pelayanan jasa (supplies), kartu item pelayanan jasa
atau kartu item barang dagang, kartu atau kartu item barang dagang, kartu
aset tetap pada perusahaan jasa. aset tetap pada perusahaan jasa.
3.5 Menganalisis transaksi pembelian 4.5 Melakukan entry transaksi- transaksi
bahan-bahan, perlengkapan (supplies), pembelian bahan- bahan,
aset tetap, dan pembayaran utang perlengkapan (supplies), aset tetap
pada perusahaan jasa. dan pembayaran utang pada
perusahaan jasa.
3.6 Menganalisis transaksi penjualan jasa 4.6 Melakukan entry transaksi penjualan
dan transaksi pelunasan piutang jasa jasa dan transaksi pelunasan piutang
pada perusahaan jasa. jasa pada perusahaan jasa.
3.7 Menganalisis transaksi penerimaan 4.7 Melakukan entry transaksi yang terkait
uang tunai/ kas di bank (bukan dari dengan penerimaan uang tunai/ kas di
hasil penjualan jasa) dan pengeluaran bank (bukan dari hasil penjualan jasa)
uang tunai/kas di bank untuk dan pengeluaran uang tunai/kas di
pembayaran beban-beban pada bank untuk pembayaran beban-beban
perusahaan jasa. pada perusahaan jasa.
3.8 Menganalisis transaksi penyesuaian 4.8 Melakukan entry transaksi penyesuaian
(adjustments) pada perusahaan jasa. (adjustments) pada perusahaan jasa.
3.9 Mengevaluasi laporan keuangan 4.9 Mencetak laporan keuangan
perusahaan jasa. perusahaan jasa.
3.10 Menerapkan file backup untuk data 4.10 Membuat file backup untuk data
akuntansi perusahaan jasa. akuntansi perusahaan jasa.
3.11 Menerapkan komputerisasi file data 4.11 Melakukan komputerisasi file data
akuntansi untuk perusahaan dagang. akuntansi untuk perusahaan dagang.
3.12 Menganalisis daftar akun untuk 4.12 Menyusun daftar akun untuk
perusahaan dagang. perusahaan dagang.
3.13 Menganalisis pencatatan saldo kartu 4.13 Melakukan entry saldo kartu piutang,
piutang, kartu utang, kartu item kartu utang, kartu item perlengkapan
perlengkapan (supplies), kartu item (supplies), kartu item barang dagang,
barang dagang, dan kartu aset tetap dan kartu aset tetap pada perusahaan
pada perusahaan dagang. dagang.
3.14 Menganalisis pencatatan transaksi 4.14 Melakukan entry transaksi pembelian
pembelian bahan-bahan perlengkapan bahan-bahan perlengkapan (supplies),
(supplies), barang dagangan, aset barang dagangan, aset tetap, dan
tetap, dan transaksi pembayaran utang transaksi pembayaran utang pada
pada perusahaan dagang. perusahaan dagang.
3.15 Menganalisis transaksi penjualan 4.15 Melakukan entry transaksi penjualan
barang dagangan dan transaksi barang dagangan dan transaksi
pelunasan piutang pada perusahaan pelunasan piutang dagang pada
dagang. perusahaan dagang.
3.16 Menganalisis transaksi penerimaan 4.16 Melakukan entry transaksi-transaksi
uang tunai/ kas di bank (bukan dari yang terkait dengan penerimaan uang
hasil penjualan barang dagangan) dan tunai/ kas di bank (bukan dari hasil
pengeluaran uang tunai/kas di bank penjualan barang dagangan) dan
untuk pembayaran beban-beban pada pengeluaran uang tunai/kas di bank
perusahaan dagang. untuk pembayaran beban-beban pada
perusahaan dagang.
3.17 Menganalisis transaksi penyesuaian 4.17 Melakukan entry transaksi penyesuaian
(adjustments) pada perusahaan (adjustments) pada perusahaan
dagang. dagang.
3.18 Menganalisis laporan keuangan 4.18 Mencetak laporan keuangan
perusahaan dagang. perusahaan dagang.
3.19 Menerapkan file backup untuk data 4.19 Membuat file backup untuk data
akuntansi perusahaan dagang. akuntansi perusahaan dagang.
3.20 Menerapkan komputerisasi file data 4.20 Melakukan komputerisasi file data
akuntansi untuk perusahaan akuntansi untuk perusahaan
manufaktur. manufaktur.
3.21 Menganalisis daftar akun perusahaan 4.21 Menyusun daftar akun perusahaan
manufaktur. manufaktur.
3.22 Menganalisis saldo kartu piutang, kartu 4.22 Melakukan entry saldo kartu piutang,
utang, kartu item perlengkapan/ utang, kartu item perlengkapan/
supplies, kartu bahan baku, kartu supplies, kartu bahan baku, kartu
bahan pembantu, kartu barang jadi, bahan pembantu, kartu barang jadi,
dan kartu asset tetap pada perusahaan dan kartu asset tetap pada perusahaan
manufaktur. manufaktur.
3.23 Menganalisis pencatatan transaksi 4.23 Melakukan entry transaksi pembelian
pembelian bahan baku, bahan bahan baku, bahan pembantu, aset
pembantu, aset tetap dan pencatatan tetap dan pencatatan transaksi
transaksi pembayaran utang pada pembayaran utang pada perusahaan
perusahaan manufaktur. manufaktur.
3.24 Menganalisis pencatatan transaksi 4.24 Melakukan entry transaksi biaya bahan
biaya bahan baku/bahan pembantu, baku/bahan pembantu, biaya tenaga
biaya tenaga kerja langsung dan biaya kerja langsung dan biaya overhead
overhead pabrik untuk proses produksi pabrik untuk proses produksi pada
pada perusahaan manufaktur. perusahaan manufaktur.
3.25 Menerapkan pencatatan transaksi 4.25 Melakukan entry transaksi pengiriman
pengiriman barang jadi ke gudang barang jadi ke gudang pada
pada perusahaan manufaktur. perusahaan manufaktur.
3.26 Menganalisis pencatatan transaksi 4.26 Melakukan entry transaksi penjualan
penjualan barang jadi dan transaksi barang jadi dan transaksi pelunasan
pelunasan piutang dagang pada piutang dagang pada perusahaan
perusahaan manufaktur. manufaktur.
3.27 Menganalisis pencatatan transaksi 4.27 Melakukan entry transaksi penerimaan
penerimaan uang tunai/ kas di bank uang tunai/ kas di bank (bukan dari
(bukan dari hasil penjualan barang hasil penjualan barang jadi) dan
jadi) dan pengeluaran uang tunai/kas pengeluaran uang tunai/kas di bank
di bank untuk pembayaran beban- untuk pembayaran beban-beban pada
beban pada perusahaan manufaktur. perusahaan manufaktur.
3.28 Menganalisis transaksi penyesuaian 4.28 Melakukan entry transaksi penyesuaian
(adjustments) pada perusahaan (adjustments) pada perusahaan
manufaktur. manufaktur.
3.29 Mengevaluasi laporan keuangan 4.29 Mencetak laporan keuangan
perusahaan manufaktur. perusahaan manufaktur.
3.30 Menerapkan file backup untuk data 4.30 Membuat file backup untuk data
akuntansi perusahaan manufaktur. akuntansi perusahaan manufaktur.

e. Mata Pelajaran : Administrasi Pajak


Jam Pelajaran : 210 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami jenis-jenis pajak dan 4.1 Mengelompokkan jenis-jenis pajak dan
ketentuan umum dan tata cara tata cara perajakan
perpajakan
3.2 Menerapkan permohonan nomor pokok 4.2 Membuat surat permohonan nomor
wajib pajak (NPWP) pokok wajib pajak (NPWP).
3.3 Menerapkan permohonan nomor 4.3 Membuat surat permohonan nomor
pengukuhan pengusaha kena pajak pengukuhan pengusaha kena pajak
(NPPKP) (NPPKP)
3.4 Memahami bentuk-bentuk surat 4.4 Mengelompokkan bentuk- bentuk surat
pemberitahuan (SPT), surat setoran pemberitahuan (SPT), surat setoran
pajak (SSP), surat ketetapan pajak pajak (SSP), surat ketetapan pajak
(SKP), surat ketetapan pajak kurang (SKP), surat ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat ketetapan pajak bayar (SKPKB), surat ketetapan pajak
kurang bayar tambahan (SKPKBT), kurang bayar tambahan (SKPKBT),
surat ketetapan pajak lebih bayar surat ketetapan pajak lebih bayar
(SKPLB) dan surat ketetapan pajak (SKPLB) dan surat ketetapan pajak
nihil (SKPN). nihil (SKPN).
3.5 Menganalisis data pembuatan SPT 4.5 Melakukan perhitungan pajak
pajak penghasilan (PPh) Pasal 21. penghasilan (PPh) Pasal 21
3.6 Menerapkan pengisian surat setoran 4.6 Melakukan pengisian surat setoran
pajak (SSP) PPh pasal 21 pajak (SSP) PPh pasal 21
3.7 Menerapkan PPh Badan terutang. 4.7 Melakukan perhitungan PPh Badan
terutang.
3.8 Menerapkan pengisian surat setoran 4.8 Melakukan pengisian surat setoran
pajak (SSP) PPh Badan pajak (SSP) PPh badan
3.9 Memahami data dalam lampiran 4.9 Mengelompokkan data dalam lampiran
khusus: 8a-1/ 8a- 2/8a-3/8a-4/8a- khusus: 8a-1/ 8a- 2/8a-3/8a-4/8a-
5/8a-6/8a- 7/8a-8. 5/8a-6/8a- 7/8a-8.
3.10 Memahami data dalam lampiran 4.10 Mengelompokkan data dalam lampiran
khusus nomor 1a. khusus nomor 1a.
3.11 Menerapkan pengisian surat 4.11 Melakukan pengisian surat
pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam pemberitahuan (SPT) PPh Badan dalam
formulir no. 1771. formulir no. 1771.
3.12 Menerapkan pajak penghasilan orang 4.12 Membuat laporan hasil perhitungan
pribadi pajak penghasilan (PPh) Orang pribadi
3.13 Menerapkan prosedur pengisian surat 4.13 Melakukan pengisian pajak PPh Orang
setoran pajak (SSP) PPh Orang pribadi. Pribadi.
3.14 Menerapkan pengisian SPT tahunan 4.14 Melakukan pengisian SPT tahunan PPh
PPh Orang Pribadi sesuai dengan Orang Pribadi sesuai dengan formulir
formulir 1770-s dan formulir 1770. 1770-s dan formulir 1770.
3.15 Menerapkan rekonsiliasi fiscal. 4.15 Membuat laporan rekonsiliasi fiscal.
3.16 Menganalisis berbagai data yang 4.16 Melakukan perhitungan PPN dan
terkait dengan PPN dan PPnBM PPnBM
3.17 Menerapkan pengisian Surat Setoran 4.17 Melakukan pengisian Surat Setoran
pajak (SSP) Masa PPN dan PPnBM. pajak (SSP) Masa PPN dan PPnBM.
3.18 Menerapkan prosedur pengisian SPT 4.18 Melakukan pengisian SPT Pajak
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Pajak Penjualan Barang Mewah Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
(PPnBM).
3.19 Menerapkan pengisian SPT Masa PPN 4.19 Melakukan pengisian dan pelaporan
dan PPnBM dalam Formulir 1111. SPT Masa PPN dan PPnBM dalam
Formulir 1111.

f. Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Jam Pelajaran : 524 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami kewirausahawan dan 4.1 Melakukan pengelompokan karakter
wirausaha wirausaha
3.2 Menganalisis peluang usaha produk 4.2 Merencanakan produk usaha
barang/jasa
3.3 Menerapkan dokumen administrasi 4.3 Membuat dokumen usaha
usaha
3.4 Menganalisis kebutuhan sumberdaya 4.4 Membuat perencanaan kebutuhan
usaha sumberdaya usaha
3.5 Menganalisis sistem layanan usaha 4.5 Merencanakan sistem layanan usaha
3.6 Menerapkan layanan usaha 4.6 Melakukan layanan usaha
3.7 Menerapkan media promosi pemasaran 4.7 Membuat media promosi untuk
pemasanan
3.8 Menghitung harga pokok produksi 4.8 Menentukan BEP dan keuntungan
usaha
3.9 Menganalisis pemasaran produk 4.9 Melakukan pemasaran produk
3.10 Menganalisis laporan keuangan 4.10 Membuat laporan keuangan sederhana
sederhana
3.11 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha 4.11 Membuat perencanaan tindak lanjut
hasil evaluasi usaha
3.12 Menerapkan media promosi untuk 4.12 Membuat media promosi untuk
pemasaran online pemasaran online
3.13 Menganalisis pemasaran online 4.13 Melakukan pemasaran online
3.14 Menerapkan pengajuan Hak Atas 4.14 Membuat pengajuan dokumen untuk
Kekayaan Intelektual (HAKI) perolehan HAKI

1.2 Standar Kompetensi Lulusan SMK


Standar kompetensi lulusan yang digunakan sebagai acuan pengembangan
Kurikulum Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah mengacu
kepada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 34 tahun 2018 tentang
SNP SMK/MAK.
Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 3 (tiga) Tahun
No. Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
A.1. Keimanan dan A.1.1 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
Ketakwaan kepada dalam mengamalkan ajaran agama yang dianut
Tuhan Yang Maha A.1.2 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
Esa dalam berperilaku yang menggambarkan akhlak
mulia
A.1.3 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
dalam hidup berdasarkan nilai kasih dan sayang
A.2. Kebangsaan dan A.2.1 meyakini Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan
Cinta Tanah Air Republik Indonesia
A.2.2 memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa
bangga, dan semangat berkorban untuk tanah air,
bangsa, dan negara
A.2.3 menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang demokratis dan warga masyarakat
global
A.2.4 bekerjasama dalam keberagaman suku, agama, ras,
antargolongan, jender, dan bahasa dengan
menjunjung hak asasi dan martabat manusia
A.2.5 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
untuk patuh terhadap hukum dan norma social
A.2.6 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran
untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam,
kepedulian sosial dalam konteks pembangunan
berkelanjutan
A.3. Karakter Pribadi A.3.1 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran
dan Sosial untuk bersikap dan berperilaku jujur
A.3.2 memiliki kemandirian dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas pekerjaannya
A.3.3 memiliki kemampuan berinteraksi dan bekerja
dalam kelompok secara santun, efektif, dan
produktif dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
A.3.4 memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
situasi dan lingkungan kerja secara efektif
A.3.5 memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan
keahliannya secara berkelanjutan
A.3.6 memiliki etos kerja yang baik dalam menjalankan
tugas keahliannya
No. Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
A.4. Kesehatan Jasmani A.4.1 memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku
dan Rohani hidup bersih dan sehat untuk diri dan lingkungan
kerja
A.4.2 memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan
rohani dalam menjalankan tugas keahliannya
A.4.3 menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi
tekanan pekerjaan, dapat bekerja produktif, dan
bermanfaat bagi lingkungan kerja
A.5. Literasi A.5.1 memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai keahliannya
A.5.2 memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris
dan bahasa asing lainnya untuk menunjang
pelaksanaaan tugas sesuai keahliannya
A.5.3 memiliki pemahaman matematika dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.4 memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains
dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.5 memiliki pemahaman konsep dan prinsip
pengetahuan sosial dalam melaksanakan tugas
sesuai keahliannya
A.5.6 memiliki kemampuan menggunakan teknologi
dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.7 memiliki kemampuan mengekspresikan dan
mencipta karya seni budaya lokal dan nasional
A.6. Kreativitas A.6.1 memiliki kemampuan untuk mencari dan
menghasilkan gagasan, cara kerja, layanan, dan
produk karya inovatif sesuai keahliannya
A.6.2 memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan
masalah dalam melaksanakan tugas sesuai
keahliannya secara kreatif
A.7. Estetika A.7.1 memiliki kemampuan mengapresiasi, mengkritisi,
dan menerapkan aspek estetika dalam menciptakan
layanan dan/atau produk sesuai keahliannya
A.8. Kemampuan Teknis A.8.1 memiliki kemampuan dasar dalam bidang keahlian
tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
A.8.2 memiliki kemampuan spesifik dalam program
keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja dan menerapkan kemampuannya sesuai
prosedur/kaidah di bawah pengawasan
A.8.3 memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian
No. Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
spesifik yang relevan dengan dunia kerja
A.8.4 memiliki kemampuan menjalankan tugas
keahliannya dengan menerapkan prinsip
keselamatan, kesehatan, dan keamanan lingkungan
A.9. Kewirausahaan A.9.1 memiliki kemampuan mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang usaha dengan
mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan
dalam keahlian tertentu
A.9.2 memiliki kemampuan memperhitungkan dan
mengambil resiko dalam mengembangkan dan
mengelola usaha
A.9.3 memiliki keinginan kuat dan kemampuan mengelola
usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan
keterampilan dalam keahlian tertentu
1.3 Profil Lulusan SMK
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja. Dalam merumuskan SKL PMK
dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk
bekerja pada pihak lain atau berwirausaha
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke
dalam tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan
SMK program pendidikan 3 tahun, yaitu:
1. Dimensi sikap
Berperilaku yang mencerminkan sikap:
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
b. Jujur, disiplin, empati, dan pembelajar sejati sepanjang hayat
c. Bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya nasional
d. Memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan
e. Berpikir kritis, kreatif, beretika kerja, bekerja sama, berkomunikasi, dan
bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain sesuai bidang dan lingkup kerja dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, negara, dan industri lingkup
lokal, nasional, regional, dan internasional.
2. Dimensi pengetahuan
Berfikir secara faktual, konseptual, operasional dasar, prinsip, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan:
a. Ilmu pengetahuan
b. Teknologi
c. Seni
d. Budaya
e. Humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan
internasional.
3. Dimensi keterampilan
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam:
a. Melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan
bidang kerja
b. Menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan langsung atasan berdasarkan
kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, dan dapat
diberi tugas membimbing orang lain.

1.4 Beban Belajar di SMK


Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar
kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik. Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang
harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam jam pelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI, dan XII adalah 48 jam pelajaran.
Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit.
2. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester 18 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil 18 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
Beban belajar Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran perlu
didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil
maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, kegiatan pembelajaran terdiri
dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
Sekolah standar yang menerapkan sistem paket, beban belajarnya dinyatakan
dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMK terdiri dari 45
menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
memanfaatkan 0% – 60% dari waktu kegiatan tatap muka.
Sementara itu bagi sekolah kategori mandiri yang menerapkan sistem kredit
semester, beban belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS). 1 (satu)
SKS tingkat SMK terdiri dari 1 (satu) jam pelajaran (@45 menit) tatap muka dan 25
menit tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Dengan demikian,
pada sistem paket maupun SKS, guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap
muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.
1. Kegiatan Tatap Muka
Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tatap muka
dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri.
Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas,
diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi,
eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet,
tanya jawab, atau simulasi.
Untuk sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tatap muka lebih
disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan menggunakan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan
seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau
demonstrasi.

2. Kegiatan Tugas Terstruktur


Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak
dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus
maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu
pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan
seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.
Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur
dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi waktunya
lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan tugas terstruktur
merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar
peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang
disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi
ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran
kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah,
ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.
3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk
sistem paket maupun sistem SKS. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah
diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau
proyek.

1.5 Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


1. Rasional
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu
tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-
anak kita. Demikian dinyatakan oleh Ki Hajar Dewantara. Oleh karena itu,
transformasi pendidikan nasional Indonesia harus menempatkan karakter sebagai
ruh atau dimensi terdalam pendidikan nasional berdampingan dengan
intelektualitas yang tercermin dalam kompetensi yang dapat diwujudkan. Dengan
karakter yang kuat-tangguh beserta kompetensi yang tinggi, yang dihasilkan oleh
pendidikan yang baik, berbagai kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat
dipenuhi atau diatasi. Oleh karena itu, selain pengembangan intelektualitas,
pengembangan karakter peserta didik sangatlah penting menempatkan potensi-
potensi intelektual dan karakter peserta didik sebagai tujuan. Selain itu, Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Lima Nilai Utama
Lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai
yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama
karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Religius; Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan
yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama
dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung
tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,
hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini
meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan,
individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan).
2) Nasionalis; Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri
dan kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa
sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan
berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin,
menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
3) Mandiri; Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung
pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain etos
kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif,
keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4) Gotong Royong; Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan
menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan
persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi
bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Subnilai gotong
royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan
bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti
diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5) Integritas; Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen
dan kesetiaan pada nilai.
3. Sembilan Prinsip Penumbuhan Karaker
Penumbuhan karakter di sekolah menerapakan sembilan prinsip berikut:
1) Nilai-nilai Moral Universal; penumbuhan karakter berfokus pada penguatan
nilai-nilai moral universal yang prinsip-prinsipnya dapat didukung oleh segenap
individu dari berbagai macam latar belakang agama, keyakinan, kepercayaan,
sosial, dan budaya.
2) Holistik Gerakan PPK; penumbuhan dilaksanakan secara holistik, dalam arti
pengembangan fisik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa),
etika dan spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak,
baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler, berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui
kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan.
3) Terintegrasi; pelaksanaan di sekolah dikembangkan dan dilaksanakan dengan
memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai elemen pendidikan,
bukan merupakan program tempelan dan tambahan dalam proses pelaksanaan
pendidikan.
4) Partisipasi; penumbuhan karakter dilakukan dengan mengikutsertakan dan
melibatkan publik seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan
sebagai gerakan. Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite
sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait menyepakati prioritas nilai-nilai
utama karakter dan kekhasan sekolah yang diperjuangakan, menyepakati
bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan.
5) Kearifan Lokal, gerakan bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara
yang beragam dan majemuk agar pergerakan menjadi kontekstual dan
membumi.
6) Kecakapan Abad XXI; gerakan penumbuhan karakter merupakan usaha
mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk hidup pada abad XXI, antara lain kecakapan berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi
(communication skill), termasuk penguasaan bahasa internasional, dan kerja
sama dalam pembelajaran (collaborative learning).
7) Adil dan Inklusif; penumbuhan dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan
prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan
perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
8) Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik; Gerakan dikembangkan dan
dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta didik baik perkembangan
biologis, psikologis, maupun sosial, agar tingkat kecocokan dan
keberterimaannya tinggi dan maksimal.
9) Terukur; gerakan dikembangkan dan dilaksanakan agar dapat dimati dan
diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini komunitas
sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi prioritas
pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati
dan diukur secara objektif; mengembangkan programprogram penguatan nilai-
nilai karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan
mengerahkan sumber daya yang dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku
kepentingan pendidikan.
1.6 Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
1. Pengertian
Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktifitas , antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan atau berbicara. GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
3. Model Program Literasi
Beberapa model yang ditawarkan Kemendikbud sebagai berikut:
4. Pentahapan Kegiatan
Kegiatan pengembangan literasi, sesuai panduan, sebagai gerakan
berkelanjutan dikelompokan dalam tiga tahap:
a. Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan
Melalui kegiatan yang difasilitasi guru yang diintegrasikan dalam pembelajaran:
1) Guru memberikan peluang membaca di awal pembelajaran
2) Guru memberi tugas siswa belajar di perpustakaan
3) Siswa mencari bahan bacaan sendiri
4) Guru menugaskan siswa menganalisis dan merumuskan resume
5) Meningkatkan daya baca siswa dengan dukungan buku, e-book, dan
teknologi digital
b. Kegiatan Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan kelanjutan dari tahap pembiasaan. Sekolah
mengagendakan berbagai kegiatan seperti berikut:
1) Mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku pengayaan
secara lisan dan tulisan dalam diskusi.
2) Membangun interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dalam
agenda khusus presentasi buku.
3) Mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif,
dan inovatif, seperti lomba menulis resensi atau menyajikan kritik buku.
4) Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku dalam
kegiatan pengenalan alam sekitarnya.
5) Lomba menyajikan jurnal membaca buku.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran adalah mengembangkan pengalaman belajar
siswa baik yang dilakukan dalam proses pembelajaran maupun kegiatan
mandiri. Kegiatan ini bertujuan:
1) Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan
pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
3) Mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal,
tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan
buku pelajaran.
Kegiatan literasi yang diintegrasikan dalam pelajaran:
1) Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui
kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati,
membaca bersama, dan atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan
tagihan non-akademik atau akademik.
2) Kegiatan literasi dalam pembelajaran dengan tagihan akademik
melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata
pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic organizers).
3) Menggunakan lingkungan fisik, sosial dan afektif, dan akademik disertai
beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar
buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
4) Penulisan biografi siswa-siswa dalam satu kelas sebagai proyek kelas.
5) Aplikasi teknologi dalam pembelajaran.
6) Pemanfaatan jejaring dalam kegiatan kolaborasi antar siswa dalam satuan
pendidikan dan antarsatuan pendidikan.

1.7 Program Muatan Lokal


Berdasarkan Pergub Provinsi Jawa Timur No. 19 tahun 2014 tentang mata
pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajib di sekolah/ madrasah. Maka,
sekolah kami menerapkan muatan lokal bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib di
sekolah kami. Mata pelajaran bahasa Jawa dijadikan mulok wajib yang diajarkan 2
jam pertemuan dalam setiap minggunya. Penguatan materi dilakukan dengan
memperhatikan (1) penggunaan bahasa Jawa ragam ngoko dan krama dengan
mempertimbangkan keberadaan dialek masing-masing daerah. (2) pemanfaatan
sastra Jawa modern sebagai hasil karya sastra Jawa baik yang berupa sastra tulis
maupun sastra lisan (geguritan, crita cekak, crita sambung, novel, drama, film dan
sebagainya) yang berkembang untuk pembentukan karakter yang njawani, (3)
pemanfaatan sastra klasik baik lisan maupun tulis (sastra piwulang, babad, legenda,
tembang, nyanyian rakyat, tembang dolanan, cerita, mitos, dongeng, sastra wayang
dan sebagainya) untuk penguatan jati diri, dan (4) aksara Jawa sebagai
pemertahanan jati diri.
Jenis mulok wajib di SMK NU 1 Pesanggaran adalah Bahasa Jawa. Strategi
pembelajaran bahasa daerah berbasis pada budaya, tata nilai, dan kearifan lokal
yang berkembang di masyarakat untuk menciptakan pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pembelajaran bahasa daerah diajarkan dengan
memperhatikan aspek pragmatik, atraktif, rekreatif, dan komunikatif. Kurikulum
bahasa daerah disusun mengacu pada peraturan perundang–undangan dan
mengindahkan kearifan lokal daerah.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA JAWA /SMK


KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, prosedural, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kajian Bahasa Jawa pada tingkat bidang kajian Bahasa jawa.
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, dengan mutu dan kuantitas yang terukur
teknologi, seni, budaya, dan humaniora sesuai dengan standar kompetensi
dalam konteks pengembangan potensi diri kerja.Menunjukkan keterampilan menalar,
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, mengolah, dan menyaji secara efektif,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
regional, dan internasional. kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.1 Menginterpretasi, menanggapi dan
menganalisis teks nonsastra (berita, mengekspresikan teks nonsastra sesuai
artikel, laporan, dan lainnya) secara kaidah secara lisan dan tulis.
lisan dan tulis
3.2 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.2 Menginterpretasi, menanggapi dan
menganalisis unsur intrinsik maupun mengekspresikan teks sastra modern
ekstrinsik teks sastra klasik dan dan klasik (wayang / topѐng ḍhâlâng)
modern secara lisan dan tulis. sesuai kaidah secara lisan dan tulis
3.3 Memahami karakteristik bahasa lisan 4.3 Membandingkan penggunaan bahasa
dalam kegiatan bermain peran, dialog, dalam teks sastra dan nonsastra secara
dan berdiskusi sesuai dengan lisan dan tulis.
tatakrama.
3.4 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.4 Membaca, mencipta, dan
menganalisis penggunaan bahasa mempublikasikan puisi tradisional atau
dalam teks sastra dan nonsastra secara modern.
lisan dan tulis.
3.5 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.5 Mengidentifikasi, memahami, dan
menganalisis penggunaan bahasa menganalisis penggunaan bahasa
dalam teks sastra dan nonsastra secara dalam teks sastra dan nonsastra secara
lisan dan tulis. lisan dan tulis.
3.6 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.6 Menginterpretasi, menanggapi dan
menganalisis teks drama, prosa atau memperagakan teks drama, puisi, dan
puisi sesuai kaidah prosa sesuai kaidah dengan bahasa
yang komunikatif.
3.7 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.7 Menanggapi peristiwa budaya daerah
menganalisis peristiwa budaya daerah sesuai dengan karakteristiknya
sesuai dengan karakteristik
3.8 Mengidentifikasi, memahami, 4.8 Menyajikan kegiatan sebagai pewara
menganalisis teks pewara atau pidato atau berpidato dengan menggunakan
sesuai kaidah tata krama sesuai dengan konteks
budaya.
3.9 Mengidentifikasi, memahami, 4.9 Menginterpretasi nilai-nilai moral yang
menganalisis nilai-nilai moral yang terkandung dalam tembang macapat.
terkandung dalam tembang macapat.
3.10 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.10 Membaca cepat teks wacana sastra
menganalisis teks aksara Jawa/carakan atau nonsastra beraksara
Madhurâ sesuai kaidah. Jawa/carakan Madhurâ
3.11 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.11 Melakukan simulasi penggunaan
menganalisis penggunaan bahasa lisan bahasa daerah dalam berbagai konteks
dalam berbagai situasi sesuai sesuai dengan tatakrama.
tatakrama
3.12 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.12 Memproduksi dan mempublikasi-kan
menganalisis karya fiksi dan nonfiksi karya fiksi (naskah drama, cerita
secara lisan dan tulis. pendek, karya terjemahan)
3.13 Mengidentifikasi, memahami, dan 4.13 Menyusun dan mempublikasikan karya
menganalisis seni pertunjukan. nonfiksi (artikel, laporan, opini,
anekdot, dan atau kritik) sesuai kaidah.

1.8 Program Penguatan Kompetensi


Program penguatan kompetensi pada jurusan Akuntansi dan Keuangan
Lembaga adalah dengan cara mendatangkan profesional untuk menjadi guru tamu,
serta mengikutsertakan guru kompetensi keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
dalam beberapa pelatihan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan siswa dan guru tentang
dunia Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri
yang telah bermitra dengan sekolah kami adalah sebagai berikut:
1. KP-RI Bina Karya Jajag
2. USPPS Ausath Blokagung
Bentuk kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri tersebut adalah
penempatan siswa PKL dan recruitment tenaga kerja.

1.9 Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)


Kegiatan Pengembangan Diri/ekstrakurikuler di SMK NU 1 Pesanggaran terdiri
dari 2 ekstrakurikuler, yaitu wajib dan pilihan.
1. Ekstrakurikuler Wajib (Kepramukaan)
Dalam Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai
kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan
kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik
diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural ( reinfocement)
perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis
koheren dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan
kepramukaan. Dengan demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-
1), Sikap Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3), dan Keterampilan (KI-4) memperoleh
penguatan bermakna (meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif
pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka didasarkan pada dua alasan dalam
menjadikan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib. Pertama,
dasar legalitasnya jelas yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka. Kedua, pendidikan kepramukaan mengajarkan banyak nilai-
nilai, mulai dari nilai-nilai Ketuhanan, kebudayaan, kepemimpinan, kebersamaan,
sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. Dari sisi legalitas pendidikan
kepramukaan merupakan imperatif yang bersifat nasional, hal itu tertuang dalam
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka. Serta berdasarkan Permendikbud nomor 63 tahun 2014 Tentang
Pendidikan kepramukaan Sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib Pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
Kegiatan pramuka ini berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang
terkandung dan dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai
berikut:
a. Keimanan kepada Tuhan YME k. Bertanggung jawab
b. Ketakwaan kepada Tuhan YME l. Dapat dipercaya
c. Kecintaan pada alam m.Jernih dalam berpikir
d. Kecintaan kepada sesama manusia n. Jernih dalam berkata
e. Kecintaan kepada tanah air Indonesia o. Jernih dalam berbuat
f. Kecintaan kepada bangsa Indonesia p. Hemat
g. Kedisiplinan q. Cermat
h. Keberanian r. Bersahaja
i. Kesetiaan s. Rajin
j. Tolong menolong t. Terampil
Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut:
a. Upacara pembukaan dan penutupan:
 Ambalan Penegak
b. Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
 Simpul dan Ikatan (Pioneering)
 Mendaki Gunung (Mountenering)
 Peta dan Kompas (Orientering)
 Berkemah (Camping)
 Wirausaha
 Bela negara
 Teknologi
 Komunikasi

Rincian kegiatan kepramukaan meliputi:


 Berbaris  Menolong  Jelajah
 Memimpin  Berempati  Peta
 Berdoa  Bersikap adil  Kompas
 Janji  Cakap berbicara  Memasak
 Memberi hormat  Cakap motorik  Tenda
 Pengarahan  Kepemimpinan  PPGD
 Refleksi  Konsentrasi  KIM
 Dinamika  Sportivitas  Menaksir
kelompok  Simpul dan ikatan  Halang rintang
 Permainan  Tanda jejak  TTG
 Menghargai teman  Sandi dan isyarat  Bakti
 Berkomunikasi  Lomba  Hastakarya
Metode Pendidikan Kepramukaan mencakup:
a. Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka
b. Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
c. Sistem kelompok (beregu)
d. Kegiatan di alam terbuka yg mengandung pendidikan yg sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
e. Kemitraan dengan anggota dewasa
f. Sistem tanda kecakapan
g. Sistem satuan terpisah putra dan putri
h. Kiasan dasar
Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan mencakup:
a. Praktik langsung e. Produktif i. Simulasi
b. Permainan f. Lagu j. Napak tilas
c. Perjalanan g. Gerak
d. Diskusi h. Widya wisata
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan
Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta
didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus
menerus untuk mencapainya.
2. Ekstrakurikuler Pilihan
Berdasarkan permendikbud No. 62 tahun 2014, bahwasanya Kegiatan
Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Kegiatan
Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan
dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai bakat dan minatnya masing-masing dengan mengacu dari peraturan yang
ada, yaitu masing-masing ekstrakurikuler beranggotakan minimal 20 peserta didik.
Bentuk ekstrakurikuler di SMK NU 1 Pesanggaran yaitu:
a. Tarik suara d. Sepak bola g. Desain grafis
b. Bela Diri e. Bulu tangkis h. Membatik
c. PMR f. Bola volly
Dipilihnya bidang tersebut untuk menampung semua bakat dan minat yang
dimiliki peserta didik agar peserta didik mempunyai skill sesuai bakat dan minat
secara profesional. Adapun pelaksanaan pengembangan diri melalui
ekstrakurikuler di SMK NU 1 Pesanggaran dilaksanakan di luar jam reguler dan
setiap peserta didik dapat memilih satu atau lebih jenis kegiatan pengembangan
diri.
Lingkup kegiatan ekstrakurikuler meliputi:
a. Individual, yakni kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara
perorangan.
b. Berkelompok, yakni kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik
secara:
1) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal)
2) Berkelompok dalam kelas paralel
3) Berkelompok antarkelas.
c. Pelaksanaan
Penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran
oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler diatur agar tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
d. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian
dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan
pencapaian kompetensi peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang
dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.

1.10 Pelaksanaan Bimbingan Konseling


1. Konsep, Fungsi, dan Tujuan Layanan Bimbingan Konseling
Sesuai Permendikbud nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Bimbingan dan konseling
sebagai layanan profesional pada satuan pendidikan dilakukan oleh tenaga
pendidik profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling. Konselor
adalah seseorang yang berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam
bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru
Bimbingan dan Konseling/ Konselor.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis,
dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli
untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung
jawab sehingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya.
Fungsi layanan bimbingan dan konseling terdiri dari:
a. Pemahaman, yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang lebih
baik terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya, dan
norma agama).
b. Fasilitasi, yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang
seluruh aspek pribadinya.
c. Penyesuaian, yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri
sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
d. Penyaluran, yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan, pekerjaan dan
karir masa depan, termasuk juga memilih program Penjurusan, yang sesuai
dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadiannya.
e. Adaptasi, yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan
pendidikan, staf administrasi, dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk
menyesuaikan program dan aktifitas pendidikan dengan latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik/konseli.
f. Pencegahan, yaitu membantu peserta didik/konseli dalam mengantisipasi
berbagai kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya peserta didik/konseli tidak mengalami masalah dalam kehidupannya.
g. Perbaikan dan penyembuhan, yaitu membantu peserta didik/konseli yang
bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan,
berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru bimbingan dan konseling
melakukan memberikan perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola fikir
yang rasional dan memiliki perasaan yang tepat, sehingga konseli berkehendak
merencanakan dan melaksanakan tindakan yang produktif dan normatif.
h. Pemeliharaan, yaitu membantu peserta didik/konseli supaya dapat menjaga
kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tercipta dalam dirinya.
i. Pengembangan, yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui pembangunan
jejaring yang bersifat kolaboratif.
j. Advokasi, yaitu membantu peserta didik/konseli berupa pembelaan terhadap
hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.
Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta
didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam
kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup
aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal.
Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah membantu konseli
agar mampu:
a. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya
b. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan
kehidupannya di masa yang akan datang
c. Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin
d. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya
e. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya
f. Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.
2. Program Bimbingan Konseling Sistem Pola 17 BK
Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK)
memperoleh perbendaharaan istilah baru yaitu BK Pola-17. Hal ini memberi warna
tersendiri bagi bidang garapan, jenis layanan, dan kegiatan pendukung BK di
jajaran pendidikan dasar dan menengah.
Program layanan bimbingan konseling tidak dapat berjalan dengan efektif
apabila tidak didukung dengan profesionalismenya guru BK tersebut dalam
melayani kliennya dengan terprogram secara efektif dan kurang atau tidak
didukung faktor lain, misalnya faktor pengalaman bekerja. Layanan konseling
diberikan kepada peserta didik untuk belajar dengan efektif. Efektifitas konseling
dapat tercapai bila seorang konselor atau guru pembimbing melaksanakan pola
17. Butir-butir pokok pola 17 BK adalah sebagai sebagai berikut:

SISTEM POLA 17 BIMBINGAN DAN KONSELING


4 Bidang Garapan 9 Layanan Kegiatan 4 Kegiatan Pendukung
1. Bimbingan Pribadi 5. Layanan Orientasi 14.Aplikasi Instrument
2. Bimbingan Sosial 6. Layanan Informasi 15.Himpunan Data
3. Bimbingan Belajar 7. Layanan Penempatan Dan 16.Kunjungan Rumah
4. Bimbingan Karier Penyaluran 17.Alih Tangan Kasus
8. Layanan Pembelajaran
9. Layanan Konseling Perorangan
10.Layanan Bimbingan Kelompok
11.Layanan Dengan Kotak
Konsultasi
12.Layanan Konferensi Kasus
13.Layanan Dengan Papan
Bimbingan
a. 4 Bidang Garapan
Ditinjau dari segi masalah yang dihadapi para peserta didik, bidang garapan
bimbingan di sekolah mencakup 4 bidang berikut:
1) Bimbingan pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling di
SMP, SMA/SMK membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan
pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap
dan mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang ini dapat dirinci menjadi
pokok-pokok berikut:
a) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya
untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan.
c) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan produktif.
d) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
e) Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
f) Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusaan
yang telah diambilnya.
g) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik
secara rohaniah maupun jasmaniah.
2) Bimbingan sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,
SMA/SMK membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab
kemasyarakatan dan kenegaraan. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-
pokok berikut:
a) Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun
tulisan secara efektif.
b) Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
c) Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di
rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi
tata karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan
kebiasaan yang berlaku.
d) Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan
teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah yang lain, di luar
sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.
e) Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya
pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
f) Orientasi tentang hidup berkeluarga.
3) Bimbingan belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling di
SMP,SMA/SMK membantu peserta didik mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan
keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat
yang lebih tinggi. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a) Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta
produktif, baik dalam mencari informasi dalam berbagai sumber belajar,
bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengembangkan
keterampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani
program penilaian hasil belajar.
b) Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
berkelompok.
c) Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah menengah
umum sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
d) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan
budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar, dan masyarakat untuk
pengembangan pengetahuan dan kemampuan, serta pengembangan
pribadi.
e) Orientasi belajar di sekolah sambungan/perguruan tinggi.
4) Bimbingan karier
Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,
SMA/SMK membantu peserta didik merencanakan dan mengembangkan
masa depan karier. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok sebagai
berikut:
a) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan.
b) Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya
karier yang hendak dikembangkan.
c) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d) Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya
sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
b. 9 Layanan Kegiatan
Jenis layanan kegiatan bimbingan dan konseling ada sembilan, yaitu sebagai
berikut:
1) Layanan orientasi
Pelayanan orientasi, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasuki peserta
didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan yang baru. Materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi
ada berbagai cara, yaitu meliputi hal berikut:
a) Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya
b) Kurikulum yang sedang berlaku
c) Penyelenggaraan pengajaran
d) Kegiatan belajar klien yang diharapkan
e) Sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas
f) Fasilitas-fasilitas sumber belajar yang ada (seperti ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, ruang praktek)
g) Fasilitas penunjang (sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan,
pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha)
h) Staf pengajar dan tata usaha
i) Hak dan kewajiban peserta didik
j) Organisasi peserta didik
k) Organisasi orang tua peserta didik
l) Organisasi sekolah secara menyeluruh
2) Layanan informasi
Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai cara,
yaitu meliputi hal berikut:
a) Informasi pengembangan pribadi
b) Informasi pendidikan
c) Informasi jabatan
d) Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagaman,
sosial budaya, dan lingkungan
Langkah-Langkah Penyajian Informasi:
a) Langkah Persiapan
(1)Menetapkan tujuan dan isi informasi termasuk alasan-alasannya
(2)Mengidentifikasikan peserta didik yang akan menerima informasi
(3)Mengetahui sumber-sumber informasi
(4)Menetapkan teknik penyampaian informasi
(5)Menetapkan jadwal dan waktu kegiatan
(6)Menetapkan ukuran keberhasilan
b) Langkah Pelaksanaan
(1)Usahakan tetap menarik minat dan perhatian para peserta didik.
(2)Berikan informasi secara sistematis dan sederhana sehingga jelas isi
dan manfaatnya.
(3)Berikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan peserta didik
sehari-hari.
(4)Bila menggunakan teknik peserta didik mendapatkan sendiri informasi
(karya wisata dan pemberian tugas) persiapkan sebaik mungkin
sehingga setiap peserta didik mengetahui apa yang harus diperhatikan,
apa yang harus dicatat dan apa yang harus dilakukan.
(5)Bila menggunakan teknik langsung atau tidak langsung usahakan tidak
terjadi kekeliruan.
(6)Usahakan selalu kerja sama dengan guru bidang studi dan wali kelas.
c) Langkah Evaluasi
Konselor hendaknya mengevaluasi setiap kegiatan penyajian informasi
untuk mengetahui sampai seberapa jauh peserta didik mampu menangkap
informasi. Manfaat dari langkah informasi ini, diantaranya adalah:
(1) Konselor mengetahui hasil pemberian informasi.
(2) Konselor mengetahui efektifitas suatu teknik.
(3) Konselor mengetahui apakah persiapannya sudah cukup matang atau
masih banyak kekurangannya.
(4) Konselor mengetahui kebutuhan klien.
(5) Bila dilakukan evaluasi, peserta didik merasa perlu memperhatikan lebih
serius, supaya timbul sikap positif dan menghargai isi informasi yang
diterimanya.
Kriteria Penilaian Keberhasilan Pelayanan Penyajian Informasi:
a) Jika para peserta didik telah dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya yang baru.
b) Jika para peserta didik telah memperoleh sebanyak mungkin sumber
informasi tentang: cara belajar, informasi sekolah sambungan, informasi
pemilihan jurusan/program.
3) Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan penempatan/
penyaluran ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan. Materi yang dapat
diangkat melalui penempatan dan penyaluran ada berbagai macam, yaitu
meliputi:
a) Penempatan dan penyaluran peserta didik di sekolah
(1) Pelayanan penempatan dalam kelas
(2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar
(3) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan
kurikuler/ekstrakurikuler
(4) Pelayanan penempatan dan penyaluran kejurusan/program studi
b) Pelayanan penempatan dan penyaluran lulusan
(1) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan
sambungan/lanjutan
(2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/ pekerjaan
4) Layanan pembelajaran
Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mengembangkan diri berkenaan
dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok
dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainnya. Pelayanan pembelajaran dimaksudkan untuk
memungkinkan peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok
dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang
berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama
bimbingan yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi
pemeliharaan dan pengembangan. Materi yang dapat diangkat melalui
layanan pembelajaran, yaitu meliputi hal berikut:
a) Pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang
kemampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar.
b) Pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
c) Pengembangan keterampilan belajar: membaca, mencatat, bertanya dan
menjawab, dan menulis.
d) Pengajaran perbaikan.
e) Program pengayaan.
5) Layanan konseling perorangan
Layanan konseling perorangan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pelayanan langsung tatap
muka dengan guru bimbingan dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi yang dideritanya. Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh pelayanan konseling perorangan ialah fungsi pengentasan.
a) Macam-macam pendekatan dalam konseling
Ada beberapa bentuk pendekatan dalam penyuluhan yang telah
dikembangkan, diataranya:
(1) Psikoanalitik
(2) Eksistensial-humanitik
(3) Klien-sentered dan/atau klinikal
(4) Gestalt
(5) Analisis transaksional
(6) Tingkah laku
(7) Rasional-emotif
(8) Realitas
(9) Pendekatan yang akan diuraikan selanjutnya dalam praktik adalah
konseling klinikal
b) Langkah-langkah konseling klinikal
(1) Langkah analisis, adalah kegiatan penghimpunan data tentang peserta
didik yang berkenaan dengan bakat, minat, motif, kesehatan fisik,
kehidupan emosional, dan karakteristik yang dapat menghambat atau
mendukung penyesuaian diri peserta didik.
(2) Langkah sintesis, adalah langkah yang menghubungkan dan
merangkum data. Ini berarti bahwa dalam langkah sintesis, penyuluhan
mengorganisasikan dan merangkum data sehingga tampak dengan
jelas gejala-gejala atau keluhan-keluahan peserta didik. Rangkuman ini
haruslah dibuat berdasarkan data yang diperoleh dalam langkah
analisis.
(3) Langkah diagnosis, adalah langkah menemukan masalahnya atau
mengidentifikasi masalah. Langkah ini mencakup proses interpretasi
data dalam kaitannya dengan gejala-gejala masalah, kekuatan, dan
kelemahan peserta didik.
(4) Langkah prognosis, adalah suatu langkah mengenai alternatif bantuan
yang dapat diberikan kepada peserta didik sesuai dengan masalah yang
dihadapi sebagaimana ditemukan dalam langkah diagnosis.
(5) Langkah konseling, adalah pemeliharaan yang berupa inti dari
pelaksanaan konseling yang meliputi berbagai bentuk usaha,
diantaranya menciptakan hubungan baik (rapport) antara konselor
dengan peserta didik, menafsirkan data, memberikan berbagai
informasi, serta merencanakan berbagai bentuk kegiatan bersama
peserta didik.
(6) Tindak lanjut, adalah langkah penentuan efektif tidaknya suatu usaha
konseling yang telah dilaksanakan. Langkah ini membantu peserta didik
kembali memecahkan masalah-masalah baru yang berkaitan dengan
masalahnya semula.
6) Layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu
dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang berguna
untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan untuk
perkembangan dirinya baik secara individu maupun sebagai pelajar, dan
untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan tertentu.
7) Layanan dengan kotak konsultasi
Layanan dengan kotak konsultasi yaitu layanan dengan cara memasang
kotak konsultasi pada tempat strategis di sekolah. Peserta didik yang
memerlukan dapat dengan cara menuliskan masalahnya pada kertas dan
dimasukkan pada kotak konsultasi tersebut. Kotak konsultasi dikunci agar
isinya aman. Pada waktu tertentu pembimbing membuka dan mencermati
masalah-masalah apa yang disampaikan lewat kotak konsultasi tersebut
untuk mendapatkan layanan.
8) Layanan konferensi kasus
Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
membahas permasalahan yang dialami klien dalam suatu pertemuan yang
dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan,
keterangan kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
tersebut. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Kasus yang telah ditetapkan oleh guru pembimbing, ada yang bisa
dipecahkan secara tuntas dengan hanya melalui penanganan konselor
sekolah, tetapi banyak pula kasus-kasus yang belum bisa ditangani sendiri
yang sangat memerlukan campur tangan dari personel lain. Teknik-teknik
bantuan yang akan diberikan, dibicarakan dalam suatu pertemuan yang
disebut dengan konferensi kasus atau case conference.
9) Layanan dengan papan bimbingan
Layanan dengan papan bimbingan, yaitu suatu bentuk papan yang dipasang
pada tempat strategis di sekolah yang berisi materi bimbingan yang dapat
dibaca dan diamati oleh peserta didik. Materi bimbingan disusun oleh guru
pembimbing dan dipasang serta diganti pada periode tertentu.
Untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan
faktor/kegiatan pendukung. Kegiatan ini pada umumnya tidak ditujukan
secara langsung untuk memecahkan masalah peserta didik, melainkan untuk
memperoleh data dan/atau keterangan lain yang akan membantu
keberhasilan pelayanan.
c. 4 Kegiatan Pendukung
1) Aplikasi instrument
Aplikasi instrument adalah kegiatan pendukung untuk mengumpulkan data
dan keterangan tentang peserta didik, keterangan tentang lingkungannya,
dan lingkungan yang lebih luas.
Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi instrumentasi
bimbingan dan konseling pada umumnya meliputi:
a) Instrument tes
(1) Tes intelegensi
(2) Tes bakat
(3) Tes kepribadian
(4) Tes hasil belajar
(5) Tes diagnostik
b) Instrumen non tes
(1) Catatan anekdot
(2) Angket/kuisioner
(3) Daftar cek
(4) Sosiometri
(5) Inventori
2) Himpunan data
Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik. Himpunan data perlu diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.
Berbagai hal yang termuat di dalam himpunan data meliputi: identitas
peserta didik, latar belakang rumah dan keluarga, kemampuan, sejarah
pendidikan, hasil tes diagnostic, sejarah kesehatan, pengalaman kegiatan,
cita-cita, prestasi, hasil belajar, sosiometri, dan laporan penyelenggaraan
belajar kelompok.

3) Kunjungan rumah
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
klien melalui kunjungan ke rumahnya.
Data/keterangan yang diperoleh dari kunjungan rumah meliputi:
a) Kondisi rumah tangga dan orang tua
b) Fasilitas belajar yang ada di rumah
c) Hubungan antar anggota keluarga
d) Sikap dan kebiasaan anak di rumah
e) Pendapat anggota keluarga terhadap klien
f) Komitmen anggota keluarga dalam perkembangan klien dan pengentasan
masalah klien.
4) Alih tangan kasus
Alih tangan kasus yaitu, kegiatan pendukung untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta
didik dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lainnya.
Di sekolah, ahli tangan kasus dapat diartikan bahwa guru mata pelajaran
atau staf sekolah lainnya, atau orang tua mengalihtangankan peserta didik
yang bermasalah kepada guru pembimbing. Sebaliknya, bila guru
pembimbing juga dapat mengalihtangankan peserta didik kepada guru mata
pelajaran atau kepada orang yang lebih ahli terhadap kebutuhan peserta
didik.
Guru pembimbing atau guru kelas juga dapat mengalihtangankan
permasalahan peserta didik kepada ahli-ahli yang relevan seperti dokter,
psikiater, ahli agama, dan lain-lain.
3. Bentuk Layanan Bimbingan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan secara terprogram
berdasarkan asesmen kebutuhan (need assessment) yang dianggap penting (skala
prioritas) dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan (scaffolding). Semua
peserta didik harus mendapatkan layanan bimbingan dan konseling secara
terencana, teratur dan sistematis serta sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu,
Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling dialokasikan jam masuk kelas selama
2 (dua) jam pembelajaran per minggu setiap kelas secara rutin terjadwal. Layanan
bimbingan dan konseling di dalam kelas bukan merupakan mata pelajaran bidang
studi, namun terjadwal secara rutin di kelas dimaksudkan untuk melakukan
asesmen kebutuhan layanan bagi peserta didik/konseli dan memberikan layanan
yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan, dan atau
pengembangan.
a. Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas
Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas (bimbingan klasikal)
merupakan layanan yang dilaksanakan dalam seting kelas, diberikan kepada
semua peserta didik, dalam bentuk tatap muka terjadwal dan rutin setiap
kelas/perminggu. Volume kegiatan tatap muka secara klasikal (bimbingan
klasikal) adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar) per minggu dan
dilaksanakan secara terjadwal di kelas.
b. Layanan bimbingan dan konseling di luar kelas
Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di luar kelas, meliputi konseling
individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, bimbingan kelas besar
atau lintas kelas, konsultasi, konferensi kasus, kunjungan rumah ( home visit),
advokasi, alih tangan kasus, pengelolaan media informasi yang meliputi website
atau leaflet atau papan bimbingan dan konseling, pengelolaan kotak masalah,
dan kegiatan lain yang mendukung kualitas layanan bimbingan dan konseling
yang meliputi manajemen program berbasis kompetensi, penelitian dan
pengembangan, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
1.11 Pendidikan Anti Korupsi
1. Definisi
Pendidikan antikorupsi adalah suatu konsep sistem pembelajaran mengenai
korupsi di Indonesia yang berupaya memberikan pemahaman tentang tindakan
yang tidak terpuji yaitu korupsi, serta meningkatkan kepedulian masyarakat untuk
membangun pemahaman tentang bahayanya dan akibat yang akan diterima dari
perilaku korupsi.
Pendidikan antikorupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak
pidana korupsi. Jika KPK dan beberapa instansi antikorupsi lainnya menangkapi
para koruptor, maka pendidikan antikorupsi juga penting guna mencegah adanya
koruptor. Seperti pentingnya pelajaran akhlaq, moral, dan sebagainya. Pelajaran
akhlaq penting guna mencegah terjadinya kriminalitas. Begitu halnya pendidikan
antikorupsi itu penting guna mencegah tindakan korupsi.
Pendidikan antikorupsi harus diberikan sejak dini dan dimasukkan dalam
proses pembelajaran mulia dari tingkat pendidikan dasar, menengah, dan
pendidikan tinggi. Hal ini sebagai upaya membentuk perilaku peserta didik yang
antikorupsi. Pendidikan antikorupsi ini tidak diberikan melalui suatu mata pelajaran
tersendiri, melainkan dengan cara mengintegrasikan melalui beberapa mata
pelajaran. Inti dari materi pendidikan antikorupsi ini adalah penanaman nilai-nilai
luhur yang terdiri dari sembilan nilai yang disebut dengan Sembilan Nilai
Antikorupsi. Sembilan tersebut adalah:
a. Tanggung jawab d. Sederhana g. Adil
b. Disiplin e. Mandiri h. Berani
c. Jujur f. Kerja keras i. Peduli
Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu ada pedoman penyelenggaraan
Pendidikan antikorupsi di satuan pendidikan yang dapat dijadikan pedoman untuk
memberikan muatan pendidikan antikorupsi dalam proses pembelajaran.
2. Tujuan dan hasil
Tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan antikorupsi di sekolah adalah
untuk:
a. Menanamkan nilai dan sikap hidup antikorupsi kepada warga sekolah
b. Menumbuhkan kebiasaan perilaku antikorupsi kepada warga sekolah
c. Mengembangkan kreativitas warga sekolah dalam memasyarakatkan dan
membudayakan perilaku antikorupsi
Hasil yang ingin dicapai dari pendidikan antikorupsi di sekolah adalah:
a. Tertanamnya nilai dan sikap hidup antikorupsi di kalangan warga sekolah
b. Tumbuhnya kebiasaan perilaku antikorupsi di kalangan warga sekolah
c. Berkembangnya kreativitas warga sekolah dalam memasyarakatkan dan
membudayakan perilaku antikorupsi
Keberhasilan penanaman nilai-nilai antikorupsi dipengaruhi cara
penyampaian dan pendekatan pembelajaran yang dipergunakan. Untuk tidak
menambah beban siswa yang sudah cukup berat, perlu dipikirkan secara matang
bagaimana model dan pendekatan yang akan dipilih.
3. Model penyelenggaraan pendidikan antikorupsi
Ada tiga model penyelenggaraan pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai
antikorupsi yang dapat dilakukan di sekolah, yaitu:
a. Pendidikan ekstrakurikuler khusus
Penanaman nilai antikorupsi dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di luar
pembelajaran misalnya dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan insidental.
Penanaman nilai dengan model ini lebih mengutamakan pengolahan dan
penanaman nilai melalui suatu kegiatan untuk dibahas dan dikupas nilai-nilai
hidupnya.
Model ini dapat dilaksanakan oleh guru sekolah yang bersangkutan yang
mendapat tugas tersebut atau dipercayakan pada lembaga di luar sekolah
untuk melaksanakannya, misalnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
1) Materi
Materi yang harus disampaikan sebagai berikut:

No Materi Indikator

1 Disiplin Peserta didik dapat:


No Materi Indikator

1. Memahami manfaat disiplin


2. Mengidentifikasi karakter disiplin
3. Melakukan kontrol diri terhadap tidakan disiplin
4. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin

2 Jujur Peserta didik dapat:


1. Memahami manfaat berbuat jujur
2. Mengidentifikasi karakter jujur
3. Melakukan control diri terhadap tidakan
kejujurannya
4. Memahami dampak perilaku tidak jujur

3 Tanggung Peserta didik dapat:


Jawab 1. Memahami manfaat bertanggung jawab
2. Mengidentifikasi karakter tanggung jawab
3. Melakukan control diri terhadap tanggung jawab
yang dilakukan
4. Memahami dampak perilaku tidak bertanggung
jawab

4 Sederhana Peserta didik dapat:


1. Memahami manfaat hidup sederhana
2. Mengidentifikasi karakter kesederhanaan
3. Melakukan control diri terhadap kesederhanaan
yang dilakukan
4. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin

5 Kerja Keras Peserta didik dapat:


1. Memahami manfaat bekerja keras
2. Mengidentifikasi karakter kerja keras
3. Melakukan control diri terhadap tidakan kerja keras
4. Memahami dampak perilaku tidak bekerja keras

6 Mandiri Peserta didik dapat:


1. Memahami manfaat mandiri
2. Mengidentifikasi karakter mandiri
3. Melakukan control diri terhadap tidakan mandiri
4. Memahami dampak perilaku tidak mandiri

7 Berani Peserta didik dapat:


1. Memahami manfaat berbuat berani
2. Mengidentifikasi karakter Tindakan berani
3. Melakukan Tindakan berani sesuai dengan situasi
dan kondisinya
4. Memahami dampak perilaku tidak berani sesuai
dengan situasi dan kondisinya
No Materi Indikator

8 Adil Peserta didik dapat:


1. Memahami manfaat adil
2. Mengidentifikasi karakter berbuat adil
3. Melakukan control diri terhadap tidakan adil yang
dilakukan
4. Memahami dampak perilaku tidak adil

9 Peduli Peserta didik dapat:


1. Memahami manfaat peduli
2. Mengidentifikasi karakter peduli
3. Melakukan control diri terhadap tidakan peduli yang
dilakukan
4. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin
2) Metode
Metode penyampaian materi pendidikan antikorupsi melalui kegiatan
ekstrakurikuler khusus ini menggunakan prinsip “belajar sambil bermain”.
Teknik penyampaian dapat melalui:
a) Kolaborasi, kegiatan diskusi dari pengamatan fakta
b) Bermain peran
c) Debat
d) Dan lain-lain
b. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka
Desain Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam konteks
Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan
capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2,
dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan
koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan.
Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan
(mutually interactive and reinforcing). Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib
Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam model blok, model aktualisasi,
dan model regular di gugus depan. Apapun model yang dilaksanakan,
Pendidikan antikorupsi sangat strategis ditanamkan dalam berbagai kegiatan
kepramukaan. Hal ini sesuai dengan prinsip kepramukaan yang menggunakan
trisatya dan dasadarma sebagai ruhnya.
Identifikasi sikap antikorupsi dapat ditanamkan melalui:

No Kegiatan Prioritas Sikap yang Ditanamkan

1 Berbaris Disiplin

2 Memimpin Bertanggung jawab

3 Berdoa Disiplin

4 Janji Tanggung jawab

5 Memberi hormat Tanggung jawab

6 Pengarahan Berani

7 Refleksi Jujur

8 Dinamika kelompok Peduli

9 Permainan Disiplin

10 Menghargai teman Peduli

11 Berkomunikasi Berani

12 Menolong Peduli

13 Berempati Peduli

14 Bersikap adil Adil

15 Cakap berbicara Berani

16 Cakap motorik Mandiri

17 Kepemimpinan Disiplin

18 Konsentrasi Mandiri

19 Sportivitas Tanggung jawab

20 Simpul dan ikatan Kerja keras

21 Tanda jejak Disiplin

22 Sandi dan isyarat Tanggung jawab


No Kegiatan Prioritas Sikap yang Ditanamkan

23 Jelajah Kerja keras

24 Kompas Tangung jawab

25 Memasak Sederhana

26 Tenda Kerja jeras

27 Peta Disiplin

28 Halang rintang Berani


Metode Pendidikan Antikorupsi dalam kegiatan Kepramukaan mencakup:
1) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
2) Sistem kelompok (beregu)
3) Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
4) Kemitraan dengan anggota kelompok lain
c. Pengembangan kegiatan kesiswaan
Pengembangan Pendidikan antikorupsi dalam kegiatan kesiswaan dimaksudkan
untuk mendorong terjadinya internasilasi nilai dan tumbuhnya sikap dan
perilaku antikorupsi melalui aktivitas dan pengalaman nyata siswa. Pada
prinsipnya semua kegiatan kesiswaan secara instrinsik mengandung muatan
nilai dan perilaku antikorupsi dengan kadar yang berbeda.
Beberapa kegiatan kesiswaan di SMK NU 1 Pesanggaran di antaranya adalah:
1) Kepengurusan Batalyon
2) Kopsis
3) Peringatan Hari-hari Besar Nasional dan Keagamaan
4) Seni / Drum Band
5) Pertandingan Olahraga, dan sebagainya.

1.12 Mekanisme Penilaian


Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian autentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, penilaian harian, penilaian tengah
semester, penilaian akhir semester, ujian penilaian akhir tahun, dan ujian satuan
pendidikan.
1. Penilaian Harian (PH)
PH merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih. Cakupan dari PH meliputi semua indikator yang ada pada KD yang dinilai
(satu atau lebih KD) atau terbatas pada indikator-indikator yang belum dilakukan
penilaian pada penilaian proses. Ketuntasan KD ditandai dengan ketuntasan setiap
indikator-indikator pada KD yang bersangkutan.
Bentuk dan teknik penilaian yang dipilih sesuai yang direncakan pada saat
mengembangkan silabus diantaranya non tes, tes baik berupa tes tertulis atau tes
perbuatan atau gabungan keduanya dengan memetakan indikator yang akan
diukur dengan bentuk tes dan indikator yang akan diukur dengan bentuk non tes.
Pelaksanaan PH dilakukan oleh guru mata pelajaran masing-masing dengan
mengembangkan instrumennya. Hasil pengukuran pencapaian setiap indikator
yang diperoleh dari pelaksanaan ulangan harian baik melalui tes tertulis, tes
perbuatan (unjuk kerja, penugasan, dan sebagainya) dan non tes (observasi, dan
sebagainya) dikelola oleh guru mata pelajaran untuk menghasilkan Nilai Harian
(NH) setiap kompetesi dasar. Nilai Harian (NH) merupakan kumulatif dari hasil tes
dan nilai non tes dalam penugasan pada KD yang bersangkutan.

2. Ujian Tengah Semester (UTS)


UTS merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Bentuk dan teknik penilaian yang dipilih sesuai yang direncanakan pada saat
mengembangkan silabus dalam bentuk tes tertulis maupun tes perbuatan. Jika
menggunakan tes tertulis, dapat diuji dengan tes bentuk objektif dan atau tes
bentuk uraian. Jika menggunakan tes perbuatan, dapat diuji dengan kinerja atau
project (penugasan). Pelaksanaan UTS dilaksanakan oleh guru di bawah
koordinasi satuan pendidikan, sehingga biasanya dilaksanakan secara bersama
dan terjadwal yang didahului dengan penyusunan instrumen penilaian. Hasil dari
UTS akan menjadi Nilai Tengah Semester (NTS).
3. Ujian Satuan Pendidikan (USP)
USP merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar.
4. Ujian Sekolah (US)
US merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
terhadap standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran yang tidak diujikan
dalam USBN dilakukan oleh satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan
adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan atau psikomotorik
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian
Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian). Kegiatan ujian sekolah dilakukan dengan langkah-langkah: (a)
menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan ujian,
(d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah, dan (e)
melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Nilai Ujian Sekolah digabungkan
dengan Nilai Rata-rata Raport semester 3, 4, dan 5 dengan persentase 40% nilai
rata-rata raport dan 60% nilai Ujian Sekolah menjadi Nilai Sekolah (NS).
5. Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
UKK adalah penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3
(tiga) sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang
dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
(LSP-P2) atau satuan pendidikan terakreditasi bersama DU/DI dengan
memperhatikan paspor keterampilan. Sesuai dengan Pedoman UKK SMK yang
diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pelaksanaan
UKK untuk praktik kejuruan dilaksanakan selama 5 hari.
Uji Kompetensi bertujuan untuk memenuhi spesifikasi standar keahlian di
bidang masing-masing kejuruan dan mengetahui seberapa kompeten para peserta
didik dalam penguasaan program kejuruan yang dipelajarinya selama kurun waktu
tiga tahun. Dalam pelaksanaan UKK ini penilaian dilaksanakan menggunakan
metode penilaian berbasis kompetensi. Hal ini mengacu kepada kurikulum SMK
yang dikembangkan dan dilaksanakan dengan penilaian dalam bentuk Praktik
Kejuruan dan Teori Kejuruan.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program dan proses.
Pada Kurikulum 2013 kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar. Kompetensi Inti (KI) menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, artinya semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti. Kompetensi Dasar (KD) dikembangkan didasarkan
pada prinsip akumulatif, saling memperkuat ( reinforced) dan memperkaya (enriched)
antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Kompetensi Inti terdiri kompetensi sikap spiritual (KI-1), kompetensi sikap
sosial (KI-2), kompetensi pengetahuan (KI-3), dan kompetensi keterampilan (KI-4).
Untuk setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD pada setiap aspek KI-3 dan
KI-4.
Adapun bentuk dan instrumen penilaian peserta didik adalah meliputi:
1. Bentuk Penilaian: Ujian Sekolah atau madrasah, Ulangan akhir semester, dan atau
bentuk lain yang sesuai.
2. Instrumen Penilaian: Tes tertulis, tes lesan, dan tes praktik. Instrumen non tes
dapat berupa kuisioner, lembar pengamatan, dan atau bentuk lain yang sesuai.
Mekanisme penilaian yang digunakan adalah mekanisme Rekognisi Pengalaman
Lampau (RPL) Kompetensi keahlian dalam upaya memperkuat kemampuan
metakognitif siswa. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dilaksanakan oleh
pendidik, satuan pendidik, serta Pemerintah dan/atau lembaga sendiri. Penilaian
dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil). Penilaian hasil belajar dilakukan
dalam bentuk penilaian autentik, penilaian diri, penilaian proyek, penilaian harian
(PH), ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), dan ujian sekolah
(US). Mekanisme pelaksanaan penilaian adalah sebagai berikut:
1. Penilaian autentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum penilaian harian.
3. Penilaian proyek dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran
dalam bentuk penilaian atau penugasan.
4. Ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS), dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidik.
5. Ujian tingkat kompetensi (UTK) untuk SMK dilakukan oleh satuan pendidikan pada
akhir kelas XI dan XII, dengan menggunakan skema kompetensi yang disesuaikan
dengan kemampuan satuan pendidikan.
6. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) untuk SMK dilakukan oleh pemerintah
pada pada akhir kelas XII secara nasional dengan mempertimbangkan
kemampuan satuan pendidikan. Bagi satuan pendidikan yang dapat dikategorikan
sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kedua (LSP-P2) dapat menggunakan
nilai UTK sebagai nilai UMTK.
7. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
8. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan pertaturan perundang-
undangan.

Adapun subjek penilaian itu antara lain:


1. Penilaian oleh Pendidik
Penilaian oleh pendidik merupakan bagian yang tidak terpisahkan/tidak
terlepas dari pembelajaran. Pembelajaran di SMK menggunakan pendekatan
ilmiah (scientific approach) yang melibatkan kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penilaian
dilakukan oleh pendidik selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran untuk
menilai kesiapan, proses, dan hasil belajar peserta didik yang mengarah pada
ketercapaian kompetensi yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian oleh pendidik dapat berupa tes dan non tes yang dilakukan melalui
penilaian dan penugasan. Perencanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik
dicantumkan dalam silabus dan dijabarkan di dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Penilaian dapat diberikan oleh pendidik sebagai tugas secara mandiri
(individual) atau berkelompok dalam bentuk pekerjaan rumah, proyek, dan
portofolio. Proyek adalah tugas-tugas belajar ( learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan. Portofolio adalah kumpulan seluruh karya peserta didik
dalam bidang tertentu.
2. Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Satuan pendidikan mengoordinasikan penilaian yang berupa penilaian tengah
semester dan penilaian akhir semester, dan ujian sekolah. Kisi-kisi yang
dikembangkan merupakan pengembangan dari skema kompetensi standar yang
telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merujuk kepada
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI), atau SKN (Standar Kualifikasi Nasional).
Untuk UKK, penilaian dilakukan oleh asesor kompetensi sesuai persyaratan
yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah. Metode penilaian ini merupakan
bagian dari proses sertifikasi kompetensi siswa disesuaikan dengan skema
kompetensi yang nantinya akan diampu oleh lulusan SMK secara gradual dan
terintegrasi. Hasil ujian tingkat kompetensi ini adalah sebagai skill passport siswa
terhadap klaster atau kualifikasi tertentu.
Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk
nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan pemerintah. Bagi
orang tua menjadikan hasil penilaian ini sebagai pembinaan kepada peserta didik
untuk lebih bersemangat lagi untuk belajar.
3. Penilaian oleh Pemerintah dan/atau Lembaga Mandiri
Khusus UKK, pemerintah akan memfasilitasi SMK yang telah terlisensi
sebagai LSP-P2 Ma’arif Jatim atau memenuhi kriteria yang ditetapkan BNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi) sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK), dimana
sertifikat kompetensi yang dikeluarkan diakui secara nasional dan internasional.
Kompetensi yang diujikan merujuk pada kualifikasi jenjang 2 atau 3 Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Hasil Uji Tingkat Kompetensi (UTK) di atas
dijadikan portofolio atau skill passport sebagai bukti siswa tersebut telah
kompeten pada kualifikasi lulusan SMK.

1.13 Kriteria Ketuntasan Belajar


Kriteria ketuntasan belajar diperlukan guru untuk mengetahui kompetensi yang
harus dikuasai secara tuntas oleh peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi
yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Penentuan kriteria ketuntasan belajar
ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan
pendidikan(sekolah) dengan memperhatikan:
1. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)
2. Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi
dasar)
3. Kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber belajar).
Pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas jika pencapaian
kompetensinya minimal 70. Sedangkan sikap spiritual (KI-1) dan sikap social (KI-2)
minimal baik (B). Satuan pendidikan berhak untuk menentukan kriteria ketuntasan
belajar di atas ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui
analisa dengan mempertimbangkan kriteria ketuntasan belajar. Penilaian KD pada
KI-1 dan KI-2 dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, dan PPKn. Penilaian pengetahuan menggunakan rerata dan
keterampilan menggunakan rata-rata optimum dengan skala 1 - 100. Penilaian
akhir sikap pada rapor menggunakan predikat sangat baik, baik, cukup dan
kurang baik.

Kriteria Ketuntasan Mata Pelajaran pada Aspek Pengetahuan (KI-3) dan


Keterampilan (KI-4)
X XI XII
A. Muatan Nasional I II I II I II
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 70 70 70 70 70
3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
4. Matematika 70 70 70 70 70 70
5. Sejarah Indonesia 70 70 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 70 70 70 70 70 70
B. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 70 70 - - - -
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 70 70 70 70 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 75 - - - -
10. Ekonomi Bisnis 75 75 - - - -
11. Administrasi Umum 75 75 - - - -
12. IPA 75 75 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
13. Etika Profesi 75 75 - - - -
14. Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 75 75 - - - -
15. Akuntansi Dasar 75 75 - - - -
16. Perbankan Dasar 75 75 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
17. Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan
- - 75 75 75 75
Manufaktur
18. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - - 75 75 75 75
19. Akuntansi Keuangan - - 75 75 75 75
20. Komputer Akuntansi - - 75 75 75 75
21. Administrasi Pajak - - 75 75 75 75
22. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 75 75 75 75
D. Muatan Lokal
23. Bahasa Daerah (Jawa) 70 70 - - - -
1.14 Mekanisme Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Program pembelajaran khas SMK yang diprogramkan secara khusus untuk
diselenggarakan di masyarakat antara lain berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL),
dengan mekanisme sesuai dengan permendikbud no 60 tahun 2014. Program PKL
disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi Pasangan/ Industri) dalam
rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana
berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI) terhadap upaya pengembangan pendidikan di
SMK.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
antara SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis
dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan
penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI).
2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat
dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan
(DU/DI) sesuai dengan sumber daya yang tersedia di masing-masing pihak.
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
5. Durasi waktu dalam praktek kerja lapangan/praktek kerja industri yaitu minimal
setara 500 jam (125 jam tugas terstruktur).
Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 menyatakan bahwa PKL dapat
dilaksanakan menggunakan sistem blok selama setengah semester (sekitar 3
bulan) atau dapat pula dengan menggunakan sistem semi blok selama 1 (satu)
semester yakni melaksanakan PKL dengan komposisi 3 hari melaksanakan PKL pada
mitra DU/DI dan 3 hari melaksanakan pembelajaran di sekolah setiap minggunya.
Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di Institusi Pasangan/Industri yang
memiliki jam kerja kurang dari 6 hari per minggu maka sekolah perlu mengatur
sirkulasi/perputaran kelompok peserta PKL.

Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok wajib A dan B pada


periode tersebut dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi
dengan Praktik Kerja Lapangan). Jika pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan
B tidak terintegrasi dalam kegiatan PKL maka pembelajaran mata pelajaran kelompok
A dan B tersebut dilakukan di satuan pendidikan (setelah peserta didik kembali dari
kegiatan PKL di Institusi pasangan/industri) dengan jumlah jam setara dengan
jumlah jam satu semester. Memperhatikan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014,
waktu pelaksanaan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dapat dilakukan pada
kelas XI atau kelas XII. Untuk menjamin keterlaksanaan program PKL maka dapat
dilakukan alternatif pengaturan sebagai berikut:
1. Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI, sekolah harus
menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 4 dan semester 5, agar
pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran materi pada
semester 4 sehingga sebagian materi pada semester 4 tersebut dapat ditarik ke
semester 5.
2. Demikian juga sebagaimana pada poin di atas, jika program PKL akan
dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah harus melakukan pengaturan
yang sama untuk materi pembelajaran pada kedua semester tersebut.
Kegiatan PKL dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
1. PKL bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata bagi peserta didik
dalam pembentukan kompetensi secara utuh dan lebih bermakna, terutama
pembentukan sikap (etos) kerja sesuai dengan tuntutan kebutuhan di lapangan
kerja.
2. Waktu pelaksanaan PKL dialokasikan pada semester 5 untuk program pendidikan
3 tahun, sekurang-kurangnya 6 bulan hingga 10 bulan.
3. Kegiatan PKL sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, juga dimanfaatkan
sebagai bagian dari penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik.
4. Ketersediaan sarana dan prasarana/sumber daya yang dimiliki sekolah untuk
mendukung proses pencapaian kompetensi lulusan.

1.15 Kenaikan Kelas


1. Kriteria kenaikan kelas
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa
baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan
menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau tidak.
Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari DUA mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
e. Penentuan kenaikan kelas berdasarkan rapat pleno dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti minimal kehadiran, tata tertib,
dan peraturan yang berlaku di sekolah.
f. Standar nasional nilai ketuntasan belajar kompetensi pada mata pelajaran wajib
A (muatan nasional) dan wajib B (muatan kewilayahan) adalah minimal 70.
Sedangkan untuk mata pelajaran C1 (dasar bidang keahlian), C2 (dasar
program keahlian) dan C3 (kompetensi keahlian) standar nasional untuk nilai
ketuntasan belajarnya adalah minimal 75 dengan menyesuaikan karakteristik
program maupun paket keahlian.
g. Telah menyelesaikan kegiatan PKL (Praktik Kerja Lapangan) yang diadakan oleh
sekolah baik dalam ujian pra, pelaksanaan PKL, maupun ujian pasca (khusus
kelas XI).
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian
proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil). Penilaian
hasil belajar dilakukan dalam bentuk Ulangan harian (UH), Penilaian Tengah
Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), dan Penilaian Akhir Tahun (PAT),
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam standar Penilaian Pendidikan.
3. Prosedur Pelaporan Hasil Belajar
Mengacu pada permedikbud nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah, Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/ bukti tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar,
memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
memiliki tujuan untuk:
a. mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
b. menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi
c. menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi
d. memperbaiki proses pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan terhadap penguasaan tingkat
kompetensi sebagai capaian pembelajaran.
a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Langkah-langkah untuk membuat rekapitulasi penilaian sikap selama satu
semester:
1) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mengelompokkan (menandai)
catatan-catatan jurnal ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial.
2) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan catatan-catatan jurnal
untuk setiap siswa yang ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut
menyebutkan sikap/perilaku yang sangat baik dan/ atau baik dan yang perlu
bimbingan.
3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru mata
pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap
spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang
bersangkutan, wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian
sikap spiritual dan sosial setiap siswa.
Berikut ini contoh deskripsi dari hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial
untuk mengisi buku rapor.
Contoh sikap spiritual:

Gilang:
Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan, toleran pada agama yang
berbeda dan perlu meningkatkan ketaatan beribadah

Contoh sikap sosial:

Gilang:
Selalu bersikap santun, peduli, percaya diri, dan perlu meningkatkan sikap jujur,
disiplin, dan tanggung jawab

b. Nilai Pengetahuan
Penilaian dilakukan melalui penugasan, penilaian harian (PH), ujian tengah
semester (UTS), maupun ujian akhir semester (UAS). Pengolahan dapat
dilakukan untuk setiap nilai kompetensi dasar (KD) pada setiap bentuk penilaian
dengan menyertakan UTS dan UAS seperti tampak pada model 1
Berikut contoh ilustrasi pengolahan nilai pengetahuan pada mata pelajaran
Akuntansi Dasar kelas X semester I.
Tabel 1 Contoh penilaian pengetahuan model 1
Penugasan Penugasan Harian UTS UAS
Rata- Rata- Total Total Skor Nilai
No Nama KD P1 P5 P9 P13 rata Bobot Total P4 P7 P10 P13 rata Bobot Total P8 Bobot Total P16 Bobot Total Bobot Skor Akhir Rapor
1 Aliansyah 3.1 86 86 1 86 80 80 3 240 80 2 160 - - 6 486 81 73
3.2 80 80 1 80 70 70 3 210 80 2 160 - - 6 450 75
3.3 - - - 50 50 3 150 60 2 120 - - 5 270 54
3.4 - - - 70 70 3 210 80 2 160 - - 5 370 74
3.5 - - - 80 80 3 240 60 2 120 - - 5 360 72
3.6 78 78 1 78 80 80 3 240 - - 80 2 160 6 478 80
3.7 80 80 1 80 75 75 3 225 - - 80 2 160 6 465 78

2 Amiruddin 3.1 80 80 1 80 60 60 3 180 80 2 160 - - 6 420 70 75


3.2 80 80 1 80 70 70 3 210 80 2 160 - - 6 450 75
3.3 - - - 80 80 3 240 60 2 120 - - 5 360 72
3.4 - - - 70 70 3 210 80 2 160 - - 5 370 74
3.5 - - - 80 80 3 240 60 2 120 - - 5 360 72
3.6 72 72 1 72 80 80 3 240 - - 80 2 160 6 472 79
3.7 86 86 1 86 80 80 3 240 - - 80 2 160 6 486 81

2 Budi Sulistyo 3.1 90 90 1 90 80 80 3 240 100 2 200 - - 6 530 88 86


3.2 90 90 1 90 90 90 3 270 90 2 180 - - 6 540 90
3.3 - - - 80 80 3 240 80 2 160 - - 5 400 80
3.4 - - - 90 90 3 270 80 2 160 - - 5 430 86
3.5 - - - 80 80 3 240 100 2 200 - - 5 440 88
3.6 86 86 1 86 80 80 3 240 - - 100 2 200 6 526 88
3.7 86 86 1 86 80 80 3 240 - - 80 2 160 6 486 81

Keterangan:
(1) Bobot penugasan, penilaian harian, UTS, dan UAS yang dicontohkan adalah
1: 3: 2: 2. Rasionalisasi pembobotan dapat disesuaikan karakteristik masing-masing
mata pelajaran dan diserahkan sepenuhnya kepada satuan pendidikan;
(2) Jika tidak digunakan pembobotan maka pembobotan dapat menggunakan kombinasi
1: 1: 1: 1;
(3) Perhitungan nilai per KD dilakukan secara parsial per macam penilaian
(4) Bobot untuk perhitungan nilai per KD tidak diperhitungkan dalam total bobot jika KD
dimaksud tidak diujikan
(5) Skor akhir per KD diperoleh melalui rumus

( rerata tugas x bobot tugas)+( rerata PH x bobot PH)+( rerata UTS x bobot UTS)+(rerata UAS x bobot UAS)
Skor akhir per KD =
bobot tugas+bobot PH+bobot UTS+bobot UAS

Contohnya untuk skor akhir KD 3.1 diperoleh melalui perhitungan:


(86 x 1)+(80 x 3)+(80 x 2)+(0 x 0)
Skor akhir per KD =
1 +3+2+0
86+240+160+0 486
Skor akhir per KD= = =81
6 6
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai akhir untuk KD 3.1 yaitu 81.
(6) Nilai rapor kompetensi pengetahuan diperoleh melalui rumus

Nilai rapor =
∑ skor akhir per KD
Contohnya untukjumlah
nilai rapor
KD Aliansyah diperoleh melalui perhitungan
81+75+54+74 +72+80+78 513
Nilai rapor = = =73,31
7 7
Berdasarkan perhitungan tersebut beserta pembulatan maka Aliansyah mendapatkan
nilai rapor akhir untuk pengetahuan 73;
(7) Deskripsi capaian mata pelajaran Akuntansi Dasar untuk Aliansyah dilakukan
dengan cara melihat kompetensi dasar dengan nilai yang tertinggi dan terendah
berdasarkan daftar riwayat hasil belajar. Pada data tersebut Aliansyah menonjol pada
KD 3.1 dan paling lemah pada KD 3.3.
(8) Deskripsi rapor pada mata pelajaran Akuntansi Dasar Aliansyah dapat ditulis
dengan “Sangat menonjol pada pemahaman Peran akuntansi dan pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi dan perlu meningkatkan pemahaman
mengenai Jenis dan bentuk badan usaha”
(9) Pengolahan nilai dianjurkan menggunakan aplikasi Spreadsheet berbasis komputer.

Hasil penilaian selama satu semester yang dilakukan melalui penilaian harian
(PH), ujian tengah semester (UTS), maupun ujian akhir semester (UAS) direkap
untuk didokumentasikan pada format pengolahan nilai. Rekapitulasi hasil
penilaian dilakukan berdasarkan KD, sehingga hasil UTS dan UAS perlu dirinci
hasilnya untuk setiap KD. Selain itu ditentukan pula bobot untuk penugasan,
penilaian harian, UTS, dan UAS. Dengan perincian tersebut maka guru dapat
menganalisis kekurangtuntasan siswa pada KD tertentu sebelum melakukan
tindak lanjut berupa pembinaan atau remedial.
c. Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk),
proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-
ratakan untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran.
Jika suatu KD diukur dengan pengukuran yang sama beberapa kali maka yang
diambil adalah nilai optimum.
Selanjutnya seperti capaian kompetensi pengetahuan, penulisan capaian
kompetensi keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0-100
dan deskripsi seperti ditampilkan pada Tabel 2. Sementara karya siswa terbaik
sebagai hasil dari penilaian kinerja dan proyek dari setiap KD pada KI-4
dikumpulkan dalam bentuk portofolio.
Tabel 2 Contoh penilaian rapor untuk kompetensi keterampilan sederhana
KD Kinerja (Proses) Kinerja (Produk) Proyek Portofolio Skor Akhir KD*
4.1 92 92
4.2 66 75 75
4.3 87 87
4.4 75 87 78,50
4.5 80 80
4.6 85 85
Nilai Akhir Semester : 82,916
Pembulatan : 83
Kumpulan sampel karya tersebut merupakan sebagian bahan untuk
mendeskripsikan capaian keterampilan siswa yang ditulis di rapor. Portofolio
tersebut tidak dinilai lagi dengan angka. Portofolio diberikan kepada siswa dan
orang tua/wali siswa pada akhir semester dan menjadi informasi awal guru di
kelas berikutnya.
Berikut contoh ilustrasi pengolahan nilai keterampilan pada mata pelajaran
Akuntansi Dasar kelas X semester I.
Tabel 3 Contoh penilaian keterampilan
Proses Produk Proyek Total Total Skor Nilai
No Nama KD P2 P3 P6 P12 Opt Bobot Total P6 P12 Opt Bobot Total P11 Opt Bobot Total Bobot Skor Akhir Rapor
1 Aliansyah 4.1 82 82 1 82 - - - 80 80 2 160 3 242 81 81
4.2 82 82 1 82 - - - 80 80 2 160 3 242 81
4.3 78 78 1 78 80 90 90 1 90 80 80 2 160 4 328 82
4.4 78 78 1 78 80 90 90 1 90 80 80 2 160 4 328 82
4.5 78 80 80 1 80 80 90 90 1 90 80 80 2 160 4 330 83
4.6 80 80 1 80 - - - 80 80 2 160 3 240 80
4.7 80 80 1 80 - - - 80 80 2 160 3 240 80

2 Amiruddin 4.1 85 85 1 85 - - - 85 85 2 170 3 255 85 85


4.2 85 85 1 85 - - - 85 85 2 170 3 255 85
4.3 90 90 1 90 85 90 90 1 90 85 85 2 170 4 350 88
4.4 90 90 1 90 85 90 90 1 90 85 85 2 170 4 350 88
4.5 90 75 90 1 90 85 90 90 1 90 85 85 2 170 4 350 88
4.6 75 75 1 75 - - - 85 85 2 170 3 245 82
4.7 75 75 1 75 - - - 85 85 2 170 3 245 82

2 Budi Sulistyo 4.1 82 82 1 82 - - - 80 78 2 156 3 238 79 79


4.2 82 82 1 82 - - - 80 78 2 156 3 238 79
4.3 78 78 1 78 80 72 80 1 80 80 78 2 156 4 314 79
4.4 78 78 1 78 80 72 80 1 80 80 78 2 156 4 314 79
4.5 78 80 80 1 80 80 72 80 1 80 80 78 2 156 4 316 79
4.6 80 80 1 80 - - - 80 78 2 156 3 236 79
4.7 80 80 1 80 - - - 80 78 2 156 3 236 79
Keterangan:
(1) Bobot proses, produk, dan proyek yang dicontohkan adalah 1: 1: 2. Rasionalisasi
pembobotan dapat disesuaikan karakteristik masing-masing mata pelajaran dan
diserahkan sepenuhnya kepada satuan pendidikan;
(2) Jika tidak digunakan pembobotan maka pembobotan dapat menggunakan kombinasi
1: 1: 1;
(3) Perhitungan nilai per KD dilakukan secara parsial per macam penilaian dengan
mempertimbangkan nilai optimum pada KD yang diukur dengan metode yang sama
(4) Bobot untuk perhitungan nilai per KD tidak diperhitungkan dalam total bobot jika KD
dimaksud tidak diujikan
(5) Skor akhir per KD diperoleh melalui rumus
(optimum proses x bobot proses)  (optimum produk x bobot produk)  (optimum proyek x bobot proyek)
Skor akhir per KD 
bobot proses  bobot produk  bobot proyek

Contohnya untuk skor akhir KD 4.1 diperoleh melalui perhitungan:


(82 x 1)  (0 x 0)  (80 x 2)
Skor akhir per KD 
1 0  2
82  0  160 242
Skor akhir per KD    81
3 3
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai akhir untuk KD 4.1 yaitu 81
(6) Nilai rapor kompetensi keterampilan diperoleh melalui rumus
Contohnya untuk nilai rapor Aliansyah diperoleh melalui perhitungan

Nilai rapor 
 skor akhir per KD
jumlah KD
81  81  82  82  83  80  80 568
Nilai rapor    81,16
7 7
Berdasarkan perhitungan tersebut beserta pembulatan maka Aliansyah mendapatkan
nilai rapor akhir untuk keterampilan adalah 81;
(7) Deskripsi capaian mata pelajaran Akuntansi Dasar untuk Aliansyah dilakukan
dengan cara melihat kompetensi dasar dengan nilai yang tertinggi dan terendah
berdasarkan daftar riwayat hasil belajar. Pada data tersebut Aliansyah menonjol pada
KD 4.5 dan paling lemah pada KD 4.6 dan 4.7.
(8) Deskripsi rapor pada mata pelajaran Akuntansi Dasar Aliansyah dapat ditulis
dengan “Sangat menonjol pada keterampilan mengelompokan tahapan siklus
akuntansi dan perlu meningkatkan keterampilan membuat persamaan dasar
akuntansi dan mengelompokkan transaksi bisnis perusahaan baik
perusahaan jasa, dagang, dan manufacture”
(9) Pengolahan nilai dianjurkan menggunakan aplikasi Spreadsheet berbasis komputer.

4. Pelaporan
a. Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta
didik dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang
berisi tentang skor disertai dengan deskripsi capaian kompetensi.
b. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh satuan
pendidikan terakreditasi atau LSP-P2 dalam bentuk paspor keterampilan
dan/atau sertifikat kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah
dicapai.
c. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P2 atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DU/DI dalam bentuk sertifikat kompetensi keahlian
dengan memperhatikan paspor keterampilan.
d. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang dimiliki
peserta didik.
e. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
ijazah.
5. Program Remidial dan Pengayaan
a. Program Remidial
Pelaksanaan program remidial
1) Remidi dilaksanakan maksimal 3 kali untuk setiap KD
2) Hasil remidi maksimal adalah sama dengan KKM
3) Setelah 3 (tiga) kali diberikan remidi ternyata masih belum mencapai KKM
maka Nilai Raport diberikan sesuai dengan perolehannya.
4) Remidi dilaksanakan maksimal seminggu setelah ulangan/ujian.
b. Program Pengayaan
Pengayaan diberikan apabila peserta didik dalam proses pembelajaran sudah
menguasai dan mencapai batas ketuntasan sesuai KKM untuk setiap KD.

1.16 Kelulusan
1. Kriteria kelulusan
Kriteria kelulusan sesuai dengan SK Kriteria Kelulusan Peserta Didik yang
berlaku. Berdasarkan SK Kriteria Kelulusan Peserta didik SMK NU 1 Pesanggaran
Tahun Pelajaran 2021/2022 nomor 31.1/ 060 / Kep.KS / SMKD / 2A / V / 2022,
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan/program pendidikan setelah:
a. Menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi COVID-19 yang
dibuktikan dengan rapor tiap semester
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik: beriman, bertaqwa, dan berbudi
pekerti luhur
c. Mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan memperoleh
Nilai Satuan Pendidikan (NSP) minimal yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan
d. Lulus Ujian Satuan Pendidikan untuk semua Mata Pelajaran yang diujikan
dengan Nilai Ujian Satuan Pendidikan (NUSP) minimal yang ditentukan oleh
Satuan Pendidikan; dan
e. Kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan dalam Rapat Dewan
Guru yang dihadiri oleh minimal seluruh Guru Mata Pelajaran Kelas XII dan
Kepala Sekolah.
2. Pelaksanaan USP
Ujian Satuan Pendidikan (USP) merupakan kegiatan pengukuran capaian
kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mata
pelajaran tertentu dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Penilaian ini dilakukan pada
kelas XII.
3. Target Lulusan
Target lulusan yang ingin dicapai SMK NU 1 Pesanggaran adalah 100%
Lulus dengan nilai minimal 75 untuk masing-masing mata pelajaran.

4. Program Peningkatan Kualitas Lulusan


Pada program peningkatan kualitas lulusan, SMK NU 1 Pesanggaran
bekerja sama dengan DU/DI untuk meningkatkan kualitas lulusan dalam bidang
hardskill dan softskill.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK NU 1 Pesanggaran memberikan
materi tambahan berupa hardskill dan softskill. Peningkatan hardskill diberikan
dengan cara bekerja sama dengan DU/DI untuk penyaluran program PKL.
Sedangkan untuk peningkatan softskill diberikan dengan mewajibkan siswa
untuk mengikuti kegiatan madrasah diniyah. Kegiatan madrasah diniyah
menjadi dasar pertimbangan kenaikan dan kelulusan siswa.

1.17 Mutasi Peserta Didik


Mutasi peserta didik adalah perpindahan peserta didik antar sekolah se
kabupaten, se propinsi atau antar propinsi, baik keluar maupun masuk ke SMK NU 1
Pesanggaran.
1. Mutasi masuk, ketentuan:
a. Dari satu kabupaten, dengan ketentuan:
 Memiliki kelengkapan raport
 Disesuaikan oleh pagu sekolah
 Tidak sedang di kelas XII, bulan Oktober (sudah proses pengusulan daftar
nominatif sementara/tetap)
 Karena alasan yang dapat diterima sekolah
 Mempunyai surat pindah dari sekolah asal
 Mendapat rekomendasi dari Dinas Kabupaten
 Lulus seleksi matrikulasi yang diselenggarakan sekolah dan memenuhi skor
penilaian/standar minimal penerimaan peserta didik baru sesuai Kompetensi
Keahlian
 Tidak terindikasi Narkoba atau pernah berurusan dengan pihak berwajib
(dinyatakan dengan SKCK)
 Sanggup mematuhi segala peraturan dan tata tertib sekolah
b. Dari satu provinsi, dengan ketentuan:
 Sama dengan dari satu kabupaten
 Surat Rekomendasi Pindah dari Kepala Diknas dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Timur.
c. Dari antar provinsi, dengan ketentuan:
 Sama dengan dari Satu Propinsi
 Surat Rekomendasi pindah dari sekolah asal, Kepala Diknas Kabupaten serta
Kepala Dinas dan Kebudayaan Provinsi asal dan Kepala Diknas dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Timur.
2. Mutasi keluar
Syarat-syarat mutasi keluar:
 Menyelesaikan segala urusan administrsi sekolah
 Mendapat persetujuan dari kepala sekolah
 Atas permohonan orang tua/wali, tertuang surat permohonan yang
bermaterai
 Memberikan alasan yang dapat diterima oleh sekolah
 Dikeluarkan oleh sekolah karena melanggar tata tertib sekolah.
3. Peserta didik Drop Out dan atau dikembalikan kepada orang tua/wali
 Karena permohonan pengunduran diri peserta didik atau orang tua/wali yang
tertuang dalam surat permohonan bermaterai
 Peserta didik tidak masuk sekolah minimal satu bulan berturut-turut tanpa
keterangan
 Peserta didik hamil atau menikah, melakukan tindakan asusila
 Peserta didik melakukan kriminalitas di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah
 Peserta didik terlibat obat-obatan terlarang atau narkoba.

You might also like