Professional Documents
Culture Documents
02.11.20.071 - Dini Karimah
02.11.20.071 - Dini Karimah
DINI KARIMAH
021120071
1
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktik Kerja Lapangan dengan judul Perencanaan Produksi dan Perancangan
Alat dan Mesin Pertanian di PT. Raja Ampat Indotim dengan sebaik-baiknya
sesuai waktu yang telah diberikan. Penyusunan laporan ini ditujukan untuk
memenuhi syarat Praktik Kerja Lapangan (PKL) II sekaligus sebagai
penyampaian hasil dari pelaksanaannya.
Proposal ini berisikan tentang berbagai kegiatan selama Praktik Kerja
Lapangan II berlangsung. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua
Jurusan Pertanian Endang Krisnawati, SP., MP. dan Ketua Program Studi
Teknologi Mekanisasi Pertanian Intan Kusuma Wardani, M. Sc. atas dukungan
dan arahannya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pembimbing 1 Intan Kusuma Wardani, M. Sc. dan pembimbing 2 Ir. Anastasia
Promosiana, MS. yang telah memberikan banyak bantuan dan arahan serta
dalam mendukung terselesaikannya kegiatan PKL II ini. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Pak Bustami serta para pekerja di PT. Raja Ampat Indotim
yang telah membantu hingga terselesaikannya PKL II ini selama di lapangan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga serta rekan-rekan
yang senantiasa mendukung dan memberikan doa terbaiknya selama kegiatan
PKL II berlangsung.
Meski telah disusun sebaik mungkin, namun penulis menyadari bahwa
laporan ini masih belum sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran
guna meningkatkan kualitas laporan ini serta pribadi penulis sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Manfaat 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
Perencanaan 3
Perancangan 4
Prosedur Umum dalam Perancangan 5
Kekuatan Bahan 6
Aplikasi Solidworks 9
Rotary Dryer 10
Power Thresher 11
PELAKSANAAN KEGIATAN 13
Lokasi dan Waktu 13
Metode Kegiatan 13
Pelaksanaan Kegiatan 13
HASIL DAN PEMBAHASAN 16
Keadaan Umum Perusahaan 16
Cakupan Kegiatan dan Hasil Produksi 21
Penyiapan Bahan Produksi 23
Perencanaan Produksi dan Perancangan Alat 24
Pengelolaan Pergudangan dan Tata Cara Delivery Produk 40
Pengelolaan Sanitasi, Kebersihan, dan Lingkungan 43
SIMPULAN DAN SARAN 47
Simpulan 47
Saran 49
DAFTAR PUSTAKA 50
LAMPIRAN 52
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
1 Dokumentasi kegiatan 52
2 Layout/denah PT. Raja Ampat Indotim 53
3 Brosur PT. Raja Ampat Indotim 54
4 Struktur perusahaan PT. Raja Ampat Indotim 55
5 Daftar produk PT. Raja Ampat Indotim 56
6 Formulir Pengajuan Pemesanan Barang 58
7 Part power thresher dan beratnya 59
8 Gambar teknik dudukan dan output rotary dryer 61
9 Format Jurnal Harian 63
10 Format Lembar Konsultasi 66
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
alat dibawah arahan PT. Raja Ampat Indotim yang merupakan salah satu
perusahaan yang memproduksi beberapa jenis alsintan.
Tujuan
Manfaat
2
TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan
3
Perancangan
4
c. perimbangan manusia, sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam
merancang dan memakainya;
d. faktor-faktor legalisasi, mulai dari model, bentuk sampai hak cipta.
e. fasilitas produksi: sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menciptakan rancangan yang telah dibuat;
f. evolutif; berkembang terus/ mampu mengikuti perkembangan zaman; dan
g. perbandingan nilai, membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.
5
2. mekanisme. Pilihlah mekanisme yang memungkinkan untuk dilaksanakan
dengan baik.
3. analisis gaya. Tentukan gaya aksi pada setiap bagian mesin dan energi yang
ditransmisikan pada setiap bagian mesin.
4. pemilihan material. Pilih material yang paling sesuai untuk setiap bagian dari
mesin.
5. rencana elemen-elemen (ukuran dan tegangan). Tentukan bentuk dan ukuran
bagian mesin dengan mempertimbangkan gaya aksi pada elemen mesin dan
tegangan yang diijinkan untuk material yang digunakan.
6. modifikasi. Mengubah ukuran berdasarkan pengalaman produksi yang telah
lalu. Pertimbangan ini bertujuan untuk menghemat biaya produksi serta
meminimalisir kegagalan.
7. gambar detail. Menggambar secara detail setiap komponen dan perakitan
mesin dengan spesifikasi lengkap untuk proses produksi.
8. produksi. Proses penyatuan komponen seperti yang sudah dirancang dan
digambar.
Kekuatan Bahan
Kesetimbangan Gaya
Jika pada suatu benda bekerja hanya satu gaya, maka benda akan dipercepat
searah dengan arah gaya yang bekerja. Jika dua buah gaya bekerja pada sebuah
benda tanpa mengalami percepatan maka dikatakan bahwa gaya berada dalam
6
kesetimbangan. Syarat dua buah gaya dalam keadaan setimbang yakni
mempunyai ukuran yang sama, arah kerja berlawanan, dan garis aksi kedua gaya
melewati satu titik (Zainuri 2008).
7
2. kekuatan (strength), adalah sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan paling
besar material mampu renggang sebelum rusak. Ini dapat didefinisikan oleh
batas proporsional, titik mulur atau tegangan maksimum. Tidak ada satu nilai
pun yang cukup untuk mendefinisikan kekuatan karena perilaku bahan
berbeda terhadap beban dan sifat pembebanan.
3. elastisitas (elasticity), merupakan sifat material yang dapat kembali pada
dimensi awal setelah beban dihilangkan. Sangat sulit untuk menentukan nilai
tepat pada elastisitas. Yang dapat dilakukan adalah menentukan rentang nilai
elastisitas atau batas elastisitas.
4. keuletan (ductility), merupakan sifat bahan yang mampu deformasi terhadap
beban tarik sebelum benar-benar patah. Material ulet adalah material yang
dapat ditarik menjadi kawat tipis panjang dengan gaya tarik tanpa rusak.
Keuletan ditandai dengan persen perpanjangan panjang ukur spesimen selama
uji tarik dan persen pengurangan luas penampang.
5. ketegasan (brittleness), menunjukkan tidak adanya deformasi plastis sebelum
rusak. Material yang getas akan tiba-tiba rusak tanpa adanya tanda terlebih
dahulu. Material getas tidak memiliki titik mulur atau proses pengecilan
penampang serta kekuatan patah sama dengan kekuatan maksimum. Material
getas umumnya lemah dalam uji tarik sehingga penentuan kekuatan dilakukan
dengan uji tekan.
6. kelunakan (malleability) merupakan sifat bahan yang mengalami deformasi
plastis terhadap beban tekan yang bekerja sebelum benar-benar patah.
Kebanyakan material yang sangat liat juga cukup lunak
7. ketangguhan (toughness) adalah sifat material yang mampu menahan beban
impak tinggi atau beban kejut. Jika sebuah benda mendapat beban impak,
sebagian energi diserap dan sebagian lainnya dipindahkan. Pengukuran
ketangguhan yakni sama dengan luasan di bawah kurva tegangan-regangan
dari titik asal O ke titik patah.
8. kelenturan (resilience) adalah sifat material yang mampu menerima beban
impak tinggi tanpa menimbulkan tegangan lebih tinggi pada batas elastis. Hal
ini menunjukkan bahwa energi yang diserap selama pembebanan disimpan
8
dan dikeluarkan jika material tidak dibebani. Pengukuran kelenturan sama
dengan pengukuran ketangguhan.
Faktor Keamanan
Menurut Zainuri (2008), agar tercapai suatu desain aman elemen struktural,
ditentukan suatu faktor keamanan yakni perbandingan tegangan patah terhadap
tegangan ijinnya. Umumnya, dalam banyak desain seperti baja struktural dan
aluminium, tegangan maksimum (yield stress) dianggap sebagai tegangan patah.
Meskipun baja atau aluminium belum benar patah pada titik ini, deformasi yang
cukup signifikan terjadi pada titik ini.
Faktor keamanan dan tegangan yang diijinkan tidak berhubungan dan
bergantung pada banyak faktor, maka nilainya akan berkisar antara 1,5 hingga 20.
Sebagai contoh, untuk logam ulet seperti baja yang dikenakan beban statik, faktor
keamanan adalah 1,5. Pada logam getas misalnya besi cor atau kayu yang
dikenakan beban kejut, faktor keamanannya adalah 20 berdasarkan tegangan
maksimum bahan.
Aplikasi Solidworks
Gambar teknik merupakan alat komunikasi atau bisa disebut bahasa bagi
para teknisi. Oleh karenanya, dalam hasil gambar harus meneruskan keterangan-
keterangan secara tepat dan objektif. Keterangan-keterangan dalam gambar yang
tidak dapat dinyatakan dalam bahasa harus diberikan secukupnya dalam bentuk
lambang-lambang. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
hasil belajar menggambar teknik mesin yaitu dengan penggunaan media
pembelajaran dengan aplikasi gambar.
Solidworks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing
dari software CAD lainnya seperti Pro-Engineer, Siemens, Unigraphics, Autodesk
Inventor, Autodesk Autocad, dan Catia. Solidworks corporation didirikan pada
tahun 1993 oleh Jon Hirschtick, dengan merekrut para engineer profesional untuk
mengembangkan perusahaannya di bidang perangkat lunak CAD 3D. Solidworks
juga tersedia versi pembelajarannya yang dikhususkan untuk pelajar sekolah
9
maupun universitas yang tujuannya untuk menambah wawasan dan keahlian
dalam membuat desain produk yang bersertifikat resmi (Firman et al. 2019) .
Rotary Dryer
10
pupuk. Rotary dryer terdiri dari sebuah silinder yang berputar di atas sebuah
bearing dengan kemiringan kecil menurut sumbu horizontal. Panjang silinder
biasanya bervariasi dari 4 hingga lebih dari 10 kali diameternya (Jumari 2005).
Prinsip kerja rotary dryer yakni bahan yang akan dikeringkan dimasukkan
ke dalam silinder yang berputar, kemudian secara bersama aliran panas mengalir
sehingga terjadi kontak antara bahan dan udara panas. Di dalam silinder putar
terjadi gerak pengangkatan bahan dan menjatuhkannya dari atas ke bawah
sehingga kumpulan bahan basah yang masih menempel tersebut terpisah. Selain
itu, bahan bergerak dari bagian ujung rotary dryer menuju bagian ujung lainnya
dengan adanya dorongan udara panas. Udara panas didapatkan dari burner yang
berada di ujung alat.
Rotary dryer dirancang untuk mampu menurunkan kadar air permukaan
pada bahan dari kandungan 35% menjadi 20%. Kadar 20% ini dipertahankan
karena bila kadar air lebih kecil dari nilai ini, maka produk akan menjadi debu
sehingga menurunkan nilai hasil. Temperatur yang dirancang pada rotary dryer
yakni untuk gas masuk diperkirakan memiliki suhu 400˚C - 800˚C dan mengalami
penurunan selama proses pengeringan berlangsung dengan suhu udara buangan
menjadi 170˚C - 120˚C.
Power Thresher
Proses awal yang dilakukan setelah padi selesai dipanen adalah perontokan
bulir dari malainya. Proses perontokan ini dilakukan dengan memberikan
hentakan sehingga bulir bisa terlepas dari malainya. Proses perontokan ini dapat
dilakukan dengan cara manual dan mekanis. Perontokan manual dilakukan dengan
penggebotan, yakni memukul segenggam batang padi yang kemudian dipukul-
pukulkan ke alat perontok hingga semua bulir terlepas. Perontokan mekanis
dilakukan dengan bantuan alat yang akan memukul batang padi hingga bulir
terlepas dari malainya.
Cara perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara penggebotan
hingga kini menggunakan pedal thresher dan power thresher. Alsin perontok padi
(Power thresher) adalah alat perontok padi yang digerakkan oleh suatu motor
11
penggerak yang digunakan sebagai perontok untuk melepaskan butiran padi dari
malainya yang sekaligus membersihkan gabah dari kotorannya (jerami).
Mesin perontok mekanis padi pada umumnya terbagi atas beberapa bagian,
yakni: kerangka, silinder perontok, konkaf, kipas penghembus kotoran, lobang
pemasukan, lubang pengeluaran jerami, lubang pengeluaran gabah, dan motor
penggerak. Perontok padi digerakkan dengan menggunakan motor penggerak baik
motor bensin atau motor diesel. Pada kalangan petani, lebih banyak yang
menggunakan motor bensin karena bobot motor penggerak lebih ringan (BBPP
Batangkaluku, 2016). Penggunaan alsin perontok padi memiliki beberapa
manfaat, antara lain:
1. mempercepat proses perontokan padi sehingga mengefisiensi waktu;
2. menekan kehilangan hasil; dan
3. meningkatkan mutu gabah dan beras karena proses perontokan lebih cepat
dan dapat langsung dilakukan di lapangan.
Adapun beberapa jenis alsin perontok padi yang banyak dijumpai di
masyarakat antara lain:
1. tipe silinder (drum) terbuka. Dioperasikan untuk merontokkan padi atau
kedelai yang telah dilengkapi dengan penyaring kotoran;
2. tipe silinder (drum) tertutup. Untuk jerami yang dipotong pendek, boleh
dimasukkan seluruhnya. Untuk jerami panjang, lebih baik dipegang;
3. tipe silinder tertutup yang telah dimodifikasi. Alsin ini terus berkembang dan
beredar luas sebagai penyempurnaan jenis sebelumnya;
4. mobile thresher tipe aksial. Proses gerak bahan yang dirontok mengalir secara
aksial dengan hembusan angin; dan
5. thresher modifikasi untuk varietas padi ulet. Dapat digunakan untuk varietas
ulet dengan modifikasi.
12
PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
13
6. pengumpulan data serta pelaksanaan pengelolaan lingkungan PT. Raja Ampat
Indotim.
Untuk lebih jelasnya, rencana pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II
disajikan dalam Tabel 1.
14
c) tahapan perancangan
produk.
5 Pelaksanaan Mengidentifikasi: Pengalaman
pengelolaan a) penyiapan bahan baku dan dalam
pergudangan dan bahan penolong; pengelolaan
tata cara delivery b) sarana dan tata cara pergudangan
produk di PT. Raja dan
penyimpanan produk; dan
Ampat Indotim . penyimpanan
c) tata cara penanganan produk.
pengiriman produk.
6 Pengelolaan Mengidentifikasi: Pengalaman
sanitasi, kebersihan, a) identifikasi dokumen dan informasi
dan lingkungan di pengelolaan lingkungan tentang
PT. Raja Ampat (AMDAL atau UKL- pengelolaan
Indotim. sanitasi dan
UPL); dan
kebersihan
b) kegiatan pengelolaan lingkungan.
lingkungan (IPAL,
insinerasi, serta kerja
sama); dan
c) penanganan sampah,
sistem drainase, dll.
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
16
Profil Singkat PT. Raja Ampat Indotim
Visi dari PT. Raja Ampat Indotim adalah menjadi perusahaan alat dan
mesin pertanian, perkebunan, dan home industry yang dapat menjangkau semua
kalangan seluruh pelosok negeri dan menjadi pilihan utama pelanggan. Misi dari
PT. Raja Ampat Indotim adalah:
1. memberi kebebasan pelanggan untuk menentukan pilihan pada alat mesin
(alsin) yang dibutuhkan;
2. memberikan kepastian alat mesin produk kita menjadi pilihan yang tepat
untuk digunakan sesuai kebutuhan;
3. menjalankan usaha secara jujur dan adil dengan memperhatikan asas manfaat
bagi semua pihak yang terlibat;
4. dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui inovasi, kreativitas, dan
kompetensi; dan
5. menjadi pusat unggulan untuk produk alat mesin pertanian, perkebunan,
peternakan, dan home industry agar selalu dapat memberi kepuasan kepada
pelanggan.
Kebijakan mutu yang diterapkan pada PT. Raja Ampat Indotim adalah
bertekad memproduksi alat/mesin pertanian, perindustrian, perkebunan, dan
perikanan yang bermutu dan Standar Nasional Indonesia demi mencapai kepuasan
pelanggan.
17
Gambar 1 Denah PT. Raja Ampat Indotim
18
Struktur Organisasi di PT. Raja Ampat Indotim
Dalam upaya pengelolaan yang baik haruslah melalui suatu perencanaan
seperti pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, serta pengontrolan dengan baik
agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan efisien (Tanjung 2017). Selama
menjalankan usahanya, PT. Raja Ampat Indotim memiliki kepengurusannya yang
memudahkan dalam proses pengelolaan pelayanan, pabrikasi, hingga pengiriman.
Struktur perusahaan PT. Raja Ampat Indotim ditampilkan pada Lampiran 4.
Posisi tertinggi di perusahaan ditempati oleh Aslim Syarbini sebagai
Direktur yang bertugas untuk perusahaan dari segala aspek. Di bawah posisi
direktur ditempati oleh dua orang manajer representatif yakni Abdullah Ade dan
Asfaraini Novan, yang bertugas untuk mengontrol serta memastikan proses
berjalan sesuai standarnya. Terdapat 4 divisi yang dipimpin oleh tiap manajernya,
yakni Operasional dan HRD, Keuangan, Produksi, dan Teknis. Setiap manajer
memiliki staff dengan jumlah yang berbeda
19
1. Melakukan pencarian karyawan untuk posisi yang dibutuhkan dengan cara
menginformasikan kepada karyawan perusahaan, pemasangan iklan di surat
kabar, serta pembukaan lowongan di internet.
2. Melakukan seleksi surat lamaran yang masuk.
3. Setelah HRD memutuskan surat lamaran yang dipilih, pelamar akan dipanggil
untuk mengisi blangko lamaran.
4. Melakukan pemeriksaan referensi kandidat karyawan.
5. Melakukan wawancara kandidat karyawan dengan HRD.
6. Melakukan tes pengetahuan umum.
7. Wawancara akhir dengan atasan.
8. Pemutusan dan pengumuman penerimaan kandidat.
20
seharusnya. Uang lembur hanya diberikan kepada pegawai kantor namun tidak
untuk pekerja borongan.
Cakupan Kegiatan
Perseroan Terbatas Raja Ampat Indotim merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang manufaktur khususnya untuk alat dan mesin pertanian. Menurut
Supriyanto (2013), manufaktur memiliki arti proses mengubah bahan baku
menjadi suatu produk. Proses perubahan bahan baku menjadi suatu produk ini
meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, (3) tahapan-tahapan
proses produk dibuat. Mengikuti perkembangan zaman, manufaktur juga
melibatkan mesin dalam proses pembuatan produknya yang tentunya tetap
mengikuti perencanaan yang telah terorganisir dengan baik untuk setiap aktivitas
yang diperlukan.
Sesuai dengan definisi manufaktur, kegiatan yang terdapat di PT. Raja
Ampat Indotim mencakup berbagai kegiatan produksi mulai dari perencanaan
produksi hingga pengiriman produk. Raja Ampat Indotim menawarkan berbagai
macam produk yang terdapat di brosur serta menerima pesanan by request untuk
pelanggannya. Bila terdapat pesanan suatu alat, maka perusahaan akan
memproduksi pesanan tersebut. Namun bila belum ada pesanan alat secara
khusus, biasanya perusahaan akan memproduksi alat-alat untuk stok sesuai
dengan perencanaan produksi. Raja Ampat Indotim juga melakukan pengujian
kinerja dan pemeriksaan kualitas (quality control) sehingga menjamin produk
dalam keadaan yang baik. Raja Ampat Indotim juga memberikan layanan
pengiriman produk kepada konsumen dengan ekspedisi terpercaya yang sudah
bekerja sama dengan perusahaan. Proses packing juga saat ini cukup aman dengan
adanya pembaruan setiap waktu guna menjamin kualitas produk hingga ke
konsumen. Bila dalam masa garansi produk mengalami kerusakan, perusahaan
juga memberikan layanan perbaikan.
21
oleh PT. Raja Ampat Indotim tidak semuanya hasil produksi sendiri, beberapa
produk dibuat ditempat lain dan perusahaan hanya memasarkannya bersama
produk lainnya. Namun pada beberapa kesempatan, perusahaan juga berperan
dalam dukungan lelang, yakni memproduksi alat sesuai dengan permintaan
pemenang lelang yang tentunya sudah bekerja sama dengan perusahaan. Produk
yang terdapat di brosur/katalog cukup lengkap mulai dari alat dan mesin
perkebunan, industri, pertanian, dan peternakan dengan jumlah total sebanyak 64
jenis produk. Jenis Produk yang tersedia di PT. Raja Ampat Indotim dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2 Jenis mesin di PT. Raja Ampat Indotim
No Jenis Mesin Jumlah
1 Mesin Perkebunan 25
2 Mesin Industri 23
3 Mesin Pertanian 7
4 Mesin Peternakan 9
22
dilakukan setelah pemberian nomor mesin oleh bagian gudang serta penempelan
stiker pengiriman yang sudah disesuaikan dengan nomor tiap mesinnya.
Pengiriman dilakukan dengan penjemputan alat oleh ekspedisi ke perusahaan.
Selama masa garansi berlaku, bila terdapat kerusakan pada alat maka konsumen
bisa mengajukan perbaikan ke perusahaan.
23
keuangan. Setelah pihak keuangan menyetujui, bahan dapat dibeli dan disiapkan
oleh gudang untuk diberikan kepada pekerja.
24
barang dan jasa. Komponen produksi yang dimaksud ialah bahan baku, mesin,
manufaktur, tenaga kerja, dan lain-lain. Manfaat dari meningkatkan TKDN
menurut Hartono (2011), antara lain:
1. meningkatnya penggunaan produksi dalam negeri. Hal ini berhubungan
dengan kualitas produk atau komponen yang dihasilkan selama proses
produksi;
2. meningkatnya tenaga kerja. Apabila kualitas produk atau komponen yang
dihasilkan meningkat, dampaknya adalah meningkatnya penggunaan dari
produk atau komponen tersebut. Hal ini juga berarti adanya peningkatan
produksi yang memberikan pengaruh peningkatan penyerapan tenaga kerja;
dan
3. penghematan devisa. Penggunaan produk atau komponen yang
memperhatikan penggunaan komponen hasil produksi dalam negeri berarti
mengurangi biaya penyediaan komponen luar negeri.
25
1. adanya rencana penjualan yang jelas. Produksi power thresher direncanakan
untuk memenuhi kebutuhan stok perusahaan serta permintaan konsumen di
Halmahera. Produksi rotary dryer direncanakan untuk memenuhi permintaan
pemerintah aceh untuk mengolah pupuk; dan
2. adanya keseimbangan antara kemampuan mesin produksi dengan kuantitas
produk yang dihasilkan. Produksi power thresher dengan jumlah yang cukup
banyak mampu dilakukan oleh perusahaan dengan dukungan borongan,
namun untuk proses pemotongan besi plat dilaksanakan oleh pihak luar
perusahaan. Produksi rotary dryer sejumlah 2 unit dengan ukuran panjang
total 18 meter mampu dilakukan oleh 3 teknisi, karena belum memadainya
mesin untuk memproduksi burner rotary dryer, maka pembuatan burner
dilaksanakan oleh pihak luar perusahaan.
26
3. perkiraan waktu selesai pengerjaan 1 alat oleh 1 pekerja adalah 1-2 minggu
hari kerja; dan
4. pembuatan gambar menggunakan aplikasi AutoCAD.
Desain power mempunyai 393 bagian. Penghitungan berat power thresher
berasal dari pengkalian volume dengan berat jenis besi, sehingga berat satu power
thresher seberat 142937,75 gram (±145 kg). Data part dan berat tiap part dapat
dilihat pada Lampiran 7. Gambar power thresher yang dibuat oleh drafter dapat
dilihat pada Gambar 2.
27
2. kapasitas kerja untuk rotary dryer yang akan diproduksi sebesar 4 ton/jam.
3. Bahan bakar yang dapat digunakan terdiri dari:
a. solar dengan kebutuhan 1,5-2 liter/jam;
b. gas LPG dengan kebutuhan 3-4 kg/jam; dan
c. biomassa dengan kebutuhan 1 m³/jam.
4. Proses produksi dimulai pada 26 Oktober 2022 dan dikirim pada tanggal 8
Desember 2022.
5. Rotary dryer direncanakan berukuran 18 meter, dengan beberapa bagian
sebagai berikut:
a. burner sebagai penghasil energi panas untuk mengeringkan bahan;
b. silinder pemutar dengan lifter untuk mengoptimalkan perputaran
pengeringan pupuk;
c. rantai penggerak untuk memutar silinder pengering rotary dryer;
d. dudukan rotary yang dilengkapi dengan mesin penggerak dan
sprocket gear untuk menumpu dan menggerakkan rotary dryer;
e. saringan dalam untuk mendapatkan hasil pupuk dengan ukuran
yang seragam;
f. corong input untuk memasukkan bahan dan corong output untuk
mengeluarkan hasil pengeringan; dan
g. panel kontrol untuk mengatur kerja rotary dryer.
Rancangan pembuatan rotary dryer yang dibuat oleh kepala produksi
dapat dilihat pada Gambar 3.
28
Gambar 3 Perancangan rotary dryer
Perancangan Alat
Dalam proses perancangan terdapat beberapa kriteria khusus yang
membatasi proses perancangan agar produksi terlaksana dengan aman. Berikut
adalah point kriteria perancangan menurut Nur dan Suyuti (2017):
1. Function. Fungsi dari perancangan power thresher adalah merontokkan bulir
pada padi, sehingga perlu memastikan kondisi silinder perontok dapat
berfungsi dengan baik. fungsi dari perancangan rotary dryer adalah
mengeringkan pupuk, sehingga perlu dipastikan bahwa silinder pemutar dapat
memaksimalkan hasil pengeringan.
2. Safety. Alat yang akan dirancang sudah dipastikan aman untuk diproduksi
karena perusahaan sudah melakukan produksi untuk power thresher.
Sedangkan untuk rotary dryer hanya pernah diproduksi dalam ukuran yang
lebih kecil, namun keamanannya sudah diuji.
3. Cost. Perusahaan tentunya sudah mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan
dalam proses perancangan sebuah alat.
4. Manufacturability. Proses perencanaan detail agar hasil alat sesuai antar
elemennya sudah dikomunikasikan oleh kepala produksi kepada setiap
teknisinya.
29
5. Marketability. Power thresher yang diproduksi oleh perusahaan tentunya
sangat menjawab masalah konsumen, yakni para pemilik usaha tani padi
maupun UPJA. Rotary dryer yang diproduksi tentunya sangat membantu
peningkatan produktivitas produksi padi di Kabupaten Aceh.
30
Gambar 5 Pembuatan rangka dengan bantuan mal
Hasil dari pembuatan rangka pada tahap ini yakni berupa rangka utama
power thresher. Rangka ini seluruhnya terbuat dari besi siku 40 40. Setelah
kepala produksi melakukan pengecekkan dan menyetujui rangka, para pekerja
melakukan pengelasan permanen pada bagian perpotongan rangka. Rangka
power thresher dapat dilihat pada Gambar 6.
2. Pembuatan saringan
Setelah rangka power thresher selesai dibuat dan sambil menunggu besi
plat yang masih dipotong, pekerjaan selanjutnya ialah pembuatan saringan
dalam. Pembuatan saringan dalam ini menggunakan besi behel yang disusun
sejajar dengan jarak 10 mm antar behel. Jumlah besi behel yang dibutuhkan
untuk 1 saringan sekitar 40 buah. Proses perekatan besi behel ini dilakukan
dengan metode pengelasan satu persatu. Setelah selesai, tahap berikutnya
adalah pembengkokan setengah lingkaran dengan mesin tekuk. Setelah
31
saringan sudah berbentuk setengah lingkaran kemudian akan dipasang pada
bagian dalam rangka. Proses pembuatan saringan dalam untuk power thresher
ditunjukkan pada Gambar 7.
32
5. Perlengkapan bagian lain
Tahapan berikutnya adalah pembuatan bagian-bagian tambahan, seperti
pendorong, pegangan, penutup lubang keluar jerami, serta dudukan untuk
mesin penggerak. Untuk bagian dudukan mesin penggerak digunakan besi
siku berukuran 50 50. Pembuatan dudukan mesin disesuaikan dengan
penempatan pully yang nantinya akan dipasang pada as silinder perontok.
6. Finishing
Setelah power thresher selesai untuk dibuat dan dicek kesempurnaan
ukuran dan kekuatan tiap elemennya akan dilakukan finishing berupa
pengecatan dengan anti karat dan cat warna. Warna yang digunakan untuk
power thresher ialah hijau untuk rangka dan orange untuk penutupnya. Proses
pengecatan power thresher dapat dilihat pada Gambar 8.
33
control yang menandakan produk siap digunakan. Setelah itu, bagian mesin
akan dilapisi dengan kardus ataupun triplek untuk mencegah kerusakan, dan
seluruh bagian mesin akan dilapisi plastik wrapping. Proses wrapping dapat
dilihat pada Gambar 9.
34
Tahap Perancangan Rotary dryer
1. Pembuatan silinder
Sebanyak 30% bagian rotary dryer dibuat di luar, contohnya bagian
burner atau pembakar. Tahap pertama dari proses perancangan rotary dryer
adalah membuat silinder sebagai bagian utama rotary dryer. Besi plat
berukuran 2400 mm 1200 mm disambungkan hingga panjang awal 2400
menjadi 4800. Kemudian sambungan tersebut dibentuk dengan mesin tekuk
besi hingga berbentuk lingkaran dengan diameter 1680 mm, penyatuan kedua
ujung besi plat dengan menggunakan teknik pengelasan. Setelah besi plat
selesai dibuat lengkung semua, berikutnya dilakukan penggabungan 2 silinder
menjadi satu kesatuan dengan penggabungan menggunakan las hingga
panjang yang dihasilkan untuk satu silinder yakni 4800 mm. Setelah
penggabungan silinder selesai, kemudian pada bagian kedua ujungnya akan
dipasang besi plat tambahan yang dibentuk menjadi siku dengan ukuran 70
mm 70 mm untuk menggabungkan tiap silinder dengan menggunakan mur
baut dengan ukuran ¾. Bagian silinder dapat dilihat pada Gambar 11.
35
silinder dan diameter luar 1740 mm. Ring silinder dapat dilihat pada Gambar
12.
36
Gambar 14 Rangka input bahan baku
5. Pembuatan lifter
Tahap berikutnya adalah pembuatan lifter yang berfungsi untuk
memperbaiki proses pengadukan dan mengefisienkan penghilangan uap air
untuk dialirkan uap panas. Pembuatan lifter dilakukan dengan pemotongan
besi plat 5 mm dengan ukuran 500 mm 240 mm yang kemudian ditekuk
dengan mesin penekuk dengan derajat pembengkokan 70˚. Setelah lifter
selesai dibuat, kemudian akan dipasang pada bagian dalam silinder sejumlah
20 buah untuk 1 silindernya dengan pemasangan miring. Lifter yang dipasang
pada silinder dapat dilihat pada Gambar 15.
37
Gambar 16 Corong output
7. Pembuatan dudukan
Tahap berikutnya adalah membuat dudukan untuk tempat dinamo dan
sprocket gear yang akan berfungsi sebagai mesin untuk menggerakkan rantai
untuk memutar silinder. Selain itu, pada bagian dudukan ini juga akan
diletakkan bearing yang akan membantu pergerakan antara poros dengan
silinder.
8. Finishing
Finishing pada proses pembuatan rotary dryer yakni dengan penghalusan
bagian-bagian yang masih tajam atau bergerigi, pelapisan dempul untuk
permukaan yang tidak rata, penyemprotan anti karat pada seluruh bagian,
serta pengecatan dengan warna stone grey pada bagian-bagian rotary dryer.
Proses pengecatan dapat dilihat pada Gambar 17.
(a) (b)
Gambar 17 Pengecatan (a) Pengecatan dengan anti karat (b) Pengecatan dengan cat stone grey
38
gambar 3 dimensi yakni bagian silinder, penutup, dudukan, dan corong
output. Gambar beberapa part rotary dryer dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar teknik bagian dudukan dan output dapat dilihat dalam Lampiran 8.
39
Gambar 19 Diagram alir perancangan rotary dryer
Pergudangan
Pengertian dan Kategori. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan No. 90/M-
DAG/PER/12/2014, gudang merupakan suatu ruangan tidak bergerak untuk
dikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan
barang yang dapat diperdagangkan dan tidak untuk kebutuhan sendiri. Jenis
gudang yang terdapat di perusahaan adalah gudang tertutup, yakni bangunan
tertutup yang menggunakan pendingin atau tidak menggunakan pendingin.
Gudang yang terdapat di perusahaan merupakan gudang tertutup golongan A
dengan kriteria luas antara 100 m² sampai dengan 1.000 m² dan kapasitas
penyimpanan antara 360 m³ sampai dengan 3.600 m³. Total bahan yang tersedia di
40
gudang yakni sebanyak 618 barang namun tidak seluruhnya disimpan di gudang,
sebagian disimpan di ruang produksi.
Pencatatan Administrasi. Dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Perdagangan
No. 90/M-DAG/PER/12/2014 BAB III pasal 8, bahwa pengelola gudang wajib
menyelenggarakan pencatatan administrasi gudang mengenai jenis dan jumlah
barang yang disimpan, barang masuk, dan barang keluar. Buku atau sistem
elektronik administrasi gudang paling sedikit memuat informasi mengenai:
a. pemilik barang;
b. jenis/kelompok barang;
c. jumlah barang;
d. tanggal masuk barang;
e. tanggal keluar barang; dan
f. sisa yang tersimpan di gudang (stok).
41
gudang yang sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 90/M-
DAG/PER/12/2014 pasal 9.
(a) (b)
Gambar 21 Penataan gudang (a) Penyimpanan barang di rak susun (b) Penyimpanan barang di rak tengah
42
Produk yang telah selesai diproduksi akan dilapisi wrapping, sehingga
produk yang dikirim atau disimpan akan terhindar dari debu dan cairan. Produk
yang dijadikan stok akan disimpan ke gudang alat yang berada di belakang kantor,
maupun di bagian belakang ruang produksi.
43
AMDAL yakni penyajian informasi lingkungan; pembuatan kerangka acuan bagi
penyusunan analisis dampak lingkungan; analisis dampak lingkungan; rencana
pengelolaan lingkungan; dan rencana pemantauan lingkungan.
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1986 Pasal 3 Ayat 1 dan 2,
dijelaskan bahwa rencana kegiatan/usaha yang wajib dilengkapi dengan AMDAL
yakni bila memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup. Dampak penting
suatu kegiatan terhadap lingkungan hidup ditentukan oleh:
a. jumlah manusia yang akan terkena dampak;
b. luas wilayah persebaran dampak;
c. lamanya dampak berlangsung;
d. intensitas dampak;
e. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak;
f. sifat kumulatif dampak tersebut; dan
g. berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan data usaha
dan kegiatan yang wajib memiliki analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL),
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL-UPL) atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) melalui Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI No. 4 Tahun 2021 dalam 2 lampiran. Daftar tersebut
disusun berdasarkan kategori kegiatannya. Perseroan Terbatas Raja Ampat
Indotim termasuk kedalam kategori industri. Nomor daftar yang sesuai dengan
identitas perusahaan yakni terdapat pada nomor 20 dan 92. Nomor 20
menjelaskan tentang jenis usaha industri alat potong dan perkakas tangan untuk
pertanian yakni untuk alat perontok padi, alat pemipil jagung dan hand sprayer
dengan skala industri besar. Nomor 92 menjelaskan industri mesin pertanian dan
kehutanan. Kedua jenis usaha tersebut memiliki pembahasan yang sama, yakni:
a. skala/besaran UKL-UPL sesuai besaran di multisektor;
b. skala besaran SPPL sesuai besaran di multisektor;
c. alasan ilmiah AMDAL berpotensi menyebabkan konflik sosial serta
menyebabkan pencemaran udara dan penurunan kualitas air permukaan;
dan
44
d. kategori AMDAL/kategori UKL-UPL termasuk dalam kategori C
(menengah rendah).
Selama proses penyusunan amdal, bila instansi yang bertanggung jawab
memutuskan untuk rencana kegiatan yang bersangkutan tidak perlu dibuat analisis
dampak lingkungan, maka diwajibkan untuk membuat rencana pengelolaan
lingkungan dan rencana pemantapan lingkungan bagi kegiatan tersebut (PP No. 29
Tahun 1986). Dilihat dalam kategori perusahaan memasuki kategori
AMDAL/UKL-UPL rendah, maka perusahaan perlu menyusun rencana
pengelolaan lingkungan dan rencana pemantapan lingkungan bagi sektor usaha.
Hal ini tentunya perlu dirancang dengan penyajian informasi lingkungan yang
dinilai oleh komisi dan instansi yang bertanggung jawab.
45
Penanganan Sampah, Sistem Drainase, dan lain-lain
Penanganan sampah merupakan hal yang perlu dilakukan untuk menjamin
kebersihan suatu lokasi. Penanganan sampah perlu diperhatikan agar tidak
memberikan dampak buruk bagi lingkungan, makhluk hidup, dan proses
berjalannya aktivitas. Terdapat beberapa sampah yang dihasilkan oleh PT. Raja
Ampat Indotim. Sampah yang dihasilkan pada proses produksi antara lain:
1. Sampah hasil produksi. Berdasarkan karakteristiknya, sampah produksi
terbagi atas:
a. potongan besi;
b. sampah sisa bubut;
c. oli bekas;
d. debu hasil produksi;
e. kaleng cat; dan
f. kardus.
Sampah potongan besi, kaleng cat, dan kardus akan dikumpulkan untuk
dijual saat jumlahnya sudah cukup banyak ke pengepul.
2. Sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya
dari para pekerja dibersihkan oleh pak kana selaku petugas kebersihan.
Sampah rumah tangga ini bisa berupa plastik maupun kertas-kertas yang
kemudian akan dibakar di tong sampah.
46
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
47
2) Rotary dryer ditentukan bahan yang diperlukan; kapasitas 4
ton/jam; bahan bakar bisa dengan solar, gas LPG; dan biomassa;
pengerjaan 2 unit selama 2 bulan 12 hari; ukuran 1 unit sepanjang
18 meter dengan beberapa bagian.
c. Tahapan perancangan
1) Proses perancangan power thresher yakni pembuatan rangka
dengan mal; pembuatan saringan; pemasangan dinding rangka;
pembuatan silinder perontok; penambahan bagian pelengkap;
pengecekan kualitas; finishing.
2) Proses perancangan rotary dryer yakni pembuatan besi silinder;
pembuatan saringan silinder; pembuatan ring; pembuatan penutup
silinder; pembuatan rangka input, pemasangan lifter; pembuatan
corong output; pembuatan dudukan; pengujian kinerja; finishing.
5. Bahan baku akan dipenuhi stoknya oleh bagian gudang. Bahan yang
tersedia sejumlah 618 jenis barang. Bahan berukuran kecil disimpan di
gudang dan bahan berukuran besar disimpan di ruang produksi.
Pengambilan bahan ke gudang melalui pendataan form pengambilan
material. Produk yang selesai diproduksi akan dilapisi wrapping dengan
pengiriman sesuai prosedur.
6. Sampah hasil produksi dikumpulkan untuk dijual dalam jangka waktu
beberapa tahun. Sampah rumah tangga akan dibakar. Perusahaan tidak
masuk kedalam kategori wajib AMDAL karena risiko pencemaran
lingkungan sekitar yang rendah, dengan kategori C.
48
Saran
Adapun saran dan masukan untuk PT. Raja Ampat Indotim adalah sebagai
berikut:
1. Perlunya menganalisis faktor keamanan kekuatan bahan pada alat
dengan mempertimbangkan pemilihan bahan, ukuran, dan gaya yang
akan bekerja.
2. Perusahaan perlu menyusun rencana pengelolaan lingkungan dan
rencana pemantapan lingkungan bagi sektor usaha.
3. Diharapkan perusahaan berkenan untuk terus memberikan
kesempatan bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan praktik
dan penelitian di PT. Raja Ampat Indotim.
49
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi A., Hendrawan A. 2019. Desain Gambar Alat Pelepas Ban Sepeda
Motor dengan Software AutoCAD. Jurnal Saintek. 13 (1): 38-43.
Firman M., Irfansyah M., dan Heri Irawan. 2019. Pelatihan Modernisasi
Menggambar Mesin dengan Solidwork di SMK Syuhada Teknologi Kota
Banjarmasin. Kalimantan: Universitas Islam Kalimantan.
Jumari A dan Purwanto A. 2005. Design of Rotary dryer for Improving the
Quality of Product of Semi Organic Phosphate Fertilizer. Jurnal Ilmiah
Teknik Kimia. 4(2): 45-54.
Nur R., Suyuti M.A. 2017. Perancangan Mesin-Mesin Industri. Sleman: Penerbit
Deepublish.
Jamaluddin, Syam H, Lestari N, dan Rizal M. 2019. Alat dan Mesin Pertanian.
Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
50
Universitas 17 Agustus 1945 Taufiqurokhman. 2008. Konsep dan Kajian
Ilmu Perencanaan. Jakarta: Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
51
LAMPIRAN
52
Lampiran 2 Layout/denah PT. Raja Ampat Indotim
53
Lampiran 3 Brosur PT. Raja Ampat Indotim
54
Lampiran 4 Struktur perusahaan PT. Raja Ampat Indotim
55
Lampiran 5 Daftar produk PT. Raja Ampat Indotim
Jenis Mesin
No.
Perkebunan Industri Pertanian Peternakan
1. Mesin pencuci Mesin pemisah air Mesin huller Mesin pengolahan
kopi dan minyak kacang pakan ternak
2. Mesin pengupas Mesin fakum Mesin tapast Mesin hammer mill
kopi basah minyak rice huller
3, Mesin pengupas Mesin penyulingan Mesin pedal Mesin chopper pakan
kopi kering thresher ternak
4. Mesin goseng Mesin sentrifus Mesin pemipil Mesin pencetak pelet
kopi (roster) jagung
5. Mesin Mesin penggoreng Mesin Mesin mixer pakan
penggiling kopi perontok padi ternak
mini dan besar
6. Mesin kabinet Mesin pengiris Mesin blower Mesin penetas telur
tempering coklat rice polisher
7. Mesin pres Mesin reaktor Mesin one Mesin pemotong
emping melinjo biogas pass rice huller daging
8. Mesin pembuat Mesin pembakar Mesin bakso
tebu arang
9. Mesin pres tebu Mesin pencetak Mesin pencabut bulu
briket ayam
10. Mesin refiner Mesin pembuat es
batu
11. Mesin kupas Mesin vakum
mete paking
12. Mesin pengupas Mesin kalsel
daun tebu
13. Mesin dryer Mesin conveyor
oven feeder
14. Mesin dryer Mesin granulator
biomassa
15. Mesin pengupas Mesin pengaduk
ari biji kakao mixer
16. Mesin kotak Mesin pengayak
fermentasi
17. Mesin pengayak Mesin pengayak
bubuk coklat kompos tertutup
18. Mesin pemasta Mesin pengolahan
coklat halus dan pupuk organik
kasar
19. Mesin pencacah Mesin pembersih
buah kakao dan biji-bijian
pemisah
20. Mesin sangrai Mesin seed
biji kakao cleaner
pengempa biji
56
Jenis Mesin
No.
Perkebunan Industri Pertanian Peternakan
57
Lampiran 6 Form Pengajuan Pemesanan Barang
58
Lampiran 7 Part power thresher dan beratnya
59
60
Lampiran 8 Gambar teknik dudukan dan output rotary dryer
61
62
Lampiran 9 Format Jurnal Harian
JURNAL HARIAN
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
63
No Hari, Tanggal Uraian Kegiatan Paraf Pembimbing
. Eksternal
Membuat layout PT. Raja Ampat
7 Selasa, 15 November
Indotim dengan Solidworks
Mengukur kerangka rotary dryer
8 Rabu, 16 November 2022 dan melakukan pemasangan mur
baut untuk perontok padi
Penginputan brosur dan test report
9 Kamis, 17 November 2022
perusahaan
Praktik pengecatan alat
10 Jumat, 18 November 2022
64
No Hari, Tanggal Uraian Kegiatan Paraf Pembimbing
. Eksternal
Perekapan packing list sekaligus
20 Jumat, 2 Desember 2022 packing dan wrapping barang
tambahan.
Pengukuran dudukan rotary dryer,
pendataan bahan di gudang, dan
21 Senin, 5 Desember 2022
packing panel kontrol untuk rotary
dryer
Packing panel kontrol dan
22 Selasa, 6 Desember 2022
perlengkapan untuk rotary dryer
Pengukuran bagian power thresher
23 Rabu, 7 Desember 2022
sebagai pengecekan quality control
Pengiriman rotary dryer,
pemasangan engine, dan
24 Kamis, 8 Desember 2022
pemasukan bahan bakar serta air
pendingin pada mesin penepung
Pemasangan v belt pada power
25 Jumat, 9 Desember 2022
thresher
Pengecatan power thresher dan
26 Senin, 12 Desember 2022
packing brosur
wrapping power thresher dan
27 Selasa, 13 Desember 2022
packing brosur
Penyusunan laporan
28 14-21 Desember 2022
65
Lampiran 10 Format Lembar Konsultasi
LEMBAR KONSULTASI
PROPOSAL DAN LAPORAN PKL II
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
66
Sabtu, Bimbingan laporan oleh dosen
7 17 Desember 2022 pembimbing 1
67