Professional Documents
Culture Documents
Wahyu Romadhan - 2104126521 - BDP A - CARA KULTUR
Wahyu Romadhan - 2104126521 - BDP A - CARA KULTUR
Nim : 2104134745
Kelas : BDP - A
Jurusan : Budidaya Perairan
Matakuliah : Budidaya Pakan Alami
RINGKASAN ARTIKEL 1
Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Persiapan media kultur
Pada proses penelitian ini hal pertama kali yang harus dilakukan yaitu
persiapan media kultur infusoria berupa kangkung dan bibit infusoria. Bibit
infusoria yang akan digunakan untuk penelitian dibiakkan terlebih dahulu dengan
menggunakan kangkung yang sudah direbus dan dipisahkan dari airnya. Bibit
infusoria yang digunakan untuk pembiakkan di ambil dari alam. Setelah dilakukan
pembiakkan maka barulah menyiapkan media yang akan digunakan. Hasil
biakkan yang digunakan yaitu pada fase stasioner sekitar berada pada hari ke 3- 4.
Wadah yang akan digunakan Berupa toples besar dengan volume 10 liter.
Toples yang akan digunakan sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu (Dwirastina
dan Husnah., 2014). Setelah itu masing- masing media untuk setiap perlakuan
dimasukkan ke dalam akuarium. Untuk PO yaitu dimasukkan gandum sebanyak 1
(satu) sendok dan ditambah air sebanyak 5 liter. P1 dimasukkan kangkung rebus
sebanyak 500 gr dan ditambahkan air sebanyak 5 liter. P2 dimasukkan air rebusan
kangkung sebanyak 5 liter. P3 dimasukkan kangkung beserta air rebusan 5 liter.
Kemudian diberi aerator pada masing- masing akuarium untuk suplai oksigen.
Infusoria yang ditemukan pada penelitian ini ada dua kelompok yaitu
kelompok flagellata (Euglena sp dan Volvox sp) dan kelompok cilliata
(Paramecium sp. Stentor sp). Jenis Infusoria yang banyak ditemukan atau
mendominasi pada masing-masing perlakuan yaitu Paramecium sp yang mencapai
pada kelimpahan 2292,39 sell dengan persentase 98,35%. Sedangkan spesies yang
sedikit ditemukan yaitu spesies Stentor sp yang mencapai kelimpahan 3,54
dengan persentase 0,15%. Kelimpahan tertinggi diikuti oleh Euglena sp dengan
persentase 0,99 % dan Volvox sp dengan persentase 0,51%.
Metode Penelitian
Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima taraf perlakuan
yang meliputi konsentrasi probiotik 0 ml/l (sebagai kontrol), 0,5 ml/1, 1 ml, 2
ml/l, dan 4 ml/1 dengan pengulangan sebanyak 4 kali untuk setiap perlakuan.
Bibit infusoria diperoleh dengan menggunakan air kolam ikan sekaligus sebagai
media tumbuh infusoria. Infusoria tersebut kemudiant ditumbuhkan dalam wadah
kultur berupa botol berukuran 1,5 liter dengan pemberian 1 liter air kolam yang
sudah disaring sebagai media kultur. Pada setiap perlakuan, ditambahkan
sebanyak 5 gram daun pisang Siam (Musa paradisiaca) yang sudah dikeringkan
sebagai substrat untuk pertumbuhan infusoria. Pada setiap perlakuan kemudian
ditambahkan probiotik berupa EM4 dengan konsentrasi berbeda sebagai variabel
bebasnya. EM4 yang digunakan mengandung bakteri Lactobacillus casei dan.
Saccaromyces cerevisiae. Semua sampel perlakuan diletakkan pada tempat teduh
yang tidak terkena sinar matahari. Pengamatan dilakukan pada hari ke 2, 4, 6, 8,
10, 12, dan 14. Data yang diambil dalam pengamatan tersebut adalah data
kepadatan infusoria, keanekeragaman spesies infusoria beserta jumlah individu
per spesies. Selain itu dilakukan juga pengukuran terhadap berbagai parameter
kualitas lingkungan yang meliputi pH dan suhu.
Komposisi Infusoria