Professional Documents
Culture Documents
Hak untuk
Hak untuk Hak untuk
menjalankan
mendapatkan menerima
kehidupan
perlindungan bantuan
secara
dan keamanan kemanusiaan
bermartabat
Prinsip-Prinsip Kerja Kemanusiaan
1. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan mereka.
Kriteria kualitas: Respons kemanusiaan harus sesuai dan relevan.
3. Komunitas dan warga terdampak krisis bebas dari dampak negatif dan akan
menjadi lebih siap, lebih tangguh dan kurang berisiko setelah menerima aksi
kemanusiaan.
Kriteria kualitas: Respons kemanusiaan harus mendorong peningkatan kapasitas lokal dan tidak
menimbulkan akibat buruk.
Sembilan Komitmen dalam CHS
Kriteria 8
Kriteria mana saja Akuntabel kepada
yang membahas Staf
masalah
akuntabilitas? Kriteria 9
Semuanya Akuntabel kepada Donor
https://forms.gle/m5a7KqmeJnsqmCGu9
http://bit.ly/KajianMandiriCHS
1. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima
bantuan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus sesuai dan relevan.
• Indikator Kinerja
• Komunitas dan orang-orang yang terkena dampak krisis menganggap bahwa respons tersebut
memperhitungkan kebutuhan, budaya, dan preferensi khusus mereka.
• Bantuan dan perlindungan yang diberikan sesuai dengan risiko, kerentanan dan kebutuhan
yang dinilai.
• Tanggapan mempertimbangkan kapasitas, keterampilan dan pengetahuan orang yang
membutuhkan bantuan dan perlindungan.
1. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima
bantuan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Aksi Kunci
• 1.1 Melakukan analisis konteks dan pemangku kepentingan secara sistematis, objektif dan terus-menerus.
• 1.2 Merancang dan melaksanakan program-program yang sesuai berdasarkan kajian imparsial atas
kebutuhan-kebutuhan6 dan risiko-risiko, serta pemahaman akan kerentanan dan kemampuan-kemampuan
beragam dari berbagai kelompok yang berbeda.
• 1.3 Menyesuaikan program sesuai perubahan kebutuhan, kemampuan dan konteks.
Tanggungjawab Organisasi
• 1.4 Kebijakan-kebijakan yang berkomitmen untuk memberikan bantuan imparsial berdasarkan kebutuhan
dan kemampuan komunitas dan warga terdampak krisis.
• 1.5 Kebijakan menetapkan komitmen untuk memperhitungkan keragaman komunitas, termasuk warga yang
kurang beruntung atau terpinggirkan, dan mengumpulkan data terpilah.
• 1.6 Ada proses untuk memastikan analisis terus-menerus yang sesuai atas konteks
1. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima
bantuan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Catatan Panduan
• Penilaian dan analisis adalah sebuah proses, bukan peristiwa tunggal. à Kapasitas dan
kebutuhan orang dan komunitas yang terkena dampak tidak boleh diasumsikan tetapi
diidentifikasi melalui penilaian yang melibatkan mereka dalam diskusi berkelanjutan untuk
menemukan tanggapan yang sesuai.
• Penilaian yang tidak memihak à Bertindak tidak memihak tidak berarti memperlakukan
semua orang dengan sama. Memberikan bantuan berbasis hak membutuhkan pemahaman
tentang perbedaan kapasitas, kebutuhan dan kerentanan.
• Kerentanan à Faktor sosial dan kontekstual juga berkontribusi pada kerentanan orang. Ini
termasuk diskriminasi dan marginalisasi, isolasi sosial, degradasi lingkungan, variabilitas iklim,
kemiskinan, kurangnya kepemilikan lahan, tata kelola yang buruk, etnis, kelas, kasta dan afiliasi
agama atau politik.
1. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima
bantuan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Indikator Kinerja
• Masyarakat dan masyarakat terdampak krisis, termasuk kelompok yang paling rentan,
menganggap bahwa waktu bantuan dan perlindungan yang mereka terima sudah memadai.
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis menganggap bahwa respons tersebut
memenuhi kebutuhan mereka.
• Laporan pemantauan dan evaluasi menunjukkan bahwa respon kemanusiaan memenuhi
tujuannya dalam hal waktu, kualitas dan kuantitas
2. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai
akses terhadap bantuan kemanusiaan yang mereka
perlukan pada waktu yang tepat.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus efektif dan tepat
waktu.
Aksi Kunci
• 2.1 Merancang program yang menangani hambatan-hambatan sehingga aksi-aksi yang
diusulkan realistis dan aman untuk komunitas.
• 2.2 Menyampaikan bantuan kemanusiaan tepat waktu, membuat keputusan dan
bertindak tanpa terlambat.
• 2.3 Merujuk kebutuhan yang tidak terpenuhi kepada organisasi lain yang memiliki
keahlian dan mandat teknis yang sesuai, atau mengadvokasi perlunya menangani
kebutuhan-kebutuhan itu.
• 2.4 Menggunakan standar dan praktik baik teknis yang sesuai pada seluruh sektor
kemanusiaan untuk merencanakan dan mengkaji program.
• 2.5 Memantau kegiatan, keluaran (output) dan hasil (outcome) dari respons
kemanusiaan untuk menyesuaikan program dan menangani kinerja yang buruk.
2. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai
akses terhadap bantuan kemanusiaan yang mereka
perlukan pada waktu yang tepat.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus efektif dan tepat
waktu.
Tanggungjawab Organisasi
• 2.6 Komitmen program sejalan dengan kemampuan organisasi.
• 2.7 Komitmen kebijakan memastikan:
a. Pemantauan terus-menerus dan evaluasi yang sistematis, objektif atas kegiatan dan akibat-akibatnya;
b. Bukti dari pemantauan dan evaluasi digunakan untuk menyesuaikan dan memperbaiki program; dan
c. Pengambilan keputusan pada waktu yang tepat dengan mengalokasikan sumber-sumber yang sesuai.
2. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai
akses terhadap bantuan kemanusiaan yang mereka
perlukan pada waktu yang tepat.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus efektif dan tepat
waktu.
Catatan Panduan
• Mengatasi kendala dan pemrograman yang realistis à Jika organisasi tidak dapat mengakses populasi atau
memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi, ia memiliki tanggung jawab untuk merujuk kebutuhan ini ke aktor yang
sesuai (termasuk pemerintah, aktor non-pemerintah).
• Kegiatan pemantauan, keluaran dan hasil à Dokumentasikan setiap perubahan program yang dihasilkan dari
pemantauan dan tetapkan sistem pemantauan yang melibatkan dan bergantung pada orang-orang yang terkena
dampak dan pemangku kepentingan utama. Gunakan indikator pemantauan luas respons yang umum jika tersedia.
• Pengambilan keputusan organisasi à Baik tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dalam organisasi
harus didefinisikan dan dipahami dengan jelas, termasuk siapa yang bertanggung jawab, siapa yang akan diajak
berkonsultasi dan informasi apa yang diperlukan untuk menginformasikan pengambilan keputusan.
• Kebijakan, proses, dan sistem organisasi à Organisasi harus mendokumentasikan bagaimana tindakan
kemanusiaan meningkatkan hasil, menggunakan pemantauan dan evaluasi yang sistematis dan ketat. Tunjukkan
bagaimana data dari pemantauan dan evaluasi digunakan untuk menyesuaikan program, kebijakan dan strategi,
memperkuat kesiapsiagaan dan meningkatkan kinerja pada waktu yang tepat.
3. Komunitas dan warga terdampak krisis bebas dari dampak
negatif dan akan menjadi lebih siap, lebih tangguh dan
kurang berisiko setelah menerima aksi kemanusiaan.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus mendorong peningkatan
kapasitas lokal dan tidak menimbulkan akibat buruk.
Indikator kinerja
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis menganggap diri mereka lebih mampu
menghadapi guncangan dan tekanan di masa depan, sebagai akibat dari aksi kemanusiaan.
• Otoritas, pemimpin dan organisasi lokal dengan tanggung jawab untuk menanggapi krisis
menganggap bahwa kapasitas mereka telah ditingkatkan.
• Komunitas dan orang-orang yang terkena dampak krisis, termasuk individu yang rentan dan
terpinggirkan, tidak mengidentifikasi dampak negatif dari aksi kemanusiaan.
3. Komunitas dan warga terdampak krisis bebas dari dampak
negatif dan akan menjadi lebih siap, lebih tangguh dan
kurang berisiko setelah menerima aksi kemanusiaan.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus mendorong peningkatan
kapasitas lokal dan tidak menimbulkan akibat buruk.
Aksi Kunci
• 3.1 Memastikan program dikembangkan berdasarkan kapasitas lokal dan bekerja untuk
meningkatkan ketangguhan komunitas dan warga terdampak krisis.
• 3.2 Menggunakan setiap hasil kajian ancaman dan risiko serta rencana kesiapsiagaan komunitas
untuk memandu kegiatan.
• 3.3 Mendorong pengembangan kepemimpinan dan organisasi setempat dalam kapasitas mereka
sebagai pihak pertama yang akan merespons krisis di masa mendatang, mengambil langkah untuk
memastikan agar kelompok-kelompok terpinggirkan dan kurang beruntung terwakili secara
memadai.
• 3.4 Merencanakan strategi peralihan atau penghentian pada tahap awal program kemanusiaan
yang memastikan adanya dampak jangka panjang yang positif dan mengurangi risiko
ketergantungan.
3. Komunitas dan warga terdampak krisis bebas dari dampak
negatif dan akan menjadi lebih siap, lebih tangguh dan
kurang berisiko setelah menerima aksi kemanusiaan.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus mendorong peningkatan
kapasitas lokal dan tidak menimbulkan akibat buruk.
Tanggungjawab Organisasi
• 3.7 Kebijakan, strategi dan panduan dirancang untuk:
a. Mencegah akibat buruk program, contohnya, eksploitasi, penyalahgunaan atau diskriminasi oleh staf
terhadap komunitas dan warga terdampak krisis; dan
b. Menguatkan kapasitas lokal.
• 3.8 Ada sistem untuk mengamankan setiap informasi pribadi yang dikumpulkan dari komunitas
dan warga terdampak krisis yang dapat mengancam kehidupan mereka.
3. Komunitas dan warga terdampak krisis bebas dari dampak
negatif dan akan menjadi lebih siap, lebih tangguh dan
kurang berisiko setelah menerima aksi kemanusiaan.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus mendorong peningkatan
kapasitas lokal dan tidak menimbulkan akibat buruk.
Catatan Panduan
• Eksploitasi dan pelecehan seksual oleh stafà Semua staf berbagi tanggung jawab untuk mencegah
eksploitasi dan pelecehan. Anggota staf memiliki tanggung jawab untuk melaporkan pelecehan yang mereka
curigai atau saksikan, baik di dalam organisasi mereka sendiri atau di luar. Perhatikan bahwa anak-anak
(khususnya perempuan) seringkali sangat rentan, dan kebijakan harus secara eksplisit melindungi anak-anak
dari eksploitasi dan pelecehan.
• Masalah lingkunganà Respons kemanusiaan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Kerusakan
lingkungan dapat memperbesar krisis atau tingkat kerentanan dan mengurangi ketahanan masyarakat
terhadap guncangan.
3. Komunitas dan warga terdampak krisis bebas dari dampak
negatif dan akan menjadi lebih siap, lebih tangguh dan
kurang berisiko setelah menerima aksi kemanusiaan.
Kriteria Kualitas: Respons kemanusiaan harus mendorong peningkatan
kapasitas lokal dan tidak menimbulkan akibat buruk.
Catatan Panduan
• Kebijakan organisasi untuk mencegah efek negatif dan memperkuat kapasitas local à Organisasi didorong
untuk memiliki kebijakan dan sistem manajemen risiko yang terdokumentasi dengan jelas. Organisasi non-
pemerintah (LSM) yang gagal menangani perilaku tidak etis atau korupsi secara sistematis melalui kebijakan
dan prosedur anti-penyuapan mereka sendiri dan melalui aksi kolektif dengan LSM lain meningkatkan risiko
korupsi bagi aktor lain.
• Menjaga informasi pribadià Semua informasi pribadi yang dikumpulkan dari individu dan komunitas harus
diperlakukan sebagai rahasia. Hal ini terutama terjadi dalam penanganan data terkait perlindungan,
pelanggaran yang dilaporkan, pengaduan pelecehan atau eksploitasi, dan kekerasan berbasis gender. Sistem
yang memastikan kerahasiaan sangat penting untuk mencegah bahaya lebih lanjut.
4. Komunitas dan warga terdampak krisis mengetahui hak-hak mereka
yang dijamin oleh hukum, mempunyai akses terhadap informasi dan
terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada
diri mereka.
Indikator kinerja
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis sadar akan hak dan hak mereka.
• Komunitas dan orang-orang yang terkena dampak krisis menganggap bahwa mereka memiliki
akses yang tepat waktu ke informasi yang jelas dan relevan, termasuk tentang isu-isu yang dapat
menempatkan mereka pada risiko lebih lanjut.
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis merasa puas dengan kesempatan yang mereka
miliki untuk mempengaruhi respons.
• Semua staf dilatih dan diberikan panduan tentang hak-hak penduduk yang terkena dampak.
4. Komunitas dan warga terdampak krisis mengetahui hak-hak mereka
yang dijamin oleh hukum, mempunyai akses terhadap informasi dan
terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada
diri mereka.
Aksi Kunci
• 4.1 Memberi informasi kepada komunitas dan warga terdampak krisis mengenai organisasi,
prinsip yang dipatuhi, perilaku staf yang diharapkan, program yang dilaksanakan dan cara
penyampaian program.
• 4.2 Berkomunikasi dalam bahasa, format dan media yang mudah dipahami, penuh penghargaan,
cocok budaya untuk beragam anggota komunitas, khususnya kelompok yang rentan dan
terpinggirkan.
• 4.3 Memastikan perwakilan yang inklusif, melibatkan komunitas dan warga terdampak krisis pada
setiap tahap pekerjaan.
• 4.4 Mendorong dan memfasilitasi komunitas dan warga terdampak krisis untuk memberikan
masukan mengenai tingkat kepuasan mereka terkait kualitas dan efektivitas bantuan yang
diterima, dengan secara khusus memperhatikan jenis kelamin, usia dan keragaman pemberi
umpan balik.
4. Komunitas dan warga terdampak krisis mengetahui hak-hak mereka
yang dijamin oleh hukum, mempunyai akses terhadap informasi dan
terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada
diri mereka.
Tanggungjawab Organisasi
• 4.5 Ada kebijakan untuk berbagi informasi dan mendorong budaya komunikasi yang terbuka.
• 4.6 Ada kebijakan untuk melibatkan komunitas dan warga terdampak krisis, yang mencerminkan
prioritas dan risiko yang teridentifikasi pada setiap tahap pekerjaan.
• 4.7 Komunikasi eksternal, termasuk yang digunakan untuk penggalangan dana bersifat akurat, etis
dan penuh penghargaan yang menggambarkan komunitas dan warga terdampak krisis sebagai
manusia yang bermartabat.
4. Komunitas dan warga terdampak krisis mengetahui hak-hak mereka
yang dijamin oleh hukum, mempunyai akses terhadap informasi dan
terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada
diri mereka.
Catatan Panduan
• Berbagi informasi dengan komunitasà Berbagi informasi yang akurat, tepat waktu, dapat
dimengerti dan dapat diakses memperkuat kepercayaan, memperdalam tingkat partisipasi dan
meningkatkan dampak proyek.
• Komunikasi yang efektif, aman, dapat diakses dan inklusifà Setiap kelompok memiliki
kebutuhan dan sumber komunikasi dan informasi yang berbeda. Mereka mungkin perlu waktu
untuk berbicara di antara mereka sendiri dalam lingkungan yang aman dan pribadi untuk
memproses informasi dan implikasinya.
• Persetujuan berdasarkan informasi (informed consent)à Sadarilah bahwa beberapa orang
mungkin menyatakan persetujuan tanpa sepenuhnya memahami implikasinya. Ini tidak ideal,
tetapi tingkat persetujuan dan partisipasi mungkin pada awalnya harus diasumsikan berdasarkan
kesediaan yang dinyatakan untuk mengambil bagian dalam kegiatan proyek, observasi,
pengetahuan, atau dokumen hukum atau lainnya (seperti perjanjian kontrak dengan masyarakat).
4. Komunitas dan warga terdampak krisis mengetahui hak-hak mereka
yang dijamin oleh hukum, mempunyai akses terhadap informasi dan
terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada
diri mereka.
Catatan Panduan
• Partisipasi dan keterlibatan: Berkonsultasi dengan orang-orang yang terkena dampak dan
lembaga lokal sejak awal untuk membangun pengetahuan yang ada dan mengembangkan
hubungan yang positif dan saling menghormati. Konsultasi awal bisa menjadi penggunaan waktu
yang lebih baik daripada memperbaiki keputusan yang tidak tepat nanti.
• Umpan balik: Umpan balik formal dapat dicari melalui penilaian khusus. Umpan balik informal
yang diterima selama interaksi sehari-hari juga harus digunakan untuk mengembangkan
kepercayaan dan meningkatkan program secara berkelanjutan.
• Mempromosikan budaya komunikasi terbuka: Organisasi harus menyatakan secara publik (di
situs web mereka atau dalam materi promosi yang dapat diakses oleh orang-orang yang terkena
dampak) kepentingan tertentu seperti identitas politik atau agama. Hal ini memungkinkan
pemangku kepentingan untuk lebih memahami sifat organisasi serta kemungkinan afiliasi dan
kebijakannya.
4. Komunitas dan warga terdampak krisis mengetahui hak-hak mereka
yang dijamin oleh hukum, mempunyai akses terhadap informasi dan
terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada
diri mereka.
Catatan Panduan
• Komitmen organisasi untuk berpartisipasi dan mendengarkan masyarakat: Kebijakan gender
dan keragaman dapat membantu mempromosikan nilai dan komitmen organisasi dan
memberikan contoh konkret dari perilaku yang diharapkan. Umpan balik dari orang yang terkena
dampak juga harus menginformasikan strategi dan pengembangan program.
• Membatasi informasi, kerahasiaan dan kerahasiaan: Tidak semua informasi dapat atau harus
dibagikan dengan semua pemangku kepentingan. Pertimbangkan bagaimana pengumpulan
informasi yang dapat mengidentifikasi kelompok (demografi) atau individu dapat menyebabkan
atau meningkatkan kerentanan orang atau menciptakan ancaman baru terhadap perlindungan
mereka.
• Pendekatan etis untuk komunikasi eksternal: Materi penggalangan dana dan foto yang diambil di
luar konteks seringkali dapat menyesatkan dan juga dapat meningkatkan risiko perlindungan.
Kebijakan dan pedoman yang berkaitan dengan komunikasi eksternal harus tersedia untuk semua
staf dan dapat membantu memastikan bahwa kesalahan tidak dibuat.
5. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses
terhadap mekanisme pengaduan yang aman dan
responsif.
Indikator Kinerja
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis, termasuk kelompok rentan dan terpinggirkan,
menyadari mekanisme pengaduan yang dibuat untuk mereka gunakan.
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis menganggap mekanisme tanggapan pengaduan
dapat diakses, efektif, rahasia dan aman.
• Keluhan diselidiki, diselesaikan dan hasilnya diumpankan kembali ke pelapor dalam jangka waktu
yang ditentukan.
5. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses
terhadap mekanisme pengaduan yang aman dan
responsif.
Aksi Kunci
• 5.1 Berkonsultasi dengan komunitas dan warga terdampak krisis dalam hal rancangan,
pelaksanaan dan pemantauan proses penanganan pengaduan.
• 5.2 Menyambut dan menerima pengaduan, serta mengkomunikasikan cara mengakses
mekanisme pengaduan dan cara penanganannya.
• 5.3 Mengelola pengaduan dengan tepat waktu, adil dan semestinya, dan dengan
memprioritaskan keselamatan pihak yang melakukan pengaduan serta mereka yang terdampak
pada semua tahap.
5. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses
terhadap mekanisme pengaduan yang aman dan
responsif.
Tanggungjawab Organisasi
• 5.4 Ada catatan proses penanganan pengaduan komunitas dan warga terdampak krisis yang
terdokumentasi. Proses dapat mencakup kegiatan terkait program, eksploitasi dan pelecehan
seksual, dan bentuk-bentuk penyalahgunaan kekuasaan lainnya.
• 5.5 Ada budaya organisasi yang menangani dengan serius semua pengaduan dan
menindaklanjutinya sesuai dengan kebijakan dan proses yang telah ditetapkan.
• 5.6 Komunitas dan warga terdampak krisis sepenuhnya menyadari perilaku pekerja kemanusiaan
yang diharapkan, termasuk komitmen organisasi dalam mencegah eksploitasi dan pelecehan
seksual.
• 5.7 Pengaduan yang tidak sesuai dengan lingkup organisasi dirujuk ke lembaga yang sesuai
dengan cara yang konsisten dengan praktik yang baik.
5. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses
terhadap mekanisme pengaduan yang aman dan
responsif.
Catatan Panduan
• Merancang mekanisme pengaduan: Dinamika sosial dan kekuasaan harus dinilai sebelum memutuskan
cara terbaik untuk berinteraksi dengan masyarakat. Pastikan mereka memiliki suara dalam desain dan
implementasi sistem pengaduan.
• Meningkatkan kesadaran tentang bagaimana membuat pengaduan: Waktu dan sumber daya akan
dibutuhkan untuk memastikan bahwa orang-orang yang terkena dampak mengetahui layanan, sikap
dan perilaku staf yang dapat mereka harapkan dari organisasi kemanusiaan. Mekanisme tersebut harus
dirancang sedemikian rupa sehingga orang-orang dapat diyakinkan bahwa mereka selalu dapat
mengajukan pengaduan secara rahasia dan tanpa takut akan pembalasan. Kelola ekspektasi, karena
masyarakat mungkin percaya bahwa proses pengaduan dapat menyelesaikan semua masalah mereka.
• Mengelola keluhan: Jelaskan dengan jelas kepada pelapor ketika keluhan berada di luar kendali dan
tanggung jawab organisasi. Jika memungkinkan dan sesuai dengan pengadu, rujuk pengaduan ke
organisasi yang sesuai. Hanya staf terlatih yang harus menyelidiki tuduhan eksploitasi dan pelecehan
seksual oleh pekerja kemanusiaan.
5. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses
terhadap mekanisme pengaduan yang aman dan
responsif.
Catatan Panduan
• Merancang mekanisme pengaduanà Dinamika sosial dan kekuasaan harus dinilai sebelum
memutuskan cara terbaik untuk berinteraksi dengan masyarakat. Pastikan mereka memiliki suara
dalam desain dan implementasi sistem pengaduan.
• Meningkatkan kesadaran tentang bagaimana membuat pengaduanà Waktu dan sumber daya akan
dibutuhkan untuk memastikan bahwa orang-orang yang terkena dampak mengetahui layanan, sikap
dan perilaku staf yang dapat mereka harapkan dari organisasi kemanusiaan. Mekanisme tersebut harus
dirancang sedemikian rupa sehingga orang-orang dapat diyakinkan bahwa mereka selalu dapat
mengajukan pengaduan secara rahasia dan tanpa takut akan pembalasan.
• Mengelola keluhanà Jelaskan dengan jelas kepada pelapor ketika keluhan berada di luar kendali dan
tanggung jawab organisasi. Jika memungkinkan dan sesuai dengan pengadu, rujuk pengaduan ke
organisasi yang sesuai. Hanya staf terlatih yang harus menyelidiki tuduhan eksploitasi dan pelecehan
seksual oleh pekerja kemanusiaan.
5. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses
terhadap mekanisme pengaduan yang aman dan
responsif.
Catatan Panduan
• Melindungi pengaduà Berhati-hatilah saat memutuskan siapa yang perlu mengetahui informasi apa
di dalam organisasi. Pelapor pelecehan seksual mungkin menghadapi stigma sosial dan bahaya nyata
dari pelaku dan keluarga mereka sendiri. Rancang mekanisme yang memastikan bahwa pengaduan
akan diperlakukan secara rahasia.
• Proses penanganan keluhanà Pastikan bahwa staf organisasi dan komunitas yang dilayaninya
memiliki kesempatan untuk melaporkan keluhan. Keluhan seperti itu dapat dilihat sebagai peluang
untuk memperbaiki organisasi dan pekerjaannya. Keluhan dapat menunjukkan dampak dan kesesuaian
intervensi, potensi risiko dan kerentanan, dan sejauh mana masyarakat puas dengan layanan yang
diberikan.
• Eksploitasi dan pelecehan seksual (SEA) dari orang-orang yang terkena dampak krisisà Sebuah
organisasi dan manajemen seniornya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme dan
prosedur pengaduan tersedia, dan aman, transparan, dapat diakses dan rahasia. Jika sesuai, organisasi
harus mempertimbangkan untuk memasukkan pernyataan khusus tentang bekerja sama dengan
investigasi kasus SEA dalam perjanjian kemitraan mereka.
5. Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses
terhadap mekanisme pengaduan yang aman dan
responsif.
Catatan Panduan
• Budaya organisasià Manajer dan staf senior harus mencontoh dan mempromosikan budaya
saling menghormati antara semua staf, mitra, relawan, dan orang-orang yang terkena dampak
krisis. Dukungan mereka untuk penerapan mekanisme pengaduan masyarakat sangat penting.
Organisasi yang bekerja dengan mitra harus menyetujui bagaimana mereka akan mengajukan dan
menangani keluhan (termasuk terhadap satu sama lain).
• Perilaku staf dan kode etikà Organisasi harus memiliki kode etik staf yang disahkan oleh
manajemen senior dan dipublikasikan. Kebijakan perlindungan anak harus berlaku untuk semua
staf dan mitra, dan induksi serta pelatihan harus diberikan sesuai standar perilaku yang
diharapkan. Staf harus mengetahui dan memahami konsekuensi dari pelanggaran kode etik.
6. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang terkoordinasi dan saling melengkapi.
Indikator Kinerja
• Organisasi meminimalkan kesenjangan dan tumpang tindih yang diidentifikasi oleh komunitas dan
mitra yang terkena dampak melalui tindakan terkoordinasi.
• Organisasi yang merespon- termasuk organisasi lokal - berbagi informasi yang relevan melalui
mekanisme koordinasi formal dan informal.
• Organisasi mengoordinasikan penilaian kebutuhan, pengiriman bantuan kemanusiaan dan
pemantauan pelaksanaan bantuan.
• Organisasi lokal melaporkan partisipasi dan perwakilan yang memadai dalam mekanisme
koordinasi.
6. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang terkoordinasi dan saling melengkapi.
Aksi Kunci
• 6.1 Menemukenali peran, tanggungjawab, kapasitas dan kepentingan berbagai pemangku
kepentingan.
• 6.2 Memastikan agar kerja kemanusiaan melengkapi upaya yang dilakukan oleh pemerintah di
tingkat nasional dan daerah serta organisasi kemanusiaan lainnya.
• 6.3 Berpartisipasi dalam lembaga koordinasi yang relevan dan bekerjasama dengan pihak lain
untuk mengurangi beban pada komunitas dan memaksimalkan cakupan dan pemberian layanan
kemanusiaan yang lebih luas.
• 6.4 Berbagi informasi penting kepada mitra, kelompok koordinasi dan para pelaku terkait lainnya
melalui saluran komunikasi yang tepat.
6. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang terkoordinasi dan saling melengkapi.
Tanggungjawab Organisasi
• 6.5 Kebijakan dan strategi termasuk komitmen yang jelas mengenai koordinasi dan kerjasama
dengan pihak lain, termasuk pemerintah nasional dan daerah, tanpa mengkompromikan prinsip-
prinsip kemanusiaan.
• 6.6 Kerja dengan mitra diatur melalui perjanjian yang jelas dan konsisten yang menghargai
mandat, kewajiban dan independensi setiap mitra, serta dengan tetap mengakui hambatan yang
dihadapi dan komitmen-komitmen mereka masing-masing.
6. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang terkoordinasi dan saling melengkapi.
Catatan Panduan
• Bekerja dengan sektor swasta: Sektor swasta dapat membawa efisiensi komersial,
keahlian dan sumber daya pelengkap untuk organisasi kemanusiaan. Memastikan bahwa
bisnis mitra telah berkomitmen pada hak asasi manusia dan tidak memiliki riwayat
melanggengkan ketidaksetaraan atau praktik diskriminatif. Kemitraan dengan sektor
swasta harus memastikan manfaat eksplisit bagi orang-orang yang terkena dampak krisis.
• Koordinasi sipil-militer: Organisasi kemanusiaan harus tetap jelas berbeda dari militer
untuk menghindari keterkaitan nyata atau yang dianggap dengan agenda politik atau
militer yang dapat membahayakan ketidakberpihakan, kemandirian, kredibilitas,
keamanan, dan akses badan-badan tersebut ke populasi yang terkena dampak. Militer
memiliki keahlian dan sumber daya khusus. Namun, setiap hubungan dengan militer
harus dilakukan dan dipimpin oleh badan-badan kemanusiaan dan sesuai dengan
pedoman yang disahkan.
6. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang terkoordinasi dan saling melengkapi.
Catatan Panduan
• Koordinasià Koordinasi lintas sektor dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara holistik
daripada dalam isolasi. Pemimpin koordinasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa
pertemuan dan berbagi informasi dikelola dengan baik, efisien, dan berorientasi pada hasil.
Partisipasi dalam mekanisme koordinasi sebelum bencana membangun hubungan dan
meningkatkan koordinasi selama respon.
• Berbagi informasi (termasuk keuangan)à antara pemangku kepentingan yang berbeda dan
mekanisme koordinasi yang berbeda membuat kesenjangan atau duplikasi program lebih
mungkin teridentifikasi.
• Bekerja dengan mitraà Berbagai jenis pengaturan mungkin ada dengan mitra, mulai dari yang
murni kontraktual hingga pengambilan keputusan bersama dan sumber daya bersama.
Menghormati amanat dan visi organisasi mitra dan kemandiriannya. Identifikasi peluang untuk
pembelajaran dan pengembangan bersama. Identifikasi apa yang akan diperoleh kedua belah
pihak dari kemitraan saat mereka meningkatkan pengetahuan dan kapasitas mereka dan
memastikan kesiapan respons yang lebih baik dan opsi respons yang lebih bervariasi.
7. Komunitas dan warga terdampak krisis dapat
mengharapkan penyaluran bantuan yang lebih baik,
karena organisasi belajar dari pengalaman dan refleksi.
Indikator kinerja
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis mengidentifikasi peningkatan bantuan dan
perlindungan yang mereka terima dari waktu ke waktu.
• Perbaikan dilakukan untuk bantuan dan intervensi perlindungan sebagai hasil dari pembelajaran
yang dihasilkan dalam respon saat ini.
• Bantuan dan perlindungan yang diberikan mencerminkan pembelajaran dari tanggapan lain.
7. Komunitas dan warga terdampak krisis dapat
mengharapkan penyaluran bantuan yang lebih baik,
karena organisasi belajar dari pengalaman dan refleksi.
Aksi Kunci
• 7.1 Memetik pembelajaran dan pengalaman sebelumnya dalam merancang program.
• 7.2 Belajar, berinovasi dan melaksanakan perubahan berdasarkan pemantauan dan evaluasi, dan
umpan balik serta pengaduan.
• 7.3 Berbagi pembelajaran dan inovasi secara internal, dengan komunitas dan warga terdampak
krisis, dan dengan para pihak.
7. Komunitas dan warga terdampak krisis dapat
mengharapkan penyaluran bantuan yang lebih baik,
karena organisasi belajar dari pengalaman dan refleksi.
Tanggungjawab Organisasi
• 7.4 Ada kebijakan evaluasi dan pembelajaran, dan tersedia sarana untuk belajar dari pengalaman
dan memperbaiki praktik-praktik.
• 7.5 Ada mekanisme untuk merekam pengetahuan dan pengalaman, yang dapat diakses di seluruh
bagian dari organisasi.
• 7.6 Organisasi berkontribusi pada pembelajaran dan inovasi aksi kemanusiaan di antara lembaga
sejawat dan dalam sektor.
7. Komunitas dan warga terdampak krisis dapat
mengharapkan penyaluran bantuan yang lebih baik,
karena organisasi belajar dari pengalaman dan refleksi.
Catatan Panduan
• Belajar dari pengalaman: Pendekatan dan metode yang berbeda sesuai dengan kinerja, pembelajaran dan tujuan
akuntabilitas yang berbeda: pemantauan, realtime-review, umpan balik, after-action review, evaluasi, penelitian.
• Inovasi: Respons krisis sering kali mengarah pada inovasi saat orang dan organisasi beradaptasi dengan lingkungan
yang berubah. Orang-orang yang terkena dampak krisis berinovasi saat mereka beradaptasi dengan keadaan
mereka sendiri yang berubah; mereka dapat memperoleh manfaat dari dukungan yang melibatkan mereka secara
lebih sistematis dalam inovasi dan proses pengembangan.
• Kolaborasi dan berbagi pelajaran: Pembelajaran kolaboratif dengan lembaga lain, badan pemerintah dan non-
pemerintah serta badan akademis merupakan kewajiban profesional dan dapat memperkenalkan perspektif dan
gagasan segar, serta memaksimalkan penggunaan sumber daya yang terbatas. Kolaborasi juga membantu
mengurangi beban evaluasi berulang dalam komunitas yang sama.
• Kebijakan evaluasi dan pembelajaran: Pelajaran utama dan area yang diidentifikasi untuk perbaikan tidak selalu
ditangani secara sistematis, dan pelajaran tidak dapat dianggap sebagai pembelajaran kecuali mereka telah
membawa perubahan yang dapat dibuktikan dalam respons saat ini atau selanjutnya.
8. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang mereka butuhkan dari staf dan relawan yang
kompeten dan dikelola dengan baik.
Indikator Kinerja
• Semua staf merasa didukung oleh organisasi mereka untuk melakukan pekerjaan mereka.
• Staf memenuhi tujuan kinerja mereka dengan memuaskan.
• Komunitas dan orang-orang yang terkena dampak krisis menilai staf menjadi efektif dalam hal
pengetahuan, keterampilan, perilaku dan sikap mereka.
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis menyadari kode etik kemanusiaan dan
bagaimana menyampaikan keprihatinan tentang pelanggaran.
8. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang mereka butuhkan dari staf dan relawan yang
kompeten dan dikelola dengan baik.
Aksi Kunci
• 8.1 Staf bekerja sesuai mandat dan nilai organisasi serta tujuan-tujuan dan standar kinerja yang
telah disepakati.
• 8.2 Staf mematuhi kebijakan yang relevan dengan mereka dan memahami konsekuensi bila
mereka tidak patuh.
• 8.3 Staf mengembangkan dan menggunakan kompetensi perorangan, teknis dan manajemen
untuk memenuhi perannya serta paham bagaimana organisasi dapat mendukung mereka dalam
melaksanakan tugas-tugas ini.
8. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang mereka butuhkan dari staf dan relawan yang
kompeten dan dikelola dengan baik.
Tanggungjawab Organisasi
• 8.4 Organisasi mempunyai manajemen dan staf yang mampu menjalankan program-programnya.
• 8.5 Kebijakan dan prosedur staf bersifat adil, transparan, non-diskriminatif dan memenuhi kaidah-
kaidah hukum tenaga kerja setempat.
• 8.6 Tersedia rincian kerja, sasaran kerja dan proses umpan balik sehingga staf mempunyai
pemahaman yang jelas akan apa yang diharapkan dari mereka.
• 8.7 Ada Kode Perilaku yang menetapkan setidaknya kewajiban staf untuk tidak mengeksploitasi,
menyalahgunakan atau mendiskriminasi orang.
• 8.8 Ada kebijakan yang mendukung staf untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya.
• 8.9 Ada kebijakan yang menjamin keamanan dan kesejahteraan staf
8. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang mereka butuhkan dari staf dan relawan yang
kompeten dan dikelola dengan baik.
Catatan Panduan
• Staf dan relawan: Setiap perwakilan organisasi yang ditunjuk, termasuk karyawan nasional,
internasional, permanen atau jangka pendek, serta relawan dan konsultan, dianggap sebagai
anggota staf.
• Mematuhi mandat, nilai, dan kebijakan organisasi: Staf diharapkan bekerja dalam ruang lingkup
hukum, misi, nilai, dan visi organisasi, yang harus ditetapkan dan dikomunikasikan kepada
mereka. Di luar pemahaman yang lebih luas tentang peran dan cara kerja organisasi, seorang
individu harus bekerja untuk serangkaian tujuan pribadi dan ekspektasi kinerja yang disepakati
dengan manajer mereka.
8. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang mereka butuhkan dari staf dan relawan yang
kompeten dan dikelola dengan baik.
Catatan Panduan
• Standar kinerja dan pengembangan kompetensi: Staf dan pemberi kerja mereka sama-sama
bertanggung jawab atas pengembangan keterampilan mereka - termasuk keterampilan
manajemen. Dengan bantuan tujuan yang jelas dan standar kinerja, mereka harus memahami
keterampilan, kompetensi, dan pengetahuan apa yang diperlukan untuk menjalankan peran
mereka saat ini. Mereka juga harus dibuat sadar akan peluang untuk tumbuh dan berkembang
yang mungkin tersedia atau dibutuhkan. Kompetensi dapat ditingkatkan melalui pengalaman,
pelatihan, pendampingan atau pembinaan.
• Kapasitas dan kapabilitas staf: Sistem manajemen personel berbeda menurut lembaga dan
konteks tetapi harus diinformasikan oleh praktik yang baik. Mereka perlu dipertimbangkan dan
direncanakan pada tingkat strategis dengan dukungan manajemen senior. Organisasi dan rencana
proyek harus mempertimbangkan kapasitas staf dan keseimbangan gender. Harus ada jumlah staf
yang tepat dengan keterampilan yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk
menyampaikan tujuan organisasi jangka pendek dan panjang.
8. Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan
yang mereka butuhkan dari staf dan relawan yang
kompeten dan dikelola dengan baik.
Catatan Panduan
• Kebijakan dan prosedur staf: Gaya dan kompleksitas kebijakan dan prosedur staf akan
bergantung pada ukuran dan konteks masing-masing lembaga. Betapapun sederhana atau
rumitnya badan tersebut, staf harus berpartisipasi dalam pengembangan dan peninjauan
kebijakan jika memungkinkan untuk memastikan bahwa pandangan mereka terwakili. Manual staf
memfasilitasi pengetahuan dan konsultasi tentang kebijakan dan konsekuensi dari
ketidakpatuhan.
• Panduan staf: Setiap anggota staf harus mengidentifikasi tujuan individu yang mencakup aspirasi
kerja mereka dan kompetensi yang ingin mereka kembangkan, dan mendokumentasikannya
dalam rencana pengembangan.
• Keamanan dan kesejahteraan: Staf sering kali bekerja berjam-jam dalam kondisi berisiko dan
stres. Tugas badan kepedulian terhadap staf nasional dan internasionalnya mencakup tindakan
untuk mempromosikan kesejahteraan mental dan fisik dan menghindari kelelahan, kelelahan,
cedera, atau penyakit jangka panjang.
9. Komunitas dan warga terdampak krisis dapat mengharapkan bahwa
organisasi yang membantu mereka mengelola sumber-sumber daya
dengan efektif, efisien dan etis.
Indikator Kinerja
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis menyadari anggaran, pengeluaran dan hasil
yang dicapai di tingkat komunitas.
• Komunitas dan orang yang terkena dampak krisis menganggap bahwa sumber daya yang tersedia
sedang digunakan:
• a. untuk apa yang dimaksudkan; dan
• b. tanpa pengalihan atau pemborosan.
• Sumber daya yang diperoleh untuk respons digunakan dan dipantau sesuai dengan rencana,
target, anggaran, dan kerangka waktu yang telah disepakati.
• Respon kemanusiaan disampaikan dengan cara yang hemat biaya.
9. Komunitas dan warga terdampak krisis dapat mengharapkan bahwa
organisasi yang membantu mereka mengelola sumber-sumber daya
dengan efektif, efisien dan etis.
Aksi Kunci
• 9.1 Merancang program dan melaksanakan proses untuk memastikan pendayagunaan sumber-
sumber daya, menyeimbangkan antara kualitas, biaya dan ketepatan waktu dalam setiap tahap
respons kemanusiaan.
• 9.2 Mengelola dan menggunakan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan yang hendak
dicapai dengan mengurangi pemborosan.
• 9.3 Memantau dan melaporkan pengeluaran berdasarkan anggaran.
• 9.4 Bila menggunakan sumber-sumber daya lokal dan alam, mempertimbangkan dampaknya
terhadap lingkungan.
• 9.5 Mengelola risiko korupsi dan mengambil langkah yang sesuai bila teridentifikasi.
9. Komunitas dan warga terdampak krisis dapat mengharapkan bahwa
organisasi yang membantu mereka mengelola sumber-sumber daya
dengan efektif, efisien dan etis.
Tanggungjawab Organisasi
• 9.6 Ada kebijakan dan proses yang mengatur penggunaan dan pengelolaan sumber-sumber daya,
termasuk bagaimana organisasi:
a. Menerima dan mengalokasikan dana serta pemberian berbentuk barang secara etis dan sah;
b. Menggunakan sumber-sumber dayanya dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan;
c. Mencegah dan menangani korupsi, penggelapan, konflik kepentingan dan penyalahgunaan sumber-
sumber daya;
d. Melakukan audit, verifikasi kepatuhan dan menyusun laporan secara transparan;
e. Mengkaji, mengelola dan memitigasi risiko secara terus-menerus; dan
f. Memastikan penerimaan sumber-sumber daya tidak mengkompromikan independensi lembaga.
9. Komunitas dan warga terdampak krisis dapat mengharapkan bahwa
organisasi yang membantu mereka mengelola sumber-sumber daya
dengan efektif, efisien dan etis.
Catatan Panduan
• Efficient use of resources.
• Using resources for their intended purpose.
• Monitoring and reporting on expenditure.
• Managing corruption risks
• Corruption and fraud.
• Conflicts of interest
• Auditing and transparency