You are on page 1of 57

Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 1

MODUL AJAR
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN
KOMPUTER & TELEKOMUNIKASI

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi


Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi
Fase :E
Nama Penyusun : Tri Hidayatul Ahmad Ismail S.Kom
Instansi : SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang
Kelas :X
Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit (2 pertemuan)
Moda : Blended (Daring/Tatap Muka)
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 2

A. Tujuan Pembelajaran
1. Elemen :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri.

2. Capaian Pembejalajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,
antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin), termasuk pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan
prosedur kerja di tempat tinggi (pemanjatan).

3. Tujuan Pembelajaran
4.1. Menerapkan K3LH dan budaya kerja industri meliputi praktik-praktik kerja yang
aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat.
4.2. Memahami prosedur pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi /pemanjatan.

4. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


4.1.1. Menjelaskan K3LH dan budaya kerja industri meliputi praktik-praktik kerja yang
aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan
darurat.
4.1.2. Menerapkan K3LH dan budaya kerja industri meliputi praktik-praktik kerja yang
aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan
darurat.
4.2.1. Menjelaskan prosedur pencegahan kecelakaan kerja ditempat tinggi/pemanjatan

5. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri : Siswa mampu mengemukakan ide pada diskusi dan praktikum
Kreatif : Siswa mampu membuat presentasi hasil diskusi
Berpikir kritis : Siswa mampu mencari informasi yang dapat diperoleh dari
internet dan mebedakan kalimat yang bernilai benar dan salah
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 3

Bergotong royong : Siswa mampu bersama kelompok secara sukarela melakukan


kegiatan penyelesaian tugas dapat dikerjakan dan berjalan
lancar, mudah dan ringan. Masing-masing siswa dapat dengan
mudah berkolaborasi, saling peduli dan berbagi.

B. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1 (6 JP x 45 menit)
Langkah Pembelajaran
KEGIATAN AWAL
1. Memberi salam 15 menit
2. Siswa berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran dengan
dipimpin satu siswa untuk memimpin doa
3. Siswa menjawab presensi dan kesiapan dalam belajar
4. Siswa mendapatkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
5. Siswa diberi pertanyaan pemantik terkait dengan materi
sebelumnya dan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
6. Siswa menyimak motivasi dari guru.
KEGIATAN INTI
1. Siswa melaksanakan asesmen awal dengan cara wawancara, jika 225 menit
hasil assesmen awal terdapat siswa yang telah melebihi
kompetensi awal maka dicatat untuk keperluan langkah
berikutnya, atau siswa tersebut menjadi tutor sebaya untuk
temannya.
2. Siswa mendapatkan penjelasan singkat tentang K3LH dan
budaya kerja industri pada teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu siswa
3. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang definisi
K3LH. Siswa diberi alternatif referensi :
a. Buku Bahan Ajar Dasar-dasar Program Keahlian Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi . Kemendikbudristek,
2021
b. https://environment-indonesia.com/pentingnya-penerapan-
k3lh/
c. https://www.youtube.com/watch?v=xziOgdo5a_I
d. https://www.youtube.com/watch?v=zQVzKEfJPI4
4. Siswa menggali informasi tentang K3LH dan budaya kerja
industri pada teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 4

5. Siswa secara berkelompok gotong royong menganalisis K3LH


dan budaya kerja industri pada teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi
6. Siswa secara berkelompok melaporkan dan mempresentasikan
hasil diskusinya.
7. Guru bersama siswa bertanya jawab untuk
mengkonfimasi pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
KEGIATAN PENUTUP
1. Siswa dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru 30 menit
2. Siswa mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Siswa menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Pertemuan 2 (6 JP x 45 menit)

Langkah Pembelajaran
KEGIATAN AWAL
1. Memberi salam 15 menit
2. Siswa berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran dengan
dipimpin satu siswa untuk memimpin doa
3. Siswa menjawab presensi dan kesiapan dalam belajar
4. Siswa mendapatkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
5. Siswa diberi pertanyaan pemantik terkait dengan materi
sebelumnya dan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
6. Siswa menyimak motivasi dari guru.
KEGIATAN INTI
1. Siswa mencermati prosedur pencegahan kecelakaan kerja 225 menit
2. Siswa mendapatkan penjelasan singkat tentang prosedur
pencegahan kecelakaan kerja pada teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu
siswa.
3. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang definisi
tentang prosedur pencegahan kecelakaan kerja. Siswa diberi
alternatif referensi :
a. Buku Bahan Ajar Dasar-dasar Program Keahlian Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi . Kemendikbudristek,
2021
b. https://www.youtube.com/watch?v=TOkOAxRMEW8
c. https://www.youtube.com/watch?v=28MCx-L-hIE
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 5

4. Siswa secara mandiri menggali informasi tentang prosedur


pencegahan kecelakaan kerja pada teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi
5. Siswa secara berkelompok gotong royong menganalisis
prosedur pencegahan kecelakaan kerja pada teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi
6. Siswa secara berkelompok melaporkan dan mempresentasikan
hasil diskusinya.
7. Guru bersama siswa bertanya jawab untuk
mengkonfimasi pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.

KEGIATAN PENUTUP
1. Siswa dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru 30 menit
2. Siswa mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Siswa menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

C. Assesment
Assesmen
Tujuan Kriteria Ketercapaian
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Formatif
Sumatif
Awal Proses
Kompetensi Awal 1. Siswa mempunyai Wawancara
pengetahuan tentang
K3LH
2. Siswa mempunyai Wawancara
pengetahuan tentang
budaya kerja industri
3. Siswa mempunyai Wawancara
pengetahuan
pencegahan
kecelakaan kerja
4.1 Menerapkan 4.1.1 Menjelaskan K3LH Observasi Tes Tulis
K3LH dan budaya dan budaya kerja
kerja industri industri meliputi
meliputi praktik- praktik-praktik
praktik kerja kerja yang aman,
yang aman, bahaya-bahaya di
bahaya-bahaya tempat kerja,
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 6

di tempat kerja, prosedur- prosedur


prosedur- dalam keadaan
prosedur dalam darurat.
keadaan darurat. 4.1.2 Menerapkan K3LH Observasi Tes Tulis
dan budaya kerja
industri meliputi
praktik-praktik
kerja yang aman,
bahaya-bahaya di
tempat kerja,
prosedur- prosedur
dalam keadaan
darurat.
4.2 Memahami 4.2.1 Menjelaskan Observasi Tes Tulis
prosedur prosedur
pencegahan pencegahan
kecelakaan kerja kecelakaan kerja
di tempat tinggi ditempat
/pemanjatan. tinggi/pemanjatan
D.
Dimensi Profil Pelajar Mandiri Observasi
Pancasila
Kreatif Observasi

Bernalar Kritis Observasi

Bergotong Royong Observasi

E.
1. Assesment Awal/Formatif
Asesmen ini memiliki fungsi untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum
menerima materi K3LH dan budaya kerja industri
a. Menurut pendapatmu, apa yang dimaksud dengan K3LH?
b. Menurut pendapatmu, apa yang dimaksud dengan budaya kerja industri?
c. Sebutkan macam-macam budaya kerja industri?
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 7

2. Assesment Proses/Formatif

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Pertemuan Ke-1

(Menjelaskan dan menerapkan K3LH dan budaya kerja industri)

a. Nama Kelompok :

1. ………………………………..
2. ……………………………….
3. ………………………………..
4. ………………………………..

b. Petunjuk Kerja :
Sebelum mengerjakan tugas, buatlah kelompok terdiri atas 3-4 orang. Dalam kegiatan
ini siswa akan mengamati uraian mengenai K3LH dan budaya kerja industri pada
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.

c. Langkah Kerja :
1. Cari video dari youtube mengenai K3LH dan budaya kerja industri
2. Amati dan kumpulkan data-data mengenai K3LH dan budaya kerja industri
3. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah kesimpulan.
4. Buat laporan dan presentasikan hasil kerja kelompok.

d. Hasil diskusi :
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Pertemuan Ke-2

(Menyebutkan dan memahami prosedur pencegahan kecelakaan kerja pada teknik


jaringan komputer dan telekomunikasi)

a. Nama Kelompok :
1. ………………………………..
2. ……………………………….
3. ………………………………..
4. ………………………………..

b. Petunjuk Kerja :
Sebelum mengerjakan tugas, buatlah kelompok terdiri atas 3-4 orang. Dalam kegiatan
ini siswa akan mengamati uraian mengenai prosedur pencegahan kecelakaan kerja
pada teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.

c. Langkah Kerja :
1. Cari video dari youtube mengenai prosedur pencegahan kecelakaan kerja
2. Amati dan kumpulkan data-data mengenai prosedur pencegahan kecelakaan kerja
3. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah kesimpulan.
4. Buat laporan dan presentasikan hasil kerja kelompok.

d. Hasil diskusi :
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..

…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 9

3. Assemen Akhir/Sumatif
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang K3LH! (skor 20)
2. Sebut dan jelaskan macam klasifikasi kecekalan! (skor 20)
3. Sebutkan bahaya-bahaya ditempat kerja ! (skor 20)
4. Sebutkan SOP yang digunakan pada pemanjatan tower ! (20)
5. Gambarkan simbol-simbol tanda bahaya ! (20)

F. Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta DIdik
Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
belajar
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini? Apakah
saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan presentasi?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

G. Refleksi Guru
Refleksi Pendidik
Apakah ada kendala dalam pembelajaran?
Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
a. Sedang
b. Kurang
c. Cukup
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 10

H. Media Pembelajaran
1. Bahan : Modul Ajar DPK Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
2. Alat : Laptop/Komputer, HP, dan Jaringan Internet
3. Media Aplikasi : Whatsapp dan Google Suite
4. Referensi Lain :
https://www.youtube.com/watch?v=xziOgdo5a_I
https://www.youtube.com/watch?v=zQVzKEfJPI4
https://www.youtube.com/watch?v=l8-cu6pPXw0
https://www.youtube.com/watch?v=m51d8_IhnMs

I. Pengayaan dan Remedial


1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah.
2. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual.
3. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum dikuasai peserta
didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan
kemampuan masing-masing
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 11

MATERI PEMBELAJARAN
A. BUDAYA KERJA INDUSTRI

B.
C. Gambar : Lambang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Secara umum pekerja cenderung memiliki pola pikir bahwa mereka akan
menghadapi kesulitan ketika akan menerapkan suatu perubahan atau pembiasaan
baru saat bekerja. Menurut mereka, pola pikir itu akan berdampak pada sikap kerja,
perilaku, dan tempat kerja. Padahal pola pikir seperti itu justru dapat berpotensi
menimbulkan kesulitan baru di masa yang akan datang. Hal yang perlu kita sadari
bahwa tempat kerja merupakan cerminan pola pikir pemakainya. Tempat kerja yang
tidak rapi, berantakan, dan sebagainya dapat memperlihatkan proses pekerjaan yang
cenderung negatif. Dengan demikian, menerapkan perubahan atau pembiasaan baru
di tempat kerja dapat mempengaruhi perilaku dan sikap kerja pekerja sehingga
dapat menciptakan pola pikir bahwa perubahan tersebut tidak sulit untuk dilakukan
namun justru mempermudah pekerjaan itu sendiri.
Prinsip 5R adalah saduran dari 5S yang berasal dari Jepang yaitu Seiri
(Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shikute (Rajin).
Kelima prinsip ini bersinergi satu dengan lainnya sehingga menciptakan
budaya kerja yang aman, nyaman, produktif, dan sehat untuk pekerja maupun
perusahaan.
Dengan menerapkan 5R, perusahaan akan menghindari pemborosan yang
tidak perlu dalam aktivitas yang umumnya tidak disadari, misalnya pemborosan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 12

dalam stok barang, material, aktivitas karyawan, manajemen waktu, hingga kesalahan
yang berulang.
Bagaimana bisa? Berikut penjelasannya!
1. Ringkas

Gambar : Ilustrasi Ringkas


Prinsip pertama adalah Seiri atau Ringkas. Dalam prinsip ini Anda akan diminta
untuk mampu melakukan:
1. Pemisahan barang dalam kategori diperlukan dan harus disingkirkan.
2. Pemilihan barang yang masih bisa digunakan dan yang rusak.
3. Pengkategorian barang yang sering digunakan dan yang jarang.
Dengan menerapkan prinsip Ringkas, Anda mengetahui jumlah barang fisik yang ada
di tempat kerja sehingga menghindari adanya barang yang berlebihan atau bahkan
tidak diperlukan memenuhi tempat kerja Anda.
2. Rapi

Gambar : Ilustrasi Rapi


Prinsip kedua ialah Seiton atau Rapi. Pada prinsip ini yang ditekankan adalah
bagaimana cara Anda meletakan barang barang dan mudah untuk mendapatkannya
kembali saat diperlukan.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 13

Ya, penekanannya adalah pada kata mudah. Karena seringkali kita mampu
meletakan barang-barang dengan rapi, namun saat kita membutuhkannya kita justru
terjebak dan terpaksa membongkar semua isi lemari penyimpanan.
Pada prinsip ini, yang harus diperhatikan adalah:
1. Bagaimana menata barang-barang berdasarkan alur pekerjaan.
2. Bagaimana menata berdasarkan frekuensi penggunaan, fungsi dan batas
waktu digunakan.
3. Bagaimana melakukan pengendalian secara visual agar semua barang dapat
mudah ditemukan, teratur, dan selalu ditempatnya (tidak dipindahkan
seenaknya).
Manfaat dari prinsip ini adalah menciptakan lingkungan kerja yang tertata demi
memudahkan, mempercepat, dan meningkatkan ketepatan saat memerlukan barang
di tempat kerja.
3. Resik

Gambar : Ilustrasi Resik


Prinsip ketiga adalah Seiso atau Resik. Prinsip ini memberikan pengarahan
bagaimana cara menjaga kebersihan di tempat kerja. Karena dengan melakukan
pembersihan secara teratur, hal ini sekaligus mencakup pengecekan untuk setiap
alat-alat kerja. Apakah ada yang perlu dilakukan maintenace, rusak, atau bahkan
perlu diganti.
Dari prinsip Seiso atau Resik, kita dapat melakukan tindakan preventif untuk
mencegah adanya kecelakaan kerja dari kelalaian alat kerja yang tidak memadai.
Yang menjadi cakupan pada prinsip Resik antara lain:
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 14

1. Melakukan pembersihan tempat kerja dari segala debu dan sampah secara
rutin.
2. Menyediakan fasilitas kebersihan di tempat kerja.
3. Meminimalisir faktor-faktor yang membebabkan kantor menjadi kotor dan
penuh sampah.
4. Melakukan maintenance terhadap alat atau barang di kantor yang sudah
usang maupun rusak.
Dengan menerapkan prinsip Resik, kita akan mampu menciptakan lingkungan
kerja yang bersih, sehat, nyaman, dan menghindari kecelakaan kerja akibat alat kerja
yang sudah usang atau rusak.
4. Rawat

Gambar : Ilustrasi Rawat

Masuk ke prinsip keempat yaitu Seiketsu atau Rawat. Pada prinsip ini, yang
paling penting adalah bagaimana mempertahankan ketiga proses yang sudah
dilakukan sebelumnya yaitu ringkas, rapi, dan resik.
Dengan memantapkan diri untuk mengimplementasikan prinsip rawat atau
seiketsu, Anda akan merasakan langsung manfaatnya seperti usia penggunakan alat
kantor yang lebih panjang sehingga budget pembelian atau maintenance pun bisa
menurun drastis.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 15

5. Rajin

Gambar : Ilustrasi Rajin

Prinsip yang terakhir atau yang kelima adalah Shitsuke atau Rajin. Tujuan dari
prinsip ini adalah untuk membentuk keseluruhan prinsip yang telah kita bahas
sebelumnya menjadi sebuah kebiasaan.
Dengan membentuk kebiasaan baru dari semua prinsip-prinsip ini akan
meningkatkan pencapaian dan kebiasaan positif di lingkungan kerja. Manfaatnya
adalah setiap pekerja atau elemen di perusahaan dapat menjadi lebih disiplin dan
melekatkan prinsip 5R sebagai budaya kerja.
Alat Pelindung Diri

Gambar : Alat Pelindung Diri


Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 16

Dalam Pekerjaan konstruksi yang melibatkan bahan bangunan, peralatan,


penerapan teknologi, dan tenaga kerja, dapat merupakan sumber terjadinya
kecelakaan kerja
Keberadaan tenaga kerja dibidang kegiatan konstruksi selaku sumber daya
yang dibutuhkan bagi kelanjutan pembangunan, perlu memperoleh perlindungan
keselamatan kerja, khususnya terhadap ancaman kecelakaan kerja;
perlu penerapan norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat
kegiatan konstruksi secara sungguh-sungguh
Dalam setiap Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan selanjutnya perlu adanya konsep Perencanaan/Perancangan sampai
tahap Pelaksanaan yang menekannya adanya sistim K3 ( Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ) yang tepat serta pengawasan yang baik.
Salah satu contohnya Adalah setiap sarana pelindung bagi diri pekerja yang
wajib digunakan untuk melindungi tubuh dari paparan bahaya secara langsung
ketika melakukan pekerjaan, antara lain :
1. Topi pelindung kepala (helmet),
2. Pelindung mata spectacles/googles,
3. Pelindung mulut dan hidung (masker),
4. Pelindung telinga (ear plugs),
5. Pelindung/sarung tangan (safety gloves),
6. Selempang penahan tubuh (fullbodyharness),
7. Sepatu pelindung kaki (safety shoes),
8. Rompi keselamatan,
9. dll

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat, agar pekerja terlindung dari
paparan bahaya dan risiko cedera dan/atau sakit akibat kerja,
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 17

HELM PELINDUNG

PELINDUNG TELINGA
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 18

PELINDUNG MATA

MASKER PERNAFASAN
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 19

ROMPI

SABUK PENGAMAN
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 20

SABUK PENGAMAN

SARUNG TANGAN
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 21

SEPATU

B. MENJELASKAN K3LH PADA BUDAYA INDUSTRI

K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup) adalah Program


Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan
atau instansi lain yang memiliki banyak pekerja atau karyawan. Atau definisi k3LH
yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan agar karyawan/tenaga kerja selalu
dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja
termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat
secara aman dalam produksinya
K3LH merupakan hal penting dalam membangun industri. Pertumbuhan dan
pembangunan industri banyak menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 22

negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat kerja, dan
dampak lingkungan dari adanya industri.
1. Pengertian K3:
Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan. Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian
sebagai akibat dari kecelakaan kerja
2. Dasar Hukum
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
Yang diatur oleh Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala
tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun
di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
3. Tujuan K3
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas
nasional. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
tersebut. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan
efisien
4. Pengertian Kecelakaan
Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak
diharapkan karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi
yang mengalaminya. Sabotase atau kriminal merupakan tindakan di luar lingkup
kecelakaan yang sebenarnya

5. Manfaat dan Tujuan K3LH :


Dengan program K3LH, pekerja dan perusahaan bisa menikmati manfaatnya.
Perusahaan akan menjadi lebih bermutu dan sistematis untuk berkembang lebih
cepat, dan pekerja menjadi lebih aman, lebih sehat dan nyaman. Jika kenyamanan
dalam bekerja bisa terwujud, akan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 23

para pekerja dan perusahaan tempat mereka bekerja sehingga menghasilkan produk
yang maksimal sesuai misi perusahaan.
6. Tujuan K3LH yaitu:
a. Melindungi tenaga kerja/karyawan atas hak keselamatannya, ketika melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup maupun meningkatkan produksi dan
produtivitas nasional.
b. Memeliharan sumber produksi, agar bisa digunakan secara aman dan juga
efisien.
c. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
Agar industri bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat dan baik, maka
sistem kerja di setiap industri harus diatur dan dirancang dengan memperhatikan
K3LH dan para pekerja. Karena setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk
memeroleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan
kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama.
3 Alasan Utama Mengapa Suatu Perusahaan Melaksanakan K3LH yaitu,
diwajibkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja, Sebahgai Hak asasi manusia, dan
Mengurangi beban ekonomi para pekerja
Keuntungan dari penerapan K3LH adalah terciptanya hasil kerja yang optimal,
karena suasana kerja yang nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak
dan lebih bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas
hasil produksi. Perusahaan yang menerapkan program K3LH biasanya
mengaplikasikan K3LH di lingkungan perusahaan.

7. Cara menerapkan K3LH, diantaranya :


a. Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety shoes)
dan mewajibkan seragam dan sepatu keselamatan tersebut untuk dipakai oleh
semua pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan.
b. Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang mengingatkan pekerja untuk
selalu sadar akan keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 24

perusahaan. Maksud dari atribut K3LH ini adalah menghindari bahaya atau
kesalahan yang bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah memperhatikan
kebersihan di lingkungan perusahaan, menciptakan suasana yang lebih
nyaman dan bersih.
c. Memisahkan sampah organik (contoh : sampah dari tumbuhan dan kertas)
dan bukan organik (contoh : sampah dari plastik).
d. Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan
mengupayakan para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH
supaya para pekerja memahami pengertian K3LH dan menerapkannya.
8. Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
5K
a. Kerusakan b. Kelaianan dan Cacat
b. Kekacauan Organisasi c. Kematian
c. Keluhan dan Kesedihan

9. Klasifikasi Kecelakaan
a. Menurut jenis kecelakaan
1) Terjatuh 6) Pengaruh suhu tinggi
2) Tertimpa benda jatuh 7) Terkena sengatan arus listrik
3) Tertumbuk atau terkena benda 8) Tersambar petir
4) Terjepit oleh benda 9) Kontak dengan bahan-bahan
5) Gerakan yang melebihi berbahaya
kemampuan 10) Lain-lain
b. Menurut sumber atau PenyebabKecelakaan
1) Dari mesin
2) Alat angkut dan alat angkat
3) Bahan/zat erbahaya danradiasi
4) Lingkungan kerja
c. Menurut Sifat Luka atau Kelainan
Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar, keracunan mendadak, akibat cuaca, dsb
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 25

10. Pencegahan Kecelakaan


Kecelakaan dapat dihindari dengan:
a. Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin
b. Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi
c. Melakukan pengawasan dengan baik
b. Memasang tanda-tanda peringatan
c. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat

11. Penanggulangan Kecelakaan


Penanggulangan Kebakaran
a. Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat
yang mengandung bahan yang mudah terbakar
b. Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat terbuka
c. Hindari awan debu yang mudah meledak
12. Perlengkapan pemadam kebakaran
Alat-alat pemadam kebakaran dan penanggulangan kebakaran terdiri dari dua
jenis:
a. Terpasang tetap di tempat
1) Pemancar air otomatis
2) Pompa air
3) Pipa-pipa dan slang untuk aliran air
4) Alat pemadam kebakaran dengan bahan kering CO2 atau busa

Alat-alat pemadam kebakaran jenis 1-3 digunakan untuk


penanggulangan kebakaran yang relatif kecil, terdapat sumber air di
lokasi kebakaran dan lokasi dapat dijangkau oleh peralatan tersebut.
Sedangkan alat jenis ke-4 digunakan jika kebakaran relatif besar, lokasi
kebakaran sulit dijangkau alat pemadam, atau tidak terdapat sumber air
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 26

yang cukup, atau terdapat instalasi atau peralatan listrik, dan atau
terdapat tempat penyimpanan cairan yang mudah terbakar.

(a) (b) (c )

Gambar (a) menunjukkan rumah (almari) tempat penyimpanan peralatan


pemadam kebakaran. Disebelah kiri adalah tempat gulungan pipa untuk
aliran air, sedangkan di sebelah kanan berisi alat pemadam kebakaran yang
dapat dibawa. Alat jenis ini bisa berisi bahan pemadam kering atau busa.
Gambar (b) adalah alat pemadam kebakaran jenis pompa air. Alat ini
biasanya dipasang di pinggir jalan dan gang antar rumah di suatu komplek
perumahan. Jika terjadi kebakaran di sekitar tempat tersebut, mobil
kebakaran akan mengambil air dari alat ini. Air akan disemprotkan ke lokasi
kebakaran melalui mobil pemadam kebakaran.
Gambar (c) adalah alat pemadam kebakaran jenis pemancar air otomatis.
Alat ini biasanya dipasang di dalam ruangan. Elemen berwarna merah
sebagai penyumbat air yang dilapisi kaca khusus. Jika terjadi kebakaran di
sekitar atau di dalam ruangan, maka suhu ruangan akan naik. Jika suhu
udara

di sekitar alat tersebut telah mencapai tingkat tertentu (800) kaca pelindung
elemen penyumbat akan
pecah dan secara otomatis air akan terpancar dari alat tersebut.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 27

b. Dapat bergerak atau dibawa


Alat ini seharusnya tetap tersedia di setiap kantor bahkan rumah
tangga. Pemasangan alat hendaknya di tempat yang paling mungkin terjadi
kebakaran, tetapi tidak terlalu dekat dengan tempat kebakaran dan mudah
dijangkau saat terjadi kebakaran.
Cara menggunakan alat-alat pemadam kebakaran tersebut dapat dilihat
pada label yang terdapat pada setiap jenis alat. Setiap produk mempunyai
urutan cara penggunaan yang berbeda-beda.
Jika terjadi kebakaran di sekitar anda, segera lapor ke Dinas
Kebakaran atau kantor Polisi terdekat. Bantulah petugas pemadam
kebakaran dan polisi dengan membebaskan jalan sekitar lokasi kebakaran
dari kerumunan orang atau kendaraan lais selain kendaraan petugas
kebakaran dan atau polisi.

13. Penanggulangan Kebakaran Akibat Instalasi Listrik dan Petir


a. Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan yang berlaku
b. Gunakan sekering/MCB sesuai dengan ukuran yang diperlukan
c. Gunakan kabel yang berstandar keamanan yang baik
d. Ganti kabel yang telah usang atau acat pada instalasi atau peralatan
listrik lain
e. Hindari percabangan sambungan antar rumah
f. Lakukan pengukuran kontinuitas penghantar, tahanan isolasi, dan
tahanan pentanahan secara berkala
g. Gunakan instalasi penyalur petir sesuai standar

14. Penanggulangan Kecelakaan di dalam Lift


a. Pasang rambu-rambu dan petunjuk yang mudah dibaca oleh pengguna
jika terjadi keadaan darurat
b. Jangan memberi muatan lift melebihi kapasitasnya
c. Jangan membawa sumber api terbuka di dalam lift
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 28

d. Jangan merokok dan membuang puntung rokok di dalam lift


e. Jika terjadi pemutusan aliran listrik, maka lift akan berhenti di lantai
terdekat dan pintu lift segera terbuka sesaat setelah berhenti.
Segera keluar dari lift dengan hati-hati

15. Penanggulangan Kecelakaan terhadap Zat Berbahaya


Zat berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya,
pengolahannya, pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaannya
menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, matilemas, keracunan dan
bahaya-bahaya lainnya terhadap gangguan kesehatan orang yang bersangkutan
dengannya atau menyebabkan kerusakan benda atau harta kekayaan.
a. Bahan- bahan eksplosif
Adalah bahan yang mudah meledak. Ini merupakan bahan yang paling
berbahaya. Bahan ini bukan hanya bahan peledak, tetapi juga semua bahan
yang secara sendiri atau dalam campuran tertentu jika mengalami
pemanasan, kekerasan atau gesekan akan mengakbatkan ledakan yang
biasanya diikuti dengan kebakaran. Contoh: garam logam yang dapat
meledak karena oksidasi diri, tanpa pengaruh tertentu dari luar
b. Bahan-bahan yang mengoksidasi
Bahan ini kaya oksigen, sehingga resiko kebakaran sangat tinggi.
c. Bahan-bahan yang mudah terbakar
Tingkat bahaya bahan-bahan ini ditentukan oleh titik bakarnya. Makin
rendah titik bakarnya makin berbahaya
d. Bahan-bahan beracun
Bahan ini bisa berupa cair, bubuk, gas, uap, awan, bisa berbau dan tidak
berbau. Proses keracunan bisa terjadi karena tertelan, terhirup, kontak
dengan kulit, mata dan sebagainya. Contoh: NaCl. Bahan yang digunakan
dalam proses pembuatan PCB. Bahan ini seringkali akan menimbulkan gatal-
gatal bahkan iritasi jika tersentuh kulit
e. Bahan korosif
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 29

Bahan ini meliputi asam-asam, alkali-alkali, atau bahan-bahan


kuat lainnya yang dapat menyebabkan kebakaran pada kulit yang
tersentuh
f. Bahan-bahan radioaktif
Bahan ini meliputi isotop-isotop radioaktif dan semua persenyawaan
yang mengandung bahan radioaktif. Contoh: cat bersinar

Tindakan Pencegahan
Pemasangan label dan tanda peringatan. Pengolahan, pengangkutan dan
penyimpanan harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada. Simpanlah
bahan-bahan berbahaya di tempat yang memenuhi syarat keamanan bagi
penyimpanan bahan tersebut.

Simbol-Simbol Tanda Bahaya

a. Bahaya Ledakan b. Bahaya Oksidasi c. Bahaya Kebakaran

d. Bahaya beracun f. Bahaya Korosi g. Bahaya Pencemaran Lingkungan

h. Bahaya Iritasi i .Bahaya Pencemaran Ion


Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 30

C. B. Pendekatan Keselamatan Lain


a. Perencanaan
Keselamatan kerja hendaknya sudah diperhitungkan sejak tahap
erencanaan berdirinya organisasi (sekolah, kantor, industri, perusahaan). Hal-
hal yang perlu diperhitungkan antara lain: lokasi, fasilitas penyimpanan,
tempat pengolahan, pembuangan limbah, penerangan dan sebagainya
b. Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur:
Menempatkan barang-barang di tempat yang semestinya, tidak
menempatkan barang di tempat yang digunakan untuk lalu lintas orang dan
jalur-jalur yang digunakan untuk penyelamatan darurat. Menjaga kebersihan
lingkungan dari bahan berbahaya, misalnya hindari tumpahan oli pada lantai
atau jalur lalu lintas pejalan kaki
c. Pakaian Kerja
1) Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju sobek,
kunci/ gelang berantai, jika anda bekerja dengan barabg-barang yang
berputar atau mesin-mesin yang bergerak misalnya mesin penggiling,
mesin pintal
2) Hindari pakaian dari bahan seluloid jika anda bekerja dengan bahan-
bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar
3) Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju barang-barang yang
runcing, benda tajam, bahan yang mudah meledak, dan atau cairan yang
mudah terbakar

Tanda-Tanda Keselamatan Di Tempat kerja

a. Tanda Bahaya b. Tanda Anjuran c. Tanda Perlindungan terhadap kebakaran


Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 31

d. Tanda Darurat e. Tanda rumah sakit atau klinik kesehatan f. Tanda larangan

g. Tanda Peringatan terhadap bahaya Tegangan Listrik h. Tanda peringatan untuk tidak meng-ON-kan Saklar

Bentuk dan Warna untuk Simbol Keselamatan


Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 32

D. C. Organisasi Keselamatan Kerja


E.
Tujuan utama dibentuknya organisasi keselamatan kerja ialah untuk
mengurangi tingkat kecelakaan, sakit, cacat dan kematian akibat kerja, dengan
lingkungan kerja yang sehat, bersih, aman dan nyaman
Organisasi bisa dibentuk di tingkat pemerintah, perusahaan atau oleh kelompok
atau serikat pekerja.
Di Amerika, organisasi keselamatan kerja bagi pekerja swasta dibentuk
dibawah OSHA (Occupational Safety and Healthy Administration) OSHA
membuat peraturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Organisasi ini terdiri dari 4 bagian: Bagian Perencanaan, Operasi, Logistik dan
bagian keuangan. Personal organisasi bisa terdiri dari pemerintah, kepolisian,
dokter, psikolog, tenaga ahli teknik, ahli jiwa, dsb.
Di Indonesia, organisasi pemerintah yang menangani masalah
keselamatan kerja di tingkat pusat dibentuk di bawah Direktorat Pembinaan
Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di samping itu organisasi macam ini
juga dibentuk di perusahaan perusahaan dan ikatan ahli tertentu.

F. D. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam TIK


1. Prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (k3)
Dalam dunia industri atau perkantoran besar yang menggunakan
komputer dalam jumlah yang banyak, kesehatan dan keselamatan kerja tentu
menjadi faktor yang sangat penting.Para pengguna komputer pribadi pun perlu
menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan kerja menurut
petunjuk yang sudah ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan komputer
baik untuk pekerjaan, pendidikan, ataupun hobi tetap harus memperhatikan
prinsip-prinsip kesehatan agar terhindar dari berbagai gangguan
kesehatan.Gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan
komputer adalah:
a. Gangguan pada mata
b. Gangguan pada kepala
c. Gangguan pada tangan
d. Gangguan pada badan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 33

Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan


kesehatan adalah monitor. Seperti kita ketahui, layar monitor memancarkan
radiasi atau pemancaran partikel-partikel elementer dan energi radiasi. Energi
radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom sehingga atom menjadi
muatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang dikeluarkan
dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion
negatif. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk pada atom-atom di tubuh
kita. Radiasi yang dipancarkan monitor komputer antara lain berupa:
a. Sinar-X
b. Sinar ultraviolet
c. Gelombang mikro
d. Radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah

Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat radiasi komputer


adalah penyakit katarak.Untuk itu, setiap pengguna komputer perlu mengatur
waktu pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di depan komputer dalam
jangka waktu yang lama, usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak terus
menerus menatap layar monitor.Selain radiasi yang ditimbulkan oleh monitor
komputer, kita perlu memperhatikan pula faktor-faktor lain yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu posisi tubuh, posisi peralatan,
pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan
gangguan suara). Menggunakan komputer dengan posisi tubuh yang benar,
akan memberikan kenyamanan saat bekerja. Dengan posisi tubuh yang rileks,
kita dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita pun akan terjaga. Ilmu yang
mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan benar di
depan komputer disebut ergonomi. Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain
keadaan user maupun hardware atau perangkat keras komputer ;
a. Posisi duduk : tempat duduk yg ideal dan bersandar,kursi ideal bisa
berputar dan dpt diatur tinggi rendahnya, tempat duduk yg tidak
bersandar dpt mnyebabkan punggung kelelahan.
b. Posisi mata : harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah,jika posisi
mata tinggi atau rendah membuat leher cepat lelah,layar yg digunakan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 34

sebaiknya yang low radiasi , atau layar jenis LCD. posisi tangan ; pilih tuts
keyboard yg lembut dan gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik.

Berikut ini posisi duduk yang benar saat menggunakan komputer.


a. Bagian kepala dan leher
Aturlah agar posisi kepala dan leher anda tegak dengan pandangan lurus
ke depan. Dengan posisi ini, anda akan sanggup bertahan lebih lama di
depan komputer dan tidak cepat merasa lelah. Posisi leher yang terlalu
lentur dan kepala menengadah atau menunduk saat menghadap monitor
tidak dibenarkan karena akan membuat anda cepat lelah.
b. Bagian punggung Bagian
Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks merupakan posisi
yang benar saat menggunakan komputer. Badan yang terlalu
membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan, dapat menimbulkan
rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung tersangga dengan baik oleh
sandaran kursi.
c. Bagian pundak
Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot pundak tidak
tegang. Usahakan agar pundak tidak terlalu ke bawah atau terlalu tegak.
d. Posisi lengan dan siku
Posisi lengan yang baik adalah berada di samping badan dan siku
membentuk sudut lebih besar dari 90 derajat.
e. Bagian kaki
Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai berada dalam
posisi yang nyaman. Selain hal-hal di atas, Anda perlu untuk
memperhatikan hal-hal berikut agar kesehatan anda tetap terjaga:
1) Sesuaikan tinggi kursi dengan tinggi badan Anda
2) Usahakan agar jarak antara monitor dan mata minimal 80 cm.
3) Gunakan refresh rate monitor minima 72 Hz
4) Atur pencahayaan monitor.
5) Agar mata tidak cepat lelah gunakan kursi yang memiliki sandaran
tangan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 35

Tentu saja, petunjuk umum menjaga yang diajarkan oleh ahli kesehatan
seperti makan dan minum yang sehat, istirahat yang cukup, dan berolah raga
juga perlu Anda perhatikan.
Dari sisi hardware atau perangkat keras komputer, Anda perlu
memperhatikan faktor-faktor berikut ini karena sangat berpengaruh pada
kesehatan dan keselamatan kerja.
a) Posisi monitor
Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena mengeluarkan
radiasi. Untuk mengurangi keluhan pada mata, lakukan hal-hal berikut:
 letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang cukup (tidak
terlalu terang dan tidak terlalu redup)
 atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda
 aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak terlalu
terang atau terlalu redup gunakan filter screen (filter monitor)
untuk meredam radiasi.
b) Posisi keyboard
Letakkan keyboard dengan posisi lebih rendah dari monitor, namun tidak
terlalu rendah.
c) Posisi mouse
Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan
tangan yang biasa Anda gunakan untuk bekerja. Jika Anda bekerja
dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kiri keyboard dan aturlah
agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
d) Posisi meja dan kursi
Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga posisi duduk Anda di
depan monitor lebih nyaman, dan Anda dapat menjangkau keyboard dan
mouse dengan mudah. Selain diatur posisinya, perangkat keras komputer
harus dijaga dengan baik karena perangkat-perangkat tersebut
menggunakan listrik.
e) Posisi Monitor
Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan membutuhkan
daya yang cukup besar. Hindarkan monitor dari percikan air karena dapat
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 36

menimbulkan hubungan pendek atau korsleting yang dapat


membahayakan keselamatan Anda.
f) Kotak CPU
Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi dengan
ground dapat mengalirkan listrik saat kita menyentuhnya tanpa alas kaki.
Untuk menghindari korsleting, kotak CPU sebaiknya diletakkan di yang
aman, misalnya di atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan (grounded)
dengan cara dihubungkan ke tanah atau tembok menggunakan seutas
kawat tembaga. Karena CPU membutuhkan konsumsi listrik yang besar,
maka kita harus menjauhkannya dari benda-benda cair dan binatang atau
serangga untuk menghindari korsleting.
g) Kabel
Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak atau
sumber listrik, jangan sampai ada yang longgar karena aliran listrik yang
tidak stabil berpotensi merusak perangkat keras komputer dan
mengakibatkan korsleting.

Setelah kita tahu bagaimana posisi yang benar di depan komputer


maka langkah berikutnya adalah bagaimana memperlakukan
komputer.komputer juga harus di perlakukan dengan baik supaya komputer
yang kita gunakan tidak cepat rusak.
Pertama komputer harus diletakan di tempat yang aman. Aman dari
jangkauan anak-anak,aman dari api, aman dari penyinaran matahari secara
terus menerus, dan aman dari percikan air.
Selanjutnya langkah penggunaan komputer pemakaian selalu di awali
dengan memasang stop kontak untuk power supply,lalu hidupkan.Stop kontak
sebaiknya tidak goyang dan mantap sehingga arus listrik tidak terganggu
karena arus dari PLN langsung rata rata 220 volt dan berbahaya bagi kita
kabel yg diperlukan cukup banyak jadi hindari ke semrawutan,kabel dapat di
rapikan dengan mengisolasinya atau mengikatnya dengan karet, hal yg harus
diperhatikan adalah stabilizer, benda itu harus digunakan untuk arus listrik yg
naik turun dan dpt menyebabkan kerusakan pada hardware.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 37

Sesudah stop kontak dipasang dilanjutkan dengan tombol ON/OFF


perlakuan seperti ini disebut booting dingin, proses dingin ini sebaiknya
digunakan dengan hati-hati dan berulang ulang,tunggu sesaat karena
komputer sedang menset sesuai BIOS dan mengecek perangkat komputer
seperti monitor, keyboard ,mouse, printer dan sebagainya. Setelah dekstop
siap, start ada pada kiri bawah layar,akan muncul menu pull down, kemudian
pilih program yang akan muncul pada menu.

Gambar : Posisi Duduk Bekerja Dengan Komputer


Kesimpulan :
“Kita perlu mengetahui ketentuan penggunaan perangkat keras komputer
dan periferalnya demi kesehatan dan keselamatan kerja. Setting dan posisi
perangkat keras serta posisi tubuh pada saat bekerja harus kita perhatikan
agar terhindar dari dampak buruk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Kelalaian atau kecerobohan dapat mendatangkan efek negatif
yang membahayakan kesehatan kita.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 38

D. D. Pencegahan Kecelakaan Kerja di Tempat Tinggi


E.

Gambar : Pekerja Kontruksi


F. Pekerjaan konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang
memiliki risiko tinggi dan menyumbang kecelakaan kerja yang cukup
tinggi. Kompleksitas pelaksanaan proyek konstruksi yang melibatkan
pekerja, peralatan kerja, dan material dalam jumlah besar dapat menjadi
sumber terjadinya kecelakaan kerja. Salah satunya adalah kecelakaan kerja
di ketinggian.
G.
H. Kecelakaan kerja di ketinggian yang dialami para pekerja baik di
sektor konstruksi atau operasional struktur, masih memprihatinkan karena
jumlah kasusnya besar. Menurut Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI),
kecelakaan kerja di ketinggian menempati urutan nomor dua paling besar
setelah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan kerja pada ketinggian di sektor
konstruksi ini banyak terjadi pada saat pembangunan gedung atau
pekerjaan konstruksi layang.
Sebetulnya ada beberapa bahaya bekerja di ketinggian, yakni
terjatuh, terpeleset, tersandung, dan kejatuhan material dari atas. Dari
bahaya-bahaya tersebut, faktor terbesar penyebab cedera serius dan
kematian di sektor konstruksi adalah terjatuh dari ketinggian.
Dilansir republika.co.id, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat
jumlah kecelakaan kerja yang dialami pekerja konstruksi relatif tinggi, yaitu
31,9% dari total kecelakaan. Jatuh dari ketinggian (26%), terbentur (12%),
dan tertimpa (9%). Sementara secara global, data International Labour
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 39

Organization (ILO) tahun 2015 menyebutkan, dari 142 kematian akibat


kecelakaan kerja, penyebab utamanya adalah jatuh dari ketinggian sebesar
45%.
Kasus umum yang banyak terjadi di antaranya jatuh dari tangga,
jatuh akibat tidak menggunakan alat pelindung jatuh/tidak
menggunakannya dengan benar, ataupun jatuh akibat melakukan
pekerjaan di atas perancah.
Kecelakaan ini biasanya didominasi pekerja sementara yang sama
sekali tanpa pengalaman, mengabaikan pentingnya penggunaan alat
pelindung diri (APD), tidak mematuhi prosedur keselamatan, dan kurang
peduli pada keamanan.

1. Peralatan Penting Bekerja di Ketinggian

Gambar : Pekerja Kontruksi sedang membangun bangunan

Pekerjaan konstruksi membutuhkan serangkaian peralatan khusus untuk


bekerja di ketinggian dan itu membutuhkan pemeriksaan serta
pemeliharaan agar fungsinya tetap optimal. Baik tangga, perancah, dan alat
perlindungan jatuh perseorangan merupakan jantung dari program
keselamatan sektor konstruksi yang baik. Supervisor atau pengawas
lapangan perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan praktik
keselamatan saat menggunakan peralatan-peralatan ini.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 40

1. Tangga

Gambar : Orang Naik Tangga Di Kontruksi

Jatuh dari ketinggian merupakan penyebab utama kematian para pekerja


konstruksi dan kontraktor dan penggunaan tangga yang tidak tepat
merupakan penyebab utama jatuh dari ketinggian.

Potensi cedera akibat penggunaan tangga memang terbilang tinggi


terutama di sektor konstruksi, baik karena terjatuh dari tangga, tangga ambruk
ataupun terpeleset saat menaiki anak tangga.

Penyebab utama kecelakaan saat penggunaan tangga, di antaranya:


a. Kondisi tangga sudah rusak atau cacat.
b. Posisi penempatan tangga kurang tepat.
c. Tangga ditempatkan pada permukaan yang kotor, licin, atau tidak rata.
d. Pekerja tidak mematuhi prosedur keselamatan menggunakan tangga.

Penggunaan tangga yang tidak tepat menjadi penyebab utama jatuh dari
ketinggian pada pekerjaan konstruksi. Maka, setiap pekerja harus memahami
prosedur keselamatan menggunakan tangga dengan benar.
Keselamatan tangga melibatkan pemeriksaan, persiapan, cara
menaiki/menuruni tangga dengan benar, dan pertimbangan yang hati-hati
tentang konsekuensi penyalahgunaan tangga. Ingatlah tips keselamatan
penggunaan tangga pada pekerjaan konstruksi berikut ini:
a. Pilih tangga yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 41

b. Periksa komponen yang kendur atau rusak pada anak tangga, injakannya,
pegangan, penguat sekrup yang hilang, engsel, baut, mur dan perangkat
keras lainnya. Jika Anda menemukan kerusakan pada tangga, laporkan
kepada atasan dan pasang rambu bahwa tangga tidak dapat digunakan
atau sedang diperbaiki.
c. Baca dan ikuti label atau tanda peringatan sebelum Anda naik dan
melakukan aktivitas.
d. Tempatkan tangga pada permukaan yang stabil, rata, bersih, tidak licin,
dan di area bebas dari gangguan lalu lintas kendaraan.
e. Gunakan barikade pelindung/guard untuk mencegah kemungkinan
tertabrak. Kunci atau beri palang setiap pintu dekat tangga yang bila
terbuka mengarah kepada Anda.
f. Berdirikan tangga dengan perbandingan sudut 4:1, artinya jika tangga
disandarkan pada dinding dengan tinggi 4 meter, maka jarak kaki tangga
dengan dinding adalah 1 meter. Bisa juga berdirikan tangga dengan sudut
75° atau boleh kurang, asalkan terdapat penopang pada bagian bawah
tangga.

Gambar : Keselamatan penggunaan tangga

g. Menghadaplah ke tangga saat naik atau turun.


Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 42

h. Gunakan metode 3 titik tumpu (3- points contact) saat naik ataupun turun
tangga. 3 titik tumpu artinya 2 kaki berpijak dengan satu tangan
berpegang pada anak tangga dan satu tangan bergerak menanggapi
tangga atau 2 tangan berpegang pada anak tangga dengan satu kaki
berpijak dan kaki lain bergerak menggapai tangga.
i. Ujung tangga harus lebih tinggi sekitar 1 meter di atas lantai kerja.
j. Selalu berdiri menghadap tangga dengan tangan memegang anak tangga.
Jangan bekerja di samping kiri atau kanan.
k. Jangan menggunakan tangga sebagai jembatan.
l. Jangan meletakkan tangga pada kotak, tong, atau benda lain yang tidak
stabil untuk mendapatkan tinggi tambahan.
m. Jangan memaksakan melakukan pekerjaan dengan posisi tangga yang jauh
dari objek yang Anda kerjakan. Atur kembali posisi tangga lebih dekat
dengan pekerjaan
n. Jangan memindahkan atau menggeser tangga sementara pekerja atau
peralatan masih berada di tangga.
o. Hindari kemungkinan tergelincir karena licin, periksa anak tangga dan sol
sepatu Anda terhadap adanya bahan-bahan yang licin.
p. Gunakan alat pelindung jatuh saat memanjat apabila diperlukan.
q. Hindari membawa barang dengan beban berlebih saat menaiki/menuruni
tangga. Periksa informasi kapasitas beban maksimum tangga dan jika
membawa peralatan, gunakan tas atau tools belt yang memudahkan saat
naik/turun tangga.
r. Hindari menggunakan tangga atau step ladders untuk tugas-tugas berat
atau dalam durasi panjang, karena seharusnya peralatan tersebut hanya
digunakan untuk pekerjaan ringan dan durasi pendek (maksimum 30 menit
pada satu waktu).

2. Full Body Harness


Bagi Anda yang bekerja di sektor konstruksi tentu sudah familier dengan
penggunaan full body harness. Full body harness berfungsi sebagai alat
pelindung jatuh perseorangan saat bekerja di ketinggian dan penggunaannya
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 43

lebih dianjurkan dibanding safety belt terutama jika Anda bekerja di ketinggian
lebih dari 1,8 meter.

Gambar : Rambu K3 APD Full Body Harness


Hal ini dikarenakan full body harness memiliki kelebihan dengan tali
pengaman yang bisa melindungi seluruh tubuh pekerja sehingga kemungkinan
cedera akibat hentakan saat jatuh sangat kecil. Sayangnya meski manfaatnya
sangat besar sebagai alat pelindung jatuh, masih banyak pekerja yang
mengabaikan penggunaannya, mulai dari cara penggunaan, pemeriksaan, hingga
perawatannya. Penyebabnya bisa karena kurangnya pengetahuan, pelatihan, atau
pengalaman pekerja.

Sumber: rigidlifelines.com
Saat Anda bekerja di ketinggian, ada beberapa langkah penting yang harus
Anda perhatikan saat menggunakan full body harness:
1. Pegang bagian D-Ring pada full body harness dan goyangkan secara perlahan,
pastikan tidak ada webbing/tali yang terpelintir dan pengencangnya (chest strap)
terbuka
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 44

2. Pegang tali bahu (shoulder strap) dan masukkan tangan satu persatu ke dalam
tali. Pastikan D-Ring berada di bagian belakang badan Anda, tepatnya di bagian
punggung (antara tulang belikat)
3. Tarik dan kencangkan tali kaki (leg strap), lalu pasangkan/hubungkan
pada buckle. Untuk jenis quick connect buckle, Anda akan mendengar bunyi
“klik”, jika buckle sudah terpasang dengan benar. Atur lingkar tali pada kaki
sesuai kenyamanan Anda. Pastikan tali kaki tidak tertukar
4. Pasangkan tali dada (chest strap) dan hubungkan tab
buckle pada receptor sampai terdengar bunyi “klik”
5. Pastikan dengan tangan bahwa full body harness sudah terpasang benar dan
tidak ada tali yang terpelintir
6. Biarkan orang yang kompeten memeriksa full body harness dan
memasang lanyard pada D-Ring (bila diperlukan).
Full body harness harus diperiksa secara visual sebelum digunakan, termasuk juga
alat pelindung jatuh lainnya seperti lanyard dan lifeline. Pemeriksaan peralatan
secara berkala oleh orang yang kompeten untuk mengecek kerusakan harus
dilakukan setidaknya setiap 6 bulan dan sebelum memulai pekerjaan di
ketinggian. Pastikan juga full body harness yang Anda gunakan sesuai dengan
standar dan regulasi yang berlaku, seperti Permenaker No.9 Tahun 2016, OSHA
1926.502, ANSI Z359, CSA Z259, dll.

3.Perancah
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), diperkirakan
sekitar 2,3 juta pekerja konstruksi melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan perancah. Dengan begitu, banyak juga pekerja yang berpotensi
mengalami sejumlah bahaya terkait perancah seperti terjatuh, tertimpa jatuhan
benda, dan tersengat aliran listrik.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 45

Gambar : Poster K3 Tips Aman Bekerja dengan Perancah

Berikut beberapa potensi bahaya dalam penggunaan perancah:


a. Runtuhnya seluruh atau sebagian unit perancah akibat kegagalan
komponen atau beban berlebih yang mengakibatkan pekerja terjatuh atau
terperosok
b. Jatuh dari ketinggian akibat lemahnya papan lantai kerja
c. Tertimpa benda-benda jatuh dari perancah dan melukai pekerja yang
berada di bawah
d. Terpeleset dan terjatuh akibat lantai kerja yang kotor dan licin
e. Tersengat aliran listrik (electrocution).
f. Dengan banyaknya pekerja yang berpotensi terkena bahaya saat
menggunakan perancah, maka penerapan keselamatan penggunaan
perancah perlu menjadi prioritas.
g. Perancah harus dipasang oleh pekerja yang ahli di bawah pengawasan
orang yang kompeten dan perancah telah diperiksa dengan benar sebelum
digunakan. Perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua
pekerjaan berisiko tinggi saat bekerja di ketinggian.

Berikut tips saat menggunakan perancah:


1. Pastikan pekerja sudah mendapatkan pelatihan mengenai penggunaan perancah
yang tepat dan pengendalian bahaya saat bekerja di atas perancah, penggunaan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 46

alat pelindung jatuh, dan apa yang harus dilakukan apabila ada perubahan pada
tempat kerja atau jenis perancah.
2. Scaffolder atau pengawas memeriksa dan memastikan perancah dalam kondisi
aman sebelum digunakan
3. Lantai kerja, bagian deck, dan pagar pengaman sudah terpasang dan dalam
kondisi aman
4. Gunakan alat bantu untuk memindahkan material dari bawah ke atas
5. Gunakan tangga yang sudah terpasang kuat dan kokoh untuk naik dan turun dari
perancah
6. Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm, sepatu keselamatan dan full body
harness.
7. Perhatikan rekan kerja yang bekerja di atas atau di bawah Anda setiap saat. Jika
Anda melihat ada hal yang tidak sesuai prosedur atau ketidaknormalan pada
perancah, hentikan pekerjaan Anda dan laporkan pada atasan.
8. Periksa seluruh komponen alat pelindung jatuh yang digunakan,
mencakup harness (webbing, D-ring, buckle), lanyard, dan lifeline.
9. Jangan membawa barang berlebih saat menaiki perancah
10. Jangan menggunakan pengait silang (cross bracing) saat naik/turun dari perancah
11. Jangan bekerja di atas perancah saat cuaca buruk
12. Jangan menyimpan bahan atau peralatan pada pagar pengaman.
13. Jangan bekerja dekat jalur aliran listrik kecuali Anda terlatih dan berwenang
melakukannya.

Penting!
1. Amankan semua bahan atau peralatan dari lantai kerja sebelum memindahkan
perancah.
2. Gunakan pengunci roda setiap saat bila perancah tidak sedang bergerak
berpindah.
3. Tidak ada seorang pun yang menaiki perancah saat sedang bergerak
dipindahkan.
4. Dilarang memasang, membongkar, atau meninggikan perancah kecuali
mendapatkan izin dan diawasi oleh pengawas yang berwenang.
5. Dilarang menggunakan perancah yang belum diberi scafftag
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 47

Jenis-jenis scafftag untuk perancah:


 Tanda hijau : aman
 Tanda kuning: aman dengan syarat (perlu tambahan alat pengaman lainnya)
 Tanda merah: tidak aman (perancah tidak boleh digunakan)

Gambar : Scafftag
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 48

Tips Singkat Bekerja di Ketinggian

Gambar : Bekerja di kontruksi

a. Bila memungkinkan, minimalkan melakukan pekerjaan di ketinggian dan


lakukan pekerjaan sebanyak mungkin di ground level (permukaan tanah).
Namun, jika sudah tidak ada pilihan lain dan terpaksa harus bekerja di
ketinggian, maka prioritas selanjutnya adalah bagaimana melindungi
pekerja agar tidak terjatuh dari ketinggian.
b. Pastikan pekerjaan direncanakan dengan benar, diawasi, dan dilakukan
oleh orang-orang yang kompeten dan bersertifikat dengan keterampilan,
pengetahuan, dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan itu.
c. Pahami fall protection plan yang dirancang perusahaan.
d. Pastikan pekerja sudah memiliki Surat Izin Kerja untuk bekerja di
ketinggian.
e. Pastikan peralatan kerja yang digunakan sesuai dengan jenis pekerjaan di
ketinggian yang akan dilakukan, stabil, dan cukup kuat untuk pekerjaan,
dipelihara serta diperiksa secara rutin.
f. Gunakan alat pelindung jatuh saat bekerja di ketinggian. Pastikan Anda
menggunakan alat pelindung jatuh dengan benar dan peralatan dalam
kondisi baik.
g. Buat perencanaan tanggap darurat dan prosedur penyelamatan sebagai
tindakan pencegahan bila terjadi kondisi darurat saat bekerja di ketinggian.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 49

h. Patuhi prosedur aman bekerja di ketinggian.

DAFTAR PUSTAKA
a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021.Dasar-dasar Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi SMK Kelas X. Jakarta : Kemendikbud
b. Modul K3LH Versi Indonesia
c. Internet :
 https://environment-indonesia.com/pentingnya-penerapan-k3lh/
 https://safex.id/2020/09/01/penerapan-5r-di-tempat-
kerja/#:~:text=Perubahan%20dalam%20menerapkan%205R%2C%2
0yaitu,pekerja%20dan%20memberikan%20kemudahan%20bekerja.
 https://trainingcenter.events/articles/detail/mengenal-5r-dan-
manfaatnya-sebagai-budaya-kerja
 https://www.hdesignideas.com/2021/01/jenis-alat-pelindung-diri-
apd-k3.html
 https://safetysignindonesia.id/k3-konstruksi-3-peralatan-penting-
bekerja-di-ketinggian-dan-panduan-aman-menggunakannya/
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 17

A. Instrumen Wawancara (Formatif/Awal)

No Pertanyaan Asesmen Awal Tahu Belum Tahu


1 Siswa mempunyai pengetahuan tentang K3LH Siswa mampu menjelaskan K3LH Siswa belum mampu menjelaskan
K3LH
2 Siswa mempunyai pengetahuan tentang budaya Siswa mampu menjelaskan budaya Siswa belum mampu menjelaskan
kerja industri kerja industri budaya kerja industri
3 Siswa mempunyai pengetahuan pencegahan Siswa mampu menjelaskan Siswa belum mampu menjelaskan
kecelakaan kerja pencegahan kecelakaan kerja pencegahan kecelakaan kerja
dalam bidang teknik jaringan dalam bidang teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi yang komputer dan telekomunikasi yang
dimiliki dimiliki
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 18

B. Instrumen Observasi (Formatif/Proses)

No Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kompeten Belum Kompeten


1 4.1.1 Menjelaskan K3LH dan budaya kerja Siswa mampu K3LH dan budaya kerja Siswa belum mampu menyebutkan
industri meliputi praktik-praktik kerja industri meliputi praktik-praktik kerja K3LH dan budaya kerja industri
yang aman, bahaya-bahaya di tempat yang aman, bahaya-bahaya di tempat meliputi praktik-praktik kerja yang
kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan kerja, prosedur- prosedur dalam aman, bahaya-bahaya di tempat kerja,
darurat. keadaan darurat. prosedur- prosedur dalam keadaan
darurat.
2 4.1.2 Menerapkan K3LH dan budaya kerja Siswa mampu menerapkan K3LH dan Siswa belum mampu menerapkan
industri meliputi praktik-praktik kerja budaya kerja industri meliputi praktik- K3LH dan budaya kerja industri
yang aman, bahaya-bahaya di tempat praktik kerja yang aman, bahaya- meliputi praktik-praktik kerja yang
kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan bahaya di tempat kerja, prosedur- aman, bahaya-bahaya di tempat kerja,
darurat. prosedur dalam keadaan darurat. prosedur- prosedur dalam keadaan
darurat.
3 4.2.1 Menjelaskan prosedur pencegahan Siswa mampu menjelaskan prosedur Siswa belum mampu menjelaskan
kecelakaan kerja ditempat pencegahan kecelakaan kerja prosedur pencegahan kecelakaan
tinggi/pemanjatan ditempat tinggi/pemanjatan kerja ditempat tinggi/pemanjatan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 19

C. Instrumen Observasi (Sumatif)

Kriteria Ketercapaian Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik


No
Pembelajaran (0-60) (61-74) (76-80) (81-100)
1 4.1.1 Menjelaskan K3LH dan Siswa belum berhasil Siswa berhasil Siswa berhasil Siswa berhasil menjelaskan
budaya kerja industri menjelaskan K3LH menjelaskan K3LH menjelaskan K3LH dan K3LH dan budaya kerja
meliputi praktik-praktik dan budaya kerja dan budaya kerja budaya kerja industri industri dengan benar dan
kerja yang aman, industri industri namun dengan benar mampu mengembangkan
bahaya-bahaya di terdapat kesalahan dengan kemampuan sendiri
tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam
keadaan darurat.
2 4.1.2 Menerapkan K3LH dan Siswa belum berhasil Siswa berhasil Siswa berhasil Siswa berhasil
budaya kerja industri menerapkan K3LH menerapkan K3LH menerapkan K3LH dan menerapkan K3LH dan
meliputi praktik-praktik dan budaya kerja dan budaya kerja budaya kerja industri budaya kerja industri dengan
kerja yang aman, industri industri namun dengan benar benar dan mampu
bahaya-bahaya di terdapat kesalahan mengembangkan dengan
tempat kerja, prosedur- kemampuan sendiri
prosedur dalam
keadaan darurat.
3 4.2.1 Menjelaskan prosedur Siswa belum berhasil Siswa berhasil Siswa berhasil Siswa berhasil
pencegahan kecelakaan menjelaskan prosedur menjelaskan menjelaskan prosedur menjelaskan prosedur
kerja ditempat pencegahan prosedur pencegahan kecelakaan pencegahan kecelakaan kerja
tinggi/pemanjatan kecelakaan kerja pencegahan kerja dengan benar dengan benar dan mampu
kecelakaan kerja mengembangkan dengan
namun terdapat kemampuan sendiri
kesalahan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 20

D. Instrumen Tes Tulis

Tujuan Kriterian Ketercapaian Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik


Pembelajaran Tujuan Pembelajaran (0-60) (61-74) (76-80) (81-100)
Memahami budaya 4.1.1 Menjelaskan K3LH Siswa belum Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
kerja industri dan budaya kerja mampu menjelaskan K3LH menjelaskan K3LH dan menjelaskan K3LH
dalam keselamatan industri meliputi menjelaskan K3LH dan budaya kerja budaya kerja industri dan budaya kerja
dan kesehatan kerja praktik-praktik kerja dan budaya kerja industri meliputi meliputi praktik-praktik industri meliputi
lingkungan hidup yang aman, bahaya- industri meliputi praktik-praktik kerja yang aman, praktik-praktik kerja
dan budaya kerja bahaya di tempat praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di yang aman, bahaya-
industri kerja, prosedur- kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, bahaya di tempat
prosedur dalam bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur kerja, prosedur-
keadaan darurat. tempat kerja, prosedur- dalam keadaan darurat prosedur dalam
prosedur- prosedur dalam dengan tepat keadaan darurat
prosedur dalam keadaan darurat dengan tepat serta
keadaan darurat namun masih menggunakan
ditemukan pemaparan bahasa
kesalahan sendiri
4.1.2 Menerapkan K3LH Siswa belum Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
dan budaya kerja mampu menjelasakan cara menjelasakan cara menjelasakan cara
industri meliputi menjelasakan menerapkan K3LH menerapkan K3LH dan menerapkan K3LH
praktik-praktik kerja cara menerapkan dan budaya kerja budaya kerja industri dan budaya kerja
yang aman, bahaya- K3LH dan budaya industri meliputi meliputi praktik-praktik industri meliputi
bahaya di tempat kerja industri praktik-praktik kerja yang aman, praktik-praktik kerja
kerja, prosedur- meliputi praktik- kerja yang aman, bahaya-bahaya di yang aman, bahaya-
prosedur dalam praktik kerja yang bahaya-bahaya di tempat kerja, bahaya di tempat
keadaan darurat. aman, bahaya- tempat kerja, prosedur- prosedur kerja, prosedur-
bahaya di tempat prosedur- dalam keadaan darurat prosedur dalam
kerja, prosedur- prosedur dalam dengan tepat keadaan darurat
prosedur dalam keadaan darurat dengan tepat serta
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 21

Tujuan Kriterian Ketercapaian Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik


Pembelajaran Tujuan Pembelajaran (0-60) (61-74) (76-80) (81-100)
keadaan darurat namun masih menggunakan
ditemukan pemaparan bahasa
kesalahan sendiri
Mengidentifikasi 4.2.1 Menjelaskan Siswa belum Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
bahaya-bahaya di prosedur memahami memahami memahami prosedur memahami prosedur
tempat kerja dan pencegahan prosedur prosedur pencegahan pencegahan
menjelaskan kecelakaan kerja pencegahan pencegahan kecelakaan kerja kecelakaan kerja
penggunaan Alat ditempat kecelakaan kerja kecelakaan kerja dengan tepat dengan tepat serta
Pelindung Diri (APD) tinggi/pemanjatan namun masih menggunakan
dalam keselamatan ditemukan pemaparan bahasa
dan kesehatan kerja kesalahan sendiri
lingkungan hidup
dan budaya kerja
industri
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 22

E. Rubrik Ketercapaian Profil Pelajar Pancasila (P3)

Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang


Dimensi
(BB) (BB) (BSH) (SB)

Mandiri Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu mengerjakan Siswa bisa mengerjakan tugas secara
mengerjakan tugas mengerjakan tugas tugas secara mandiri tanpa mandiri tanpa bantuan oranglain
secara mandiri secara mandiri bantuan oranglain dan dapat mengembangkan dengan
kemampuan sendiri
Kreatif Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu mengungkapkan/
mengungkapkan/ mengungkapkan/ mengungkapkan/ pendapat/ide presentasi hasil diskusi
pendapat/ide pendapat/ide presentasi pendapat/ide presentasi hasil dan dapat mengembangkan dengan
presentasi hasil hasil diskusi diskusi tanpa bantuan kemampuan sendiri
diskusi oranglain
Bernalar Kritis Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu mengutarakan Siswa bisa menerima dan
mengungkapkan mengutarakan sebuah sebuah pendapat/gagasan menjelaskan pemikiran dengan
/mengutarakan gagasan/pendapat bagi bagi kelompok. Siswa bisa detail sebagai respon terhadap
pendapat/ide kelompok menerima kritikan/saran dari pemikiran orang lain
orang lain dan menyebutkan
beberapa pemikiran sebagai
respon terhadap pemikiran
orang lain
Bergotong Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu berperan dan Siswa mampu beradaptasi dengan
Royong beradaptasi dengan beradaptasi dengan melakukan tugas serta sangat baik dalam kelompok serta
rekan dan kelompok rekan dan kelompok mampu mengkomunikasikan mampu mengkomunikasikan
dengan baik berbagai tantangan dan solusinya
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 23

F. Cheklist Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Assesmen Formatif


Assemen Formatif
P3 Tindak Lanjut
No Nama Siswa Kompetensi
Proses
Awal
1 2 3 4.1.1 4.2.1 4.2.1 1 2 3 4
1

n
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 24

G. Daftar Nilai Assemen Sumatif

DAFTAR NILAI ASESMEN SUMATIF

No Nama Siswa Nilai

10

You might also like