You are on page 1of 13
PANDUAN QUALITY CONTROL LABORATORIUM RUMAH SAKIT ANNA TAHUN 2019 RUMAH SAKIT ANNA Jl Pekayon Raya No. 36, Bekasi Selatan “Telp, (62-21) 8243 2211, Fax. (62-21) 8241 9079 PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ANNA NOMOR: 121/PERDIR/RS ANNA/XI1/2018, TENTANG PANDUAN QUALITY CONTROL ALAT LABORATORIUM DIREKTUR RUMAH SAKIT ANNA Menimbang a. Bahwa dalam upaya meningekatkan mutu pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Anna, Maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang bermutu tinggi b. Bahwa agar pelayanan unit laboratorium di Rumah ‘Sakit Anna dapat terlaksana dengan baik maka perlu adanya Panduan Quality Control Alat Laboratorium ¢. Bahwa bedasarkan hal-hal tersebut diatas, maka perlu dibuat Peraturan Direktur Rumah Sakit Anna. Mengingat 1. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang — undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang — undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ©. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 411/MENKES/PER/II1/2010 tentang Laboratorium Klinik Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA MEMUTUSKAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ANNA TENTANG PANDUAN QUALITY CONTROL ALAT LABORATORIUM Pemberlakuan Panduan Quality Control Alat Laboratorium sebagaimana terlampir dalam Peraturan Direktur ini Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari temyata terdapat kekeliruan di dalamnya, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya, Ditetapkan di Bekasi Pada tanggal 15 Desember 2018 DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi.... BAB I. DEFENISI BAB II. RUANG LINGKUP.. BAB III. TATA LAKSANA. BAB IV. DOKUMENTASI b&w ib Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit Anna ‘Nomor 12/PERDIR/RS ANNAVXIU2018 Tentang Panduan Quality Cotrol Halaman 9 BABI DEFINISI Laboratorium klinik adalah sarana keschatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi Klinik, imunologi Klinik, atologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang ‘upaya diagnosis penyakit, penyembuhan Penyakit dan pemulihan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 364/MENKES/SK/II1/2003) Laboratorium Klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi terpenting dalam diagnostik invitro. Dengan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan didapatkan data ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial dari data pokok pasien. Indikasi permintaan aboratorium merupakan pertimbangan terpenting dalam kedokteran laboratorium. Informasi laboratorium dapat digunakan untuk diagnosis awal yang dibuat berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Analisis laboratorium juga ‘merupakan bagian integral dari penapisan Kesehatan dan tindakan preventif kedokteran Kontrol kualitas (Quality Control) adalah suatukegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan alat dan reagen Yang ada di laboratorium dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan 1, Pemantapan Mutu Internal (PMI) Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dengan cara melakukuan suatu rangkaian kegiatan pemeriksaan bahan kontrol dialat autoanalisa BABIL RUANG LINGKUP Ruang lingkup pemeliharaan alat meliputi : 2. 3, 4, 5 Autoanalizer Selectra E Fotometer Mikrolab 300 Hematology Sysmex KX ~ 21 Hematology Sysmex XN-350 Siemens rapidlab 348 2/9 BABII TATA LAKSANA Kinerja suatu laboratorium dalam meningkatan mutu produk dan jasa di era slobalisasi saat ini sangat diperlukan, mengingat data yang dapat dipercaya dan hhandal yang dihasilkan dari suatu laboratorium memegang peranan penting. Hal ini dapat diupayakan dengan meningkatkan dan mengendalikan mutu produk dan jasa melalui suatu sistem manajemen mutu sehingga laboratorium dapat ‘memberlakukan praktek-praktek pengujian yang baik yang dikenal dengan GLP (Good Laboratory Practice) 3.1, Pemantapan Mutu Internal (PMI) Pemantapan mutu intemal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus- jerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan paska analitik. Beberapa kegiatan pemantapan mutu intemal antara lain > persiapan penderita pengambilan dan penanganan spesimen, kalibrasi peralatan, uji kualitas reagen, uji kualitas media, uji kualitas antigen-antisera, Pemeliharaan strain kuman, uji ketelitian dan ketepatan, pencatatan dan pelaporan hasil 3.2. Tujuan 1) Mengetahui keadaan alat dalam keadaan baik 2) Mengetahui kualitas reagent dalam keadaan baik Laboratorium merancang system kontroluntukmengidentifikasikesalahan- kesalahan yang munculdalampermintaanteslaboratorium.Sebuah system kontrolakanmemunculkan flag. ~—Laboratorium = RS.ANNA ‘mengunakanwesgar rules 3/9 3.3, Interpretasi Wesgard Rules 1) WESGARD 12S : Perlu perhatian, lihat perkembangan selanjutnya 123456789 10 2) WESGARD 22S : Dua +2 SD atau -2 SD berurutan, DITOLAK 123456789 10 3) WESGARD 1- 3S : Kontrol melebihi +3 SD atau -3SD, DITOLAK 123456789 10 4) WESGARD 7T: 7 kontrol menyusun trend tinggi atau rendah, DITOLAK, 419 5) WESGARD R45 : -2 SD dan +2 SD bersilangan = 4 SD, DITOLAK 123456789 10 6) WESGARD 10 X : 10 kontrol pada sisi yang sama, DITOLAK anes 3.4. Prosedur kontrol Alat 1) Autoanalizer Selectra E a. Keluarkan bahan kontrol yang masih berbahan serbuk dari dalam kulkas yang nilainya sudah diketahui komposisi dan kadamya dan

You might also like