You are on page 1of 7

02/12/2021

GYMNOSPERMAE
Dibagi 4 ordo
 Cycadales
 Gynkoales
Flora Hutan  Coniferales: Family Pinaceae,
Pegunungan Araucariaceae, Podocarpaceae,
Cupressaceae
Dendrologi
Pertemuan 12
 Gnetales
Tersebar dalam 12 famili, 63 genus, 675
spesies

PINACEAE PINACEAE
 Habitus pohon Terdiri dari
 Cabang melingkar/berhadapan jarang
 9 marga/genus
berseling
 Pucuk pendek  210 jenis
 Daun seolah-olah melingkar atau  Pinus dengan
menggerombol marga terbesar
 Daun melekat kuat atau gugur mencapai 90 jenis
 Berbentuk jarum
 Duduk daun melingkar

PINACEAE Pinus/Tusam (Pinus merkusii Jungh. et


PINACEAE
de Vriese)
Ciri-ciri di lapangan
Pinus/Tusam (Pinus merkusii Jungh. et de
1. Pohon
Vriese)
2. Tinggi 20-40 m  mencapai 60 m Ciri-ciri di lapangan
3. Diameter ± 150 cm 1. Kulit coklat tua agak
4. Tajuk kerucut kelabu
5. Monopodial
2. Tebal kulit mencapai
6. Evergreen 10cm, beralur dalam
7. Tidak berbanir
8. Percabangan bagian atas condong 3. Setelah tua, kulit
mengelupas dalam
ke atas, cabang bagian bawah
bentuk serpih
mendatar
9. Waktu muda percabangan 4. Getah keluar dari kayu
bertingkat dan berkarang

1
02/12/2021

PINACEAE
Pinus/Tusam (Pinus merkusii Jungh.
PINACEAE
et de Vriese) Pinus/Tusam (Pinus merkusii Jungh. et
Ciri-ciri di lapangan de Vriese)
1. Daun tunggal Ciri-ciri di lapangan
2. Daun bentuk jarum  Bunga berkelamin satu
 Bunga jantan ±2 cm, bergerombol
3. Duduk daun tersebar
pada pangkal ranting muda,
4. Tersusun dalam vesikel berwarna kuning, bulir dan
5. Satu vesikel terdapat 2 daun berbentuk kerucut
jarum  Bunga betina terkumpul dalam
6. Pangkal dikelilingi suatu sarung jumlah kecil pada ujung tunas
dari sisik berupa selaput tipis muda, silindris dan sedikit berbentuk
telur (elips), seringkali bengkok
dengan panjang ±0,5 cm

PINACEAE
Pinus/Tusam (Pinus merkusii Jungh. et de V riese)
Ciri-ciri di lapangan
 Kerucut buah PINACEAE
 Panjang 7-10 cm
 Pada tepi luar bersayap besar dan mudah lepas Pinus/Tusam (Pinus merkusii Jungh. et de
 Tersusun atas sisik-sisik berkayu Vriese)
 Merenggang ketika biji mulai tua  Sifat kayu
 Biji berbentuk bulat telur, pipih, panjang 6-7 mm  BJ 0,59
 Pada bagian tepi luar terdapat sayap besar dan
 Kelas kuat II -III
mudah lepas  Kelas awet III-V
 Penggunaan kayu : konstruksi di bawah
atap, mebel, flooring, bahan pulp
 Persebaran : Sumatera, Sulawesi, Jawa
dan Bali

ARAUCARIACEAE
Pohon besar
ARAUCARIACEAE

 Tinggi mencapai 45 m
 Bentuk cabang simetris  Marga famili Araucariaceae
dengan letak sering  Agathis
melingkar batang  Araucaria
 Cabang sekunder gugur  Kayu penting indonesia dan bernilai
 Daun melekat kuat
ekonomis
 Contoh :
 Kulit mengelupas
 Agat his dammara
 Agat his borneensis
 Araucaria cunninghamii

2
02/12/2021

ARAUCARIACEAE
ARAUCARIACEAE Damar Agathis dammara (Lamb.) Rich.
Damar Agat his dammara (Lamb.) Rich. Ciri-ciri di lapangan
Ciri-ciri di lapangan
 Daun tunggal
 Pohon
 Tinggi mencapai 55 m  Elips
 Diameter mencapai 170 cm
 Duduk daun berhadapan
 Tajuk silindris
 Batang lurus dan silindris  Tebal berdaging
 Tidak berbanir  Tulang daun sejajar
 Kulit abu-abu sampai coklat
 Tebal 1-15 cm
 Kulit mengelupas kepingan bulat tebal

ARAUCARIACEAE
Damar Agat his dammara (Lamb.) Rich.
Ciri-ciri di lapangan
 Bunga jantan di ujung ranting, mikrosprofil banyak
dan tersusun spiral, bersisik
 Mikrosporangis berbentuk untai, panjang 6 cm
diameter 1,3 cm
 Bunga betina dalam strobili berbentuk bulat
 Tersusun atas sisik sisik berbiji satu, bersayap atau
tidak
 Buah berbentuk bola, sisik buah seperti susunan
genting, tidak berkayu setelah masak, sisik-sisik
lepas dari tangkainya

PODOCARPACEAE
ARAUCARIACEAE
 Pohon, tinggi 35 m
Damar Agathis dammara (Lamb.) Rich.  Beberapa jenis berupa semak
 Sifat kayu  Daun melekat kuat, evergreen
 BJ 0,4-0,6  Duduk daun tersebar kadang berhadapan
 Kelas kuat I II  Bentuk daun bervariasi (jarum, lanset, oblong)
 Kelas aw et I V  Bunga berumah satu atau dua
 Kayu gubal dan teras berw arna coklat muda  Buah dalam conus yang mereduksi atau
 Persebaran : Maluku, Sulaw esi, Kalimantan, papua, didukung oleh brachtea dan tangkai yang
sumatera dan jaw a berdaging, kulit luar biji berdaging atau
 Tumbuh di ketinggian 300-1500 mdpl, Tanah relatif subur kering
 Penggunaan kayu : bahan untuk membuat alat ukur/alat
gambar, peti-peti ringan, papan, korek api

3
02/12/2021

PODOCARPACEAE PODOCARPACEAE
 Meliputi 7 marga Ki putri Podocarpus neriifolius Ciri-ciri di
 3 marga di Asia yaitu: Podocarpus, Dacrydium lapangan:
dan Phyllocladus  Pohon
 Dengan ± 100 spesies  Tinggi sampai 10-15 m
 Contoh spesies :  Batang lurus
Hutan
1. Podocarpus neriifolius (ki putri)  Tajuk kubah
pegunungan
2. Dacrycarpus imbricatus (jamuju) >500mdpl  Percabangan banyak
 Tumbuhan berumah dua
3. Dacrydium elatum  Hutan kerangas  Organ jantan berwarna kekuningan
kalimantan berupa untaian
4. Phyllocladus hypophyllus (sina) hutan  Organ betina membawa biji yang
pegunungan atas (ex. seraw ak) tertutup salut bij pada bagian pangkal
berwarna ungu

PODOCARPACEAE
Jamuju Dacrycarpus imbricatus (Bl.) de
Laub.
Ciri-ciri di lapangan
 Daun pada tunas primer bertampalan
 Pohon tua tampalan antar daun sudah
tidak terlihat lagi
 Konus jantan terletak lateral, panjang 1
cm
 Konus betina soliter atau kelompok (2
buah) pada ujung ranting namun 1
konus yang fertil
 Dasar buah berwarna merah jika
masak, biji bulat telur, 0.5-0.6 cm,
mengkilap

PODOCARPACEAE
 Jamuju Dacrycarpus imbricatus (Bl.) de
Laub.
 Tanaman asli indonesia
 Penyebaran : Cina, Sri langka, Thailand,
Malaysia
 Tumbuh dominan pada lapisan atas
kanopi di hutan primer (2500-3400 mdpl)
 Kegunaan : mebel, rangka rumah,
pertukangan
Jamuju

4
02/12/2021

Puspa (Schima walichii (DC) Korth.)


Famili : Theaceae
ANGIOSPERMAE Eng  needlewood
Ciri-ciri di lapangan
1. Puspa (Schima walichii (DC) Korth.)   Pohon
Theaceae  Tinggi 47 m
 Diameter 127 cm
2. Rasamala (Altingia excelsa Nor.) 
 Kadang berbanir mencapai
Hammamelidaceae 1,8 m
3. Perca (Palaquium gutta)  Sapotaceae  Evergreen
 Kulit permukaan kasar
 Kulit bagian dalam
berwarna merah cerah

Puspa (Schima walichii (DC) Korth.)


Famili : Theaceae Puspa (Schima walichii (DC)
Ciri-ciri di lapangan
Korth.)
 Daun tunggal, Ciri-ciri di lapangan
lanset 2,5-3 x 1,5-10  Bunga soliter pada ketiak
 Berbunga sepanjang tahun,
cm terutama April-Juni atau Okt -
 Pangkal dan ujung Jan
daun meruncing  Buah bulat, diameter 0,5 – 2,5
cm, biji berbentuk ginjal 6-12
 Daun muda x 3-7 mm
berwarna merah,  Buah kapsul membuka
merah muda, ungu menurut 5 kampuh
 Berbuah Jan-Mar atau Mei-
Jul

Puspa (Schima walichii (DC) Puspa (Schima walichii (DC)


Korth.) Korth.)
 Penggunaan kayu : bahan
bangunan, kayu lapis,
konstruksi kapal
 Tempat tumbuh : Jawa,
Sumatera, Kalimantan
 Ketinggian : up to 2400 maks
3900 mdpl
 Di hutan primer pegunungan
 Tetapi dijumpai pula pada
daerah yang terganggu dan
hutan sekunder

5
02/12/2021

Rasamala (Altingia excelsa Nor.) Rasamala (Altingia excelsa Nor.)


Ciri-ciri di lapangan
Famili : Hammamelidaceae  Daun tunggal
Ciri-ciri di lapangan  Duduk daun
 Pohon besar spiral/tersebar
 Tinggi 45 m diameter 200  Terdapat stipula kecil
cm  Ujung helaian meruncing
 berbanir sampai 150 cm  Tepi bergerigi, pangkal
 Tajuk bulat memanjang tumpul atau membulat
 Kulit abu-abu  Daun segar bila diremas
mengelupas berupa berbau khas
lempengen  Bentuk helaian bulat telur-
ellips

Rasamala (Altingia excelsa Nor.)


Ciri-ciri di lapangan
 Bunga uniseksual
 Bunga jantan dan betina terpisah tapi
Rasamala (Altingia excelsa Nor.)
masih dalam 1 pohon yg sama
 Tempat tumbuh : Jawa (hutan
 Bunga jantan tandan 1-2 cm, bunga
betina kecil
pegunungan)
 Tidak memiliki kelopak dan mahkota  BJ : 0.81 (Kelas Kuat II), Kelas Awet II-III
baik bunga betina maupun jantan  Penggunaan kayu : konstruksi berat, kayu
 Buah agak membulat, berkayu, biji bangunan, kapal, kayu veneer, kayu lapis
banyak dan pulp
 Resin : aromatic resin “getah malai”
digunakan untuk dupa
 Di jawa, daun untuk obat batuk

Perca (Palaquium gutta (Hook.) Baill.)


Perca (Palaquium gutta (Hook.) Baill.)
Ciri-ciri di lapangan
Famili : Sapotaceae  Daun mengelompok
pada ujung cabang
Ciri-ciri di lapangan atau tersebar tidak
 Tanaman asli indonesia  “Getah perca” merata
 Pohon sedang-besar  Bentuk daun bulat
telur terbalik, bulat
 Tinggi mencapai 45 m, umumnya 25 m telur, elips, sampai
 Diameter 60 cm memanjang
 Permukaan batang pecah-retak dangkal  Permukaan daun
bagian bawah
 Memiliki banir kecil berbulu halus
berwarna coklat
keemasan

6
02/12/2021

Perca (Palaquium gutta (Hook.) Baill.) Perca (Palaquium gutta


Ciri-ciri di lapangan (Hook.) Baill.)
 Bunga berkelompok 2-7,
panjang tangkai bunga  Tempat tumbuh : Sumatera – Kalimantan
2-9 mm, hijau keputihan  Tumbuh di hutan dataran rendah-
atau kekuningan pegunungan 1600 mdpl
 Penggunaan :
 Buah bulat – elips,
kayu digunakan sebagai papan interior dan
berbulu halus, berawarna 
mebel
hijau  Getah berwarna putih susu digunakan di
 Berbuah tiap tahun Juli- bidang kedokteran gigi.
Sept  Biji mengandung minyak untuk pembuatan
 Biji tidak dapat disimpan sabun dan lilin
lama

Terima kasih

You might also like