You are on page 1of 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah : SDK Kahaungu Eti


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
Kelas / Semester : III / I
Tahun Ajaran : 2012 / 2013
Hari / Tanggal : Rabu, 28 Mei 2013
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

Standar Kompetensi :Memahami tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan


Gereja yang turut ambil bagian dalam karya penyelamatan
Allah sehingga terdorong untuk makin mengenal dan terlihat
dengan sesama dan lingkungan.

Kompetensi Dasar :Menyadari pertumbuhan dan perkembangan dirinya serta


semakin mengenal lingkungan yang dikaruniakan oleh
Tuhan kepadanya sehingga ia dapat hidup dan berkembang.

Indikator :1. Menjelaskan manfaat tanah, tumbuhan dan hewan bagi


kehidupan manusia.
2. Menjelaskan perlunya melestarikan alam sekitarnya.
3. Menyebutkan cara-cara melestarikan lingkungan alam
sekitarnya.
4. Mewarnai gambar pemandangan alam.

A. Tujuan Pembelajaran: Pada akhir pelajaran siswa diharapkan dapat :


1. Menjelaskan manfaat tanah, tumbuhan dan hewan bagi
kehidupan manusia.
2. Menjelaskan perlunya melestarikan alam sekitarnya.
3. Menjelaskan cara-cara melestarikan lingkungan alam
sekitarnya.
4. Mewarnai gambar pemandangan alam.
B. Materi Pembelajaran : Saya Dan Alam Sekelilingku.

Nilai - Nilai Karakter : Religius, Tanggung jawab, Berani, Kerjasama dan


Mandiri.

C. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceritera, dialog, ceramah, penugasan.

D. KKM : 70

E. Langkah-Langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal : 3 menit
- Menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran
- Pelajaran di buka dengan doa oleh guru
Doa : Ya Allah Bapa yang Maha baik, terima kasih karena
kami sudah Engkau hantar ke tempat ini dengan
selamat. Saat ini kami mau belajar tentang “ Saya
Dan Alam Sekelilingku “.
Kami mohon pimpin kami dengan Roh Kudus-Mu,
agar kami mampu mengikuti pelajaran ini dengan
baik.
Nama-Mu kami puji, kini dan sepanjang masa. Amin
- Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan.
 Siapa yang pernah pergi bertamasya ?
 Dimana tempat yang sering kamu gunakan untuk
bertamasya ?
 Mengapa kamu memilih tempat itu untuk
bertamasya ?
 Apa yang perlu kamu lakukan , ketika berada di
tempat tamasya ?
- Penyampaian Tema
2. Kegiatan Inti :
 Eksplorasi : 20 menit
 Tanya jawab tentang keindahan alam dan
kegunaan unsur-unsur, warna tanah, gunung yang
paling tinggi di daerahmu, guna dari pohon air
dan udara.
 Mendengarkan cerita tentang perlunya menjaga
dan melestarikan alam, cara melestarikannya,
melalui cerita tentang “ Desaku Yang Gersang “
 Mengamati gambar yang di tunjuk oleh guru.
 Mendengarkan cerita tentang ketidakpedulian
terhadap ciptaan Tuhan, melalui cerita “ Anak
Yang Tidak Tahu Berterima Kasih “.
 Guru menjelaskan kepada siswa tentang manfaat
tanah, tumbuhan dan hewan bagi manusia.

 Guru menjelaskan tentang perlunya kita


melestarikan alam sekitar.
 Guru menjelaskan cara-cara kita melestarikan
alam sekitar.

 Elaborasi : 15 menit
 Mendalami isi cerita dan mendalami gambar
dengan beberapa pertanyaan penuntun.
 Bagaimana perasaanmu setelah mendengar
cerita di atas dan memperhatikan gambar tadi ?
 Bagaimana keadaan alam di sekitar tempat
tinggalmu? apakah masih cukup terpelihara
atau sudah mulai dirusak oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.
 Apakah kamu sendiri menjadi pencinta
lingkungan alam ? mengapa ?
 Mengapa kita harus menjaga dan melestarikan
alam lingkungan kita ?
 Apa yang kamu lakukan untuk melestarikan
pohon-pohon, tanaman, binatang dan
margasatwa ?
 Menghafalkan sajak yang berjudul “ Kasih-Mu
Datang “

 Konfirmasi : 15 menit
 Guru memberikan masukan-masukan kepada
siswa berdasarkan jawaban yang disampaikan
oleh siswa.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
dipahami.
 Guru memberikan tanggapan dan jawaban yang
tepat atas pertanyaan siswa.

3. Kegiatan Akhir : 7 menit

 Rangkuman :
a. Guru merangkumkan seluruh isi materi dengan
beberapa penekanan penting.
b. Siswa mencatat untuk dipelajari.

F. Sumber Bahan : 1. Komkat KWI seri “ Menjadi Murid Yesus “ buku


guru kelas III, hal. 33 – 40 dan buku murid kelas
III, hal. 20-23.
2. Cerita tentang “ Desaku Yang gersang “.
3. Cerita tentang “Anak Yang Tidak Tahu
Berterimakasih“.
4. Gambar tentang pemandangan alam.

G. Penilaian : * Penilaian proses ( Unjuk kerja )


- Siswa mewarnai gambar pemandangan alam.
* Tes Lisan.

 Soal-soal :

1. Jelaskan manfaat tanah, tumbuhan dan hewan


bagi kehidupan manusia !
2. Mengapa kita perlu melestarikan lingkungan alam
sekitar ?
3. Sebutkan cara melestarikan lingkungan alam
sekitarnya !

 Jawaban :

1. Manfaat tanah, tumbuhan dan hewan ialah dapat


memberi kebahagiaan dan kesejahteraan hidup
manusia, karena dari tanah, tumbuhan dan hewan
dapat menjadi sumber hidup bagi manusia.
2. - Memberikan keindahan dan kesejukan bagi
manusia.
- Supaya kita terhindar dari bencana alam seperti
banjir dan tanah longsor yang bisa merenggut
nyawa.
3. Dengan cara menanam pohon, merawat dan
menyiram tanaman, tidak membuang sampah
sembarangan, ikut dalam kegiatan penghijauan,
dll.
4. Penutup : Doa : Ya Allah Bapa yang Maha baik, terima kasih karena
Engkau sudah memimpin kami sepanjang kegiatan
belajar kami hari ini. Bantulah kami, agar kami mampu
menjaga dan memelihara alam yang indah yang Engkau
berikan untuk kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin.

Waingapu, 19 Juni 2013


Mengetahui,
Kepala SDK Kahaungu Eti Mahasiswa,

Martina Azi,A.Ma.Pd Martina Azi,A.Ma.Pd


NIP. 19640711 198508 2 001 NIP. 19640711 198508 2 001

Dosen Pembimbing,

Drs.Hironimus Watu
NIP. 19601231 199702 1 004
DESAKU YANG GERSANG

Nenekku pernah bercerita bahwa desa kami ini, dahulu sangat makmur.
Seluruh daerah kelihatan hijau karena ditumbuhi berbagai tanaman dan
pepohonan. Di mana-mana terdengar kicauan burung. Berbagai macam
hewan berkeliaran di hutan yang tidak jauh dari perkampungan kami.
Di tengah desa kami mengalir sungai yang deras dan airnya bening.
Setiap pagi dan petang anak-anak beramai-rami mandi di sungai. Mereka
saling menceburkan temannya di tepian sungai yang agak dalam. Awan-awan
seolah-olah selalu terpaut di langit desa kami yang setiap kali menurunkan
hujan yang menyegarkan segala kehidupan di desa kami.
Keadaan desa kami tiba-tiba berubah dengan sangat cepat. Entah mulai
kapan , orang-orang di desa kami mulai keranjingan menebang pohon-pohon
untuk membangun rumah yang lebih mewah. Rumah papan menjadi suatu
mode yang memberi gengsi kepada orang-orang desa kami.
Sementara itu, penduduk di desa kami juga berkembang dengan cepat.
Lereng-lereng yang berhutan mulai di babat untuk membuka kebun baru.
Hanya dalam beberapa tahun saja, desa kami sudah kelihatan gundul. Tanah
mulai di kikis erosi ketika turun hujan. Pada musim kemarau, di mana-mana
kelihatan gersang, dan panas mulai terasa menyengat. Yang lebih celaka lagi,
air yang mengalir di tengah desa kami mulai surut, dan kemudian menjadi
kering sama sekali. Untuk memperoleh air, kami harus mencari sumber air
lain yang jaraknya beberapa kilometer dari perkampungan kami. Kami hanya
dapat membawa air dalam ruas-ruas bambu dan ember plastik.
Air menjadi sangat berharga dan mahal bagi kami. Semua ini tentu membawa
akibat buruk bagi kesehatan warga desa kami. Kata nenek, anak-anak
sekarang tidak semontok anak-anak pada masa kanak-kanak nenek.
Syukur, kemudian datanglah gerakan penghijauan dengan tanaman
lamtoro. Kami tidak tahu persis dari mana datangnya gerakan itu. Warga desa
kami pada mulanya menerimanya dengan acuh tak acuh. Tetapi entah karena
apa, tiba-tiba semua warga desa kami keranjingan menanam lamtoro. Setiap
jengkal tanah di desa kami ditanami lamtoro. Dengan adanya gerakan
penghijauan ini, desa kami menjadi hijau kembali. Sungai kami yang sudah
mengering mulai dialiri air lagi. Desa kami seolah-olah bangkit lagi.
ANAK YANG TIDAK TAHU BERTERIMA KASIH

Ada seorang anak yang ingin membuat anak panah. Untuk membuat
anak panah itu, ia memerlukan bulu burung untuk diikatkan atau dilekatkan
pada ekor anak panah. Ia mencari bulu burung ke mana-mana, tetapi tidak
mendapatkannya.
Pada suatu hari, ia berdiri di bawah pohon. Tiba-tiba ia melihat ada
beberapa bulu burung jatuh dari pohon itu. Ketika ia memandang ke atas, ia
melihat ada sarang burung dan ada seekor induk burung yang sedang
memberi makan anak-anaknya. Burung itu telah memberi bulu-bulu sayapnya
untuk anak itu. Dengan senang hati, anak itu memungut bulu-bulu burung
dan kemudian ia membuat beberapa anak panah yang bagus sekali.
Sesudah memiliki anak-anak panah, anak itu kembali ke pohon
tersebut. Dengan panah yang baru dibuatnya, ia memanah induk burung.
Sejak saat itu, anak-anak burung di sarang itu, tidak ada lagi yang memlihara
dan memberi makan. Akhirnya, anak-anak burung itu lapar dan mati.
Burung dan juga binatang lain sering kali menolong kita. Oleh karena itu,
kita tidak boleh membunuhnya jika tidak perlu. Kita harus menjaga dan
memelihara semua yang indah di sekeliling kita, termasuk satwa seperti
burung atau binatang lainnya.
Semua unsur alam, yaitu tanah, air, udara, terang, flora dan fauna adalah
karunia Tuhan bagi kita. Tanpa itu semua, kita tidak dapat hidup. Semua
karunia itu adalah tanda cinta Tuhan bagi manusia.
Dalam cerita di atas, perbuatan memanah ( membunuh ) induk burung yang
sedang memberi makan anak-anaknya, sungguh-sungguh perbuatan yang
tidak bertanggung jawab. Sebab, di samping membunuh si induk burung,
juga menyebabkan anak-anak burung tersebut mati.

You might also like