You are on page 1of 3

PENGGUNAAN KATETER

No. Dokumen : WNY/SOP/UP/

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS dr. B. IRAWATYRATNA K., M.M.


WONOAYU NIP. 19741019200701 2 008

1. Pengertian Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui uretra ke


dalam kandung kemih dengan tujuan mengeluarkan urin.

2. Tujuan 1. Untuk mengeluarkan urin sehingga menghilangkan ketidaknyamanan


karena distensi kandung kemih
2. Mendapatkan urine steril intuk specimen
3. Pengkajian residu urine
4. Penatalaksanaan pasien yang menderita inkompeten kandung kemih.
5. Mengatasi obstruksi aliran urine
6. Mengatasi retensi perkemihan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wonoayu Kabupaten Sidoarjo
Nomor ……………………………………………. tentang ……….

4. Referensi Permenkes RI No 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasilitas Kesehatan
Pedoman ……………..
5. Alat 1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa
2. Kom
3. Kateter sesuai ukuran
4. Sarung tangan steril
5. Sarung tangan bersih
6. Cairan antiseptic
7. Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril
8. Jelly atau pelumas
9. Urine bag
10. Plaster
11. Gunting verban atau plaster
12. Selimut
13. Tirai/sampiran
14. Perlak dan pengalas
15. Bengkok/nierbekken
16. Tempat specimen (jika perlu)
6. Prosedur/ 1. Memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien mengenai
Langkah-
prosedur, tujuan dan indikasi tindakan, meminta persetujuan pasien
langkah
dan keluarga
2. Menyiapkan peralatan disamping penderita memasang perlak dan
menutup pinggang dan bagian tungkai atas pasien dengan selimut
lalu sisihkan selimut hingga yang terpajan hanya area perineal
3. Mengatur posisi pasien (pasien laki-laki kedua kaki diluruskan ke
bawah, pasien perempuan diatur dalam posisi litotomi)
4. Meletakkan nierbekken di antara paha pasien
5. Menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom
6. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan bersih
7. Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic
8. Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau buang ke kantong
plastik yang telah disediakan
9. Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan kemudian simpan
di alas steril. Jika pemasangan kateter dilakukan sendiri, maka
siapkan jelly di dalam bak sterik. Jangan menyentuh area steril
10. Gunakan sarung tangan steril
11. Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang kateter dan
berikan jelly pada ujung kateter (dengan meminta bantuan atau
dilakukan sendiri) dengan tetap mempertahankan teknik steril
12. Pada laki-laki
Posisikan penis tegak lurus 90° dengan tubuh pasien
13. Pada wanita
Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk
dengan jari tengah tangan tidak dominan
14. Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan, masukkan
kateter perlahan-lahan pada uretra hingga ujung kateter untuk
pasien pria dan tiga per empat selang kateter untuk wanita.
Anjurkan pasien untuk menarik nafas saat kateter dimasukkan.
15. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti
sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi
dihentikan, jika perlu kaji ulang kondisi dan indikasi pemasangan
kateter pada pasien. Hindari pengeluarkan dan memasukan kembali
kateter secara berulang-ulang, jika diperlukan gunakan kateter yang
baru.
16. Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di ujung kateter
agar urine tidak tumpah. Setelah urin mengalir, ambil specimen urin
bila diperlukan.
17. Pastikan urin bag telah terkunci dan segera sambungkan kateter
dengan urine bag
18. Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril sesuai
volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai (10-
20 mL) dengan menggunakan spuit steril
19. Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon
kateter sudah terfiksasi dengan baik dalam vesika urinaria.
20. Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa
21. Fiksasi kateter dengan plester pada pangkal paha
22. Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang lebih
rendah dari kandung kemih
23. Lepaskan pengalas serta bereskan alat
24. Lepaskan sarung tangan cuci tangan
25. Rapihkan kembali pasien
26. Menanyakan kondisi pasien, mencatat tindakan dan hasil (warna
dan jumlah) urin yang keluar

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

No
Halaman Yang Dirubah Isi Perubahan Diberlakukan tgl
.

You might also like