Professional Documents
Culture Documents
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Panji
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Panji
http://www.gurusiana.id/read/nurhamidah/article/guru-
tidak-kreatif-dan-inovatif-4065000
3. Menurut Muhammad Asrori (2009) Salah satu kondisi
psikologis yang perlu diciptakan agar subyek didik merasa
aman secara psikologis sehingga mampu mengembangkan
aspek kognitifnya adalah dengan model pembelajaran yang
aktif dimana guru guru menciptakan lingkungan belajar
sedemikian rupa sehingga dapat memberi kemungkinan
maksimal pada subyek didik untuk berinteraksi edukatif.
http://eprints.uny.ac.id/63850/1/fulltext_melgi_1760422
1068.pdf
4. Tujuan pendidikan jasmani Menurut Winarno (2006:4)
mempunyai tujuan untuk mengembangkan anak secara
keseluruhan dengan kegiatan jasmani, tidak cuma
mengembangkan fisik, tetapi mengembangkan mental, sosial,
emosional, 4 intelektual, serta kesehatan secara keseluruhan.
Dalam mencapai tujuan pendidikan jasmani terdapat
pengaruh dari berbagai faktor yaitu guru, peserta didik,
fasilitas serta infrastruktur, metode, tujuan serta lingkungan.
Semua Faktor tersebut saling memiliki kaitan maka perlu
diperhatikan sungguh-sungguh. Pada kegiatan pembelajaran
pendidikan jasmani seorang guru bisa mendidik bermacam-
macam keahlian gerak dasar, metode serta strategi permainan
dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur,
kerjasama serta lainnya).
Wawancara Kolega
Menurut Jimmy Nur Achmad, S.Pd., Gr
1. kurangnya motivasi dan minat peserta didik dalam
pembelajaran
2. guru belum bisa menerapkan model pembelajaran yang
menyenangkan, guru masih nyaman dengan model
pembelajaran yang lama
3. dari segi guru metode pembelajaran kurang komunikatif
sehingga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran
4. dari segi peserta didik kurang paham pada penerapan
materi dalam kehidupan sehari hari dan kurangnya
motivasi pada peserta didik
Wawancara Pakar
Menurut Andri Asrul Setiyawan S.Pd., M.Or
1. Jadi kalau kesalahan yang sering terjadi saat melakukan
passing bawah adalah posisi lengan tidak lurus saat
perkenaan dengan bola
Posisi kaki tidak jongkok jadi pengambilan bola kurang
maksimal dan perkenaan bola kurang tepat di lengan bagian
bawah
2. Jadi rendahnya pemahaman peserta didik itu karena
kadang peserta didik hanya di nilai dari hasil passingnya saja
bukan dengan teknik dasar nya, jadi peserta didik belum tau
teknik yang benar itu seperti apa, padahal kalau tekniknya
benar maka hasil bolanya akan bagus
3. Guru masih menggunakan metode pembelajaran
konvensional sehingga siswa menjadi jenuh dan kurang
bersemangat mnegikuti pemebelajaran pada materi bola voli
3. 1. Peserta didik tidak Kajian Literatur Berdasarkan hasil
antusias mengikuti http://eprints.uny.ac.id/68529/1/Skripsi_Gatra%20Yanua analisis
pembelajaran bola kasti r_15604221057.pdf literasi dan proses
1. Menurut Slameto (2013: 64-69), faktor sekolah yang wawancara, dapat ditarik
2. Peserta didik kurang memperngaruhi belajar mencakup relasi guru dengan siswa, akar permasalahan
mampu mempraktikkan relasi siswa dengan siswa, kedisiplinan, pelajaran dan jam penyebab
rangkaian gerak melempar pelajaran, standar pelajaran, keadan gedung, metode belajar, masalah – masalah yang
dan menangkap bola kasti. dan tugas-tugas rumah. ditemukan pada
2. Menurut Slameto (2013: 54), faktor yang dapat identifikasi
3. Peserta didik takut terkena mempengaruhi belajar adalah faktor internal dan eksternal. masalah adalah :
bola saat mempraktikkan Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang 1. Pembelajaran masih
melempar dan menangkap sedang belajar. Faktor eksternal faktor yang berasal dari luar monoton dan kurang
bola kasti diri individu. menarik
http://eprints.uny.ac.id/26580/1/SKRIPSI%20MARDIYAN 2. Peserta didik kurang
TA%2013604227065.pdf percaya diri dengan
4. Kurangnya pemahaman 3. Menurut Bloom (2009:43), pada anak usia Sekolah Dasar kemampuanya
peserta didik dengan biasanya sedang mengalami pertumbuhan baik pertumbuhan 3. Pemahaman peserta
materi gerak dasar intelektual, emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di didik kurang pada
melempar dan menangkap mana kecepatan pertumbuhan anak pada masing-masing materi bola kasti
bola kasti aspek tersebut tidak sama, sehingga terjadi berbagai variasi
tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek tersebut. Ini adalah
suatu faktor yang menimbulkan adanya perbedaan individual
pada anak-anak Sekolah Dasar walaupun mereka dalam usia
yang sama.
http://eprints.uny.ac.id/57037/1/SKRIPSI%20%28NURUL
%20FATUL%20JANAH_12601241024_PJKR%29.pdf
4. Agus S Suryobroto (2004: 1) mengatakan bahwa
pembelajaran jasmani dapat berjalan dengan sukses dan
lancar ditentukan oleh beberapa unsur antara lain: guru,
siswa, kurikulum, sarana prasarana, tujuan, metode,
lingkungan yang mendukung, dan penilaian.
Wawancara Kolega
Menurut, Fitri Winarni, S.Pd, Gr.
1. Siswa tidak fokus pada pembelajaran materi bola kasti
2. Metode pembelajaran guru masih kurang menarik sehingga
siswa tidak dapat menangkap materi bola kasti yang diajarkan
oleh guru dengan baik sehingga siswa juga akan tertinggal
untuk memahami materi selanjutnya.
3. Siswa kurang Percaya diri dengan kemampuan yang mereka
miliki untuk melakukan / mempraktikkan materi bola kasti
Wawancara Pakar
Menurut Achmad Zainuri Arif, S.Pd., Gr.
1. Karena pengemasan pembelajaran permainan bola kasti
kurang menarik sehingga peserta didik merasa kurang
percaya diri dan takut melakukan gerakan yang sudah di
contohkan guru, dan mengakibatkan peserta didik tidak
paham tentang materi yang diajarkan.