Professional Documents
Culture Documents
Catatan Hidron Nixon
Catatan Hidron Nixon
CATATAN
HIDROMETALURGI
NIXON
CARLOTTA
116.210.042
HIDRO-ELEKTROMETALURGI
NIXON CARLOTTA / 116210042 / A
CADANGAN MINERAL
Cadangan Mineral adalah bagian dari sumber daya mineral terukur dan/ atau
terunjuk yang ekonomis untuk dilakukan penambangan. Perhitungan cadangan
mineral meliputi kadar logam yang bisa ditambang dan ter-ekstraksi beserta juga
yang mungkin akan hilang (losses) selama proses penambangan dan ekstraksi
berlangsung. Hal ini ditentukan ketika Pra-Kelayakan (Pre-Feasibility) atau
Kelayakan (Feasibility) yang mencakup pengujian beberapa variasi faktor operasi.
Dengan adanya studi kelayakan dapat menjelaskan bahwa proses ekstraksi dapat
dilakukan secara wajar. Cadangan dapat dibagi menjadi 2, yaitu Terkira (probable)
dan Terbukti (proved). Penjelasannya adalah sebagai berikut :
MINERAL BENIFICIATION
Terdapat hubungan derajat liberasi dengan free surface area, dalam hal ini apabila
derajat liberasi yang didapatkan besar belum tentu free surface area yang
didapatkan besar pula. Namun apabila free surfae area yang didapatkan sempurna,
derajat liberasi yang didapatkan akan sempurna juga, sehingga proses recovery
akan semakin mudah. Dalam hidrometalurgi free surface area menjadi paramater
suatu reagen dapat bereaksi pada logam berharga untuk menembus dari permukaan
hingga inti logam berharga. Dalam hal ini semakin besar free surface area yang
terdapat pada logam, maka akan semakin baik proses hidrometalurgi yang
dilakukan (leaching).
LIBERATION
Liberasi merupakan proses pemisahan mineral berharga dari mineral pengotornya dengan
cara mereduksi ukurannya hingga ukuran tertentu. Bijih yang masih dalam bentuk padatan
(solid ore), umumnya antara mineral berharga dengan mineral tidak berharga saling terikat
satu sama lainnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan proses crushing & grinding. Proses
peremukan (crushing) dilakukan dengan cara memberikan tekanan/ tumbukan/ benturan
terhadap permukaan bijih dan berlangsung dalam keadaan kering. Proses pemisahan dari
ikatan masing-masing mineral sering disebut sebagai liberation/ unlocking. Bijih yang
masih dalam bentuk bongkahan akan diremukkan dengan menggunakan alat peremuk
(crusher) maupun alat penggerus/ penggiling (grinder) sehingga didapatkan prosuk yang
berukuran lebih halus. Dengan semakin halusnya produk yang didapat akan menyebabkan
mineral berharga semakin terliberasi secara sempurna dari mineralmineral pengotornya.
SEPARATION (CONCENTRATION)
Konsentrasi merupakan suatu operasi untuk memisahkan antara mineral berharga dengan
mineral pengotornya (gangue minerals) dalam suatu bijih/ material yang memanfaatkan
sifat fisika atau sifat fisika-kimia permukaan mineral yang akan dipisahkan. Agar bahan
galian yang mutunya rendah/ kadarnya rendah (marginal) dapat diolah lebih lanjut, yaitu
diambil (diekstraksi) logamnya, maka kadar bahan galian itu harus ditingkatkan dengan
proses konsentrasi. Operasi dalam proses konsentrasi antara lain :
• Gravity Concentration
• Heavy Medium Concentration
• Jigging-Spiralling
• Tabling
• Flotation
• Magnetic Separation
• Electrical Separation
1. Grade/ Kadar Logam ; adalah kadar logam berharga dan pengotor tertentu dalam bijih
2. Minerals ; hal ini berkaitan dengan mineral dari logam berharga, asosiasi mineral dari
logam berharga, mineral pembawa, dan mineral pengotor
SAMPLING
Sampling (pengambilan contoh) merupakan tahap awal dari suatu analisis. Pengambilan
conto harus efektif, cukup seperlunya tapi representatif (mewakili). Sampling harus
dilakukan dalam tahapan yang benar sehingga hasil sampling yang didapat mampu
mewakili material yang begitu banyak dan dapat dipakai sebagai patokan untuk mengontrol
apakah proses pengolahan tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Sampling dilakukan
untuk dapat mengidentifikasi populasi (jumlah yang lebih besar). Parameter (besaran
tentang populasi) tidak pernah dapat diketahui secara mutlak, sehingga dilakukan
pendekatan menggunakan statistik (besaran yang diperoleh dari conto). Dengan kata lain,
sampling merupakan teknik statistik yang didasarkan pada teori peluang (probability).
Berdasarkan cara melakukannya, sampling dibagi menjadi dua jenis, yaitu random
sampling dan sistematic sampling. Random sampling adalah cara mengumpulkan conto
sedemikian rupa sehingga setiap unit dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk
diambil. Sedangkan sistematic sampling merupakan cari mengumpulkan conto dari
populasi pada interval yang spesifik dan teratur, baik dalam jumlah, waktu, dan ruang.
Dalam operasi sampling dikenal pula increment, yaitu sejumlah material yang diambil
sebagai conto dari populasi dengan menggunakan alat sampling dan dengan satu kali
operasi pengambilan. Pada skala yang lebih besar (pabrik pengolahan bahan galian),
sampling dan pembobotan dilakukan sebelum material masuk ke pengolahan lebih lanjut
untuk mengurangi risiko terjadinya kehilangan (losses). Sampel diambil menggunakan
automatic sampling maupun vezin sampler yang masing-masing memiliki cutter sebagai
pengambil sampel. Setelah diambil, sampel material harus diuji kadarnya maupun derajat
liberasinya untuk melihat secara umum karakteristik fisik dari bahan galian. Pengujian
kadar dan derajat liberasi tersebut diikuti dengan uji statistik untuk menentukan keakuratan
metode sampling yang dilakukan. Parameter statistik yang paling umum untuk menentukan
akurasi perocbaan adalah variansi dan standar deviasi (simpangan baku). Semakin kecil
variansi dan standar deviasinya, semakin kecil error dari percobaan. Sampling sangat
penting untuk dilakukan karena hasil dari proses ekstraksi mineral berharga sangat
bergantung pada sampling. Agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan ada 2
hal yang sangat penting saat melakukan sampling, yaitu sampel yang digunakan harus
homogeny dan kandungan logam dalam sampel harus homogeny.
SIZING
Pengecilan ukuran (sizing) adalah salah satu hal yang sangat penting yang perlu
diperhatikan dalam benefisisasi mineral karena beberapa sebagai berikut :
1. Energi yang digunakan untuk proses pengecilan ukuran sangat besar, semakin kecil
ukuran yang diinginkan maka energi yang diperlukan juga semakin besar
2. Ukuran partikel yang diinginkan dalam proses sizing mempengaruhi jenis alat yang
digunakan pada proses ini.
Adapun aplikasi dari distribusi ukuran partikel, antara lain :
1. Efisiensi dari proses kominusi dapat diketahui dan dipelajari dengan melihat ukuran
produk yang dihasilkan dari proses tersebut
2. Luas permukaan partikel mineral dapat dihitung dengan menggunakan analisis ukuran
butir (size analysis)
3. Tenaga/ energi yang digunakan untuk proses crushing dan grinding dari suatu bijih
dengan ukuran umpan (feed) tertentu hingga menjadi produk dengan ukuran tertentu dapat
diestimasikan dengan menggunakan analisis ukuran butir umpan (feed) dan produk
4. Dapat menghitung efisiensi screen dan classifier yang digunakan dalam proses tersebut
MINERAL ANALYSIS
1. Analisis Kualitatif (Ultimate analysis) adalah analisis yang dilakukan dengan cara
mencari tahu elemen (unsur/ logam) apa saja yang ada di dalam sampel yang diidentifikasi.
2. Analisis Kuantitatif (Proximate Analysis) adalah analisis yang dilakukan dengan cara
mencari tahu kadar suatu elemen (unsur/logam) atau komposisinya di dalam suatu sampel
uji
LEACHING
• Reagen pelindi
Selektivitas reagen pelindi adalah kemampuan reagen pelindi melarutkan logam-
logam tertentu yang diinginkan tanpa banyak melarutkan mineral-mineral
pengotornya. Selektivitas reagen pelindi menentukan konsumsi reagen dan biaya
produksi per-ton bijih yang diolah.
• DIAGRAM ALIR PELINDIAN
Penjelasan diagram :
1. Proses hidrometalurgi tidak selalu mengolah bijih, namun bisa
konsentrat dan kalsin. Misalnya adalah kalsin ZnO, yaitu produk hasil
pemanggangan ZnS dari hasil proses flotasi. Contoh lainnya adalah
konsentrat CuS, NiS, dll yang bisa dikonsentrasi terlebih dahulu untuk
meningkatkan kadarnya
2. Pada proses hidrometalurgi menggunakan larutan pelindi (reagen
pelindi) yang digunakan untuk melarutkan logam berharganya.
Misalnya untuk melindi ZnO larutan pelindi yang digunakan adalah
H2SO4 yang akan menghasilkan produk berupa ZnSO4. Kadang-
kadang juga diperlukan oksidator/ reduktor yang digunakan untuk
melindi logam yang tidak berikatan dengan logam lain (native
elements). Jadi, pada proses pelindian tersebut emas larut terlebih
dahulu dalam bentuk kationnya (Au2+) melalui mekanisme oksidasi
yang dapat terjadi karena adanya oksidator.
3. Karena dalam proses pelindian ini logam berharga larut dan
pengotornya tidak larut, maka perlu dilakukan pemisahan solid-likuid.
Sehingga dari proses tersebut dihasilkan produk yang berupa larutan
kaya (pregnant leach solution) dan residu
4. Langkah berikutnya adalah pemurnian larutan hasil pelindian. Hal ini
dilakukan agar proses recovery berjalan secara efisien. Karena pada
prakteknya, untuk benar-benar hanya melarutkan logam berharga itu
sangatlah sulit sekali dan pasti ada pengotor (berupa logam lain) yang
ikut terlarut. Selain itu, juga sering kali konsentrasinya terlalu rendah
sehingga perlu ditingkatkan konsentrasinya agar recovery berjalan
secara optimal. Pada tahap ini ditambahkan neutralizing agent, karbon
aktif, resin, dan pelarut organik.
5. Proses terakhir adalah recovery dimana logam berharga diendapkan/
diambil kembali dari ion logamnya. Untuk proses ini diperlukan yang
namanya precipitating agent atau bisa menggunakan arus listrik.
Precipitating agent dapat berupa logam lain yang lebih elektronegatif
dalam deret volta. Misalnya kita punya larutan CuSO4 lalu kita
tambahkan serbuk seng (Zn), maka yang terjadi adalah logam tembaga
akan mengendap dan serbuk seng akan terlarut sebagai ZnSO4.
• Pemisahan Solid-Liquid
Tahapan selanjutnya setelah proses leaching adalah pemisahan fasa solid dan
liquid yang dimana fasa solid adalah endapan atau residu dan fasa liquid adalah
reagen pelindi yang didalamnya sudah terkandung mineral berharga yang larut
saat proses pelindian. Pemisahan solid liquid dapat dilakukan dengan metode
filtering ataupun CCD dengan thickener.
➢ KONSENTRASI REAKTAN
- Semakin tinggi konsentrasi larutan yang digunakan, maka reaksi
menjadi lebih cepat
Pengertian konsentrasi dapat ditinjau dari viscocity, di mana pada
larutan yang pekat ikatan antar partikel lebih rapat disbanding larutan
encer. Dari hal tersebut juga dapat terlihat lebih banyak molekul-nya
sehingga tumbukan antar molekul lebih besar intensitasnya.
- Kestimbangan kimia
1. Jika konsentrasi ditambah, maka kesetimbangan reaksi akan
bergerak ke kiri
2. Jika konsentrasi dikurangi, maka kesetimbangan reaksi akan
bergerak ke kanan
➢ LUAS PERMUKAAN BIJIH
➢ TEMPERATUR
- Mineral dan senyawa pengotor yang tidak diinginkan dalam reaksi pelindian
harus memiliki kelarutan yang cukup rendah untuk menghasilkan
pemisahan yang baik antara mineral berharga dan pengootor selama
pelindian, dan untuk mendapatkan larutan pelindian dengan kemurnian yang
dapat diterima untuk recovery logam selanjutnya.
- Perpindahan logam dari bijih ke larutan pelindian merupakan perpindahan
fasa padat ke cair. Karena perlaukanya selektif, sebagian besar komponen
yang tidak diinginkan dalam bijih tidak terpengaruh oleh proses pelindian dan
tetap dalam keadaan padat.
- Padatan dapat dipisahkan dari larutan setelah proses pelindian selesai, larutan
yang dihasilkan disebut larutan hamil (pregnant leach solution) atau cairan
pelindian (leach liquor). Produk padat disebut residu atau tailing.
- Proses pelindian metal yang terikat pada mineral bijih harus menggunakan
reagen pelindi yang sesuai sehingga logam berharga dapat larut dengan persen
ekstraksi yang tinggi.
- Termodinamika dari sistem reaksi akan menggambarkan kemungkinan
maksimum kelarutan logam yang terikat pada mineral pembawa.
- Sedangkan faktor kinetika menentukan sejauh mana reaksi tersebut dapat
dicapai dalam waktu yang tersedia.
Transport massa dari spesi ion dan molekul melalui boundary layer terjadi karena
adanya difusi. Kekuatan pendorong proses difusi ini adalah perbedaan konsentrasi
antara konsentrasi reaktan dan produk dalam ruah larutan dengan konsentrasi
reaktan dan produk pada bijih.
- Saat konsentrasi reaktan pada permukaan adalah nol dan laju reaksi
kimia cukup untuk reaksi semua spesi, maka reaksi ini dikendalikan oleh
transport massa ke permukaan.
- Apabila reaktan tidak terkonsumsi sepenuhnya pada permukaan, maka
laju reaksi dikendalikan oleh reaksi kimia.
Laju tranpost massa melalui lapisan difusi meningkat dengan :
1. Diffusion layer yang semakin menipis.
2. Gradien konsentrasi yang semakin besar (dengan meningkatkan konsentrasi
larutan).
3. Meningkatkan temperature larutan (untuk kasus tertentu tidak berlaku
karena akan dapat menurunkan kelarutan gas, sehingga harus diperhatikan
untuk kasus per kasus)
Ketebalan lapis difusi merupakan fungsi :
- Kekasaran permukaan bijih
- Viskositas larutan
- Laju aliran padatan dalam larutan (dengan menggunakan baffles pada
tank dan high-shear impellers)
- Kecepatan pengadukan
- Derajat turbulensi dalam ruah larutan
Agitasi yang buruk : boundary layer > 0,5 mm
Agitasi yang baik : boundary later < 0,01 mm
IN-SITU LEACHING
In-Situ Leaching (ISL) merupakan metode hidrometalurgi untuk memperoleh
(recovery) mineral dan logam berharga secara langsung dari underground ore
bodies yang melibatkan proses pelarutan deposit ore di bawah tanah untuk
mengambil mineral yang diinginkan. Dalam ISL, mineral ore memerlukan reaksi
leaching dengan reagen peleaching atau lixiviant . ISLbiasanya melibatkan proses
ekstraksi mineral atau logam dari tempat ore langsung. Proses ekstraksi ini biasanya
sekaligus digabung dengan proses recovery mineral.
Endapan uranium yang sesuai untuk ISL biasanya merupakan mineral yang terdapat
di pasir atau batu pasir yang permeable, dibatasi di atas dan di bawa oleh lapisan
kedap air atau dibawah air.
• STRIPPING
Tahap stripping digunakan untuk memisahkan tembaga dari fasa
organik. Proses ekstraksi dan pengupasan ini diulang beberapa kali
hingga konsentrasi tembaga yang sesuai dengan electrowinning
diperoleh. h+ pada stripping memiliki volume lebih kecil dan
konsentrasi lebih tinggi dengan pengotor yang lebih dikit dr
sebelumnya
• IN SITU LEACHING EMAS
Pencucian in – situ belum digunakan dalam skala komersial untuk penambangan
emas. Setelah mendapatkan hasil yang buruk, mungkin karena bijih telluride yang
kompleks, pengujian dihentikan. Contoh ISL emas di dunia adalah ISL Emas di
Tambang Emas Ajax di Cripple Creek Amerika Serikat menggunakan larutan
klorida dan iodide. Produksi emas dengan cara ISL menghasilkan greenhouse gas
(GHS) yang jumlahnya lebih rendah dari cara lain. Gross Energy Requirement
(GER) ISL emas juga lebih rendah dari cara produksi lainnya