You are on page 1of 99

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA

TUGAS KARYA AKHIR PERORANGAN


(TASKAP)

OPTIMALISASI MANAJEMEN POLSEK URBAN


GUNA PENGAMANAN PILKADES 2021 MASA PANDEMI COVID-19
DALAM RANGKA TERPELIHARANYA KAMTIBMAS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


Kelulusan Pendidikan Pengembangan Umum
Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Polri
Angkatan ke-66 Tahun Anggaran 2021

Sesuai dengan Surat Keputusan


Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Polri
Nomor : Kep/23/VIII/2021
Tanggal : 4 Agustus 2021

OLEH:
NAMA : TINA ROSADINA, S.IP.
NO. SERDIK : 202106003115
POKJAR : II (DUA)

PESERTA DIDIK SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI


ANGKATAN KE-66 T.A. 2021
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA

Diterima dan disetujui oleh Tim penguji Taskap


untuk memenuhi Persyaratan kelulusan
Pendidikan Pengembangan Umum
Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Polri
Angkatan Ke- 66 TA. 2021

Ketua

XXXXXXXXXXXXXXXXXX
KOMBES POL NRP. XXXXXXXX

Anggota

XXXXXXXXXXXXXXXXXX
AKBP NRP. XXXXXXXX

Sekretaris

XXXXXXXXXXXXXXXXXX
IPDA NRP. XXXXXXXX
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA TASKAP

PESERTA DIDIK PENDIDIKAN PENGEMBANGAN UMUM


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI
ANGKATAN KE- 66 T.A 2021

Disetujui :

Pembimbing Materi

BURHANUDDIN, S.E
AKBP NRP. 76010862

Isi penulisan Kertas Karya Akhir Perorangan ini


Sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis

TINA ROSADINA, S.IP.


NO. SERDIK : 202106003115
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Kertas Karya Akhir Perorangan (Taskap) ini, adalah asli dan belum
pernah ditulis di lembaga pendidikan manapun baik di lingkungan
pendidikan Sespimma, Sespimmen dan Sespimti maupun lembaga
pendidikan lainnya.

2. Kertas Karya Akhir Perorangan (Taskap) ini adalah murni gagasan,


rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain,
kecuali arahan dari Pembimbing dan masukan tim Penguji.

3. Dalam Kertas Karya Akhir Perorangan (Taskap) ini tidak terdapat


karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain,
kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan
dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan
dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di


kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku di Sespimma Sespim Lemdiklat Polri.

Lembang, Oktober 2021


Yang membuat pernyataan,

TINA ROSADINA, S.IP.


...................................................
NO. SERDIK: 202106003115
Motto:
“Tidak ada rahasia untuk sukses,
sukses adalah hasil dari persiapan,
kerja keras dan belajar dari
kegagalan ...”
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
penulisan Kertas Karya Perorangan (Taskap) yang berjudul
“OPTIMALISASI MANAJEMEN POLSEK URBAN GUNA PENGAMANAN
PILKADES 2021 MASA PANDEMI COVID-19 DALAM RANGKA
TERPELIHARANYA KAMTIBMAS”.
Kertas Karya Perorangan (Taskap) ini merupakan karya ilmiah yang
diwajibkan disusun oleh peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama
(Sespimma) Polri sebagai salah satu persyaratan kelulusan pendidikan
pengembangan (Dikbangum) Sespimma Polri angkatan ke-66 T.A. 2021.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Kertas Karya Perorangan (Taskap)
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan masukan demi sempurnanya naskah ini.
Dengan segala hormat serta rasa bangga, secara pribadi penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
membantu pikiran maupun tenaga untuk melakukan sharing dalam
memformulasikan naskah ini, ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kami haturkan kepada :
1. Inspektur Jenderal Polisi Drs. Rochmad Sunanto, M.M., selaku
Kasespim Lemdiklat Polri yang telah memberikan arahan, bimbingan
dan petunjuk kepada seluruh peserta didik Sespimma Polri angkatan
ke-66 T.A. 2021 menyelesaikan pendidikan Sespimma Polri.
2. Brigadir Jenderal Polisi Drs. Heri Sulistianto, selaku Kasespimma
Sespim Lemdiklat Polri yang telah memberikan arahan, bimbingan dan
petunjuk kepada seluruh peserta didik Sespimma Polri angkatan ke-66
T.A. 2021 menyelesaikan pendidikan Sespimma Polri.
3. Komisaris Besar Polisi Drs. Pringadhi Supardjan, selaku Kakorsis
Sespimma Sespim Lemdiklat Polri yang telah memberikan bimbingan
dan motivasi kepada seluruh peserta didik Sespimma Polri angkatan
ke-66 T.A. 2021 mengikuti pendidikan Sespimma Polri.
4. Ajun Komisaris Besar Polisi Burhanuddin, S.E., selaku pembimbing
Taskap, yang telah memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk
dalam penulisan dan penyajian karya tulis ilmiah ini, sehingga
penulisan Taskap ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
5. Ajun Komisaris Besar Polisi Drs. Sabri Manulang M.pd selaku
Patun 1 Pokjar II atas bimbingannya.
6. Komisaris Polisi Tutik Suswanti S.Kep.,M.M selaku patun 2 Pokjar II
atas bimbingannya.
7. Orang Tua tercinta, Mamah atas segala support dan dukungannya
serta Almarhum bapak yang selalu memberi semangat kepada anak-
anaknya.
8. Suami dan kedua putra tersayang serta seluruh keluarga, dengan
penuh kesetiaan dan kesabaran telah memberikan dukungan yang
tidak terhingga secara moril maupun materil kepada penulis untuk
menyelesaikan pendidikan Sespimma Polri.
9. Seluruh rekan-rekan Serdik Sespimma Polri angkatan ke-66 T.A
2021 serta semua pihak yang telah membantu penulis selama
menyelesaikan pendidikan Sespimma Polri, semoga segala amal
kebaikan yang telah diberikan mendapat pahala yang berlipat ganda
dari ALLAH SWT.
Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, Kertas Karya Perorangan
(Taskap) ini kami persembahkan kepada Sekolah Staf dan Pimpinan
Pertama (Sespimma) Sespim Lemdiklat Polri, dengan harapan semoga
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan serta kemajuan Polri.

Lembang, Oktober 2021

Penulis
ABSTRAK

Keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif harus tetap


diupayakan dalam segala kondisi termasuk pada saat Pilkades 2021 yang
merupakan momentum yang tidak biasa dimana masyarakat mengalami
dilema antara memenuhi hak demokrasi atau mengutamakan keselamatan
jiwa. Tantangan yang timbul atas pandemi COVID-19 ditambah dengan
persoalan yang kerap muncul selama Pilkades menambah beban tersendiri
bagi semua pihak yang terlibat pengamanan khususnya dalam hal ini Polsek
Karang Nunggal Polres Tasikmalaya yang merupakan garda terdepan dalam
melaksanakan pengamanan di wilayah hukum Karang Nunggal. Guna
mendukung terlaksananya Pilkades 2021 di masa pandemi COVID-19 yang
aman, tertib dan lancar maka sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh
Polsek Karang Nunggal memiliki peran yang sangat vital dan krusial dalam
hal ini manajemen polsek Karang Nunggal berperan penting terhadap
kondusifitas pelaksanaan Pilkades 2021 dari aspek sumber daya manusia,
anggaran, sarana prasarana dan metode yang digunakan baik itu secara
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga pada tahap
konsolidasi pasca pengamanan Pilkades 2021. Selain itu, di masa pandemi
COVID-19 sistem pengamanan yang dilaksanakan harus berbanding lurus
dengan terwujudnya keamanan dan ketertiban serta meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa Manajemen Polsek Karang Nunggal pada saat
melakukan pengamanan Pilkades 2021 di masa pandemi COVID-19 serta
faktor-faktor pendukung dan penghambatnya baik dari internal maupun
eksternal organisasi sehingga dapat menghasilkan strategi pemecahan
masalah yang tepat dengan menggunakan analisis SWOT.

Kata Kunci : Polsek Urban, Pengamanan Pilkades, Covid-19.

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i


DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1. Latar Belakang. .............................................................................. 1
2. Permasalahan. ............................................................................... 3
3. Persoalan. ...................................................................................... 3
4. Ruang Lingkup. .............................................................................. 4
5. Maksud dan Tujuan........................................................................ 4
6. Metode dan Pendekatan Penulisan ............................................... 5
7. Sistematika .................................................................................... 5
8. Pengertian-pengertian.................................................................... 7
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ............................................................. 10
9. Grand Theory ................................................................................ 10
10. Middle Theory ............................................................................... 11
11. Applied Theory .............................................................................. 13
BAB III KONDISI FAKTUAL...................................................................... 17
12. Umum ........................................................................................... 17
13. Implikasi ........................................................................................ 34
BAB IV FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ........................... 35
14. Pengaruh Lingkungan Strategis .................................................... 35
15. Faktor Internal ............................................................................... 40
16. Faktor Eksternal ............................................................................ 42
BAB V KONDISI IDEAL ............................................................................ 44
17. Umum ........................................................................................... 44
18. Kontribusi ...................................................................................... 55
19. Indikator Keberhasilan .................................................................. 56
BAB VI UPAYA PEMECAHAN MASALAH ................................................ 57
20. Hasil Analisis SWOT dan EFAS-IFAS. ......................................... 57
21. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS
(Eksternal Factor Analysis Summary) ............................................. 59
22. Posisi Organisasi. ......................................................................... 62
23. SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)................................ 64
24. Upaya / Implementasi pemecahan masalah ................................. 68

i
BAB VII PENUTUP ................................................................................... 78
25. Simpulan. ..................................................................................... 78
26. Rekomendasi. .............................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 81
LAMPIRAN……………… ……………………………………………………..84

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Struktur Organisasi Polsek Karang Nunggal ........................... 18


Tabel 3.2. Data Anggota Polsek Karang Nunggal .................................... 19
Tabel 3.3. Absensi Anggota Polsek Karang Nunggal ............................... 20
Tabel 3.4. Data Dikum Anggota Polsek Karang Nunggal ......................... 21
Tabel 3.5. Data Dikbangspes Anggota Polsek Karang Nunggal............... 21
Tabel 3.6. Usia Anggota Berdasarkan NRP ............................................. 22
Tabel 3.7. Kekuatan Personel Dalam Pam Pilkades 2021 ....................... 22
Tabel 3.8. Perlibatan Anggota Polsek Dalam Pam TPS ........................... 23
Tabel 3.9. Data Pilkades 2021.................................................................. 24
Tabel 3.10. Data Pilkades dan Penempatan Personel ............................. 25
Tabel 3.11. Tahapan Pilkades 2021 ......................................................... 26
Tabel 3.12. Hasil Perolehan Pilkades 2021 ............................................. 27
Tabel 3.13. Anggaran DIPA Polsek Karang Nunggal ............................... 28
Tabel 3.14. Data Pengajuan dan Realisasi Anggaran Pam Pilkades ....... 29
Tabel 3.15. Anggaran Pam Pilkades Setiap Tahapan .............................. 30
Tabel 3.16. Data Sarpras Polsek Karang Nunggal ................................... 31
Tabel 3.17. Sarpras Pendukung Pengamanan Pilkades .......................... 32
Tabel 6.1 Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) .................... 59
Tabel 6.2 Matriks External Factor Analysis Summary (EFAS) .................. 61
Tabel 6.3 Matriks Strategic Factor Analysis Summary (SFAS) ................. 65

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1 Diagram Posisi Organisasi ............................................................ 63


Gambar Alur Pikir .............................................................................................. 82
Gambar Pola Pikir ............................................................................................. 83

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia, bahwa keamanan dan
ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat
sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan
nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh
terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta
terbinanya ketentraman, yang mengandung kemampuan membina
serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam
menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk
pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat
meresahkan masyarakat.
Kamtibmas yang kondusif harus tetap diupayakan dalam segala
kondisi tidak terkecuali dalam situasi pandemi COVID-19 seperti
sekarang ini yang ditambah dengan adanya agenda politik yaitu
pelaksanaan Pilkades tahun 2021 yang membuat kondisi menjadi
semakin kompleks, karena Pilkades yang diselenggarakan sebelum
pandemi COVID-19 pun sudah menuai banyak masalah. Potensi
konflik dalam Pilkades 2021 kali ini juga dipersulit oleh situasi selama
pandemi COVID-19 ini, yaitu resesi ekonomi, pro-kontra
penyelenggaraan Pilkades, gangguan keamanan, dan money politics.
Faktor tersebut bisa memperburuk potensi konflik sosial yang sudah
ada. Tentunya harapan kita semua adalah Pilkades dapat terlaksana
dengan baik.
Pilkades merupakan perwujudan demokrasi lokal tingkat desa di
mana rakyat yang telah memenuhi persyaratan mempunyai hak
konstitusional untuk memilih dan dipilih. Rakyat berdaulat menentukan
pemimpin pemerintahan di tingkat desa secara langsung dengan
tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum,

1
2

dan daya saing daerah, menurut asas otonomi seluas-luasnya.


Namun mengingat pandemi COVID-19 yang belum tertangani
dengan baik, banyak pihak menginginkan Pilkades ini ditunda.
Pilkades harus dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan ketat
disertai penegakan hukum dan sanksi tegas agar tidak terjadi kluster
baru Pilkades. Pilkades ini justru diharapkan menjadi momentum
tampilnya cara-cara baru dan inovasi baru bagi masyarakat bersama
penyelenggara negara untuk bangkit bersama dan menjadikan
Pilkades sebagai ajang adu gagasan, adu berbuat dan bertindak untuk
meredam dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Pilkades pada
dasarnya memiliki dampak multidimensi. Antisipasi terhadap
terjadinya konflik sosial dapat dilakukan dengan menyiapkan strategi
dan sumber daya yang diperlukan untuk mencegah, menghentikan
konflik sosial, dan melakukan pemulihan jika terjadi konflik sosial.
Untuk itu, antisipasi konflik sosial yang dapat dilakukan adalah
peningkatan integritas dan netralitas penyelenggara Pilkades.
Guna mendukung terlaksananya Pilkades 2021 di masa
pandemi COVID-19 yang aman, tertib dan lancar maka sistem
pengamanan yang dilaksanakan oleh pihak Kepolisian memiliki peran
yang sangat vital dan krusial. Sistem pengamanan dari Kepolisian
harus berbanding lurus dengan terwujudnya keamanan dan ketertiban
serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap protokol
kesehatan. Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya
Kepolisian Tingkat Sektor (Polsek Urban) sebagai garda terdepan
dalam menjamin ketertiban dan keamanan di tingkat kecamatan
terutama masyarakat saat pesta demokrasi berlangsung harus
mempunyai kemampuan deteksi dini baik ketajaman analisa, prediktif
dan responsif, sehingga potensi konflik dapat dicegah sebelum terjadi
dan meluas. Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok Kepolisian
Negara Republik Indonesia pada tingkat sektor (Polsek Urban)
terutama dalam melaksanakan operasi pengamanan Pilkades 2021
sehingga mampu mewujudkan harkamtibmas yang kondusif, dengan
cara memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik sumber daya
3

internal (termasuk pemberdayan personel, sarana dan prasarana


serta dukungan anggaran yang memadai) maupun sumber daya
eksternal (kerjasama dan koordinasi dengan berbagai instansi terkait
maupun kemitraan dengan segenap komponen masyarakat).
Menyikapi latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penulisan Taskap dengan judul “Optimalisasi
Manajemen Polsek Urban guna pengamanan Pilkades 2021
dimasa pandemi COVID-19 dalam rangka terpeliharanya
kamtibmas”

2. Permasalahan
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas serta dikaitkan
dengan judul dengan pembahasan permasalahan sesuai data yang
penulis peroleh, maka yang menjadi permasalahan utama dalam
penulisan Taskap ini adalah “Bagaimana manajemen Polsek Urban
guna pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 dalam
rangka terpeliharanya kamtibmas?”.

3. Persoalan
Berdasarkan permasalahan utama tersebut di atas, maka dapat
digambarkan persoalan yang akan dibahas dalam penulisan Taskap
ini adalah :

a. Bagaimana kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Polsek Urban


dalam pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19
dalam rangka harkamtibmas?

b. Bagaimana alokasi anggaran Polsek Urban dalam pengamanan


Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 dalam rangka
harkamtibmas?

c. Bagaimana dukungan sarana prasarana yang dimiliki Polsek


Urban dalam pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi
COVID-19 dalam rangka harkamtibmas?
4

d. Bagaimana penerapan sistem dan metode Polsek Urban dalam


pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 dalam
rangka harkamtibmas?

4. Ruang Lingkup
Guna pembahasan penulisan yang komprehensif dan lebih
terfokus, serta pembahasan tidak terpecah kepada hal-hal yang tidak
berhubungan dengan subjek yang dibahas, maka ruang lingkup
penulisan Taskap ini difokuskan kepada upaya-upaya
mengoptimalkan kinerja, ditinjau dari aspek SDM (Sumber Daya
Manusia), anggaran, sarana prasarana serta penerapan sistem dan
metode dalam mendukung kegiatan pengamanan Pilkades 2021
dimasa pandemi COVID-19 dalam rangka harkamtibmas. Obyek yang
menjadi pembahasan karya tulis ini adalah manajemen Polsek Karang
Nunggal Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat, adapun data yang
akan dibahas adalah data pada bulan Januari 2020 sampai dengan
bulan Juni 2021.

5. Maksud dan Tujuan


a) Maksud
Maksud penulisan Taskap ini adalah untuk dapat
memberikan wacana dan gambaran terkait dengan
mengoptimalkan manajemen Polsek Urban guna pengamanan
Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 dalam rangka
terpeliharanya kamtibmas.

b) Tujuan
Tujuan penulisan Taskap ini adalah untuk memberikan
masukan kepada pimpinan yang bersifat konseptual sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan lebih lanjut terkait
upaya mengoptimalkan manajemen Polsek Urban guna
melaksanakan pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi
COVID-19 dalam rangka memelihara kamtibmas.
5

6. Metode dan Pendekatan Penulisan

a. Metode
Metode yang digunakan adalah deskiptif analisis, yaitu
mendeskripsikan fakta dan data-data yang dihimpun dari objek
penelitian, teknik pengumpulan data menggunakan metode
pengamatan, studi dokumentasi, serta dokumen- dokumen lain
yang relevan untuk mendukung data penelitian.

b. Pendekatan Penulisan
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah
secara empiris, yakni didasari atas pengamatan dan
pengalaman penulis selama bertugas sebagai Wakapolsek
dengan mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi
dalam rangka mengoptimalkan manajemen polsek dalam
pengamanan Pilkades terutama saat Pandemi COVID-19
sehingga keamanan ketertiban masyarakat dapat terpelihara.

7. Sistematika
Sistematika / Tata urut yang digunakan dalam penulisan Taskap ini,
sebagai berikut:

a. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, permasalahan,
pokok persoalan, ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode
pendekatan, tata urut (sistematika) dan pengertian-pengertian
berkaitan dengan optimalisasi manajemen Polsek Urban guna
pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 dalam
rangka terpeliharanya kamtibmas.

b. BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN


Dalam bab ini, menguraikan mengenai berbagai landasan teori
dan konsep yang mendasari pembahasan pada Bab-bab
dimaksud. Penulisan landasan teori ini akan dihubungkan secara
6

kualitatif untuk dapat memperlihatkan kesesuaian antara teori dan


konsepsi terhadap permasalahan yang dibahas, sehingga analisa
yang dilakukan berujung pada simpulan. Penulis melakukan
analisa melalui Grand theory yaitu Teori Unsur Manajemen,
Middle theory yaitu Teori Manajemen SDM, Teori Manajemen
Anggaran, Teori Manajemen Sarana Prasarana dan Teori
Metode, Applied theory terdiri Konsep Analisa SWOT dan Analisis
Faktor-faktor Strategis Internal dan Eksternal (IFAS– EFAS) dan
formulasi Strategi (SFAS) serta Landasan Operasional berupa
peraturan perundang-undangan dan peraturan hukum lainnya.

c. BAB III KONDISI FAKTUAL


Dalam bab ini akan menguraikan tentang kondisi saat ini terhadap
manajemen Polsek Urban yang berkaitan dengan sumber daya
manusia, dukungan anggaran dan dukungan sarana prasarana
serta metode yang diterapkan serta implikasi belum optimalnya
manajemen Polsek Urban guna pengamanan Pilkades 2021
dimasa pandemi COVID-19 dalam rangka terpeliharanya
keamanan dan ketertiban masyarakat.

d. BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


Dalam bab ini, menguraikan faktor – faktor yang mempengaruhi
saat ini yang berkaitan dengan optimalisasi manajemen Polsek
Urban, yaitu tentang pengaruh lingkungan strategis baik nasional
maupun lokal, pengaruh internal yang berisikan kekuatan dan
kelemahan dari dalam organisasi Polsek Urban, sedangkan
pengaruh dari eksternal yang berisikan peluang dan ancaman dari
luar organisasi Polsek Urban.

e. BAB V KONDISI IDEAL


Dalam bab ini akan menguraikan tentang kondisi yang diharapkan
terhadap manajemen Polsek Urban yang berkaitan dengan
sumber daya manusia, dukungan anggaran dan dukungan sarana
prasarana metode yang diterapkan serta kontribusi optimalnya
7

manajemen Polsek Urban terhadap terdukungnya pengamanan


Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 dalam rangka
terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat.

f. BAB VI UPAYA PEMECAHAN MASALAH


Dalam bab ini membahas mengenai langkah – langkah yang
dilaksanakan dalam mengoptimalkan manajemen Polsek Urban
terhadap terdukungnya pengamanan Pilkades 2021 dimasa
pandemi COVID-19 dalam rangka terpeliharanya keamanan dan
ketertiban masyarakat dengan menggunakan analisa strategi
berdasarkan perhitungan EFAS, IFAS, dan SFAS yang disertai
Action Plan yang dapat digunakan sebagai cara bertindak yang
aplikatif dalam mencapai tujuan dalam Jangka pendek (Kadek),
Jangka Sedang (Kadang) dan Jangka Panjang (Kajang).

g. BAB VII PENUTUP


Pada bab ini berisi tentang simpulan dan rekomendasi dari pada
uraian permasalahan yang dibahas pada bab-bab sebelumnya.

8. Pengertian-pengertian

a. Optimalisasi
Optimalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal
dari kata dasar optimal yang memiliki arti: terbaik; tertinggi; paling
menguntungkan. Sedangkan optimalisasi mengandung makna
pengoptimalkan. (KBBI, 2008, hlm. 1021).

b. Manajemen
Manajemen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.

c. Polsek Urban
Polsek Urban menurut Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2021
tentang SOTK Kepolisian Tingkat Resor dan Sektor. Pengertian
Polsek Urban adalah Polsek dengan kategori tipe “B” yang
8

dipimpin oleh Kapolsek sebagai pimpinan Polri di daerah


Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kapolres yang
merupakan unsur pelaksana tugas kewilayahan pada tingkat
Polres yang berada di bawah Kapolres.

d. Pengamanan
Pengamanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pada
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (KBBI, 2008:
48). Pengertian pengamanan berasal dari kata dasar aman yang
memiliki arti bebas dari bahaya; bebas dari gangguan; terlindungi
atau tersembunyi;. Sedangkan pengertian Pengamanan adalah
(perbuatan, usaha) mengamankan.

e. Pilkades
Pilkades atau Pemilihan Kepala Desa menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri RI Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Kepala Desa. Pengertian Pemilihan Kepala Desa adalah
pelaksanaan kedaulatan rakyat di desa dalam rangka memilih
kepala desa yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil.

f. Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri RI
Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah.
Pengertian Pandemi COVID-19 adalah wabah penyakit menular
yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang,
dalam daerah yang luas yang disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrome-Corona Virus-2.

g. Harkamtibmas
Harkamtibmas menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah suatu
kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat
9

terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka


tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya
keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya
ketentraman, yang mengandung kemampuan membina serta
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam
menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk
pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang
dapat meresahkan masyarakat.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN

9. Grand Theory

Teori Unsur Manajemen


Salah satu pendapat pakar manajemen terkait sumber daya
organisasi, yang dikemukakan oleh James F.Stones, bahwa proses
manajemen merupakan suatu daur yang berulang dan tidak pernah
berhenti sampai organisasi tersebut tidak ada lagi, sehingga ditemukan
teknik dan taktik, strategi, siasat serta cara bertindak dalam
memecahkan masalah. Untuk mencapai tujuan yang ditentukan
diperlukan alat-alat sarana (tools), dimana tools ini merupakan syarat
suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut
dikenal dengan 4 M yaitu man, money, materials dan method. (BJP.DR
Zulkifli, 2019, hlm. 39).

a. Man (manusia)
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula
yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena
adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

b. Money (uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.
Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang
beredar dalam organisasi. Oleh karena itu uang merupakan alat
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional.

10
11

c. Materiil (sarana)
Materiil terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi. Selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana.
Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi
tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

d. Method (metode)
Method atau metode adalah suatu tata cara kerja yang
memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode data
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan
kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan
waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun
metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak
mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak
akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.

Relevansi teori tersebut dengan substansi pembahasan dalam


karya tulis ini yaitu menguraikan dan menganalisa bab III dan bab V
sehingga meningkatkan pemahaman dengan penerapan manajemen
polsek yang tepat dalam pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi
COVID-19 maka keamanan dan ketertiban yang kondusif dapat
terpelihara.

10. Middle Theory


a. Teori Sumber Daya Manusia
Menurut Spencer manajemen sumber daya manusia adalah
merupakan proses pengelolaan sumber daya manusia dengan
menyelelaraskan, mengarahkan dan mengembangkan
kepemilikan kompetensi individu dalam organisasi tersebut.
Manajemen sumber daya manusia berbasis kompentensi disusun
dengan pendekatan pengetahuan. Dasar penggunaan
12

pendekatan ini adalah dengan pertimbangan bahwa


pengetahuan, keterampilan dan sikap merupakan elemen-elemen
utama untuk menghasilkan kinerja yang terbaik. (BJP.DR.Zulkifli,
2019, hlm.98).
Manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi
adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan
efektivitas kinerja individu yang memiliki hubungan kausal atau
sebagai sebab akibat dengan kriteria yang diajadikan acuan,
efektif atau berkinerja prima di tempat kerja pada situasi tertentu.
(Wibowo, 2007, hlm.87).

b. Teori Anggaran
Manajemen anggaran merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan dilaksanakan secara sengaja dan
sungguh-sungguh, serta pembinaan secara berkelanjutan
terhadap biaya operasional sehingga kegiatan operasional
semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. Money follow program menegaskan
perlunya pendekatan penganggaran yang berdasarkan pada
bobot program/kegiatan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
oleh pemerintah. (BJP.DR.Zulkifli, 2019, hlm.53).
Berdasarkan teori anggaran adalah perencanaan yang rinci
untuk masa depan yang dinyatakan secara kuantitatif dan lebih
spesifik memperlihatkan bagaimana sumber daya didapat dan
digunakan pada periode tertentu dengan mengidentifikasi tujuan
dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.

c. Teori Sarana Prasarana


Menurut Subaga (1990), Manajemen sarana prasarana
adalah suatu penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam
kegiatan logistik dengan tujuan agar pergerakan personel dan
barang dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Manajemen
sarana prasarana adalah bagian dari proses supply chain
management yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan,
13

pelaksanaan, dan pengendalian efektivitas dan efisiensi


penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi hingga
ke titik konsumsi untuk memenuhi keperluan konsumen.
(BJP.DR.Zulkifli, 2019, hlm.53).

d. Teori Metode
Metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
organisasi. (Peter, 1991, hlm.1126).
Metode adalah cara kerja yang sistematis untuk
mempermudah sesuatu kegiatan dalam mencapai maksudnya.
Metode sering diartikan sebagai cara atau jalan yang harus
dilakukan atau ditempuh oleh seseorang untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu
“Methodos” yang memiliki arti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehingga metode juga dapat diartikan sebagai cara mengerjakan
sesuatu.

11. Applied Theory


a. Konsep Analisa SWOT
Menurut Dr. Setyo Riyanto SWOT analisis merupakan
Teknik analisis situasi yang dikembangkan oleh Albert Humphrey
pada tahun 1960an. Analisis SWOT sesuai dengan namanya
membagi situasi yang dihadapi oleh organisasi ke dalam faktor
utama yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), yang
keduanya adalah faktor yang dikelompokkan ke dalam lingkungan
internal suatu organisasi. Sementara itu, dari sisi lingkungan
eksternal organisasi, masing-masing terdiri atas faktor peluang
(opportunities) dan ancaman (treats). Keempat faktor dalam
SWOT dapat saling mempengaruhi dan bahkan berpindah
tempat. (Dr. Setyo Riyanto, 2020, hlm. 20).
SWOT menjadi pilihan yang paling utama dalam penyusunan
suatu rencana organisasi, mengingat perencanaan yang baik
14

sangat memerlukan informasi terkait sumber daya internal, segala


unsur kekuatan yang dimiliki maupun segala kelemahan yang ada
dalam organisasi. Data yang terkumpul terkait faktor internal
merupakan potensi di dalam mencapai apa yang direncanakan.
Disisi lain rencana yang baik juga sangat perlu memperhatikan
faktor eksternal baik itu peluang maupun ancaman.
Hingga kini SWOT masih diakui sebagai Teknik perencanaan
strategis yang paling simple, murah, luwes, serta dapat
diintegrasikan dengan berbagai tools analisis lainnya. SWOT
dipandang sebagai tools yang paling efektif, khususnya dalam hal
mengumpulkan informasi situasi lingkungan internal dan
eksternal, serta kemampuannya mengklasifikasikan ke dalam
kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman guna
kepentingan pengambilan keputusan strategis. Teori SWOT ini
digunakan pada BAB IV untuk menganalisa faktor internal dan
faktor eksternal yang mempengaruhi Optimalisasi Manajemen
Polsek Urban guna Pengamanan Pilkades 2021 dimasa Pandemi
COVID-19 dalam rangka terpeliharanya keamanan dan ketertiban
masyarakat.

b. Analisis IFAS EFAS SFAS


Analisis faktor strategi internal dan eksternal adalah
pengolahan faktor-faktor strategis pada lingkungan internal dan
eksternal dengan memberikan pembobotan dan rating pada setiap
faktor srtategis yaitu faktor dominan dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang memberikan pengaruh terhadap
kondisi dan situasi yang ada dan memberikan keuntungan bila
dilakukan tindakan posistif.
Menganalisis lingkungan internal (IFAS) untuk mengetahui
berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan. Masalah
strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah
ini mungkin dapat mempengaruhi kondisi dimasa yang akan
datang. Menganalisis lingkungan eksternal (EFAS) untuk
mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan
15

ancaman. Masalah strategis yang akan dimonitor harus


ditentukan karena masalah ini mungkin dapat mempengaruhi
dimasa yang akan datang. Penggunaan metode-metode
kuantitatif sangat dianjurkan untuk membuat peramalan
(forcasting) dan asumsi-asumsi secara internal. (DR. Setyo
Riyanto, 2020, hlm.64).
Formulasi strategi (SFAS) yaitu merupakan formulasi antara
IFAS dan EFAS yang dimasukkan kedalam tabel SFAS (Strategic
Factor Analysis Summary) yang merangkum faktor – faktor
strategis organisasi dengan cara menggabungkan faktor
eksternal dari tabel EFAS dan faktor internal dari tabel IFAS, hal
ini memerlukan pengambil keputusan untuk memilih kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman menjadi 10 faktor yang
strategis. (DR. Setyo Riyanto, 2020, hlm.77).

c. Landasan Operasional
1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2) Keputusan Presiden RI nomor 11 Tahun 2020 tentang
penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19;
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI nomor 72 Tahun 2020
tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri nomor 112 Tahun 2014 tentang pemilihan kepala
desa;
4) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
nomor 1 Tahun 2019 tentang Sistem Manajemen dan
Standar Keberhasilan Operasional Polri;
5) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2021 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Cara Kerja Pada Kepolisian Tingkat Resor dan Sektor;
6) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 141/6698/SJ
Tanggal 10 Desember 2020 Tentang Jumlah Pemilih di
Tempat Pemungutan Suara Pemilihan Suara Kepala Desa
Serentak di Era Pandemi COVID-19;
16

7) Keputusan Bupati Tasikmalaya Nomor: 141.1/Kep.12-


Pemdes/2021 Tanggal 22 Januari 2021 Tentang Penetapan
Pemilihan Kepala Desa Serentak Periode 2021-2027;
8) Rencana Kerja Polres Tasikmalaya Tahun Anggaran 2021.
BAB III
KONDISI FAKTUAL

12. Umum
Kepolisian sektor atau (Polsek) adalah struktur komando di tingkat
kecamatan yang dipimpin oleh seorang kapolsek dan bertanggung
jawab langsung kepada Kapolres. Polsek bertugas menyelenggarakan
tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, pemberian perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta tugas-tugas
Polri lain dalam daerah hukumnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan pada lingkup kecamatan. Polsek Karang
Nunggal merupakan polsek urban yang berada di bawah Polres
Tasikmalaya.
Adapun gambaran kondisi faktual Polsek Karang Nunggal Polres
Tasikmalaya baik dari sumberdaya manusia, anggaran, sarana
prasarana dan metode dalam memberikan pengamanan pilkades 2021
masa pandemi COVID-19 sebagai berikut:

a. Kondisi sumber daya manusia Polsek Urban guna


pengamanan pilkades 2021 di masa pandemi COVID-19
dalam rangka terpeliharanya keamanan dan ketertiban
masyarakat saat ini
Dalam melaksanakan pengamanan Pilkades 2021 di masa
pandemi COVID-19 didukung oleh faktor sumber daya manusia
yang merupakan salah satu unsur manajemen yang paling vital
dan tidak dapat dilepaskan dari suatu organisasi. Oleh karena itu,
berikut disampaikan kondisi sumber daya manusia Polsek Karang
Nunggal dan sumber daya manusia yang digunakan pada saat
pelaksanaan pengamanan Pilkades 2021 sebagai berikut:

17
18

1) Struktur Organisasi
Tabel – 3.1
Struktur Organisasi Polsek Karang Nunggal

Sumber Data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021

Berdasarkan tabel 3.1 dibawah terlihat bahwa struktur


organisasi Polsek Karang Nunggal Polres Tasikmalaya
dipimpin oleh seorang Kapolsek berpangkat Kompol dan
posisi Kanit mayoritas belum terisi. Dalam Perpol Nomor 2
Tahun 2021 disebutkan bahwa susunan organisasi untuk
Polres tipe B atau urban dipimpin oleh seorang Kapolsek
berpangkat Kompol, jabatan Kanit diisi oleh seorang perwira
berpangkat AKP, dan posisi jabatan Panit diisi oleh perwira
berpangkat Ipda/Iptu sehingga hal tersebut berpengaruh
terhadap belum optimalnya kinerja polsek dalam
memberikan pengamanan Pilkades 2021 di masa pandemi
Covid-19.
19

2) DSP Personel
Tabel 3.2
Data anggota Polsek Karang Nunggal
DSP (PER
POL 2 RIIL
NO JABATAN TH.2021)
PANGK JM PANG JM
AT LH KAT LH
1 KAPOLSEK KP 1 KP 1
2 WAKAPOLSEK AKP 1 - 0
3 KANIT PROPAM IP 1 - 0
4 BANIT PROPAM BA 3 - 0
5 KASIUM IP 1 BA 1
6 BAMIN BA 3 BA 1
7 BANUM PNS.II/I 3 - 0
8 KASIHUMAS IP 1 - 0
9 BAMIN HUMAS BA 2 - 0
10 KASPKT IP 3 BA 3
11 BASPKT BA 6 BA 2
12 KANIT INTELKAM AKP 1 - 0
13 PANIT OPSNAL IP 1 BA 1
14 PANIT YANMIN IP 1 BA 1
15 PANITMIN IP 1 - 0
16 BANIT INTEL BA 6 BA 2
17 KANIT RESKRIM AKP 1 - 0
18 PANIT OPSNAL IP 8 IPDA 1
19 BANIT RESKRIM BA 10 BA 3
20 KANIT BINMAS AKP 1 - 0
21 PANIT BINMAS IP 2 IPTU 1
22 BANIT BINMAS BA 4 BA 13
23 KANIT SAMAPTA AKP 1 - 0
24 PANIT SAMAPTA IP 8 BA 2
25 BANIT SAMAPTA BA 18 BA 2
26 KANIT LANTAS AKP 1 - 0
27 PANIT LANTAS IP 2 BA 2
28 BANIT LANTAS BA 8 BA 2
JUMLAH 89 38
Sumber data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021

Anggota Polsek Karang Nunggal Polres Tasikmalaya


berjumlah 38 orang, sedang dalam Perpol Nomor 2 Tahun
2021 Tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada
tingkat Kepolisian resor dan Kepolisian sektor jumlah ideal
personel yang berada di bawah polsek tipe B berjumlah 89
20

orang. Dengan demikian jumlah riil personel yang bertugas


di Polsek Karang Nunggal kurang dari setengah jumlah
ideal. Sehingga tentu hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap manajemen Polsek terutama dalam melakukan
pengamanan pilkades 2021 di masa pandemi COVID-19
dalam rangka terpeliharanya keamanan ketertiban
masyarakat.

3) Pengawasan Internal
Dalam fungsi pengawasan, Kanit Propam Polsek Karang
Nunggal masih belum terisi sehingga fungsi pengawasan
belum sepenuhnya optimal. Berikut data ijin cuti dan absensi
anggota Polsek Karang Nunggal bulan Januari 2021 sampai
dengan Juli 2021 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Absensi Anggota Polsek Karang Nunggal
DINAS
NO BLN IJIN CUTI TELAT TK
LUAR
1 JAN - 4 3 4 2
2 FEB - - - 3 2
3 MAR - 2 - 4 2
4 APR - - 7 6 2
5 MEI - 6 5 4 2
6 JUN - - - 2 2
7 JUL - - - 4 2
TOTAL - 12 15 27 14
Sumber data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021

Berdasarkan tabel 3.3 diatas terlihat bahwa masih


banyak nya anggota yang tidak melaksanakan apel pagi dan
pulang lebih awal, serta belum tersedianya alat finger print
untuk mengontrol anggota. Selain itu, ada 2 orang anggota
yang sedang dalam proses sidang disiplin. Fungsi
pengawasan ini sangat diperlukan untuk mengontrol
anggota terutama pada saat pengamanan pilkades yang
rawan terjadinya konflik dan dibutuhkan kehadiran anggota
Polri ditengah masyarakat.
21

4) Pendidikan Personel
Tabel 3.4
Data Dikum Anggota Polsek Karang Nunggal

DIK UM
NO JABATAN
PA BA PNS JML
1 Dikum S2 / S3 - - - -
2 Dikum S1/ D4 1 6 - 7
3 Dikum D3 - - - -
4 Dikum SMA / SLTA 3 28 - 31
JUMLAH 6 34 - 38

Sumber Data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021


Pendidikan umum anggota Polsek Karang Nunggal
Polres Tasikmalaya masih sangat terbatas. Pendidikan
paling tinggi berada pada strata 1 yang berjumlah 7 orang
dari 38 orang anggota yang ada. Disini terlihat bahwa
motivasi anggota di bidang Pendidikan masih sangat
terbatas. Rata-rata anggota Polsek Karang Nunggal sudah
berada di zona nyaman sehingga mereka tidak memiliki
keinginan melanjutkan Pendidikan. Padahal pendidikan
merupakan hal penting sebagai bentuk pengembangan
pengetahuan dan wawasan anggota ketika berhadapan
dengan masyarakat terutama pada saat pengamanan
Pilkades 2021 di masa pandemi COVID-19.

5) Dikbangspes Personel
Tabel 3.5
Data Dikbangspes Anggota Polsek Karang Nunggal

PANGKAT
NO JABATAN
PA BA PNS JML
1 Dikbangspes perwira 2 - - -
2 Dikbangspes bintara - 13 - -
JUMLAH 2 13 - 15
Sumber data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021
Berdasarkan tabel 3.5 tersebut diatas terlihat bahwa
anggota Polsek Karang Nunggal Polres Tasikmalaya belum
22

seluruhnya mengikuti pendidikan kejuruan yang telah


disediakan oleh institusi Polri setiap tahunnya. Hanya 15
orang anggota yang sudah mengikuti Dikbangspes dari
jumlah 38 orang anggota Polsek. Sehingga hal tersebut
berpengaruh terhadap kemampuan personel dalam
melaksanakan pengamanan Pilkades terutama di masa
pandemi Covid-19 yang membutuhkan strategi yang tepat
sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai.

6) Usia Personel
Tabel 3.6
Usia anggota Polsek Karang Nunggal berdasarkan NRP
PANGKAT
NO USIA ANGGOTA
PA BA PNS JML
1 NRP 60 2 4 - 6
2 NRP 70 4 10 - 14
3 NRP 80 - 15 - 15
4 NRP 90 - 3 - 3
JUMLAH 6 32 - 38
Sumber data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021
Berdasarkan tabel 3.6 tersebut diatas terlihat bahwa
setengah dari anggota Polsek Karang Nunggal berusia
diatas 40 tahun dan sudah mendekati masa pensiun
sehingga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja
dan kemampuan personel dalam hal memberikan
pengamanan pilkades 2021 di masa pandemi COVID-19.

7) Perlibatan kekuatan personel dalam Pam Pilkades 2021


Tabel 3.7
Kekuatan Personel dalam Pam Pilkades 2021
NO NAMA SATUAN JUMLAH
1 Pimpinan operasi 2 personel
2 Kawas Ops Res 3 personel
3 Karendal Ops Res 1 personel
4 Ka Renmin Ops Res dan staf 6 personel
5 Ka Min Log Res dan staf 6 personel
6 Ka Pusdal Ops Res dan staf 10 personel
7 Ka Posko Ops Res dan anggota 8 personel
8 Satgas Operasi 119 personel
9 Satgas Polsek 150 personel
23

10Bantuan Brimob 100 personel


11Bantuan TNI 100 personel
12Bantuan Satpol PP 51 personel
JUMLAH 556 Personel
Sumber Data: Bag ops Polres Tasikmalaya Tahun 2021
Berdasarkan tabel 3.9 tersebut diatas bahwa untuk
melaksanakan pengamanan Pilkades 2021 di masa
pandemi COVID-19 menggunakan sistem operasi tingkat
kewilayahan dalam hal ini Polres dengan menggunakan
sandi “Ciwulan Aman 2021”. Perlibatan personel yang ada
dengan melibatkan seluruh personel yang ada di Polres
Tasikmalaya. Namun dalam hal ini Polsek merupakan garda
terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam Pilkades 2021.

8) Kekuatan Personel dalam Pam TPS di Polsek


Tabel 3.8
Perlibatan Anggota Polsek dalam Pam TPS
NO NAMA PANGKAT TUGAS
1 DIDIN KOMPOL Kasatgas Polsek
2 HAKUL AIPDA Min Satgas
3 AGUS SAEPUL IPDA PA Satgas
4 YADI PRIYADI IPDA SDA
5 RIKI KROSANI AIPDA SDA
DESA CIDADAP
1 M. MULYANTO BRIPKA TPS 1&2
2 FERI SISWAN BRIPKA TPS 3&4
3 MAMUN IRAWA BRIPKA TPS 4&5
4 HENDI GUNTA BRIPKA TPS 6&7&8
5 DANI ASWAN BRIG TPS 9&10
DESA CIKUYA
1 LUKMAN AIPTU TPS 1&2
2 SAELAN S AIPTU TPS 3&4
3 ROY GILBERT BRIPKA TPS 4&5
4 BERNI BRIPKA TPS 6&7&8
5 AGUNG H BRIG TPS9&10&11
DESA CIKUJANG
1 EDI S AIPTU TPS 1
2 ABU TOHIR AIPDA TPS 3&4
3 FAJAR BRIPKA TPS 5
4 ADITIA BRIPKA TPS 6
5 ACEP NUGRAH BRIG TPS 7
Sumber Data: Bag Ops Polres Tasikmalaya Tahun 2021
24

Berdasarkan tabel tersebut diatas terlihat bahwa dari surat


perintah yang telah dibuat bahwa mayoritas 1 orang anggota
bertugas melakukan pengamanan dua sampai tiga TPS. Tentu
hal tersebut bukanlah hal yang mudah terutama pada saat
pandemi COVID-19 yang memerlukan kehadiran anggota untuk
mengawasi berjalankan pemilihan secara tertib serta patuh nya
masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga
tidak terjadi cluster baru Covid-19.

9) Lokasi Desa, jumlah penduduk dan calon Kepala Desa


yang melaksanakan Pilkades Tahun 2021 di Wilayah
Hukum Polsek Karang Nunggal

Tabel 3.9
Perlibatan Anggota Polsek dalam Pam TPS
NAMA JUMLAH NAMA CALON
NO KET.
DESA PNDDUK KADES
1 2 3 4 5
Mudi Sujana No Urut 1
Otong E alias Gunawan No Urut 2
1 Cidadap 5.320
Suhendar Alias Said No Urut 3
Olih No Urut 4
Yudha heryadi No Urut 1
Maryono, S.H. No Urut 2
2 Cikupa 6.894 Suherman No Urut 3
Asep Andri No Urut 4
Ateng Zaelani No Urut 5
Edi Karmedi No Urut 1
Hendra Permana, S.Pd No Urut 2
3 Kujang 4.549
Dian Hidayat, S.Sos No Urut 3
Ayip Ramdani No Urut 4
Sumber Data: Kecamatan Karang Nunggal Tahun 2021

Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa ada 3 desa


yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa pada Tahun
2021 yang terdiri dari Desa Cidadap dengan jumlah penduduk
5.320 yang diikuti oleh 4 Calon Kepala Desa selanjutnya, Desa
Cikupa dengan jumlah penduduk 6.894 yang diikuti oleh 5 Calon
Kepala Desa, dan terakhir ada Desa Kujang dengan jumlah
penduduk 4.549 yang diikuti oleh 4 Calon Kepala Desa. Dari data
25

tersebut di atas yang memiliki jumlah penduduk terbesar dan


calon kandidat Kepala Desa adalah desa Cikupa sehingga terkait
pemetaan dan penempatan personil mendapatkan perhatian lebih
dengan asumsi semakin banyak pemilih dan yang dipilih akan
semakin tinggi tingkat kerawanan dan potensi konflik yang
ditimbulkannya.

10) Pola Personel Pengamanan Jumlah Pemilih dan Jumlah


TPS dalam Pilkades Tahun 2021 di Wilayah Hukum
Polsek Karang Nunggal

Tabel 3.10
Perlibatan Anggota Polsek dalam Pam TPS
NAMA JUMLAH JMLH
NO NAMA PERS POLRI
DESA PEMILIH TPS
1 2 3 4 5
BRIPKA M. MULYANTO
1.490 4.Tps
BRIPKA FERI S.
BRIPKA M. IRAWAN
1 CIDADAP BRIPKA H. GUNTARA 1.815 4.Tps
BRIPTU PARIS A. F.
BRIPKA DANI A. R.,S.H 568 2.Tps
JUMLAH 3.873 10.Tps
AIPTU LUKMAN S. 1.350 3.Tps
AIPTU SAELAN S.
1.936 4.Tps
BRIPDA R. GIBERT S.
2 CIKUPA
BRIPKA BERNI N.,S.H
1.798 4.Tps
BRIPKA AGUNG H.
JUMLAH 5.084 11.Tps
AIPDA EDI SURYANA 971 2.Tps
AIPTU ABU TOHIR
1.310 3.Tps
BRIPDA FAJAR M.
3 KUJANG
BRIGADIR ADITIA D.H.
960 2.Tps
BRIPDA A. A.MAULANA
JUMLAH 3.241 7.Tps
JUMLAH KESELURUHAN 12.198 28.Tps
Sumber Data: Kecamatan Karang Nunggal Tahun 2021

Berdasarkan tabel tersebut diatas terlihat bahwa pola


pengamanan TPS belum sepenuhnya optimal dimana pola
pengamanan TPS dibeberapa tempat dengan resiko yang
26

rawan seperti desa cikupa yang sejak awal terjadi konflik


diisi oleh 1 orang personel yang mengamankan 3 TPS.
11) Pola Personel Pengamanan Jumlah Pemilih dan Jumlah
TPS dalam Pilkades Tahun 2021 di Wilayah Hukum
Polsek Karang Nunggal

Tabel 3.11
Perlibatan Anggota Polsek dalam Pam TPS
PERS.
NO TAHAPAN PILKADES WAKTU KET.
PAM
1 2 3 4 5
1 Pengumuman dan 28 Jan -
pendaftaran balon Kades 6 Feb
2 Perpanjangan pendaftaran 8 Feb
Calon Kades (pendafatar s.d.
calon Kades kurang dari 2) 3 Mar
3 Penyaringan, penelitian 4 Mar
kelengkapan berkas s.d.
persyaratan balon Kades 27 Mar
4 Pendaftaran Hak Pilih 4-26 Mar 111 1/6
5 Penetapan calon Kades 27 Mar 111 1/6
6 Pengumuman & pengundian 27 Mar 111 1/6
nomor urut calon Kades
Kampanye calon Kades 29 Mar- 226 1/3
7
3 Apr
8 Masa tenang 5-7 Apr 111 1/6
Pelaks, Pngutan, Pnghitngan, 8 Apr 306 1/2
9 Pngmuman, Penetapan
Calon Kades Terpilih
Penyampaian keberatan thd 9-12 Apr 111 1/6
10
penetapan hasil pemilihan
Pelaporan panitia pemilihan 13-17 111 1/6
11 kepada BPD tentang calon Apr
Kades terpilih
Pelaporan BPD kepada 19- 111 1/6
12 Bupati melalui Camat tentang 27 Apr
calon Kades terpilih
Pelaporan camat kepada 28 Apr 111 1/6
13
Bupati calon Kades terpilih
Penerbitan SK Bupati tentang 29 Apr- 111 1/6
14 pengangkatan calon Kades 18 Mei
terpilih
15 Pelantikan Kades terpilih 21 Jun 226 1/3

Sumber Data: Kecamatan Karang Nunggal Tahun 2021


27

Berdasarkan data tabel tersebut di atas dapat ditarik


kesimpulan operasi pengamanan Pilkades Tahun 2021 dimulai
pada tanggal 28 Januari 2021 sampai dengan tanggal 21 Juni
2021 sehingga kurang lebih selama 5 (enam) bulan Personel Polri
melaksanakan prioritas dalam operasi pengamanan Pilkades
2021 dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan
antisipasi kegiatan pesta demokrasi Pilkades 2021 menjadi
cluster baru penyebaran virus COVID-19.

12) Perolehan Hasil Suara Cakades Tahun 2021 di Wilayah


Hukum Polsek Karang Nunggal

Tabel 3.12
Perolehan Hasil Suara Pilkades 2021
Perolehan Suara
N Nama Ke
Nama Cakades Tdk Ru-
o Desa Sah t
Sah sak
1 2 3 4 5 6 7
1 Cidadap Mudi Sujana 828
Cidadap Otong E a 953
Cidadap Suhendar Alias Said 1.093
Cidadap Olih 237
3.111 13 -
2 Cikupa Yudha heryadi 1.005
Cikupa Maryono, S.H. 904
Cikupa Suherman 407
Cikupa Asep Andri 298
Cikupa Ateng Zaelani 1.005
3.619 20 -
3 Kujang Edi Karmedi 862
Kujang Hendra Permana 926
Kujang Dian Hidayat, S.Sos 417
Kujang Ayip Ramdani 349
2.554 31 -
Sumber Data: Kecamatan Karang Nunggal Tahun 2021
Berdasarkan tabel tersebut diatas bahwa sesuai dengan
pasal 24 Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 10 Tahun 2021
Tentang pedoman penyelenggaraan pemilihan kepala desa
dalam masa pandemi Covid-19 bahwa pelantikan kepala desa
terpilih dilaksanakan secara langsung atau virtual, dalam hal ini
28

pelatikan dilakukan secara virtual pada tanggal 21 Juni 2021 di


aula kecamatan Karang Nunggal dengan penerapan protokol
kesehakatan. Dengan pengawalan dan pengamanan dari
Anggota Polsek Karang Nunggal, Anggota Koramil 1215 Karang
Nunggal dan Satpol PP Kecamatan.

b. Anggaran
Ketersediaan anggaran yang memadai merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi bagaimana suatu kegiatan dapat
terlaksana dengan baik. Pemanfaatan anggaran diluar dari
rencana kebutuhan menjadikan efektifitas serta efisiensi kegiatan
tidak tercapai. Berikut penulis sampaikan anggaran DIPA polsek
Karang Nunggal pada tahun 2020 dan tahun 2021. Serta
anggaran yang dipergunakan dalam pengamanan Pilkades 2021
dimana anggaran tersebut merupakan hibah yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah.

1) Anggaran Polsek Karang Nunggal

Tabel 3.13
Anggaran DIPA Polsek Karang Nunggal
NO DIPA PAGU (Rp)
1 Tahun 2020 Rp. 711.323.600,-
2 Tahun 2021 Rp. 805.209.000,-
Sumber Data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021

Polsek Karang Nunggal Polres Tasikmalaya mendapat


dukungan anggaran DIPA tahun 2021 sebesar Rp. 805.209.000,-
. Secara umum mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya namun ada beberapa kegiatan yang di tahun
sebelumnya ada dalam DIPA menjadi tidak ada seperti misalnya
Dukungan pulsa untuk bhabinkamtibmas. Padahal anggaran
tersebut sangat diperlukan untuk membantu kelancaran
pelaksanaan tugas bhabinkamtibmas di lapangan terutama pada
saat pemilihan kepala desa di masa pandemi COVID-19.
29

2) Anggaran Pam Pilkades 2021

Tabel 3.14
Data Pengajuan dan Realisasi Anggaran Pam Pilkades
NO Pengajuan Permohonan Realisasi
1. - Kampanye Tahap pungut Rp. 350.000.000,-
Rp. 350.000.000,-
- Pam Pelantikan
Rp. 200.000.000,-
- Pam pencegahan COVID
Rp. 75.000.000,-
- Harkamtibmas
Rp. 100.000.000,-
- Pengadaan Mebeulair
Rp. 50.000.000,-
- Sosialisasi Pencegahan
COVID dlm Pilkades
Rp. 25.000.000
Jumlah Rp. 800.000.000,- Rp. 350.000.00,-
Sumber Data: Sie Keu Polres Tasikmalaya Tahun 2021

Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa jumlah


permohonan pengajuan anggaran untuk pengamanan
Pilkades 2021 di masa pandemi COVID 19 masih belum
sesuai dengan realisasi anggaran hibah yang diterima dari
Pemerintah Daerah. Tentu, dalam pengamanan Pilkades
2021 di masa pandemi COVID-19 ini akan lebih banyak bila
dibandingkan dengan kebutuhan anggaran pengamanan
sebelum adanya pandemi, faktor-faktor yang mempengaruhi
penambahan kebutuhan biaya pengamanan Pilkades 2021
terdiri dari peralatan mitigasi penyebaran Virus Corona
(COVID-19) seperti; masker, sarung tangan, face shild, hand
sanitizer, thermo scanner, disinfektan dan multivitamin serta
kelengkapan APD (Alat Pelindung Diri).
30

Tabel 3.15
Angaran Pam Pilkades Setiap Tahapan
NO KEGIATAN JUMLAH
Tahap Kampanye
1 Uang saku 250 pers x 6 Rp.42.000.000,-
hari x Rp.28.000,-
2 Uang makan 250 pers x 6 Rp.112.500.000,-
hari x Rp. 75.000,-
3 Dana Satuan 250 pers x 6 Rp. 7.500.000,-
hari x Rp. 5.000,-
JUMLAH Rp. 162.000.000.-
Tahap Pemilihan
Pers Polres
1 Uang saku 460 pers x 3 Rp. 38.640.000,-
hari x Rp.28.000,-
2 Uang makan 460 pers x 3 Rp. 103.500.000,-
hari x Rp.75.000,-
3 Dana Satuan 460 pers x 3 Rp. 7.245.000,-
hari x Rp. 5.250,-
JUMLAH Rp. 149.385.000,-
Tahap Penghitungan
BKO Brimob
1 Uang saku 110 pers x 3 Rp. 9240.000,-
hari x Rp.28.000,-
2 Uang Makan 110 pers x 3 Rp. 24.750.000,-
hari x Rp. 75.000,-
3 Dana satuan 110 pers x 3 Rp. 4.620.000,-
hari x Rp. 14.000,-
JUMLAH Rp. 38.610.000,-
TOTAL Rp. 349.995.000,-
Sumber Data: Sie Keu Polres Tasikmalaya Tahun 2021
Dalam rangka mendukung pelaksanaan pengamanan Pilkades
2021 di masa pandemi COVID-19 ini indeks anggaran untuk
operasi sebesar Rp. 123.000 per hari per orang yang terdiri dari
uang saku Rp. 28.000,- uang makan Rp.75.000,- dana satuan
Rp.14.000,- dan bekal kesehatan Rp.6.000,-. Apabila dilihat dari
tabel diatas terlihat bahwa dukungan anggaran yang dilakukan
untuk pengamanan Pilkades 2021 di masa Pandemi COVID-19
masih belum optimal yakni masih belum sesuai dengan indeks
yang ada. Selain itu seharusnya dalam indeks operasi, bekal
kesehatan diperlukan terutama saat pandemi COVID-19 seperti
sekarang dimana anggota yang berada di lapangan kelelahan
sehingga sangat mudah terkena penyakit.
31

c. Sarana Prasana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Polsek Karang Nunggal
Polres Tasikmalaya TA. 2021 untuk menunjang pelaksanan tugas
sehari-hari terutama pada saat pemilihan kepala desa di masa
pandemi COVID-19 sebagai berikut :

1) Sarana Prasarana kantor


Tabel 3.16
Data Sarpras Polsek Karang Nunggal
JM KONDISI
NO JENIS BARANG KET
LH B RR RB
1 2 3 4 5 6 7
1 KENDARAAN R4 3 3 - -
2 KENDARAAN R2 18 15 2 1
3 KOMPUTER 10 10 - -
4 PRINTER 11 11 - -
5 HT 16 16 - -
6 PEMINDAI BARCODE - - - -
7 ALAT FINGERPRINT - - - -
8 KAMERA - - - -
9 MESIN FOTOCOPY 1 1 - -
10 MS KEKANIK HC-52 - - - -
11 LEMARI BRANKAS - - - -
12 FILLING CABINET - - - -
13 PENGHANCUR KERTAS - - - -
14 NOTEBOOK - - - -
15 VIDEO STREAMING - - - -
16 PRNGKT FORENSIK 1 1 - -
17 PULPEN RECORDER - - - -
18 DRONE - - - -
Sumber Data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021

Berdasarkan data pada tabel 3.10 terlihat bahwa sarana


prasarana yang dimiliki oleh Polsek Karang Nunggal masih jauh
dari kata optimal. Masih banyaknya barang-barang yang belum
dimiliki oleh Polsek Karang Nunggal dalam mendukung
pelaksanaan tugas anggota. Beberapa dari peralatan tersebut
juga diperlukan dalam melakukan pengamanan pilkades 2021
dimasa pandemi COVID-19.
32

2) Sarana prasana pengamanan Pilkades


Tabel 3.17
Sarpras pendukung pengamanan Pilkades
NO URAIAN JUMLAH
1 Tongkat T Pengadaan sendiri
2 HT 12 buah
3 Rompi Pengadaan sendiri
4 Jas hujan Pengadaan sendiri
5 Vitamin Pengadaan sendiri
6 Masker medis Pengadaan sendiri
7 Hand sanitizer Pengadaan sendiri
8 APD Tidak ada
9 Face shield Pengadaan sendiri
Sumber Data: Polsek Karang Nunggal Tahun 2021

Berdasarkan tabel tersebut diatas terlihat bahwa belum


optimalnya sarana prasarana yang dimiliki oleh Polsek Karang
Nunggal dalam melaksanakan pengamanan Pilkades di masa
pandemi COVID-19. Dimana alat-alat yang digunakan anggota
untuk mendukung pelaksanan pengamanan belum sepenuhnya
disediakan oleh dinas. Sehingga untuk melindungi diri dari
COVID-19 pada saat pengamanan pilkades maka anggota
melakukan pengadaan sendiri seperti masker, handsinitezer dan
fece shield. Dalam melakukan pengamanan pilkades di masa
pandemi COVID-19 ini juga dibutuhkan sarana prasarana untuk
menerapkan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan
handsanitezer yang mana dari semua TPS yang ada tidak ada
satu pun yang dilengkapi dengan alat-alat penunjang penerapan
protokol kesehatan.

d. Metode
Metode yang digunakan dalam melakukan pengamanan Pilkades
2021 dimasa pandemi COVID-19 mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian sebagai
berikut:
33

a. Tahap Persiapan
1) Melakukan koordinasi dengan Kecamatan terkait Jadwal
Pilkades yang dikeluarkan oleh KPU;

2) Membuat Timesline proses pentahapan Pilkades;

3) Melakukan koordinasi terkait data daftar pemilih dan jumlah


TPS yang berpotensi timbul kerawanan Pilkades;

4) Memprofiling data bakal Calon / Calon Kepala Desa dan


melakukan penggalangan dengan melibatkan simpatisan
dan tim sukses;

5) Membuat buku saku Pilkades sebagai pedoman bagi


anggota dalam melaksanakan pengamanan.

b. Tahap Pengorganisasian

1) Mengajukan Daftar anggota yang terlibat dalam surat


perintah tugas termasuk penambahan BKO Brimob;

2) Melaksanakan kesepakatan bersama dengan Kecamatan,


Koramil dan Satgas COVID-19.

3) Melaksanakan rapat koordinasi antar fungsi maupun antar


instansi terkait;

4) Melaksanakan latihan pra operasi yang diadakan oleh


Polres(Latpraops);

c. Tahap Pelaksanaan

1) Pengamanan kegiatan pentahapan kampanye;


2) Pengamanan pemungutan suara dan penghitungan suara di
TPS/Desa;
3) Pengamanan pelantikan dan pengambilan sumpah Kepala
Desa terpilih Tahun 2021;
34

d. Tahap Konsolidasi

1) Belum dilakukannya tahap Analisa dan evaluasi terhadap


kegiatan pengamanan Pilkades yang telah dilaksanakan.

13. Implikasi
Berdasarkan uraian kondisi faktual, maka dapat dijabarkan
implikasi masing-masing variabel terhadap variabel yang lainnya
sebagai berikut:
a. Belum optimalnya manajemen Polsek Urban terhadap
pengamanan Pilkades 2021 di masa pandemi COVID-19 (variabel
1 terhadap variabel 2) :
1) Masih banyak nya masyarakat yang melanggar protokol
kesehatan pada saat kampanye dan atau pemungutan
suara;
2) Kurangnya kehadiran anggota dalam setiap pentahapan
Pilkades;
3) Kurangnya kemampuan anggota dalam melakukan
penggalangan terhadap calon kepala desa dan para
simpatisan.

b. Belum optimalnya manajemen Polsek Urban terhadap


terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat (variabel 1
terhadap variabel 3):
1) Terjadinya konflik diantara para simpatisan calon kepala
desa;
2) Kurang nya deteksi dini yang dilakukan oleh Polsek sebagai
basis deteksi.
BAB IV
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

14. Pengaruh Lingkungan Strategis

a. Umum
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa Kepolisian
berfungsi untuk memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, memberikan perlindungan
pengayoman serta pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan
Undang-undang tersebut maka jelaslah bahwa keamanan
ketertiban serta keselamatan masyarakat menjadi tanggung
jawab Kepolisian. Keamanan dan ketertiban masyarakat
merupakan suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu
prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam
rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh
terjaminnya keamanan, ketertiban dan penegakan hukum serta
terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan
membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan
masyarakat dalam menangkal, mencegah serta menanggulangi
segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan
lainnya yang meresahkan masyarakat.
Dalam hal ini Kepolisian merupakan alat negara yang
bertugas untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
yang hasil akhirnya mencapai ketertiban hukum dan ketertiban
sosial. Untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak dapat bekerja sendiri
namun memerlukan kerjasama dengan pihak terkait melalui
komunikasi, koordinasi dan kolaborasi yang baik sehingga
masyarakat merasa aman.
Salah satu bentuk agenda kegiatan yang memerlukan
sinergitas yang baik antara Kepolisian dengan pihak lain yaitu

35
36

yang berkaitan dengan pesta demokrasi yang merupakan sarana


pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dengan kata lain, pemilu adalah sarana bagi rakyat untuk
menjalankan kedaulatan dan merupakan sebuah bagian dari
proses demokrasi. Secara teoritis pemilihan umum dianggap
merupakan tahap paling awal dari berbagai rangkaian kehidupan
tata negara yang demokratis.
Agenda pesta demokrasi ini dilakukan mulai pada tingkat
nasional, lokal sampai kepada lingkup desa karena dengan
adanya pemilu ini merupakan suatu mekanisme perpindahan
kekuasan politik secara damai dimana legitimasi kekuasaan
seseorang tidak didapatkan dengan cara kekerasan, serta melalui
pesta demokrasi ini memberikan ruang kebebasan bagi individu
untuk memilih pimpinannya yang dianggap dapat mewakili
harapan dari masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan
kepentingannya.
Sehingga pemilu merupakan motor penggerak mekanisme
sistem politik Indonesia. Pesta demokrasi ini melibatkan seluruh
rakyat, dan rakyat dapat menyampaikan keinginan dalam politik
atau sistem kenegaraan. Dalam kondisi demikian, tentu terdapat
berbagai kepentingan yang dapat memecah belah masyarakat
yang rentan terjadinya konflik sehingga dibutuhkan peran serta
Kepolisian dan pihak terkait dalam hal ini sinergitas Polri dengan
TNI, KPU, BAWASLU, Pemerintah Daerah serta pihak terkait
lainnya yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat, karena dalam setiap proses pesta
demokrasi baik itu pemilihan dalam lingkup nasional seperti
pemilihan Presiden, Pilkada sampai kepada lingkup terkecil
masyarakat yaitu pemilihan kepala desa pasti memiliki potensi
gangguan keamanan yang harus diantisipasi agar keamanan dan
37

ketertiban masyarakat dapat terus terpelihara.


b. Nasional
Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara
yang bertugas untuk memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Tugas tersebut harus tetap dilaksanakan dalam segala keadaan
termasuk dalam hal ini pandemi COVID-19 yang telah
mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat.
Tantangan Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat dari segala bentuk pelanggaran dan gangguan
keamanan semakin komplek terutama di masa pandemi COVID-
19. Selain petugas kesehatan, Polri juga merupakan garda
terdepan dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran
COVID-19 dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh elemen
masyarakat tentang bahaya COVID-19, meningkatkan
kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan,
membentuk kampung tangguh COVID-19, melakukan razia dan
patroli terhadap pelanggar protokol kesehatan, sosialisasi vaksin
dan sebagainya yang semua itu merupakan bentuk
tanggungjawab Polri dalam memelihara keamanan masyarakat
dimana keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi.
Dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di
masa pandemi COVID-19 Polri diberikan beban tugas dan
tanggung jawab yang besar untuk mendukung program dan
kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan segala bentuk
permasalahan yang terjadi di lingkup nasional terutama pada saat
ini yang berkaitan dengan pandemi COVID-19 yang sangat
mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat baik itu dari
sosial, ekonomi hingga kriminalitas yang semakin tinggi pasca
pandemi COVID-19. Dalam hal ini, pada saat ulang tahun
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ke-75 pada 1 Juli
2021, Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo meminta
38

seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk


berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah dalam
penanganan COVID-19. Presiden juga menyampaikan apresiasi
yang setinggi-tingginya terhadap kerja keras yang telah dilakukan
oleh jajaran Kepolisian, bekerjasama dengan pihak terkait lainnya
dalam mendukung upaya penanganan pandemi COVID-19
selama ini. Karena selain melaksanakan tugas utamanya,
anggota Kepolisian masih diberikan beban tanggungjawab besar
yang berkaitan dengan penanganan COVID-19.
Pandemi COVID-19 ini merupakan isu nasional bahkan dunia
yang mempengaruhi segala aspek kehidupan baik itu ekonomi,
sosial, politik. Dengan adanya Pandemi COVID-19 ini menambah
beban dan tanggungjawab Polri selain untuk memberikan
himbauan kepada masyarakat terkait dengan penerapan protokol
kesehatan, Tugas Polri juga untuk melakukan penyelidikan dan
peyidikan pelangaran hukum yang khususnya berkaitan dengan
penanganan COVID-19. Selain itu, pandemi COVID-19 ini pun
menyebabkan angka kemiskinan meningkat, sehingga tingkat
kemiskinan yang meningkat tersebut tentu akan berbanding lurus
dengan tinggi nya angka kriminalitas. Tingkat kriminalitas di
Indonesia mengalami peningkatan yang siginifikan di masa
pandemi COVID-19 yang menimbulkan keresahan masyarakat.
Penyebabnya tidak lain karena banyaknya korban PHK dan
pembebasan narapidana oleh pemerintah terkait penyebaran
COVID-19 yang menimbulkan pro kontra di masyarakat.
Jenis kejahatan yang sering terjadi di masa pandemi COVID-
19 ini salah satunya yakni kejahatan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebab tidak dapat
dipungkiri bahwa dengan adanya pembatasan sosial berskala
besar yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran COVID-
19 berdampak pada hilangnya mata pencaharian orang. Dalam
mengatasi segala permasalahan yang terjadi, diperlukan
keaktifan anggota Kepolisian dalam melakukan deteksi dini
39

terhadap segala bentuk gangguan dan pelanggaran hukum yang


meresahkan masyarakat.

c. Lokal
Dalam menjalankan tugas dan fungsi Kepolisian, seorang
anggota Polri dituntut untuk selalu berada ditengah masyarakat.
Pandemi COVID-19 mengharuskan anggota Polri untuk menjadi
garda terdepan sebagai pelindung pengayom dan pelayanan
masyarakat dimana keselamatan masyarakat merupakan hukum
yang tertinggi. Di tengah pandemi COVID-19 tantangan Polri
menjadi semakin kompleks dalam hal anggota Kepolisian
diberikan tugas dan tanggung jawab untuk ikut serta membantu
menanggulangi COVID-19. Dengan kompleksnya tugas dan
tanggung jawab Polri di masa pandemi COVID-19 ditambah
dengan adanya agenda politik yang merupakan salah satu bentuk
upaya mendukung pembangunan daerah yaitu pemilihan kepala
desa serentak yang dilaksanakan pada tahun 2021. Dalam hal ini
masyarakat berada dalam posisi dilema antara memenuhi hak
demokrasi atau mengutamakan keselamatan jiwa.
Anggota Kepolisian memiliki kewajiban untuk memberikan
himbauan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol
kesehatan pada saat melakukan pemilihan kepala desa.
Pemilihan kepala desa menjadi hal yang penting tidak kalah
pentingnya dengan pemilihan calon pimpinan lainnya karena
justru melalui perangkat desa masyarakat memiliki kepentingan
yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sehingga
seringkali pemilihan kepala desa ini menjadi lebih kompleks pola
pengamanannya dibandingkan dengan pengamanan calon
pimpinan lainnya. Maka dari itu dibutuhkan anggota Polri yang
profesional dan memiliki kinerja yang baik, serta didukung dengan
sarana prasarana penunjang untuk mampu menghadapi segala
tantangan yang berkembang di tengah masyarakat pada saat
setiap proses pentahapan Pilkades di masa pandemi COVID-19
40

yakni pada saat pelaksanaan pengamanan pilkades tersebut


anggota Kepolisian harus memastikan bahwa pengamanan dapat
berjalan dengan kondusif serta masyarakat yang melaksanakan
pemilihan tetap menerapkan protokol kesehatan hal tersebut
merupakan salah satu bentuk upaya Polri dalam mendukung
proses pembangunan daerah serta melaksanakan tugas dan
kewajiban anggota Polri sesuai dengan Undang-undang.

15. Faktor Internal


Faktor internal mempengaruhi terbentuknya strenghts and
weakness dimana faktor-faktor ini menyangkut dengan kondisi yang
terjadi di dalam organisasi. Faktor internal organisasi ini ada 2 yaitu
faktor pendorong yakni kekuatan dan faktor penghambat organisasi
yakni kelemahan yang kedua nya merupakan faktor yang berada dalam
kendali organisasi, Adapun faktor-faktor tersebut sebagai berikut:

a. Kekuatan

1) Adanya SOP renpam Pilkades 2021;


Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengamanan
Pilkades 2021 merupakan sebuah standarisasi sebagai
pedomanan pelaksanaan tugas bagi anggota Kepolisian
dalam melaksanakan tugas di lapangan.

2) Buku Saku Pilkades;


Buku saku Pilkades ini merupakan pedoman bagi anggota
dalam melaksanakan tugas sehingga anggota lebih
memahami akan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam buku
saku Pilkades terdapat juga tahapan pemilihan kepala desa
serta potensi kerawanan yang mungkin terjadi.
41

3) Adanya pelatihan / simulasi Pilkades 2021;


Adanya Pelatihan / simulasi Pilkades merupakan kegiatan
yang bertujuan untuk melatih kesiapan personel Polri
dengan kondisi apapun terkait operasi pengamanan
Pilkades.

4) Adanya surat perintah tugas Pengamanan Pilkades 2021;


Adanya surat perintah tugas merupakan landasan
operasional sebagai dasar bagi anggota dalam
melaksanakan pengamanan.

5) Alat transportasi Bhabinkamtibmas yang memadai;


Adanya alat tranportasi Bhabinkamtibmas yang memadai
sangat membantu dalam mobilisasi dan sewaktu-waktu
dibutuhkan sehingga menjadi unit reaksi cepat.

b. Kelemahan
1) Kurangnya SDM sesuai DSP;
Kurangnya personel / SDM pada Polsek Karang Nunggal
berakibat kurang maksimalnya pelaksanaan tugas pokok.

2) Tidak adanya dukungan APD dari dinas;


Tidak adanya dukungan APD dari dinas berakibat personel
yang melaksanakan tugas pengamanan Pilkades 2021
berpotensi terpapar virus COVID-19.

3) Banyaknya personel Polsek yang sudah lanjut usia;


Kegiatan operasi pengamanan Pilkades 2021 merupakan
kegiatan di lapangan yang memerlukan fisik dan stamina,
sehingga usia personel sangat berpengaruh terhadap
produktivitas kerja anggota dalam melaksanakan
pengamanan.
42

4) Minimnya pendidikan personel;


Minimnya pendidikan personel dapat berpengaruh terhadap
proses pengambilan keputusan anggota pada saat
berhadapan dengan masyarakat terutama saat pelaksanaan
operasi pengamanan Pilkades 2021.

5) Bhabinkamtibmas merangkap di beberapa desa;


Kekurangan petugas Bhabinkamtibmas berakibat kurang
maksimalnya pelaksanaan tugas, dimana terdapat beberapa
desa yang di rangkap oleh satu bhabinkamtibmas.

16. Faktor Eksternal


Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities
and threats. Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi
di luar organisasi yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan
organisasi, faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Peluang

1) Terbentuknya gugus tugas (satgas COVID-19);


Gugus tugas (satgas COVID-19) merupakan pendukung
tugas Kepolisan dalam pengamanan Pilkades-2021 di masa
pandemi COVID-19 dimana Polri harus tetap memastikan
bahwa masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan
pada saat melakukan pemilihan calon kepala desa.

2) Dukungan Tomas, Toga dan Todat;


Dukungan dari tokoh masyarakat, agama, adat merupakan
dukungan Polri dalam mempengaruhi masyarakat untuk
mewujudkan harkamtibmas yang kondusif.

3) Dukungan dari Kecamatan;


Dukungan dari Kecamatan merupakan bentuk dukungan
kepada Polri dalam melaksanakan tugas pokoknya.
43

4) Sinergitas kemitraan TNI-Polri;


Sinergitas kemitraan TNI-Polri sangat dibutuhkan dalam
melaksanakan pengamanan Pilkades-2021 di masa
pandemi COVID-19 karena dalam hal ini Polri tidak dapat
bekerja sendiri dalam melakukan deteksi dini terhadap
terjadinya potensi konflik yang berkembang di masyarakat.

5) Hibah uang pengamanan Pilkades 2021;


Bantuan hibah uang pengamanan Pilkades 2021
merupakan dukungan bagi petugas dalam tugas operasi
pengamanan.

b. Ancaman
1) Meningkatnya angka golput;
Meningkatnya angka golput karena masyarakat merasa
khawatir akan terpapar COVID-19 pada saat melakukan
pencoblosan calon kepala desa.

2) Meningkatnya pelanggaran protokol kesehatan;


Pelanggaran protokol kesehatan bisa menjadikan Pilkades
2021 sebagai cluster baru penyebaran virus COVID-19.

3) Kurangnya sarpras yang mendukung prokes;


Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung prokes
berpotensi terpaparnya personel yang melaksanakan tugas
pokok pengamanan Pilkades 2021.

4) Meningkatnya hoax dan ujaran kebencian;


Hoax (berita bohong) dan ujaran kebencian yang disebarkan
berpotensi mengancam pesta demokrasi yang langsung,
aman, bebas dan rahasia.

5) Adanya LSM yang rasis;


Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang rasis
merupakan potensi gangguan kamtibmas.
44

BAB V
KONDISI IDEAL

17. Umum
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan / atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pemimpin di desa adalah Kepala Desa yaitu
pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan
kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Kepala
Desa dipilih oleh warganya secara langsung melalui kegiatan pemilihan
kepala desa yaitu perwujudan dari pelaksanaan kedaulatan rakyat di
desa dalam rangka memilih kepala desa yang bersifat langsung, jujur,
dan adil.
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) merupakan pesta demokrasi di
tingkat desa, dimana masyarakat desa dapat berpartisipasi dengan
memberikan suara untuk memilih calon Kepala Desa yang bertanggung
jawab serta dapat mengembangkan desa tersebut. Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017 tentang Pemilihan Kepala
Desa yang dilaksanakan saat ini perlu penyesuaian dengan dinamika
sosiologis akibat bencana non alam yaitu pandemi Corona Virus
Disease 2019 sehingga Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut juga
mengalami perubahan dan penyesuaian dan diubah menjadi Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2020 tentang Pemilihan Kepala
Desa.
Pada masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, Pemerintah
Daerah dalam melaksanakan tahapan pemilihan Kepala Desa perlu

44
45

melakukan beberapa penegakan protokol kesehatan untuk mencegah


aktivitas yang menimbulkan penyebaran / penularan Corona Virus
Disease 2019 yang membahayakan kesehatan masyarakat dalam
proses Pilkades. Panitia pemilihan Kepala Desa memiliki tugas berupa
Merencanakan mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengawasi
dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan. Dalam
Permendagri di atas disebutkan tugas bahwa panitia pemilih pada
pasal 9 huruf a yaitu sebagai pelaksana Pilkades dan juga sebagai
pengawas dalam Pilkades.
Potensi timbulnya konflik Pilkades sangat besar dimana
konfrontasi pendukung calon Kepala Desa yang secara tatap muka
saling memperjuangkan kemenangan calon masing-masing yang
fanatisme yang berkepanjangan. Pada umumnya konflik Pilkades
diawali dengan ketidakpuasan, berbagai rasa atas kemenangan calon
terpilih akan adanya kecurangan dan manipulasi sebagai akibat dari
perolehan suara yang sangat ketat dan reaksi sejumlah pihak yang
berkepentingan atas kasus ini cenderung berlebihan. Potensi-potensi
konflik yang ditimbulkan dari kegiatan Pilkades tentu sangat
mengganggu upaya-upaya Polri dalam mewujudkan pemeliharaan
kamtibmas secara kondusif. Adapun upaya-upaya Polri dalam
meminimalkan terjadinya potensi konflik dari kegiatan Pilkades adalah
dengan mengoptimalkan persiapannya melalui rencana pengamanan
Pilkades.
Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat pada Tahun 2021
melaksanakan pengamanan Pilkades secara serentak yang berada
diwilayah hukum Polres Tasikmalaya. Perencanaan pengamanan
Pilkades Tahun 2021 telah disusun dan dipersiapkan secara optimal
termasuk juga pembuatan surat perintah kepada Kapolsek Jajaran
Polres Tasikmalaya yang terlibat pengamanan Pilkades agar
mempersiapkan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian serta
pengendalian secara maksimal dengan memberdayakan sumber-
sumber daya organisasi yang ada di tingkat Polsek. Sumber-sumber
daya organisasi pada Polsek Urban berupa kesiap siagaan personel
46

Polsek, ketersediaan sarana dan prasarana dalam mendukung


serangkaian pengamanan Pilkades serta alokasi anggaran yang
memadai.
Adapun kondisi ideal atau yang diharapkan terkait optimalisasi
manajemen Polsek Urban guna pengamanan Pilkades 2021 dimasa
pandemi COVID-19 dalam rangka terpeliharanya kamtibmas adalah
sebagai berikut:

a. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Pada Polsek Urban


Guna pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19
Yang Ideal.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting
dalam organisasi karena sumber daya manusia merupakan motor
penggerak organisasi. Sumber daya manusia perlu untuk dikelola
dengan baik agar efektivitas dan efisiensi organisasi semakin
meningkat. Dalam mengoptimalkan manajemen polsek urban
guna pengamanan Pilkades-2021 diperlukan sumberdaya
manusia yang cukup sesuai dengan DSP serta kualitas sumber
daya manusia yang baik dalam melaksanaan tugas dan tanggung
jawab yang ada.
Guna mendukung keberhasilan tugas dalam pengamanan
Pilkades 2021 pada Polsek Urban maka diharapkan adanya
kemampuan personel yang memadai, baik dari aspek kuantitas
maupun kualitasnya. Adapun kondisi Sumber Daya Manusia
(SDM) pada Polsek Urban Polres Tasikmalaya adalah sebagai
berikut:

1) Kuantitas Personel
Jumlah personel Polsek sesuai dengan jumlah DSP,
sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap
pelaksanaan tugas rangkaian kegiatan pengamanan
Pilkades Tahun 2021. Adapun jumlah personel Polsek
Urban (Polsek tipe B) pada Polres Tasikmalaya Polda Jawa
Barat yang sesuai dengan DSP adalah sejumlah 89. Jumlah
47

personel yang sesuai dengan DSP sangat diperlukan untuk


berjalannya pelaksanaan tugas sehari-hari yang
disesuaikan dengan beban kerja personel serta
kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Dalam
melaksanakan pengamanan Pilkades-2021 diperlukan
jumlah anggota Polsek yang cukup banyak mengingat tugas
dan tanggung jawab anggota di lapangan semakin kompleks
dengan adanya pandemi COVID-19 pada saat pemilihan
kepala desa tersebut. Selain melaksanakan pengamanan
Pilkades dengan menjamin bahwa keamanan dan ketertiban
masyarakat berjalan secara kondusif, anggota Kepolisian
yang bertugas pun memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan
sehingga tidak terjadinya cluster baru pasca pemilihan
kepala desa.

2) Kualitas Personel
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas adalah
SDM yang komperhensif dalam berfikir dan selalu
mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki sikap
positif, berperilaku terpuji, dan berwawasan, serta memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan
kebutuhan. Personel Polsek Karang Nunggal Polres
Tasikmalaya yang dibutuhkan adalah yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan tugas-tugas dalam
serangkaian operasi pengamanan Pilkades Tahun 2021
yang secara profesional dan berdedikasi tinggi sesuai
dengan harapan Kapolri bahwa dalam kepemimpinan Polri
yang PRESISI, ditekankan pentingnya kemampuan
pendekatan pemolisian prediktif (predictive policing) agar
Polri mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat melalui analisa berdasarkan
pengetahuan, data, dan metode yang tepat sehingga dapat
48

dicegah sedini mungkin. Kata responsibilitas dan


transparansi berkeadilan menyertai pendekatan pemolisian
prediktif yang ditekankan agar setiap insan Bhayangkara
mampu melaksanakan tugas Polri secara cepat dan tepat,
responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, dan
berkeadilan. Manajemen sumber daya manusia diperlukan
untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam
organisasi.
Selain itu, sumber daya manusia pada Polsek urban
dalam hal ini Polsek Karang Nunggal memiliki kompetensi
yang baik terutama untuk pengamanan Pilkades-2021 yaitu
kemampuan untuk melaksanakan tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap
kerja yang baik juga. Dalam hal ini, seluruh anggota Polsek
Karang Nunggal telah melaksanakan Pendidikan spesialis
maupun pelatihan, memiliki Pendidikan umum strata 1,
mayoritas usia anggota merupakan usia produktif sehingga
masih memiliki etos kerja yang tinggi.

b. Dukungan Anggaran Pada Polsek Urban Guna pengamanan


Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 Yang Ideal.

Anggaran merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan


terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal
ini berkaitan dengan jumlah yang harus disediakan dengan
sumber angaran yang jelas. Dalam pelaksanaan pengamanan
Pilkades-2021 sumber pendanaan diperoleh dari hibah yang
diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya
kepada Polres Tasikmalaya sebagaimana yang tercantum dalam
Pasal 55 Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Desa yaitu biaya pemilihan kepala desa di
bebankan kepada APBD dan dapat di bantu dari APB desa.
Dukungan anggaran yang teralokasikan pada Polsek Urban
49

Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat yang melaksanakan


serangkaian operasi dalam pengamanan Pilkades Tahun 2021
dimasa pandemi COVID-19 yang mampu mendukung keterlibatan
personel dalam melaksanakan pengamanan setiap pentahapan
pilkades 2021 serta dalam mensosialisasikan pencegahan Covid-
19 sehingga tidak terjadinya cluster baru COVID-19. Anggaran
yang diajukan oleh Kapolres Tasikmalaya tersebut merupakan
upaya untuk mengakomodir setiap kegiatan yang dilakukan oleh
anggota Kepolisian dalam melakukan pengamanan Pilkades
terutama pada saat COVID-19 yang tentu membutuhkan
pembiayaan yang lebih besar dari pada sebelum adanya
pandemi.
Dalam melaksanakan pengamanan pilkades di masa
pandemi COVID-19 ini Polri perlu untuk memastikan bahwa
segala kegiatan berjalan lancar dengan dukungan anggaran yang
cukup. Adapun alokasi anggaran yang diajukan oleh Kapolres
Tasikmalaya kepada Pemerintah daerah dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas pengamanan pilkades 2021
adalah sebesar Rp. 800.000.000,- (Delapan Ratus Juta Rupiah)
Dengan rincian anggaran biaya sebagai berikut:
1) Pilkades Serentak = Rp. 350.000.000,-
2) Pengamanan Pelantikan Bupati = Rp. 200.000.000,-
3) Pengamanan / pencegahan Covid-19 = Rp. 100.000.000,-
4) Harkamtibmas = Rp. 150.000.000,-
Total = Rp. 800.000.000,-

c. Dukungan Sarana Prasarana Pada Polsek Urban Guna


pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 Yang
Ideal.
Manajemen logistik merupakan proses merencanakan,
menerapkan dan mengendalikan sarana prasarana yang ada
secara efektif dan efisien. Dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas pengamanan Pilkades Tahun 2021 yang merupakan pesta
50

demokrasi di desa yang terjadi pada masa Pandemi COVID-19,


untuk itu diperlukan dukungan sarana dan prasarana yang
memadai. Adapun penambahan dukungan sarana prasarana
dalam pengamanan Pilkades-2021 masa pandemi COVID-19
sebagai berikut:
1) Sarana dan prasarana terkait mitigasi COVID-19 seperti
halnya terkait dengan pengadaan APD (Alat Pelindung Diri),
alat pencuci tangan, hand sanitezer, thermo gun untuk
menangkal penyebaran COVID-19 yang sangat dibutuhkan
personel di lapangan saat pengamanan Pilkades 2021.
2) Meningkatnya dukungan sarana ranmor baik R2 dan R4
dalam kondisi layak pakai untuk kelancaran operasional
Kepolisian terutama pada saat pelaksanaan pengamanan
Pilkades-2021 yang membutuhkan kehadiran anggota Polri di
tengah masyarakat.
3) Meningkatnya jumlah dan kualitas peralatan utama untuk
mendukung kelancaran tugas administrasi anggota.
4) Terdapatnya sarana prasarana pendukung dalam
pengamanan Pilkades-2021 seperti kamera, HT yang
memudahkan anggota dalam melakukan komunikasi dan
mendokumentasikan kegiatan.

d. Penerapan Sistem dan Metode Pada Polsek Urban Guna


pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi COVID-19 Yang
Ideal.
Metode merupakan cara yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan tertentu.
Sehingga metode dalam hal ini juga dapat diartikan sebagai cara
mengerjakan sesuatu. Baik dan tidak baiknya metode tergantung
kepada situasi dan kondisi serta pemakaian metode tersebut.
Dalam penerapan metode yang dgunakan oleh Polsek Karang
51

Nungal yaitu melalui metode perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, dan tahap konsolidasi.
Sistem dan Metode Pengamanan Pilkades 2021 dimasa
pandemi COVID-19 yang dilaksanakan pada Polsek Karang
Nunggal Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat adalah
berdasarkan penjabaran dari instruksi Kapolres Tasikmalaya
sesuai Rencana Pengamanan (Renpam) Pilkades 2021 yang
Kapolres Tasikmalaya dengan mendasari Peraturan Kapolri
Nomor 1 Tahun 2019 tentang Sistem, Manajemen dan Standar
Keberhasilan Operasional Polri serta mendasari Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun
2014 tentang Pemilihan Kepala Desa pada masa pandemi
bencana non alam COVID-19. Adapun metode yang digunakan
dalam melakukan pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi
COVID-19 mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan
1) Melakukan koordinasi dengan Kecamatan terkait
Pentahapan atau jadwal kegiatan Pemilihan Kepala
Desa di Kab. Tasikmalaya tahun 2021 yang
dikeluarkan oleh KPU, hal tersebut dilakukan untuk
merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sehingga
agenda yang dilaksanakan tersusun dengan baik;

2) Setelah mendapatkan jadwal kegiatan proses


pentahapan Pilkades-2021 yang akan dilaksanakan,
maka Kapolsek Karang Nungal membuat timesline
proses pentahapan Pilkades dengan melakukan
beroordinasi dengan Bag Ops Polres Tasikmalaya
untuk menyamakan timesline yang telah dibuat Polres
dengan Polsek;
52

3) Kapolsek Karang Nungal melakukan koordinasi


dengan kecamatan dan panitia pemilihan terkait data
daftar pemilih dan jumlah TPS/Desa baik TPS/Desa
aman maupun rawan;

4) Kapolsek Karang Nunggal membuat buku saku


Pilkades-2021 sebagai pedoman bagi anggota dalam
melaksanakan pengamanan Pilkades;

5) Kapolsek Karang Nunggal berkoordinasi dengan Bag


Ops Polres Tasikmalaya terkait penyusunan rencana
kebutuhan anggaran untuk pengamanan Pilkades
2021;

6) Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan yang


diperlukan pada saat pengamanan Pilkades 2021 di
masa pandemi COVID-19, karena dalam pengamanan
Pilkades-2021 di masa pandemi COVID-19 ini
Kapolsek harus memastikan bahwa seluruh anggota
dalam keadaan sehat dengan perlengkapan pelindung
diri yang lengkap untuk mencegah anggota yang
sedang melaksanakan pengamanan terpapar COVID-
19;

7) Kapolsek Karang Nunggal memerintahkan Panit


Intelkam Polsek untuk memprofiling data bakal
Calon/Calon Kepala Desa dan melakukan
penggalangan terhadap simpatisan calon Kepala Desa
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya konflik
dalam proses pentahapan pemilihan calon kepala
desa;

8) Kapolsek Karang Nungal Bersama dengan


bhabinkamtibmas melakukan sosialisasi kepada
masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan
pada saat pemilihan kepala desa dan pentingnya
53

melakukan pemilihan dalam hal ini jangan sampai


masyarakat golput karena khawatir terpapar COVID-
19. Dalam melaksanakan sosialisasi tersebut
Bhabinkamtibmas Polsek Bersama-sama dengan
Bhabinsa, Satpol PP serta Satgas COVID-19
kecamatan;

9) Bhabinkamtibmas Polsek Karang Nunggal melakukan


sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan
pentingnya menggunakan hak suara pada saat
pemilihan kepala desa Bersama-sama dengan
Bhabinsa, Satpol PP dan Satgas COVID-19
kecamatan;

10) Panit Intelkam Polsek Karang Nunggal melakukan


melakukan mapping dan penggalangan terhadap LSM
yang dianggap dapat memicu terjadinya konflik di
wilayah hukum Karang Nunggal;

b. Tahap Pengorganisasian
1) Kasium Polsek Karang Nunggal mengajukan Daftar
anggota yang terlibat dalam surat perintah tugas
kepada Bag Ops Polres Tasikmalaya dengan tanda
tangan Kapolsek;

2) Kapolsek Karang Nunggal melakukan kesepakatan


bersama dengan Camat, Danramil dan Ketua Satgas
Covid-19 kecamatan;

3) Kapolsek Karang Nunggal melaksanakan rapat intern


polsek terkait dengan persiapan pelaksanaan
pengamanan Pilkades yang akan dilakukan serta
melakukan koordinasi dengan instansi terkait;
54

4) Kapolsek Karang Nunggal memerintakan anggota


untuk melaksanakan latihan pra operasi yang diadakan
oleh Polres (Latpraops);

5) Melakukan koordinasi dengan panitia pelaksana terkait


dengan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
proses pentahapan Pilkades.

c. Tahap Pelaksanaan
1) Melakukan pengamanan kegiatan kampanye Pilkades;
2) Pengamanan kegiatan masa tenang;
3) Pengamanan pemungutan suara dan penghitungan
suara di TPS/Desa;
4) Pengamanan penetapan dan pengumuman hasil
Pemilihan Kepala Desa Tahun 2021;
5) Pengamanan pelantikan dan pengambilan sumpah
Kepala Desa terpilih Tahun 2021;
6) Melakukan pengamanan penerapan protokol
kesehatan dalam setiap proses pentahapan pilkades;
7) Melakukan penggalangan terhadap kelompok
masyarakat;
8) Melakukan razia terhadap masyarakat yang melanggar
protokol kesehatan.

d. Tahap Konsolidasi
1) Melaksanakan wash up atau kaji ulang terhadap
pelaksanaan operasi meliputi :

a) Analisa dan evaluasi pelaksanaan operasi secara


keseluruhan;

b) Inventarisasi kekuatan.

2) Menarik personil dari pos - pos pengamanan;


55

3) Menyiapkan dan menyusun laporan akhir pelaksanaan


operasi.

18. Kontribusi

a. Optimalnya manajemen Polsek Urban Berakibat Terhadap


Keberhasilan Pengamanan Pilkades 2021 dimasa pandemi
COVID-19 (variabel 1 terhadap variabel 2)

1) Operasi Pengamanan dapat berjalan dengan optimal baik


dari sumberdaya manusia, anggaran, sarana prasarana
maupun metode yang digunakan dalam setiap proses
pengamanan Pilkades 2021;

2) Tahapan Operasi Pengamanan Pilkades 2021 mulai dari


tahapan persiapan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
konsolidasi dapat dilaksanakan sesuai dengan target
operasi Kepolisian dengan waktu yang sudah ditentukan.

3) Meningkatnya disiplin dan profesionalitas anggota yang


melaksanakan operasi pengamanan Pilkades 2021 dengan
menjaga protokol kesehatan dimasa pandemi COVID-19.

b. Optimalnya kinerja Polsek Urban berakibat terhadap


terwujudnya harkamtibmas yang kondusif (variabel 1
terhadap variabel 3)

1) Tidak adanya konflik horizontal maupun konflik vertikal


akibat kompetisi antar pendukung calon Pilkades 2021;

2) Terpeliharanya kamtibmas yang kondusif dalam setiap


tahapan Pilkades 2021 dimulai dari penetapan calon
Pilkades 2021, tahap kampanye, tahap pemilihan sampai
dengan tahap penetapan pemenang Pilkades 2021.
56

19. Indikator Keberhasilan

a. Personel Polsek Karangnunggal Polres Tasikmalaya Polda Jawa


Barat telah tercukupi baik secara kuantitas yaitu sesuai dengan
DSP dan tercukupi dari segi kualitas dengan memiliki
pengetahuan, keterampilan dalam rangkaian operasi
pengamanan Pilkades 2021 dan memiliki attitude yang baik dalam
tugasnya:

b. Tercukupinya dukungan anggaran dalam mendukung operasi


pengamanan Pilkades 2021;

c. Tersedianya dukungan sarana prasarana untuk mendukung


kelancaran kegiatan operasi pengamanan Pilkades 2021 di masa
pandemi COVID-19:

d. Terlaksananya metode yang diterapkan dalam mendukung


operasi pengamanan Pilkades 2021 dalam rangka terpeliharanya
keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif baik secara
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan konsolidasi.
BAB VI
UPAYA PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya, maka untuk dapat


memecahkan persoalan pada penulisan ini maka penulis menggunakan
analisis SWOT sebagai berikut:
20. Hasil Analisis SWOT dan EFAS-IFAS
Analisis SWOT yakni mencakup upaya-upaya untuk mengenali
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menentukan
kinerja organisasi. SWOT menjadi pilihan yang paling utama dalam
penyusunan suatu rencana organisasi, mengingat perencanaan
yang baik sangat memerlukan informasi terkait sumber daya
internal, segala unsur kekuatan yang dimiliki maupun segala
kelemahan yang ada dalam organisasi. Data yang terkumpul terkait
faktor internal merupakan potensi di dalam mencapai apa yang
direncanakan. Disisi lain rencana yang baik juga sangat perlu
memperhatikan faktor eksternal baik itu peluang maupun ancaman.
Hingga kini SWOT memang masih diakui sebagai teknik
perencanaan strategis yang paling simple, murah, luwes serta dapat
diintegrasikan dengan berbagai tools analisis lainnya. SWOT
dipandang sebagai tools yang paling efektif khususnya dalam hal
mengumpulkan informasi situasi lingkungan internal dan eksternal
serta kemampuannya mengklasifikasikan ke dalam kekuatan,
kelemahan, peluang maupun ancaman guna kepentingan
pengambilan keputusan. (DR.Setyo Riyanto,2020,hlm. 20).
Menurut pendapat Thomas L. Wheelen (dalam DR. Setyo
Riyanto,2020,hlm.64) mengemukakan bahwa Hal pertama yang
harus dilakukan oleh para pengambil keputusan dalam menyusun
matriks IFAS adalah melakukan pemindaian lingkungan internal
organisasi. Faktor yang kita kumpulkan haruslah faktor yang bersifat
internal, yaitu faktor-faktor yang controllable (dapat kita kendalikan)
baik yang bersifat negatif (berdampak buruk, merugikan atau
melemahkan organisasi) maupun yang bersifat positif (memberi nilai

57
58

tambah, meningkatkan, membangun organisasi). Seorang


pengambil keputusan harus memiliki ketajaman analisis dalam
mengetahui dan mengukur kekuatan sebagai faktor internal dalam
organisasi. Kekuatan pada dasarnya adalah situasi atau kondisi
yang merupakan keunggulan dari organisasi pada saat ini. Kekuatan
ini bersifat internal dari organisasi yang merupakan atribut positif
yang ada dalam internal organisasi dan berada dalam kendali
organisasi.
Adapun hal yang dapat diklasifikasikan sebagai kekuatan
adalah (dalam DR. Setyo Riyanto,2020,hlm.25):
a. Hal-hal yang paling banyak diketahui sebagai kekuatan dari
organisasi.
b. Sesuatu yang dilakukan secara lebih baik dari pihak lain atau
pesaing.
c. Sumber daya unik atau berbiaya terendah yang dapat diakses
oleh organisasi.
d. Sesuatu yang menunjukan bahwa organisasi diterima dengan
baik oleh masyarakat.
Sementara itu, untuk mengklasifikasikan faktor-faktor
kelemahan organisasi, yaitu (dalam DR. Setyo
Riyanto,2020,hlm.25):
a. Faktor-faktor tersebut berada dalam kendali organisasi.
b. Faktor-faktor tersebut sifatya mengurangi kemampuan
organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Area-area tersebut memungkinkan untuk diperbaiki oleh
organisasi.

Sedangkan EFAS adalah Teknik analisis yang ditujukan untuk


mengevaluasi lingkungan eksternal organisasi. EFAS adalah suatu
matriks yang menggambarkan susunan daftar faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi atau
perusahaan. Yang termasuk faktor eksternal adalah peluang
(opportunity) dan ancaman (threat).
59

Sangatlah penting bagi pengambil keputusan untuk melakukan


environmental scanning dengan meahami secara baik faktor EFAS
atau lingkungan eksternal dimana organisasi berada. Adapun faktor-
faktor eksternal dalam organisasi terdapat peluang yaitu hal yang
menciptakan keunggulan bagi organisasi sedangkan ancaman yaitu
faktor negatif yang berada di luar organisasi dan menjadi Kendala
atau penghambat atau mendatangkan resiko yang buruk bagi
organisasi. Kedua faktor tersebut baik itu peluang maupun ancaman
sama-sama berada di luar kendali organisasi.

21. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS


(Eksternal Factor Analysis Summary)

Teori IFAS dan EFAS digunakan untuk menganalisis faktor eksternal


dan faktor internal organisasi.

Tabel 6.1
Matrik IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
NO FAKTOR INTERNAL BOBOT PERINGKAT SKOR
I. KEKUATAN
1 SOP 0,095 7 0,665
2 BUKU SAKU PILKADES 0,105 6 0,630
3 SURAT PERINTAH TUGAS 0,095 7 0,665
4 ALAT TRANSPORTASI BHABIN 0,094 7 0,658
5 SIMULASI PILKADES 0,111 8 0,888
SUB JUMLAH KEKUATAN 0.500 3,506
II. KELEMAHAN
1 TIDAK ADA APD DARI DINAS 0,117 3 0,351
JUMLAH PERSONEL BLM SESUAI 0,076 2 0,152
2
DSP
BANYAKNYA PERSONEL YANG 0,085 3 0,255
3
LANJUT USIA
MINIMNYA PENDIDIKAN 0,109 5 0,545
4
PERSONEL
BHABIN MERANGKAP DI 0,113 4 0,452
5
BEBERAPA DESA
SUB JUMLAH KELEMAHAN 0.500 1,755
JUMLAH SELURUHNYA 1,000 5,261
60

Berdasarkan tabel 6.1 IFAS tersebut diatas maka faktor internal


yang masuk kedalam 10 faktor strategi kunci ada 5 faktor yang memiliki
bobot lebih dari 0,10 yaitu 2 faktor strategi dari kekuatan yang
merupakan faktor yang memiliki nilai positif terhadap kemajuan
organisasi yaitu adanya buku saku pilkades yang merupakan pedoman
bagi anggota dalam melaksanakan kegiatan pengamanan Pilkades-
2021 di masa pandemi COVID-19, Adanya pelatihan simulasi pilkades
yang dilaksanakan oleh Polres Tasikmalaya sebagai gambaran bagi
anggota pelaksanaan Pilkades-2021 di masa pandemi COVID-19
sehingga anggota dapat memiliki bayangan dan dapat menganalisa
hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu berjalannya pelaksanaan
Pilkades yang dapat menyebabkan munculnya konflik.
Selain itu dari kelemahan yakni faktor-faktor yang sifatnya
mengurangi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
terdapat 3 faktor yaitu dalam melakukan pengamanan Pilkades-2021 di
masa pandemi COVID-19 ini kita harus memastikan bahwa setiap
anggota yang melaksanakan pengamanan di lengkapi dengan Alat
pelindung diri yang lengkap sehingga dapat mencegah anggota
terpapar COVID-19 namun dalam hal ini dinas belum sepenuhnya
melakukan pengadaan yang berkaitan dengan APD untuk kemudian
didistribusikan kepada anggota yang akan melaksanakan
pengamanan, selain itu Pendidikan personel Karang Nunggal yang
masih minim dan rata-rata berpendidikan umum SMA yang tentu hal
tersebut berpengaruh terhadap pengambilan keputusan anggota saat
berhadapan dengan masyarakat, serta anggota bhabinkamtibmas
yang merangkap di beberapa desa tentu hal tersebut menjadi
penghambat dan tantangan tersendiri karena bhabinkamtibmas
merupakan garda terdepan yang langsung bersentuhan dengan
masyarakat terutama pada saat pemilihan kepala desa dan masa
pandemi COVID-19 seperti saat ini dibutuhkan peran bhabinkamtibmas
yang sangat besar untuk mencegah terjadinya konflik dan menghimbau
masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
61

Tabel 6.2
Matrik EFAS (External Factor Analysis Summary)
NO FAKTOR EKSTERNAL BOBOT PERINGKAT SKOR

III. PELUANG
TERBENTUKNYA GUGUS TUGAS 7 0,707
1 0,101
COVID-19
2 DUKUNGAN TOMAS DAN TOGA 0,089 6 0,534
3 DUKUNGAN DARI KECAMATAN 0,094 6 0,564
SINERGITAS KEMITRAAN TNI- 6 0,630
4 0,105
POLRI
5 HIBAH UANG PAM PILKADES 0.111 8 0,888
SUB JUMLAH 0.500 3,323
IV. ANCAMAN
1 MENINGKATNYA ANGKA GOLPUT 0,063 3 0,189
MENINGKATNYA PELANGGAR 2 0,232
2 0,116
PROKES
KURANGNYA SARPRAS YANG 3 0,297
3 0,099
MENDUKUNG PROKES
4 LSM GOLONGAN KERAS 0,140 3 0,420
5 HOAX DAN UJARAN KEBENCIAN 0,082 2 0,164
SUB JUMLAH ANCAMAN 0.500 1,302
JUMLAH SELURUHNYA 1,000 4,625

Berdasarkan tabel 6.2 EFAS tersebut diatas yaitu faktor yang


berada di luar organisasi baik itu yang bersifat positif maupun negatif
yang masuk kedalam 10 faktor strategi kunci ada 5 yaitu yang memiliki
bobot lebih dari 0,10 yakni 3 peluang yang merupakan faktor di luar
organisasi yang memiliki kontribusi yang positif terhadap organisasi
yaitu adanya gugus tugas COVID-19 yang membantu Polri dalam
memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol
kesehatan pada saat melaksanakan pemilihan kepala desa, terjalinnya
sinergitas kemitraan yang baik TNI-Polri dalam hal ini hubungan yang
baik antara anggota Polsek Karang Nunggal dengan Koramil Karang
Nunggal dalam melakukan pengamanan Pilkades serta dalam
memberikan himbauan dan razia kepada masyarakat terkait dengan
penerapan protokol kesehatan, serta adanya bantuan hibah anggaran
untuk pengamanan pilkades yang diberikan dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Tasikmalaya kepada Polres Tasikmalaya.
62

Selain itu, terdapat 2 faktor dari ancaman yang masuk ke dalam


10 faktor strategi kunci yaitu meningkatnya pelanggar protokol
kesehatan pada saat melaksanakan rangkaian kegiatan pemilihan
kepala desa, serta meningkatnya hoax dan ujaran kebencian yang
dapat menimbulkan terjadinya keresahan di lingkungan masyarakat.
Dengan dimasukannya 10 faktor strategi kunci baik itu dari IFAS (faktor
internal organisasi) maupun EFAS (faktor yang berada di luar
organisasi) maka dapat dilakukan upaya atau implemntasi pemecahan
masalah baik itu jangka pendek, jangka sedang dan jangka Panjang.

22. Posisi Organisasi


Tahapan selanjutnya adalah tahapan dalam menentukan posisi
organisasi berdasarkan analisa faktor-faktor internal yang terdiri dari
faktor kekuatan dan faktor kelemahan dan berdasarkan analisa IFAS
diperoleh skor sebesar 5,261 yang merupakan penjumlahan dari skor
kekuatan 3,506 ditambah skor kelemahan 1,755. Kemudian analisa
faktor eksternal yang terdiri dari faktor peluang dengan jumlah skor
3,323 dan faktor acaman dengan skor 1,302 didapatkan jumlah EFAS
dengan skor sebesar 4,625. Dari kedua analisa IFAS dan EFAS
tersebut kemudian digambarkan kepada diagram untuk mengetahui
posisi organisasi yang akan menentukan strategi apa yang paling tepat
untuk organisasi. Untuk tetap menjaga posisi berjalan sesuai dengan
tujuan yang juga merupakan strategi kunci untuk keberhasilan
optimalisasi organisasi. Menurut model SWOT yang ditunjukan melalui
diagram Cartesius dimana axis vertical (Y) dari diagram Cartesius
mengambarkan faktor-faktor eksternal, semakin ke atas semakin tinggi
peluang dan semakin ke bawah menunjukan situasi semakin tinggi
ancamannya. Sedangkan axis horizontal (X) mewakili faktor-faktor
internal, semakin kiri semakin lemah dan semakin ke kanan
mengambarkan organisasi semakin kuat. Diagram posisi organisasi
selanjutnya akan dijelaskan berdasarkan gambar berikut:
63

Gambar.6.1.
Diagram Posisi Organisasi

Setelah dilakukan strategi analisis faktor-faktor internal dan


eksternal dalam upaya mengoptimalkan manajemen Polsek Urban,
dimana jumlah skor IFAS 5,261 dan jumlah skor EFAS 4,625. Artinya
bahwa untuk mendukung kinerja organisasi dibutuhkan dukungan
sumber daya internal dan eksternal. Berdasarkan model Analisa
SWOT yang ditujukan oleh Pearce dan Robinson (1998) dengan
menggunakan diagram Cartesius maka terlihat bahwa posisi
organisasi berada di kuadran Competitif yaitu organisasi sedang kuat
tetapi menghadapi ancaman maka strategi yang digunakan dengan
kompetitif atau melakukan diversifikasi, dengan kata lain bahwa posisi
organisasi berada pada kuadran II, sehingga kata kerja dalam judul
adalah “Optimalisasi”, meskipun organisasi menghadapi beberapa
kendala dan hambatan, organisasi masih dapat melakukan
pelaksanaan operasional organisasi. Strategi yang digunakan yaitu
dengan memanfaatkan atau optimalisasi kekuatan internal untuk
64

menghilangkan ancaman dan dalam jangka Panjang memanfaatkan


peluang yang ada dengan cara diversifikasi.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun
menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi dan saran
taktik yang diberikan adalah Strategi ST (Strength Threats) /
Diversifikasi Strategi, maksudnya adalah organisasi dalam kondisi
mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga
diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya.

23. SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)


Tahapan berikutnya adalah menentukan clustering berdasarkan
term atau waktu yang merupakan beberapa alternatif strategi yang
dipilih dari beberapa faktor internal yang merupakan kekuatan dan
kelemahan serta faktor eksternal yang merupakan peluang dan
acaman sehingga dapat dikategorikan kedalam skala prioritas
berdasarkan pelaksanaannya. Alat yang digunakan dalam menyusun
faktor-faktor strategis organisasi adalah matriks SWOT. Matriks ini
mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan internal yang dimiliki. Untuk menyimpulkan faktor-faktor
strategis sebuah organisasi yaitu dengan cara mengkombinasikan
faktor strategi eksternal (EFAS) dengan faktor strategi internal (IFAS)
ke dalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi (SFAS) yang
pada saat digunakan bersamaan dapat menjadi seperangkat alat
analisis yang kuat bagi analisis strategi dimana narasi faktor-faktor
nya sudah menggunakan kalimat yang bersifat operasional.
Strategi jangka pendek atau disebut sebagai Kadek (Jangka
Pendek) adalah suatu alternatif kegiatan atau program yang dalam
waktu dekat harus dilaksanakan untuk tetap menjaga posisi
organisasi berjalan sesuai dengan tujuan yang juga merupakan
strategi kunci untuk keberhasilan optimalisasi organisasi, strategi
kunci ini harus dilaksanakan oleh organisasi periode 0-3 Bulan .
65

Selanjutnya adalah strategi jangka menengah atau disebut juga


Kadang (Jangka Sedang) adalah prioritas kegiatan atau program
yang tahap kedua yang harus dilaksanakan oleh organisasi dengan
periode 0-6 Bulan. Selanjutnya yang terakhir adalah penentuan
strategi jangka panjang atau yang disebut juga Kajang (Jangka
Panjang) yang merupakan strategi kunci yang paling lama atau
paling panjang dengan masa periode 0-12 Bulan. Adapun analisa
strategi kunci atau analisa SFAS tersebut adalah dengan
membandingkan 10 faktor yang terdiri dari faktor internal
(kelemahan dan kekuatan) serta faktor eksternal (peluang dan
ancaman) yang dapat dijelaskan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 6.3
Matrik SFAS (Strategy Factor Analisys Summary)
DURASI
NO FAKTOR STRATEGI KUNCI BOBOT RATING SCORE
JPD JS JPJ
1 Melakukan penggalangan
0,110 3 0,330
terhadap LSM
2 Pengusulan APD 0,108 3 0,324
3 Meminimalisir meningkatnya
0,113 2 0,226
pelanggar prokes
4 Meningkatkan jumlah
0,113 4 0,452
personel bhabin
5 Memanfaatkan anggaran
0,086 8 0,688
yang tersedia
6 Meningkatkan kemampuan
personel melalui simulasi 0,101 8 0,808
pilkades
7 Meningkatkan Pendidikan
0,094 5 0,470
personel
8 Meningkatkan sinergitas TNI-
0,100 6 0,600
POLRI
9 Mempedomani buku saku
0,088 6 0,528
pilkades
10 Terbentuknya gugus tugas
0,087 7 0,609
Covid-19
TOTAL 1,00
66

Keterangan :
Range : (0,808 - 0,226) : 3 = 0,194
Jangka Pendek : 0,226 + 0,194 = 0,420
Sehingga skore antara 0,226 sampai 0,420
merupakan jangka pendek.
Jangka Panjang : 0,808 – 0,194 = 0,614
Sehingga skore antara 0,614 sampai dengan
0,808 merupakan jangka panjang.
Jangka Sedang : Yang tidak termasuk dalam jangka pendek dan
panjang yaitu skore antara 0,43 - 0,613

Berdasarkan tabel 6.4 tersebut diatas maka berikut yang termasuk


dalam jangka pendek, sedang dan panjang:
a. Strategi Jangka Pendek (0-3 bulan)
1) Pengusulan alat pelindung diri kepada Pemerintah Daerah
melalui kecamatan yang kemudian alat pelindung diri
tersebut didistribusikan kepada anggota yang melaksanakan
pengamanan Pilkades-2021 di masa pandemi COVID-19;
2) Meminimalisir meningkatnya pelanggar prokes sehingga
tidak terjadinya cluster baru pasca pemilihan kepala desa;
3) Meningkatkan penggalangan terhadap LSM yang berada di
wilayah hukum Polsek Karang Nunggal.

b. Strategi Jangka Sedang (0-6 bulan)


1) Meningkatkan jumlah personel bhabinkamtibmas sehingga 1
orang bhabinkamtibmas dapat bertugas di 1 desa;
2) Meningkatkan pendidikan personel melalui pelatihan
kemampuan dan keterampilan personel;
3) Meningkatkan sinergitas kemitraan antara TNI-Polri terutama
dalam melakukan pengamanan Pilkades-2021 di masa pandemi
COVID-19;
4) Mempedomani buku saku pengamanan Pilkades yang
dibagikan kepada setiap personel yang melaksanakan
67

pengamanan sebagai paduan bagi anggota dalam


pelaksanaan tugas di lapangan;
5) Memanfaatkan pembentukan gugus tugas COVID-19 yang
dalam hal ini membantu meringankan tugas anggota
Kepolisian dalam memberikan himbauan kepada
masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

c. Strategi Jangka Panjang (0-12 bulan)


1) Meningkatkan kemampuan personel Polres Tasikmalaya
khususnya anggota Polsek Karang Nunggal melalui
pelatihan keterampilan simulasi pengamanan Pilkades
sebagai gambaran bagi anggota ketika pelaksanaan di
lapangan sehingga anggota dapat memprediksi potensi
gangguan keamanan yang mungkin dapat terjadi dalam
setiap proses pentahapan Pilkades;
2) Memanfaatkan anggaran yang ada dalam melakukan
pengamanan Pilkades-2021 di masa pandemi COVID-19 melalui
pemberian dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Tasikmalaya kepada Polres Tasikmalaya yang mana
hal tersebut tercantum dalam Pasal 55 Peraturan Daerah
Kabupaten Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Desa
yakni biaya pemilihan kepala desa dibebankan pada APBD dan
dapat dibantu oleh APB desa .
68

24. Upaya / Implementasi pemecahan masalah

a. Jangka Pendek (0-3 Bulan)

1) Mengoptimalkan koordinasi dengan Kecamatan dan instansi


terkait lainnya untuk pengajuan kebutuhan APD bagi petugas
Polri dalam rangka Operasi Pengamanan Pilkades 2021;
a) Program : Pengajuan APD.
b) Kegiatan : Melakukan koordinasi dengan pihak
Kecamatan dan instansi terkait lainnya
dalam hal pengajuan kebutuhan APD
bagi petugas Polri yang melaksanakan
operasi pengamanan Pilkades 2021.
c) Anggaran : Pengadaan APD
Rincian Anggaran Biaya (RAB) Pengadaan Alat Pelindung
Diri bagi personel yang terlibat operasi Pam Pilkades berupa
2 XL Baju APD Hamzat Medis Gramasi 75 Gsm, dengan
Tahapan Pilkades sebagai berikut:
1. Kampanye (250.Orgx6.Hrx44.500) : Rp.66.825.000,-
2. Pemilihan (460.Orgx3.Hrx44.500) : Rp.61.479.000,-
3. Penghitungan (110.Orgx3.Hrx44.500) : Rp.14.701.500,-
4. Pelantikan (55.Orgx2.Hrx44.500) : Rp. 9.801.000,-
Total Kebutuhan Anggaran : Rp.145.455.750,-
d) Prosedur :
(1) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk melakukan
pendataan anggota yang terlibat pengamanan
Pilkades-2021.
(2) Setelah dilakukan pendataan Kapolsek
memerintahkan Kasium untuk membuat konsep surat
permohonan anggaran pengajuan kebutuhan APD
bagi petugas Polri yang melaksanakan operasi
pengamanan Pilkades 2021 dengan dilengkapi TOR
(Term of Reference) dan RAB (Rincian Anggaran
Biaya) yang ditanda tangani oleh Kapolsek.
69

(3) Kapolsek melakukan koordinasi dengan pihak


Kecamatan dan instansi terkait lainnya dalam
pengajuan kebutuhan APD bagi anggota Polri yang
melaksanakan Pengamanan Pilkades-2021.

2) Mengoptimalkan sosialisasi dan penyuluhan kepada


masyarkat terkait himbauan pencegahan COVID-19;
a) Program : Meminimalisir Pelanggar protokol
kesehatan.
b) Kegiatan : Melaksanakan kegiatan sosialisasi protokol
kesehatan melalui door to door kepada
masyarakat dengan melakukan kerjasama
dan koordinasi dengan Bhabinsa, Satpol
PP, dan Satgas COVID-19 kecamatan.
c) Anggaran :
(1) Masker (1.000 x 5.000) : Rp. 5.000.000,-
Total Kebutuhan Anggaran : Rp. 5.000.000,-
d) Prosedur :
(1) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk membuat
surat perintah tugas pelaksanaan sosialisasi
penyuluhan dengan dilengkapi nota dinas pengajuan
anggaran yang di diajukan kepada Kapolres selaku
Kuasa Pengguna Anggaran Satker Polres Tasikmalaya
dengan dilengkapi TOR (Term of Reference) dan RAB
(Rincian Anggaran Biaya) dan setelah mendapat
disposisi maka pelaksanaannya dilengkapi
dokumentasi untuk menjadi dokumen pelengkap
pertanggungjawaban keuangan.
(2) Kapolsek memerintahkan Bhabinkamtibmas untuk
melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada
masyarakat Bersama-sama dengan Bhabinsa dan
Satpol PP.
70

(3) Kaposek melakukan komunikasi dan koordinasi dengan


Danramil, Camat dan Ketua Satgas COVID-19
kecamatan terkait pelaksanaan himbauan atau
sosialisasi penerapan protokol kesehatan kepada
masyarakat terutama pada saat pelaksanaan
pemilihan calon kepala desa sehingga masyarakat
dapat mengantisipasi dan mencegah penyebaran
COVID-19 pada saat pelaksanaan Pilkades-19 yang
dapat menimbulkan kerumunan massa.
(4) Kapolsek memerintahkan anggota yang sedang piket
untuk mengkompulir dokumentasi pelaksanaan
sosialisasi penerapan protokol kesehatan yang telah
dilakukan oleh Bhabinkamtibmas masing-masing desa
untuk kemudian dibuatkan laporan dan melaporkan
hasil pelaksanan kepada Kapolres Tasikmalaya.

3) Penggalangan LSM;
a) Program : Meminimalisir terjadinya konflik sosial.
b) Kegiatan : Melakukan penggalangan terhadap LSM
yang berada di wilayah hukum Polsek
Karang Nunggal dan melakukan
dokumentasi ikrar damai dari LSM untuk ikut
mendukung Polri dalam memelihara
kamtibmas.
c) Anggaran : Penggalangan Kelompok
Rincian Anggaran Biaya (RAB) Mengadakan Kegiatan
Sosialisasi di gedung pertemuan Polsek sebagai berikut:
(1) Snack Peserta(50.Org x 20.000) :Rp.1.000.000,-
Total Kebutuhan Anggaran : Rp.1.000.000,-
d) Prosedur :
(1) Kapolsek memerintahkan Panit intelkam Polsek untuk
melakukan pendataan LSM yang berada di wilayah
71

hukum Polsek Karang Nungal terutama di wilayah yang


akan melaksanakan pemilihan kepala desa.
(2) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk berkoordinasi
dengan Panit Intelkam Polsek dalam membuatkan
surat undangan kepada pimpinan LSM yang berada di
wilayah hukum Polsek Karang Nunggal untuk diundang
dalam penyamaan persepsi dan membantu Pori dalam
mensukseskan pengamanan Pilkades-2021 di masa
Pandemi Covid-19.
(3) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk membuat
rencana kebutuhan anggaran yang diperlukan.
(4) Pada saat pelaksanaan kegiatan, Kapolsek meminta
para pimpinan LSM untuk membuat video ikrar damai
dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat.
(5) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk mengupload
dokumentasi atau video ikar damai tersebut ke media
sosial agar dapat dilihat oleh masyarakat khususnya
masyarakat di wilayah hukum Polsek Karang Nunggal.

b. Jangka Sedang (0-6 Bulan)

4) Mengoptimalkan pengajuan penambahan personel guna


penambahan Bhabinkamtibmas kepada Kapolres u.p Kabag
SDM Polres Tasikmalaya;
a) Program : Penambahan Personel.
b) Kegiatan : Mengajukan pengusulan penambahan
personel guna pemenuhan
Bhabinkamtibmas yang berada di desa.
c) Anggaran : Nihil (Pembuatan Nota Dinas)
d) Prosedur :
(1) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk membuat
konsep surat permohonan penambahan personel yang
72

di diajukan kepada Kapolres Tasikmalaya u.p. Kabag


SDM Polres Tasikmalaya.
(2) Kapolsek menandatangani Surat permohonan
penambahan personel yang diajukan kepada Kapolres
Tasikmalaya u.p Kabag SDM Polres Tasikmalaya.
(4) Kapolsek membuat sprint pelaksanaan tugas
Bhabinkamtibmas dan melaksanakan evaluasi terkait
kemampuan Babhinkamtibmas yang bisa merangkap
atau yang tidak bisa merangkap terutama dalam
antisipasi operasi pengamanan Pilkades 2021.

5) Mengoptimalkan kemampuan personel;


a) Program : Meningkatkan kemampuan Personel
b) Kegiatan : Pengajuan personel untuk mengikuti
pelatihan terkait manajemen operasional
Kepolisian.
c) Anggaran: Nihil (Pembuatan Nota Dinas)
d) Prosedur :
(1) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk membuat
konsep surat terkait pengajuan personel untuk
mengikuti pelatihan terkait Manajemen Operasional
Kepolisian;
(2) Kapolsek menunjuk anggota Polsek untuk mengikuti
pelatihan peningkatan kemampuan.
(3) Kapolsek berkoordinasi dengan Kabag SDM Polres
Tasikmalaya perihal pengajuan personel untuk
mengikuti pelatihan Manajemen Operasional
Kepolisian yang diselenggarakan oleh Biro SDM Polda.
73

6) Mengoptimalkan Sinergitas Kemitraan TNI-Polri;


a) Program : Meningkatkan sinergitas TNI-Polri.
b) Kegiatan : Melakukan forum group discussion
bersama dengan Koramil dalam
menyusun rencana pengamanan
Pilkades-2021 di masa pandemi COVID-
19.
c) Anggaran :
Rincian Anggaran Biaya (RAB) Mengadakan Kegiatan
Koordinasi dengan Koramil terkait Pengamanan
Pilkades 2021 dengan rincian sebagai berikut:
(1) Snack Peserta(50.Orgx20.000) :Rp.1.000.000,-
(2) Masker (50.Orgx5.000) :Rp. 250.000,-
Total Kebutuhan Anggaran :Rp.1.250.000,-
d) Prosedur :
(1) Kapolsek melaksanakan koordinasi dengan unsur
TNI yang ada dikecamatan (Koramil) terkait
rencana pengamanan Pilkades 2021 dengan
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
forum group discusion diantara anggota Polsek
dengan anggota Koramil dalam upaya
memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat;
(2) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk membuat
rencana kebutuhan anggaran yang diperlukan,
menyiapkan tempat pelaksanaan FGD dengan
koramil.
(2) Kapolsek dan Danramil memberikan paparan
rencana pengamanan Pilkades-2021 sehingga
terdapat persamaan persepsi dalam pengambilan
keputusan dilapangan sehingga anggota di
lapangan pun solid.
74

7) Mengoptimalkan Latkatpuan Personel terkait Buku Saku


Pilkades 2021;
a) Program : Meningkatkan kemampuan personel.
b) Kegiatan : Memberikan sosialisasi kepada anggota
Polsek Karang Nunggal terkait Buku
Saku Pilkades 2021.
c) Anggaran :
Rincian Anggaran Biaya (RAB) mengadakan kegiatan
Latkatpuan kepada Personel terkait pemahaman Buku
Saku Pilkades 2021 dengan rincian sebagai berikut:
(1) Snack Peserta(40.Org x 20.000) :Rp. 800.000,-
Total Kebutuhan : Rp. 800.000,-
d) Prosedur :
(1) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk membuat
surat perintah dalam kegiatan sosialisasi terkait
pemahamaan Buku Saku Pilkades 2021 dengan
memperhatikan pelaksanaan standar protokol
kesehatan pada masa pandemi COVID-19;
(2) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk membuat
pengajuan rencana kebutuhan anggaran yang
diperlukan;
(3) Pada saat pelaksanaan apel pagi Kapolsek
memerintahan seluruh anggota untuk hadir dalam
sosialisasi pemahaman buku saku Pilkades;
(4) Kapolsek memberikan arahan dan petunjuk
kegiatan sosialisasi Buku Saku Pilkades 2021
kepada seluruh anggota Polsek dalam upaya
untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahanan anggota pada saat melaksanakan
pengamanan Pilkades sehingga anggota tidak
bingung dalam proses pengambilan keputusan di
lapangan.
75

8) Mengoptimalkan Latkatpuan Personel terkait sosialisasi


pemahaman tupoksi dari gugus tugas COVID-19;
a) Program : Meningkatkan pemahaman Personel.
b) Kegiatan : Melakukan koordinasi dengan gugus
tugas Covid-19 terkait sosialisasi kepada
anggota Polsek dalam pemahaman
penyebaran mitigasi COVID-19.
c) Anggaran :
Rincian Anggaran Biaya (RAB) Mengadakan Kegiatan
sosialisasi kepada anggota terkait pemahaman
Protokol Kesehatan (Mitigasi COVID-19) pada saat
pelaksanaan operasi pengamanan Pilkades 2021
dengan rincian sebagai berikut:
(1) Makan siang ( 50 Org x 35.000) :Rp.1.750.000,-
Total Kebutuhan Anggaran :Rp.1.750.000,-
d) Prosedur :
(1) Kapolsek melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan Ketua gugus tugas COVID-19 kecamatan
terkait akan dilaksanakannya sosialisasi kepada
anggota Polsek;
(2) Setelah terjalin komunikasi yang baik dengan
ketua gugus tugas COVID-19, Kapolsek
memerintahkan Kasium untuk membuat konsep
surat perintah kepada anggota Polsek dalam
kegiatan sosialisasi terkait pemahamaan personel
dalam menjabarkan tupoksi gugus tugas yang
merupakan mitra dalam Pam Pilkades 2021;
(3) Kapolsek memerintahkan Kasium untuk
mempersiapkan segala kebutuhan yang
diperlukan termasuk penyiapan tempat dengan
mengatur jarak dan menerapkan protokol
kesehatan.
76

(4) Kapolsek membuka acara sosialisasi terkait


mitigasi penyebaran COVID-19 yang
disampaikan oleh gugus tugas, kegiatan
sosialisasi ini penting agar anggota Polsek
memahami bagaimana penyebaran dan
penularan COVID-19 ini terjadi yang kemudian
ilmu dan pemahaman tersebut anggota
sampaikan kepada masyarakat.

c. Jangka Panjang (0-12 Bulan)


9) Mengoptimalkan koordinasi dengan Kecamatan untuk
pengajuan tambahan anggaran dalam operasi
pengamanan Pilkades 2021;
a) Program : Melakukan upaya pengajuan anggaran
dalam pengamanan Pilkades.
b) Kegiatan : Mengoptimalkan koordinasi dengan
pihak Kecamatan terkait pengajuan
tambahan anggaran dalam operasi
pengamanan Pilkades 2021.
c) Anggaran : Nihil (Pembuatan Surat kepada
Kecamatan).
d) Prosedur :
(1) Kapolsek membuat konsep surat permohonan
penambahan dukungan anggaran terkait operasi
pengamanan Pilkades 2021 dengan dilengkapi
TOR (Term of Reference) dan RAB (Rincian
Anggaran Biaya) kepada pihak Kecamatan..
(2) Kapolsek berkoordinasi dengan pihak Kecamatan
dalam pengajuan kebutuhan seperti pengadaan
APD bagi anggota Polri yang melaksanakan Pam
Pilkades 2021 yang tidak terdukung oleh Instansi
Polri.
77

10) Mengoptimalkan Latpraops Personel terkait kegiatan


Operasi Pengamanan Pilkades 2021;
a) Program : Meningkatkan kemampuan personel
b) Kegiatan : Pelatihan Pra Operasi bagi personel
terkait Pengamanan Pilkades 2021.
c) Anggaran : Latpraops Pilkades 2021
Rincian Anggaran Biaya (RAB) Mengadakan Kegiatan
Latihan Pra Operasi Pengamanan Pilkades 2021 dengan
rincian sebagai berikut:
(1) Snack Peserta(250.Orgx20.000) :Rp.5.000.000,-
(2) Spanduk (5.Unitx250.000) :Rp.1.250.000,-
(3) Masker (250.Orgx5.000) : Rp.1.250.000,-
Total Kebutuhan Anggaran : Rp.7.500.000,-
d) Prosedur :
(1) Kapolsek membuat konsep surat perintah dalam
kegiatan latihan peningkatan kemampuan terkait
rencana pengamanan Pilkades 2021 yang
dilaksanakan sesuai dengan standar protokol
kesehatan pada masa pandemi COVID-19;
(2) Kapolsek memberikan arahan dan petunjuk
kegiatan latkatpuan Simulasi Pilkades 2021.
BAB VII
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan dengan pokok-pokok permasalahan yang


disampaikan sebelumnya dapat disimpulkan pembahasan penulisan karya
ilmiah ini sebagai berikut :

25. Simpulan

a. Belum optimalnya sumberdaya manusia yang dimiliki oleh


Polsek Karang nunggal Polres Tasikmalaya dalam memberikan
pengamanan Pilkades 2021 di masa pandemi Covid-19 baik dari
komposisi personel, DSP, pendidikan dan kemampuan personel,
serta pelibatan personel dalam pengamanan Pilkades yang
berpengaruh terhadap pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat. Maka upaya yang dilakukan dengan melakukan
pengajuan permohonan penambahan personel khususnya
Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak dalam menciptakan
keamanan di lingkungan masyarakat, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan personel melalui simulasi
pengamanan Pilkades, meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan personel melalui pengajuan untuk mengikuti
pelatihan manajemen operasional kepolisian.
b. Belum optimalnya alokasi anggaran dalam pengamanan
Pilkades 2021 pada saat pandemi COVID-19 pada Polres
Tasikmalaya dan khususnya Polsek Karang Nunggal dimana
pengajuan dengan realisasi anggaran tidak sesuai, selain itu ada
beberapa item dalam pagu anggaran DIPA yang diperlukan
dalam pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat yang
pada tahun sebelumnya ada menjadi tidak ada seperti misalnya
pulsa dukungan bhabinkamtibmas. Maka diperlukan upaya
optimalisasi terkait pengajuan penambahan alokasi anggaran
dalam DIPA maupun pengajuan anggaran melalui mekanisme

78
79

pengelolaan dana hibah Pilkades kepada Pemda Tasikmalaya


melalui Kecamatan Karang Nunggal.
c. Belum memadainya dukungan Sarana dan Prasarana Polsek
Karang Nunggal Polres Tasikmalaya dalam mendukung
pelaksanaan operasi pengamanan Pilkades 2021 dimasa
pandemi COVID-19 yakni belum lengkap nya perlengkapan
kantor dalam pelaksanaan tugas, belum adanya pendistribusian
alat pelindung diri untuk personel yang melaksanakan
pengamanan, belum terpenuhinya sarana prasarana yang
mendukung penerapan protokol kesehatan dalam setiap proses
pentahapan Pilkades. Upaya yang dilakukan dengan cara
meningkatkan komunikasi dengan pihak kecamatan dan instansi
terkait lainnya untuk pengajuan kebutuhan APD bagi personel
yang melaksanakan pengamanan Pilkades, melakukan
koordinasi dengan Kecamatan dan gugus tugas COVID-19
terkait dengan sarana prasarana yang mendukung penerapan
protokol kesehatan pada setiap proses pentahapan Pilkades.
d. Belum optimalnya metode yang digunakan dalam mendukung
pengamanan Pilkades 2021 di masa pandemi COVID-19 baik
dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian dalam upaya memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat. Maka upaya yang dilakukan dengan cara
melakukan sosialisasi buku saku Pilkades kepada seluruh
anggota Polsek sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengamanan di lapangan, meningkatkan pengetahuan personel
melalui sosialisasi pemahaman terkait dengan penerapan
protokol kesehatan dengan berkoordinasi bersama gugus tugas
Covid-19, Menigkatkan sinergitas TNI-Polri, melakukan
sosialisasi kepada masyarakat tentang penerapan protokol
kesehatan pada setiap tahap pemilihan kepada desa sehingga
tidak terjadinya cluster baru, melakukan penggalangan terhadap
LSM dan seluruh elemen masyarakat.
80

26. Rekomendasi
Berdasarkan dari simpulan yang sudah diuraikan sebelumnya dengan
harapan dapat menjawab pokok-pokok persoalan / permasalahan
yang sudah diuraikan di atas, maka penulis memberikan rekomendasi
sebagai berikut :
a. Kapolsek Karang Nunggal merekomendasikan kepada Kapolres
Tasikmalaya melalui Kabag SDM untuk mengajukan
penambahan jumlah personel Polsek Karang Nunggal yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik.
b. Kapolsek Karang Nunggal merekomendasikan kepada Kapolres
Tasikmalaya untuk melakukan koordinasi dengan Bupati
Tasikmalaya terkait dengan penambahan fasilitas sarana dan
prasarana yang masih kurang guna mendukung pelaksanaan
pengamanan Pilkades dalam rangka memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat terutama pada saat pandemi COVID-19
diantaranya pengadaan alat pencuci tangan, handsanitizer, alat
pelindung diri bagi petugas, thermo gun, sarung tangan.
c. Kapolsek Karang Nunggal merekomendasikan kepada Kapolres
Tasikmalaya untuk melakukan koordinasi dengan Bupati
Tasikmalaya terkait dengan realisasi anggaran yang disesuaikan
dengan pengajuan rencana kebutuhan pengamanan Pilkades
2021.
d. Kapolsek Karang Nunggal merekomendasikan kepada Kapolres
Tasikmalaya untuk melaksanakan peningkatan pelatihan
kemampuan personel khususnya bhabinkamtibmas melalui
sosialisasi terkait penerapan sistem dan metode standar
operasional prosedur pengumpulan bahan keterangan serta
penggalangan dalam upaya deteksi dini pencegahan konflik
pada setiap tahapan Pilkades 2021.
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai


Pustaka.
George R. Terry. 2013. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Rangkuti, Fredy. 2013. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Riyanto, Setyo. 2020. Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta:
Paramedia Komunikatama.
Salim, Peter. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:
Modern English Press.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo.
Zulkifli AR. 2019. Kompilasi Teori. Bandung: LoGoz Publishing.
. . 2019. Analisis SWOT TOWS. Bandung: LoGoz Publishing.

81
82
83
84

ANALITICAL HIERARCHY PROCESS


INTERNAL FACTORS ANALISYS SUMMARY

KEKUATAN
A B C D E A B C D E BOBOT RATING SKOR BOBOT
A 1 7 / 8 7 / 8 8 / 7 7 / 8 1,000 0,875 0,875 1,143 0,875 0,095 7 0,665
B 8 / 7 1 8 / 7 8 / 7 7 / 8 1,143 1,000 1,143 1,143 0,875 0,105 6 0,630
C 8 / 7 7 / 8 1 7 / 8 7 / 8 1,143 0,875 1,000 0,875 0,875 0,095 7 0,665
D 7 / 8 7 / 8 8 / 7 1 6 / 7 0,875 0,875 1,143 1,000 0,857 0,094 7 0,658
E 8 / 7 8 / 7 8 / 7 7 / 6 1 1,143 1,143 1,143 1,167 1,000 0,111 8 0,888
0,5 3,506

KELEMAHAN
A B C D E A B C D E SKOR RATING SKOR BOBOT
A 1 3 / 2 3 / 2 4 / 3 4 / 5 1,000 1,500 1,500 1,333 0,800 0,117 3 0,351
B 2 / 3 1 2 / 3 3 / 4 3 / 4 0,667 1,000 0,750 0,750 0,750 0,076 2 0,152
C 2 / 3 3 / 2 1 3 / 4 2 / 3 0,667 1,500 1,000 0,750 0,667 0,085 3 0,255
D 3 / 4 4 / 3 4 / 3 1 5 / 4 0,750 1,333 1,333 1,000 1,250 0,109 5 0,545
E 5 / 4 4 / 3 3 / 2 4 / 5 1 1,250 1,333 1,500 0,800 1,000 0,113 4 0,452
0,5 1,755
85

ANALITICAL HIERARCHY PROCESS


EXTERNAL FACTORS ANALISYS SUMMARY

PELUANG
A B C D E A B C D E BOBOT RATING SKOR BOBOT
A 1 7 / 6 7 / 6 7 / 8 8 / 9 1,000 1,167 1,167 0,875 0,889 0,101 7 0,707

B 6 / 7 1 6 / 7 7 / 8 8 / 9 0,857 1,000 0,857 0,875 0,889 0,089 6 0,534

C 6 / 7 7 / 6 1 7 / 8 7 / 8 0,857 1,167 1,000 0,875 0,875 0,094 6 0,564

D 8 / 7 8 / 7 8 / 7 1 7 / 8 1,143 1,143 1,143 1,000 0,875 0,105 6 0,630

E 9 / 8 9 / 8 8 / 7 8 / 7 1 1,125 1,125 1,143 1,143 1,000 0,111 8 0,888


0,5 3,323

ANCAMAN
A B C D E A B C D E SKOR RATING SKOR BOBOT
A 1 2 / 3 2 / 3 2 / 5 2 / 3 1,000 0,667 0,667 0,400 0,667 0,063 3 0,189
B 3 / 2 1 3 / 2 3 / 4 3 / 2 1,500 1,000 1,500 0,750 1,500 0,116 2 0,232
C 3 / 2 2 / 3 1 3 / 4 3 / 2 1,500 0,667 1,000 0,750 1,500 0,099 3 0,297
D 5 / 2 4 / 3 4 / 3 1 3 / 2 2,500 1,333 1,333 1,000 1,500 0,140 3 0,420
E 3 / 2 2 / 3 2 / 3 2 / 3 1 1,500 0,667 0,667 0,667 1,000 0,082 2 0,164
0,5 1,302
86

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS


SUMMARY FACTORS ANALYSIS STRATEGY
SKOR
A B C D E F G H I J SKOR RATING BOBOT
A 1 8 / 7 8 / 7 7 / 8 7 / 6 7 / 6 7 / 6 8 / 7 7 / 6 7 / 6 0,110 3 0,330
B 7 / 8 1 7 / 8 7 / 8 7 / 6 7 / 6 8 / 7 8 / 6 8 / 6 7 / 6 0,108 3 0,324
C 7 / 8 8 / 7 1 8 / 7 8 / 6 8 / 7 8 / 7 8 / 7 7 / 6 8 / 6 0,113 2 0,226
D 8 / 7 8 / 7 7 / 8 1 8 / 6 8 / 7 8 / 7 8 / 7 7 / 6 8 / 6 0,113 4 0,452
E 6 / 7 6 / 7 6 / 8 6 / 8 1 6 / 8 7 / 8 7 / 8 7 / 6 6 / 7 0,086 8 0,688
F 6 / 7 6 / 7 7 / 8 7 / 8 8 / 6 1 8 / 7 7 / 8 7 / 6 8 / 6 0,101 8 0,808
G 6 / 7 7 / 8 7 / 8 7 / 8 8 / 7 7 / 8 1 7 / 8 6 / 6 7 / 6 0,094 5 0,470
H 7 / 8 6 / 8 7 / 8 7 / 8 8 / 7 8 / 7 8 / 7 1 7 / 6 7 / 6 0,100 6 0,600
I 6 / 7 6 / 8 6 / 7 6 / 7 6 / 7 6 / 7 6 / 6 6 / 7 1 6 / 6 0,088 6 0,528
J 6 / 7 6 / 7 6 / 8 6 / 8 7 / 6 6 / 8 6 / 7 6 / 7 6 / 6 1 0,087 7 0,609
1,000

Keterangan : Nilai rata-rata : (0,808 – 0,226) / 3 = 0,194.


Jangka pendek 0,194 + 0,226 = 0,42 sehingga antara skor 0,226 sampai dengan 0,42 adalah jangka pendek.
Jangka Panjang 0,808 – 0,194 = 0,614 sehingga antara skor 0,614 sampai dengan 0,808 adalah jangka Panjang.
Jangka sedang skor 0,43 – 0,613.
87

You might also like