You are on page 1of 23
Menimbang Mengingat BUPATI SAROLANGUN PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI SAROLANGUN NOMOR 4 TAHUN 2020 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAROLANGUN, a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 huruf b Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pegawai Negeri sipil sebagai profesi berlandaskan pada prinsip kode etik dan kode prilaku; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 ayat (1) huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan Kode Etik Instansi; c. bahwa berdasarkan _pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun; 1, Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Tentang pembentukan Kabupaten _Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494 ); 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4449); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 Nomor 5), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sarolangun Tahun 2018 Nomor 2); 10. Peraturan Bupati Sarolangun Nomor 77 Tahun 2018 tentang Pedoman Umum Pembinaan Tenaga Kontrak Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun (Berita Daerah Kabupaten Sarolangun ‘Tahun 2018 Nomor 77); MEMUTUSKAN: Menetapkan, PERATURAN BUPATI TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Sarolangun. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh oop 10. 11. 12. 13, 14, 15. 16. 17. Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Bupati adalah Bupati Sarolangun. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sarolangun. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat OPD adalah OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang selanjutnya disingkat BKPSDM adalah OPD yang tugas dan tanggung jawabnya terkait masalah kepegawaian. Kepala BKPSDM adalah Kepala OPD yang tugas dan tanggung jawabnya terkait masalah kepegawaian Pegawai di Kabupaten Sarolangun, yang selanjutnya disebut Pegawai, adalah Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil, pegawai tidak tetap, tenaga kontrak daerah yang bekerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Kode Etik Pegawai yang selanjutnya disebut Kode Etik adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan baik dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari. Majelis Kode Etik Pegawai, yang selanjutnya disebut Majelis Kode Etik, adalah lembaga non struktural pada instansi Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang bertugas melakukan penegakan pelaksanaan dan menyelesaikan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Pelanggaran Kode Etik Pegawai adalah segala bentuk ucapan, tulisan atau perbuatan yang bertentangan dengan butir-butir jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai. Pelapor adalah pihak yang melaporkan dugaan terjadinya pelanggaran kode etik. Laporan adalah pemberitahuan secara tertulis yang disampaikan kepada pejabat yang berwenang tentang sedang dan/atau telah terjadi pelanggaran kode etilk. . Terlapor adalah pegawai ASN yang diduga melakukan pelanggaran kode etik. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan dalam pemeriksaan tentang apa yang didengar, dilihat dan dialami sendiri, Tindakan administrative adalah tindakan yang diberikan sebagai akibat dari pelanggaran kode etik. Pasal 2 Kode Etik Pegawai bertujuan untuk: a. b, Menjaga martabat, kehormatan dan citra Pegawai Kabupaten Sarolangun; Menjaga kredibilitas serta keharmonisan hubungan dalam lingkungan kerja, keluarga dan masyarakat; Mendorong pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Meningkatkan disiplin baik dalam pelaksanaan tugas maupun hidup bermasyarakat, berorganisasi, berbangsa dan bernegara; Lebih menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas dan suasana kerja yang harmonis dan kondusif, Meningkatkan kualitas kerja dan perilaku Pegawai yang profesional; dan g. Meningkatkan citra dan kinerja Pegawai. BAB IL PRINSIP DASAR Pasal 3 (1) Prinsip dasar Kode Etik Pegawai tercermin dalam Panca Prasetya KORPRI. (2) Prinsip dasar Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; b. menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara; c. mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan; d.memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan korps pegawai Republik Indonesia; dan e.menegakkan kejujuran, keadilan dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme. (3) Prinsip dasar Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan sumber nilai dan inspirasi dalam melaksanakan tugas dan berperilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. BAB III ETIKA PEGAWAI Pasal 4 (1) Setiap Pegawai dalam melaksanakan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari wajib bersikap dan berpedoman pada etika, meliputi a. Etika dalam bernegara; b. Etika dalam berorganisasi; c. Etika dalam bermasyarakat; d. Etika terhadap diri sendiri; dan e. Etika sesame Pegawai. (2) Setiap Pegawai wajib mematuhi, mentaati dan melaksanakan panca prasetya korpri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) Pasal 5 Etika dalam bernegara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, meliputi: a. b. turut serta memelihara rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia; menghormati dan menjunjung tinggi toleransi antar sesama suku dan umat beragama; memberikan dukungan baik moral maupun spiritual kepada bangsa dan rakyat indonesia dalam meraih prestasi di luar negeri dan/atau di dalam negeri; tidak bersikap dan bertindak diskriminatif dalam menjalankan kewenangan yang diaturdalam peraturan perundang-undangan; transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas agar penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawasesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; tanggap, terbuka, jujur, teliti dan akurat serta tepat waktu dalam melaksanakan tugasnya; g. melakukan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan yang mengutamakan kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia; h. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah beserta perangkat daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan i, menghormati nilai-nilai seni dan budaya bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku dan adat istiadat. Pasal 6 Etika dalam berorganisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b, meliputi: a. menjunjung tinggi institusi dan menempatkan kepentingan organisasi di atas, kepentingan pribadi atau golongan; b. mematuhi jenjang kewenangan dan bertindak disiplin berdasarkan aturan dan tata cara yang berlaku; c. setiap atasan tidak dibenarkan memberikan perintah yang bertentangan dengan norma yang berlaku dan wajib bertanggung jawab atas pelaksanaan perintah kepada bawahannya; d. dalam melaksanakan perintah kedinasan tidak melampaui _batas kewenangannya danwajib menyampaikan pertanggung jawaban tugas kepada atasannya langsung; ¢. setiap Pegawai harus menampilkan sikap kepemimpinan melalui keteladanan, keadilan, ketulusan dan kewibawaan serta melaksanakan keputusan pimpinan sesuai aturan yang berlaku guna mewujudkan tercapainya tujuan organisasi; f dalam menjalankan tugas harus senantiasa menjaga kehormatan Instansi dengan memakai seragam lengkapdengan atributnya yang berlaku di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun; g. tidak menyampaikan dan menyebarluaskan informasi yang bersifat rahasia negara kepada orang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan; h. tidak memberikanfoto copy surat keputusan pengangkatan dalam jabatan dan surat keputusan yang bersifat rahasia tanpa seizin pimpinan; i. tidak melakukan pemerasan, penggelapan, dan penipuan yang dapat berpengaruh negatif terhadap harkat, martabat dan citra institusi Pemerintah Kabupaten Sarolangun; j. bersikap rasional dan berkeadilan, objektif,_serta_transparan dalammenjalankan tugas penyelenggaraan urusan pemerintahan di Kabupaten Sarolangun; k. membangun dan mengembangkan sikap toleran, tanggung jawab dan pengendalian diri dalam menghadapi perbedaan pendapat diantara sesama Pegawaidan pihak terkait lainnya; 1. menyimpan rahasia negara danrahasia jabatan dengan sebaik-baiknya serta tidak memanfaatkannya secara tidak sah; m.melaporkan kepada atasan yang berwenang terhadap kemungkinan atauadanya tindakan pembocoran rahasia negara dan/atau rahasia jabatan yang patut diduga membahayakan atau merugikan bangsa dan negara; n. tidak berkompromi dengan pihak manapun yang berpotensi merusak nama baik dan merugikan institusi Pemerintah Kabupaten Sarolangun, bangsa dan negara; ©. tidak melakukan perbuatan yang bersifat melindungi kegiatan yang tidak sesuaiketentuan peraturan perundangan-undangan khususnya di bidang penyelenggaraan urusan pemerintahan di Kabupaten Sarolangun. P. melakukan kerjasama dan koordinasi dengan baik dalam melaksanakan tugas baik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun maupun dengan instansi terkait; q. menyampaikan keluhan atau pengaduan yang berhubungan dengan pekerjaan secara hirarki. Pasal 7 Etika dalam bermasyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, meliputi: a. bersikap terbuka dan responsif terhadap kri pendapat dari lingkungan masyarakat; b. memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mendapatkan hak dan kewajiban dibidang penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prinsip hak asasi manusia; c. melaksanakan kegiatan sosial baik dilingkungan Rukun Tetangga maupun Rukun Warga dan membantu tugas sosial lainnya untuk kepentingan masyarakat umum; d. menghormati dan menjaga kerukunan antar tetangga; dan e. berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan masyarakat. saran, keluhan, laporan serta Pasal 8 Etika terhadap diri sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d, meliputi: a. tidak melakukan perbuatan perzinahan, prostitusi, perjudian dan minuman yang memabukkan; b. tidak menggunakan dan/atau = mengedarkan zat_psikotropika, narkotikadan/atau sejenisnya yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan; c. meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kompetensi sesuai tugas dibidangnya masing-masing untuk menjaga citra institusi Pemerintah Kabupaten Sarolangun, bangsa dan negara; d. tidak melakukan penyalahgunaan wewenang, jabatan dan perbuatan kolusi, korupsi dan nepotisme; ¢. tidak melakukan pungutan di luar ketentuan yang berlaku untuk kepentingan pribadi, golongan dan pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan masyarakat, bangsa dan negara; f. tidak menerima hadiah, pemberian, dan gratifikasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas g. loyalitas dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam memberikan pelayanan terhadapmasyarakat; dan h. menjaga keutuhan rumah tangga dengan tidak melakukan perbuatan terceladan perbuatan tidak bermoral lainnya. Pasal 9 Etika terhadap sesama Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) hurufe, meliputi: a. saling menghormati sesama Pegawai sebagai rekan kerja yang memiliki hak dan kewajiban yang berkesesuaian dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi; dan b. memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai serta menjalin kerjasama yang kooperatif sesama Pegawai. Pasal 10 Setiap OPD dapat menetapkan Kode tik Khusus berdasarkan karakteristik masing-masing dengan berpedoman pada kode etik sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi. BABIV MAJELIS KODE ETIK Bagian Kesatu Pembentukan dan Keanggotaan Pasal 11 (1) Untuk menegakkan Kode Etik Pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun dibentuk Majelis Kode Etik dengan Keputusan Bupati. (2) Keanggotaan Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit terdiri atas: Sekretaris Daerah; Assisten yang membidangi kepegawaian; unsur dari OPD/insatansi yang membidangi kepegawaian; unsur dari OPD/ instansi yang membidangi pengawasan; unsur dari OPD/instansi yang membidangi hukum. saoce Pasal 12 Dalam melakukan penegakan kode etik Pegawai, Bupati dibantu oleh para Pimpinan Tinggi Pratama/pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Pasal 13 Jabatan dan pangkat anggota Majelis Kode Etik tidak boleh lebih rendah dari jabatan dan pangkat Pegawai yang diperiksa. Bagian Kedua Tugas Majelis Kode Etik Pasal 14 (1) Majelis Kode Etik mengambil keputusan setelah memeriksa Pegawai yang disangka melanggar Kode Etik. (2) Majelis Kode Etik mengambil keputusan setelah Pegawai yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. (3) Keputusan Majelis Kode Etik diambil secara musyawarah mufakat, (4) Dalam hal, musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak tercapai, keputusan diambil dengan suara terbanyak. (5) Keputusan Majelis Kode Etik bersifat final. BAB V PEMERIKSAAN MAJELIS KODE ETIK Pasal 15 Setiap laporan dan/atau pengaduan dari masyarakat atau Pegawai terhadap pelanggaran Kode Etik, diperiksa oleh Majelis Kode Etik dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari setelah laporan diterima. Pasal 16 (1) Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 anggota Majelis Kode Etik memberikan tanggapan, pendapat, alasan dan argumentasi. (2)Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris Majelis Kode Etik mencatat dan mengarsipkan tanggapan, pendapat, alasan, argumentasi dan Keputusan Majelis Kode Etik. (3) Tanggapan, pendapat, alasan dan argumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat rahasia; (4) Pemeriksaan Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri paling sedikit 5 (lima) anggota Majelis Kode Etik. Pasal 17 Majelis Kode Etik melakukan pertemuan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pasal18 Majelis Kode Etik menyampaikan keputusan hasil pemeriksaan kepada: a. Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik; dan b. Pejabat yang berwenang sebagai bahan dalam memberikan sanksi moral dan/atau sanksi lainnya kepada Pegawai yang bersangkutan. BAB VI SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK Pasal 19 (1) Pegawai yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi moral. (2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari keputusan hasil pemeriksaan Majelis Kode Etik berupa: a, permohonan maaf secara lisan; b. permohonan maaf secara tertulis; c. pernyataan penyesalan; (3) Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara langsung dan tertutup. (4) Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian. (5) Keputusan pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang memuat pelanggaran kode etik yang dilakukan. (6) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat mendelegasikan wewenangnya kepada atasan langsung Pegawai yang dikenakan sanksi moral. Pasal 20 (1) Selain diberikan sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Pegawai yang melakukan pelanggaran Kode Etik dapat dikenakan tindakan administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (2) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan berdasarkan keputusan hasil pemeriksaan Majelis Kode Etik, berupa: teguran lisan; teguran tertulis; pernyataan tidak puas secara tertulis; penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun; penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; PR oo poop i, pembebasan dari jabatan; j. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai; dan k. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai. Pasal 21 Format surat panggilan, format berita acara pemeriksaan, format surat penyampaian rekomendasi majelis kode etik, format surat keputusan penjatuhan sanksi moral dan format berita acara penyampaian sanksi moral berupa pernyataan secara terbuka/tertutup sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VII REHABILITASI Pasal 22 (1) Pegawai yang tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik berdasarkan keputusan hasil pemeriksaan Majlis Kode Etik direhabilitasi nama baiknya; dan (2) Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Majelis Kode Etik. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sarolangun. Ditetapkan di Sarolangun pada tgnggal 2 Samat 2020 BUJATI SAROLANGUN, CEK ENDRA Diundangkan di Sarolangun pada tanggal 2020 SEKRETARIS D, H KABUPATEN SAROLANGUN, ENDANG ABDUL NASER BERITA DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2020 NOMOR LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SAROLANGUN NOMOR A_TAHUN 2020 TANGGAL 2 Sarvuam 2020 TENTANG, KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT SURAT PANGGILAN RAHASIA SURAT PANGGILAN NOMOR 1. Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara : Nama an ee NIP Pangkat Jabatan Unit kerja Untuk menghadap kepada Majelis Kode Etik, pada : Hari ‘Tanggal Jam ‘Tempat Untuk diperiksa/diminta keterangan*) sehubungan dengan pelanggaran kode etik terhadap ketentuan .. . ey 2. Demikian untuk dilaksankan, Ketua/Sckretaris*) Majelis Kode Etik ‘Tembusan disampaikan kepada Yth: 1, X 4 Coret yang tidak perlu. a) Tulislah ketentuan dalam PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati Nomor Tahun.......... yang dilanggar. (CEK ENDRA. LAMPIRAN Il PERATURAN BUPATI SAROLANGUN, NOMOR 4 TAHUN 2020 TANGGAL 2 Samunet 2020 ‘TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN RAHASIA BERITA ACARA PEMERIKSAAN Pada Hari ini .. .. tanggal ... bulan .. 4 tahun sees Majelis Kode Etik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Nomor .. tanggal ese. masing-masing 1. Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan 2. Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan 3. Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan 4. Dst. Melakukan pemeriksaan terhadap : Nama NIP Pangkat Jabatan Unit kerja Karena yang bersangkutan diduga telah melakukaan pelanggaran kode etik terhadap ketentuan ....*) 1. Pertanyaan : 1. Jawaban : 2. Pertanyaan 2. Jawaban : 3. Dst Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Yang diperiksa Majelis Kode Etik : Nama F Ketua NIP : Nama Tanda tangan : NIP Tanda Tangan Sekretaris Catatan Nama NIP ‘Tanda tangan Anggota 1 Nama NIP. ‘Tanda tangan 2. Dst *) Tulislah ketentuan dalam PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati Nomor . Tahun ........ Yang dilanggar. BUPAZ/SAROLANGUN, (CEK ENDRA LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI SAROLANGUN NOMOR A_ TAHUN 2020 TANGGAL 2 Saruaet 2020 ‘TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT SURAT PENYAMPAIAN REKOMENDASI MAJELIS KODE ETIK Kepada 1. 2 3. RAHASIA, REKOMENDASI MAJELIS KODE ETIK Bersama ini kami sampaian Rekomendasi Majelis Kode Etik sebagai berikut : a. sos tanggal .......0. Majelis Kode Etik telah memeriksa Saudara : Unit kerja Dalam pemeriksaan tersebut, yang bersangkutan terbukti/tidak terbukti*) melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan ...*) berupa Berdasarkan Sidang Mejelis Kode Etik pada hari ..... tanggal Btik telah memutuskan bahwa ASN yang bersangkutan untuk : 1) Dijatuhi sanksi moral brupa pernyataan secara tertutup/terbuka*) karena melanggar ketentuan...*) yaitu 2) Dikenakan tindakan administratif sesuai peraturan perundang-undangan.**) Sabagai bahan dalam menetapkan keputusan penjatuhan sanksi moral, bersama ini kami lampirkan Berita Acara Pemeriksaan ASN yang bersangkutan. Demikian rekomendasi ini disampaikan, untuk digunakan sebagaimana mestinya sesuai peraturan perundang-undangan. -., Majelis Kode Ketua NAMA NIP Sekretaris NAMA... NIP a ‘Tembusan Yth : Le Gown 2 eee %) Coret yang tidak perlu. “ Tulislah ketentuan dalam PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati Nomor ... Tahun ......... yang dilanggar. Ditulis apabila direkomendasikan pula tindakan administratif, AROLANGUN, LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI SAROLANGUN NOMOR 4 TAHUN 2020 TANGGAL 2 2amuart 2920 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENJATUHAN SANKSI MORAL RAHASIA KEPUTUSAN ...... NOMOR —: A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. vet) ) Menimbang a. bahwa denagn keputusan ... Nomor ... tanggal ... telah dibentuk Majelis Kode Etik untuk memeriksa dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh saudara ... NIP ..... jabatan 0.0. UMit Kerja... 5 b. Bahwa rekomendasi Majelis Kode Etik tanggal ... Saudara .... terbukti melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan ... *) dan memutuskan untuk .... **); c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan penjatuhan sanksi moral kepada saudara ... yang berupa pernyataan tertutup/terbuka**™); Mengingat 1, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004; 4. Peraturan Bupati Sarolangun Nomor ... Tahun MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Menyatakan Saudara Nama NIP Pangkat Jabatan Unit kerja Terbukti melanggar Kode Etik PNS dan/atau Kode Etik Pegawai sebagaimana ditentukan dalam pasal ....**) berupa .....***) KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ......*****) KETIGA _: Keputusan ini disampaikan kepada yan bersangkutan untuk diindahkan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di ‘Tembusan Yth : 1. 2. 3. Pejabat lain yang dianggap perlu. a) set) Tulislah nama jabatan dari pejabat yang berwewenang menjatuhkan sanksi moral. Tulislah ketentuan dalam PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati Nomor Tahun yang dilanggar. ‘Tuliskan rekomendasi dari ,ajelis Kode Etik. Coret yang tidak perlu. Apabila Keputusan disampaikan secara tertutup, maka Keputusan tersebut mulai berlaku pada saat disampaikan kepada yang bersangkutan. Apabila Keputusan disampaikan secara terbuka, maka Keputusan tersebut mula berlaku pada saat disampaikan secara terbuka. BUPA SAROLANGUN, ‘CEK ENDRA LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI SAROLANGUN NOMOR 4 TAHUN 2020 TANGGAL J. AMUN 2020 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT BERITA ACARA PENYAMPAIAN SANKSI MORAL BERUPA PERNYATAAN SECARA TERBUKA/TERTUTUP RAHASIA, BERITA ACARA PENYAMPAIAN SANKSI MORAL BERUPA PERNYATAAN SECARA TERBUKA/TERTUTUP *) Pada Hari ini Nama NIP : Pangkat/Go. Ruang Jabatan tanggal . bulan .. tahun ........ saya Telah menyampaikan Keputusan .. Nomor .... . tanggal ..... . tentang penjatuhan sanksi moral berupa pernyataan secara terbuka/tertutup *) yang telah tahun tempat dibacakan secra terbuka pada fanggal onbulan a oe dalam acara soe... a *) kepada Nama NIP Pangkat/Go. Ruang Jabatan Demikian Berita Acara Penyampaian Secara Terbuka/Tertutup ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima —: Yang menyerahkan : Nama 5 Nama : NIP : NIP ‘Tanda tangan ; ‘Tanda tangan Catatan *) Pilih salah satu “*) Bagi PNS yang dijauti sanksi moral berupa Pernyataan Secara Terbuka. BUPAZ SAROLANGUN, ‘CEK ENDRA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SAROLANGUN i NOMOR 4 TAHUN 2020 ‘TANGGAL 2 JAMIRFL 2020 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT SURAT PANGGILAN RAHASIA SURAT PANGGILAN NOMOR Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara : Nama 1 NIP Pangkat Jabatan Unit kerja Untuk menghadap kepada Majelis Kode tik, pada : Untuk diperiksa/diminta keterangan) sebubungan dengan pelanggnran kode etik 4) terhadap ketentuan .. Demikian untuk dilaksankan. ”Ketua/Sekretaris*) Majelis Kede Etik ‘Tembusan disampaikan kepada Yth: he 2: *) Coret yang tidak perlu. “Hy Tulislah ketentuan dalam PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati Nomor .. Tahun ......... Yang dilanggar. BUPAJI SAROLANGUN, CEK ENDRA LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI SAROLANGUN NOMOR 4. TAHUN 2020 TANGGAL 2. Dataset 2020 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN RAHASIA BERITA ACARA PEMERIKSAAN, Pada Hari ini .. tanggal . bulan tahun . Majelis Kode Etik yang dibentuk berdasarkan Keputusan .. . Nomor .. tanggal .. : masing-masing : 1. Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan 2. Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan 3. Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan 4. Dst. Melakukan pemeriksaan terhadap : Nama NIP Pangkat o Jabatan 3s sense Unit kerja : Karena yang bersangkutan diduga telah melakukaan pelanggaran kode etik terhadap ketentuan ....’ 3. Dst Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Yang diperiksa Majelis Kode Etik : Nama Ketua NIP Nama Tanda tangan 5 NIP Tanda Tangan Sekretaris Catatan Nama NIP ‘Tanda tangan Anggota 1, Nama NIP ‘Tanda tangan 2. Dst. *) Tulislah ketentuan dalam PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati Nomor . Tahun ......... yang dilanggar. LAMPIRAN Ill PERATURAN BUPATI SAROLANGUN NOMOR 4 ‘TAHUN 2020 TANGGAL 2 Sarune 2020 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT SURAT PENYAMPAIAN REKOMENDASI MAJELIS KODE ETIK Kepada RAHASIA, REKOMENDAS! MAJELIS KODE ETIK 1, Bersama ini kami sampaian Rekomendasi Majelis Kode Etik sebagai berikut : a. Pada hari tanggal . Majelis Kode Etik telah memeriksa Saudara : Nama e NIP Pangkat Jabatan Unit kerja Dalam pemeriksaan tersebut, yang bersangkutan terbukti/tidak terbukti*) melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan ...*) berupa .. Berdasarkan Sidang Mejelis Kode Etik pada hari ..... tanggal .. Etik telah memutuskan bahwa ASN yang bersangkutan untuk : 1) Dijatuhi sanksi moral brupa pernyataan secara tertutup/terbuka*) karena melanggar ketentuan...*) yaitu 2) Dikenakan tindakan administratif sesuai peraturan perundang-undangan.**) 2. Sabagai bahan dalam menetapkan keputusan penjatuhan sanksi moral, bersama ini kami lampirkan Berita Acara Pemeriksaan ASN yang bersangkutan. 3. Demikian rekomendasi ini disampaikan, untuk digunakan sebagaimana mestinya sesuai peraturan perundang-undangan. Majelis Kode Ketua NAMA NIP Sekretaris NIP Coret yang tidak perlu. “ ‘Tulislah ketentuan dalam PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati Nomor ‘Tahun ......... yang dilanggar. “) Ditulis apabila direkomendasikan pula tindakan administratif. SAROLANGUN, LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI SAROLANGUN: NOMOR 4 TAHUN 2020 TANGGAL 2 JAMUAPL 2020 ‘TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENJATUHAN SANKSI MORAL RAHASIA KEPUTUSAN NOMOR . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. =) 4) Menimbang a, bahwa denagn keputusan ... Nomor ... tanggal ... telah dibentuk Majelis Kode Etik untuk memeriksa dugaan pelanggaran Kode etik yang dilakukan oleh saudara ... NIP ...... jabatan ......... unit kerja .. b. Bahwa rekomendasi Majelis Kode Btik tanggal ... Saudara .... terbukti melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan ... *) dan memutuskan untuk .... **); ¢. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan penjatuhan sanksi moral kepada saudara ... yang berupa pernyataan tertutup/terbuka"*™*); Mengingat 1, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974. Undang-Undang Nomor 43 ‘Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 42 ‘Tahun 2004; 3. — — 4. Peraturan Bupati Sarolangun Nomor ... Tahun MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU —_: Menyatakan Saudara : Nama NIP Pangkat Jabatan Unit kerja Terbukti melanggar Kode Etik PNS dan/atau Kode Etik Pegawai sebagaimana ditentukan dalam pasal ....**) berupa .....**) KEDUA _: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ......***"*) KETIGA Keputusan ini disampaikan kepada yan bersangkutan untuk diindahkan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal ‘Tembusan Yth Pejabat lain yang dianggap perlu. Tulislah nama jabatan dari pejabat yang berwewenang menjatuhkan sanksi moral, Tulislah ketentuan dalam PP Nomor 42 Tahun 2004 dan/atau Peraturan Bupati Nomor . Tahun yang dilanggar. Tuliskan rekomendasi dari ,ajelis Kode Etik. Coret yang tidak perlu. Apabila Keputusan disampaikan secara tertutup, maka Keputusan tersebut mulai berlaku pada saat disampaikan kepada yang bersangkutan. Apabila Keputusan disampaikan secara terbuka, maka Keputusan tersebut mula berlaku pada saat disampaikan secara terbuka. BUPY#! SAROLANGUN, CEK ENDRA LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI SAROLANGUN, NOMOR 4 _ TAHUN 2020 TANGGAL & anvaPt 2020 TENTANG: KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN FORMAT BERITA ACARA PENYAMPAIAN SANKSI MORAL BERUPA PERNYATAAN SECARA TERBUKA/TERTUTUP RAHASIA, BERITA ACARA PENYAMPAIAN SANKSI MORAL BERUPA PERNYATAAN SECARA TERBUKA/TERTUTUP *) Pada Hari ini... .. bulan .... Nama NIP Pangkat/Go. Ruang Jabatan tahun saya: . tanggal Telah menyampaikan Keputusan ee NOMOT vessessesene taN GRAD oo. . tentang penjatuhan sanksi moral berupa pernyataan secara terbuka/tertutup *) yang telah dibacakan secra terbuka pada tanggal -bulan ... tahun ........ tempat seu dalam acara .. .**) kepada Nama NIP Pangkat/Go. Ruang Jabatan Demikian Berita Acara Penyampaian Secara Terbuka/Tertutup ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima —: Yang menyerahkan : Nama ' Nama NIP ; NIP Tanda tangan : Tanda tangan Catatan, *) Pilih salah satu “*) Bagi PNS yang dijauti sanksi moral berupa Pernyataan Secara Terbuka. BUPA SAROLANGUN, CEK ENDRA

You might also like