You are on page 1of 15

PUASA WAJIB DAN PUASA SUNNAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Pembelajaran Fiqh”

Dosen Pengampu
Dr. Suriadi, M.Ag
Oleh,
Kelompok 7
Ari Laso
NIM.101.2020.031
Zulfadli Rizki
NIM.101.2020.023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM


SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN 2022/1443 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,
hidayah, kekuatan, dan karunia Allah yang telah diberikan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan makalah dengan judul : Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1) Allah SWT yang telah berkenan memberikan kekuatan baik lahir maupun
batin dan kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini
2) Bapak Dr.Suriadi, M.Ag . selaku dosen Pengampu
3) Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu
penyusunan tugas ini

Untuk lebih jelasnya lagi ada beberapa penjelasan yang akan kami paparkan lewat
makalah ini. Adapun jika terdapat kesalahan dalam makalah ini, kami mohon maaf.
Semua diri kami sebagai manusia dan ini kami masih dalam proses pembelajaran.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sambas, 31 Maret 2022

Kelompok 7

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BABI..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Puasa Wajib dan Puasa Sunnah..............................................................................2
1. Pengertian Puasa.................................................................................................2
2. Macam-macam Puasa.........................................................................................2
a) Puasa Wajib........................................................................................................2
b) Puasa Sunnah......................................................................................................4
3. Orang Yang Dibolehkan Tidak Berpuasa...............................................................6
4. Hal yang dapat membatalkan Puasa.......................................................................7
5. Hal yang bukan membatalkan Puasa......................................................................7
6. Syarat-syarat Puasa.................................................................................................8
7. Rukun Puasa...........................................................................................................8
8. Hikmah Puasa.........................................................................................................8
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................10

ii
BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puasa merupakan amalan yang dikerjakan oleh seluruh umat islam
didunia baik yang terdahulu maupun sekarang. Didalam Al-Qur’an puasa bagi
orang-orang beriman diwajibkan sebab sebagaimana sarana penting untuk
mencapai ketaqwaan, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-
dosa. Allah juga mengatakan bahwa ibadah puasa khusus untuk diri-Nya
diantara amalan-amalan yang lain. Puasa berfungsi untuk menjaga,
membentengi, melindungi diri dari godaan-godaan syahwat yang menyebabkan
kita lalai dan jauh dari jalan Allah SWT. Manusia diciptakan disandingkan
dengan nafs atau potensi terpendam dalam diri manusia hal ini dikenal dengan
fitrah nafs. Fitrah Nafs merupakan aspek psiko-fisik manusia yang memiliki tiga
komponen, yaitu : Kalbu, akal, nafsu hanya saja ada salah satu yang lebih
dominan dari ketiganya.1 Dengan demikian ibadah yang dapat menekan gejolak
dari hawa nafsu itu adalah puasa .
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Puasa Wajib dan Puasa Sunnah ?
2. Bagaiman cara melakukan Puasa Wajib dan Puasa Sunnah ?
3. Apa macam-macam puasa ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
2. Untuk mengetahui bagaimana tata cara dari puasa wajib dan puasa sunnah
3. Untuk mengetahui macam-macam puasa

1
Suriadi Samsuri, ‘Hakikat Fitrah Manusia Dalam Islam’, AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam, 18.1 (2020),
85–100 <https://doi.org/10.35905/alishlah.v18i1.1278>.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Puasa Wajib dan Puasa Sunnah


1. Pengertian Puasa

Puasa “Saumu” menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala sesuatu”
seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan bicara yang tidak bermanfaat dan
sebagainya. Menurut istilah puasa adalah “menahan diri dari sesuatu yang
membatalkan, satu hari lamanya,mulai dari terbit fajar sampai terbenam dengan niat
dan beberapa syarat.” Sesuai dengan firman Allah SWT :

“Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu
fajar.”(Al-baqarah :187)2

Puasa adalah kegiatan yang meperkuat iman dan karakter seseorang yang dilatih
melalui keluarga. Sejak kecil kita dilatih untuk berpuasa tapa tahu apa makna puasa
yang sebenarnya. Pentingnya pendidikan agama oleh orang tua sehingga seorang
anak akan terbiasa untuk melakukan ibadah wajib maupun sunnah.

Rasulluah SAW berkata yang mengatakan bahwa setiap anak dilahirkan dimuka
bumi dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menyababkan mereka
menjadi nasrani, yahudi dan majusi ( HR. Bukhari). Dengan demikian orang tua
dalah faktor utama anak agar bisa berfikir logis terhadap apa yang dilihat dan
dirasakan oleh seorang anak baik itu indrawi maupun ruhani seseorang.3

2. Macam-macam Puasa
a) Puasa Wajib
Puasa wajib adalalah puasa yang harus dikerjakan karena merupakan
perintah yang mengerjakannya mendapatkan pahala, jika tidak
dikerjakan akan mendapatkan dosa.
Adapun puasa Wajib sebagai berikut :
i) Puasa Ramadhan
2
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung, Hlm 220
3
Jurnal Madaniyah, Pendidikan Karakter Anak, and Dalam Keluarga, ‘PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
DALAM KELUARGA Suriadi, Kamil, Mujahidin 1’, 9 (2019), 251–67.

2
Puasa yang dilakasanakan tepat pada bulan Ramadhan. Dan
hukum puasa Ramadhan adalah wajib sesuai firman Allah SWT
dalam QS. Al-baqarah 183

Artinya : “ hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa.” (QS.Al-baqarah[2] : 183)

3
3

Dari keterngan diatas Allah telah menetapkan bahwa puasa


ramadhan adalah wajib hukumnya dengan tujuan untuk mencari
keridhoan allah dan diharapkan akan menjadi hamba yang
bertaqwa dan terjauh dari perbuatan keji lagi mungkar.
Puasa Ramadhan adalah perintah langsung dari Allah
SWT dan selarah dengan perintah melaksanakan Sholat yang
terdapat pada (QS-Luqman[31] : 17) yang berbunyi “Hai anakku,
dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah).” (QS Luqman [31] : 17).
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Puasa dan Sholat adalah
bentuk penghambaan diri kepada Allah sebagai bentuk
manifestasi dari ketaatan kepada Allah SWT. Dalam berpuasa
kita juga dianjurkan untuk melakukan peribatan yang lain yang
dapat menambahkan pahala dari puasa yang kita laksanakn, hal
ini juga disunnahkan ketika kita sedang berpuasa diantaranya :
a) Memperbanyak membaca Al-Qur’an
b) Segera berbuka jika waktunya tiba
c) Berbuka dengan makan yang manis
d) Perbanyak dzikir kepada Allah
e) Berdoa sebelum berbuka
f) Memberi makan untuk berbuka atau sahur kepada orag
yang berpuasa
g) Memperbanyak ibadah , sedekah dan infak
ii) Puasa Kifarat
Puasa kifarat adalah puasa yang dilaksanakan akibat denda
terhadap orang yang bersetubuh (siang hari) pada saat
melaksanakan Puasa Ramadhan.
4

Adapun bentuk denda yang harus dilaksanakn :


(1) Puasa dua bulan berturut-turut, atau;
(2) Memerdekakan seorang budak muslim, atau ;
(3) Memberikan makan orang miskin sebanyak 60 orang
iii) Puasa Nazar
Puasa ini dilaksanakan apabil berjanji untuk berpuasa jika
keinginan atau harapan yang di inginkan tercapai. Contohnya
seorang ayah bernazah . “ jika saya mendapatkan anak laki-laki
maka saya akan berpuasa selama 3 hari” jika keinginannya
tercapai maka wajiblah dilaksanakannya puasa nazar.
b) Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang boleh dikerjakan dan boleh juga
tidak dikerjakan, puasa sunnah itu sendiri disebut dengan puasa
Tathawu’ artinya apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila tidak
dilakukan tidak akan mendapatkan dosa.
Puasa sunnah adalah bagian dari suatu ibadah yang sangat
penting karena Rasullulah SAW sering melakukan puasa untuk mendidik
dan meneguhkan hati beliau. Dengan Sunnahnya Rasulullah memberikan
kita pendidikan yang sesungguhnya. Pendidikan yang sesungguhnya
adalah pendidikan yang mencakup aspek aqidah, ibadah dan akhlak
tetapi lebih luas lagi yaitu seluruh aspek kehidupan manusia.4
Ada beberapa macam puasa sunnah yang dilakukan yang dilaksanakn
dalam waktu yang berbeda-beda yaitu :

i) Puasa Syawal, yang dilaksanakan pada bulan syawal selama enam


hari.5
ii) Puasa hari Arafah, Puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah .
puasa sunnah ini dapat menghapus dosa selam dua tahun, yakni
4
Partisipasi Perempuan, Politik Perspektif, and Pendidikan Islam, ‘Suriadi, Adnan, Jayadi, Susilawati,
Mursidin Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas’, 18.1 (2018), 247–70.
5
Anepule,”Puasa Wajib dan sunah”, Puasa Wajib dan sunah, di akses dari
http://anesjaepule.wordpress.com/2013/09/11/puasa-wajib-dan-sunnah/ pada tanggal 13 April 2022 pukul
20:43
5

setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sesuai hari
Rasulluah SAW : ” Puasa hari Arafah itu dihitung oleh Allah dapat
menghapus (dosa) duat tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun
yang akan datang.” (HR. Muslim).
iii) Puasa Asyura, puasa sunnah yang dikerjakan pada bulan Asyura. Ada
tiga tingkatan, yaitu

(1) Berpuasa tiga hari yaitu, tanggal 9,10 dan 11 bulan Syura atau
Muharam
(2) Berpuasa dua hari yaitu, tanggal 9 dan 10 bulan Syura atau
Muharam
(3) Berpuasa satu hari pada tanggal 10 Syura atau Muharam
Bulan syura adalah bulan kemenangan nabi Musa as dan Bani
Israil dari musuh.keutamaan puasa ini dapat menghapus dosa
selama satu tahun yang lalu . sesuai sabda Rasulullah SAW yang
artinya “puasa pada hari Asyura menghapus (dosa) selama satu
tahun yang lalu.” (HR.Muslim)
iv) Puasa bulan Sya’ban
Puasa bulan ini tidak ada ketentuan dalam pelaksanaannya pada
bulan ini Rasul memperbanyak puasa sesuai hadis yang
berbunyi : “ Rasulullah pernah berpuasa penuh bulan syaban
juga pernah dibulan syaban tidak penuh ( dengan tidak berpuasa
pada hari0hari yang sedikit jumlahnya)” (HR.Muslim)
v) Puasa hari Senin dan Kamis
Rasulullah saw. bersabda ;
‫ ُتْع َر ُض ْاَأل ْع َم اِل ُك َّل اْثَنْيِن َو َخ ِم ْيِس َف َأَح ُّب َاْن‬: ‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬
)‫ُيْع َر َض َع َم ِلى َو َاَنا َص اِئم (رواه أحمد والترمذى‬
Artinya : “ Rasulullah saw. bersabda : Ditempatkan amal-amal
umatku pada hari Senin dan Kamis, dan aku senang amalku
ditempatkan, maka aku berpuasa.” (HR Ahmad dan Tirmidzi ).
Hadis diriwayatkan dari Aisyah, Nabi SAW. bersabda:
6

‫ َك اَن الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلِم َيَتَح َّرى ِص َياُم ْاِال ْثَنْيِن‬: ‫َع ْن َعاِئَشَة َر ِض َي ُهللا َع ْنَها َقاَلْت‬
)‫َو اْلَخ ِم ْيِس (رواه الترمذى‬
Artinya : “Dari Aisyah ra. Ia berkata: Bahwasanya Nabi SAW
selalu memilih puasa hari senin dan hari kamis.” (H.R.
Tirmidzi)\
vi) Puasa pada pertengahan bulan Qomariyah
Puasa ini dilakukan setiap tangga 13, 14, dan 15 Qamariyah
Sabda Rasulullah saw.
‫ه احمد‬S‫َّد ْه َر ُك َّل ُه (اخرج‬S‫َع ْن َاِبى َذ ٍّر َم ْن َص اَم َثَال َث َة َاَّي اٍم ِم ْن ُك ِّل َش ْهٍر َفَق ْد َص اَم ال‬
)‫والترمذى‬
Artinya :
“ Dari Abu Dzar, : Barang siapa puasa tiga hari setiap
bulannya maka sungguh ia telah puasa selama satu tahun
penuh.” ( HR Ahmad dan Tirmidzi )
Hadis Abu Dzar yang lain menjelaskan:
‫ه‬S‫ِاَذ ا ُص ْم ُت ِم َن الَّش ْهِر ثَال َثَة َفُص َّم َثَالَث َع َش َر َة َو َاْر َب َع َع َش َر َة َو َخ ْمَس َع َش َر َة (اخرج‬
)‫احمد والترمذى وابن حبان‬
Artinya :
“Ketika kamu ingin puasa setiap bulan tiga hari maka puasalah
setiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya. (H.R.
Ahmad,Tirmidzi dan Ibnu Hiban)
vii) Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilaksanakan dengan cara sehari
berpuasa sehari berbuka ( tidak berpuasa)
Nabi SAW. bersabda :

‫ َو َأَح َّب الَّص َالِة‬,‫ ِاَّن َأَح َّب الِّص َياِم ِاَلى ِهللا ِصَياُم َداُو َد‬: ‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلِم‬
‫ َو َك اَن‬,‫ َو َيَناُم ُس ُد َس ُه‬, ‫ َو َيُقْو ُم َثَلَثُه‬, ‫ َك اَن َيَناُم ِنْص َف الَّلْيِل‬: ‫ِاَلى ِهللا َص َالُة َداُو ُد َع َلْيِه الَّسَالِم‬
)‫َيُصْو ُم َيْو ًم اَو ُيْفِط ُر َيْو ًم ا (اخرجه البخارى‬
Artinya :
7

“Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya puasa (sunah) yang


paling disenangi oleh Allah adalah puasa Nabi Dawud, dan salat
(sunah) yang paling disenangi oleh Allah adalah salat Nabi
Dawud, Nabi Dawud tidur separuh malam, lalu salat sepertiga
malam, kemudian tidur lagi seperenam malam, dan beliau
berpuasa sehari lalu berbuka sehari (selang-seling)” (H.R.
Bukhari)
3. Orang Yang Dibolehkan Tidak Berpuasa
Ada beberapa golongan orang yang dibolehkan tidak berpuasa,
sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya “maka barangsiapa diantara
kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang
lain, Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka
tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin”.
(QS. Al-baqarah : 184)

adapun secara rinci yang diperbolehkan tidak berpuasa menurut jumhur Ulama tetapi
cukup membayah fidyah :

1. Orang sakit yang membahayakan dirinya jika berpuasa


2. Musafir
3. Orang yang tua renta
4. Wanita hamil dan menyusui
5. Orang yang memilliki sebab yang dibolehkan tidak berpuasa

4. Hal yang dapat membatalkan Puasa


a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Keluar mani dengan sengaja
c. Muntah dengan sengaja
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw, telah berkata, “ Barang siapa terpaksa
muntah, tidaklah wajib mengqada puasanya, dan barang siapa yang
8

mengusahakan muntah, maka hendaklah dia mengqada puasanya. “ Riwayat


Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).
d. Keluar darah haid atau nifas
e. Menjadi gila atau pingsan
f. Riddah ( murtad)
g. Berniat untuk berbuka
h. Berjima disiang hari
5. Hal yang bukan membatalkan Puasa
a. Mengakhirkan mandi hingga terbit fajar, bagi yang junub atau wanita yang
sudah bersih dari haid atau nifas, maka puasanya tetap sah
b. Berkumur-kumur dan menghirup kehidung (istinsyaq)
c. Mandi tengah hari puasa atau mendinginkan diri dengan air
d. Mencicipi makanan ketika ada kebutuhan, selama tidak masuk kerongkongan
e. Bercumbu dan mencium istri
f. Memakai parfum atau wangi-wangian
g. Menggunakan siwak atau sikat gigi
h. Makan dan minum 5 menit sebelum terbit fajar yang ditandai dengan adzan subuh,
yang dikenal dengan imsak. Karena batas puasa yaitu ketika fajar yang ditandai
dengan azan subuh.
6. Syarat-syarat Puasa
1) Syarat Wajib Puasa
2) Syarat Sah Puasa
a. Islam
7. Rukun Puasa
a. Niat pada malamnya, yaitu setiap malam selama ramadhan
b. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari sejak terbit sampai
terbenam matahari.
8. Hikmah Puasa
Ibadah puasa sangat banyak mengandung hikmah dari pengerjaannya diantaranya
sebagai berikut
9

a. Bentuk berterima kasih kepada sang-pencipta karena semua ibadah yang


mengandung arti terimakasih kepada Allah atas nikmat pemberian-Nya yang
tidak terbatas banyaknya, dan tidak ternilai harganya. Sebagaiman didalam Al-
Qur’an yang artinya : ”dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidak dapat
kamu menghinggakannya”. ( Ibrahim: 34 )
b. Didikan kepercayaan 6
Insan yang sanggup untuk menahan makan dan minum dari harta yang halal
lagi baik yang ia punya sendiri, karena ingat kepada Allah , pastilah ia tidak
melanggar dan selalu mengerjakan yang Allah perintahkan kepadanya.
c. Untuk menjaga kesehatan.

Dengan kita melaksanakan Puasa dengan benar dan mengharap Ridho dari Allah
SWT dengan demikian diharapkan kita menjadi insan yang kamil dan sudah
menjadi manusia yang fitrah. Sebagaimana terdapat surah Ar-Rum ayat 30 yang
memaknai fitrah yang dipersamakan dengan agama yang benar, agama yang lurus. 7

6
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Sinar Baru algensindo, Bandung, Hlm 243
7
Samsuri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan materi diatas dapat diambil kesimpulan:
Puasa adalah menaha diri dari segala sesuatu dari hawa nafsu dan bentuk
kemaksiatan lainnya. Puasa merupakan bentuk kesungguhan dan rasa syukur insan
manusia kepada Allah SWT atas segala yang diberikan-Nya. Puasa dibagi menjadi
dua yaitu puasa wajib dan puasa sunnah
Adapun puasa wajib adalah apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan
bila ditinggalkan akan mendapatkan dosa
Sedangkan puasa sunnah adalah segala bentuk puasa apabila dikerjakan
mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak akan mendapatkan dosa.
Puasa haruslah dilakukan sesuai syariat yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ibadah
puasa juga mengandung hikmah yang sangat baik bagi insan manusia salah satunya
adalah bentuk terimaksih kepada Allah SWT dan dapat menjaga kesehatan jasmani
dan rohani manusia.
B. Saran
Penulis banyak berharap khususnya para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini untuk
makalah di kesempatan berikutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Madaniyah, Jurnal, Pendidikan Karakter Anak, and Dalam Keluarga, ‘PENDIDIKAN


KARAKTER ANAK DALAM KELUARGA Suriadi, Kamil, Mujahidin 1’, 9
(2019), 251–67
Perempuan, Partisipasi, Politik Perspektif, and Pendidikan Islam, ‘Suriadi, Adnan,
Jayadi, Susilawati, Mursidin Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin
Sambas’, 18.1 (2018), 247–70
Samsuri, Suriadi, ‘Hakikat Fitrah Manusia Dalam Islam’, AL-ISHLAH: Jurnal
Pendidikan Islam, 18.1 (2020), 85–100
<https://doi.org/10.35905/alishlah.v18i1.1278>
Rasyid, Sulaiman. 1994. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Rusyid, Ibnu. 2007. Bidayatul Mujtahid. Jakarta: Pustaka Amani

11

You might also like