Professional Documents
Culture Documents
12 Teknik Penulisan - Paragraf Dan Kalimat Efektif
12 Teknik Penulisan - Paragraf Dan Kalimat Efektif
Parjanto
Fak. Pertanian UNS
Surakarta
PENDAHULUAN
Digabungkan menjadi:
Peralatan untuk bernafas dalam air telah ditemukan
sehingga memungkinkan dilakukannya pengumpulan
hewan laut dalam keadaan segar.
2. MEMECAH SATU KALIMAT PANJANG MENJADI
BEBERAPA KALIMAT PENDEK
Contoh:
§ Peralatan untuk bernafas dalam air telah ditemukan sehingga
memungkinkan dilakukannya pengumpulan hewan laut dalam
keadaan segar.
Syarat paragraf:
1. Memiliki satu pokok Pikiran Utama (PU) dan
beberapa Pikiran Penjelas (PP)
2. Memiliki KEPADUAN (koherensi)
CONTOH KEPADUAN DAN KETIDAKPADUAN
PU
PP
Penegas
Catatan:
(1) Unsur-unsur itu tidak selalu hadir serempak;
(2) Urutan tidak selalu sama dengan skema
PENYUSUNAN PARAGRAF
Contoh:
(1) Harga sebagian bahan pokok naik akibat krisis ekonomi.
(2) Beras yang setahun lalu berharga Rp1.500,0/liter kini
menjadi Rp 2000,00. (3) Gula pasir yang semula Rp
3.000,00/kg melonjak menjadi Rp 4.500,00/kg. (4) Minyak
kelapa yang dulu Rp 2.000,00/kg kini berubah menjadi Rp
4.500,00/kg. (5) Harga bahan makanan pokok yang lain juga
naik. (6) Kenaikan harga sebagian besar bahan pokok
hampir mencapai 100%.
PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf induktif merupakan kebalikan dari deduktif,
keterangan atau pikiran penjelas diletakkan di awal
kemudian diakhiri dengan pikiran utama.
Contoh:
(1) Padi beras merah adalah padi yang menghasilkan
beras berwarna merah karena mempunyai kulit ari
berwarna merah. (2) Selain sebagai makanan pokok, padi
beras merah diyakini sangat berguna bagi kesehatan
karena mengandung beberapa senyawa berguna, misalnya
pigmen antosianin yang dapat berfungsi sebagai
antioksidan (Ahuja et al.). (3) Padi beras merah telah
diketahui kegunaannya sejak lama untuk mengatasi
masalah kekurangan pangan dan gizi (Didi, 2005). (4) Padi
beras merah merupakan salah satu komoditas pangan yang
penting dan perlu dikembangkan.
PARAGRAF DEDUKTIF-INDUKTIF (CAMPURAN)
Paragraf campuran atau deduktif-induktif dimulai
dengan inti uraian (pikiran utama), diikuti penjelasan
(pikiran penjelas), dan diakhiri dengan penegasan atau
pengulangan inti uraian.
Contoh:
“(1) Semua manusia pasti akan mati. (2) Para
penguasa yang disebut kaisar, sultan, raja, atau
presiden meskipun hidup dengan fasilitas yang serba
melimpah, mereka mati juga. (3) Begitu pula para ahli
bela diri yang setiap hari memperkekar otot-otot
tubuhnya dengan macam-macam pelatihan dan menu
makanan yang lengkap, akhirnya mati. (4) Jadi,
manusia di dunia ini tidak ada yang bisa hidup abadi”.
Contoh Paragraf Dalam Tulisan Ilmiah
(Pernyataan berdasar Sumber Pustaka)
(1) Salak (Salacca zalacca [Gaertner] Voss)
merupakan salah satu komoditas penting dalam
pengembangan hortikultura di Indonesia. (2) Buah
salak mempunyai nilai ekonomi tinggi dan
mempunyai prospek pasar cerah (Sukardjo, 2001).
(3) Dikemukakan oleh Prajitno (2000), salak
mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai
produk unggulan hortikultura buah-buahan di
pasar internasional karena negara-negara lain
belum mengembangkan tanaman ini. (4) Dalam
pengembangan hortikultura buah-buahan, salak
ditetapkan sebagai salah satu komoditas unggulan
nasional (Direktur Bina Produksi Hortikultura,
1996).