Professional Documents
Culture Documents
Makalah Puasa Wajib Dan Sunnah
Makalah Puasa Wajib Dan Sunnah
Dosen Pengampu
Dr. Suriadi, M.Ag
Oleh,
Kelompok 7
Ari Laso
NIM.101.2020.031
Zulfadli Rizki
NIM.101.2020.023
Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,
hidayah, kekuatan, dan karunia Allah yang telah diberikan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan makalah dengan judul : Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1) Allah SWT yang telah berkenan memberikan kekuatan baik lahir maupun
batin dan kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini
2) Bapak Dr.Suriadi, M.Ag . selaku dosen Pengampu
3) Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu
penyusunan tugas ini
Untuk lebih jelasnya lagi ada beberapa penjelasan yang akan kami paparkan lewat
makalah ini. Adapun jika terdapat kesalahan dalam makalah ini, kami mohon maaf.
Semua diri kami sebagai manusia dan ini kami masih dalam proses pembelajaran.
Kelompok 7
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BABI..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Puasa Wajib dan Puasa Sunnah..............................................................................2
1. Pengertian Puasa.................................................................................................2
2. Macam-macam Puasa.........................................................................................2
a) Puasa Wajib........................................................................................................2
b) Puasa Sunnah......................................................................................................4
3. Orang Yang Dibolehkan Tidak Berpuasa...............................................................6
4. Hal yang dapat membatalkan Puasa.......................................................................7
5. Hal yang bukan membatalkan Puasa......................................................................7
6. Syarat-syarat Puasa.................................................................................................8
7. Rukun Puasa...........................................................................................................8
8. Hikmah Puasa.........................................................................................................8
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................10
ii
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puasa merupakan amalan yang dikerjakan oleh seluruh umat islam
didunia baik yang terdahulu maupun sekarang. Didalam Al-Qur’an puasa bagi
orang-orang beriman diwajibkan sebab sebagaimana sarana penting untuk
mencapai ketaqwaan, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-
dosa. Allah juga mengatakan bahwa ibadah puasa khusus untuk diri-Nya
diantara amalan-amalan yang lain. Puasa berfungsi untuk menjaga,
membentengi, melindungi diri dari godaan-godaan syahwat yang menyebabkan
kita lalai dan jauh dari jalan Allah SWT. Manusia diciptakan disandingkan
dengan nafs atau potensi terpendam dalam diri manusia hal ini dikenal dengan
fitrah nafs. Fitrah Nafs merupakan aspek psiko-fisik manusia yang memiliki tiga
komponen, yaitu : Kalbu, akal, nafsu hanya saja ada salah satu yang lebih
dominan dari ketiganya.1 Dengan demikian ibadah yang dapat menekan gejolak
dari hawa nafsu itu adalah puasa .
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Puasa Wajib dan Puasa Sunnah ?
2. Bagaiman cara melakukan Puasa Wajib dan Puasa Sunnah ?
3. Apa macam-macam puasa ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
2. Untuk mengetahui bagaimana tata cara dari puasa wajib dan puasa sunnah
3. Untuk mengetahui macam-macam puasa
1
Suriadi Samsuri, ‘Hakikat Fitrah Manusia Dalam Islam’, AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam, 18.1 (2020),
85–100 <https://doi.org/10.35905/alishlah.v18i1.1278>.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Puasa “Saumu” menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala sesuatu”
seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan bicara yang tidak bermanfaat dan
sebagainya. Menurut istilah puasa adalah “menahan diri dari sesuatu yang
membatalkan, satu hari lamanya,mulai dari terbit fajar sampai terbenam dengan niat
dan beberapa syarat.” Sesuai dengan firman Allah SWT :
“Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu
fajar.”(Al-baqarah :187)2
Puasa adalah kegiatan yang meperkuat iman dan karakter seseorang yang dilatih
melalui keluarga. Sejak kecil kita dilatih untuk berpuasa tapa tahu apa makna puasa
yang sebenarnya. Pentingnya pendidikan agama oleh orang tua sehingga seorang
anak akan terbiasa untuk melakukan ibadah wajib maupun sunnah.
Rasulluah SAW berkata yang mengatakan bahwa setiap anak dilahirkan dimuka
bumi dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menyababkan mereka
menjadi nasrani, yahudi dan majusi ( HR. Bukhari). Dengan demikian orang tua
dalah faktor utama anak agar bisa berfikir logis terhadap apa yang dilihat dan
dirasakan oleh seorang anak baik itu indrawi maupun ruhani seseorang.3
2. Macam-macam Puasa
a) Puasa Wajib
Puasa wajib adalalah puasa yang harus dikerjakan karena merupakan
perintah yang mengerjakannya mendapatkan pahala, jika tidak
dikerjakan akan mendapatkan dosa.
Adapun puasa Wajib sebagai berikut :
i) Puasa Ramadhan
2
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung, Hlm 220
3
Jurnal Madaniyah, Pendidikan Karakter Anak, and Dalam Keluarga, ‘PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
DALAM KELUARGA Suriadi, Kamil, Mujahidin 1’, 9 (2019), 251–67.
2
Puasa yang dilakasanakan tepat pada bulan Ramadhan. Dan
hukum puasa Ramadhan adalah wajib sesuai firman Allah SWT
dalam QS. Al-baqarah 183
3
3
setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sesuai hari
Rasulluah SAW : ” Puasa hari Arafah itu dihitung oleh Allah dapat
menghapus (dosa) duat tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun
yang akan datang.” (HR. Muslim).
iii) Puasa Asyura, puasa sunnah yang dikerjakan pada bulan Asyura. Ada
tiga tingkatan, yaitu
(1) Berpuasa tiga hari yaitu, tanggal 9,10 dan 11 bulan Syura atau
Muharam
(2) Berpuasa dua hari yaitu, tanggal 9 dan 10 bulan Syura atau
Muharam
(3) Berpuasa satu hari pada tanggal 10 Syura atau Muharam
Bulan syura adalah bulan kemenangan nabi Musa as dan Bani
Israil dari musuh.keutamaan puasa ini dapat menghapus dosa
selama satu tahun yang lalu . sesuai sabda Rasulullah SAW yang
artinya “puasa pada hari Asyura menghapus (dosa) selama satu
tahun yang lalu.” (HR.Muslim)
iv) Puasa bulan Sya’ban
Puasa bulan ini tidak ada ketentuan dalam pelaksanaannya pada
bulan ini Rasul memperbanyak puasa sesuai hadis yang
berbunyi : “ Rasulullah pernah berpuasa penuh bulan syaban
juga pernah dibulan syaban tidak penuh ( dengan tidak berpuasa
pada hari0hari yang sedikit jumlahnya)” (HR.Muslim)
v) Puasa hari Senin dan Kamis
Rasulullah saw. bersabda ;
ُتْع َر ُض ْاَأل ْع َم اِل ُك َّل اْثَنْيِن َو َخ ِم ْيِس َف َأَح ُّب َاْن: َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم
)ُيْع َر َض َع َم ِلى َو َاَنا َص اِئم (رواه أحمد والترمذى
Artinya : “ Rasulullah saw. bersabda : Ditempatkan amal-amal
umatku pada hari Senin dan Kamis, dan aku senang amalku
ditempatkan, maka aku berpuasa.” (HR Ahmad dan Tirmidzi ).
Hadis diriwayatkan dari Aisyah, Nabi SAW. bersabda:
6
َك اَن الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلِم َيَتَح َّرى ِص َياُم ْاِال ْثَنْيِن: َع ْن َعاِئَشَة َر ِض َي ُهللا َع ْنَها َقاَلْت
)َو اْلَخ ِم ْيِس (رواه الترمذى
Artinya : “Dari Aisyah ra. Ia berkata: Bahwasanya Nabi SAW
selalu memilih puasa hari senin dan hari kamis.” (H.R.
Tirmidzi)\
vi) Puasa pada pertengahan bulan Qomariyah
Puasa ini dilakukan setiap tangga 13, 14, dan 15 Qamariyah
Sabda Rasulullah saw.
ه احمدSَّد ْه َر ُك َّل ُه (اخرجSَع ْن َاِبى َذ ٍّر َم ْن َص اَم َثَال َث َة َاَّي اٍم ِم ْن ُك ِّل َش ْهٍر َفَق ْد َص اَم ال
)والترمذى
Artinya :
“ Dari Abu Dzar, : Barang siapa puasa tiga hari setiap
bulannya maka sungguh ia telah puasa selama satu tahun
penuh.” ( HR Ahmad dan Tirmidzi )
Hadis Abu Dzar yang lain menjelaskan:
هSِاَذ ا ُص ْم ُت ِم َن الَّش ْهِر ثَال َثَة َفُص َّم َثَالَث َع َش َر َة َو َاْر َب َع َع َش َر َة َو َخ ْمَس َع َش َر َة (اخرج
)احمد والترمذى وابن حبان
Artinya :
“Ketika kamu ingin puasa setiap bulan tiga hari maka puasalah
setiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya. (H.R.
Ahmad,Tirmidzi dan Ibnu Hiban)
vii) Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilaksanakan dengan cara sehari
berpuasa sehari berbuka ( tidak berpuasa)
Nabi SAW. bersabda :
َو َأَح َّب الَّص َالِة, ِاَّن َأَح َّب الِّص َياِم ِاَلى ِهللا ِصَياُم َداُو َد: َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلِم
َو َك اَن, َو َيَناُم ُس ُد َس ُه, َو َيُقْو ُم َثَلَثُه, َك اَن َيَناُم ِنْص َف الَّلْيِل: ِاَلى ِهللا َص َالُة َداُو ُد َع َلْيِه الَّسَالِم
)َيُصْو ُم َيْو ًم اَو ُيْفِط ُر َيْو ًم ا (اخرجه البخارى
Artinya :
7
adapun secara rinci yang diperbolehkan tidak berpuasa menurut jumhur Ulama tetapi
cukup membayah fidyah :
Dengan kita melaksanakan Puasa dengan benar dan mengharap Ridho dari Allah
SWT dengan demikian diharapkan kita menjadi insan yang kamil dan sudah
menjadi manusia yang fitrah. Sebagaimana terdapat surah Ar-Rum ayat 30 yang
memaknai fitrah yang dipersamakan dengan agama yang benar, agama yang lurus. 7
6
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Sinar Baru algensindo, Bandung, Hlm 243
7
Samsuri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan materi diatas dapat diambil kesimpulan:
Puasa adalah menaha diri dari segala sesuatu dari hawa nafsu dan bentuk
kemaksiatan lainnya. Puasa merupakan bentuk kesungguhan dan rasa syukur insan
manusia kepada Allah SWT atas segala yang diberikan-Nya. Puasa dibagi menjadi
dua yaitu puasa wajib dan puasa sunnah
Adapun puasa wajib adalah apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan
bila ditinggalkan akan mendapatkan dosa
Sedangkan puasa sunnah adalah segala bentuk puasa apabila dikerjakan
mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak akan mendapatkan dosa.
Puasa haruslah dilakukan sesuai syariat yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ibadah
puasa juga mengandung hikmah yang sangat baik bagi insan manusia salah satunya
adalah bentuk terimaksih kepada Allah SWT dan dapat menjaga kesehatan jasmani
dan rohani manusia.
B. Saran
Penulis banyak berharap khususnya para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini untuk
makalah di kesempatan berikutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11