You are on page 1of 11

“PROSEDUR PEMERIKSAAN WRIST JOINT PADA KLINIS SUSPEK

DRUJ INJURY DI INSTALASI RADIOLOGI RS PANTI WILASA “Dr.


CIPTO” SEMARANG”

ARTIKEL ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi

Mata Kuliah Praktik Klinik 1

IRVAN FARISUDIN

2201046

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK RONTGEN


FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN 2023
PROSEDUR PEMERIKSAAN WRIST JOINT PADA KLINIS SUSPEK
DRUJ INJURY DI INSTALASI RADIOLOGI RS PANTI WILASA “Dr.
CIPTO” SEMARANG”

Disusun Oleh :
IRVAN FARISUDIN
2201046

Semarang, Juli 2023

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan (CI)

Aryadiva Nugrahaning P,S.Tr.Rad., M.Tr.Kes Emma Natalia Sari, S.ST


“PROSEDUR PEMERIKSAAN WRIST JOINT PADA KLINIS
SUSPEK DRUJ INJURY DI INSTALASI RADIOLOGI RS
PANTI WILASA “Dr. CIPTO” SEMARANG”
Irvan Farisudin1) Emma Natalia Sari, S.ST2) Aryadiva Nugrahaning P,S.Tr.Rad.,
M.Tr.Kes3)

1)
Irvan Farisudin Mahasiswa Prodi DIII Teknik Rontgen Universitas Widya Husad
a Semarang
2)
Ibu Emma Natalia Sari, S.ST Pembimbing Lapangan di RS PANTI WILASA Dr.
CIPTO
3)
Ibu Aryadiva Nugrahaning P,S.Tr.Rad., M.Tr.Kes3) Dosen Pembimbing Prodi DIII
Teknik Rontgen
ABSTRAK
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada bulan juli 2023 di
instalasi Radiologi RS Panti Wilasa “Dr. Cipto” pada kasus curiga fraktur Wrist
Joint digunakan 2 proyeksi Postero Anterior ( PA) dan Lateral hal ini berbeda
dengan teori yaitu menurut bontrager (2018) proyeksi yang digunakan yaitu
Antero Posterior (AP), Lateral, PA Oblique, PA Axial Scapoid dan PA Radial
Deviasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pemeriksaan
Wrist Joint pada klinis suspek Distal Radioulnar Joint (DRUJ) injury
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan artikel ilmiah ini adala
h penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengum
pulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Waktu pe
nelitian dari tanggal 5 Juli 2023 di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Wilasa
“Dr. Cipto” Semarang. Subjek dari penelitian ini adalah seorang pasien pemeriks
aan Wrist joint, radiographer, dan dokter radiologi Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr.
Cipto” Semarang. Objek penelitian ini adalah terkait hasil pemeriksaan Wrist joint
dengan klinis fraktur di Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang. Dalam p
engumpulan data, penulis melakukan wawancara dengan radiographer serta me
ndokumentasikan data-data yang diperlukan. Setelah semua data terkumpul, pen
ulis melakukan pengkajian dengan literature yang ada sehingga penulis dapat m
enarik kesimpulan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa Te
knik pemeriksaan Wrist joint pada kasus frakture di Rumah Sakit Panti Wilasa
“Dr. Cipto” Semarang dilakukan dengan menggunakan proyeksi PA dan lateral.
Kaset yang digunakan berukuran 18 cm x 24 cm, arah sinar vertikal tegak lurus,
dengan central point pada pertengahan wrist joint, FFD 100 cm, tujuan eksposi
dengan menggunakan proyeksi PA yaitu untuk memperlihatkan gambaran radius
ulna dan celah antar tulang carpal dan dibuatnya proyeksi lateral dengan tujuan
untuk menilai hubungan dari persendian radial distal, lunatum dan metacarpal.

Kata Kunci : Wrist joint, Fraktur,Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang
PENDAHULUAN

Menurut Bontrager, K. L. (2018) pemeriksaan radiografi Wrist joint


menggunakan proyeksi yaitu Posterior Antero (PA), Antero Posterior (AP),
Lateral, Postero Anterior (PA) Oblique, PA Axial Scaphoid dan PA Radial
Deviasi.

Menurut Bontrager, K. L. (2018) Pemeriksaan radiografi Wrist joint


menggunakan Proyeksi PA yaitu untuk memperlihatkan gambaran radius ulna
dan celah antar tulang carpal dengan baik, aternatif proyeksi AP akan lebih baik
dalam menampakkan ruang intercarpal, pemeriksaan menggunakan proyeksi
Lateral yaitu untuk menilai hubungan dari persendian radius distal, lunatum dan
metacarpal, pemeriksaan menggunakan proyeksi PA Oblique yaitu untuk
menampilkan gambaran ,radius distal, ulna, carpal, dan setidaknya hingga area
mid metacarpal terlihat, pemeriksaan menggunakan proyeksi PA Axial Scapoid
yaitu dengan cara CR tegak lurus hanya disudutkan 10o hingga 15o secara
proximal, proyeksi ini dapat menampilkan gambaran radius dan ulna distal,
carpal, dan metacarpal proximal terlihat, pemeriksaan menggunakan proyeksi PA
Radial Deviasi yaitu tidak jauh berbeda dengan pemeriksaan PA Axial Scapoid
yaitu gambaran yang diperlihatkan yaitu untuk melihat radius dan ulna, carpal
dan metacarpal.

Distal Radioulnar Joint (DRUJ) injury atau nyeri pergelangan tangan


memiliki berbagai penyebab, sebagian diantaranya ringan, namun sebagian
lainnya melemahkan. Diagnosis yang akurat, perawatan dengan metode bedah
dan non-bedah beserta program rehabilitasi tangan membantu menangani nyeri
pergelangan tangan dan mengembalikan ke fungsinya yang tepat.. Nyeri
pergelangan tangan bisa disebabkan oleh trauma, degenerasi dan peradangan.

Kelainan yang mungkin terjadi pada wrist joint yaitu Fraktur, Trauma,
Dislokasi, Carpal Tunnel Syndrom (CTS), Osteoporosis, dan Osteomielitis.
Persentase yang sering terjadi pada cidera pergelangan tangan fraktur tulang

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada bulan Juli 2023,
terdapat pemeriksaan wrist Joint di Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr.Cipto”
Semarang dengan klinis Suspek DRUJ injury dilakukan proyeksi PA dan
proyeksi Lateral sesuai dengan Standart Prosedur Operasional ( SPO ), maka
penulis tertarik mengkaji dalam artikel dengan judul “PROSEDUR
PEMERIKSAAN WRIST JOINT PADA KLINIS SUSPEK DRUJ INJURY DI
INSTALASI RADIOLOGI RS PANTI WILASA “Dr. CIPTO” SEMARANG” untuk
mengetahui apakah proyeksi PA dan Lateral sudah cukup untuk mengetahui
kelainan pada Wrist Joint, atau perlu dilakukan tambahan proyeksi sesuai
dengan kebutuhan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan artikel ilmiah ini adala
h penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengum
pulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Waktu pe
nelitian dari tanggal 5 Juli 2023 di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Wilasa
“Dr. Cipto” Semarang. Subjek dari penelitian ini adalah seorang pasien pemeriks
aan Wrist joint, radiographer, dan dokter radiologi Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr.
Cipto” Semarang”. Objek penelitian ini adalah terkait hasil pemeriksaan Wrist
joint dengan klinis fraktur di Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang. Dal
am pengumpulan data, penulis melakukan wawancara dengan radiographer dan
dokter radiologi serta mendokumentasikan data-data yang diperlukan. Setelah se
mua data terkumpul, penulis melakukan pengkajian dengan literature yang ada s
ehingga penulis dapat menarik kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan terhadap pasien atas nama An. T, umur 17 tahun
dari rumah datang ke Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang untuk
pemeriksaan. Pasien mengeluh sakit di daerah wrist joint, setelah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter pasien diberi pengantar untuk dilakukan pemeriksaan
radiologi dengan permintaan rontgen Wrist Joint dengan klinis DRUJ injury.
Teknik radiografi tersebut dilakukan dalam posisi duduk disamping meja
pemeriksaan hasil penelitian menunjukan bahwa teknik pemeriksaan Wrist Joint
dengan klinis suspek DRUJ injury di Instalasi Radiologi RS Panti Wilasa Dr. Cipto
Semarang, dilakukan dengan posisi PA dimana posisi pasien duduk disamping
meja pemeriksaan, kaset yang digunakan berukuran 18 cm x 24 cm, arah sinar
vertikal tegak lurus, dengan central point pada pertengahan wrist joint, FFD 100
cm, dengan Kv : 44 dan mAs : 5.60. tujuan eksposi dengan menggunakan
proyeksi PA yaitu untuk memperlihatkan gambaran radius ulna dan celah antar
tulang carpal dengan baik.

Gambar 1 Hasil Radiograf Wrist Joint Proyeksi PA

Pemeriksaan Wrist Joint yang ke dua yaitu menggunakan proyeksi


Lateral Posisi Pasien, pasien duduk menyamping meja pemeriksaan dengan sisi
yang sakit dekat dengan meja pemeriksaan, atur ketinggian posisi duduk
sehingga lengan dapat diletakkan di atas meja pemeriksaan dengan nyaman.
Posisi objek difleksikan lengan pada meja pemeriksaan dan atur tangan
sehingga tepat berada dipertengahan lapangan penyinaran. Letakkan tangan
secara tegak miring diatas kaset dimana sisi jari kelingking menempel pada meja
pemeriksaan dan jari-jari tangan saling bertumpuk. Posisi tangan dan lengan
dalam satu garis lurus. Atur kedua processus stiloideus sehingga saling
superposisi. berilah arahan kepada pasien untuk dalam keaadaan rileks untuk
menghindari pergerakan, persiapan pasien yang dilakukan di Instalasi Radiologi
RS Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang sudah sesuai teori Lampignano & Kendric
k (2018) yang menyatakan bahwa pasien harus terbebas dari benda-benda yang
bersifat opaque yang dapat menyebabkan artefak. Kaset yang digunakan
berukuran 18 cm x 24 cm, arah sinar vertikal tegak lurus, dengan central point
pada pertengahan wrist joint, FFD 100 cm, Kv : 44 dan mAs : 5.60. tujuan
eksposi menggunakan proyeksi lateral yaitu untuk menilai hubungan dari
perendian radial distal, lunatum dan metacarpal.

Gambar 2 wrist joint Proyeksi Lateral (RS Panti Wilasa, tahun 2023)

Berikut adalah hasil bacaan dari dokter spesialis radiologi :


Gambaran foto Wrist Joint Dextra AP/Lateral menunjukan Alignment
tidak tampak disaligment, tampak fraktur pada styloid ulna dextra, celah sendi
tidak menyelempit soft tissue swelling, Kesimpulanya adalah tampak fraktur pada
styloid ulna dextra.

Berdasarkan hasil observasi penulis yang dilakukan di Instalasi Radiologi


Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang tidak ada persiapan khusus
pada kasus wrist joint , pasien hanya diminta untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiograf. Pasien juga diminta meminimalisir
gerakan yang berakibat pengulangan foto. Persiapan pasien yang dilakukan di
RS Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang sudah sesuai dengan teori Lampignano
dan Kendrick (2018) yang menyatakan bahwa pasien harus terbebas dari benda-
benda yang bersifat opaque yang dapat menyebabkan artefak.

Menurut Lampignano dan Kendrick (2018), persiapan alat dan bahan


yang digunakan pada pemeriksaan Wrist Joint adalah pesawat sinar-X, kaset
berukuran 18 cm x 24 cm, marker R/L. Berdasarkan observasi langsung yang
penulis lakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto”
Semarang alat dan bahan yang digunakan adalah pesawat sinar-X, kaset
berukuran 18 cm x 24 cm, marker R/L. persiapan alat dan bahan yang dilakukan
pada pemeriksaan Wrist Joint dengan klinis suspek DRUJ injury pada Wrist Joint
di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang sudah
sesuai dengan teori.

dari paparan di atas, teknik pemeriksaan pada SPO Rumah Sakit Panti
Wilasa “Dr. Cipto” yaitu secara umum pemeriksaan fraktur Wrist Joint
menggunakan 2 proyeksi PA dan Lateral tujuan dibuatnya proyeksi PA pada
Wrist Joint untuk memperlihatkan gambaran radius ulna dan celah antar tulang
carpal dengan baik, dan tujuan dibuatnya proyeksi Lateral yaitu untuk menilai
hubungan dari persendian radius distal, lunatum dan metacarpal. karena dengan
proyeksi ini sudah menunjukkan adanya kelainan yang di curigai sebagai Fraktur
Styloid Ulna Dextra.

Kelebihan yang terdapat pada teknik radiografi Wrist Joint dengan klinis
suspek DRUJ injury dengan menggunakan proyeksi PA yaitu untuk
memperlihatkan gambaran radius ulna dan celah antar tulang carpal dengan baik
karena objek dapat menempel semua pada kaset dan supaya mengurangi
magnifikasi agar hasil radiograf sama dengan aslinya dan tujuan eksposi
menggunakan proyeksi lateral yaitu untuk menilai hubungan dari perendian radial
distal, lunatum dan metacarpal. Kedua proyeksi tersebut sudah bisa menunjukan
adanya fraktur pada Wrist Joint dan sudah informatif, sudah dapat mendiagnosa
adanya fraktur styloid ulna dextra pada klinis suspek DRUJ injury maka tidak
perlu ditambahkan proyeksi lain

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang teknik radiografi di Instalasi Radiologi


Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang, maka peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut :

Di Instalasi Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang, teknik pemer
iksaan Wrist Joint pada klinis suspek DRUJ injury dilakukan dengan menggunaka
n proyeksi PA dan lateral dengan menggunakan kaset ukuran 18 cm x 24 cm,
alasan dibuatnya proyesi PA yaitu untuk mengetahui curiga fraktur di bagian
tulang carpal dan tulang radius ulna, dan dibuatnya proyeksi PA agar objek lebih
menempel dan supaya mengurangi magnifikasi, alasan dibuatnya proyeksi lateral
yaitu untuk mengetahui curiga fraktur dibagian persendian radius distal, lunatum
dan metacarpal. Kedua proyeksi tersebut sama-sama menggunakan arah sinar
vertikal tegak lurus sudah bisa menampilakan gambaran Wrist joint dengan baik
dan dapat memberikan informasi diagnosa yang dialami pasien An. T, umur 17 ta
hun dari hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan radiologi
pasien menunjukkan adanya fraktur styloid ulna dextra dengan klinis suspek
DRUJ injury

SARAN

Apabila terdapat kelainan patologis pada daerah Wrist Joint maka dapat
juga ditambahkan proyeksi lainya sesuai dengan kebutuhan untuk menentukan
diagnosa oleh dokter speialis radiologi

DAFTAR PUSTAKA
Bontrager, K. L. (2018)

Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy (9th ed.). Elsevier.


Gambar 3. Hasil bacaan dokter (RS Panti Wilasa, tahun 2023)
Gambar 4. Surat pengantar pasien (RS Panti Wilasa, tahun 2023)

You might also like