Professional Documents
Culture Documents
MODUL AJAR
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN
KOMPUTER & TELEKOMUNIKASI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Elemen :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri.
2. Capaian Pembejalajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,
antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin), termasuk pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan
prosedur kerja di tempat tinggi (pemanjatan).
3. Tujuan Pembelajaran
4.1. Menerapkan K3LH dan budaya kerja industri meliputi praktik-praktik kerja yang
aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat.
4.2. Memahami prosedur pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi /pemanjatan.
Pertemuan 2 (6 JP x 45 menit)
Langkah Pembelajaran
KEGIATAN AWAL
1. Memberi salam 15 menit
2. Siswa berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran dengan
dipimpin satu siswa untuk memimpin doa
3. Siswa menjawab presensi dan kesiapan dalam belajar
4. Siswa mendapatkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
5. Siswa diberi pertanyaan pemantik terkait dengan materi
sebelumnya dan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
6. Siswa menyimak motivasi dari guru.
KEGIATAN INTI
1. Siswa mencermati prosedur pencegahan kecelakaan kerja 225 menit
2. Siswa mendapatkan penjelasan singkat tentang prosedur
pencegahan kecelakaan kerja pada teknik jaringan komputer
dan telekomunikasi sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu
siswa.
3. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang definisi
tentang prosedur pencegahan kecelakaan kerja. Siswa diberi
alternatif referensi :
a. Buku Bahan Ajar Dasar-dasar Program Keahlian Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi . Kemendikbudristek,
2021
b. https://www.youtube.com/watch?v=TOkOAxRMEW8
c. https://www.youtube.com/watch?v=28MCx-L-hIE
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 5
KEGIATAN PENUTUP
1. Siswa dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru 30 menit
2. Siswa mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Siswa menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
C. Assesment
Assesmen
Tujuan Kriteria Ketercapaian
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Formatif
Sumatif
Awal Proses
Kompetensi Awal 1. Siswa mempunyai Wawancara
pengetahuan tentang
K3LH
2. Siswa mempunyai Wawancara
pengetahuan tentang
budaya kerja industri
3. Siswa mempunyai Wawancara
pengetahuan
pencegahan
kecelakaan kerja
4.1 Menerapkan 4.1.1 Menjelaskan K3LH Observasi Tes Tulis
K3LH dan budaya dan budaya kerja
kerja industri industri meliputi
meliputi praktik- praktik-praktik
praktik kerja kerja yang aman,
yang aman, bahaya-bahaya di
bahaya-bahaya tempat kerja,
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 6
E.
1. Assesment Awal/Formatif
Asesmen ini memiliki fungsi untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum
menerima materi K3LH dan budaya kerja industri
a. Menurut pendapatmu, apa yang dimaksud dengan K3LH?
b. Menurut pendapatmu, apa yang dimaksud dengan budaya kerja industri?
c. Sebutkan macam-macam budaya kerja industri?
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 7
2. Assesment Proses/Formatif
a. Nama Kelompok :
1. ………………………………..
2. ……………………………….
3. ………………………………..
4. ………………………………..
b. Petunjuk Kerja :
Sebelum mengerjakan tugas, buatlah kelompok terdiri atas 3-4 orang. Dalam kegiatan
ini siswa akan mengamati uraian mengenai K3LH dan budaya kerja industri pada
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
c. Langkah Kerja :
1. Cari video dari youtube mengenai K3LH dan budaya kerja industri
2. Amati dan kumpulkan data-data mengenai K3LH dan budaya kerja industri
3. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah kesimpulan.
4. Buat laporan dan presentasikan hasil kerja kelompok.
d. Hasil diskusi :
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 8
a. Nama Kelompok :
1. ………………………………..
2. ……………………………….
3. ………………………………..
4. ………………………………..
b. Petunjuk Kerja :
Sebelum mengerjakan tugas, buatlah kelompok terdiri atas 3-4 orang. Dalam kegiatan
ini siswa akan mengamati uraian mengenai prosedur pencegahan kecelakaan kerja
pada teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
c. Langkah Kerja :
1. Cari video dari youtube mengenai prosedur pencegahan kecelakaan kerja
2. Amati dan kumpulkan data-data mengenai prosedur pencegahan kecelakaan kerja
3. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah kesimpulan.
4. Buat laporan dan presentasikan hasil kerja kelompok.
d. Hasil diskusi :
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
…………………………………………………………………………………………………………………………….…..
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 9
3. Assemen Akhir/Sumatif
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang K3LH! (skor 20)
2. Sebut dan jelaskan macam klasifikasi kecekalan! (skor 20)
3. Sebutkan bahaya-bahaya ditempat kerja ! (skor 20)
4. Sebutkan SOP yang digunakan pada pemanjatan tower ! (20)
5. Gambarkan simbol-simbol tanda bahaya ! (20)
G. Refleksi Guru
Refleksi Pendidik
Apakah ada kendala dalam pembelajaran?
Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
a. Sedang
b. Kurang
c. Cukup
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 10
H. Media Pembelajaran
1. Bahan : Modul Ajar DPK Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
2. Alat : Laptop/Komputer, HP, dan Jaringan Internet
3. Media Aplikasi : Whatsapp dan Google Suite
4. Referensi Lain :
https://www.youtube.com/watch?v=xziOgdo5a_I
https://www.youtube.com/watch?v=zQVzKEfJPI4
https://www.youtube.com/watch?v=l8-cu6pPXw0
https://www.youtube.com/watch?v=m51d8_IhnMs
MATERI PEMBELAJARAN
A. BUDAYA KERJA INDUSTRI
B.
C. Gambar : Lambang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Secara umum pekerja cenderung memiliki pola pikir bahwa mereka akan
menghadapi kesulitan ketika akan menerapkan suatu perubahan atau pembiasaan
baru saat bekerja. Menurut mereka, pola pikir itu akan berdampak pada sikap kerja,
perilaku, dan tempat kerja. Padahal pola pikir seperti itu justru dapat berpotensi
menimbulkan kesulitan baru di masa yang akan datang. Hal yang perlu kita sadari
bahwa tempat kerja merupakan cerminan pola pikir pemakainya. Tempat kerja yang
tidak rapi, berantakan, dan sebagainya dapat memperlihatkan proses pekerjaan yang
cenderung negatif. Dengan demikian, menerapkan perubahan atau pembiasaan baru
di tempat kerja dapat mempengaruhi perilaku dan sikap kerja pekerja sehingga
dapat menciptakan pola pikir bahwa perubahan tersebut tidak sulit untuk dilakukan
namun justru mempermudah pekerjaan itu sendiri.
Prinsip 5R adalah saduran dari 5S yang berasal dari Jepang yaitu Seiri
(Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shikute (Rajin).
Kelima prinsip ini bersinergi satu dengan lainnya sehingga menciptakan
budaya kerja yang aman, nyaman, produktif, dan sehat untuk pekerja maupun
perusahaan.
Dengan menerapkan 5R, perusahaan akan menghindari pemborosan yang
tidak perlu dalam aktivitas yang umumnya tidak disadari, misalnya pemborosan
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 12
dalam stok barang, material, aktivitas karyawan, manajemen waktu, hingga kesalahan
yang berulang.
Bagaimana bisa? Berikut penjelasannya!
1. Ringkas
Ya, penekanannya adalah pada kata mudah. Karena seringkali kita mampu
meletakan barang-barang dengan rapi, namun saat kita membutuhkannya kita justru
terjebak dan terpaksa membongkar semua isi lemari penyimpanan.
Pada prinsip ini, yang harus diperhatikan adalah:
1. Bagaimana menata barang-barang berdasarkan alur pekerjaan.
2. Bagaimana menata berdasarkan frekuensi penggunaan, fungsi dan batas
waktu digunakan.
3. Bagaimana melakukan pengendalian secara visual agar semua barang dapat
mudah ditemukan, teratur, dan selalu ditempatnya (tidak dipindahkan
seenaknya).
Manfaat dari prinsip ini adalah menciptakan lingkungan kerja yang tertata demi
memudahkan, mempercepat, dan meningkatkan ketepatan saat memerlukan barang
di tempat kerja.
3. Resik
1. Melakukan pembersihan tempat kerja dari segala debu dan sampah secara
rutin.
2. Menyediakan fasilitas kebersihan di tempat kerja.
3. Meminimalisir faktor-faktor yang membebabkan kantor menjadi kotor dan
penuh sampah.
4. Melakukan maintenance terhadap alat atau barang di kantor yang sudah
usang maupun rusak.
Dengan menerapkan prinsip Resik, kita akan mampu menciptakan lingkungan
kerja yang bersih, sehat, nyaman, dan menghindari kecelakaan kerja akibat alat kerja
yang sudah usang atau rusak.
4. Rawat
Masuk ke prinsip keempat yaitu Seiketsu atau Rawat. Pada prinsip ini, yang
paling penting adalah bagaimana mempertahankan ketiga proses yang sudah
dilakukan sebelumnya yaitu ringkas, rapi, dan resik.
Dengan memantapkan diri untuk mengimplementasikan prinsip rawat atau
seiketsu, Anda akan merasakan langsung manfaatnya seperti usia penggunakan alat
kantor yang lebih panjang sehingga budget pembelian atau maintenance pun bisa
menurun drastis.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 15
5. Rajin
Prinsip yang terakhir atau yang kelima adalah Shitsuke atau Rajin. Tujuan dari
prinsip ini adalah untuk membentuk keseluruhan prinsip yang telah kita bahas
sebelumnya menjadi sebuah kebiasaan.
Dengan membentuk kebiasaan baru dari semua prinsip-prinsip ini akan
meningkatkan pencapaian dan kebiasaan positif di lingkungan kerja. Manfaatnya
adalah setiap pekerja atau elemen di perusahaan dapat menjadi lebih disiplin dan
melekatkan prinsip 5R sebagai budaya kerja.
Alat Pelindung Diri
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat, agar pekerja terlindung dari
paparan bahaya dan risiko cedera dan/atau sakit akibat kerja,
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 17
HELM PELINDUNG
PELINDUNG TELINGA
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 18
PELINDUNG MATA
MASKER PERNAFASAN
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 19
ROMPI
SABUK PENGAMAN
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 20
SABUK PENGAMAN
SARUNG TANGAN
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 21
SEPATU
negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat kerja, dan
dampak lingkungan dari adanya industri.
1. Pengertian K3:
Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan. Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian
sebagai akibat dari kecelakaan kerja
2. Dasar Hukum
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
Yang diatur oleh Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala
tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun
di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
3. Tujuan K3
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas
nasional. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
tersebut. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan
efisien
4. Pengertian Kecelakaan
Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak
diharapkan karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi
yang mengalaminya. Sabotase atau kriminal merupakan tindakan di luar lingkup
kecelakaan yang sebenarnya
para pekerja dan perusahaan tempat mereka bekerja sehingga menghasilkan produk
yang maksimal sesuai misi perusahaan.
6. Tujuan K3LH yaitu:
a. Melindungi tenaga kerja/karyawan atas hak keselamatannya, ketika melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup maupun meningkatkan produksi dan
produtivitas nasional.
b. Memeliharan sumber produksi, agar bisa digunakan secara aman dan juga
efisien.
c. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
Agar industri bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat dan baik, maka
sistem kerja di setiap industri harus diatur dan dirancang dengan memperhatikan
K3LH dan para pekerja. Karena setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk
memeroleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan
kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama.
3 Alasan Utama Mengapa Suatu Perusahaan Melaksanakan K3LH yaitu,
diwajibkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja, Sebahgai Hak asasi manusia, dan
Mengurangi beban ekonomi para pekerja
Keuntungan dari penerapan K3LH adalah terciptanya hasil kerja yang optimal,
karena suasana kerja yang nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak
dan lebih bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas
hasil produksi. Perusahaan yang menerapkan program K3LH biasanya
mengaplikasikan K3LH di lingkungan perusahaan.
perusahaan. Maksud dari atribut K3LH ini adalah menghindari bahaya atau
kesalahan yang bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah memperhatikan
kebersihan di lingkungan perusahaan, menciptakan suasana yang lebih
nyaman dan bersih.
c. Memisahkan sampah organik (contoh : sampah dari tumbuhan dan kertas)
dan bukan organik (contoh : sampah dari plastik).
d. Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan
mengupayakan para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH
supaya para pekerja memahami pengertian K3LH dan menerapkannya.
8. Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
5K
a. Kerusakan b. Kelaianan dan Cacat
b. Kekacauan Organisasi c. Kematian
c. Keluhan dan Kesedihan
9. Klasifikasi Kecelakaan
a. Menurut jenis kecelakaan
1) Terjatuh 6) Pengaruh suhu tinggi
2) Tertimpa benda jatuh 7) Terkena sengatan arus listrik
3) Tertumbuk atau terkena benda 8) Tersambar petir
4) Terjepit oleh benda 9) Kontak dengan bahan-bahan
5) Gerakan yang melebihi berbahaya
kemampuan 10) Lain-lain
b. Menurut sumber atau PenyebabKecelakaan
1) Dari mesin
2) Alat angkut dan alat angkat
3) Bahan/zat erbahaya danradiasi
4) Lingkungan kerja
c. Menurut Sifat Luka atau Kelainan
Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar, keracunan mendadak, akibat cuaca, dsb
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 25
yang cukup, atau terdapat instalasi atau peralatan listrik, dan atau
terdapat tempat penyimpanan cairan yang mudah terbakar.
(a) (b) (c )
di sekitar alat tersebut telah mencapai tingkat tertentu (800) kaca pelindung
elemen penyumbat akan
pecah dan secara otomatis air akan terpancar dari alat tersebut.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 27
Tindakan Pencegahan
Pemasangan label dan tanda peringatan. Pengolahan, pengangkutan dan
penyimpanan harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada. Simpanlah
bahan-bahan berbahaya di tempat yang memenuhi syarat keamanan bagi
penyimpanan bahan tersebut.
d. Tanda Darurat e. Tanda rumah sakit atau klinik kesehatan f. Tanda larangan
g. Tanda Peringatan terhadap bahaya Tegangan Listrik h. Tanda peringatan untuk tidak meng-ON-kan Saklar
sebaiknya yang low radiasi , atau layar jenis LCD. posisi tangan ; pilih tuts
keyboard yg lembut dan gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik.
Tentu saja, petunjuk umum menjaga yang diajarkan oleh ahli kesehatan
seperti makan dan minum yang sehat, istirahat yang cukup, dan berolah raga
juga perlu Anda perhatikan.
Dari sisi hardware atau perangkat keras komputer, Anda perlu
memperhatikan faktor-faktor berikut ini karena sangat berpengaruh pada
kesehatan dan keselamatan kerja.
a) Posisi monitor
Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena mengeluarkan
radiasi. Untuk mengurangi keluhan pada mata, lakukan hal-hal berikut:
letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang cukup (tidak
terlalu terang dan tidak terlalu redup)
atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda
aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak terlalu
terang atau terlalu redup gunakan filter screen (filter monitor)
untuk meredam radiasi.
b) Posisi keyboard
Letakkan keyboard dengan posisi lebih rendah dari monitor, namun tidak
terlalu rendah.
c) Posisi mouse
Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan
tangan yang biasa Anda gunakan untuk bekerja. Jika Anda bekerja
dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kiri keyboard dan aturlah
agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
d) Posisi meja dan kursi
Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga posisi duduk Anda di
depan monitor lebih nyaman, dan Anda dapat menjangkau keyboard dan
mouse dengan mudah. Selain diatur posisinya, perangkat keras komputer
harus dijaga dengan baik karena perangkat-perangkat tersebut
menggunakan listrik.
e) Posisi Monitor
Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan membutuhkan
daya yang cukup besar. Hindarkan monitor dari percikan air karena dapat
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 36
1. Tangga
Penggunaan tangga yang tidak tepat menjadi penyebab utama jatuh dari
ketinggian pada pekerjaan konstruksi. Maka, setiap pekerja harus memahami
prosedur keselamatan menggunakan tangga dengan benar.
Keselamatan tangga melibatkan pemeriksaan, persiapan, cara
menaiki/menuruni tangga dengan benar, dan pertimbangan yang hati-hati
tentang konsekuensi penyalahgunaan tangga. Ingatlah tips keselamatan
penggunaan tangga pada pekerjaan konstruksi berikut ini:
a. Pilih tangga yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 41
b. Periksa komponen yang kendur atau rusak pada anak tangga, injakannya,
pegangan, penguat sekrup yang hilang, engsel, baut, mur dan perangkat
keras lainnya. Jika Anda menemukan kerusakan pada tangga, laporkan
kepada atasan dan pasang rambu bahwa tangga tidak dapat digunakan
atau sedang diperbaiki.
c. Baca dan ikuti label atau tanda peringatan sebelum Anda naik dan
melakukan aktivitas.
d. Tempatkan tangga pada permukaan yang stabil, rata, bersih, tidak licin,
dan di area bebas dari gangguan lalu lintas kendaraan.
e. Gunakan barikade pelindung/guard untuk mencegah kemungkinan
tertabrak. Kunci atau beri palang setiap pintu dekat tangga yang bila
terbuka mengarah kepada Anda.
f. Berdirikan tangga dengan perbandingan sudut 4:1, artinya jika tangga
disandarkan pada dinding dengan tinggi 4 meter, maka jarak kaki tangga
dengan dinding adalah 1 meter. Bisa juga berdirikan tangga dengan sudut
75° atau boleh kurang, asalkan terdapat penopang pada bagian bawah
tangga.
h. Gunakan metode 3 titik tumpu (3- points contact) saat naik ataupun turun
tangga. 3 titik tumpu artinya 2 kaki berpijak dengan satu tangan
berpegang pada anak tangga dan satu tangan bergerak menanggapi
tangga atau 2 tangan berpegang pada anak tangga dengan satu kaki
berpijak dan kaki lain bergerak menggapai tangga.
i. Ujung tangga harus lebih tinggi sekitar 1 meter di atas lantai kerja.
j. Selalu berdiri menghadap tangga dengan tangan memegang anak tangga.
Jangan bekerja di samping kiri atau kanan.
k. Jangan menggunakan tangga sebagai jembatan.
l. Jangan meletakkan tangga pada kotak, tong, atau benda lain yang tidak
stabil untuk mendapatkan tinggi tambahan.
m. Jangan memaksakan melakukan pekerjaan dengan posisi tangga yang jauh
dari objek yang Anda kerjakan. Atur kembali posisi tangga lebih dekat
dengan pekerjaan
n. Jangan memindahkan atau menggeser tangga sementara pekerja atau
peralatan masih berada di tangga.
o. Hindari kemungkinan tergelincir karena licin, periksa anak tangga dan sol
sepatu Anda terhadap adanya bahan-bahan yang licin.
p. Gunakan alat pelindung jatuh saat memanjat apabila diperlukan.
q. Hindari membawa barang dengan beban berlebih saat menaiki/menuruni
tangga. Periksa informasi kapasitas beban maksimum tangga dan jika
membawa peralatan, gunakan tas atau tools belt yang memudahkan saat
naik/turun tangga.
r. Hindari menggunakan tangga atau step ladders untuk tugas-tugas berat
atau dalam durasi panjang, karena seharusnya peralatan tersebut hanya
digunakan untuk pekerjaan ringan dan durasi pendek (maksimum 30 menit
pada satu waktu).
lebih dianjurkan dibanding safety belt terutama jika Anda bekerja di ketinggian
lebih dari 1,8 meter.
Sumber: rigidlifelines.com
Saat Anda bekerja di ketinggian, ada beberapa langkah penting yang harus
Anda perhatikan saat menggunakan full body harness:
1. Pegang bagian D-Ring pada full body harness dan goyangkan secara perlahan,
pastikan tidak ada webbing/tali yang terpelintir dan pengencangnya (chest strap)
terbuka
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 44
2. Pegang tali bahu (shoulder strap) dan masukkan tangan satu persatu ke dalam
tali. Pastikan D-Ring berada di bagian belakang badan Anda, tepatnya di bagian
punggung (antara tulang belikat)
3. Tarik dan kencangkan tali kaki (leg strap), lalu pasangkan/hubungkan
pada buckle. Untuk jenis quick connect buckle, Anda akan mendengar bunyi
“klik”, jika buckle sudah terpasang dengan benar. Atur lingkar tali pada kaki
sesuai kenyamanan Anda. Pastikan tali kaki tidak tertukar
4. Pasangkan tali dada (chest strap) dan hubungkan tab
buckle pada receptor sampai terdengar bunyi “klik”
5. Pastikan dengan tangan bahwa full body harness sudah terpasang benar dan
tidak ada tali yang terpelintir
6. Biarkan orang yang kompeten memeriksa full body harness dan
memasang lanyard pada D-Ring (bila diperlukan).
Full body harness harus diperiksa secara visual sebelum digunakan, termasuk juga
alat pelindung jatuh lainnya seperti lanyard dan lifeline. Pemeriksaan peralatan
secara berkala oleh orang yang kompeten untuk mengecek kerusakan harus
dilakukan setidaknya setiap 6 bulan dan sebelum memulai pekerjaan di
ketinggian. Pastikan juga full body harness yang Anda gunakan sesuai dengan
standar dan regulasi yang berlaku, seperti Permenaker No.9 Tahun 2016, OSHA
1926.502, ANSI Z359, CSA Z259, dll.
3.Perancah
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), diperkirakan
sekitar 2,3 juta pekerja konstruksi melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan perancah. Dengan begitu, banyak juga pekerja yang berpotensi
mengalami sejumlah bahaya terkait perancah seperti terjatuh, tertimpa jatuhan
benda, dan tersengat aliran listrik.
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 45
alat pelindung jatuh, dan apa yang harus dilakukan apabila ada perubahan pada
tempat kerja atau jenis perancah.
2. Scaffolder atau pengawas memeriksa dan memastikan perancah dalam kondisi
aman sebelum digunakan
3. Lantai kerja, bagian deck, dan pagar pengaman sudah terpasang dan dalam
kondisi aman
4. Gunakan alat bantu untuk memindahkan material dari bawah ke atas
5. Gunakan tangga yang sudah terpasang kuat dan kokoh untuk naik dan turun dari
perancah
6. Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm, sepatu keselamatan dan full body
harness.
7. Perhatikan rekan kerja yang bekerja di atas atau di bawah Anda setiap saat. Jika
Anda melihat ada hal yang tidak sesuai prosedur atau ketidaknormalan pada
perancah, hentikan pekerjaan Anda dan laporkan pada atasan.
8. Periksa seluruh komponen alat pelindung jatuh yang digunakan,
mencakup harness (webbing, D-ring, buckle), lanyard, dan lifeline.
9. Jangan membawa barang berlebih saat menaiki perancah
10. Jangan menggunakan pengait silang (cross bracing) saat naik/turun dari perancah
11. Jangan bekerja di atas perancah saat cuaca buruk
12. Jangan menyimpan bahan atau peralatan pada pagar pengaman.
13. Jangan bekerja dekat jalur aliran listrik kecuali Anda terlatih dan berwenang
melakukannya.
Penting!
1. Amankan semua bahan atau peralatan dari lantai kerja sebelum memindahkan
perancah.
2. Gunakan pengunci roda setiap saat bila perancah tidak sedang bergerak
berpindah.
3. Tidak ada seorang pun yang menaiki perancah saat sedang bergerak
dipindahkan.
4. Dilarang memasang, membongkar, atau meninggikan perancah kecuali
mendapatkan izin dan diawasi oleh pengawas yang berwenang.
5. Dilarang menggunakan perancah yang belum diberi scafftag
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 47
Gambar : Scafftag
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 48
DAFTAR PUSTAKA
a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021.Dasar-dasar Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi SMK Kelas X. Jakarta : Kemendikbud
b. Modul K3LH Versi Indonesia
c. Internet :
https://environment-indonesia.com/pentingnya-penerapan-k3lh/
https://safex.id/2020/09/01/penerapan-5r-di-tempat-
kerja/#:~:text=Perubahan%20dalam%20menerapkan%205R%2C%2
0yaitu,pekerja%20dan%20memberikan%20kemudahan%20bekerja.
https://trainingcenter.events/articles/detail/mengenal-5r-dan-
manfaatnya-sebagai-budaya-kerja
https://www.hdesignideas.com/2021/01/jenis-alat-pelindung-diri-
apd-k3.html
https://safetysignindonesia.id/k3-konstruksi-3-peralatan-penting-
bekerja-di-ketinggian-dan-panduan-aman-menggunakannya/
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 17
Mandiri Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu mengerjakan Siswa bisa mengerjakan tugas secara
mengerjakan tugas mengerjakan tugas tugas secara mandiri tanpa mandiri tanpa bantuan oranglain
secara mandiri secara mandiri bantuan oranglain dan dapat mengembangkan dengan
kemampuan sendiri
Kreatif Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu mengungkapkan/
mengungkapkan/ mengungkapkan/ mengungkapkan/ pendapat/ide presentasi hasil diskusi
pendapat/ide pendapat/ide presentasi pendapat/ide presentasi hasil dan dapat mengembangkan dengan
presentasi hasil hasil diskusi diskusi tanpa bantuan kemampuan sendiri
diskusi oranglain
Bernalar Kritis Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu mengutarakan Siswa bisa menerima dan
mengungkapkan mengutarakan sebuah sebuah pendapat/gagasan menjelaskan pemikiran dengan
/mengutarakan gagasan/pendapat bagi bagi kelompok. Siswa bisa detail sebagai respon terhadap
pendapat/ide kelompok menerima kritikan/saran dari pemikiran orang lain
orang lain dan menyebutkan
beberapa pemikiran sebagai
respon terhadap pemikiran
orang lain
Bergotong Siswa belum mampu Siswa mampu Siswa mampu berperan dan Siswa mampu beradaptasi dengan
Royong beradaptasi dengan beradaptasi dengan melakukan tugas serta sangat baik dalam kelompok serta
rekan dan kelompok rekan dan kelompok mampu mengkomunikasikan mampu mengkomunikasikan
dengan baik berbagai tantangan dan solusinya
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 23
n
Dasar-Dasar Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi | 24
10