Professional Documents
Culture Documents
2030 3801 1 SM
2030 3801 1 SM
III
•Widyaiswara di Pusdiklat-BATAN
1
Widyanuklida Yol.3 No.1, Februari 2000: 1-5
mengandung eebakan mineral radioaktif Pangsa pasar minyak turon dari 71,4%
terutama uranium. tahun 1985 menjadi 58,5 % pada tahun
1995. Relatif rendahnya proyeksi
Potensi Tenaga Air pertumbuhan konsumsi minyak burni
Pada umumnya potensi tenaga air terdapat setelah tahun 1990-an, diakibatkan
di wilayah yang jarang penduduknya, kebijakan pengurangan subsidi Pemerintab
sehingga di wilayah ini permintaan energi terhadap harga jual bahan bakar minyak
listrik sangat kecil dibandingkan dengan seeara bertahap.
kemampuan berskala besar tenaga air yang Sementara itu kontribusi batu bara,
tersedia. Di pulau Jawa potensi tenaga air tenaga air, dan panas burni pada tahun 1995
sebagian besar sudah dirnanfaatkan untuk besarnya relatif keeil masing-masing, 8,20/0,
mendukung penyediaan energi listrik. Potensi 5,3% dan 0,8% terhadap total konsumsi
tenaga air di Indonesia diperkirakan sebesar energi primer komersial.
75.624 MW dan yang sudab digunakan Di samping energi primer, konsurnsi
sekitar 3.200 MW. listrik juga turnbuh pesat dari 9,6 juta sbm
pada tahun 1984 menjadi 30,5 juta sbm
Potensi Tenaga Panas Bumi pada tahun 1995 (pertumbuhan rata-rata
Sebagai daerah vulkanis, di Indonesia 11,15% per tahun). Kebutuhan listrik ini
terdapat rangkaian pegunungan berapi mulai dipasok oleh pembangkit PLN termasuk di
dari pulau Sumatera, Jawa, NTB, NIT dalamnya pembangkit swasta maupun non-
menuju kepulauan di Laut Banda, Halmahera PLN (pembangkit captive).
dan Sulawesi. Berdasarkan penelitian, di Dengan terus bertarnbahnya jurnlah
sepanjang jalur tersebut terdapat 70 daerah penduduk dan laju pembangunan, ekonorni
yang berpotensi untuk pengembangan energi memerlukan dukungan sumberdaya alam,
panas burni dengan potensi sebesar 19.658 baik sebagai bahan bakar maupun sebagai
MW. bahan baku, yang eukup besar. Sementara
Sumber daya energi yang lain, rnisalnya itu eadangan sumber daya energi, khusus-
tenaga surya dan tenaga angin juga terdapat nya sumber daya energi fosil termasuk
di Indonesia, tetapi potensinya relatif keeil hidrokarbon seperti minyak bumi, gas burni
jika dikaitkan dengan kegiatan industri. dan batubara, yang dimiliki Indonesia relatif
Potensi tenaga surya dan tenaga angin terbatas sehingga perlu adanya optimasi
pemanfaatannya barn terbatas pada pemanfaatan sumber daya energi.
kebutuhan rumah tangga Selain besarnya kebutuhan energi dalam
negeri, selama Pembangunan Jangka
PERKEMBANGAN KEBUTUHAN Panjang II (PJP-II) ada keeenderungan
ENERGI perubahan pola pemakaian energi. Jika
Selain potensi sumber daya energi, pola pada akhir PJP-I sektor pemakai energi
penggunaan energi di masa lampau, yang paling besar adalah sektor industri,
merupakan salah satu faktor lain yang maka diperkirakan pada awal tahun 2000-
dipertimbangkan dalam memperkirakan an, sektor transportasi akan menjadi sektor
proyeksi kebutuhan energi di masa pemakai energi yang paling besar.
mendatang. Perubahan pola uu perlu mendapat
Pertumbuhan konsumsi energi naik perhatian yang sungguh-sungguh meng-
sebesar rata-rata 7% per tahun dalam peri ode ingat lebih dari 90% jenis energi yang
tahun 1984-1995, sejalan dengan pertum- digunakan minyak burni semakin menipis.
buhan ekonorni yang rata-rata sebesar 6,3% Untuk mengantisipasi melonjaknya
per tahun, di samping akibat transformasi kebutuhan energi di sektor transportasi,
struktur ekonomi, dan pertumbuhan populasi maka perlu dieiptakan sistem tamsportasi
penduduk. massal (mass rapid tamsportation),
khususnya melalui elektrifikasi kereta api.
3
Widyanuklida Vol.3 No.1, Februari 2000:1-5