You are on page 1of 2

Ditulis dalam Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian bab VII penjelasan

tentang modal koperasi pasal 41 dan pasal 42 bahwa:

Pasal 41

1. Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.


2. Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan pokok;
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyakanya dan wajib dibayar oleh
anggota koperasi kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi.
Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih berstatus
sebagai anggota. Nilai atau besaran simpanan pokok diatur dan ditetapkan dalam
anggaran dasar atau anggaran rumah tangga koperasi yang bersangkutan.

b. Simpanan wajib;
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama jumlahnya dan
wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.

c. Dana cadangan;
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan menutupi kerugian koperasi yang
mungkin terjadi atau bila diperlukan. Dana cadangan juga dimaksudkan bagi jaminan
koperasi di masa yang akan datang dan diperuntukkan bagi perluasan usaha.
Pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

d. Hibah.
Hibah adalah sumbangan dari pihak-pihak tertentu yang diserahkan kepada koperasi
sebagai upaya ikut serta mengembangkan usaha koperasi.

3. Modal pinjaman dapat berasal dari:


a. Anggota;
Selain dari simpanan pokok dan simpanan waji anggota, Koperasi juga bisa
mengumpulkan modal pinjaman dari anggota yaitu dalam bentuk simpanan sukarela
dan simpanan khusus.

b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;


Koperasi juga bisa mendapatkan modal tambahan dari pinjaman dari Koperasi lainnya
atau bisa juga dari Badan Usaha lain yang diperoleh melalui kerjasama yang dapat saling
menguntungkan satu sama lainnya.

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;


Koperasi bisa mendapat pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti bank dan
lainnya dengan mengajukan persyaratan, seperti: rencana penggunaan modal atau
rencana usaha, rencana pengembalian kredit, dan juga jaminan barang yang sesuai
dengan jumlah besarnya pinjamannya.

d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;


Obligasi adalah surat berharga yang adalah hutang jangka panjang yang harus dilunasi
beserta bunga tetap dan pada waktu yang telah ditentukan melalui perjanjian
kesepakatan antara kedua belah pihak sebelum perjanjian tersebut ditandatangani oleh
kedua belah pihak.
e. Sumber lain yang sah.

Modal pinjaman dapat dikelompokkan menjadi:

Utang Jangka Pendek: Jangka waktunya paling lama satu tahun.

Utang Jangka Menengah: Jangka waktunya paling lama 10 tahun.

Utang Jangka Panjang: Jangka waktunya lebih dari 10 tahun.

Pasal 42

1. Selain modal sebagai dimaksud dalam Pasal 41, Koperasi dapat pula melakukan pemupukan
modal yang berasal dari modal penyertaan.
2. Ketentuan mengenai pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Modal penyertaan ialah penyetoran modal pada koperasi berupa uang dan/atau barang yang dapat
dinilai dengan uang. Modal penyertaan dapat berasal dari pemerintah atau perorangan di luar
anggota koperasi. Modal ini digunakan untuk menambah dan memperkuat modal koperasi.

You might also like