Professional Documents
Culture Documents
Listrik Dinamik (Modul 1)
Listrik Dinamik (Modul 1)
Keterangan
i = Kuat arus listrik ……..Ampere ( A ) B. Hambatan penghantar ( R ) .
q = Besar muatan listrik ….. Coulomb ( C ) Kita mengenal berbagai jenis penghantar yang
t = Waktu……. …….sekon ( s ) digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari satu
tempat ke tempat lain. Misalnya kawat tembaga
Contoh 1 ( Cu) , kawat besi ( Fe ), dan kawat baja. Dari
Besarnya muatan listrik yang mengalir pada ketiga contoh penghantar tersebut, jika
suatu penghantar 24 C. Tentukan kuat arus hambatannya diukur secara langsung dengan
pada penghantar itu jika muatan mengalir menggunakan alat ukur ohmmeter, maka
selama 20 sekon,. ohmmeter akan menunjukan skala yang berbeda-
Diketahui beda. Hal ini ada hubungannya dengan struktur
q = 24 C atom pada masing-masing penghantar itu, sehingga
t = 20 s hambat jenis ( ) tiap penghantar berbeda-beda .
Jawab Dari ketiga contoh penghantar di atas besar
hambatannya dapat dicari secara perhitungan,
dimana panjang penghantar , luas permukaan
penghantar A, jari-jari penghantar r, hambat
jenis dan besar hambatan penghantar sebesar R.
i = 1,2 A
Logam Cu
Contoh 2
Arus listrik mengalir pada suatu penghantar
sebesar 4 A selama 1 menit. Jika muatan r = jari-jari
elektron 1,6 10 – 19 C, tentukan jumlah muatan
listrik yang mengalir pada penghantar itu. Besarnya hambatan suatu penghantar (R)
Diketahui. secara umum penurunannya seperti di
q e = 1,6 10 –19 C beirikut.
t = 1 mt = 60 s
i = 4 A
Jawab
Gunakan persamaan di bawah
q = i.t Maka besar hambatan penghantar menjadi
= 4 . 60
= 240 coulomb
2. Resistor variabel ( Rv )
Resistor variabel atau disebut juga
potensiometer yaitu suatu resistor atau
hambatan dimana nilai hambatannya
berubah dari keadaan minimum ( nol )
sampai bernilai maksimum. Misalnya nilai
hambatan poptensiometer bernilai 100 k,
hambatan ini artinya memiliki variasi nilai
Contoh 5
hambatan dari nol ( 0 ) sampai 100 k .
Hambatan suatu penghantar besarnya 100
Lambang resistor variabel.
ohm. Tentukan hambatan penghantar untuk
jenis yang sama jika jari – jari penampangnya
RV
2 kali lebih besar dari penghantar pertama.
/\/\/\/\/
Diketahui.
R1 = 100 ohm
Contoh 3
r2 = 2 r1
Penghantar tembaga panjangnya 5 meter dan
R2 = ?
luas penampangnya 2 mm 2. Tentukan hambatan
Jawab.
penghantar jika hambat jenisnya = 1,72 10–8
m R dimana A = r 2
Diketahui
= 1,72 10–8 m
maka perbandingannya.
A = 2 mm 2 = 2 10 –6 m2
= 5 m
Jawab
100 : R 2 = ( 2 r 1 ) 2 : r 1 2
100 : R 2 = 4 r2 2 : r 1 2
100 : R 2 = 4 : 1
Keterangan :
E = ggl baterai ………….. Volt i(A)
V = volt meter 0 i
A = Ampere meter
R = Hambatan yang akan dicari harganya
RV = Hambatan variable/ hambatan geser
Contoh 6
Keterangan gambar . Resistor hambatannya 200 ohm, kemudian
1. Volt meter ( V ) dihubungkan dengan baterai dengan beda
Fungsi alat ukur ini yaitu untuk menentukan potensial 12 volt. Tentukan:
beda potensial pada hambatan R. Misalnya a. kuat arus pada hambatan.
besar potensial listrik pada hambatan b. jumlah muatan yang mengalir selama 2
nilainya V . menit (qe = 1,6 10 –19 C)
2. Ampere meter ( A ) Diketahui
Fungsi alat ini yaitu untuk mengukur kuat R = 200 Ohm
arus listrik yang melewati hambatan. V = 12 volt
Misalkan saja arus yang melalui hambatan Jawab.
besarnya i . a. Kuat arus ( i )
3. Resistor variable ( Rv ) V = i R
Resistor ini disebut juga hambatan geser 12 = i 200
atau potensiometer yang berfungsi untuk i = 12 / 200
mengatur arus listrik pada rangkaian. Nilai i = 0,06 A
hambatan geser ini nilainya variatif dari
mulai nol sampai nilai tertentu (maksimum). b. Jumlah muatan listrik ( n )
n = 4,5 10 19
buah elektron
V/ W = Vi t
1. Energi listrik ( W )
Energi listrik yaitu energi yang timbul pada 2. Daya Listrik ( P )
suatu resistor saat dialiri arus litrik, Besarnya Daya lisrik adalah jumlah energi listrik (W)
energi listrik yang terjadi yaitu : yang timbul pada suatu penghantar tiap satu
* Energi listrik pada resistor bergantung pada satuan waktu (t). Persamaan daya listrik pada
lamanya arus yang mengalir pada resistor . suatu penghantar dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
* Energi listrik berbanding lurus dengan waktu
P = Daya listrik ……………….Watt
dan kuadrat arus listrik ( i )
t = Lamanya aliran listrik pada resistor …….s
Persamaan di atas dapat diubah menjadi Bentuk lain dari persamaan daya listrik dapat
seperti di bawah diturunkan dengan menganti energi listrik dengan
persamaan energi yang telah diturunkan di atas.
Sehingga akan didapat persamaan daya yaitu.
a. Jika energi listrik di atas diganti dengan :
Keterangan : W = Vit
W = Energi listrik ………..Joule ( J ) Maka akan didapat persamaan daya yaitu :
t = Lama arus mengalir pada hambatan
R = Hambatan resistor
Contoh 8
Lampu bertuliskan 60 W / 220 V. Kemudian
lampu dipasang pada tegangan 110 V. Tentukan
daya lampu itu sekarang.
Diketahui.
P1 = 60 W V 2 = 110 Volt
V1 = 220 Volt P2 = ?
Contoh 7. Jawab.
Lampu listrik bertuliskan 40 W / 220 V. Jika Jika sebuah lampu di pasang pada tegangan
kemudian lampu itu dipasang pada tegangan 220 yang berbeda, komponen pada lampu yang
V, tentukan : tidak berubah yaitu hambatannya ( R ).
a. kuat arus lampu
b. hambatan lampu
c. energi listrik selama 2 menit Daya lampu saat dipasang pada tegangan awal
Diketahui. ( V1 ) sebesar P1 , maka .
P = 40 W
V = 220 V 1
t = 2 menit = 120 s
Jawab. Daya lampu saat dipasang pada tegangan akhir
a. Kuat arus ( i ) (V2) daya lampu menjadi P2
Gunakan persamaan
P = V i 2
40 = 220 i
Karena hambatan lampu dianggap tetap , maka
i = 40 / 220
akan berlaku persamaan seperti di bawah.
i = 0,182 Ampere ( A )
b. Hambatan lampu
Gunakan persamaan
Keterangan
P2 = Daya akhir …………..Watt
P1 = Daya yang tertera pada lampu
c. Energi listrik ( W ) V2 = Tegangan saat pemasangan..
Gunakan persamaan V1 = Tegangan yang tertera pada lampu
W = Pt
= 40 . 120 Jawab soal contoh 8 di atas.
= 4800 joule P1 = 60 w
V1 = 220 V
V2 = 110 V
i1 i3
i4
P2 = 15 watt i2 i5
( Daya lampu saat diberi tegangan 110 volt ) Maka berlaku
i1 + i2 = i3 + i4 + i5
Contoh 9.
Pada suatu rumah dipasang alat listrik antara F. Rangkaian hambatan .
lain, 2 lampu masing-masing 40 W, 4 buah lampu Dalam aplikasinya, beberapa hambatan dapat
masing-masing 10 W, 1 buah TV dengan daya dirangkai secara seri, paralel, dan gabungan
100 W. Semua alat listrik digunakan rata-rata antara seri dan paralel. Tujuan variasi rangkaian
sehari semalam selama 10 jam. Tentukan uang beberapa hambatan adalah untuk mendapatkan
yang harus dibayar selama sebulan jika 1 KWH suatu hambatan dengan nilai bervariasi sesuai
tarifnya dianggap sebesar Rp 150. yang diperlukan dalam suatu rangkaian elektronik.
Diketahui. Sedangkan penurunan rangkaian beberapa
Daya total. hambatan adalah sebagai berikut.
Pt = 2 . 40 + 4 . 10 + 100
= 220 watt 1. Rangkaian Seri
= 0,22 KWH Jika beberapa hambatan dipasang secara seri,
maka tiap hambatan memiliki arus yang sama
Waktu total tetapi tegangannya berbeda .
t = 10 . 30
= 300 jam Contoh rangkaian seri.
Eenergi total R1 R2 R3
W = P t /\/\/\/\ /\/\/\/\ \/\/\/
= 0,22 . 300 V1 V2 V3
= 66 KWH
RS
\/\/\/\/\/
E
Berdasarkan hukum I Ohm, jumlah potensial
listrik atau tegangan pada tiap hambatan besarnya
Keterangan
c. Daya rangkaian.
R P = Hambatan pengganti rangkaian paralel
( salah satu rumus daya ) R n = Hambatan ke n
Contoh 12.
Tiga buah hambatan 12 ohm, 4 ohm dan 6 ohm
= 48 watt. dirangkai paralel. Kemudian rangkaian itu
dihubungkan pada tegangan 8 volt, tentukan,
a. hambatan pengganti rangkaian
2. Rangkaian paralel b. kuat arus tiap hambatan
Jika beberapa hambatan dipasang secara c. daya rangkaian
paralel, maka tiap hambatan tegangannya sama d. energi rangkaian selama 20 detik.
tetapi kuat arusnya berbeda. Untuk selanjutnya Diketahui.
perhatikan rangkaian hambatan yang dipasang R1 = 12 ohm R3 = 6 ohm
secara paralel di bawah. R2 = 4 ohm V = 8 Volt.
R1 i 1 t = 20 s
/\/\/\/\ Jawab .
R2 i2 Lihat rangkaian.
\/\/\/\/\ 12
R3 i3 /\/\/\/\/\
/\/\/\/\/\ 4
/\/\/\/\/\/\
6
V i /\/\/\/\/\/\
Ketiga hambatan di atas dapat diganti dengan V=8V
sebuah hambatan, hambatan itu disebut dengan
hambatan pengganti rangkaian paralel (RP) a. Hambatan pengganti rangkaian.
Rangkaian pengganti
RP
/\/\/\/\/\
V i
d. Energi rangkaian ( W ) .
W= P t
= 32. 20
= 640 watt
b. Kuat arus tiap hambatan
Dengan mengganti notasi kuat arus untuk
tiap hambatannya, maka kuat arus pada Contoh 13
masing-masing hambatan yaitu : Dua buah hambatan masing-masing 15 ohm dan
Kuat arus pada hambatan 12 ohm (i12) 30 ohm. Kemudian dirangkai secara paralel dan
dihubungkan pada tegangan baterai dengan
beda potensial 10 volt, tentukan,
a. hambatan pengganti rangkaian
b. daya rangkaian.
Diketahui.
V = 10 Volt R2 = 30 ohm
R1 = 15 0hm
Kuat arus pada hambatan 6 0hm ( i 6 ) Jawab
a. Hambatan rangkaian.
b. Daya rangkaian. ( P )
Gunakan persamaan
Kuat arus total atau kuat arus rangkaian
it = 2 + +
= 4A
Dengan menggunakan cara lain.
i =
P = 10 watt
=
= 4 A
Rangkaian baru .
Gambar rangkaian baru. 12
/\/\/\/\
4Ω Rp1 = 2,4 Ω 2 Ω 8Ω
a. /\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\ /\/\/\/\ b a /\/\/\/\ /\/\/\ b
6
Rangkaian akhir yaitu seri, maka hambatan \/\/\/\/\/
ujung a dan b yaitu (Rab) Rs1
Rab = R4 + RP + R 2
= 4 + 2,4 + 2
= 8,4 Ω
b. Arus rangkaian Hambatan 12 ohm dan 6 ohm paralel, besar
V = i R hambatan pengganti rangkaiannya yaitu ( Rp1 ).
12 = i 8,4 Rp1
Contoh 16.
Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan:
15
7 /\/\/\
/\/\/\ /\/\/\/\
10
Rp1 =
\/\/\/\/
Rp1 = 4 ohm a 30 b
8 4
Rangkaian baru
\/\/\/\/\/\/\/ / \/\/\/\/\/
a. hambatan pengganti rangkaian
Rp1 8 Ω Rs2 b. kuat arus rangkaian jika Vab = 30 V
a /\/\/\ /\/\/\/\ b
Jawab.
/\/\/\/\/\ Selesaikan rangkaian yang paling sederhana,
Rs1 baik itu rangkaian seri ataupun rangkaian
Hambatan Rp1 dan hambatan 8 ohm dalam paralel .
keadaan seri, maka hambatan penggantinya
yaitu ; Lihat gambar dan penyelesaainnya dengan
Rs2 = Rp1 + R 8 teliti
= 4+8 15
= 12 ohm /\/\/\/\
7 10
Rangkaian akhir yaitu paralel, maka besar /\/\/\/\/\ /\/\/\/\
hambatan pengganti rangkaian a – b adalah. 30
a /\/\/\/\/\ b
Rs2 = 12 ohm 8
/\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\/\
/\/\/\/\/\
a b Rs1 4
a. Hambatan rangkaian ( Rab ) .
Rs1 = 12 ohm
Perhatikan rangkaian di atas hambatan 8
/\/\/\/\/\
0hm dan hambatan 4 0hm seri, maka
Rs1 = R 8 + R 4
= 8 + 4
= 12 ohm
Jawab . Rp 1 Rs2
/\/\/\
\/\/\/ \/\/\/\/
Rp1 = 5 ohm, /\/\/\/\
A B
Hambatan Rp1 seri dengan hambatan 7 /\/\/\/\ /\/\/\/\
0hm hambatan penggantinya sebesar Rs2
Rs2 = R7 + Rp1 Rs1
= 7 + 5 Besar hambatan Rs1 yaitu:
= 12 0hm Rs1 = R + R
= 2R
Rangkaian akhir Rp2 paralel dengan Rs1
Besar hambatan Rp1 yaitu ;
Rs2 = 12
/\/\/\/\/\
a b
Rp1 = ½ R
/\/\/\/\/\
Hambatan Rs2 yaitu hambatan pengganti dari
Rs1 = 12
rangkaian seri pada jalur atas. Sedangkan
hambatan di jalur atas terdiri dari Rp 1 dan dua
buah hambatan berharga R, maka Rs2
besarnya yaitu :
Rs2 = R + Rp1 + R
= R + ½R + R
Rab = = 2,5 R
Rangkaian A – B terdiri dari hambatan total di
Rab = 6 ohm
jalur atas ( Rs 2 ) dan hambatan total di jalur
bawah ( Rs1 ). Kedua hambatan pengganti itu
b. Kuat arus rangkaian
dalam keadaan paralel, maka besar hambatan
Vab = i Rab
pengganti rangkaian A – B adalah:
30 = i 6
i =
=5 A
=
R AB =
= 1,1 R
Contoh 17 .
Contoh 18 .
Cari potensial listrik pada hambatan 4 Ujung galvanometer (C) digeser ke kiri dan ke
V4 = i R kanan, sehingga pada suatu saat G menunjukan
= 2.4 harga nol. Ketika G menunjuk harga nol, maka
= 8 Volt . saat itu berlaku perkalian silang karena arus
pada galvanometer nol. Maka berlaku:
potensial listrik padahambatan 4 sama
dengan potensial listrik pada lampu,maka saat
itu berlaku .
Keterangan
PL =
= Panjang AC ……m atau cm
= Panjang CB…….m atau cm
25 =
Contoh 19
RL = Perhatikan gambar jembatan Wheatstone,
kawat AB sepanjang 1 m, hambatan R = 300
RL = 2,56 ohm. Pada saat = 60 cm ternyata galvanometer
menunjukan harga nol, tentukan besar
hambatan Rx itu .
Diketahui.
= 1 m = 100 cm R = 300
= 60 cm RX = ?
Jawab.
= +
100 = 60 +
= 40 cm
Rx . 60 = 300 . ( 100 – 60 )
Rx = 5 . 40
Rx = 200
G. Jembatan Wheatstone.
a b
\/\/\/\/ \/\/\/
R2 R4
Contoh 20.
Perhatikan rangkaian hambatan di bawah,
tentukan hambatan pengganti rangkaian dan b. Kuat arus rangkaian
kuat rangkain.
R1 = 5 R3 = 5
\/\/\/\/\/ \/\/\/\/\/
a R5 = 20 b
/\/\/\ /\/\/\
R2 = 10 R4 = 10
20 V i Contoh 21
a R5 5 b
/\/\/\/\/ /\/\/\/\
R2 = 2 R4 = 4 Jawab soal di atas :
R1 = 3 4,5
\/\/\/\/ \/\/\/\/
Rz Ry = 1
a \/\/\/ R5 5 b
Rx Ry Untuk hambatan Ry
/\/\/\/\ /\/\/\/\
R3 = 2 4
Rangkaian akhir.
/\/\/\/\/\ /\/\/\/\
Rz 4,5
Rz = 1,5
a /\/\/\/\/\ b
Rx Ry 4
\/\/\/\/ \/\/\/\/ Rangkaian baru hambatan
Hambatan Rx, Ry dan Rz kedudukannya boleh /\/\/\/\/\ /\/\/\/\
tertukar dan harganya dapat dicari seperti Rz 4,5
dengan cara di bawah. a /\/\/\/\/\ b
Karena segitiga hambatan dibuat pada lingkaran Rx Ry 4
R1, R3, dan R5 maka . \/\/\/\/ \/\/\/\/
a. Hambatan Rx = ? Rs1
Hambatan Rx berada diantara R1 dan R3 , /\/\/\/\/\ /\/\/\/\
maka nilai dari Rx yaitu : 1,5 4,5
a /\/\/\/\ b
0,6 1 4
\/\/\/\/ \/\/\/\/
b. Hambatan Ry = ?
Rs2
Hambatan RZ dan hambatan 4,5 dalam
Hambatan Ry berada diantara R 3 dan R5 ,
maka nialai dari Ry yaitu : keadaan seri dimana penggantinya Rs1,
besarnya yaitu :
Rs1 = 1,5 + 4,5
= 6
c. Hambatan Rz = ?
A /\/\/\/\/\ /\/\/\/\/\ B
Beda potensial antara B dan C ( VBC )
Rx = 0,6 Rp = VBC = i RBC
= 2 . 3
= 6 volt .
Hambatan pengganti a – b .
Rab = Rx + Rp
G. Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
rangkaian listrik tertutup (loop). Salah satu ciri
dari rangkaian tertutup biasanya terdiri beberapa
baterai dengan ggl (tegangan) baterai berbeda.
Perhatikan contoh rangkaian tertutup (loop) di
bawah.
R1 r1
/\/\/\/\/\
E1
E2 r2 R3
r3
\/\/\/\/\
R4 E3
Walaupun baterainya lebih dari satu dengan
kutub yang berlawanan, maka tetap saja
kemungkinan pada rangkaian itu akan mengalir
arus listrik. Karena rangkaian itu tidak ada
ujungnya maka disebut juga rangkaian tertutup.
3V 4
- + E = –
2. Jika saat menelusuri rangkaian menemukan
3 2V
kutub positif, maka ggl baterai dianggap /\/\/\/\/\
positif ( E = + )
Arah putaran dimisalkan berlawanan dengan
arah putaran jarum jam.
2 4V
E = + /\/\/\/\/\
Contoh 23. 3V 4
Tentukan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian di bawah. 3 2V
/\/\/\/\/\
3 1
/\/\/\/\/
12 V Gunakan persamaan Kirchoff II .
6V 1 4 E + iR = 0
(–3+2+4 ) +i(2+4+3)= 0
1
\/\/\/\/\
Karena hambatan dalam baterai ( r ) tidak ada
2 4V
maka hambatan dalam dianggap nol.
Jawab .
(–3+2+4 ) +i(2+4+3)= 0
Selanjutnya jika sudah faham dan mengerti
( 3-2 - 4 ) +i(2+4+3)= 0
untuk menentukan arah arus pada rangkaian
-3 + 9i = 0
tertutup cukup berdasarkan arah ggl baterai
9i = 3
yang paling besar. Untuk soal di atas ggl
baterai yang paling besar yaitu 12 v, maka arah i =
2 6V Vcd = E + iR
a /\/\/\/\/ d = ( 2) +(-i)(2+4)
= 2 + ( - 0,5 ) ( 6 )
4V 4 = 2 - 3
= –1 V
i 2 2V
c \/\/\/\/ Jadi lewat jalur mana saja hasilnya akan sama
E + iR = 0 sebesar 1 volt, hanya berbeda tandanya saja.
(–6–2 +4) + i ( 2+4+2) = 0
–4 + 8i = 0
8 i = 4 Contoh 27.
i = 0,5 A (arah arus sudah benar) Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan beda
potensial antara titik a dan b ( Vab ) jika kuat
Untuk menentukan beda potensial antara c dan arus pada rangkaian sebesar 5/6 A
d (Vcd) dapat memilih salah satu jalur. Dapat 3 1
melewati jalur atas atau melewati jalur bawah. \/\/\/\/\/
Paling penting usahakan melewati jalur yang 12 V
paling pendek dengan tujuan supaya tidak 6V 1 4
menemukan ggl baterai dan hambatan terlalu
banyak, 1
a \/\/\/\/\ b
Contoh kita ambil jalur atas 2 4 V i = 5/6 A
Jalur atas
Jawab
2 6V Vab = E + i R
/\/\/\/\/\ d = ( – 4 ) + ( - 5/6 ) ( 2 + 1 )
= - 4 – 5/6 ( 3 )
4V = - 4 - 2,5
= - 6,5 volt.
i ( Titik a lebih negatif dari titik b )
c
Jika lewat jalur atas, maka gerakan kita searah Contoh 28.
dengan arus listrik. Arus listrik bernilai positif Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan kuat
(I = +) arus tiap cabangnya.
2Ω A 2V
Vcd = E + iR \/\/\/\/\ I
= (4 – 6) +(+i)(2)
6V
= – 2 + ( 0,5 ) 2
6
= –2 + 1
i1 i2
= -1 V 4Ω i3 2Ω
\/\/\/\/\/ B \/\/\/\/\/
Jika melewati jalur bawah, berarti kita
berjalan melawan arus, maka arus listrik Jawab
dianggap negatif ( – i ) Rangkaian di atas jika dipisahkan akan menjadi
d tiga (3) loop, perhatikan cara penyelesaian
soal ini:
4
i 2 2V
19 Rangkaian Arus Searah
Loop 1 loop 2 Loop 2
Arah putaran pada loop 2 berlawanan dengan
2Ω 2V putaran jarum jam, dan kuat arus pada loop
/\/\/\/\ A A dua ( 2 ) kita sebut i2 .
E + iR = 0
6V
– 2 + i2 ( 2 + 6 ) + 6 i 1 = 0
loop 1 6 6 loop 2
– 2 + 6 i 1 + 8 i2 = 0
i1 i2
4Ω 2Ω 6 i1 + 8 i 2 = 2
\/\/\/\/\ B B \/\/\/\/\ 3 i1 + 4 i2 = 1 ………..2
Jika kita perhatikan, hambatan 6 Ω termasuk Karena gerakan putaran di jalur tengah
pada loop 1 dan loop 2. searah, maka i1 dan i2 di jalur tengah dianggap
searah. Resultan arus di jalur tengah
Loop 3. memenuhi persamaan:
Loop ini ada di jalur luar, maka rangkaian
tengah tidak termasuk, maka rangkaiannya i 3 = i1+ i 2
adalah:
2Ω A Cari nilai dari i1 dan i2 dengan mengeliminasi
\/\/\/\/ kedua persamaan di atas.
2V
6V i3 2 i1 + i 2 = 1 4
loop 3 3 i1 + 4 i 2 = 1 1
4Ω 2Ω 8 i1 + 4 i 2 = 4
\/\/\/\/\/ B \/\/\/\/\/
3 i1 + 4 i 2 = 1 –
Perhitungan :
5i 1 = 3
Saat menghitung kuat arus rangkaian, usahakan
arah putaran pada loop satu ( 1 ) dan loop dua i 1 =
( 2 ) berlawanan arah supaya pada rangkaian
tengah ( jalur tengah ) gerakannya searah ( = 0,6 A ( arah i1 sudah benar )
arahnya bisa ke atas atau ke bawah ).
2Ω A 2V Mencari i2.
\/\/\/\/\ I Masukan harga i1 ke dalam salah satu
persamaan di atas, misalnya ke dalam
6V persamaan 1.
6 2 i1 + i 2 = 1
i1 i2 2. 0,6 + i2 = 1
4Ω i3 2Ω 1,2 + i2 = 1
\/\/\/\/\/ B \/\/\/\/\/
i 2 = 1 – 1,2
= – 0,2 A
Loop 1.
(– = Arah arus salah seharusnya arus mengalir
Arah putaran pada loop 1 searah dengan
searah putaran jarum jam)
putaran jarum jam, dan kuat arus pada loop
satu ( 1 ) kita sebut i1.
Arus pada jalur tengah i3
E + iR = 0
i 3 = i1 + i 2
( – 6 ) + i1 ( 4 + 2 + 6 ) + i 2 ( 6 ) = 0
Pada saat mencari nilai i3 tanda minus pada
– 6 + 12 i1 + 6 i2 = 0
arus i2 dan i1 tetap dibawa .
12 i1 + 6 i2 = 6
i 3 = i1 + i 2
2 i1 + i2 = 1 ……..1
= 0,6 + ( - 0,2 )
= 0,6 – 0,2
Contoh 29
Rt1 Rt2 Rt3 Lihat rangkaian, tentukan kuat arus tiap jalur
atau tiap cabangnya.
B A
3V 2V
I3 6Ω I2
3 I6 2
/\/\/\/\ B /\/\/\/\
Jawab.
Cari besar hambatan A – B
Vab =
Cari arus yang melewati hambatan 3 Ω (i3)
= ( Arus listrik pada jalur kiri )
Cara langsung tanpa mencari tegangan antara
= 2,4 volt. titik A dan B, gunakan persamaan di bawah.
Kuat arus di jalur tengah ( i3 ) Cari arus yang melewati hambatan 2 Ω (i2)
Vab = E + i R (Arus listrik pada jalur kanan)
2,4 = 0 + i3 ( 6 )
2,4 = 6 i3
i3 = 0,4 A
Arus pada jalur tengah mengalir ke bawah
= 1,5 Ω
( ggl di jalur tengah tidak
ada) Cari tegangan c-d
6 i6 = – 2
i6 = –
Contoh 30.
Perhatikan rangkaian di bawah. Tentukan
tegangan antara titik c dan d dan daya pada
Ingat di jalur tengah dan jalur kanan tidak
hambatan 2 Ω ( i2 )
ada ggl baterai , maka berlaku :
c
/\/\/\ /\/\/\ a
3Ω 1Ω
p
6V 6 3Ω 0 + 6 i = 1,5
d /\/\/\/\ b 6 i = 1,5 . 2
2Ω 6i = 3
Jawab i = 0,5 A
Cari hambatan pada jalur cd,
c Maka daya pada hambatan 2 Ω
/\/\/\ /\/\/\ a P2 = i 2 R
3Ω 1Ω = ( ½ )2 . 2
p = ¼ 2
6V 6 3Ω P2 = ½ watt
d /\/\/\/\ b
Cara lain mencari daya pada hambatan 2 Ω
2Ω
Hambatan di jalur kiri ( Rt1 ) Karena baterai pada rangkaian hanya ada satu
Rt1 = 3 Ω maka arus di jalur kanan dapat dicari dengan
cara atau langkah seperti di bawah .
Hambatan di jalur tengah ( Rt2 )
Rt2 = 6 Ω Hambatan pada jalur c a b d ,
Maka besar hambatan pengganti rangkaian
Hambatan di jalur kanan ( Rt3 ) Rs1 = 1 + 3 + 2
Rt3 = 1 + 2 + 3 = 6 Ω.
= 6 Ω
Contoh 31 2Ω 3V
Perhatikan rangkaian di bawah, tentukan kuat /\/\/\/\/
arus tiap cabangnya.
A 4V 4Ω
6V 4V
i1 i3 i2
2Ω 6Ω 6V
4Ω a b \/\/\/\/
\/\/\/\ B
Jawab. Jawab.
Karena di jalur kanan tidak ada hambatan, maka Karena rangkaian di atas terbuka, maka kuat
soal ini harus diselesaikan dengan cara biasa arus yang mengalir pada rangkaian nol. Maka
saja. besar beda potensial ujung a-b.
Vab = E + i R
Loop 1 (jalur kiri) = ( E 4 + E3 + E6 ) + i ( 2 + 4 + 6 )
E + iR = 0 = (-4+3+6)+0(2+4+6)
2V 4Ω =( ) + (-4) + + (-2)
a b h
2V
= + - 6
8V 6Ω
f \/\/\/\/\/ e =
Jawab. = 5 - 6
2Ω 4V Vab = - 1 volt. (hasilnya sama)
g /\/\/\/\ c d (Jika ditanyakan Vba maka besarnya 1 volt)
2V 4Ω
a b h Contoh 34
2V
Perhatikan gambar, tentukan beda potensial
8V 6Ω titik a dan b
f \/\/\/\/\/ e
i1 i2
Karena rangkaian tengah terputus, maka arus a /\/\/\/\/\ c /\/\/\/\/\ b
pada jalur tengah sama dengan nol. Jadi arus 4 2
listrik hanya mengalir di rangkaian luar saja.
i1
8V 4 2V i2
Besar kuat arus yang mengalir di jalur luar atau
d
pada rangkaian defg dapat dicari dengan
Jawab.
menggunakan persamaan hukum II Kirchoff.
Mencari hambatan rangkaian cd ( Rcd )
E + iR= 0
(–8–4+2)+i(6+2+4) =0
– 10 + 12 i = 0
12 i = 10
i= A
Rcd =
Jika melalui jalur atas ( jalur agcdhb ) maka 8 + 4 i1 = 3 ( tegangan Vcd = 3 volt )
arah gerakan putaran searah dengan arus 4 i1 = 3 – 8
listrik di jalur itu , dan berlaku : 4 i1 = - 5
Vab = Vag + Vgc + Vcd + Vdh + Vhb
i1 = - A
Vab = 0 + Vgc + Vcd + Vdh + Vhb
2 + 2 i2 = Vcd
2 + 2 i2 = 3
2 i2 = 3 - 2
Mencari arus pada jalur ad
2 i2 = 1
i2 = ½ A
Arus pada loop 2 mengalir searah dengan
putaran jarum jam.
= (4 ) + ½ . 2
beda potensial de
= 5+1
= 6 volt
e
Jawab
Hambatan total pada tiap jalur
Jalur kiri Rt1 = 2 + 1 = 3 ohm
Jalur tengah Rt 2 = 3 ohm
Jalur kanan Rt 3 = 2 + 1 = 3 ohm. A
6 + i1 (2+ 1 ) =
Jawab .
Perhatikan rangkaian di atas. Rangkaian
6 + i1 ( 2+ 1 ) = terdiri dari empat jalur maka penyelesaian
soal akan lebih rumit lagi, maka gunakan
6 + 3 i1 = ( beda potensial cb ) persamaan cepat agar lebih mudah.
3 i1 = - 6
= volt .
1. Amperemeter ( A ) .
- 6 + 4 i1 = ( + + + )
Amperemeter ini memiliki hambatan dalam
besarnya kita namakan RA. Daya ukur sebuah
- 6 + 4 i1 = ( + + ) amperemeter pada saat digunakan tentu ada
batasnya. Pada awalnya amperemeter hanya dapat
- 6 + 4 i1 = ( ) mengukur kuat arus sebesar i1. Untuk
memperbesar daya ukur amperemeter menjadi i 2,
- 6 + 4 i1 = ( ) pada alat ukur tersebut harus dipasang suatu
hambatan. Hambatan tersebut diberinama
hambatan Shunt (Rsh) dan hambatan Shunt ini
- 6 + 4 i1 = ( beda potensial titik dc )
dirangkai secara paralel dengan hambatan
amperemeter (RA) perhatikan rangkaian di bawah.
4 i1 = + 6
Sebelum dipasang hambatan Shunt.
4 i1 = i1 = A
RA
/\/\/\/\
Kuat arus pada jalur bc ( i 3 )
i1
Setelah dipasang hambatan Shunt ( Rsh )
RA
Pada jalur ini tidak ada baterai, maka berlaku /\/\/\/\
Rsh i2
/\/\/\/\
0 + i 3 .4 =
4 i3 =
Contoh 38. RV Rm
Sebuah ampere meter hambatan dalamnya 200 /\/\/\/\ /\/\/\/\
ohm dapat mengukur kuat arus maksimum 40
mA. Tentukan hambatan Shunt yang harus V2
dipasang agar pengukuran maksimumnya
sebesar 2 A. Besar daya ukur voltmeter ( n )
Diketahui.
n =
RA = 200 Ω
i1 = 40 mA ( mili ampere ) Besra hambatan multiflier ( Rm ) .
= 40 10 – 3
= 0,04 A Rm = RV ( n - 1 )
i2 = 2 A
Jawab. Rm = RV ( - 1)
Cari terlebih dahulu daya ukurnya ( n )
n =
Contoh 39.
Hambatan dalam voltmeter 250 ohm dapat
=
mengukur tegangan maksimum 8 volt.
= 50 Tentukan hambatan maju yang harus dipasang
agar volt meter itu mampu mengukur tegangan
Cari besar hambatan shunt dengan persamaan 40 volt,
di bawah . Diketahui .
RV = 250 ohm
Rsh = V2 = 40 V
V1 = 8 V
=
= 4,08 ohm .
r =
3. Rangkaian gabungan t
m baris
A B
n buah baterai
4Ω 2Ω
/\/\/\/\ b /\/\/\/\
8V 2Ω l0 μF
2Ω
\/\/\/\/\/
41. Lihat gambar, tentukan beda potensial antara
titik C dan D.
2Ω 2V
/\/\/\/\
4V 4Ω
6Ω 6V
C D /\/\/\
2V 4Ω
A B 2V
8V 6Ω
\/\/\/\/\/
43. Lihat gambar, tentukan beda potensial antara
titik A dan B.
6V
2Ω
4Ω
2Ω 2V
A /\/\/\/\/ B
44. Hambatan dalam ampere meter l00 Ω dan
daya ukur maksimum 0,5 A, tentukan hambatan
shunt yang harus dipasang agar daya ukurnya
menjadi 2 A.
45. Hambatan dalam volt meter diketahui 200 Ω
dan daya ukur saat itu hanya 3 V, tentukan
besar hambatan maju yang harus dipasang agar
dapat mengukur tegangan 30 V.
Alonso, Marcelo & Edward J Finn. 1990. Dasar-dasar Fisika Universitas. Jakarta: PT Penerbit
Erlangga
Halvern, Alvin. 1988. 3000 Solved Problems In Physics. New York: McGraw-Hill Book Company.
Halliday, David & Robert Resnick. 1987. Fisika. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.
Mangunwinyoto, Widagdo. 1978. Soal-soal Fisika dan Pertanyaan Teori. Jakarta: PT Penerbit
Erlangga.
Sears, Francis Weston & Mark W Zemansky. 1991. Fisika Untuk Universitas. Jakarta: PT Binacipta
Schaum, Daniel. 1961. Theory and Problems. New York: McGraw-Hill Book Company.
Sudarjana. Dkk. 1980. Energi Gelombang dan Medan. Jakarta: PT Enka Parahiyangan.
Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sain dan Teknik. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.
Zaelani, Ahmad. Dkk. 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan PemantapanFisika. Bandung: PT Penerbit
Yrama Widya.