Professional Documents
Culture Documents
Metode Pelaksanaan SALO SIABU
Metode Pelaksanaan SALO SIABU
PESERTA LELANG :
Metode pelaksanaan merupakan cara penyelesaian pekerjaan secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal, baik
dari segi fisik pekerjaan maupun dari waktu pelaksanaan. Dengan metode pelaksanaan yang benar maka mutu pekerjaan
dapat tercapai, serta kesalahan dan keterlambatan dapat diminimalisir. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor
harus mempunyai persiapan. Tujuannya untuk mempersiapkan segala keperluan baik alat, material, maupun SDM.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan mencakup kegiatan yang dilakukan segera setelah ditandatanganinya kontrak oleh pihak direksi
pekerjaan bersama pihak pelaksana kegiatan. Persiapan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh pelaksana kegiatan
yaitu :
- Survey bersama direksi pekerjaan untuk mengumpulkan informasi proyek dan hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan lokasi tempat kerja, sumber material yang akan digunakan, dan sosial masyarakat dan istansi terkait
dimana proyek akan dilaksanakan. Dari survey lokasi ini dibuat rekayasa lapangan untuk merencanakan
penanganan yang tepat sesuai target pekerjaan dalam kontrak,
- Rapat Pre-Construction meeting, yaitu rapat yang dilaksanakan sebelum kegiatan utama dilaksanakan. Dalam
rapat ini akan dibahas bersama secara umum mengenai kegiatan yang akan dilakukan disertai pemaparan
mengenai metode kerja yang akan dilaksanakan dan quality qontrol terhadap hasil pekerjaan,
- Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) yang akan menjadi panduan bagi pelaksana melaksanakan pekerjaan.
Gambar kerja ini merupakan hasil dari rekayasa lapangan yang dituangkan dalam bentuk gambar kerja,
- Tim quality control membuat job mix design untuk menentukan komposisi campuran yang akan digunakan dalam
suatu material. Komposisi campuran ini harus diuji melalui serangkaian test untuk menentukan terpenuhinya
aspek dalam spesifikasi teknis 2010 revisi 3.
- Kegiatan mobilisasi alat, personil lapangan dan material yang akan digunakan selama pelaksanaan kegiatan.
- Pengadaan alat pelindung diri dan persediaan kotak P3k
2. PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan utama merupakan kegiatan fisik yang menghasilkan suatu produk sesuai dengan gambar kerja (shop
drawing). Kegiatan ini dilaksanakan selama masa pelaksanaan kegiatan dan harus melalui pengawasan yang ketat
menyangkut quality dari pekerjaan tersebut.
Untuk paket kegiatan ini, yang menjadi pekerjaan utama yaitu :
DIVISI I UMUM
1.2. Mobilisasi
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
DIVISI I. UMUM
1.2. Mobilisasi
Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk
pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek dari awal sampai serah terima. Mobilisasi peralatan
berat dan material-material dari dan menuju ke proyek harus dilaksanakan pada waktu yang tepat. Hal ini juga akan
mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pekerjaan secara fisik dan disetujui Direksi. Item mobilisasi ini termasuk
sebagai pekerjaan persiapan sekaligus sebagai finishing pekerjaan.
Mobilisasi mencakup pekerjaan :
Peralatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan mendatangkan peralatan yang dibutuhkan ke lokasi pekerjaan yang bertujuan untuk
menunjang pelaksanaan pekerjaan. Peralatan yang didatangkan ke lokasi sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran.
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi pekerjaan AC-CW peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. AMP
2. Asphalt Finisher
3. Dump Truck 3-4 M3
4. Power Broom (Asp. Distributor )
5. Tandem Roller 6-8 T
6. Tire Roller 8-10 T
7. Motor Grader > 100 HP
8. Vibratory Roller 5-8 Ton
9. Excavator 80-140 Hp
10. Compressor 4000-6500 L\M
11. Concrete Mixer 0.3 – 0.6 M3
12. Concrete Vibrator 5,5 Hp
13. Generator Set 135 KVA
14. Water Tanker 3000-4500 L
Fasilitas Kontrakor
Yang termasuk dalam fasilitas kontraktur yaitu :
o Base Camp (Sewa) : Sebagai lokasi penyimpanan material sementara sebelum dibawa ke lokasi pekerjaan
Mobilisasi Lainnya
Termasuk dalam item pekerjaan ini yaitu papan nama kegiatan. Papan nama proyek dipasang pada awal pekerjaan.
Hal ini sebagai pemberitahuan bahwa kegiatan pekerjaan dilaksanakan di lokasi tersebut.
Demobilisasi
Kegiatan ini berupa pembongkaran tempat kerja oleh penyedia jasa pada akhir pelaksanaan kontrak, termasuk
pemindahan semua instalasi, peralatan (alat-alat berat yang di mobilisasi pada awal kegiatan) dan perlengkapan
serta pengembalian personel yang dilaksanakan setelah pekerjaan selesai. Demobilisasi dilaksanakan apabila
pekerjaan fisik telah mencapai bobot 100 % dan pekerjaan sudah dapat diterima oleh pihak Direksi.
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
DIVISI VI. PERKERASAN ASPAL
6.1.(1)(a). Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pencampuran material Lapis Resap Pengikat (aspal & kerosene)
3. Penyiapan / pembersihan lokasi penghamparan lapis resap
pengikat dengan alat compressor
4. Lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkan pada badan jalan
dengan menggunakan asphalt distributor.
5. Lakukan Paper Test untuk mengetahui kuantitas pelaksanaan
lapis resap pengikat
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
-
DIVISI VII - STRUKTUR
7.1(7)a Beton strukur, fc’20 MPa (sesuai kan dengan kebutuhan beton)
Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pengujian material dan pembuatan job mix formula
3. Penyiapan lokasi penghamparan beton (pembesian dan
pembuatan bekisting dari kayu perancah, kayu bekisting, triplek
dan paku sesuai gambar kerja )
4. Pencampuran material (semen, pasir beton, agr. kasar , dan air)
dengan menggunakan concrete mixer/ Concrete Mixing Plant
Campuran beton yang sudah jadi dituangkan kedalam bekisting
sesuai petunjuk direksi sambil dilakukan penggetaran dengan
menggunakan concrete vibrator
5. Permukaan beton dirapikan dengan menggunakan alat bantu.
6. Pelaksanaan perawatan beton (curring) untuk mencegah
penguapan air beton secara cepat dengan cara menyiram air pada
permukaan beton dengan menggunakan water tanker.
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
4. PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Setelah keseluruhan item pekerjaan selesai dilaksanakan dan mendapat persetujuan dari direksi kerja, pihak pelaksana
menyerahkan hasil pekerjaan kepada direksi pekerjaan (Provisional Hand Over). Masa pemeliharaan adalah kurun
waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan. Selama masa pemeliharaan tersebut, pihak pelaksana
wajib mengadakan sejumlah perbaikan apabila terdapat kerusakan pada ruas jalan yang dikerjakan sebelumnya.
Tujuan dari masa pemeliharaan ini adalah agar kondisi ruas jalan pada saat serah terima kedua (final hand over) sama
dengan pada saat serah terima pertama (Provisional hand over).
Masa Pemeliharaan untuk kegiatan ini adalah 180 hari kalender sejak dilaksanakannya Serah Terima Lapangan
Pertama. Selama masa pemeliharaan, ………(isi nama Badan Usaha) melaksanakan beberapa kegiatan berupa :
o Pemantauan secara berkala di ruas jalan yang telah dilaksanakan
o Melaksanakan beberapa kegiatan perbaikan terhadap rusaknya jalan seperti pelaksanaan Campuran Aspal Panas
apabila terdapat kerusakan pada ruas efektif jalan
5. PELAKSANAAN PENANGANAN K3
………(isi nama Badan Usaha) bertanggung jawab atas pencegahan kecelakaan kerja dan
meningkatkan/memelihara standar keselamatan kerja yang tinggi dalam seluruh kegiatan ………(isi nama Badan
Usaha) .
Seluruh pegawai ………(isi nama Badan Usaha) juga bertanggung jawab atas keselamatan kerja yang berada
dibawah kontrolnya dan memastikan bahwa kebijakan, prosedur keselamatan dan peraturan-peraturan keselamatan
dapat dipahami dan dijalankan.
Pencegahan Kecelakaan kerja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan ………(isi nama Badan
Usaha) secara keseluruhan. Untuk itu suatu sikap positif terhadap keselamatan kerja dan lingkungan oleh seluruh
pegawai adalah sangat penting untuk mendukung keberhasilan kebijakan ………(isi nama Badan Usaha).
1.1. Sasaran K3
- Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja, dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman.
- Menciptakan Zero accident (Industrial accident dan Motor Vehide Accident) dengan strategi pencegahan
- Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak,
- Zero unschedule lost time.