You are on page 1of 8

KIMIA ANALIS/MSDS

MSDS (Material Safety Data Sheet)

Material safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
merupakan dokumen yang penting untuk menunjang keselamatan kerja di laboratorium.

Material safety data sheet atau dalam SK Menteri Perindustrian No 87/M-


IND/PER/9/2009 dinamakan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah lembar
petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, kimia, jenis bahaya
yang ditimbulkan, cara penanganan, tindakkan khusus dalam keadaan darurat,
pembuangan dan informasi lain yang diperlukan.

Semua bahan kimia berbahaya diwajibkan memiliki MSDS, hal ini diatur dalam
berbagai peraturan seperti keputusan menteri Kesehatan nomor 472 tahun 1996,
keputusan menteri tenaga kerja nomor 187 tahun 1999, PP 74 tahun 2001 tentang B3 dan
keputusan menteri perindustrian no 87 tahun 2009 tentang global harmonize system
(GHS).

Isi dari MSDS menurut Global Harmonize System (GHS) yang sudah ditetapkan oleh
peraturan menteri perindustrian nomor 87 tahun 2009. Dalam peraturan ini ditetapkan bahwa
MSDS harus terdiri dari 16 section dengan urutan sebagai berikut:
1. Identifikasi Senyawa (Tunggal atau Campuran)
2. Identifikasi Bahaya
3. Komposisi / Informasi tentang Bahan Penyusun Senyawa Tunggal
4. Tindakan Pertolongan Pertama
5. Tindakan Pemadaman Kebakaran
6. Tindakan Penanggulangan jika terjadi Kebocoran
7. Penanganan dan Penyimpanan
8. Kontrol Paparan / Perlindungan Diri
9. Sifat Fisika dan Kimia
10. Stabilitas dan Reaktifitas
11. Informasi Teknologi
12. Informasi Ekologi
13. Pertimbangan Pembuangan / Pemusnahan
14. Informasi Transportasi
15. Informasi yang berkaitan dengan Regulasi
16. Informasi lain termasuk informasi yang diperlukan dalam pembuatan dan revisi SDS.

Material Safety Data Sheet (MSDS) atau disebut Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
merupakan sumber informasi yang sangat penting mengenai sifat-sifat bahaya bahan kimia yang
digunakan, misalnya sifat mudah terbakar, beracun, korosive, mudah meledak, bersifat reaktif,
bahan sensitive dan lain- lain.

Material Safety Data Sheet (MSDS) atau disebut Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) juga
merupakan sumber informasi cara penanganan jika terjadi kecelakaan dengan bahan kimia tersebut
seperti tumpah, keracunan, terkena pada tubuh pekerja dan terhisap serta informasi alat
pelindung diri (APD) yang diperlukan saat penanganan atau penggunaan bahan kimia tersebut
seperti kacamata safety,respirator dan sarung tangan (glove).

Material Safety Data Sheet (MSDS) harus mengandung informasi semua sifat bahaya yang
terkandung didalam bahan kimia tersebut, tidak boleh menyembunyikan dengan sengaja salah
satu atau lebih sifat bahaya yang terkandung didalamnya.

FD/APL/KA/2023
KIMIA ANALIS/MSDS

Secara Umum, MSDS mengandung BAB sebagai berikut, yang kesemuanya menjelaskan tentang bahan
yang bersangkutan.

1. Product and Company Identification / Produk dan Identitas Perusahaan


Menerangkan identitas produk, serta perusahaan yang memproduksi produk.

2. Composition/Information on ingredients / Komposisi /Informasi kandungan bahan


Menjelaskan komposisi bahan yang bersangkutan, konsentrasi, campuran dsb.

3. Hazards Identification / Identifikasi Bahaya


Meliputi Sifat-sifat bahaya :

❖ Bahaya Kesehatan :
Menjelaskan berbagai cara bahan kimia bisa memapar tubuh pengguna dengan beberapa cara
misalnya penyerapan melalui kulit, pernafasan dan lainnya. Informasi tentang gejala dan akibat terhadap
kesehatan apabila tubuh terjadi kontak dengan bahan tersebut seperti kejadiansetelah :
1. Efek terkena paparan yang berlebihan
2. Kontak pada mata
3. Kontak pada kulit
4. Terhirup pada pernafasan

❖ Bahaya kebakaran :
Informasi ini menentukan bahan tersebut termasuk kategori bahan mudah terbakar, dapat
dibakar, tidak dapat dibakar atau membakar bahan lain. Kemudahan zat untuk terbakar
ditentukan oleh :

1. Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat dinyalakan.


2. Konsentrasi mudah terbakar : konsentrasi uap gas yang dapat dinyalakan. Konsentrasi
uap zat terendah yang masih dapat dibakar disebut LFL (low flammable limit) dan
konsentrasi tertinggi yang masih dapat dinyalakan disebut UFL (upper flammable
limit). Sifat kemudahan membakar bahan lain ditentukanoleh kekuatan oksidasinya.
3. Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.

❖ Bahaya reaktivitas :
Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan zat lain atau
terpolimerisasi yang bersifat eksotermik (menghasilkan panas) sehingga eksplosif atau
reaktivitasnya terhadap gas lain sehingga menghasilkan gas beracun.

Sifat- sifat bahaya tersebut digambarkan dalam skala bahaya seperti berikut :

Gambar yang berwarna biru menunjukkan skala bahaya kesehatan (Toksisitas)


Gambar yang berwarna merah menunjukkan skala bahaya kebakaran
Gambar berwarna kuning menunjukkan skala bahaya reaktivitas
Gambar berwarna putih menunjukkan skala bahaya khusus lainnya

FD/APL/KA/2023
KIMIA ANALIS/MSDS

Sedangkan, tingkat skalanya dapat ditunjukkan sebagai berikut :

❖ 4
o Bahaya Terhadap Kesehatan
o Bahaya Kemudahan Terbakar
o Bahaya Reaktivitas
o

❖ 3
o Bahan kimia yang dengan sangat sedikit paparan (exposure) dapat menyebabkan kematian
atau sakit parah.
o Bahan kimia yang akan teruapkan dengan cepat atau sempurna pada tekanan atmosfer dan
temperatur kamar atau bahan kimia yang segera terdispersi di udara dan bahan kimia tersebut
akan terbakar dengan cepat.
o Bahan kimia yang secara sendirian memiliki kemungkinan meledak atau terdekomposisi dan
menimbulkan ledakan atau bereaksi pada tekanan dan temperatur normal.

❖ 2
o Bahan kimia yang dengan paparan cukup intens atau berkelanjutan dapat menyebabkan
kemungkinan sakit parah atau penyakit menahun.
o Bahan kimia yang harus dipanaskan atau dikondisikan pada temperatur tinggi tertentu
sehingga dapat menyala.
o Bahan kimia yang segera menunjukkan perubahan kimia drastis akibat kenaikan temperatur
atau tekanan atau reaksi secara cepat dengan air dan mungkin membentuk campuran bahan
peledak dengan air.

❖ 1
o Bahan kimia yang dengan terjadinya paparan dapat menyebabkan iritasi atau sakit.
o Bahan kimia yang harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum nyala dapat terjadi.
o Bahan kimia yang secara sendirian stabil tetapi dapat menjadi tidak stabil akibatkenaikan
temperatur atau tekanan.

❖ 0
o Bahan kimia yang akibat paparan termasuk dalam kondisi terbakar tidak
mengakibatkan sakit atau bahaya kesehatan.
o Bahan kimia yang tidak dapat terbakar.
o Bahan kimia yang secara sendirian stabil kecuali pada kondisi nyala api dan bahantidak
reaktif dengan air.
o
Penjelasan klasifikasi dari masing-masing simbol bahaya GHS adalah sbb:

No Simbol Arti

1 Explosive: eksplosif, peroksida organik,bahan


reaktif
Contoh : TNT, ammonium nitrat, dan
nitroselulosa, asetilena, ammonium dikromat

2 Oxidizer: semua bahan oxidator


Contoh : aseton, kalium dikromat, hydrogen
peroksida, kalium permanganate, asam nitrat
pekat

3 Flammable: mudah terbakar


Contoh : Perak nitrat, ammonium nitrat,

FD/APL/KA/2023
KIMIA ANALIS/MSDS

4
Compressed gas: gas bertekanan

5 Corrosive: bahan yang korosif terhadapkulit,


mata dan logam
Contoh : Natrium hidroksida, kalium hidroksida,
perak nitrat, asam sulfat, asam format,
aluminium klorida, asam klorida

6 Irritant: bahan penyebab iritasi, berefek


narkotik, merusak ozon
Contoh : Kalsium Klorida, Natrium
Hidroksida, Toluena, Isobutanol,
Isopropilamina, ammonium klorida

7 Toxic: bahan beracun


Contoh : Barium klorida, asam sulfat, ammonia,
sianida, merkuri, arsenic

8 Health hazard: bahan penyebab gangguan


pernapasan, kanker, mutagenik, reproduksi
Contoh :

9 Environmental hazard: bersifat racun bagi


perairan
Contoh : perak nitrat, ammonium hidroksida,

10 Highly flammable (Sangat MudahTerbakar):


sangat mudah terbakar dengan tingkat lebih
tinggi dari bahan flammable misalnya logam
natrium

11 extremely flammable : bahan dengantingkat


kemudahan terbakar paling tinggi yaitu dietileter

FD/APL/KA/2023
KIMIA ANALIS/MSDS

12 Flammable Solid (Padatan Mudah Terbakar) :


Hindarkan bahan kimia padat yang mudah
terbakar dari suhu tinggi dan sumber api,
bahkan bahan ini juga dapat bereaksi dengan air
yang menimbulkan panas.
Contoh yaitu magnesium

13 Flammable Liquid (Cairan Mudah Terbakar):


bentuk bahan kimia ini yaitu berbentuk cairan
yang mudah terbakar yaitu benzena

14 Flammable Gas (Gas Mudah Terbakar) : bahan


kimia yang mudah terbakar namun dalam
bentuk gas. Bahan kimia ini sebaiknya
dijauhkan dari sumber panas dan api.
Contoh gas asetilena dan gas hidrogen

15 Radioactive (Radioaktif) : Bahanradioaktif


dapat menyebabkan pancaran radiasi secara
spontan sehingga dapatmenyebabkan radiasi
bagi orang yang berada di dekatnya.
Contoh yaitu uranium.

16 Harmfull (Berbahaya) : bahan kimia tersebut


bersifat berbahaya dan dapat mengganggu
kesehatan ketika terjadi paparan dengan
manusia baik secara kontak, tertelan ataupun
inhalasi
Contoh : Tembaga sulfat, asam sulfat,
kloroform, ammonia, sulfur dioksida

17 Dangerous When Wet (Berbahaya Ketika


Basah): bahan kimia yang bersifat reaktif
dengan adanya air bahan kimia ini yaitu kalsium
karbida, aluminium hidrat, dan potassium fosfat

18 Non Flammable Gas (Gas Tidak Mudah


Terbakar): bahan kimia tersebut tidak
berbahaya dimana bahan ini berupa gasyang
tidak mudah terbakar non flammable gas yaitu
oksigen, nitrogen helium, argon dan neon

FD/APL/KA/2023
KIMIA ANALIS/MSDS

FD/APL/KA/2023
KIMIA ANALIS/MSDS

FD/APL/KA/2023
KIMIA ANALIS/MSDS

FD/APL/KA/2023

You might also like