You are on page 1of 9

Fase Kondisi ( % )

Kondisi Scrap Rehabilitasi


Kondisi Minimum
Umur Kapal

Hubungan antara Kondisi, Umur dan Perawatan Kapal


AKIBAT TIDAK MELAKSANAKAN SISTEM
MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN BENAR

1. KAPAL TABRAKAN.
2. KAPAL TENGGELAM.
3. KAPAL BERGETAR.
4. DELAY SHIP (KAPAL TIDAK BEROPERASI).
5. BADAN BIRO KLASIFIKASI TIDAK MENGIJINKAN
KAPAL BERLAYAR.
6. BIAYA PERBAIKAN YANG MEMBENGKAK.
7. KERUGIAN FINANSIAL AKIBAT TIDAK ADANYA
PIHAK PENCARTER.
KAPAL FERRY DONA PAZ VS MT.
VECTOR DI PHIPHINNA
KORBAN : 4.375 MENINGGAL
21 SELAMAT
STRATEGI PERAWATAN
PERAWATAN

PERAWATAN PERAWATAN
BERENCANA INSIDENTAL

PERAWATAN PERAWATAN
PENCEGAHAN PERBAIKAN

PERAWATAN PEMANTAUAN
PERIODIK KONDISI

PENGUKURAN PENGUKURAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN


TERUS-MENERUS PERIODIK TERUS-MENERUS PERIODIK
PERAWATAN
1. Perawatan Berencana
Perawatan dengan program kerja / jadwal
2. Perawatan Luar Biasa / tidak Terencana
Perawatan karena suatu kerusakan
a. Insidental
- Membiarkan mesin sampai rusak
b. Sementara
- Bersifat sementara kemudian ditindak
lanjuti setelah sampai tujuan
c. Permanent
- Pergantian suku cadang
keuntungan-keuntungan
Perawatan Berencana
 Memperpanjang waktu-kerja (life time) unit pesawat/mesin dan
mempertahankan nilai penyusutan pada kapal.
 Kondisi material pada pesawat/mesin dapat dipantau setiap saat
oleh setiap pengawas atau personil di darat, hanya dengan
melihat pelaporan administrasi perawatan.
 Dengan tersedianya suku cadang yang cukup, maka pada saat
ada perawatan dan perbaikan tidak kehilangan waktu operasi
(down time).
 Operasi kapal lancar dengan memberikan rasa aman dan
tenang-pikiran kepada semua personil Kapal dan manajemen
darat bahwa semua pesawat/mesin bekerja secara optimal,
normal dan terkontrol dengan benar.
 Walaupun biaya perawatan sangat besar, namun semuanya itu
dapat diperhitungkan (accountable) sesuai anggaran biaya
perawatan dan diperkirakan paling sedikit ada penghematan
biaya sebesar 20 %.
Strategi Perawatan
Insidentil
 Kronologi perawatan tidak dicatat secara sistimatis, sehingga tidak
terdapat kesinambungan dalam kegiatan perawatan selanjutnya.
 Tidak mengacu Standar perawatan dan perbaikan kapal (PMS) sesuai
dengan Manual Instruction Book.
 Tidak adanya kepedulian/kepekaan para pengawas terhadap ketidak-
teraturan pelaksanaan pekerjaan perawatan.
 Tidak adanya bukti-bukti terjadinya kerusakan-kerusakan, kekurangan
sebelumnya, kapal menganggur (delay/down time) dan kerugian-
kerugian lainnya.
 Tidak tersedianya suku cadang yang cukup untuk setiap
pesawat/mesin, sehingga menghambat waktu operasi kapal pada saat
menunggu pengadaan suku cadang tersebut.
 Banyak data-data yang dilaporkan dari kapal ke darat (kantor), namun
sedikit saja yang diproses untuk manfaat perawatan dan perbaikan
kapal.
 Nakhoda dan Anak buah kapal yang tidak berkualitas dan tidak
professional dibidangnya.
PERAWATAN PENCEGAHAN ADALAH BAGIAN DARI
PELAKSANAAN PEKERJAAN PERAWATAN BERENCANA YANG
BERTUJUAN UNTUK :

 Memantau perkembangan yang terjadi pada hasil


pekerjaan perawatan secara terus menerus sampai
batas nilai-nilai yang diijinkan.
 Menemukan kerusakan dalam tahap yang lebih dini,
sehingga masih ada kesempatan untuk merencanakan
pelaksanaan waktu perawatan.
 Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya
kerusakan, yang dapat mengakibatkan terhentinya
operasi kapal.
 Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat
menelusuri jalannya kerusakan terhadap nilai
keselamatan dan nilai ekonomis kapal.

You might also like