You are on page 1of 36

MODUL LISTRIK DINAMIK

A. Arus Listrik Jumlah muatan listrik yang mengalir ( n )


Dikenal dua jenis muatan listrik yaitu muatan
negatif dan muatan positif, jika kedua muatan ini
bergerak maka akan menimbulkan aliran muatan.
Aliran muatan ini disebut arus listrik. Sedangkan
arus listrik yaitu besarnya muatan listrik ( q ) yang
mengalir pada suatu penghantar tiap satu satuan
waktu ( t ) dimana persamaan arus listrik yaitu :
n = 150 10 19 buah
n = 15 10 20 buah

Keterangan
i = Kuat arus listrik ……..Ampere ( A ) B. Hambatan penghantar ( R ) .
q = Besar muatan listrik ….. Coulomb ( C ) Kita mengenal berbagai jenis penghantar yang
t = Waktu……. …….sekon ( s ) digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari satu
tempat ke tempat lain. Misalnya kawat tembaga
Contoh 1 ( Cu) , kawat besi ( Fe ), dan kawat baja. Dari
Besarnya muatan listrik yang mengalir pada ketiga contoh penghantar tersebut, jika
suatu penghantar 24 C. Tentukan kuat arus hambatannya diukur secara langsung dengan
pada penghantar itu jika muatan mengalir menggunakan alat ukur ohmmeter, maka
selama 20 sekon,. ohmmeter akan menunjukan skala yang berbeda-
Diketahui beda. Hal ini ada hubungannya dengan struktur
q = 24 C atom pada masing-masing penghantar itu, sehingga
t = 20 s hambat jenis (  ) tiap penghantar berbeda-beda .
Jawab Dari ketiga contoh penghantar di atas besar
hambatannya dapat dicari secara perhitungan,
dimana panjang penghantar , luas permukaan
penghantar A, jari-jari penghantar r, hambat
jenis  dan besar hambatan penghantar sebesar R.
i = 1,2 A
Logam Cu
Contoh 2
Arus listrik mengalir pada suatu penghantar
sebesar 4 A selama 1 menit. Jika muatan r = jari-jari
elektron 1,6 10 – 19 C, tentukan jumlah muatan
listrik yang mengalir pada penghantar itu. Besarnya hambatan suatu penghantar (R)
Diketahui. secara umum penurunannya seperti di
q e = 1,6 10 –19 C beirikut.
t = 1 mt = 60 s
i = 4 A
Jawab
Gunakan persamaan di bawah
q = i.t Maka besar hambatan penghantar menjadi
= 4 . 60
= 240 coulomb

1 Rangkaian Arus Searah


Keterangan : Contoh 4
= Hambat jenis penghantar Panjang penghantar suatu kawat 3 m dan jari-
= …………………….Ohm meter (  m ) jari penampangnya 2 mm. Jika hambat jenis
A = Luas penampang penghantar ………m 2 penghantar itu 10 –3 m , tentukan hambatan
A = r2 penghantarnya .
r = Jari-jari penampang konduktor …… .m Diketahui.
R = hambatan penghantar ……..Ohm (  )  = 10 – 3 m
1 k  = 1 kilo ohm = 1000  r = 2 mm = 2 10 – 3 m
 = Hambat jenis penghantar ………….. . m = 3 m
Jawab
Jenis resistor atau hambatan ( R )
1. Resistor tetap .
Yang dimaksud dengan resistor tetap yaitu
resistor yang memiliki harga atau nilai
hambatan tetap.
Lambang resistor tetap .
R
/\/\/\/\/

2. Resistor variabel ( Rv )
Resistor variabel atau disebut juga
potensiometer yaitu suatu resistor atau
hambatan dimana nilai hambatannya
berubah dari keadaan minimum ( nol )
sampai bernilai maksimum. Misalnya nilai
hambatan poptensiometer bernilai 100 k,
hambatan ini artinya memiliki variasi nilai
Contoh 5
hambatan dari nol ( 0 ) sampai 100 k .
Hambatan suatu penghantar besarnya 100
Lambang resistor variabel.
ohm. Tentukan hambatan penghantar untuk
jenis yang sama jika jari – jari penampangnya
RV
2 kali lebih besar dari penghantar pertama.
/\/\/\/\/
Diketahui.
R1 = 100 ohm
Contoh 3
r2 = 2 r1
Penghantar tembaga panjangnya 5 meter dan
R2 = ?
luas penampangnya 2 mm 2. Tentukan hambatan
Jawab.
penghantar jika hambat jenisnya  = 1,72 10–8
m R dimana A =  r 2

Diketahui
 = 1,72 10–8 m
maka perbandingannya.
A = 2 mm 2 = 2 10 –6 m2
= 5 m
Jawab

100 : R 2 = ( 2 r 1 ) 2 : r 1 2
100 : R 2 = 4 r2 2 : r 1 2
100 : R 2 = 4 : 1

2 Rangkaian Arus Searah


C. Hukum Ohm I . Persamaan tegangan pada hambatan R dapat
Hukum Ohm digunakan dalam percobaan untuk diubah menjadi .
menentukan besarnya hambatan suatu resistor
yang belum diketahui harganya . V = i R Persamaan Hukum I Ohm.

Lihat rangkaian, Keterangan .


R V = Tegangan / beda potensial ujung – ujung
/\/\/\/\ A hambatan………….Volt ( V )
i = Kuat arus listrik ………..Ampere ( A )
V
Grafik hukum Ohm,
i V ( Volt )
/\/\/\/\/\ V
RV E

Keterangan :
E = ggl baterai ………….. Volt i(A)
V = volt meter 0 i
A = Ampere meter
R = Hambatan yang akan dicari harganya
RV = Hambatan variable/ hambatan geser
Contoh 6
Keterangan gambar . Resistor hambatannya 200 ohm, kemudian
1. Volt meter ( V ) dihubungkan dengan baterai dengan beda
Fungsi alat ukur ini yaitu untuk menentukan potensial 12 volt. Tentukan:
beda potensial pada hambatan R. Misalnya a. kuat arus pada hambatan.
besar potensial listrik pada hambatan b. jumlah muatan yang mengalir selama 2
nilainya V . menit (qe = 1,6 10 –19 C)
2. Ampere meter ( A ) Diketahui
Fungsi alat ini yaitu untuk mengukur kuat R = 200 Ohm
arus listrik yang melewati hambatan. V = 12 volt
Misalkan saja arus yang melalui hambatan Jawab.
besarnya i . a. Kuat arus ( i )
3. Resistor variable ( Rv ) V = i R
Resistor ini disebut juga hambatan geser 12 = i 200
atau potensiometer yang berfungsi untuk i = 12 / 200
mengatur arus listrik pada rangkaian. Nilai i = 0,06 A
hambatan geser ini nilainya variatif dari
mulai nol sampai nilai tertentu (maksimum). b. Jumlah muatan listrik ( n )

Berdasarkan data dari uraian di atas, maka kita


dapat menentukan besarnya arus yang mengalir
pada resistor yaitu :

n = 4,5 10 19
buah elektron

3 Rangkaian Arus Searah


D. Energi dan Daya listrik Bentuk lain dari persamaan energi listrik .
Jika suatu hambatan dihubungkan dengan V =i R
tegangan baterai, maka pada suatu saat hambatan
R =
itu akan panas. Hal ini diakibatkan pada hambatan
terjadi perubahan energi listrik menjadi energi Masukan ke persamaan energi dengan
panas . menganti resistor R.
R W = i2 R t
/\/\/\/\

V/ W = Vi t

1. Energi listrik ( W )
Energi listrik yaitu energi yang timbul pada 2. Daya Listrik ( P )
suatu resistor saat dialiri arus litrik, Besarnya Daya lisrik adalah jumlah energi listrik (W)
energi listrik yang terjadi yaitu : yang timbul pada suatu penghantar tiap satu
* Energi listrik pada resistor bergantung pada satuan waktu (t). Persamaan daya listrik pada
lamanya arus yang mengalir pada resistor . suatu penghantar dapat ditulis sebagai berikut.

* Energi listrik pada resistor berbanding lurus ………….. watt ( W )


dengan kuadrat arus .

Keterangan:
* Energi listrik berbanding lurus dengan waktu
P = Daya listrik ……………….Watt
dan kuadrat arus listrik ( i )
t = Lamanya aliran listrik pada resistor …….s

Persamaan di atas dapat diubah menjadi Bentuk lain dari persamaan daya listrik dapat
seperti di bawah diturunkan dengan menganti energi listrik dengan
persamaan energi yang telah diturunkan di atas.
Sehingga akan didapat persamaan daya yaitu.
a. Jika energi listrik di atas diganti dengan :
Keterangan : W = Vit
W = Energi listrik ………..Joule ( J ) Maka akan didapat persamaan daya yaitu :
t = Lama arus mengalir pada hambatan
R = Hambatan resistor

Karena besar tegangan atau potensial pada


hambatan sebesar V = i R , maka persamaan lain
dari energi listrik pada suatu hambatan yaitu : P = V i
W = i2 R t
b. Jika energi listrik pada persamaan di atas
diganti dengan , maka akan
didapat persamaan daya yaitu :

4 Rangkaian Arus Searah


c. Jika energi listrik pada persamaan di atas Dengan persamaan lain
W = Vi t
diganti dengan , maka akan didapat
W = 220 . 120.
persamaan daya yaitu :
= 4800 joule

Contoh 8
Lampu bertuliskan 60 W / 220 V. Kemudian
lampu dipasang pada tegangan 110 V. Tentukan
daya lampu itu sekarang.
Diketahui.
P1 = 60 W V 2 = 110 Volt
V1 = 220 Volt P2 = ?
Contoh 7. Jawab.
Lampu listrik bertuliskan 40 W / 220 V. Jika Jika sebuah lampu di pasang pada tegangan
kemudian lampu itu dipasang pada tegangan 220 yang berbeda, komponen pada lampu yang
V, tentukan : tidak berubah yaitu hambatannya ( R ).
a. kuat arus lampu
b. hambatan lampu
c. energi listrik selama 2 menit Daya lampu saat dipasang pada tegangan awal
Diketahui. ( V1 ) sebesar P1 , maka .
P = 40 W
V = 220 V 1
t = 2 menit = 120 s
Jawab. Daya lampu saat dipasang pada tegangan akhir
a. Kuat arus ( i ) (V2) daya lampu menjadi P2
Gunakan persamaan
P = V i 2
40 = 220 i
Karena hambatan lampu dianggap tetap , maka
i = 40 / 220
akan berlaku persamaan seperti di bawah.
i = 0,182 Ampere ( A )

b. Hambatan lampu
Gunakan persamaan

Keterangan
P2 = Daya akhir …………..Watt
P1 = Daya yang tertera pada lampu
c. Energi listrik ( W ) V2 = Tegangan saat pemasangan..
Gunakan persamaan V1 = Tegangan yang tertera pada lampu
W = Pt
= 40 . 120 Jawab soal contoh 8 di atas.
= 4800 joule P1 = 60 w
V1 = 220 V
V2 = 110 V

5 Rangkaian Arus Searah


Gunakan persamaan di bawah. E. Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff bunyinya yaitu jumlah arus
yang masuk pada suatu rangkaian sama dengan
jumlah arus yang keluar dari rangkaian itu. Atau
secara singkat dikatakan jumlah arus masuk sama
dengan jumlah arus yang keluar.

i1 i3

i4
P2 = 15 watt i2 i5
( Daya lampu saat diberi tegangan 110 volt ) Maka berlaku

i1 + i2 = i3 + i4 + i5
Contoh 9.
Pada suatu rumah dipasang alat listrik antara F. Rangkaian hambatan .
lain, 2 lampu masing-masing 40 W, 4 buah lampu Dalam aplikasinya, beberapa hambatan dapat
masing-masing 10 W, 1 buah TV dengan daya dirangkai secara seri, paralel, dan gabungan
100 W. Semua alat listrik digunakan rata-rata antara seri dan paralel. Tujuan variasi rangkaian
sehari semalam selama 10 jam. Tentukan uang beberapa hambatan adalah untuk mendapatkan
yang harus dibayar selama sebulan jika 1 KWH suatu hambatan dengan nilai bervariasi sesuai
tarifnya dianggap sebesar Rp 150. yang diperlukan dalam suatu rangkaian elektronik.
Diketahui. Sedangkan penurunan rangkaian beberapa
Daya total. hambatan adalah sebagai berikut.
Pt = 2 . 40 + 4 . 10 + 100
= 220 watt 1. Rangkaian Seri
= 0,22 KWH Jika beberapa hambatan dipasang secara seri,
maka tiap hambatan memiliki arus yang sama
Waktu total tetapi tegangannya berbeda .
t = 10 . 30
= 300 jam Contoh rangkaian seri.

Eenergi total R1 R2 R3
W = P t /\/\/\/\ /\/\/\/\ \/\/\/
= 0,22 . 300 V1 V2 V3
= 66 KWH

Jumah rekening yang harus dibayar E i


= 66 . Rp 150 Rangkaian hambatan seri di atas dapat diganti
= Rp 9900 dengan satu buah resistor lain yang nilainya sama
atau identik. Hambatan itu disebut resistor
pengganti rangkaian seri (Rs). Rangkaian baru
pengganti rangkaian utama .

RS
\/\/\/\/\/

E
Berdasarkan hukum I Ohm, jumlah potensial
listrik atau tegangan pada tiap hambatan besarnya

6 Rangkaian Arus Searah


sama dengan tegangan sumber (E = V), sehingga V 1 = i R1
pada rangkaian seri berlaku : = 0,5. 10
V t = V1 + V2 + V3 = 5 volt
Karena V = 1 R, maka
Vt = V1 + V2 + V3 Potensial pada hambatan 5 ohm .
i Rs = i R1 + i R2 + i R3 V2 = I R 2
Rs = R1 + R2 + R3 = 0,5 . 5
= 2,5 volt
Jika hambatan yang dirangkai secara seri
sebanyak n buah, persamaannya menjadi: Potensial listrik pada hambatan 3 ohm .
V3 = i R 3
R S = R 1 + R2 + …….+ R n = 0,5 3
= 1,5 volt .
Keterangan :
RS = Hambatan pengganti rangkaian seri. d. Energi litrik rangkaian .
Rn = Hambatan ke n. Pilih salah satu persamaan energi yang
telah kita turunkan sebelumnya, yang kita
gunakan antara lain :
Contoh 10 W = Vi t
Tiga buah hambatan besarnya masing-masing = 9. 0,5 10
10 ohm, 5 ohm, dan 3 ohm. Ketiganya dirangkai = 45 joule
secara seri. Jika rangkaian dihubungkan dengan
baterai 9 Volt, tentukan : Contoh 11
a. hambatan pengganti rangkaian Tiga buah hambatan masing-masing besarnya
a. kuat arus rangkaian . 4 0hm, 6 0hm, dan 2 0hm dipasang secara
b. potensial tiap hambatan . seri. Jika rangkaian dihubungkan dengan
c. energi listrik selama 10 s sumber arus dengan tegangan 24 V, tentukan :
Diketahui. a. resistor pengganti rangkaian.
R1 = 10 0hm R3 = 3 0hm b. tegangan masing masing resistor .
R2 = 5 0hm V = 9 Volt. c. daya rangkaian
Jawab. Jawab.
a. Hambatan pengganti rangkaian .
\/\/\/\/ \/\/\/\/\ /\/\/\/\ Rs = R1 + R2 + R3
l0 5 3 = 4+6+2
= 12 0hm ( )

9 V i b. Tegangan masing masing hambatan .


Cari terlebih dahulu kuat arus
a. Resistor pengganti ( R S ) rangkaiannya
R S = R 1 + R2 + R 3 V = i R
= 10 + 5 + 3 24 = i 12
= 18 0hm i = 2 A

b. Kuat arus rangkaian. Kemudian mencari tegangan pada masing


V = i R masing hambatan.
V = i RS Tegangan pada hambatan R1
9 = 18 i V R1 = I R 1
i = ½ A = 2.4
= 8 volt

c. Potensial listrik masing-masing hambatan. Tegangan pada hambatan R2


Potensial pada hambatan 10 ohm . V R2 = i R 2

7 Rangkaian Arus Searah


= 2. 6 Jika hambatan yang akan dirangkai sebanyak n
= 12 volt buah, maka persamaan hambatan pengganti
rangkaian menjadi seperti di bawah.
Tegangan pada hambatan R3
V R3 = I R 3
= 2 .2
= 4 volt

Keterangan
c. Daya rangkaian.
R P = Hambatan pengganti rangkaian paralel
( salah satu rumus daya ) R n = Hambatan ke n

Contoh 12.
Tiga buah hambatan 12 ohm, 4 ohm dan 6 ohm
= 48 watt. dirangkai paralel. Kemudian rangkaian itu
dihubungkan pada tegangan 8 volt, tentukan,
a. hambatan pengganti rangkaian
2. Rangkaian paralel b. kuat arus tiap hambatan
Jika beberapa hambatan dipasang secara c. daya rangkaian
paralel, maka tiap hambatan tegangannya sama d. energi rangkaian selama 20 detik.
tetapi kuat arusnya berbeda. Untuk selanjutnya Diketahui.
perhatikan rangkaian hambatan yang dipasang R1 = 12 ohm R3 = 6 ohm
secara paralel di bawah. R2 = 4 ohm V = 8 Volt.
R1 i 1 t = 20 s
/\/\/\/\ Jawab .
R2 i2 Lihat rangkaian.
\/\/\/\/\ 12 
R3 i3 /\/\/\/\/\
/\/\/\/\/\ 4 
/\/\/\/\/\/\
6
V i /\/\/\/\/\/\
Ketiga hambatan di atas dapat diganti dengan V=8V
sebuah hambatan, hambatan itu disebut dengan
hambatan pengganti rangkaian paralel (RP) a. Hambatan pengganti rangkaian.
Rangkaian pengganti
RP
/\/\/\/\/\

V i

Pada rangkaian paralel di atas berlaku hukum I


Kirchoff, yaitu jumlah arus yang masuk sama
dengan jumlah arus yang keluar .
Arus masuk = Arus keluar
i = i1+ i2 + i3

Nilai hambatan pengganti di atas dapat


dicari dengan menggunakan cara lain yaitu
secara langsung,

8 Rangkaian Arus Searah


= 8 . 4.
= 32 watt

d. Energi rangkaian ( W ) .
W= P t
= 32. 20
= 640 watt
b. Kuat arus tiap hambatan
Dengan mengganti notasi kuat arus untuk
tiap hambatannya, maka kuat arus pada Contoh 13
masing-masing hambatan yaitu : Dua buah hambatan masing-masing 15 ohm dan
Kuat arus pada hambatan 12 ohm (i12) 30 ohm. Kemudian dirangkai secara paralel dan
dihubungkan pada tegangan baterai dengan
beda potensial 10 volt, tentukan,
a. hambatan pengganti rangkaian
b. daya rangkaian.

Diketahui.
V = 10 Volt R2 = 30 ohm
R1 = 15 0hm
Kuat arus pada hambatan 6 0hm ( i 6 ) Jawab
a. Hambatan rangkaian.

Kuat arus pada hambatan 4 0hm

b. Daya rangkaian. ( P )
Gunakan persamaan
Kuat arus total atau kuat arus rangkaian

it = 2 + +

= 4A
Dengan menggunakan cara lain.

i =
P = 10 watt
=

= 4 A

c. Daya rangkaian (P) 3. Rangkaian gabungan.


Gunakan persamaan paling mudah yaitu : Untuk menyelesaikan masalah yang ada
P = Vi hubungannya dengan rangkain gabungan. Kita

9 Rangkaian Arus Searah


dapat menggunakan teori yang berlaku pada
rangkaian seri dan rangkaian paralel. Sedangkan i =
rangkaian gabungan ini berfungsi untuk mencari
i = 1,43 A
hambatan pengganti dari kombinasi beberapa
hambatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
soal berikut.
Contoh 15
Perhatikan rangkaian di bawah. Tentukan
Contoh 14.
hambatan pengganti dan daya rangkaian. Jika
Tentukan hambatan pengganti dan arus listrik
ujung-ujung rangkaian beda potensialnya 20
yang mengalir pada rangkaian di bawah. Jika
volt.
diketahui tegangan ujung rangkaian (Vab)
sebesar 12 V.
12 Ω
\/\/\/\/\/
4Ω 12 Ω 2Ω 6 8Ω
a. /\/\/\/\ c /\/\/\/\/\ d /\/\/\ b a /\/\/\/\ /\/\/\ b
3Ω 9Ω
/\/\/\/\/\ /\/\/\/\ /\/\/\/\
3Ω Rs1
Jawab. Jawab.
a. Hambatan pengganti rangkaian. Selesaikan rangkaian yang paling sederhana,
Selesaikan terlebih dahulu rangkaian yang kemudian ikuti dengan perubahan gambar
paling sederhana. rangkaian baru (kalau belum terampil)

Rangkaian cd . Hambatan pengganti rangkaian


Rangkaian ini paralel dengan hambatan 12 Ω
penyusun 12 ohm dan 3 0hm, hambatan \/\/\/\/\/
penggantinya sebut saja Rp1 6 8Ω
a /\/\/\/\ /\/\/\ b
3Ω 9Ω
/\/\/\/\ /\/\/\/\
Rs1

Hambatan 3 ohm dan 9 ohm yaitu seri, maka


hambatan penggantinya misalkan sebesar Rs1
Besar hambatan pengganti rangkaian
Rs1 = R3 + R4
= 3+9
Rp1 = 2,4 Ω = 12 ohm

Rangkaian baru .
Gambar rangkaian baru. 12
/\/\/\/\
4Ω Rp1 = 2,4 Ω 2 Ω 8Ω
a. /\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\ /\/\/\/\ b a /\/\/\/\ /\/\/\ b
6
Rangkaian akhir yaitu seri, maka hambatan \/\/\/\/\/
ujung a dan b yaitu (Rab) Rs1
Rab = R4 + RP + R 2
= 4 + 2,4 + 2
= 8,4 Ω
b. Arus rangkaian Hambatan 12 ohm dan 6 ohm paralel, besar
V = i R hambatan pengganti rangkaiannya yaitu ( Rp1 ).
12 = i 8,4 Rp1

10 Rangkaian Arus Searah


/\/\/\/\
12 8Ω Daya rangkaian ( P )
a /\/\/\/\ /\/\/\ b
6
\/\/\/\/\/
Rs1

Maka besar hambatan Rp 1 yaitu :

Contoh 16.
Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan:
15
7 /\/\/\
/\/\/\ /\/\/\/\
10
Rp1 =
\/\/\/\/
Rp1 = 4 ohm a 30  b
8 4
Rangkaian baru
\/\/\/\/\/\/\/ / \/\/\/\/\/
a. hambatan pengganti rangkaian
Rp1 8 Ω Rs2 b. kuat arus rangkaian jika Vab = 30 V
a /\/\/\ /\/\/\/\ b
Jawab.
/\/\/\/\/\ Selesaikan rangkaian yang paling sederhana,
Rs1 baik itu rangkaian seri ataupun rangkaian
Hambatan Rp1 dan hambatan 8 ohm dalam paralel .
keadaan seri, maka hambatan penggantinya
yaitu ; Lihat gambar dan penyelesaainnya dengan
Rs2 = Rp1 + R 8 teliti
= 4+8 15 
= 12 ohm /\/\/\/\
7 10 
Rangkaian akhir yaitu paralel, maka besar /\/\/\/\/\ /\/\/\/\
hambatan pengganti rangkaian a – b adalah. 30 
a /\/\/\/\/\ b
Rs2 = 12 ohm 8
/\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\/\
/\/\/\/\/\
a b Rs1 4
a. Hambatan rangkaian ( Rab ) .
Rs1 = 12 ohm
Perhatikan rangkaian di atas hambatan 8
/\/\/\/\/\
0hm dan hambatan 4 0hm seri, maka
Rs1 = R 8 + R 4
= 8 + 4
= 12 ohm

Hambatan 15 ohm. 10 ohm dan 30 ohm


paralel, hambatan penggantinya Rp1

11 Rangkaian Arus Searah


Perhatikan rangkaian hambatan di bawah. Jika
semua hambatan nilainya sama sebesar R,
tentukan hambatan pengganti rangkain A – B .
/\/\/\/\
\/\/\/ \/\/\/\/
/\/\/\/\
A B
/\/\/\/\ /\/\/\/\

Jawab . Rp 1 Rs2
/\/\/\
\/\/\/ \/\/\/\/
Rp1 = 5 ohm, /\/\/\/\
A B
Hambatan Rp1 seri dengan hambatan 7 /\/\/\/\ /\/\/\/\
0hm hambatan penggantinya sebesar Rs2
Rs2 = R7 + Rp1 Rs1
= 7 + 5 Besar hambatan Rs1 yaitu:
= 12 0hm Rs1 = R + R
= 2R
Rangkaian akhir Rp2 paralel dengan Rs1
Besar hambatan Rp1 yaitu ;
Rs2 = 12 
/\/\/\/\/\
a b
Rp1 = ½ R

/\/\/\/\/\
Hambatan Rs2 yaitu hambatan pengganti dari
Rs1 = 12 
rangkaian seri pada jalur atas. Sedangkan
hambatan di jalur atas terdiri dari Rp 1 dan dua
buah hambatan berharga R, maka Rs2
besarnya yaitu :
Rs2 = R + Rp1 + R
= R + ½R + R
Rab = = 2,5 R
Rangkaian A – B terdiri dari hambatan total di
Rab = 6 ohm
jalur atas ( Rs 2 ) dan hambatan total di jalur
bawah ( Rs1 ). Kedua hambatan pengganti itu
b. Kuat arus rangkaian
dalam keadaan paralel, maka besar hambatan
Vab = i Rab
pengganti rangkaian A – B adalah:
30 = i 6

i =

=5 A
=

R AB =

= 1,1 R
Contoh 17 .
Contoh 18 .

12 Rangkaian Arus Searah


Sebuah lampu dengan daya 25 watt dipasang Yaitu suatu rangkaian yang digunakan untuk
paralel dengan hambatan seperti pada gambar, menentukan nilai suatu hambatan. Sedangkan
tentukan hambatan lampu itu. rangkaian jembatan Wheatstone yang dimaksud
/\/\/\/\ adalah sebagai berikut.
2
4 /\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\
12 V L R G Rx
A 1 2 B
C
Jawab.
Cari terlebih dahulu kuat arus yang mengalir E/V
pada rangkaian dengan menggunakan hukum ohm Keterangan gambar
V = i R G = Galvanometer, yaitu penunjuk arus listrik
12 = i ( 2 + 4 ) R = Hambatan yang sudah ada nilainya
12 = i 6 Rx= Hambatan yang akan dicari nilainya
i = 2 Ampere . AB = kawat penghantar panjangnya

Cari potensial listrik pada hambatan 4  Ujung galvanometer (C) digeser ke kiri dan ke
V4 = i R kanan, sehingga pada suatu saat G menunjukan
= 2.4 harga nol. Ketika G menunjuk harga nol, maka
= 8 Volt . saat itu berlaku perkalian silang karena arus
pada galvanometer nol. Maka berlaku:
potensial listrik padahambatan 4  sama
dengan potensial listrik pada lampu,maka saat
itu berlaku .
Keterangan
PL =
= Panjang AC ……m atau cm
= Panjang CB…….m atau cm
25 =
Contoh 19
RL = Perhatikan gambar jembatan Wheatstone,
kawat AB sepanjang 1 m, hambatan R = 300 
RL = 2,56 ohm. Pada saat = 60 cm ternyata galvanometer
menunjukan harga nol, tentukan besar
hambatan Rx itu .
Diketahui.
= 1 m = 100 cm R = 300 
= 60 cm RX = ?
Jawab.
= +
100 = 60 +
= 40 cm

Gunakan persamaan jembatan Wheatstone

Rx . 60 = 300 . ( 100 – 60 )
Rx = 5 . 40
Rx = 200 
G. Jembatan Wheatstone.

13 Rangkaian Arus Searah


1 dan 2 pada rangkaian jembatan Jawab.
Wheatstone dapat diganti dengan hambatan, Karena hasil perkalian silang antara hambatan
sehingga rangkaiannya menjadi seperti di R1 x R4 = R2 x R3. Maka hambatan R5 tidak
bawah. berfungsi artinya arus pada hambatan R5
R1 R3 nilainya nol. Sehingga rangkaian dapat diubah
\/\/\/\/\ \/\/\/\/ menjadi seperti di bawah.
a. Hambatan pengganti rangkaian (Rab)
a R5 b R1 R3
\/\/\/\/ \/\/\/ \/\/\/\/\/ \/\/\/\/\/\
R2 R4 5 Rs1 5 
a R2 R4 b
E /V \/\/\/ \/\/\/\
10  Rs2 10 
Pada rangkaian di atas tidak ada galvanometer.
Untuk menentukan ada atau tidak adanya arus R1 dan R3 dalam keadaan seri,
yang mengalir pada hambatan R5 harus Besar hambatan penggantinya sebesar RS 1
menggunakan cara lain. Cara tersebut adalah Rs 1 = 5 + 5 = 10 ohm
dengan mengalikan silang antara hambatan R 1,
R2, R3, dan R4 . Jika sama maka arus yang R2 dan R4 dalam keadaan seri.
melewati hambatan R5 nol. Saat itu berlaku Besar hambatan penggantinya sebesar RS 2
persamaan di bawah Rs 2 = 10 + 10 = 20 ohm
Hambatan RS1 dan RS2 dalam keadaan
R 1. R4 = R 2. R 3 paralel. Hambatan penggantinya diberi
notasi Rab
Maka saat itu pada hambatan R5 berlaku: Rab = ?
1. Kuat arus pada hambatan R5 besarnya nol
2. Daya pada hambatan R5 besarnya nol RS 1
3. Jika ditanyakan besar hambatan pengganti \/\/\/\/\/
rangkaian ( Rab ) maka hambatan R 5 tidak
berpengaruh atau hambatan itu dianggap a b
tidak ada, jadi rangkaiannya menjadi /\/\/\/\/\/\
seperti di bawah serta perhatikan contoh RS 2
soal 18 .
R1 R3
\/\/\/\/\ \/\/\/\/

a b
\/\/\/\/ \/\/\/
R2 R4

Contoh 20.
Perhatikan rangkaian hambatan di bawah,
tentukan hambatan pengganti rangkaian dan b. Kuat arus rangkaian
kuat rangkain.
R1 = 5  R3 = 5 
\/\/\/\/\/ \/\/\/\/\/

a R5 = 20  b
/\/\/\ /\/\/\
R2 = 10  R4 = 10 

20 V i Contoh 21

14 Rangkaian Arus Searah


Tentukan hambatan pengganti rangkaian Hambatan Rz berada diantara R1 dan R5
dibawah. maka nilai dari Rz yaitu :
R1 = 3  R3 = 4,5 
\/\/\/\/\ \/\/\/\/\

a R5 5 b
/\/\/\/\/ /\/\/\/\
R2 = 2  R4 = 4  Jawab soal di atas :

Jawab . Besar hambatan Rx


Karena R1 x R4 R2 x R3, maka arus yang
mengalir pada hambatan R5 tidak nol. Dalam
keadaan seperti ini, tegangan, daya, dan energi
listrik tidak sama dengan nol. Maka dalam
perhitungan hambatan R5 tetap diperhitungkan.
Rx = 0,6 
Untuk menghitung hambatan pengganti
rangkaian, kita harus membuat hambatan
Besar hambatan Ry
segitiga pengganti yang dipasang pada loop kiri
atau loop kanan rangkaian. Agar lebih jelas,
maka perhatikan rangkaian di bawah .

R1 = 3  4,5 
\/\/\/\/ \/\/\/\/
Rz Ry = 1 
a \/\/\/ R5 5  b
Rx Ry Untuk hambatan Ry
/\/\/\/\ /\/\/\/\
R3 = 2  4

Rangkaian akhir.
/\/\/\/\/\ /\/\/\/\
Rz 4,5 
Rz = 1,5 
a /\/\/\/\/\ b
Rx Ry 4
\/\/\/\/ \/\/\/\/ Rangkaian baru hambatan
Hambatan Rx, Ry dan Rz kedudukannya boleh /\/\/\/\/\ /\/\/\/\
tertukar dan harganya dapat dicari seperti Rz 4,5
dengan cara di bawah. a /\/\/\/\/\ b
Karena segitiga hambatan dibuat pada lingkaran Rx Ry 4
R1, R3, dan R5 maka . \/\/\/\/ \/\/\/\/
a. Hambatan Rx = ? Rs1
Hambatan Rx berada diantara R1 dan R3 , /\/\/\/\/\ /\/\/\/\
maka nilai dari Rx yaitu : 1,5 4,5
a /\/\/\/\ b
0,6 1 4
\/\/\/\/ \/\/\/\/
b. Hambatan Ry = ?
Rs2
Hambatan RZ dan hambatan 4,5  dalam
Hambatan Ry berada diantara R 3 dan R5 ,
maka nialai dari Ry yaitu : keadaan seri dimana penggantinya Rs1,
besarnya yaitu :
Rs1 = 1,5 + 4,5
= 6

c. Hambatan Rz = ?

15 Rangkaian Arus Searah


Hambatan RY dan hambatan 4 ohm, dalam Contoh 22.
keadaan seri dimana penggantinya Rs2 Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan beda
besarnya yaitu : potensial antara titik B dan C.
Rs2 = 1 + 4 5
= 5  \/\/\/\/\/
Rangkaian baru 2 B 3
Rs1 A \/\/\/\/ \/\/\/\/ C
\/\/\/\/ 10 V
/\/\/\/\/
Rx Rs2
/\/\/\/\/\ Jawab.
Perhatikan rangkaian, untuk menentukan beda
Hambatan Rs1 dan Rs2 keadaan paralel , potensial antara B dan C (VBC). Cari terlebih
maka dahulu hambatan dan kuat arus rangkaian.
Hambatan pengganti pada jalur ABC ( RABC )
RAC = 3 + 2
= 5 

Kuat arus pada jalur itu


V = i RAC
10 = i 5
Hambatan Rp ini seri dengan Rx maka
rangkaian akhir seperti di bawah.. i = = 2 A

A /\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\ B
Beda potensial antara B dan C ( VBC )
Rx = 0,6  Rp =  VBC = i RBC
= 2 . 3
= 6 volt .
Hambatan pengganti a – b .
Rab = Rx + Rp
G. Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
rangkaian listrik tertutup (loop). Salah satu ciri
dari rangkaian tertutup biasanya terdiri beberapa
baterai dengan ggl (tegangan) baterai berbeda.
Perhatikan contoh rangkaian tertutup (loop) di
bawah.

R1 r1
/\/\/\/\/\
E1
E2 r2 R3

r3
\/\/\/\/\
R4 E3
Walaupun baterainya lebih dari satu dengan
kutub yang berlawanan, maka tetap saja
kemungkinan pada rangkaian itu akan mengalir
arus listrik. Karena rangkaian itu tidak ada
ujungnya maka disebut juga rangkaian tertutup.

16 Rangkaian Arus Searah


Hukum II Kirchoff adalah jumlah ggl baterai arus diperkirakan berlawanan arah dengan
dan jumlah tegangan pada hambatan yang ada suatu putaran jarum jam.
rangkaian tertutup sama dengan nol. Jika ditulis 3 1
dalam bentuk persamaan akan didapat seperti di /\/\/\/\/\
12 V
bawah.
6V 1 4
 tegangan = 0 (  = Jumlah)
E1 + E2 +….En + i R1 + i R2…iRn + ir1 + ir2 …irn = 0 1
 E + i ( R1 + R2 + ..Rn + r + r + …r n ) = 0 \/\/\/\/\
E + iR = 0 2 4V i
Persamaan hukum II Kirchoff . Gunakan persamaan .
E + iR = 0
E + iR = 0 ( – 4 – 12 + 6 ) + i ( 2 + 4 + 3 + 1 +1 + 1) = 0
– 10 + 12 i = 0
Keterangan 12 i = 10
 E = Jumlah ggl baterai yang ada pada
i =
rangkaian tertutup
R = Hambatan total pada rangkaian = 0,83 A
i = Kuat arus pada rangkaian Menurut perhitungan arus positif ( + ) ini
berarti arah putaran sudah benar.
Catatan untuk aturan ggl baterai ( E ) .
1. Jika saat menelusuri rangkaian menemukan Contoh 24.
kutub negatif, maka ggl baterai dianggap Perhatikan rangkaian di bawah. Tentukan kuat
negatif ( E = - ) . arus yang melewati rangkaian.
2 4V
/\/\/\/\/\

3V 4
- + E = –
2. Jika saat menelusuri rangkaian menemukan
3 2V
kutub positif, maka ggl baterai dianggap /\/\/\/\/\
positif ( E = + )
Arah putaran dimisalkan berlawanan dengan
arah putaran jarum jam.
2 4V
E = + /\/\/\/\/\

Contoh 23. 3V 4
Tentukan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian di bawah. 3 2V
/\/\/\/\/\
3 1
/\/\/\/\/
12 V Gunakan persamaan Kirchoff II .
6V 1 4 E + iR = 0
(–3+2+4 ) +i(2+4+3)= 0
1
\/\/\/\/\
Karena hambatan dalam baterai ( r ) tidak ada
2 4V
maka hambatan dalam dianggap nol.
Jawab .
(–3+2+4 ) +i(2+4+3)= 0
Selanjutnya jika sudah faham dan mengerti
( 3-2 - 4 ) +i(2+4+3)= 0
untuk menentukan arah arus pada rangkaian
-3 + 9i = 0
tertutup cukup berdasarkan arah ggl baterai
9i = 3
yang paling besar. Untuk soal di atas ggl
baterai yang paling besar yaitu 12 v, maka arah i =

17 Rangkaian Arus Searah


i 1Ω 2Ω 1Ω 3Ω
i = A c I \/\/\/\/ I \/\/\/\ d
½ A 2V 4V
Arus listrik mengalir pada rangkaian searah Vab ganti dengan Vcd, karena yang di cari
dengan putaran jarum jam besarnya A. tegangan ujung-ujung c dan d .
Vcd =  E +  i R ( Vab = Vcd )
= (-2– 4 ) +½ (2+3+1+1)
H. Tegangan Jepit (Tegangan Pengapit) = (–6 ) + ½.7
Tegangan atau beda potensial antara dua buah = - 6 + 3,5
titik pada suatu rangkaian disebut tegangan = - 2,5 V
pengapit atau tegangan jepit. Sedangkan jumlah ( titik c lebih positif dari titik d )
potensial listrik diantara kedua titik itu tidak lagi
sama dengan nol tetapi memiliki nilai tertentu yang Bagaimana jika ditanyakan beda potensial
kita namakan tegangan jepit atau pengapit. Untuk antara titik d dan c ( Vdc ) ?
lebih jelasnya perhatikan rangkaian dan
penyelesaian soal di bawah. i 1Ω 2Ω 1Ω 3Ω
c I \/\/\/\/ I \/\/\/\ d
½ A 2V 4V
a /\/\/\/\/ b
R E1
Berarti kita bergerak mulai dari titik d ke
E2 r2 R3
arah titik c. Gerakan yang kita lakukan
berlawanan dengan arah arus pada rangkaian
r3
\/\/\/\/ itu,maka nilai i negativ (-) jadi :
R4 E3 Vdc = Vd - Vc
Beda potensial antara titik a dan b diberi notasi Vdc =  E +  i R
Vab, dari Hukum II Kirchoff. = (4 + 2 ) – ½ (3+1+2+1)
E + iR = 0 = 6 – ½.7
Maka persamaan beda potensial antara titik a = 6 – 3,5
dan b, dapat ditulis menjadi. = 2,5 V
 E +  i R = Vab
atau (titik d lebih negatif dari titik c)
Baik Vcd atau Vdc nilainya sama tetapi hanya
Vab =  E +  i R berbeda pada tandanya,

Contoh 25. Contoh 26 .


Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan beda Lihat gambar, tentukan beda potensial antara
potensial antara titik c dan d ( Vcd ) titik c dan d.
2 6V
i 1Ω 2Ω 1Ω 3Ω /\/\/\/\/\ d
c I \/\/\/\/ I \/\/\/\ d
½ A 2V 4V 4V 4
Jawab
2 2V
Karena ditanya beda potensial antara titik c
c /\/\/\/\/\
dan titik d ( Vcd ). Maka kita bergerak
menelusuri jalur itu dimulai dari c ke arah titik
Jawab
d. Sehingga kita akan melewati atau menemukan
Cari arus rangkaian terlebih dahulu, kemudian
beberapa hambatan dan ggl baterai. Untuk
gunakan persamaan hukum II Kirchoff.
menyelesaikan masalah di atas dapat
E + iR = 0
menggunakan persamaan berikut.
Vab =  E +  i R

18 Rangkaian Arus Searah


c /\/\/\/\/\

2 6V Vcd = E + iR
a /\/\/\/\/ d = ( 2) +(-i)(2+4)
= 2 + ( - 0,5 ) ( 6 )
4V 4 = 2 - 3
= –1 V
i 2 2V
c \/\/\/\/ Jadi lewat jalur mana saja hasilnya akan sama
E + iR = 0 sebesar 1 volt, hanya berbeda tandanya saja.
(–6–2 +4) + i ( 2+4+2) = 0
–4 + 8i = 0
8 i = 4 Contoh 27.
i = 0,5 A (arah arus sudah benar) Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan beda
potensial antara titik a dan b ( Vab ) jika kuat
Untuk menentukan beda potensial antara c dan arus pada rangkaian sebesar 5/6 A
d (Vcd) dapat memilih salah satu jalur. Dapat 3 1
melewati jalur atas atau melewati jalur bawah. \/\/\/\/\/
Paling penting usahakan melewati jalur yang 12 V
paling pendek dengan tujuan supaya tidak 6V 1 4
menemukan ggl baterai dan hambatan terlalu
banyak, 1
a \/\/\/\/\ b
Contoh kita ambil jalur atas 2  4 V i = 5/6 A
Jalur atas
Jawab
2 6V Vab =  E +  i R
/\/\/\/\/\ d = ( – 4 ) + ( - 5/6 ) ( 2 + 1 )
= - 4 – 5/6 ( 3 )
4V = - 4 - 2,5
= - 6,5 volt.
i ( Titik a lebih negatif dari titik b )
c

Jika lewat jalur atas, maka gerakan kita searah Contoh 28.
dengan arus listrik. Arus listrik bernilai positif Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan kuat
(I = +) arus tiap cabangnya.
2Ω A 2V
Vcd = E + iR \/\/\/\/\ I
= (4 – 6) +(+i)(2)
6V
= – 2 + ( 0,5 ) 2
6
= –2 + 1
i1 i2
= -1 V 4Ω i3 2Ω
\/\/\/\/\/ B \/\/\/\/\/
Jika melewati jalur bawah, berarti kita
berjalan melawan arus, maka arus listrik Jawab
dianggap negatif ( – i ) Rangkaian di atas jika dipisahkan akan menjadi
d tiga (3) loop, perhatikan cara penyelesaian
soal ini:

4
i 2 2V
19 Rangkaian Arus Searah
Loop 1 loop 2 Loop 2
Arah putaran pada loop 2 berlawanan dengan
2Ω 2V putaran jarum jam, dan kuat arus pada loop
/\/\/\/\ A A dua ( 2 ) kita sebut i2 .
E + iR = 0
6V
– 2 + i2 ( 2 + 6 ) + 6 i 1 = 0
loop 1 6 6 loop 2
– 2 + 6 i 1 + 8 i2 = 0
i1 i2
4Ω 2Ω 6 i1 + 8 i 2 = 2
\/\/\/\/\ B B \/\/\/\/\ 3 i1 + 4 i2 = 1 ………..2

Jika kita perhatikan, hambatan 6 Ω termasuk Karena gerakan putaran di jalur tengah
pada loop 1 dan loop 2. searah, maka i1 dan i2 di jalur tengah dianggap
searah. Resultan arus di jalur tengah
Loop 3. memenuhi persamaan:
Loop ini ada di jalur luar, maka rangkaian
tengah tidak termasuk, maka rangkaiannya i 3 = i1+ i 2

adalah:
2Ω A Cari nilai dari i1 dan i2 dengan mengeliminasi
\/\/\/\/ kedua persamaan di atas.
2V
6V i3 2 i1 + i 2 = 1 4
loop 3 3 i1 + 4 i 2 = 1 1
4Ω 2Ω 8 i1 + 4 i 2 = 4
\/\/\/\/\/ B \/\/\/\/\/
3 i1 + 4 i 2 = 1 –

Perhitungan :
5i 1 = 3
Saat menghitung kuat arus rangkaian, usahakan
arah putaran pada loop satu ( 1 ) dan loop dua i 1 =
( 2 ) berlawanan arah supaya pada rangkaian
tengah ( jalur tengah ) gerakannya searah ( = 0,6 A ( arah i1 sudah benar )
arahnya bisa ke atas atau ke bawah ).
2Ω A 2V Mencari i2.
\/\/\/\/\ I Masukan harga i1 ke dalam salah satu
persamaan di atas, misalnya ke dalam
6V persamaan 1.
6 2 i1 + i 2 = 1
i1 i2 2. 0,6 + i2 = 1
4Ω i3 2Ω 1,2 + i2 = 1
\/\/\/\/\/ B \/\/\/\/\/
i 2 = 1 – 1,2
= – 0,2 A
Loop 1.
(– = Arah arus salah seharusnya arus mengalir
Arah putaran pada loop 1 searah dengan
searah putaran jarum jam)
putaran jarum jam, dan kuat arus pada loop
satu ( 1 ) kita sebut i1.
Arus pada jalur tengah i3
E + iR = 0
i 3 = i1 + i 2
( – 6 ) + i1 ( 4 + 2 + 6 ) + i 2 ( 6 ) = 0
Pada saat mencari nilai i3 tanda minus pada
– 6 + 12 i1 + 6 i2 = 0
arus i2 dan i1 tetap dibawa .
12 i1 + 6 i2 = 6
i 3 = i1 + i 2
2 i1 + i2 = 1 ……..1
= 0,6 + ( - 0,2 )
= 0,6 – 0,2

20 Rangkaian Arus Searah


= 0,4 A
i = ,
Lihat arah arus rangkaian setelah perhitungan
Et dan Rt adalah ggl dan hambatan total yang
2Ω A 2V
ada pada tiap jalurnya. Berdasarkan uraian di
\/\/\/\/\ I
i3 atas besar beda potensial antara titik A dan B
6V 0,4A dapat ditentukan denganmenggunakan
6 0,2 A persamaan di bawah.
i1 0,6 A i2 Vab = Rab (i1 + i2 ….. …+ i n )
4Ω 2Ω
\/\/\/\/\/ B \/\/\/\/\/
…(b)
Dengan harga arus masing-masing yaitu :
i1 = 0,6 A ( jalur kiri )
i2 = 0,2 A ( jalur kanan ) Kemudian untuk menentukan kuat arus tiap
i3 = 0,4 A ( jalur tengah ) cabang kita dapat menggabungkan antara
persamaan
Vab =  E +  i R
Cara lain untuk menghitung kuat arus tiap
cabang. Akan didapat persamaan baru yaitu:

Lihat cara di bawah. jalur


2Ω A 2V
/\/\/\/\/\ I
kiri tengah kanan
6V
6 i3 i2
i1 Keterangan
/\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\ Rab = Hambatan total pengganti rangkaian AB
4Ω B 2Ω
Dari persamaan beda potensial antara dua titik Lihat contoh soal 28,
adalah :
Vab =  E +  i R ………………….( a ) 2Ω A 2V
Menurut hukum I Ohm, bahwa tegangan atau /\/\/\/\/\ I
potensial suatu hambatan besarnya . kiri tengah kanan
V = i.R 6V
Maka besar potensial antara titik A dan B pada 6 i3 i2
rangkaian di atas ( Vab ), dapat diubah menjadi i1
Vab = R ab . Iab /\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\
Jika i ab adalah jumlah arus dari tiap jalur 4Ω B 2Ω
i ab = i1 + i2 + i3
Vab = R ab . Iab Hambatan pengganti rangkaian A – B ( RAB )
= Rab ( i1 + i2 + i3 ) *Hambatan total pada jalur kiri ( Rt1 )
Rt1 = 2 + 4
Jika rangkaian terdiri dari n buah jalur maka = 6 Ω
arus yang masuk ke dalam rangkaian akan
memenuhi, persamaan : *Hambatan di jalur tengah ( Rt2 )
Rt2 = 6 Ω
Vab = Rab ( i1 + i2 ….. …+ i n )
*Hambatan total di jalur kanan ( Rt3 )
Sedangkan kuat arus tiap jalur atau tiap cabang Rt3 = 2 Ω
besarnya yaitu

21 Rangkaian Arus Searah


Kuat arus di jalur kanan ( i2 )
Hambatan penganti rangkaian A-B (RAB) Vab =  E +  i R
Tanpa memperhatikan ggl baterai tiap cabang, 2,4 = 2 + i2 ( 2 )
maka ketiga hambatan di tiap jalur dapat 2,4 = 2 + 2 i2
diasumsikan seperti pada rangkaian di bawah. 2 i2 = 2,4 - 2
Berdasarkan rangkaian, ketiga hambatan dalam 2 i2 = 0,4
keadaan paralel. Rangkaian hambatan pengganti i2 = 0,2 A
A - B seperti di bawah : Arus pada jalur kanan mengalir ke bawah.
A

Contoh 29
Rt1 Rt2 Rt3 Lihat rangkaian, tentukan kuat arus tiap jalur
atau tiap cabangnya.
B A
3V 2V
I3 6Ω I2
3 I6 2
/\/\/\/\ B /\/\/\/\

Jawab.
Cari besar hambatan A – B

Besar beda potensial antara titik A dan B,

Di jalur tengah tidak ada baterai maka Et2 = 0

Vab =
Cari arus yang melewati hambatan 3 Ω (i3)
= ( Arus listrik pada jalur kiri )
Cara langsung tanpa mencari tegangan antara
= 2,4 volt. titik A dan B, gunakan persamaan di bawah.

Kuat arus pada jalur kiri ( i1 )


Vab =  E +  i R
2,4 = 6 + i1 ( 2 + 4 )

2,4 = 6 + 6 i1
6 i1 = 2,4 - 6 – 3 + 3 i3 = 1 ( –1 + 0 – 1 )
6 i1 = - 3,6 - 3 + 3 i3 = – 2 ( Beda potensial AB )
i1 = - 0,6 A 3 i3 = – 2 + 3
Arus pada jalur kiri mengalir ke atas
i = A ( Arah arus sudah benar )
( i1 = 0,6 A ) 3

Kuat arus di jalur tengah ( i3 ) Cari arus yang melewati hambatan 2 Ω (i2)
Vab =  E +  i R (Arus listrik pada jalur kanan)
2,4 = 0 + i3 ( 6 )
2,4 = 6 i3
i3 = 0,4 A
Arus pada jalur tengah mengalir ke bawah

22 Rangkaian Arus Searah


beda potensial Vab Maka hambatan total c – d yaitu
2 i2 = – 2 + 2
i2 = 0 ( nol )

Cari arus yang melewati hambatan 6 Ω (i6)


( Arus listrik pada jalur tengah )
Rcd =

= 1,5 Ω
( ggl di jalur tengah tidak
ada) Cari tegangan c-d
6 i6 = – 2

i6 = –

i6 = - A (arah arus salah seharusnya


Vcd = 1,5 ( 2 )
arah arus pada jalur tengah ke atas ) = 3 volt
Cari arus pada hambatan 2 0hm

Contoh 30.
Perhatikan rangkaian di bawah. Tentukan
tegangan antara titik c dan d dan daya pada
Ingat di jalur tengah dan jalur kanan tidak
hambatan 2 Ω ( i2 )
ada ggl baterai , maka berlaku :
c
/\/\/\ /\/\/\ a
3Ω 1Ω
p
6V 6 3Ω 0 + 6 i = 1,5

d /\/\/\/\ b 6 i = 1,5 . 2
2Ω 6i = 3
Jawab i = 0,5 A
Cari hambatan pada jalur cd,
c Maka daya pada hambatan 2 Ω
/\/\/\ /\/\/\ a P2 = i 2 R
3Ω 1Ω = ( ½ )2 . 2
p = ¼ 2
6V 6 3Ω P2 = ½ watt

d /\/\/\/\ b
Cara lain mencari daya pada hambatan 2 Ω
2Ω
Hambatan di jalur kiri ( Rt1 ) Karena baterai pada rangkaian hanya ada satu
Rt1 = 3 Ω maka arus di jalur kanan dapat dicari dengan
cara atau langkah seperti di bawah .
Hambatan di jalur tengah ( Rt2 )
Rt2 = 6 Ω Hambatan pada jalur c a b d ,
Maka besar hambatan pengganti rangkaian
Hambatan di jalur kanan ( Rt3 ) Rs1 = 1 + 3 + 2
Rt3 = 1 + 2 + 3 = 6 Ω.
= 6 Ω

23 Rangkaian Arus Searah


Hambatan Rs1 paralel dengan hambatan 6 Ω ( – 6 ) + i1 ( 4 + 2 ) + 2 i2 = 0
( jalur cd ) – 6 + 6 i 1 + 2 i2 = 0
6 i1 + 2 i 2 = 6
3 i1 + i2 = 3 … …1

Loop 2 (jalur kanan)


E + iR = 0
Rcd = 3 Ω.
( – 4 ) + 2 i 2 + 2 i1 = 0
Hambatan Rcd seri dengan hambatan 3 Ω.
2 i1 + 2 i 2 = 4
Hambatan penggantinya diaebut hambatan
i1 + i2 = 2 ……..2
pengganti rangkaian, dimana besarnya :
Rt = 3 + Rcd
Cari arus i1 dan i2 dengan mengeliminasi
= 3 + 3
persamaan.
= 6 Ω.
3 i1 + i 2 = 3
i 1 + i2 = 2 –
Mencari kuat arus rangkaian.
2 i1 = 1
V = i R
i1 = ½ A
6 = i 6
Mencari i2 dengan memasukan i1 ke dalam salah
i = 1 A
satu persamaan di atas.
i1 + i2 = 2
Mencari beda potensial titik cd
½ + i2 = 2
Vcd = i Rcd
i2 = 2 – ½
= 1.3
= 1, 5 A
= 3 volt
Kuat arus tengah ( i3 )
i3 = i1 + i2
Mencari arus yang mengalir pada jalur cabd
= 1,5 + ½
Vcd = I Rcabd
= 2 A
3 = i 6
Tegangan antara dua buah titik pada
i = ½ A
rangkaian tertutup dapat digunakan untuk hal
lain, misalnya menentukan jumlah muatan
Daya pada hambatan 2 Ω.
listrik pada kondensator. .
P = i2 R
= (½)2.2
Contoh 32
= ¼ . 2
Perhatikan rangkaian di bawah tentukan besar
= ½ watt.
beda potensial antara titik a dan B.

Contoh 31 2Ω 3V
Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan kuat /\/\/\/\/
arus tiap cabangnya.
A 4V 4Ω
6V 4V
i1 i3 i2
2Ω 6Ω 6V
4Ω a b \/\/\/\/
\/\/\/\ B
Jawab. Jawab.
Karena di jalur kanan tidak ada hambatan, maka Karena rangkaian di atas terbuka, maka kuat
soal ini harus diselesaikan dengan cara biasa arus yang mengalir pada rangkaian nol. Maka
saja. besar beda potensial ujung a-b.
Vab =  E +  i R
Loop 1 (jalur kiri) = ( E 4 + E3 + E6 ) + i ( 2 + 4 + 6 )
E + iR = 0 = (-4+3+6)+0(2+4+6)

24 Rangkaian Arus Searah


= 5 volt Vab = Vgc + Vcd + Vdh + Vhb
Contoh 33. = ( E +i R) + ( E +i R) + ( E +i R)
Perhatikan rangkaian, tentukan beda potensial
=(0 + .2)+(-4+ ,0)+(0+
antara titik a dan b ( Vab )
2Ω 4V
g /\/\/\/\ c d . 4)+(-2+0,0)

2V 4Ω =( ) + (-4) + + (-2)
a b h
2V
= + - 6
8V 6Ω
f \/\/\/\/\/ e =

Jawab. = 5 - 6
2Ω 4V Vab = - 1 volt. (hasilnya sama)
g /\/\/\/\ c d (Jika ditanyakan Vba maka besarnya 1 volt)

2V 4Ω
a b h Contoh 34
2V
Perhatikan gambar, tentukan beda potensial
8V 6Ω titik a dan b
f \/\/\/\/\/ e
i1 i2
Karena rangkaian tengah terputus, maka arus a /\/\/\/\/\ c /\/\/\/\/\ b
pada jalur tengah sama dengan nol. Jadi arus 4 2
listrik hanya mengalir di rangkaian luar saja.
i1
8V 4 2V i2
Besar kuat arus yang mengalir di jalur luar atau
d
pada rangkaian defg dapat dicari dengan
Jawab.
menggunakan persamaan hukum II Kirchoff.
Mencari hambatan rangkaian cd ( Rcd )
E + iR= 0
(–8–4+2)+i(6+2+4) =0
– 10 + 12 i = 0
12 i = 10

i= A
Rcd =

Beda potensial antara titik a dan b Rcd = 1 ohm .


Jika menggunakan jalur bawah ( jalur afehb )
maka arah putaran gerakan berlawanan dengan Mencari kuat arus pada loop 1 ( jalur cad )
arah arus di jalur itu, dan berlaku : Gunakan persamaan di bawah
Vab = Vaf + Vfe + Veh + Vhb
= 0 + ( E +i R) +(E+i R) + (E +i R)
= ( 8 – 5/6 . 6 ) + ( -2 + 5/6 . 0 ) + ( - 2 )
= 8 - 5 -2–2
= - 1 volt.

Jika melalui jalur atas ( jalur agcdhb ) maka 8 + 4 i1 = 3 ( tegangan Vcd = 3 volt )
arah gerakan putaran searah dengan arus 4 i1 = 3 – 8
listrik di jalur itu , dan berlaku : 4 i1 = - 5
Vab = Vag + Vgc + Vcd + Vdh + Vhb
i1 = - A
Vab = 0 + Vgc + Vcd + Vdh + Vhb

25 Rangkaian Arus Searah


Arus pada loop 1 mengalir searah dengan Hambatan pengganti rangkaian ( Rde )

putaran jarum jam, besarnya A

Kuat arus pada loop 2 (jalur cbd)

2 + 2 i2 = Vcd
2 + 2 i2 = 3
2 i2 = 3 - 2
Mencari arus pada jalur ad
2 i2 = 1
i2 = ½ A
Arus pada loop 2 mengalir searah dengan
putaran jarum jam.

Cari nilai Vab = ?


Jika menggunakan jalur atas ( Jalur acb ), maka
pada jalur ini tidak ada beterai jadi E = 0
Vab = Vac + Vcb
= (E + iR )+(E + iR)
= i1 ( 4 ) + i2 ( 2)

= (4 ) + ½ . 2
beda potensial de
= 5+1
= 6 volt

Menggunakan jalur bawah ( jalur adb )


Pada jalur ini tidak ada hambatan, berarti arus
i1 dan i2 tidak digunakan ( sebab i R = 0 )
Vab = Vad + Vdb
= (E + iR) + ( E + iR )
= (8 + 0) +(-2)
= 8 - 2
= 6 volt. ( Hasilnya sama saja )
A

Contoh 35. Arus mengalir dari a ke arah d


Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan beda A
potensial antara titik a dan b.
a 2Ω d 2Ω b
\/\/\/ \/\/\/ Mencari arus pada jalur d - b
3Ω
1Ω
6V 2V 6V 1Ω

e
Jawab
Hambatan total pada tiap jalur
Jalur kiri Rt1 = 2 + 1 = 3 ohm
Jalur tengah Rt 2 = 3 ohm
Jalur kanan Rt 3 = 2 + 1 = 3 ohm. A

26 Rangkaian Arus Searah


Arus mengalir dari b ke arah d
3 i1 =
A

Beda potensial antara a dan b 3 i1 = -

Vab = Vad + Vdb i1 = - A


Pada jalur ini tidak ada baterai maka E = 0
Vab = Vad + Vdb Arus pada jalur ini mengalir searah dengan
= ( ) + ( ) arah putaran jarum jam, maka arus berharga
positif .
= (0 + .2) + (0 + (- .2)
i1 = A
= -

= 0 volt . Beda potensial antara titik a dan b ( Vab )


Karena ditanya Vab maka kita dapat bergerak
dari titik a ke arah b. Sehingga gerakannya
Contoh 36. berlawanan arah dengan arus listrik, sehingga:
Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan daya Vab =
listrik pada hambatan 2 Ω . = E - ir
a /\/\/\/\ /\/\/\/\ = 6 - 4/5 . 1
2Ω 5Ω = 6 - 0,8 . 1
6V 3Ω 6V = 5,2 volt .
1Ω 1Ω
Daya pada hambatan 2 ohm
b P = i2 R
Jawab. = (4/5)2 . 2
Karena pada tiap jalur ada hambatannya maka = 0,64 . 2
dalam menyelesaikan soal di atas dapat = 1,28 watt
menggunakan rumus cepat, dan kita hanya perlu
mencari arus pada hambatan 2 Ω ,
Cari arus di listrik di jalur kiri ( i1 ) Contoh 37.
Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan beda
a /\/\/\/\ c /\/\/\/\ potensial antara titik a dan b ( Vab )
2Ω 5Ω 2Ω 4Ω
6V 3Ω 6V /\/\/\/\ b /\/\/\/\
1Ω 1Ω
4/5 A 2V 8V
b 6V 4Ω
2Ω 8Ω
a /\/\/\/\

6 + i1 (2+ 1 ) =
Jawab .
Perhatikan rangkaian di atas. Rangkaian
6 + i1 ( 2+ 1 ) = terdiri dari empat jalur maka penyelesaian
soal akan lebih rumit lagi, maka gunakan
6 + 3 i1 = ( beda potensial cb ) persamaan cepat agar lebih mudah.

3 i1 = - 6

27 Rangkaian Arus Searah


i3 = A.
2Ω d 4Ω
/\/\/\/\ b /\/\/\/\
Beda potensial antara titik a dan b ( Vab )
2V 8V Vab = Vac + Vcb
6V 4Ω =( ) + ( )
2Ω 8Ω = ( 0 + i1 R ) + ( 0 + i 3 R )
a /\/\/\/\
c = ( .2 ) + ( - . 4 )

Cari hambatan rangkaian dc ( Rdc ) = -

= volt .

I. Alat ukur arus listrik .


Alat ukur yang dimaksudkan disini adalah alat
untuk mengukur besar kuat arus dan beda
potensial suatu rangkaian atau tegangan suatu
sumber. Sedangkan pada modul ini kita akan
mempelajari atau membahas alat ukur arus listrik
Arus pada jalur kiri ( i1 )
(amperemeter) dan alat ukur tegangan
(voltmeter).

1. Amperemeter ( A ) .
- 6 + 4 i1 = ( + + + )
Amperemeter ini memiliki hambatan dalam
besarnya kita namakan RA. Daya ukur sebuah
- 6 + 4 i1 = ( + + ) amperemeter pada saat digunakan tentu ada
batasnya. Pada awalnya amperemeter hanya dapat
- 6 + 4 i1 = ( ) mengukur kuat arus sebesar i1. Untuk
memperbesar daya ukur amperemeter menjadi i 2,
- 6 + 4 i1 = ( ) pada alat ukur tersebut harus dipasang suatu
hambatan. Hambatan tersebut diberinama
hambatan Shunt (Rsh) dan hambatan Shunt ini
- 6 + 4 i1 = ( beda potensial titik dc )
dirangkai secara paralel dengan hambatan
amperemeter (RA) perhatikan rangkaian di bawah.
4 i1 = + 6
Sebelum dipasang hambatan Shunt.
4 i1 = i1 = A
RA
/\/\/\/\
Kuat arus pada jalur bc ( i 3 )
i1
Setelah dipasang hambatan Shunt ( Rsh )
RA
Pada jalur ini tidak ada baterai, maka berlaku /\/\/\/\
Rsh i2
/\/\/\/\
0 + i 3 .4 =

4 i3 =

28 Rangkaian Arus Searah


Pembesaran daya ukur ( n ) 2. Voltmeter ( V ) .
Yaitu perbandingan antara kuat arus akhir Alat ukur volmeter digunakan untuk mengukur
( i2 ) dengan kuat arus awal ( i1 ), dapat beda potensial suatu hambatan atau tegangan
ditulis dalam persamaan baterai. Seperti halnya pada amperemeter, untuk
memperbesar daya ukur volt meter maka pada
n = volt meter dipasang suatu hambatan yang
dinamakan hambatan maju atau multiflier (Rm).
Sedangkan besar hambatan shunt yang
Hambatan maju (Rm) dipasang secara seri dengan
diperlukan yaitu :
hambatan volt meter (Rv) agar daya ukur
voltmeter bertambah besar. Untuk selanjutnya
perhatikan rangkaian di bawah.
Rsh = atau Rsh =
Sebelum dipasang hambatan maju .
Keterangan :
Rsh = Hambatan shunt ………………ohm ( Ω ) RV
RA = Hambatan amperemeter …….Ω \/\/\/\/
n = Pembesaran pengukuran
i1 = Kuat arus awal …………….Ampere ( A ) V1
i2 = Kuat arus akhir …………… A
Setelah dipasang hambatan maju ( Rm )

Contoh 38. RV Rm
Sebuah ampere meter hambatan dalamnya 200 /\/\/\/\ /\/\/\/\
ohm dapat mengukur kuat arus maksimum 40
mA. Tentukan hambatan Shunt yang harus V2
dipasang agar pengukuran maksimumnya
sebesar 2 A. Besar daya ukur voltmeter ( n )
Diketahui.
n =
RA = 200 Ω
i1 = 40 mA ( mili ampere ) Besra hambatan multiflier ( Rm ) .
= 40 10 – 3
= 0,04 A Rm = RV ( n - 1 )
i2 = 2 A
Jawab. Rm = RV ( - 1)
Cari terlebih dahulu daya ukurnya ( n )

n =
Contoh 39.
Hambatan dalam voltmeter 250 ohm dapat
=
mengukur tegangan maksimum 8 volt.
= 50 Tentukan hambatan maju yang harus dipasang
agar volt meter itu mampu mengukur tegangan
Cari besar hambatan shunt dengan persamaan 40 volt,
di bawah . Diketahui .
RV = 250 ohm
Rsh = V2 = 40 V
V1 = 8 V
=

= 4,08 ohm .

29 Rangkaian Arus Searah


Jawab . Contoh 40.
Empat buah baterai dengan hambatan dalam
Rm = RV ( - 1) sama 1 ohm dan gglnya masing-masing 1,5 V, 2
V , 1,2 V dan 1,3 V. Keempat baterai dipasang
= 250 . ( - 1) secara seri seperti gambar di bawah,
tentukan ggl dan hambatan dalam pengganti
= 250 ( 5 - 1 ) rangkaian.
= 250 . 4 1 1 1 1
= 1000 ohm A B
1,5 v 2 V 1,2 V 1,3 V

J. Rangkaian GGL baterai. Jawab


Beberapa baterai dapat dirangkai secara seri , a. Ggl total ( pengganti )
paralel dan rangkaian gabungan. Tujuan dari Et = E1 + E2 ……… E n
rangkaian baterai adalah untuk mendapatkan = 1,5 + 2 + 1,2 - 1,3
sumber tegangan yang bervariasi besarnya. Contoh = 3,4 Volt
rangkaian baterai yang sering digunakan yaitu
rangkaian seri. Rangkaian seri banyak digunakan b. Hambatan dalam rangkaian.
pada lampu senter dan baterai radio. Arah baterai tidak mempengaruhi
hambatan, maka hambatan total rangkaian
1. Rangkaian Seri yaitu .
Sebuah baterai kering biasanya memiliki rt = r1 + r2 + ………+ rn
potensial 1,5 V dan hambatan dalam baterai (r) = 1+1+1+1+1
biasanya 1 ohm. Untuk mendapatkan ggl baterai = 4 ohm.
yang lebih besar maka diperlukan banyak baterai
yang dipasang secara seri. Untuk selanjutnya
peerhatikan rangkaian beberapa baterai di bawah. Contoh 41.
A r1 r2 r3 rn B Tiga buah baterai dengan ggl 1,5 V, 2 V, dan
1,2 V dipasang secara seri seperti pada
E1 E2 E3 En gambar di bawah. Jika ketiga baterai
hambatan dalamnya sama sebesar 1 ohm,
Keterangan. tentukan ggl rangkaian dan hambatan dalam
rangkaian.
r1 r2 r3
1. Garis panjang menunjukan kutub positif E1 = 1,5 V E2 = 2 V E 3 = 1,2 V
2. Garis pendek menunjukan kutub negatif
Jawab
a. GGL pengganti rangkaian. a. Ggl pengganti
Yaitu jumlah ggl baterai yang ada pada Karena E3 tandanya berlawanan dengan E1
rangkaian itu, dan E2 ,maka
Et = E 1 + E 2 + E 3
Et = E 1 + E2 ……… E n = 1,5 + 2 - 1,2
= 2,3 V ( arus mengali ke kanan )
b. Hambatan dalam total ( r t )
Karena rangkaian baterai seri maka b. Hambatan dalam rangkaian.
hambatan dalam baterai dalam keadaan Walaupun ggl ke tiga ( E 3 ) berlawanan,
seri, maka hambatan dalam totalnya dalam perhitungan hambatan dalamnya
memenuhi. tetap dijumlahkan
rt = r1 + r2 + r 3
rt = r1 + r2 + ………+ rn = 1 + 1 + 1
= 3 ohm.

30 Rangkaian Arus Searah


2. Rangkaian Paralel a. Ggl total rangkaian ( Et )
Pada rangkaian ini untuk sementara agar Besar ggl rangkaian (VAB ) yang diperhitungkan
praktis anggap baterai memiliki ggl sama besar. hanya satu rangkaian saja. Dengan catatab tiap
Jika ggl tiap baterai berbeda maka perhitungan baris jumlah baterai dan gglnya sama, dan akan
menggunakan Hukum II Kirchoff. Untuk memenuhi persamaan seperti di bawah.
selanjutnya perhatikan rangkaian beberapa baterai
di bawah. Et = n E
E1 r 1
b. Hambatan dalam total rangkaian baterai
A E 2 r2 B
rt =
E3 r3
Keterangan
a. Ggl rangkaian n = Jumlah deret baterai
1. Jika ggl tiap baterai ( ggl ) sama maka m = Jumlah baris ( sap ) baterai.
ggl rangkaian cukup diwakilkan oleh satu rt = Hambatan dalam total baterai …… ohm
baterai saja, maka Et = Ggl total rangkaian…………..volt
Et = E dimana Et = V AB
2. Jika ggl baterai berbeda jika ditanya
tegangan/potensial rangkaian gunakan Contoh 42.
persamaan C ( pada halaman ? ) Tiga puluh baterai yang identik masing-masing
baterai gglnya sama sebesar 1,5 volt dan
b. Hambatan dalam rangkaian. hambatan dalamnya 1 ohm. Jika kemudian
Besarnya hambatan dalam baterai yang baterai itu dirangkai menjadi 5 baris dan tiap
dirangkai secara paralel perhitungannya baris mengandung 6 baterai, tentukan :
sama dengan hambatan biasa, dan berlaku a. ggl rangkaian
persamaan di bawah. b. hambatan total dalam baterai.
Diketahui
Tiap baris ( n ) = 6 baterai
Kemudian R diganti dengan r, persamaan Jumlah baris ( m ) = 5 buah.
menjadi seperti di bawah. E = 1,5 v
r = 1 ohm
Jawab.
a. Ggl rangkaian
Jika hambatan dalam tiap baterai sama, Et = nE
untuk n buah baterai akan berlaku = 6 . 1,5
r = E t = 30 volt.
p

b. Hambatan dalam rangkaian.

r =
3. Rangkaian gabungan t

Rangkaian ini terdiri dari bebarapa baterai yang


dirangkai secara seri dan paralel. Untuk lebih =
jelasnya perhatikan rangkaian di bawah. = 1,2 ohm

m baris
A B

n buah baterai

31 Rangkaian Arus Searah


Soal pelengkap
Kerjakan soal di bawah Rangkaian Resistor
Arus listrik 11. Tiga buah hambatan dirangkai seperti pada
1. Besar muatan listrik yang mengalir dalam gambar di bawah. Tentukan hambatan
penghantar sebesar 100 C. Tentukan kuat besar pengganti rangkaian A-B (R AB).
arus yang mengalir pada kawat itu selama 40
detik. A 10 Ω 15 Ω 5Ω B
\/\/\/\/\/ \/\/\/\/\ \/\/\/\/
2. Sebuah penghantar dialiri arus searah dimana
aliran litriknya diperlihatkan oleh grafik di
12. Tiga buah hambatan nilainya masing-masing
bawah. Tentukan jumlah muatan listrik yang
4 Ω, 8 Ω dan 6 Ω. Ketiga hambatan dirangkai
mengalir pada penghantar itu.
menjadi sebuah rangkaian. Tentukan hambatan
pengganti rangkaiannya jika:
i (A )
a. kuat arus pada ketiga hambatan sama
8 b. tegangan ketiga hambatan sama
13. Tiga buah hambatan nilainya masing-masing
2 Ω, 5 Ω dan 3 Ω. Ketiga hambatan dipasang
secara paralel dan dihubungkan dengan
0 6 10 t(s) tegangan 8 V. Tentukan hambatan pengganti
3. Kuat arus yang mengalir pada penghantar dan kuat arus rangkaian.
besarnya 20 A. Tentukan jumlah elektron yang 14. Perhatikan rangkaian di bawah. Tentukan
mengalir pada penghantar itu selama 2 menit. hambatan pengganti dari
a. rangkaian a-b (Rab)
Hambatan Penghantar b. rangkaian a-d (Rad)
4. Penghantar panjangnya 200 m serta luas
penampangnya 2 cm2. Jika hambat jenis 4Ω 4Ω 2Ω 4
penghantar 10–4 Ωm, tentukan hambatan kawat a /\/\/\ /\/\/\ /\/\/\ /\/\/\ c
itu . 2
5. Penghantar panjangnya 50 cm ( ρ = 2 10 –4 Ωm) 4 4Ω
dan jari-jari permukaannya 2 mm, tentukan
ham batan penghantar itu.
\/\/\/ \/\/\/ \/\/\/ \/\/\/
6. Penghantar A hambatannya l00 Ω , tentukan
4 4 4 4
hambatannya sekarang jika panjang penghantar
15. Lihat rangakain. Tentukan nilai hambatan
menjadi 3 kali semula.
pengganti dan tegangan pada hambatan 6 Ω.
7. Kawat tembaga jari-jari penampang d dan
hambatannya 200Ω. Tentukan hambatannya
\/\/\/ \/\/\/
sekarang jika jari-jari penghantarnya menjadi 6V 4Ω 5Ω
setengah kali semula ( ½ d ). 4Ω 6Ω
8. Dua penghantar A dan B, terbuat dari 2Ω 1Ω
bahan yang sama tetapi panjangnya berbeda /\/\/\ /\/\/\
yaitu 2 : 5 jika hambatan kawat B sebesar 300 16. Lihat rangkaian di bawah. Tentukan hambatan
Ω , tentukan hambatan kawat A. pengganti rangkaian a - b
9. Hambatan kawat 250 Ω jika jari-jarinya r , a \/\/\/ \/\/\/
tentukan berapakah hambatannya sekarang 5Ω 2 Ω
jika jari-jari kawat menjadi r.
6 2Ω
10. Berapakah hambatan kawat yang 2Ω
panjangnya 3 m dan jari-jari permukaannya 2 b \/\/\/
mm jika hambat jenisnya kawat sekitar 3 l0 -4
Ωm.

32 Rangkaian Arus Searah


17. Lihat rangkaian di bawah, tentukan hambatan 22. Lihat gambar, tentukan hambatan pengganti
pengganti rangakai p – q, jika rangkaian x – y.
a. saklar di buka (S)
b. saklar di tutup \/\/\/ 20 Ω
16 \/\/\/\/ \/\/\/\/
P /\/\/\ /\/\/\ \/\/\/\
1Ω 3Ω 16 Ω
6 2Ω S (saklar) x 9 \/\/\/ \/\/\/\/ y
/\/\/\ 6Ω
18 Ω
q \/\/\/\/\ \/\/\/\/\/
23. Lihat gambar. Jika nilai semua hambatan
5A 3Ω 4Ω
nilainya sama sebesar 10 ohm, tentukan
18. Lihat gambar, tentukan hambatan pengganti
hambatan penganti rangkaian a - b.
rangkaian P - Q
P
/\/\/\/\/
/\/\/\/\/ /\/\/\/\/\
4Ω 6Ω a /\/\/\ b
2Ω 6V 4Ω
/\/\/\/\/\
Q 8Ω
24. Lihat gambar, tentukan hambatan pengganti
\/\/\/\/\/\/
19. Lihat gambar, tentukan hambatan pengganti rangkaian di bawah
rangkaian AB. 12
3Ω 0,5 Ω /\/\/\/\ i
/\/\/\ /\/\/\ 6 8Ω
/\/\/\ /\/\/\
A 5Ω B 3Ω 9Ω 2Ω
/\/\/\/ \/\/\/\ /\/\/\ /\/\/\ /\/\/\
2Ω 5Ω
1Ω
20. Lihat gambar, tentukan jika R jika i = 2 A.
\/\/\/\/
/\/\/\ i
1Ω V = ..?
R 10
/\/\/\
Arus, Tegangan, dan Daya Listrik
/\/\/\ 25. Empat puluh baterai identik, memiliki ggl
l20 V l0Ω yang sama sebesar 2 volt. Keempat baterai
disusun menjadi empat baris dan tiap baris
berisi l0 buah baterai. Jika hambatan dalam
21. Lihat gambar, tentukan hambatan pengganti baterai 0,5 Ω, tentukan,
rangkaian a – b a. ggl rangkaian (E)
12 b. hambatan dalam rangkaian
3 \/\/\/\ 26. Delapan buah baterai tegangannya sama 1,5 V
/\/\/\ /\/\/\/\ dan hambatan dalamnya 1 ohm. Tentukan ggl
6
dan hambatan total baterai, jika baterai di
\/\/\/\/
a 4 b susun secara :
8 2 a. seri
/\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\ b. paralel.
27. Sebuah baterai jika ditutup dengan hambatan
10 ohm akan mengalir arus 2 A. Jika kemudian
hambatannya diganti dengan 15 0hm arus yang
mengalir menjadi 1,2 A. Tentukan besar ggl
dan hambatan dalam baterainya.

33 Rangkaian Arus Searah


28. Lihat gambar, tentukan V 1, V2 dan V3 , jika beda 34. Lihat gambar, tentukan kuat arus tiap cabang
potensial antara A dan B sebesar 90 volt, dan nya .
hambat jenis masing-masing ρ1 = 2 l0-8 Ωm, 2Ω 2Ω
ρ2 = l0 Ωm, ρ3 = 6 l0 Ωm.
-8 -8 \/\/\/ A \/\/\/\/
2Ω
R1 R2 R3
A \/\/\/\/\/ \/\/\/\/ \/\/\/\/ B 4V 2V 6V
V1 V2 V3 B

35. Lihat gambar, tentukan daya pada hambatan


29. Pada lampu listrik bertuliskan 100 W/ 220 V.
4 0hm..
Jika kemudian lampu dipasang pada tegangan ll0
2Ω A 2V
V, tentukan berapakah daya lampu itu sekarang.
\/\/\/\/\ I
30. Lihat gambar, tentukan Vab
6V
8V 6
2Ω
4Ω 2Ω
a b \/\/\/\/\/ B \/\/\/\/\/
2Ω 2V
36. Lihat gambar,tentukan kuat arus pada hamba
tan 4 Ohm, jika semua hambatan dalam
31. Lihat rangkaian tentukan :
baterai sebesar 1 Ω.
4Ω 6V 2Ω
a \/\/\/ \/\/\/ B
A 6V \ /\/\/\
4V 4V 4Ω
2V
6Ω 1V 2Ω 37. Lihat gambar, tentukan neda potensial titik
\/\/\/\/ \/\/\/\/ b A-B.
a. Kuat arus rangkaian . 12 V 4Ω
b.. Tegangan antara a-b /\/\/\
32. Lihat gambar tentukankuat arus tiap cabang.
A B
2Ω 2Ω
\/\/\/
\/\/\/ \/\/\/
4Ω 6V 2V 2Ω
3Ω
/\/\/\
1Ω
6V 2V 6V 1Ω
38. Lhat gambar,tentukan tegangan antara titik a
dan b.
33. Lihat gambar, tentukan kuat arus yang me- 1Ω 1Ω
a \/\/\/\/ /\/\/\ b
ngalir pada tiap cabang, dan tentukan beda
2A 2V 3Ω 4V 5Ω
potensial titik A – B.
A
39. Lihat gambar, tentukan Vab dan kuat arus
6V 4V
2Ω pada hambatan 6 0hm….
4Ω 2Ω 2Ω a 2V
/\/\/\ B /\/\/\ /\/\/\/\
a. jika kuat arus pada hambatan 12 Ω
6V
b. tentukan kuat arus pada hambatan 2 Ω.
6Ω

4Ω 2Ω
/\/\/\/\ b /\/\/\/\

34 Rangkaian Arus Searah


40. Lihat gambar, tentukan muatan yang tersimpan
pada kapasitor itu…..
2Ω
/\/\/\/\

8V 2Ω l0 μF

2Ω
\/\/\/\/\/
41. Lihat gambar, tentukan beda potensial antara
titik C dan D.
2Ω 2V
/\/\/\/\

4V 4Ω

6Ω 6V
C D /\/\/\

42. Lihat gambar, tentukan beda potensial antara


titik A dan B
2Ω 4V
/\/\/\/\

2V 4Ω

A B 2V

8V 6Ω
\/\/\/\/\/
43. Lihat gambar, tentukan beda potensial antara
titik A dan B.
6V

2Ω
4Ω

2Ω 2V
A /\/\/\/\/ B
44. Hambatan dalam ampere meter l00 Ω dan
daya ukur maksimum 0,5 A, tentukan hambatan
shunt yang harus dipasang agar daya ukurnya
menjadi 2 A.
45. Hambatan dalam volt meter diketahui 200 Ω
dan daya ukur saat itu hanya 3 V, tentukan
besar hambatan maju yang harus dipasang agar
dapat mengukur tegangan 30 V.

35 Rangkaian Arus Searah


DAPTAR PUSTAKA

Alonso, Marcelo & Edward J Finn. 1990. Dasar-dasar Fisika Universitas. Jakarta: PT Penerbit
Erlangga

Bueche, Frederick J. 1988. Teori dan Soal-soal . Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Giancoli, Douglas C. 1997 . Fisika. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Halvern, Alvin. 1988. 3000 Solved Problems In Physics. New York: McGraw-Hill Book Company.

Halliday, David & Robert Resnick. 1987. Fisika. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Mangunwinyoto, Widagdo. 1978. Soal-soal Fisika dan Pertanyaan Teori. Jakarta: PT Penerbit
Erlangga.

Sears, Francis Weston & Mark W Zemansky. 1991. Fisika Untuk Universitas. Jakarta: PT Binacipta

Schaum, Daniel. 1961. Theory and Problems. New York: McGraw-Hill Book Company.

Sudarjana. Dkk. 1980. Energi Gelombang dan Medan. Jakarta: PT Enka Parahiyangan.

Surya, Yohanes. 1988. Fisika . Jakarta PT Intan Pariwara.

Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sain dan Teknik. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Zaelani, Ahmad. Dkk. 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan PemantapanFisika. Bandung: PT Penerbit
Yrama Widya.

36 Rangkaian Arus Searah

You might also like