Professional Documents
Culture Documents
01 Sop HSM Exploration - Geological - Mapping
01 Sop HSM Exploration - Geological - Mapping
GEOLOGICAL MAPPING
PT. HALMAHERA SUKSES MINERAL
Page 1 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
JUDUL GEOLOGICAL MAPPING
NO. FILE
DEPARTEMEN EXPLORATION
JENIS DOKUMEN STANDARD OPERATING PROCEDURE
DISUSUN OLEH: 1. DEDY SABRAN
SECURITY 2.
LEVEL
Approval Eksplorasi
Originator:
DEDYSonia Valencia
SABRAN Document No: 01/SOP-HSM-EKSPLORASI-
GEOLOGICAL MAPPING/03-2022
Geology Supt.
Revision: Rev Date: Expiry Date: Department : Document Type:
00 Diperiksa
19/02/2022
Oleh 19/02/2023
Tanda Tangan ExplorationTanggal
SOP
Uncontrolled Document When Printed
GUGUN GUNAWAN Page 1 of 14
Exploration Manager
DAFTAR ISI
2. TUJUAN
2.1 Memberikan pedoman, acuan, proses pelaksanaan atau tata cara proses kerja
dalam kegiatan Geological Mapping (Pada pemetaan geologi nikel dan laterit)
2.2 Mencegah dan atau menghilangkan kecelakaan kerja selama kegiatan Mapping
2.3 Serta mengatur tahapan dan mengendalikan proses kegiatan Geological
Mapping (Pada pemetaan geologi nikel dan laterit) sesuai standar
2.4 Mengumpulkan data aktual sumberdaya nikel laterit
Page 3 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
3. RUANG LINGKUP
3.1 Prosedur ini berlaku di seluruh area PT. Halmahera Sukses Mineral
3.2 Karyawan harus memahami bahaya dan risiko yang terkait dengan kegiatan
yang dilakukan dalam SOP ini
4. DEFINISI
4.1. Mapping adalah suatu proses pemetaan, pencarian dan pengumpulan data
dengan metode pengukuran, perhitungan maupun penggambaran sehingga
diperoleh data yang cukup untuk dituangkan dalam bentuk peta.
4.2. Geological Mapping adalah kegiatan survey pemetaan geologi batuan untuk
mengumpulkan berbagai data dan informasi geologi permukaan mencakup :
sebaran batuan / litologi, morfologi, struktur geologi serta bahan galian.
4.3. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang
datar dengan skala tertentu.
4.4. Peta geologi adalah peta yang memberikan gambaran mengenai seluruh
penyebaran dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan memakai warna
atau simbol, yang dapat memberikan pencerminan dalam tiga dimensi mengenai
susunan batuan dibawah permukaan.
4.5. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi
melalui gari–garis ketinggian (garis kontur) dan menunjukkan tinggi – rendahnya
permukaan dan pandangan datar (relief)
4.6. Kontur (garis sama tinggi) adalah garis khayal di permukaan bumi yang
menghubungkan titik-titik yang sama tingginya dari atas permukaan laut yang
terdapat di peta topografi
4.7. Interval Kontur adalah jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan
berdasarkan skalanya.
4.8. GPS (Global Positioning System) adalah satu-satunya sistem satelit navigasi
global untuk penentuan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu yang telah
beroperasi secara penuh di dunia saat ini
4.9. Koordinat adalah suatu titik yang didapatkan dari hasil perpotongan dari garis
latitude (lintang) dengan garis bujur (longitude) sehingga akan menunjukan
lokasi pada suatu daerah
4.10. Kompas Geologi adalah alat untuk mengukur arah (azimuth) pada suatu
titik ataupun kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng maupun
mengukur jurus ataupun kedudukan perlapisan dan kemiringan lapisan batuan
4.11. Titik bor adalah titik / lubang (berupa koordinat dan elevasi) dilakukannya
kegiatan pengeboran.
4.12. Sample adalah contoh core / inti bor yang diperoleh dari hasil coring yang
diperlakukan khusus sesuai standar dan akan diteliti kualitasnya di
laboratorium.
4.13. Boulder adalah pecahan – pecahan batuan dengan ukuran > 256 mm
(Menurut skala Wenworth)
Page 4 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
4.14. Lithology adalah pemerian batuan / zona laterit didasarkan pada sifat – sifat
fisik yang terlihat atau dengan bantuan kaca pembesar/ loupe
4.15. Kode Sample adalah seri kode sample yang akan dikirim ke laboratorium
(gunakan penamaan sesuai dengan kode sample yang telah disetujui,
biasanya dituliskan dengan Nomor Lubang Bor kemudian diikuti Nomor
Sample
4.16. Buku lapangan adalah buku tulis tempat sementara menuliskan seluruh
kegiatan pengeboran di lapangan.
4.17. Peta Pengeboran adalah peta pengeboran yang meliputi titik bor, situasi
sekitar kegiatan pengeboran, dan kepemilikan lahan bila datanya telah ada.
5. KEBIJAKAN
5.1 SOP ini adalah bagian dari Sistem Manajemen Keselamatan berbasis lokasi
yang dirancang untuk membantu semua kesadaran Karyawan tentang risiko
ketika melakukan kegitan survey dan pemetaan geologi lapangan dan terampil
dalam menghilangkan dan meminimalkan risiko ini
6.2 Manajemen Site bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan semua
Karyawan, memastikan semua karyawan dalam kondisi sehat dan menjalankan
survey pemetaan geologi sesuai dengan SOP
6.4 Geologist
6.4.1. Memastikan kegiatan mapping (geological mapping) berjalan sesuai
dengan prosedur
6.4.2. Menyiapkan literatur daerah survey dan menyiapkan semua peralatan
survey pemetaan geologi (mapping)
6.4.3. Melakukan kegiatan geological mapping dan pengambilan sample geologi
6.4.4. Melaporkan hasil kegiatan mapping setiap minggu dan bulan ke dalam
Laporan mingguan dan bulanan kegiatan mapping kepada Manager
Departement / Superintendent / Pimpinan Kerja
6.5 Helper
6.5.1 Membantu geologist dalam melaksanakan seluruh kegiatan survey
Page 5 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
7. PROSEDUR
Page 7 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
secara lateral yang dapat digunakan sebagai pedoman pekerjaan tahap
selanjutnya.
2) Pemetaan geologi pada lintasan terpilih, yaitu dilakukan hanya pada
area batuan ultramafik dan pada zona laterisasi
3) Pada outcrop ultramafik dilakukan pengamatan lebih detail untuk
mengetahui tipe batuan dan tingkat serpentinisasinya dilihat berdasarkan
kenampakan visual dari mineral hasil proses serpentinisasi
4) Dilakukan pemetaan struktur geologi untuk mengetahui jenis dan pola
struktur yang berkembang dan pemetaan pola aliran sungai serta
pengambilan dokumentasi
5) Cara melokalisir sebaran laterit yang paling mudah adalah dengan
menelusuri punggungan - punggungan bukit laterit, serta pengambilan
foto morfologi
6) Hasil pelintasan ini ditampilkan berupa peta sebaran laterit, peta geologi
daerah survey dengan skala 1 : 10.000, yang kemudian dapat
ditentukan rencana titik untuk pengambilan conto tanah laterit
menggunakan hand auger maupun test pit,sebagai informasi dasar
korelasi kualitas dan kuantitas sebaran laterite yang ada.
7) Sebagai tambahan penting bahwa semua singkapan laterit (soil laterit
pelapukan batuan ultramafic), sub-outcrop atau outcrop ultramafik,
brown soil of ultramafik rock (soil berwarna coklat hasil pelapukan
batuan ultramafic) dan brown soil of non-ultramafic rock (soil berwarna
coklat-abu-abu hasil pelapukan batuan non-ultramafic) di permukaan
tersebar secara lateral harus dicatat dan diplot dengan batasan -
batasannya.
8) Implementasi format yang dipakai setiap perusahaan sering kali
berlainan, Standart tipe laterit PT.HSM adalah sebagai berikut:
Pembagian satuan pada pemetaan laterit dibagi berdasarkan
persentase kehadiran batuan dasar / boulder / float ultramafic
dipermukaan, yaitu :
- Laterit dengan warna soil coklat orange – coklat kemerahan dengan
sebaran float / boulder ultramafic < 10%,
- Rocky Laterite 10 – 50%, sebaran float / boulder ultramafic
- Sub-Outcrop / Outcrop > 50%, sebaran float / boulder ultramafic
- Brown Soil of Ultramafik Rock adalah soil berwarna coklat hasil
pelapukan batuan ultramafic
- Brown Soil of Non-Ultramafic Rock adalah soil berwarna coklat - abu-
abu hasil pelapukan batuan non-ultramafic
9) Data yang diperoleh pada kegiatan pemetaan regional, yaitu :
- Plot semua data stasiun pengamatan dan lintasan pemetaan
kedalam peta dasar / basemap
- Plot semua lokasi pengambilan sample laterit kedalam peta dasar
/ basemap
- Bedakan penarikan warna untuk lintasan mapping / pemetaan
laterit, berdasarkan kenampakan litologinya saat pengeplotan
Page 8 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
lintasan litologi dan satuan penyebaran laterit pada peta dasar /
basemap. Standart penarikan warna laterit PT.HSM pada basemap,
yaitu :
a) laterit (soil laterit pelapukan batuan ultramafik), warna kuning
b) Rocky Laterite, 10 – 50%, sebaran float / boulder ultramafic, warna
hijau
c) Sub-outcrop atau outcrop ultramafic, warna biru
d) Brown soil of ultramafic rock (soil berwarna coklat hasil
pelapukan batuan ultramafic), warna coklat tua
e) Brown soil of non-ultramafic rock (soil berwarna coklat-abu-
abu hasil pelapukan batuan non-ultramafic), warna abu-abu tua
10) Peta yang disajikan menginformasikan data – data :
- Litologi dan satuan batuan
- Morfologi (sungai, alur, jalan)
- Sebaran laterite, rocky laterite, outcrop/subaotcrop, brown soil
- Struktur geologi
- Tata guna lahan
- Penentuan titik test pit atau hand auger dilakukan dengan spasi
antara 200 – 400 meter
11) Output Kegiatan ini :
- Peta Sebaran laterit
- Peta geologi lokal (litologi, geomorfologi, struktur)
- Peta tata guna lahan (jika ada)
- Peta kawasan hutan
- Peta plan pengeboran hand auger maupun test pit.
Page 9 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
c) Untuk kebutuhan data kadar nikel, jika indikasi endapan bijih nikel dari
analisa laboratorium sesuai dengan kadar yang diharapkan, maka spasi
400mx400m bisa diinfill (disesuaikan dengan kebutuhan dan permitaan)
dengan spasi 200mx200m dengan cara pembuatan grid line
d) Pengambilan data titik koordinat, dokumentasi foto, pengambilan
sample, penomoran sample dan deskripsi litologi
e) Pengambilan sample pada kegiatan regional mapping dilakukan
dengan metode, yaitu :
1) Pengambilan Sample Permukaan (Soil sampling & Rock
Sampling)
- Sample yang didapatkan dari hasil pemetaan berupa laterit soil dan
outcrop, subcrop maupun float. (grab sample / rock chip sample /
rock float / soil sampling)
- Pengambilan sample laterit soil permukaan (soil sampling) kemudian
dianalisa lab, untuk mengatahui komposisi geokimia soil, apakah
mengandung kadar nikel atau soil dari hasil pelapukan batuan
ultramafic
- Pengambilan sample batuan dalam kondisi fresh (tanpa
pelapukan), untuk dilakukan analisa petrografi
- Batuan yang diambil menunjukkan kenampak mineralisasi,
alterasi dan lithologi yang menarik
- Jumlah sample yang diambil ± 3-5 kg sesuai dengan kebutuhan
preparasi di laboratorium.
- Lakukan pencatatan detail mengenai sample pada buku
lapangan sebagai data geologi tambahan.
2) Hand Auger
- Dilakukan logging per meter kemajuan (hindari cutting)
- Pengambilan conto setangan untuk conto per meternya
- Diharapkan pengambilan conto dengan mencapai formasi
saprolite lunak
- Conto tanah yang didapat di-logging, dikemas dalam plastik yang
sebelumnya diberi label yang berisi nomor titik, nomor conto, dan
berat conto, tanpa dibagi (quartering)
- Pengambilan conto dilakukan setiap 1 (satu) meter dan
menggunakan hand auger dengan kondisi kering (tanpa air) dari
tanah penutup hingga maksimal kedalaman
- Kemajuan dari pemboran perlu diamati dengan teliti untuk
menghindari masuknya cutting pada conto terambil
3) Test pit
- Lubang test pit dengan ukuran 100 x 80 cm
- Pengambilan conto dilakukan pada dua sisi yang berhadapan
dengan dimensi lebar 20 cm dan dalam 10 cm
- Conto diambil per meter dan di-quartering hingga berat 3-5 kg,
dengan disertai conto setangan
Page 10 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
- Perlakuan sample setelah pekerjaan test pit serupa dengan
perlakuan sample hand auger
f) Melakukan analisa kimia laboratorium maupun analisa petrografi untuk
mengetahui komposisi kimia batuan dan penamaan batuan secara ilmiah
guna memberikan informasi jenis atau type batuan – batuan yang ada di
lokasi kerja khususnya type batuan ultramafik sebagai batuan pembawa
nikel. Laterit dari pelapukan outcrop / batuan ultramafik dengan kandungan
olivin dominant seperti dunit dan peridotite / harzburgite umumnya memiliki
kandungan nikel yang tinggi
g) Melakukan analisa kimia lab dan interpretasi hasil sample hand auger
dan test pit meliputi, kandungan %Ni dan %Fe vs kedalaman dan karakter
geokimia laterit lokasi survey (apakah low, medium, high grade,
apakah ditemukan tipe limonit ore, saprolit ore, dsb)
h) Output : Grafik %Ni Vs depth, grafik %Fe Vs depth, peta penyebaran
nikel laterit, peta plan pengeboran inti (peta bor mesin)
Page 12 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
p) Laporan Akhir
8. REFERENSI
3.3 SNI 7568:2010 tentang Glosarium Eksplorasi Mineral dan Batubara.
3.4 Permen ESDM no 26 tahun 2018, tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan
Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Minerba
3.5 Kepmen ESDM 1827.K/30/MEM/2018, tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Teknik Pertambangan Yang Baik
9. PERSYARATAN
9.1. Kepmen ESDM 1827.K/30/MEM/2018, tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Teknik Pertambangan Yang Baik
Page 13 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
1.5. Setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan ini mengetahui dan memahami
dimana lokasi yang bisa menjangkau jaringan HT atau Handphone jika ada
situasi darurat di lokasi survey.
11. LAMPIRAN
11.1. Flow Chart Geological Mapping
11.2. Form lembar Deskripsi Sample untuk Hand Auger dan Test Pit
(Sheet Of Samples Description)
11.3. Form Semi-Detail Mapping
11.4. Form Sosialisasi SOP
Page 14 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
11.1 Flow Chart Geological Mapping
Page 15 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
11.2 Form lembar Deskripsi Sample untuk Hand Auger dan Test Pit
(Sheet Of Samples Description)
Page 16 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
11.3 Form Semi-Detail Mapping
Page 17 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00
11.4 Form Sosialisasasi SOP
Page 18 of 19
01/SOP-HSM-EKSPLORASI-GEOLOGICAL MAPPING/03-2022 Rev. 00