You are on page 1of 19

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN MINAT


BACA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR KELAS 1
(SATU) DI SURABAYA
Afina

Nafotira

ABSTRAK

Membaca merupakan kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi anak. Oleh
karena itu, sebagai orang tua diperlukan perannya dalam mengembangkan minat
baca pada anak. Peningkatan minat baca bagi anak sekolah dasar merupakan
langkah yang yang sangat tepat dalam masa-masa pertumbuhan yang berkaitan
dengan pendidikannya. Orang tua diharapkan mampu memiliki perubahan
perilaku dalam menjalankan perannya untuk mengembangkan minat baca
anaknya. Anak di usia pra sekolah dengan usia sekolah dasar perlu diberikan
pembedaan perilaku dalam mengembangkan minat bacanya. Di mana pada anak
usia pra sekolah, peran orang tua dalam mengembangkan minat bacanya perlu
tugas ekstra dalam berbagai aktivitas penumbuhan terhadap membaca. Akan
tetapi, ketika anak memasuki usia pada sekolah dasar, orang tua tidak lagi
memberikan perlakuan yang ekstra seperti saat dia berada di pra sekolah.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran peran orang tua dalam
mengembangkan minat baca serta hambatan – hambatan yang dialami, dengan
menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Lokasi penelitian berada di 5 sekolah
dasar yang tersebar di 5 wilayah di Surabaya. Metode pengambilan sampel
menggunakan multistage random sampling dengan jumlah sebanyak 100
responden. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa orang tua di Surabaya sudah
cukup baik dalam menjalankan peran untuk mengembangkan minat baca
anaknya. Yang ditunjukkan dengan presentase 97% perhatian orang tua untuk
mendampingi anak dalam kegiatan membaca. Sedangkan untuk hambatan orang
tua dalam mengembangkan minat baca anak terletak pada lingkungan luar
keluarga. Berbagai hambatan yang berasal dari lingkungan luar keluarga memiliki
pengaruh yang cukup besar bagi minat baca anak di Surabaya.
Kata kunci: Peran orang tua, mengembangkan minat baca, hambatan

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

Reading is an activity that has great benefits for children. Therefore, as a parent
needed a role in developing interest in reading in children. Increased interest in
reading for elementary school children is a very appropriate step in times of
growth related to education. Parents are expected to have behavioral changes in
their role to develop their children's reading interest. Children in pre-school age
with primary school age need to be given differentiation of behavior in developing
reading interest. Where in pre-school age children, the role of parents in
developing their reading interest needs extra work in the various activities of
growing to read. However, when a child enters the elementary school age, the
parent no longer provides extra treatment like when he was in pre-school. This
research was conducted to find out the role of parents in improving reading
interest and obstacles experienced, by using descriptive quantitative method. The
research sites are located in 5 primary schools spread across five regions in
Surabaya. The sampling method used multistage random sampling with the
number of 100 respondents. The results showed that parents in Surabaya are good
enough in running the role to develop interest in reading children. As indicated by
a percentage of 97% of parents' attention to assist children in reading activities. As
for parental barriers in improving interest in reading children lies in the
environment outside the family. Various obstacles that come from the
environment outside the family have a considerable influence on the interest of
reading children in Surabaya.
Keywords: Role of parent, developing interest in reading, obstacles

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

I. PENDAHULUAN Orang tua disini merupakan


I.1. Latar Belakang Masalah faktor utama dalam mengembangkan
Peran orang tua dalam minat baca pada anak. Motivasi
mengembangkan minat baca pada orang tua dalam membantu
anak sangat penting. Perlunya orang menumbuhkan minat dan kebiasaan
tua untuk menjalankan perannya membaca pada anak sangat penting
dalam mengembangkan minat baca diberikan dengan baik. Seperti pada
pada anak. Hal tersebut dianggap hasil penelitian yang dilakukan oleh
penting karena orang tua di sini Kusuma (2013) yang menyatakan
memiliki peran sebagai pendidik bahwa orang tua mengatakan bahwa
utama bagi anak sebelum mengenali anak masih harus dimotivasi dan
apapun. Anak akan mendapatkan diberi perintah untuk mulai
berbagai pelajaran serta pengetahuan membaca, khususnya untuk buku
awal dari orang tua, termasuk dalam yang berhubungan dengan materi
kegiatan membaca. Orang tua sangat pelajaran. Anak mampu menerima
perlu mengembangkan minat baca apa yang diberikan oleh orang tua
pada anak sejak dini. Berdasarkan dalam penumbuhan minat membaca
bukti yang menunjukkan bahwa guru melalui perhatian-perhatian yang
yang dipekerjakan oleh sekolah efektif dan mudah diterima oleh
swasta di India tidak memiliki anak. Pada usia anak sekolah dasar,
kualitas pengajaran yang sesuai dan masih sangat dibutuhkan motivasi
tidak memiliki kemampuan bahasa serta dukungan real yang perlu
Inggris (Tooley and Dixon, 2005), diberikan oleh orang tua di dalam
orang tua dapat memainkan peran keluarga dalam mewujudkan
penting dalam perkembangan kegemaran anak kepada kegiatan
membaca anak-anak mereka di membaca.
tahun-tahun awal, ketika belajar
Kurangnya perhatian orang
bahasa lebih tergantung konteks, dan
tua terhadap minat baca anak dapat
dengan demikian membuka jalan
dilihat dari perlakuan yang diberikan
bagi kesuksesan masa depan mereka.
di dalam lingkungan keluarga.
Sebagai orang tua yang memiliki
1

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

peran dan tanggung jawab penting perpustakaan, mendirikan


dalam mengembangkan minat baca perpustakaan.
pada anak maka diperlukan
Selain dari kurangnya
pemahaman dalam berbagai hal yang
keterlibatan orang tua dalam
berkaitan dengan upaya-upaya yang
meluangkan waktu bersama anak,
diberikan. Sebagai orang tua
kondisi ekonomi keluarga juga
memiliki tanggung jawab yang tidak
menjadi salah satu factor
mudah dalam hal menumbuhkan
penghambat perkembangan
minat atau kegemaran anak dalam
pendidikan bagi anak dalam
kegiatan membaca. Banyak sekali
pemahaman membaca. Dilihat
cara serta kegiatan yang dapat
penelitian dari Mihika (2012) dari
dilakukan orang tua dalam
University of Cambridge yang
menciptakan kegemaran anak
berjudul “Parents helping their
terhadap membaca ialah seperti hasil
children learn to read: The
penelitian dari Nita dan Ilham (2016)
effectiveness of paired reading and
bahwa dalam rangka menumbuhkan
hearing reading in a developing
minat membaca pada anak
country context” yang membahas
bervariasi. Kegiatan atau upaya dan
cara terbaik untuk mendukung anak
cara para ibu yang berperan ganda
belajar membaca dalam masyarakat
sebagai wanita karier/pekerja dalam
yang kurang beruntung secara
peran aktif ibu dalam menumbuhkan
ekonomi.
minat membaca pada anak antara
lain; yaitu melakukan aktivitas Di era yang semakin maju
membaca di depan anak-anak, seperti saat ini, ibu sebagai orang tua
mendongengi anak, mengajak anak juga memegang peran ganda dalam
bermain tebak kata, memperkenalkan keluarga. Tidak hanya sebagai ibu
huruf-huruf kepada anak, mengajari rumah tangga yang memiliki full
anak mengeja dan atau membaca, time dalam mengurus serta
mengajak anak ke toko buku dan memperhatikan segala kemampuan
membiarkan anak memilih buku dan peningkatan terhadap minat
yang disukainya, mengajak anak ke membaca pada anak. Ibu di jaman

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

saat ini juga telah mampu menjadi Nemitz (2015) menyimpulkan bahwa
wanita karier yang tidak dapat setiap untuk ibu dengan anak - anak usia
hari dengan full time memberikan sekolah dasar di Jerman (tidak
perhatian serta dukungan kepada termasuk Bavaria) memiliki efek
penanaman minat membaca kepada positif secara signifikan dari program
anak. Berdasarkan data statistik Biro sekolah dasar fullday school pada
Pusat Statistik (BPS) tahun 2003 penawaran tenaga kerja di margin
menunjukkan bahwa dari 100% yang luas. Rata - rata, para ibu yang
wanita didapatkan 82,68% adalah memanfaatkan program sekolah
perempuan bekerja dan sisanya dasar fullday school lebih mungkin
sebanyak 17,31% adalah perempuan untuk dipekerjakan daripada ibu
tidak bekerja. Dengan bekerja maka yang tidak memanfaatkan program
semakin sedikit pula waktu dan ini. Penelitian tersebut
perhatian yang mereka curahkan memperlihatkan bahwa ibu/orang tua
untuk anaknya. yang memanfaatkan fullday school

Idealnya, waktu anak lebih akan mudah diterima dalam bekerja

banyak dihabiskan dengan keluarga dibandingkan dengan yang tidak

di rumah. Sehingga program fullday berarti fullday school memiliki

school muncul sebagai dampak banyak manfaat termasuk pada orang

kurangnya pendidikan keluarga bagi tua yang bekerja. Dari adanya

peserta didik khususnya pada anak program fullday school yang tengah

usia dini dan sekolah dasar. Saat ini marak terjadi di era saat ini, anak

banyak orang tua sibuk bekerja lebih banyak menghabiskan

sehingga kurang memiliki banyak waktunya di sekolah dengan guru

waktu untuk pendidikan bagi serta teman-temannya. Dalam hal ini,

anaknya. Padahal idealnya pada usia anak lebih sering berinteraksi dengan

dini dan sekolah dasar orang tua guru dan teman-temannya, akan

mempunyai peran utama dalam tetapi orang tua juga ikut berperan

mendidik anak terutama dalam hal dalam mengembangkan minat baca

pengembangan minat bacanya. anak. Selain guru yang menjadi

Penelitian yang dilakukan oleh stakeholder bagi peningkatan minat


3

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

baca anak, perhatian orang tua dalam yaitu Indonesa masuk dalam 10 besar
pengembangan minat baca dirasa negara sasaran pasar penjualan
perlu bagi proses akademik anak. gadget (smartphone, laptop, tablet,

Di era globalisasi ini, selain none dan lain-lain) di dunia. Sesuai

berbagai program-program fullday dengan hasil penelitian Ridho (2017)

school yang telah diterapkan pihak- yang menyatakan bahwa semakin

pihak sekolah, media komunikasi majunya perkembangan teknologi

berupa gadget (smartphone, laptop, informasi dan komunikasi maka

tablet, none dan lain-lain) juga minat baca peserta didik di

mampu menjadi pemicu rendahnya perpustakaan semakin rendah.

peran orang tua dalam minat baca Perkembangan TI serta berbagai

anak. Gadget di jaman modern saat penawaran yang terjadi di saat ini

ini merupakan barang yang bisa akan memiliki pengaruh dalam

dimiliki setiap orang mulai dari yang hambatan orang tua dalam

tua maupun yang muda bahkan anak- mengembangkan minat baca

anak usia 7-15 tahun sudah dapat anaknya.

menggunakan gadget dan mengerti Dari berbagai fenomena serta


akan pengoprasian fasilitas gadget permasalahan yang diuraikan penulis
(internet, game, sosial media, telefon di atas, dapat dikatakan bahwa
dan SMS). Sejak diberlakukannya penelitian yang berjudul “Peran
pasar bebas dunia di tahun 2008, Orang Tua dalam Mengembangkan
Indonesia termasuk dalam sasaran Minat Baca Anak Sekolah Dasar
utama penjualan produk-produk Kelas Satu di Surabaya“ penting
elektronik khususnya teknologi untuk diteliti. Dari berbagai data
gadget (smartphone, laptop, tablet, serta fenomena yang menyatakan
none dan lain-lain) dan bisa orang tua perempuan (ibu) memiliki
dibayangkan perkembangan peran yang cukup besar dalam
penjualannya sangat pesat dan begitu pengembangan minat baca anak dari
diminati oleh masyarakat Indonesia ayah, maka dalam penelitian ini lebih
di tandai dengan riset yang memfokuskan terhadap responden
dikemukakan oleh salah satu media ibu. Kesibukan orang tua perempuan
4

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(ibu) di Surabaya perlu diteliti dalam berpengaruh dalam menumbuhkan


penerapan perhatiannya yang minat membaca pada anak.
berhubungan dengan pengembangan
Banyak sekali teknik-teknik
minat baca anaknya. Selain itu, dari
ataupun pendekatan yang
data – data penelitian sebelumnya
berhubungan dengan orang tua-anak
yang telah membahas tentang
dalam kegiatan membaca. Salah
kesibukan orang tua terhadap
satunya ialah “Paired Reading”,
perannya dalam mengembangkan
teknik yang berkaitan dengan
minat baca anak dianggap perlu
pembacaan terbantu oleh orang tua
diteliti.
terhadap anaknya. Teknik “paired
I.2. Tinjauan Pustaka reading” ini sangat tepat dengan

I.2.1. Peran Orang Tua dalam pengajaran di sekolah, karena akan

Mengembangkan Minat Baca lebih banyak anak-anak tersebut

Anak menyukai kegiatan membaca dan


mampu membantu mengembangkan
Orang tua sebagai pendidik
minatnya kepada kegiatan membaca.
utama bagi anak merupakan modal
Hal-hal yang dibutuhkan orang tua
utama seorang anak yang
untuk menjalankan perannya dalam
perilakunya akan ditiru dan diikuti.
mengembangkan minat baca anaknya
Dalam mengembangkan minat baca
antara lain (Topping, 2001):
pada anak, peran orang tua sangatlah
dibutuhkan, untuk memberikan bekal 1. Buku

kehidupan pendidikan yang akan Anak bisa memilih buku


datang bagi anak. Menurut Reni yang ada di rumah, sekolah, atau
Akbar(2001:35) banyak orang tua perpustakaan. Selain buku, anak
yang menuntut anak agar gemar juga bisa memilih bahan bacaan
membaca tetapi mereka seakan tidak lain seperti koran, majalah,
tahu bahwa minat membaca itu ataupun bahan bacaan lain yang
tidaklah tumbuh dengan sendirinya. ingin mereka baca. Anak akan
Lingkungan rumah sangat mampu membaca dengan secara

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

lebih baik dari buku yang mereka situasi yang nyaman dan hangat
suka. baginya. Pengkondisian suasana
selama anak membaca juga akan
membantu mengembangkan
2. Waktu
minat baca bagi anak, suasana
Orang tua diharuskan yang nyaman dan hangat akan
melakukan teknik “paired menjadikan kegiatan membaca
reading” ini setiap hari walaupun bagi anak sangat menyenangkan.
hanya 5 menit dalam sehari. 4. Berbicara (komunikasi)
Lebih baik dilakukan selama 5 Orang tua menunjukkan
hari dalam seminggu. Jangan ketertarikannya terhadap buku
sampai lebih dari 15 menit yang telah dipilih anak.
kecuali anak anda yang ingin Membicarakan tentang berbagai
melanjutkannya. Alokasi waktu macam gambar dan tentang apa
yang diberikan orang tua selama saja yang ada di dalam buku saat
menemani anak membaca juga orang tua membaca bersama
sangat dibutuhkan. Karena hal anak. Komunikasi ini diperlukan
tersebut akan mempengaruhi karena, anak sangat
kebiasaan anak selama di rumah membutuhkan dampingan penuh
dalam kegiatan membaca. dari orang tua nya yang
mendukung dalam anak
3. Tempat
membaca.
Cari tempat yang cukup
sepi, karena anak-anak tidak bisa Menurut Jeanne S. Chall dalam
membaca dalam suasanya yang Joko D. Muktiono 2003, terdapat
ramai atau banyak hal yang tingkatan-tingkatan ideal dalam
terjadi. Kondisi tempat atau membaca sesuai dengan tingkat usia
lingkungan anak dalam membaca dan pengalaman pendidikan individu
juga sangat diperlukan. Karena yang tergolong dalam enam
dalam kegiatan membaca, anak tingkatan, yaitu:
membutuhkan keadaan dan

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

 Tingkat 0: Pre-reading dan dengan kesulitan bahasa di atas


pseudo-reading. Sebelum kemampuan umum anak.
mencapai usia 6 tahun, pada  Tingkat 3: Membaca untuk
tingkatan ini, kebiasaan belajar. Antara 9 sampai 14
membacakan buku pada anak tahun, materi bacaan mereka
secara teratur sangat disarankan, lebih luas dari sekadar buku
agar anak memiliki ketertarikan pelajaran. Mereka juga mulai
dan kecintaan pada buku. bisa menggunakan buku
 Tingkat 1: Membaca awal referensi, komik, surat kabar,
(initial reading) dan decoding. dan majalah, dan ensiklopedia.
Antara usia 6 sampai 7 tahun, Membaca menjadi bagian dari
pada tingkat ini anak-anak mulai pengalaman berbahasa umum
bisa membaca dan menikmati yang melibatkan keterampilan
bacaan yang mereka baca berbahasa yang eksplisit,
sendiri. Karena itu, kurangi terutama menulis dan mengeja.
kegiatan membacakan buku  Tingkat 4: Kerumitan dan
untuk anak, agar mereka Kompleksitas. Dari usia 14
terdorong untuk membacanya sampai 17 tahun, jika berjalan
sendiri. Mintalah mereka dengan baik anak-anak akan
membacakannya untuk orang mampu membaca materi yang
tua. kompleks, baik dalam bentuk
 Tingkat 2: Konfirmasi narasi (cerita) atau paparan
(confirmation) dan Kelancaran (eksposisi) dengan sudut
(fluency). Antara usia 7 dan 8 pandang yang beragam. Materi-
tahun, pada akhir tingkatan ini, materi ini bisa teknis atau non
anak-anak menguasai kira-kira teknis, bernilai sastrawi atau
sembilan ribu kata lisan dan tiga tidak. Bagi anak yang rendah
ribu kata tertulis atau cetak. kemampuannya, pemahaman
Kemampuan membaca mereka secara mendengar dan membaca
dapat lebih ditingkatkan dengan relatif sama.
membacakan buku atau cerita
7

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

 Tingkat 5: Konstruksi dan peranan penting. Pada


Rekonstruksi. Di atas usia 18 dasarnya anak-anak akan
tahun, seorang dewasa muda mencontoh apa-apa yang biasa
akan mampu mengembangkan dilakukan dan diajarkan orang
kemampuan membaca untuk tuanya. Jika orang tua tidak
tujuan mereka sendiri, dengan suka membaca, maka dalam
menggunakan keterampilan mendidik anak-anak tidak
menggabungkan pengetahuan akan menitikberatkan
mereka sendiri dengan pendidikan pada kegiatan
pengetahuan orang lain dan membaca, sehingga anak pun
mencerna pengalaman mereka akan merasa asing dengan
secara lebih efektif. kegiatan membaca.

I.2.2. Hambatan-hambatan 2. Kurangnya waktu orang tua

dalam Mengembangkan Minat Baca bersama anak. Terkadang

Anak akibat kesibukan orang tua,


urusan anak diserahkan pada
Perkembangan minat baca
orang lain. Hal tersebut
tidak hanya ditentukan oleh
membuat orang tua tidak
keinginan dan sikap terhadap bahan-
mengetahui perkembangan
bahan bacaan. Banyak faktor yang
pendidikan anak, termasuk
mempengaruhi baik dari dalam
minat bacanya.
maupun dari luar diri sendiri.
Menurut Noviar Masjidi (2007:103), 3. Televisi dan video game.

terdapat dua faktor besar yang Keberadaan televisi dan video

menghambat berkembangnya minat game dalam rumah dapat

baca pada anak, yakni: mempengaruhi perkembangan


minat baca anak. Pengaruh
a. Lingkungan Keluarga
negatif akan terjadi jika anak
1. Orang tua tidak suka membaca
terlalu sering
dan tidak memberi contoh.
mengonsumsinya sehingga
Dalam proses pendidikan
mengalihkan minat dan
anak, orang tua memegang
8

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

perhatiannya dari aktivitas mendapatkan pendidikan juga


membaca. dapat menjadi penghambat

4. Temperamen orang tua yang minat baca anak jika hanya

keras. Anak yang tumbuh mengejar target kurikulum

dalam lingkungan keluarga demi mendapat nilai yang

yang mempunyai temperamen tinggi, dan akhirnya membuat

keras akan terhambat aktivitas belajar dan membaca

perkembangan minat bacanya. menjadi sesuatu yang

Orang tua yang sering marah- menjemukan bagi anak.


3. Harga buku yang mahal.
marah akan membuat anak
Harga buku yang mahal
tidak nyaman, takut, dan
tertekan. Anak yang merasa menjadi satu faktor yang

tertekan akan kehilangan membuat orang tua enggan

semangatnya untuk membaca. untuk membeli buku untuk


anak mereka, sehingga
b. Lingkungan di Luar Keluarga kebutuhan anak akan bacaan

1. Lingkungan pergaulan anak. tidak terpenuhi dan

Anak yang tinggal di dalam menyebabkan minat baca anak

lingkungan masyarakat yang untuk membaca menjadi

tidak suka membaca akan rendah. Banyak orang tua

cenderung memiliki minat yang berada pada tingkatan

baca yang rendah bahkan tidak rendah masalah finansialnya.

memiliki minat untuk I.3. Metode Penelitian

membaca. Karena lingkungan Penelitian ini menggunakan


bermain sangat mempengaruhi pendekatan kuantitatif dengan
pada kebiasaan anak, termasuk metode deskriptif. Lokasi yang
kebiasan dalam minat baca. digunakan yaitu sekolah dasar yang
2. Sekolah yang tidak ada di Surabaya. Populasi yang
mendukung. Sekolah yang digunakan adalah seluruh orang tua
menjadi tempat anak kelas satu sekolah dasar di Surabaya.
Teknik sampling yang digunakan
9

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sampel bertahap (multistage random Menurut Topping (2001), hal-


sampling). Hal ini dilakukan karena hal yang dibutuhkan orang tua untuk
cakupan populasi yang sangat luas mengembangkan minat baca anaknya
yaitu seluruh orang tua kelas satu di antara lain bahan bacaan atau buku,
Surabaya. Dari teknik sampling yang alokasi waktu, kondisi atau suasana
digunakan, didapatkan 5 lokasi tempat, dan komunikasi orang tua
sekolahdasaryang menjadi lokasi dan anak. Jeanne S. Chall (dalam
pada penelitian ini. Di mana kelima Joko D. Muktiono 2003), membagi
sekolah dasar tersebut mewakili lima tingkatan-tingkatan ideal dalam
wilayah yang ada di Surabaya. membaca sesuai dengan tingkat usia
Surabaya Pusat (SDN Ketabang dan pengalaman pendidikan individu
I/288), Surabaya Barat (SD Kemala yang tergolong dalam enam
Bhayangkari 6), Surabaya Timur tingkatan. Pada tingkatan 1 yaitu
(SDN Keputih 245), Surabaya Utara membaca awal (initial reading) dan
(SD Angkasa), dan Surabaya Selatan decoding antara usia 6 sampai 7
(SD Istiqbal). Kemudian teknik tahun sesuai dengan temuan data di
pengumpulan data yang digunakan lapangan didapatkan hasil tertinggi
ada 5, yaitu data primer, data sebesar 64% siswa yang berusia 7
sekunder, studi kepustakaan, tahun, yang di mana termasuk pada
wawancara, dan observasi. tingkatan 1 yaitu membaca awal
Sedangkan teknik pengolahan data (initial reading) dan decoding, pada
menggunakan editing, coding, dan tingkat ini anak-anak mulai bisa
tabulasi data. Terakhir, untuk teknik membaca dan menikmati bacaan
analysis, peneliti menggunakan tabel yang mereka baca sendiri. Hal
tunggal dengan cara interpretasi tersebut sama dengan hasil di
teoritik. lapangan yang menyatakan bahwa

II. HASIL DAN ANALISIS anak telah mampu memilih buku


sendiri untuk dibaca tanpa dorongan
II.1. Peran Orang Tua dalam
orang tua sebesar 94%.
Mengembangkan Minat Baca
Anak Dalam mendampingi anak
membaca, orang tua juga perlu
10

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

memperhatikan intensitas waktu dalam membaca juga sangat


yang diberikan di dalamnya. Sesuai diperlukan. Namun pendapat tersebut
pada pendapat Topping (2001) yang berbeda dengan hasil di lapangan
menyatakan bahwa orang tua yang menyatakan bahwa sebesar
diharuskan melakukan 53% anak lebih merasa nyaman saat
mendampingan anak dalam kegiatan membaca dengan bergabung di ruang
membaca setiap hari walaupun hanya keluarga. Oleh karena itu, dapat
5 menit dalam sehari. Lebih baik dikatakan bahwa peran orang tua
dilakukan selama 5 hari dalam dalam penciptaan kondisi yang
seminggu. Namun diperoleh hasil nyaman untuk anak membaca tidak
sesuai data di lapangan tertinggi selalu dalam keadaan yang sepi. Di
dengan persentase sebesar 50% Surabaya, anak lebih merasa nyaman
orang tua mendampingi anak saat membaca dengan cara
membaca selama lebih dari 15 menit bergabung bersama di ruang
dalam sehari. Sedangkan untuk keluarga.
intensitas hari dalam seminggu
Dalam mengembangkan
didapatkan hasil data di lapangan
minat baca, peran terakhir yang
tertinggi ialah dengan hasil sebesar
dapat diberikan orang tua di
40% orang tua meluangkan waktu
Surabaya untuk anak ialah dengan
sekitar 3-5 hari dalam seminggu
cara berkomunikasi dengan anak.
untuk menemani anak membaca.
Topping (2001) berpendapat bahwa
Toping (2001) menyatakan dalam berbicara dengan anak
bahwa tempat yang sepi sangat mengenai buku yang dibaca sangat
cocok untuk anak dalam melakukan penting. Hal tersebut mampu
kegiatan membaca. Karena, anak menunjukkan ketertarikan anda
tidak bisa membaca dalam suasana terhadap apa yang telah dibaca oleh
yang ramai atau banyak hal terjadi. anak. Dan didapatkan hasil di
Menjauhkan TV atau matikan saat lapangan dengan perolehan tertinggi
anak membaca. Penempatan anak sebesar 47% orang tua bertanya
pada tempat yang nyaman bagi anak. tentang isi atau jalannya isi atau
Kondisi tempat atau lingkungan anak cerita dari buku yang telah dibaca
11

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

anak. Dalam hal tersebut dikatakan suka membaca dan tidak memberi
bahwa dorongan orang tua terhadap contoh. Pada dasarnya anak-anak
anak berkaitan dengan perilakunya akan mencontoh apa-apa yang biasa
dalam kegiatan membaca. Sesuai dilakukan dan diajarkan orang
dengan hasil sikap orang tua saat tuanya. Hambatan tersebut
mendampingi anak membaca menyatakan bahwa hanya 21% orang
perolehan tertinggi ialah dengan tua tidak suka membaca di rumah.
perentase sebesar 74% menyatakan Akan tetapi, di Surabaya masih
orang tua sangat mendukung dan ikut didapatkan beberapa orang tua yang
andil di dalam kegiatan membaca memiliki alasan tidak suka membaca
anak. di rumah ialah diperoleh hasil

II.2. Hambatan-hambatan tertinggi sebesar 34% menyatakan

dalam Mengembangkan Minat Baca karena sibuk dengan pekerjaan

Anak rumah.

Menurut Noviar masjidi Selain orang tua yang tidak

(2007) Banyak faktor yang memberi contoh pada anak akan

menghambat orang tua dalam pentingnya membaca, Noviar

mengembangkan minat baca anak Masjidi (2007) berpendapat bahwa

baik dari dalam maupun dari luar diri kesibukan orang tua membawa

sendiri. Terdapat dua faktor besar akibat yaitu hampir semua urusan

yang menghambat berkembangnya anak diserahkan pada orang lain.

minat baca pada anak, yaitu dari Dan data di lapangan menunjukkan

lingkungan keluarga dan lingkungan hasil hanya 1% orang tua di

luar keluarga. Surabaya yang tidak pernah


menghabiskan waktu bersama anak.
II.2.1 Lingkungan Keluarga
Hambatan mengenai kurangnya
Noviar Masjidi (2007) waktu bersama anak bagi minat baca
menjelaskan mengenai hambatan anak tidak terlihat pada orang tua di
orang tua dalam mengembangkan Surabaya, karena hanya 1 responden
minat baca anak ialah mereka tidak yang menyatakan tidak pernah

12

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

menghabiskan waktu bersama pribadi. Dari data yang diperoleh di


anaknya di rumah. lapangan, dapat dikatakan bahwa

Selain hambatan yang berasal sebagian kecil orang tua di Surabaya

dari kesibukan orang tua, Noviar memberikan smartphone pribadi

Masjidi (2007) juga menyatakan kepada anaknya. Hal tersebut

bahwa keberadaan televisi dan video merupakan tindakan yang tepat

game yang ada di rumah dapat diberikan kepada anak di saat ini.

mempengaruhi perkembangan minat Orang tua dengan alasan apapun,

baca anak. Intensitas anak dalam diharapkan tidak memberikan

memanfaatkan media elektronik di smartphone pribadi kepada anak

rumah diperoleh hasil sebesar 44% dalam usia sekolah dasar.

anak sering memanfaatkan televisi di Hambatan terakhir yang


rumah daripada yang lain. Pengaruh berasal dari lingkungan keluarga
televisi yang bukannya mendorong menurut Noviar Masjidi (2007) ialah
anak-anak untuk membaca, tetapi bahwa anak yang tumbuh dalam
lebih betah menonton acara-acara lingkungan keluarga yang
televisi (Leonhardt, 1999). Menurut mempunyai temperamen keras akan
masyarakat saat ini televisi terhambat perkembangan minat
merupakan media utama yang bacanya. Orang tua yang sering
memberikan berbagai informasi marah-marah akan membuat anak
terkini yang lebih efektif daripada tidak nyaman, takut, dan tertekan.
membaca. Pada hasil di lapangan terdapat 20%

Selain media elektronik yang orang tua yang memiliki sikap keras

ada di rumah, kepemilikan dalam mendidik anaknya. Akan

smartphone pribadi pada anak juga tetapi, dari sikap keras yang

mampu menjadi hambatan dalam diberikan orang tua di Surabaya

mengembangkan minat baca. Pada dalam mendidik anaknya terutama

hasil di lapangan diperoleh dalam kegiatan membaca memiliki

persentase tertinggi ialah sebesar alasan yang sebagaimana diperoleh

20% anak memiliki smartphone dari hasil tertinggi dengan persentase


sebesar 10% menyebutkan orang tua
13

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bersikap keras terhadap anak, karena minat bacanya didapatkan perolehan


membaca sangatlah penting bagi sebesar 49% dengan alasan karena
pendidikan anak. Orang tua di lingkungan bermain anak yang
Surabaya yang memiliki sikap keras mayoritas lebih menyukai bermain
terhadap anaknya tidak ayal bagi gadget daripada membaca.
perkembangan akademiknya.
Selanjutnya ialah hambatan
II.2.2 Lingkungan Luar Keluarga dari sekolah yang kurang

Selain hambatan yang berasal mendukung menurut Noviar Masjidi

dari dalam lingkungan keluarga, (2007) berpendapat bahwa sekolah

Noviar Masjidi (2007) juga yang menjadi tempat anak

berpendapat bahwa anak yang mendapatkan pendidikan juga dapat

tinggal di dalam lingkungan menjadi penghambat minat baca

masyarakat yang tidak suka anak jika hanya mengejar target

membaca akan cenderung memiliki kurikulum demi mendapat nilai yang

minat baca yang rendah bahkan tidak tinggi, dan akhirnya membuat

memiliki minat untuk membaca. aktivitas belajar dan membaca

Karena lingkungan bermain sangat menjadi sesuatu yang menjemukan

mempengaruhi pada kebiasaan anak, bagi anak. Dari hasil di lapangan

termasuk kebiasan dalam minat baca. didapatkan perolehan tertinggi

Oleh karena itu, orang tua sangat dengan presentase sebesar 70%

berpengaruh dalam pengawasan alasan orang tua menempatkan

lingkungan pergaulan anak di luar anaknya di sekolah saat ini ialah

rumah. Dan didapatkan hasil sebesar karena kualitas sekolah. Dilihat dari

14% orang tua yang menyatakan data tersebut, maka dapat dikatakan

lingkungan pergaulan anak kurang bahwa orang tua di Surabaya telah

mendukung dalam kegiatan mampu memberikan fasilitas

peningkatan minat bacanya. Dari pendidikan kepada anaknya yaitu

data orang tua di Surabaya yang dengan menempatkan anaknya di

menyatakan lingkungan pergaulan sekolah yang memiliki fasilias baik.

anak kurang mendukung dalam hal

14

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hambatan terakhir yang mampu memberikan gambaran


berasal dari lingkungan keluarga bahwa peran orang tua di Surabaya
ialah menurut Noviar Masjidi (2007) sangat baik. Selain itu juga alokasi
berpendapat bahwa harga buku yang waktu bersama anak serta
mahal menjadi satu faktor yang komunikais yang terjalin antara
membuat orang tua enggan untuk orang tua dan anak di Surabaya
membeli buku untuk anak mereka, dalam kegiatan membaca sudah
sehingga kebutuhan anak akan cukup baik diterapkan.
bacaan tidak terpenuhi dan
Hambatan orang tua di
menyebabkan minat baca anak untuk
Surabaya dalam mengembangkan
membaca menjadi rendah. Namun
minat baca pada anak terlihat dari
data di lapangan memperoleh
hasil di lapangan yang menunjukkan
prsentase tertinggi sebesar 65%
bahwa televisi merupakan salah satu
orang tua tidak pernah mengalami
hambatan yang cukup besar bagi
kondisi di mana tidak mampu
minat baca anak. Seringnya anak
membelikan buku untuk anaknya.
menonton televisi akan menjadi
III. PENUTUP hambatan yang besar bagi orang tua

III.1. Kesimpulan di Surabaya. Selain itu, penggunaan


gadget juga mampu menjadi
Berdasarkan temuan dan
penghambat terhadap minat baca
analisis data yang telah dilakukan
anak sesuai dengan perkembangan
peneliti, kesimpulan dari peran orang
TI yang semakin maju.
tua dalam mengembangkan minat
baca pada anak sudah cukup baik. III.2. Saran
Terlihat dari berbagai hasil di
Berdasarkan temuan
lapangan yang menunjukkan
lapangan yang dihasilkan dari
berbagai upaya serta aktivitas orang
penelitian ini, maka dari itu peneliti
tua yang diberikan anak dalam
memiliki saran sebagai suatu bentuk
pengembangan minat bacanya.
hasil pemikiran yang diharapkan
Kebebasan orang tua terhadap bahan
dapat bermanfaat bagi pihak – pihak
bacaan yang dipilih anak sudah
yang terlibat dalam penelitian ini.
15

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Saran pertama untuk peneliti melakukan peningkatan-peningkatan


selanjutnya diharapkan mampu dalam menciptakan metode-metode
memberikan kontribusinya untuk pembelajaran baru yang mampu
melakukan penelitian sesuai dengan mengembangkan minat baca siswa-
tema peran orang tua yang lebih siswinya di sekolah.
mendalam dengan berbagai
Keempat, bagi pihak sekolah,
fenomena - fenomena yang
diharapkan mampu mempertahankan
berkembang saat ini. Terutama yang
kualitas dalam mendukung segala
berkaitan dengan hambatan bagi
proses dan berbagai kegiatan dalam
orang tua dalam mengembangkan
pengembangan minat baca siswa-
minat baca anak nya di era yang
siswinya. Selain itu selalu melakukan
semakin maju dan kecanggihan
evaluasi terhadap fasilitas-fasilitas
teknologi yang semakin mampu
yang berhubungan dengan kegiatan
menunjukkan eksistensinya daripada
membaca pada siswa, misalnya
buku bagi kalangan anak-anak saat
perhatian khusus dalam mengelola
ini. Dan juga mampu meneliti sikap
perpustakaan sekolah serta selalu
orang terhadap pemilihan bahan
mengupdate bahan bacaan yang
bacaan yang dipilih anak.
menjadi koleksi di perpustakaan
Kedua, untuk para orang tua, sekolah.
diharapkan mampu meminimalisir
Daftar Pustaka
hambatan dalam mengembangkan
minat baca pada anak. Terutama Buku
hambatan dari luar lingkungan Eriyanto. 2007. Teknik Sampling
keluarga. Analisis Opini Publik.
Yogyakarta: LKiS
Ketiga, untuk para guru, Yogyakarta.

diharapkan selalu memperhatikan Leonhardt, Mary. (1999). Cara


menjadikan anak anda
siswa-siswinya dalam penanaman “keranjingan” membaca.
minat baca di sekolah. Tetap Kaifa. Bandung. 176 p.
Masjidi, N. (2007). Agar Anak Suka
mempertahankan kualitas Membaca: Sebuah Panduan
pembelajaran di dalam kelas, serta bagi Orangtua. Yogyakarta:
Media Insani.
16

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Muktiono, J. D. (2003). Aku Cinta Educational Development


Buku: Menumbuhkan Minat 25(3): 269–285.
Baca pada Anak. Jakarta:
Elex Media Komputindo. Wundenberg, M.-S. (2012). Parents
Helping their Children
Topping K. (2001). Thinking Learn to Read: The
Reading Writing: A Effectiveness of Paired
Practical Guide to Paired Reading and Hearing
Learning with Peers, Reading in a Developing
Parents and Volunteers. Country Context. Journal of
London: Continuum Early Childhood Literacy.
International. http://journals.sagepub.com
Jurnal Skripsi
Nemitz, Jenina. (2015). The Effect of Andayani, M. (2014). Upaya Orang
All-Day Primary School Tua Bekerja dalam
Programs on Maternal Mengembangkan
Labor Supply. ECON Kemampuan Membaca pada
Working Paper Series Anak Kelas 1 Sekolah
University of Zurich No. Dasar. Skripsi, Universitas
213. Muhammadiyah, Surakarta.
Rahmawati, N., & Armono, I.
(2016). Peran Aktif Ibu Hidayat, R. (2017). Pengaruh
dalam Menumbuhkan Minat Perkembangan Teknologi
Baca pada Anak (Studi Informasi dan Komunikasi
Deskriptif pada Pekerja terhadap Minat Baca Peserta
Wanita di Universitas Hang Didik Kelas XI di
Tuah Surabaya). Jurnal Perpustakaan SMA Teladan
Humaniora vol 13 no 2 . Way Jepara. Skripsi .

Tooley J and Dixon P. (2005). ‘An Kusuma, B. (2013). Peran Orangtua


Inspector Calls: The dalam Menumbuhkan Minat
Regulation of ‘‘Budget’’ Baca pada Anak Pelaku
Private Schools in Homescholling Usia sekolah
Hyderabad, Andhra Dasar di Homescholling
Pradesh, India’. Kak Seto Surabaya. Skripsi,
International Journal of Universitas Airlangga,
Surabaya.

17

SKRIPSI PERAN ORANG TUA ... AFINA NAFOTIRA

You might also like