You are on page 1of 8

1.

Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada tanggal 13


Januari 1965 sekitar subuh di desa Kanigoro yang
Terletak tidak jauh dari kota Kediri.

2. Ribuan orang-orang PKI menyerbu tempat cleaning


center pelajar Islam Indonesi. tidak terkecuali
melakukan pemukulan terhadap seorang kiai dan
beberapa orang guru mereka pun juga menginjak-
injak kitab suci Alquran

3. Dua hari kemudian pada tanggal 15 Januari 1965 di


suatu desa juga di Kediri. Ribuan orang-orang PKI
menyerang petani Sudarno dengan dalih sengketa
sawah. Kepala desa yang mencoba Meleraikan dan
menengahi, tidak luput pula dari pengeroyokan dan
penganiayaan.
4. Pada tahun yang sama di Sumatera Utara terjadi
aksi sepihak PKI yang dikenal sebagai peristiwa
Bandar betsy. Peristiwa ini merupakan sengketa
tanah milik Negara dengan kaum Tani yang
menggarap secara tidak sah dan sebenarnya,
persoalannya telah diselesaikan secara baik. Tetapi
kaum Tani Kemudian dihasut oleh orang-orang
BPUPKI untuk menduduki kembali tanah itu secara
sepihak melawan pemerintah. Dalam peristiwa ini
seorang petugas peltu Sujono tewas karena
dikeroyok dan dianiaya. Aksi-aksi sepihak yang
didalangi PKI ini juga terjadi di
Indramayu,Boyolali,Klaten dan berbagai tempat
lainnya di Indonesia .
5. Sementara itu,sebenarnya pada bulan Desember
1964 terungkap adanya dokumen tentang rencana
perebutan kekuasaan yang akan dilakukan oleh PKI,
namun oleh PKI Dokumen itu malah dikatakan palsu
dan malah menuduh balik bahwa fitnah itu sengaja
disebarkan oleh lawan politiknya yaitu partai
murba. Dalam hal ini Khairul Saleh dan Sukarni.
Dokumen tersebut juga pernah tersiar menjelang
pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948 yang juga
disanggah nya,namun kemudian terbukti benar.
dalam rangka persiapan gerakan perebutan
kekuasaan negara Partai Komunis Indonesia, PKI
membentuk biro khusus pada tahun 1964. Tugas
biro khusus ini adalah melapori tugas pimpinan
kepada PKI untuk Menyusun Gerakan G30SPKI
1965.

6. Pada kala itu Presiden Republik Indonesia Yaitu


Insinyur Soekarno dalam keadaan sakit parah
bahkan dokter yang merawatnya yang berasal dari
Cina memvonis bahwa Insinyur Soekarno akan
mengalami kelumpuhan dan bisa mengakibatkan
kematian.
7. Mendengar ponisan dari dokter Cina,pemimpin
Komunis diam-diam Berencana untuk mengkudeta
dewan Jenderal. Mereka merekayasa cerita bahwa
dewan Jenderal sedang mempersiapkan kudeta bila
Presiden Soekarno mati. Rekayasa tersebut
digunakan sebagai alasan untuk kudeta mereka
sendiri,mereka berencana untuk menculik tujuh
jenderal yang dikatakan sebagai dewan Jenderal
yaitu Jenderal Achmad Yani,Jendral Abdul Haris
Nasution,Jenderal Haryono,Jenderal S
Parman,Jenderal Suprapto,Jendral DI Panjaitan
serta Jenderal Sutoyo siswomiharj

8. Perencanaan operasi ini dibagi menjadi tiga


komando yaitu,komando penculikan dan
penyergapan,pasukan ini diberi nama pasukan
Pasopati yang dipimpin Letnan Satu Dul Arif dan
komando penguasaan kota yang diberi nama
pasukan bimasakti yang dipimpin kapten suradi
serta komando basis,pasukan ini diberi nama Gatot
Sukoco yang dipimpin Mayor Gatot sukrisno. Semua
pasukan ini dibawah pimpinan Letnan Kolonel
untung. Di sisi lain Jendral Ahmad Yani mencurigai
bahwa ada sesuatu gerakan yang sistematis sedang
berjalan dan Jenderal Ahmad Yani pun berencana
agar besoknya melaporkan kepada Presiden
Soekarno.

9. Sayangnya pada tanggal 30 September sampai 1


Oktober pada pukul empat subuh pasukan PKI
menculik tujuh jenderal yang telah
direncanakannya. Ahmad Yani yang mencoba
melawan ditembak dan mati ditempat,sedangkan
Jenderal AH Nasution berhasil melarikan diri dengan
melewati tembok namun,putrinya yaitu Ade Irma
justru tertembak oleh pasukan PKI. Sementara
asistennya yaitu militer Piere Tendean dengan cepat
dia ditangkap dan dia mengorbankan dirinya untuk
melindungi Nasution dengan mengaku bahwa
dirinyalah Jenderal Nasution,di sisi lain Jendral DI
Panjaitan ikut dengan rela pasukan tersebut,tetapi
ketika dia berdoa terlalu lama sebelum memasuki
truk, dia pun dibunuh.sedangkan empat Jenderal
yang tersisa dibawa ke camp G30S PKI di Lubang
Buaya. Di Lubang Buaya ini para Jenderal disiksa
dengan tidak manusiawi dan dibunuh. Tubuh
Mereka kemudian dilemparkan kedalam sumur.

10. Berikutnya anak buah Kolonel untung


mengambil alih kantor RRI dan memaksa staf di
sana untuk membacakan pidato. Untung
mengumumkan pembentukan dewan revolusi yang
menyatakan bahwa gerakan 30 Sep bergerak untuk
mencegah kudeta. Soeharto yang dibangunkan pagi
buta membantah pengumuman Untung dia
menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada dewan
Jenderal dan membuat catatan-catatan tambahan
tentang hakikat Gerakan 30 September.

11. Soeharto mengambil kendali sementara


angkatan darat dan mulai merencanakan serangan
balik dengan anak buahnya. Bagaimanapun
Soeharto tidak mau memaksakan pertempuran.
Soeharto malah menyatakan bahwa ia akan
memberikan pengumuman lewat radio yang akan
disampaikan setelah pasukan yang setia kepadanya
merebut kantor RRI. Pengumuman ini menguraikan
situasi kala itu. Yaitu mengambarkan gerakan 30
September sebagai kontra revolusioner dan
menyatakan bahwa Angkatan Darat akan berurusan
dengan kudeta ini.

12. Beberapa waktu kemudian pasukan dibawah


kepemimpinan Soeharto menyerang sebuah markas
G30SPKI. Pasukan Soeharto pun berhasil membantai
nya namun pemimpin PKI itu lolos dan melarikan
diri. Mereka pun berencana untuk melanjutkan
perjuangan mereka.

13. Singkat cerita, Soeharto kemudian dipanggil ke


istana kedua yaitu di Bogor untuk berbicara dengan
Soekarno. Di sana presiden mengatakan bahwa ia
telah menerima jaminan dari Marsekal udara yaitu
Omar Dhani bahwa Angkatan Udara tidak terlibat
dalam kudeta ini. Namun Soeharto membantah
pernyataan tersebut, ia mencatat bahwa
persenjataan gerakan ini adalah seperti orang-orang
dari Angkatan Udara dengan menunjukkan bukti
senjata yang dimiliki Angkatan Udara , dan dalam
pertemuan Ini akhirnya menghasilkan konfirmasi
pengangkatan Soeharto sebagai pemimpin
Angkatan Darat untuk bekerjasama dengan Pranoto
dalam investigasi mereka terhadap peristiwa kudeta
ini

14. Tak lama kemudian,Angkatan Darat berhasil


menemukan Camp di Lubang Buaya termasuk
tubuh-tubuh para Jenderal. Jenazah para Jenderal
kemudian dimakamkan ditempat lain dan Soeharto
memberikan pidato yg mana ia mengutuk gerakan
G30S PKI dan mendesak masyarakat Indonesia
untuk melanjutkan perjuangan jenderal-jenderal
yang telah meninggal.

You might also like