You are on page 1of 7

KELOMPOK

1. SULIA

2. JIHAN

3. DINDA

BIMBINGAN GURU IPS : IBU FITRI

SMP NEGERI 01 MESUJI


TAHUN 2023
I. TAMBANG
1. Pertambangan
Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan
bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada
permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Hasil
kegiatan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih
nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan.
2. Penggalian
Penggalian adalah suatu kegiatan yang meliputi pengambilan segala jenis barang
galian. Barang galian adalah unsur kimia, mineral dan segala macam batuan yang
merupakan endapan alam (tidak termasuk logam, batubara, minyak dan gas bumi dan
bahan radioaktif). Bahan galian ini biasanya digunakan sebagai bahan baku atau bahan
penolong sektor industri maupun konstruksi. Hasil kegiatan penggalian antara lain, batu
gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu marmer, pasir, pasir silika, pasir
kuarsa, kaolin, tanah liat dan lain-lain.
Kegiatan pemecahan peleburan, pemurnian dan segala proses pengolahan hasil
pertambangan/penggalian tidak termasuk kegiatan pertambangan/penggalian, akan
tetapi digolongkan ke dalam kegiatan industri.
Kegiatan persiapan tempat penambangan penggalian seperti pembuatan jalan, jembatan
dari dan ke arah lokasi penambangan, pengerukan, pemasangan pipa penyaluran dan
sebagainya termasuk ke dalam kegiatan konstruksi. Sedangkan kegiatan eksplorasi dan
penelitian mengenai prospek barang tambang dan mineral termasuk ke dalam jasa
pertambangan.
Kegiatan pengambilan, pembersihan dan pemurnian air untuk dijadikan air bersih
termasuk dalam sektor air minum.
3. Tahapan Kegiatan Pertambangan
Tahapan kegiatan pertambangan meliputi: prospeksi dan penelitian umum, eksplorasi,
persiapan penambangan dan pembangunan, eksploitasi
pengolahan/pengilangan/pemurnian.
a. Prospeksi
Prospeksi adalah suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan
endapan bahan galian atau mineral berharga.
b. Eksplorasi
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya
cadangan serta "studi kelayakan dari endapan bahan galian atau mineral berharga
yang telah diketemukan. c. Eksploitasi
Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan
pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai
ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke tempat
pemasaran.
c. Pengolahan/Pemurnian/Pengilangan
Pengolahan/Pemurnian adalah suatu pekerjaan memurnikan/meninggikan kadar
bahan galian dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga,
kemudian membuang mineral yang tidak berharga tersebut (dapat dilakukan dengan
cara kimia).

Beberapa barang tambang yang dimiliki oleh Indonesia antara lain minyak bumi, batu bara, timah, nikel, emas, intan, dan
lain sebagainya. 11 Apr 2022

II. HUTAN
Hutan adalah sebuah ekosistem yang kompleks, yang menjadi rumah bagi ratusan
bahkan ribuan jenis satwa dan tumbuhan, menyuplai kita dengan air bersih dan udara
segar, dan menjaga iklim dan temperatur bumi tetap stabil. Lebih dari itu, hutan juga
memberi penghidupan bagi masyarakat yang hidup didalam dan di sekitarnya, serta
kelompok pengusaha yang memanfaatkan hasil hutan sebagai komoditas konsumsi
sehari-hari. Saat fungsi hutan hilang, kerugian akan dirasakan oleh semua pihak, dari
masyarakat setempat hingga masyarakat urban.

Hutan Indonesia merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati dan memainkan peran
penting dalam mitigasi perubahan iklim dan ketahanan air. Hutan juga menjadi tempat
tinggal bagi banyak kelompok masyarakat adat dan komunitas lokal. Sektor kehutanan
telah dipenuhi eksploitasi yang berlebihan, konflik sosial, dan korupsi. Tata kelola
hutan tengah dalam kondisi kritis pada berbagai level. Pendekatan lanskap yang lintas
yurisdiksi dan menghargai hak asasi manusia (HAM) dapat membantu memastikan
konektivitas ekologi dan keberlanjutan.
Dalam melakukan kerjanya, WWF bertujuan untuk meraih visi-visi khusus untuk
hutan, di antaranya adalah meningkatkan kawasan lindung dan menambah luasan hutan
di bawah manajemen yang semakin baik. Selain itu, WWF berupaya untuk
menghentikan deforetasi dan melakukan restorasi terhadap lanskap hutan yang
terdegradasi.

WWF akan mendorong praktis manajemen terbaik dalam hutan produksi dan terus
mengembangkan skema inovasi seperti tentang masyarakat di sekitar area konsesi
hutan. WWF terlibat secara aktif dalam kerja sama bersama masyarakat madani dan
mendukung inisiatif dan kerja-kerja advokasi demi terwujudnya tata kelola kawasan
lindung dan konservasi yang adil, memetakan, mengakui, dan melakukan tata kelola
kawasan dan teritorial adat. Bersama para mitra, WWF mengembangkan restorasi
kawasan gambut di Sumatera dan Kalimantan, serta mengembangkan program lainnya
yang terintegrasi pada sistem konservasi sungai dan sumber air tawar.

WWF memiliki target agar kawasan lindung dan hutan konservasi berbasis masyarakat
dapat dikelola secara efektif dan merata. Hal-hal tersebut dapat dicapai dengan
mendokumentasikan praktik konservasi yang dilakukan oleh masyarakat dan
mengembangkan strategi advokasi dengan para pemegang hak untuk mengakui praktik
konservasi oleh masyarakat, mengakui hak-hak masyarakat adat, dan meningkatkan tata
kelola kawasan lindung. Selain itu, WWF juga melakukan pengembangan kapasitas
tentang manajemen kawasan lindung yang efektif dan merata, serta mendukung upaya
advokasi dan koalisi yang sudah ada untuk memperkuat masyarakat adat dalam praktik
konservasi di tingkat nasional hingga global.

Dalam rangka memenuhi komitmen dalam merestorasi ekosistem hutan dan rawa
gambut pada lanskap-lanskap prioritas, WWF berupaya memobilisasi dan mengatur
mekanisme pendanaan berkelanjutan untuk restorasi lahan gambut. Selanjutnya, WWF
juga memperluas program restorasi ekosistem hutan, keanekaragaman hayati, dan
fungsi hidrologi serta pendukung kehidupan lainnya dengan dukungan penuh dari
pemegang hak setempat.

WWF juga menetapkan target untuk membuat wilayah hutan yang menjadi tempat
tinggal masyarakat adat dan ekosistem kunci untuk keanekaragaman hayati digunakan
secara berkelanjutan, adil, dan terintegrasi dalam rencana tata ruang pada semua level.
Dalam hal ini, WWF melakukan upaya untuk mendukung dokumentasi, registrasi dan
pendaftaran wilayah masyarakat adat. Selain itu, WWF juga mendorong pengembangan
kapasitas dan kemitraan untuk membangun rencana manajemen dan model tata kelola
guna memastikan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan ekologi kawasan tersebut, serta
kesejahteraan masyarakat lokal. WWF pun mendorong peningkatan kapasitas dan
pengembangan skema manajemen hutan desa, hutan adat, kehutanan sosial, dan
lainnya. Fasilitasi negosiasi antara pemerintah daerah dan institusi masyarakat adat
untuk mengintegrasikan rencana manajemen dan model tata kelola masyarakat adat
dengan rencana tata ruang dan pembangunan pemerintah. WWF juga turut
mengembangkan mekanisme keuangan berkelanjutan dan memobilisasi sumber daya
finansial untuk konservasi dan manajemen yang berkelanjutan, misalnya skema REDD.

Pada akhirnya, upaya WWF adalah untuk mendukung program Pemerintah Indonesia
salah satunya dalam komitmen melakukan reformasi agraria dengan mendistribusikan
12 juta hektar hutan. Sebagai bagian dari upaya yang ditempuh, pemerintah juga
berkomitmen menerapkan “cara baru” dalam manajemen kawasan lindung, mengakui
hutan adat dan batas-batas adat, dan mengimplementasikan kebijakan satu peta (one-
map policy). Restorasi gambut dan pentingnya mencegah kebakaran hutan juga menjadi
komitmen kuat pemerintah, dalam hal ini Badan Restorasi Gambut (BRG). Sebagian
besar hutan tanaman industri juga mulai menerapkan restorasi dan manajemen hutan
yang berkelanjutan.

Jenis-Jenis Hutan di Indonesia


1. Hutan Gambut. Hutan gambut merupakan salah satu hutan tropis yang kebanyakan memiliki tumbuhan dengan jenis
berdaun lebar....
2. Hutan Hujan Tropis....
3. Hutan Muson....
4. Hutan Mangrove....
5. Hutan Pantai....
6. Hutan Rawa....
7. Hutan Homogen....
8. Hutan Heterogen.

III. LAUT

Laut adalah sebuah perairan asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau
sebagian oleh daratan.[1][2][a] Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem
perairan samudra berair asin yang saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai
satu samudra global atau sebagai beberapa samudra utama. Laut memengaruhi iklim
Bumi dan memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.
Meskipun laut telah dijelajahi dan diarungi sejak zaman prasejarah, kajian ilmiah
modern terhadap laut yaitu oseanografi baru dimulai pada masa ekspedisi
HMS Challenger dari Britania Raya pada tahun 1870-an.[3] Laut pada umumnya dibagi
menjadi lima samudra besar yang meliputi empat samudra yang diakui Organisasi
Hidrografi Internasional[4] (Samudra Atlantik, Pasifik, Hindia, dan Arktik) dan Samudra
Selatan.[5]
Akibat pergeseran benua, saat ini Belahan Bumi Utara memiliki rasio antara luas
daratan dan laut yang lebih seimbang (sekitar 2:3) daripada Belahan Bumi Selatan yang
nyaris keseluruhan merupakan samudra (1:4,7).[6] Kadar salinitas di samudra lepas
secara umum bernilai sekitar 3,5%, tetapi variasi dapat ditemukan di perairan yang
lebih dikelilingi daratan, di dekat muara sungai besar, atau di kedalaman besar. Sekitar
85% dari zat yang terlarut di lautan lepas adalah natrium klorida. Perbedaan salinitas
dan suhu di antara wilayah-wilayah laut menimbulkan arus termohalin.
Pengaruh ombak, yang dihasilkan oleh angin dan oleh pasang surut laut,
menimbulkan arus permukaan. Arah aliran arus diatur oleh daratan
di permukaan dan bawah laut serta oleh efek Coriolis akibat rotasi Bumi.
Perubahan ketinggian permukaan laut pada masa lalu meninggalkan landas benua, yaitu
wilayah dangkal di laut yang dekat dengan darat. Wilayah yang kaya akan nutrien ini
dihuni oleh kehidupan yang menjadi sumber makanan bagi manusia
seperti ikan, mamalia, krustasea, moluska, dan rumput laut, baik yang ditangkap dari
alam liar maupun yang dikembangkan dalam tambak. Keanekaragaman hayati laut
yang paling beragam berada di wilayah terumbu karang tropis. Dahulu, perburuan
paus di laut lepas umum dilakukan, tetapi jumlah paus yang kian menurun
memicu upaya konservasi dari berbagai negara yang menghasilkan
sebuah moratorium terhadap perburuan paus komersial. Kehidupan di laut juga dapat
ditemukan di kedalaman yang jauh dari jangkauan sinar matahari. Ekosistem di laut
dalam didukung oleh keterdapatan nutrien dari celah-celah hidrotermal. Kehidupan di
Bumi kemungkinan bermula dari sana dan mikrob air umumnya dianggap sebagai
pemicu peristiwa peningkatan oksigen zaman dahulu di atmosfer Bumi.
Baik tumbuhan maupun hewan mula-mula berevolusi di laut.
Laut juga merupakan unsur penting bagi aktivitas perdagangan, transportasi,
dan industri manusia serta sebagai sumber tenaga pembangkit listrik. Hal-hal tersebut
membuat laut diperhitungkan dalam strategi peperangan. Di sisi lain, laut juga dapat
menjadi sumber ancaman bencana seperti tsunami dan siklon tropis. Pengaruh-
pengaruh tersebut menjadikan laut sebagai aspek penting dalam kebudayaan manusia.
Mulai dari berbagai dewa-dewa laut yang dapat ditemukan di berbagai
kebudayaan, puisi epos karya penulis Yunani Kuno yaitu Homeros, atau penguburan
manusia di laut hingga perubahan yang ditimbulkan oleh Pertukaran Kolumbus, seni
kelautan hiperealis, dan musik yang terinspirasi dari laut seperti "Laut dan Kapal
Sinbad" karya Nikolai Rimsky-Korsakov. Laut juga menjadi tempat kegiatan-kegiatan
waktu luang manusia seperti berenang, menyelam, selancar, dan berlayar. Akan
tetapi, pertumbuhan penduduk, industrialisasi, dan pertanian intensif kini
menimbulkan polusi laut. Karbon dioksida di atmosfer yang makin meningkat
jumlahnya menurunkan nilai pH laut melalui proses pengasaman
samudra. Pemancingan berlebihan juga menjadi masalah bagi laut yang
merupakan kepemilikan bersama.

Laut ingresi. Laut ini terbentuk karena bagian dasarnya mengalami penurunan akibat tekanan vertikal dari dalam bumi
(endogen) yang menimbulkan patahan.... Laut regresi.... Laut transgresi.

You might also like