You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN II

KALIUM NITRAT

OLEH :

NAMA : KHAIRUL UMAM

STAMBUK : F1C1 21 071

KELOMPOK : VIII(DELAPAN)

ASISTEN : FADIL ARHAM

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kristalisasi artinya peristiwa pembentukan kristal-kristal padat dalam

suatu fase hmogen. Baik itu dalam pembuatan partikel padat di pada uap seperti

pada pembuatan salju atau pembuatan partikel padat di pada lelehan cair

sebagaimana dalam pembuatan kristal tunggal yang akbar juga kristalisasi dari

larutan cair contohnya pembuatan garam. peristiwa kristalisasi pada tandai

menggunakan terbentuknya kristal padat.supaya kristal-kristal bisa terbentuk pada

suatu larutan harus pada keadaan lewat jenuh. Keadaan lewat jenuh dapat dicapai

dengan cara yang bebeda beda. Pemilihan metode tergantung pada apakah

kelarutan asal bahan yang akan pada kristalisasi berubah sedikit atau poly dangan

suhunya. Metode yang biasa digunakan yaitu pendinginan, penguapan, penguapan

pendinginan, dan penambahan bahan lain

Kalium Nitrat ( KNO3 ) merupakan salah satu senyawa garam yang

bersifat elektrolit kuat. Senyawa ini memiliki 2 buah ion yang terdiri dari ion K +

dan ion NO3-. Kalium nitrat merupakan senyawa garam yang menjadi salah satu

sumber penting dari gas nitrogen yang ada di alam. Biasanya mineral yang kaya

akan kalium nitrat ialah mineral niter. Dalam kehidupan kita sehari-hari,senyawa

ini biasa kita sebut dengan nama "sendawa chili". Nama ini memang terlihat

cukup unik mengingat chili merupakan salah satu negara yang memproduksi

senyawa ini dalam jumlah besar. Tingkat kelarutan kalium nitrat dalam air cukup
tinggi, dalam suhu 0℃ dan 1 L air, kelarutanya dapat mencapai 133 gr.

Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan percobaan Kalium Nitrat.

Salah satu penerapan yang paling berguna dari kalium nitrat yaitu dalam

produksi asam sendawa,dengan menambahkan asamsulfat larutan encer kalium

nitrat, menghasilkan asam sendawa dan kalium sulfat yang terpisah melalui

destilasi fraksional. Kalium akan teroksidasi dengan cepat dalam udara serta harus

disimpan dalam minyak mineral. Berdasrkan latar belakang tersebut, maka

dilakukanlah percobaan kalium nitrat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji pada percobaan kalium nitrat adalah

bagaimana teknik dan proses pembuatan kalium nitrat dengan menggunakan

bahan dasar natrium nitrat?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan kalium nitrat adalah untuk

memberikan gambaran teknik dan proses pembuatan kalium nitrat dengan

menggunakan bahan dasar natrium nitrat.

D. Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh pada percobaan kalium nitrat adalah dapat

memberikan gambaran teknik dan proses pembuatan kalium nitrat dengan

menggunakan bahan dasar natrium nitrat.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Kalium nitrat adalah senyawa ionik yang disusun oleh kation K + dan NO3-.

Kalium nitrat menjadi salah satu sumber nitrogen. Kalium (K+) berperan penting

dalam potensial membran. Potensi membran sel ini sangat penting untuk transmisi

impuls saraf, kontraksi otot dan fungsi jantung. Kalium nitrat banyak digunakan

dalam pupuk, penghilangan tunggul pohon, propelan roket, dan kembang api.

Salah satu jenis nutrisi yang biasa ditambahkan kemedia budidaya. Sumber

terpenting dari nitrogen. Kandungannya dipengaruhi oleh kondisi media budidaya,

baik fisik maupun parameter kimia (Pratanda et al., 2020).

Garam nitrat adalah campuran natrium nitrat (NaNO 3 60 o/o ) dan kalium

nitrat (KNO3 40 o/o). Garam nitrat adalah bahan penyimpanan panas dan fluida

transfer panas. Dalam temperature berwarna merah atau kuning. Senyawa ini juga

disebut caliche, saltpeter, dan soda niter.Garam nitrat banyak dimanfaatkan untuk

pupuk tanaman karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan mudah diserap

tanaman (Sotz et al., 2018)

Kalium atau potassium adalah ion intraseluler yang paling melimpah,dan

perannya dalam regulasi sudah mapan. Saluran kalium bersama Na + - K+ sangat

penting dalam menentukan potensial membrane dan volume sel. lambang K

dengan 19 sebagai nomor atomnya. Berbentuk logam lunak, kalium memiliki

warna putih yang agak keperakan dan bisa dibilang masih masuk dalam kategori

alkali tanah. Proses oksidasi kalium ini termasuk cepat dengan udara dan ketika

berada di dalam air akan sangat reaktif di mana sifat kimiawinya hampir sama
dengan natrium. Kosentrasi kalium jauh lebih tinggi diintraseluler daripada

eksrtarseluler (Alexander, 2018).

Rekristalisasi adalah salah satu teknik pemurnian zat padat dari pengotor

atau campurannya dengan cara mengkristalkan kembali setelah melarutkan zat

tersebut kedalam pelarut (solven). Hasil dari proses rekristalisasi diharapkan akan

mendapatkan produk kristal yang kualitasnya lebih baik. Dalam proses

rekristalisasi, kecepatan kristal dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu derajat

lewat jenuh, jumlah inti yang ada total luas permukaan dari kristal, pergerakan

antara larutan kristal, serta jenis, banyak pengotor dan viskositas larutan. Salah

satu syarat pelarut dapat dikatakan baik untuk proses rekristalisasi yaitu

memberikan perbedaan kelarutan yang cukup signifikan antara zat yang

dimurnikan dengan pengotornya, mudah dipisahkan dari kristalnya (Manurung et

al., 2022).

Kristal kalium nitrat berbentuk ortorombik pada suhu kamar, dan dapat

berubah menjadi system trigonal pada suhu 129oC. Pada pemanasan samapai suhu

antara 550 oC dan 79 oC dibawah tekanan atmosfer oksigen, senyawa ini

melepaskan oksigen dan mecapai suatu kesetimbangan dengan persamaan

2 KNO3 2 KNO2 + O2. Kalium nitrat dapat larut dalam air dan akan

meningkat seiring dengan meningkatnya suhu (Kuntum dan Rahadian, 2021).


III. METODOLOGI PRATIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan kalium nitrat dilaksanakan pada hari Kamis, 10 november 2022

pukul 13.00-15.29 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik,

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan kalium nitrat adalah gelas kimia

50 mL, corong, batang pengaduk, timbangan analitik dan hot plate.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan kalium nitrat adalah kristal

kalium klorida (KCl), natrium nitrat (NaNO 3), kertas saring, tisu, alumunium foil

dan aquades.
C. Prosedur Kerja

KCl NaNO3
- ditimbang 3 gram dengan - ditimbang 3,5 gram dengan
teliti teliti
- dilarutkan dengan 10 mL - dilarutkan dengan 10 mL air
air panas didalam gelas panas didalam gelas kimia
kimia 50 mL 50 mL
Larutan A Larutan B

- dicampurkan sambil diaduk


- diuapkan sampai volume menjadi
setengah
- disaring dalam keadaan panas
-

Residu Filtrat
- diuapkan secara perlahan sampai
volume menjadi setengah
- didinginkan hingga terbentuk
kristal kalium nitrat
- disaring menggunakan kertas
saring

Kristal KNO3 Residu


- Direkristalisasi menggunakan aquades
- dikeringkan
- ditimbang
- dihitung % rendamennya

% Rendamen
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Data Pengamatan

No. Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar

1. Berat Kcl 3 gram

2. Berat NaNO3 3,4 gram

3. Kristal KNO3 yang


2,6 gram
terbentuk

4. Rendamen 56 %

2. Reaksi yang Terjadi

KCl(aq) + H2O(l) → K+(s) + Cl-(g) + H2O(l)

NaNO3(s) + H2O(l) → Na+(s) + NO3-(aq) + H2O(l)

KCl(aq) + NaNO3(s) → KNO3(s) + NaCl(s)


3. Analisis Data

Diketahui : Massa KCl = 3 gram

Massa NaNO3 = 3,4 gram

Massa KNO3 = 2,6 gram

Ditanyakan : % rendamen =…?

Penyelesaian :

Massa KCl❑
Mol KCl =
Mr KCl

3 gr a m
=
74,5 g/ m ol

= 0,04 mol

Massa NaNO 3
Mol NaNO3 =
Mr NaNO3

3,4 gr a m
=
85 g/ m ol

= 0,04 mol

KCl + NaNO3  KNO3 + NaCl

M 0,04 mol 0,04 mol - -

R 0,04 mol 0,04 mol 0,04 mol 0,04 mol

S 0,04 mol - 0,04 mol 0,04 mol


Massa KNO3 secara teoritis = mol KNO3 × mr KNO3

= 0,04 mol × 101,1 g/mol

= 4,044 gram

Massa KNO3 Praktikum


% rendamen = × 100%
Massa KNO3 Teori

1,5 gr a m
= ×100%
4,044 gram

= 37 %

B. Pembahasan

Kalium nitrat merupakan padatan putih dengan struktur kristal ortorombik

atau aragonite Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami

mineral nitrogen dan berbentuk komponen bubuk hitam teroksidasi disuplai

oksigen. Prinsip dasar dari pembuatan kalium nitrat adalah pemisahan dua garam

berdasarkan perbedaan kelarutanyya pada suhu tertentu. Terbentuknya kristal

KNO3 pada suhu rendah dan pemurnian zat berdasrkan rekristalisasi.Sebelum

fiksasi industri nitrogen skala besar, sumber utama kalium nitrat ialah deposit

yang mengkristalisasikan dari dinding atau mengalirkan bahan organikyang

membusuk. Bahan kimia murni campurannya makin banyak

digunakandalam pertumbuhan tanaman ramah lingkungan, terutama dalam sistem

irigasi danhidroponik. Magnesium nitrat murni, kalsium nitrat dan kalium nitrat

merupakan komponen penting. Kandungan dari kalium nitrat bergantung pada


bahan bakuyang tersedia, metode berbeda pada produksi kalium nitrat

digunakan sebelumnya, di antaranya diaktualisasikan di ukuran industri.

Perlakuan awal pada percobaan kalium nitrat di timbang Kalium Klorida

(KCl) 3 gram kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia dengan ukuran 50 mL

yangberisikan air panas 10 mL. Kemudian pada Natrium Nitrat (NaNO3) di

timbang NaNO3 3,4 gram kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia dengan

ukuran 50 mL yang berisikan air panas 10 mL fungsi air panas pada perlakuan

pertama untuk mempercepat larutnya KCL menjadi cair. Selanjutnya kedua

larutan direaksikan sambil di homogenkan fungsinya agar ikatannya dapat

terbentuk secara terpisah dengan kata lain KNO 3 terbentuk sendiri dan KCl juga

terbentuk sendiri dimana volume yang digunakan setengan dari 20 mL yaitu 10

mL. Kemudian diletakkan di atas hot plate sampai volumenya setengah, fungsi

pemanasan ini adalah untuk membuat larutan menjadi lebih jenuh.karena volume

yang digunakan adalah 20 mL maka setengahnya adalah 10 mL. Kedua larutan

disaring dalam keadaan panas untuk memisahkan antara filtrat dan residu.tujuan

penyaringan adalah untuk mengambil filtratnya karena pada proses penyaringan

ini NaNO3 dan KCl sudah direaksikan dan yang terbentuk adalah garam NaCl

dengan KNO3 (Kalium Nitrat). Pada proses penyaringan ini akan dipisahkan

KNO3 dengan NaClnya. besar kristal NaCl lebih besar jika dibandingkan dengan

KNO3, sehingga KNO3 memiliki diameter kristal yang lebih kecil akan melewati

kertas saring sedangkan NaCl yang memiliki diameter kristal lebih besar hingga

tidak bisa melewati kertas saring.residu pada penyaringan pertama tidak di

butuhkan sedangkan yang dibutuhkan adalah kalium nitrat dimana kalium nitrat
terdapat pada filtrat (hasil penyaringan). Residu bisa di bilang zat pengotor karena

tidak dibutuhkan dalam reaksi. Reaksi yang dihasilkan pada proses ini yaitu:

KCl(aq) + NaNO3(aq) KNO3(aq) + NaCl(aq)

Hasil penyaringan atau filtrat yang diambil dari filtrasi sebelumnya

dipanaskan hingga volume setengah dengan tujuan mengurangi H 2O yang ada

dalam larutan. Setelah itu ,pada penyaringan kedua yang diambil adalah residu

yang terkandung KNO3 atau zat yang dibutuhkan. Selanjutnya residu diambil lalu

didinginkan dan direkristalisasi dengan menggunakan aquades. Fungsi

rekristalisasi ini adalah untuk menghilangkan zat pengotor. Setelah direkristalisasi

lalu ditimbang untuk mengetahui hasil akhirnya.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, berat kristal KNO 3 yang terbentuk

adalah 1,5 gram, setelah itu dihitung % rendamennya yang kemudian diperoleh

sebesar 37 %. Kristal KNO3 yang terbentuk berwarna putih bening. Dilihat dari

KNO3 yang dihasilkan pada praktikum lebih rendah dari nilai teoritis karena yaitu

kualitas bahan yang kurang bagus, Dalam percobaan ini, kami hanya mencapai

hasil lebih dari 35 %, dan dapat dikatakan kurang berhasil karena suatu nilai

rendemen dikatan berhasil jika nilainya lebih dari 50%.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada percobaan kalium nitrat,

dapat disimpulkan bahwa garam kalium nitrat dapat dibuat dengan mereaksikan

kalium klorida (KCl) dan natrium nitrat (NaNO 3). Pemurnian kristal yang

diperoleh dapat dilakukan dengan cara melarutkan sedikit aquades(H 2O) dengan

cara pemanasan dan diperoleh berat kristal meurni sebesar 1,5 gram sehingga

rendamen yang diperoleh adalah sebesar 37 %.


DAFTAR PUSTAKA

Alexander, S., 2018, Beneficial Effects of High Potassium: Contribution of Renal


Basolateral K+ Channels, Hypertension, 71(6), 1015-1022
Manurung, T. and Angga, S., 2022. Studi Prestisipasi NacCl menggunakan
Aseton dan HCL pada proses rekristaqlisasi. Bohr. Jurnal cendekia
kimia, 1(01).
Kuntum, K.N.dan Rahadian, z., 2021, Kalium Nitrat (KNO3) Karakteristik
Senyawa dan Transpor Ion, Jurnal Science, DOI: 10.17605
Pratana, A., Julyanto, S.G.P dan Wijayanti, P.P.N., 2020, Quality of Chaetoceros
Calcitrans Cultured with Different Concentration of Potassium Nitrate
(KNO3), Advances in Tropical Biodiversity andEnvironmental Science,
ISSN: 2622-068
Sotz, A.V., Fortsner, J. dan Bauver, T., 2018, Molten Salt Chemistry in Nitrate
Salt Storage System Linking Experiments and Modeling, International
Renewable Energy Storage Conference, 1(1), 503-513

You might also like