You are on page 1of 15

POKOK BAHASAN 1

[HAKIKAT PENDIDIKAN]

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu MK:
Universitas Panca Marga Probolinggo Ani Anjarwati, S.Pd., M.Pd.
2023
SUB-CPMK/INDIKATOR

SUB-CPMK : v Mahasiswa mampu:


o memahami hakikat pendidikan,
o menerapkan tindakan edukatif dan tindakan didaktis dalam pendidikan
karakter,
o menganalisis karakter generasi yang sedang bertumbuh, menganalisis
persoalan sekitar tujuan pendidikan, mengevaluasi stabilitas dan fleksibilitas
tujuan pendidikan,
o memahami pendidikan karakter,
o menganalisis pentingnya pendidikan karakter bagi bangsa indonesia, ragam
pendidikan karakter, perspektif pendidikan karakter,
o mengevaluasi alasan pentingnya nilai karakter dalam perangkat
pembelajaran

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
SUB-CPMK/INDIKATOR

INDIKATOR : 1) Menjelaskan etimologi pendidikan, termenologi pendidikan,


kegiatan manusiawi Mengonsepkan tindakan edukatif dan
tindakan didaktis dalam pendidikan karakter
2) Menganalisis persoalan sekitar tujuan pendidikan,
3) Mengevaluasi stabilitas dan fleksibilitas tujuan pendidikan,
memahami pendidikan karakter,
4) Menganalisis pentingnya pendidikan karakter bagi bangsa
indonesia, ragam pendidikan karakter, perspektif pendidikan
karakter

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
MATERI SUB POKOK BAHASAN
A. Etimologi pendidikan
B. Termenologi pendidikan
C. Kegiatan manusiawi
D. Tindakan edukatif dan tindakan didaktis dalam pendidikan karakter
E. Generasi yang sedang bertumbuh
F. Tujuan pendidikan
G. Stabilitas dan fleksibilitas tujuan pendidikan, memahami pendidikan karakter
H. Pentingnya pendidikan karakter bagi bangsa indonesia
I. Ragam pendidikan karakter
J. Perspektif pendidikan karakter

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
A. Etimologi Pendidikan
• Secara etimologis pendidikan berasal dari kata Latin yaitu “educare” dan “educere”.
yaitu: “melatih atau menjinakkan dan menyuburkan”.
• Dalam bahasa Inggris, educare artinya :”education”, misalnya lebih dekat dengan unsur
pengajaran (instruction) yang memiliki sifat sangat skolastik.
• Dalam arti ini, pendidikan bisa berarti sebuah proses pembimbingan dimana terdapat
dua relasi yang bersifat vertikal, antara mereka yang mendidik dan dididik
B. Terminologi Pendidikan
• Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang
ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.
• Koesoema (2007: 312) hakikat pendidikan adalah proses penyempurnaan diri manusia
terus menerus yang berlangsung dari generasi yang satu ke generasi yang lain
Sedangkan pendidikan menurut para ahli adalah:
1) Menurut Langeveld Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
2) Menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusia.
3) Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
4) Menurut UU No.2 Tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan
datang.
5) Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif me- ngembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
B. Kegiatan Manusiawi
• Sebagai sebuah kegiatan manusiawi, pendidikan membuat manusia membuka diri
terhadap dunia.
• Manusia berkembang melalui kegiatan membudaya dalam memaknai sejarahnya di
dunia ini, memahami kebebasannya yang selalu ada dalam situasi agar mereka semakin
mampu memberdayakan dirinya.
• Artinya, pendidikan dapat mengacu pada:
• semua subjek yang memiliki konteks relasional secara khusus dengan subjek lain
memiliki relasi yang sifatnya interpersonal
• sebuah relasi terarah pada proses pemeliharaan
• penumbuhan, dan membentuk seorang individu yang sedang ada di dalam proses
pertumbuhan.

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
D. Tindakan Edukatif
• Tindakan edukatif mengacu pada sebuah intervensi sengaja baik secara individu maupun dalam
kelompok
• Tindakan edukatif merupakan titik temu atau persimpangan antara subjektifitas individu dengan
obejktifitas di masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
*(ada kebaruan dan proses menjadi individu untuk menjadi manusia yang lain yang berbeda dari
yang sebelumnya)
• Tindakan edukatif mengacu pada temu berbagai macam tindakan dan aktifitas manusia yang saling
memengaruhi satu sama lain, tindakan yang dilakukan secara sadar dan bebas.
• Tujuan Tindakan edukatif adalah untuk:
1) mengafirmasi diri
2) mengukuhkan eksistensi manusia
3) maupun untuk proses produksi.
• Tindakan edukatif melibatkan para pendidik, seperti guru, orang-tua, tokoh masyarakat.

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
E. Tindakan Didaktis
• Tindakan didaktis lebih tertuju pada proses pengajaran dan objek-objek pembelajaran
• Tindakan didaktis adalah proses pengajaran dalam sebuah lembaga pendidikan atau
lembaga formasi yang dipandu melalui kehadiran dan peranan orang-orang tertentu yang
memang memiliki kualifikasi tertentu untuk proses tersebut.
• Tindakan didaktis memiliki dua dimensi, yaitu:
1) dimensi teknis
2) dimensi sosial etis.
• Dimensi teknis praktis sebuah tindakan didaktis mengacu pada proyek, pengorganisasian,
dan penilaian bagi sebuah momen belajar secara valid dan efektif.
• Dimensi sosialetis mengacu pada dimensi nilai yang ingin ditanamkan dalam diri para
siswa, seperti berbagai macam cara untuk menilai sebuah keputusan, perilaku, penilaian,
dan relasi yang menjadi cirri dari tindakan didaktis tersebut.

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
F. Generasi yang Sedang Bertumbuh
Teori Belajar dalam Tindakan didaktis:
q Teori Belajar behavoiuristik: • Pendidikan senantiasa diletakkan dalam kerangka
ü menekankan sistem kontrol atas kegiatan dan tugas yang ditujukan bagi sebuah angkatan
perilaku siswa dalam proses atau generasi yang sedang ada dalam masa-masa
pembelajaran sehingga mereka pertumbuhan
mampu secara optimal dan • Pendidikan merupakan pendewasaan pengembangan
kepribadian individu yang mengutamakan aspek- aspek
efektif dalam belajar.
dinamis dan aktif, seperti proses pengembangan dan pem-
ü Tindakan didaktis juga
bentukkan diri secara terus-menerus.
memperhatikan perkembangan • “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk me-
dimensi motivasional wujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
pembelajaran. Keberhasilan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
sebuah proses belajar mengajar untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
banyak ditentukan oleh unsur pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
motivasional yang ada dalam serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
diri kedua belah pihak, yaitu bangsa dan negara” (Tsauri, 2015)
yang ada dalam diri guru dan
siswa.
Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
F. Tujuan Pendidikan
Asal Usul Tujuan Pendidikan:
1. Pendidikan bertujuan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan sosial dalam masyarakat.
2. Tujuan pendidikan bisa ditentukan oleh tujuan politis sebuah masyarakat.
3. Tujuan pendidikan mereka dari analisis situasi sosial aktual kontemporer dengan cara men-
deskripsikan dan menganalisis berbagai macam pekerjaan dan karier yang dikerjakan oleh
orang-orang dewasa pada masa kini.
4. Tujuan pendidikan dalam ranah analisis historis lembaga sosial
5. Pendidikan memang tidak dapat melepaskan diriinya dari konteks tempat masyarakat itu
hidup, seperti konteks social, budaya, politik, dan ekonomi. Pendidikan juga melibatkan matriks
lain yang sifatnya lebih personal-individual

Sehingga, secara garis besar , tujuan pendidikan yaitu:


1) Tujuan pendidikan sebagai orientasi kelembagaan
2) Tujuan pendidikan sebagai motivator bagi individu
3) Tujuan pendidikan sebagai kriteria evaluasi kinerja pendidikan

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
G. Stabilitas dan Fleksibelitas Tujuan Pendidikan
• Tujuan pendidikan akan berhasil atau tidak tergantung pada adanya kelenturan (flexibility) atau
kekakuan (rigidity) terhadap tujuan- tujuan pendidikan.
• Jadi tujuan pendidikan itu sendiri harus ditentukan dari luar sehingga tujuan pendidikan
tersebutpun akan tercapai.
H. Pentingnya pendidikan karakter bagi bangsa indonesia
Sebagai Upaya sadar untuk memperbaiki, meningkatkan seluruh perilaku yang
mencakup adat istiadat, nilai-nilai, potensi, kemampuan, bakat, dan pikiran bangsa
Indonesia
I. Ragam Pendidikan Karakter
1. Religius.
ü Sifat religius mengacu ajaran agama yang dianutnya dan mengutamakan hidup rukun dan
toleransi.
2. Jujur.
3. Toleransi dan menghargai.
4. Disiplin.
5. Peduli lingkungan.
J. Perspektif pendidikan karakter
• Ki Hadjar Dewantara memandang karakter itu sebagai watak atau budi pekerti.
• Dengan adanya budi pekerti, manusia akan menjadi pribadi yang merdeka sekaligus berkepribadian,
dan dapat mengendalikan diri sendiri.
• Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan
nilai-nilai seperti: ü cinta ilmu, ü setia, ü menghargai waktu,
ü reflektif, ü sabar, ü bekerja keras, ü pengabdian/dedikatif,
ü percayadiri, ü berhati-hati, ü tekun, pengendalian diri,
ü rasional, ü rela berkorban ü ulet/gigih, ü produktif,
ü logis, ü Pemberani ü teliti, berinisiatif, ü ramah,
ü kritis, ü dapat dipercaya ü berpikir positif, disiplin, ü cinta keindahan (estetis),
ü jujur ü antisipatif, inisiatif, ü sportif,
ü analitis, kreatif dan inovatif,
ü menepati janji, ü visioner, ü tabah,
ü mandiri, ü adil, ü bersahaja, ü terbuka, tertib.
ü hidupsehat, ü rendah hati, ü bersemangat,
ü bertanggung jawab, ü malu berbuat salah,ü dinamis,
ü pemaaf, ü hemat/efisien,
ü berhati lembut, Yunita & Mujib (2021)

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
REFERENSI

Tsauri, Sofyan. (2015). Pendidikan Karakter Peluang Dalam Membangun Karakter Bangsa:
Jember. IAIN Jember Press.
Yunita, Y., & Mujib, A. (2021). Pendidikan karakter dalam perspektif islam. TAUJIH: Jurnal
Pendidikan Islam, 3(1), 78-90.
Putry, R. (2019). Nilai pendidikan karakter anak di sekolah perspektif Kemendiknas. Gender
Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 4(1), 39-54.

Pokok Bahasan 1:
HAKIKAT PENDIDIKAN
--Selamat Belajar--
Sekian,
dan Terimakasih.
Dosen Pengampu Mata
Kuliah:
Ani Anjarwati., M.Pd

You might also like