Professional Documents
Culture Documents
BAHASA INDONESIA
Oleh :
Nurfadila
12204822
Dosen Pengampu :
Dr. Sahrul N, S.s, M.Si.
Nama saya Nurfadila biasa dipanggil Dila, saya lahir di kota Duri, pada tanggal 5
April 2002. Hingga saat ini tempat tinggal saya di Duri,Riau. Saya anak ketiga dari enam
bersaudara. Masa kecil saya tidak jauh beda dengan anak-anak kecil yang lainnya, artinya
normal tidak berbeda dari yang lain.
Saat bayi saya di asuh oleh kedua orang tua dengan kasih sayang yang begitu luar
biasa, Beranjak umur 2-3 tahun saya mulai bisa berbicara, dan yang lucunya saat saya baru
bisa berbicara saya memanggil ayah dengan kata papak dan memanggil ibu dengan kata
mamak.
Setelah saya berumur 6 tahun, saya ingin langsung masuk sekolah SD,karena saya
sudah bisa membaca dan berhitung, tetapi dikarenakan persyaratan umur minimal masuk
sekolah SD adalah 6,5 tahun, sehingga saya belum bisa masuk sekolah SD. Saya sedih karena
belum bisa bersekolah. Ibu mengatakan, saya selalu menangis ketika melihat abang dan
kakak pergi ke sekolah dan saya mau ikut bersama mereka. Ibu berusaha menasehati dan
memberi pengertian kepada saya, tetapi saya tetap menangis.
Saat umur saya sudah 6,5 tahun, tibalah saatnya pendaftaran masuk sekolah SD. Saya
sangat senang berjumpa dengan teman-teman baru, ibu-ibu guru, kelas baru, tas baru, sepatu
baru,dan baju baru walaupun baju seragam barunya masih proses penjahitan, dan ibu guru
bilang baju nya siap perkiraan bulan 2. Pada masa-masa awal pergi ke sekolah, saya masih
diantar kan ibu pergi ke sekolah,dan masih ditungguin hingga jam pulang sekolah, pada
Minggu ke 3,saya tidak lagi ditungguin ibu, saya cuman diantar dan dijemput saja,pada bulan
kedua,saya tidak lagi diantar dan dijemput ibu,saya pergi dan pulang berjalan kaki bersama
teman- teman dekat rumah,sebab lebih asyik pergi bersama-sama, dan sekolah tidak jauh dari
rumah saya. Saya sangat senang untuk belajar di kelas,apalagi ibu guru nya menjelaskan
dengan metode dan berbagai cara agar kami mudah memahaminya, belajar nya terkadang
lucu-lucuan,tidak selalu serius. Ada salah satu dari teman saya yang menangis,dia tidak mau
belajar, kami pun terkejut melihat ia menangis,ibu guru pun menghampiri nya lalu bertanya
kepadanya,dan ia pun menjawab, "ibu saya tidak ada nampak setelah saya lihat dari jendela
bu guru,ibu juga tidak menunggui saya hingga pulang". ibu pun menasehati nya dengan
berbagai cara,akhirnya ia pun diam. Ia begitu manja kepada orang tuanya, sebenarnya orang
tuanya mau melatih mental dan buat ia menjadi mandiri.
Setelah melewati masa-masa SD 6 tahun, saya melanjutkan ke jenjang SMP atau
sekolah menengah pertama. Nama sekolah saya SMP Negeri 09 Mandau,dimana sekolah
tersebut terletak diujung jalan,dan di kelilingi hanya beberapa rumah,selebihnya hutan.
Orang-orang lebih menyebut nama SMP itu sekolah hutan, bagi saya tidak masalah mau
disebut apa,yang terpenting sekolahnya memiliki kualitas tinggi.
Di SMP saya menemui teman-teman baru lagi,walaupun ada sebagian teman yang
sudah dijumpai di masa SD dn ibu/bapak guru baru lagi. Saya sangat senang bisa masuk SMP
itu,karena tidak mudah seseorang bisa masuk ke sekolah tersebut, penyaringan siswa yang
begitu ketat, SMP itu juga termasuk sekolah Adiwiyata dn jgak dapat peringkat terbaik dari
sekolah lainnya. Sekolah nya begitu bersih,udaranya begitu segar dn banyak pepohonan.
Masa SMP rasanya sudah tidak anak-anak lagi,sebab sudah mempelajari ilmu
pengetahuan tentang diri dan ilmu agama untuk diakhirat. Masa dikelas 7,saya menjadi
sekretaris kelas,saya dipilih menjadi sekretaris karena ibu wali kelas mempercayai tulisan
saya yang rapi dan bersih,saya juga suka menulis. Hari berlalu,tibalah saatnya kenaikan kelas
8,disaat penentuan kelas,ternyata saya dan teman-teman diacak kembali untuk satu kelas,saya
senang dan bercampur sedih sih karena tidak bisa main bersama teman yang di kelas 7
lagi,ada sih yang bisa bersama lagi tapi tidak semuanya,disaat kelas 8,saya dipercayai ibu
wali kelas menjadi bendahara,kelas kami termasuk kelas terbersih setiap penilaian di hari
Jum'at,karena semua sampah yang berserakan sudah dibuang,dan lantai yang kotor juga
sudah di sapu. Hari berlalu,tibalah saatnya kenaikan kelas 9,saya dipercayai oleh ibu wali
kelas untuk menjadi ketua kelas,sebab ibu bilang,di kelas 7 dan 8,ibu melihat saya disiplin
dan jiwa sosial saya yang begitu tinggi.saya sempat menolak sih,karena masih ad laki-laki di
kelas itu,tetapi ibu bilang kali ini ibu mau berbeda dari tahun yang sebelumnya,apa boleh
buat,saya pun menuruti apa yang sudah menjadi ketentuan bagi ibu.
Hari berganti,tibalah saatnya saya duduk di kelas 3 SMP, saya agak bingung untuk
melanjutkan ke sekolah mana yang seharusnya saya pilih, karena ibu lebih mendukung ke
SMK tata busana, tetapi saya tidak mau ke jurusan itu,alasan ibu memilihkan saya untuk
msuk ke SMK jurusan tata busana itu,sebab ibu ingin saya melanjutkan keahlian yg ibu
punya juga,soalnya ibu pernah belajar tentang tata busana tetapi tidak sampai selesai. Hari
berlalu tibalah kelulusan SMP,saya dan teman-teman senang bisa lulus,dan mau melanjutkan
ke jenjang SMA/SMK lagi.
Teman-teman konfoi dan mencoret-coret baju nya,untuk memeriahkan hari
kelulusannya. Saya tidak mau ikut,karena kalau dipikir,bajunya masih bisa dipakai untuk adik
atau orang lain yang membutuhkan.
Dimasa SMA,saya tidak begitu suka,saya ingin balik ke masa SMP lagi,sebab masa
SMA teman-teman nya sudah memiliki team atau pun geng,tidak seperti masa SMP smua nya
berbaur bermain tanpa mengasingkan satupun teman.Masa SMA beda dengan masa
SMP,masa SMA teman-teman nya selama tiga tahun tetap,tidak ada pencampuran kelas lain
dari tahun ke tahun. Saya merasa bosan karena teman nya itu-itu aja apalagi memiliki team-
team.Selama 3 tahun saya dipercayai ibu wali kelas untuk menjadi sekretaris,meski
sebelumnya ditunjuk sebagai bendahara,tetapi dimasa SMA berat rasanya untuk memegang
uang teman-teman,karena uang ini sangat sensitif sekali,apabila kelupaan menulis
pengeluaran ataupun pemasukan,kita akan tanggung jawab untuk mengganti uang
tersebut,jadi saya menolak kepada ibu guru dengan memberikan alasan tersebut.
Hari berlalu,disaat kelas 12 datanglah bencana alam yang disebabkan oleh perbuatan
manusia yang tidak bertanggung jawab dengan membakar hutan yang berdampak asap kabut.
Karena asap kabut,kami semua diliburkan kepala sekolah sampai cuaca sudah mendukung
untuk sekolah tatap muka kembali.hari berlalu,berkurang lah asap kabut tersebut,kamipun
masuk sekolah kembali tetapi harus memakai masker diluar kelas maupun di dalam kelas,
sebenarnya memakai masker sangat pengap,tapi demi kesehatan harus mengikuti aturan yang
telah ditentukan.hari berlalu hilang sudah asap kabutnya,sekolah pun dapat berjalan
lancar,tetapi ndak lama kemudian datang lah virus Corona berasal dari china,yang sampai
menyebabkan kematian seseorang.kami kembali diliburkan hingga pulih.hari
berlalu,berangsur angsur lah virus tersebut hilang dan kamipun kembali sekolah dengan
mengikuti protokol kesehatan,seperti memakai masker,mencuci tangan,menjaga jarak,dan
menjauhi kerumunan. Hari berlalu,tibalah saatnya ujian try out,setelah ujian try out,kami juga
akan melaksanakan ujian Nasional,tetapi karena adanya virus Corona, pemerintah dinas
pendidikan meniadakan ujian Nasional,jadi untuk nilai ijazah akan diambil dari nilai raport
sebelumnya. Pada saat itu,semua suasana menjadi tidak nyaman dan banyak sekali orang-
orang yang masuk rumah sakit karena tersebarnya dan terkenanya virus tersebut.
Salah satu perjanjian nya adalah,harus membuka usaha dirumah selama 1 tahun
kedepan, kami harus mengirimkan foto kain yang kami terima dan buku kas yang telah kami
rincikan pendapatan maupun pengeluaran nya selama satu kali sebulan.haru berlalu,selesai
lah tanggung jawab atas usaha yang dilakukan selama satu tahun.
Tahun berganti, suasana sudah mulai membaik,saya ingin pula kuliah jurusan tata
busana,dari SMK ibu sudah menyarankan saya untuk masuk sekolah itu,tetapi saya tidak
menurutinya,akhirnya penyesalan di diri saya sendiri.
Hari berlalu tibalah saatnya pendaftaran KIP kuliah,saya mencoba mendaftar agar
ekonomi keluarga saya terbantu,karena banyak adik-adik saya yang lebih membutuhkan
biaya sekolah nya. Hari selanjutnya,tibalah saatnya pendaftaran kuliah.Semua pendaftaran
melalui online,saya mendaftar kuliah melalui SBMPTN,saya pun akan mengikuti UTBK.
Pilihan pertama saya adalah jurusan tata busana di UNIMED,dan pilihan kedua saya jurusan
desain mode di ISI Padangpanjang. Hari berlalu,keluarlah hasil kelulusan nya pada pukul 3
sore, alhamdulillah saya lulus di ISI Padangpanjang,semua saya syukuri walaupun pilihan
pertama saya tidak lulus, Allah kasih yang terbaik untuk saya adalah di ISI Padangpanjang
ini.
Inilah kisah singkat hidup saya dari kecil hingga saat ini.
Sekian Terimakasih