You are on page 1of 6

Praktikum. Tek. Sediaan Steril .

Pengantar
Pengantar
• Menurut Farmakope Indonesia V, injeksi adalah larutan yang
diberikan secara parenteral.
PRAKTIKUM • Walaupun secara terminologi injeksi adalah berupa larutan,
tapi beberapa sediaan injeksi juga dapat berupa suspensi.

PERHITUNGAN ISOTONIS Sediaan injeksi berupa suspensi ini tidak bisa diberikan dengan
rute intravena dan intratekal.
By. Krisyanella, M.Farm.,Apt • Sehingga secara umum dapat didefinisikan bahwa injeksi
adalah sediaan steril berupa larutan, suspensi, emulsi, atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan (disuntikkan) dengan cara merobek
jaringan, ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
. Krisyanella,M.Farm.,Apt 2

Tonisitas Kenapa harus steril ?


• Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi Larutan Hipertonis Larutan Hipotonis
garam dan tekanan osmotic yang sama dengan sel darah
merah • Menyebabkan air didalam sel akan • Menyebabkan haemodialisis,
keluar melalui membrane sel dan karena larutan memasuki sel darah
• Larutan isotonis : mengencerkan larutan garam yang
• Akibatnya sel akan membengkak
 tidak akan menyebabkan jaringan membengkak atau ada di sekeliling sel, sampai
dan pecah, serta membebaskan
berkontraksi bila terjadi kontak konsentrasi garam di dua sisi
haemoglobinnya
membrane sel darah merah sama.
 Tidak menyebabkan rasa tidak enak bila diteteskan ke • Contoh : larutan NaCl 0,2%
• Proses ini menyebabkan sel
mata, saluran hidung atau jaringan lainnya mengerut/mengecil (crenated)
Contoh sediaan yang isotonis : larutan NaCl 0,9% • Contoh : larutan NaCl 2%

. Krisyanella,M.Farm.,Apt 3 . Krisyanella,M.Farm.,Apt 4
Praktikum. Tek. Sediaan Steril .

1. Metoda Penurunan Titik Beku


Perhitungan Tonisitas • Suatu sediaan dikatakan isotonis jika mengakibatkan penurunan titik
beku (∆Tf) sebanyak 0,520 dari titik beku pelarut murni yang
digunakan.
1. Metoda Penurunan Titik Beku • ∆Tf 0,520 ini adalah
2. Metoda Ekivalensi NaCl penurunan titik beku yang diakibatkan oleh 0,9% NaCl atau 5,5%
Dekstrosa dalam air.
3. Metoda L iso • Ada 2 cara dalam menghitungtonisitas dengan metode ini yaitu:
1. Cara 1 : Menghitung Jumlah (g) bahan pengisotonis dalam 100 ml
larutan
2. Cara 2 : Menghitung turunnya titik beku larutan terhadap pelarut
murninya

. Krisyanella,M.Farm.,Apt 5 . Krisyanella,M.Farm.,Apt 6

1. Metoda Penurunan Titik Beku (lanjutan)


1. Metoda Penurunan Titik Beku (lanjutan)
• Cara 1 : • Cara 2 :
, Dengan menggunakan persamaan : Tb=
Dengan menggunakan persamaan : =
Dimana : Dimana :
W = Jumlah (g) bahan pengisotonis dalam 100 ml larutan Tb = turunnya titik beku larutan terhadap pelarut murninya
α = Turunnya titik beku air akibat zat terlarut, dihitung dengan memperbanyak nilai K = turunnya titik beku pelarut dalam MOLAR (konstanta Kryoskopik air = 1,86 yang
untuk larutan 1% menunjukkan turunnya titik beku 1 mol zat terlarut dalam 1000 g cairan)
b = Turunnya titik beku air yang dihasilkan oleh 1% b/v bahan pembantu isotonis. m = zat yang ditimbang (g)
Jika konsentrasi tidak dinyatakan, α = 0. n = jumlah ion
M = berat molekul zat terlarut
L = massa pelarut (g)

. Krisyanella,M.Farm.,Apt 7 . Krisyanella,M.Farm.,Apt 8
Praktikum. Tek. Sediaan Steril .

1. Metoda Penurunan Titik Beku (lanjutan)


1. Metoda Penurunan Titik Beku (lanjutan)
2. ∆$% zat dalam sediaan
Zat ∆$%+% Konsentrasi zat (%) ∆$% zat dalam sediaan
• Contoh
Ranitidin Hcl 0,1 2,79 = 0,1 x 2,79 = 0,279
• R / Ranitidin HCl 27,9 mg
Na2HPO4 anhidrat 0,24 0,1 = 0,24 x 0,1 = 0,024
Na2HPO4 anhidrat 0,98 mg
Aqua pro injection ad 1 mL 3. Tentukan kekurangan ∆$% agar sediaan menjadi isotonis
berapa jumlah (mg) NaCl yang dibutuhkan agar sediaan menjadi isotonis? sediaan dikatakan isotonis bila ∆$% = 0,52
Jawab : kekurangan ∆$% = ∆$% isotonis - ∑ ∆$% zat dalam sediaan
1. Tentukan % Zat dalam sediaan = 0,52 – (0,279 + 0,024) = 0,52 – 0,303 = 0,217
, karena ∆$% = 0,52 sebanding dengan 0,9% NaCl, maka jumlah NaCl yang harus
 Ranitidin : % = 100% → 100 = 2,79%
ditambahkan untuk sediaan ini =
, !
 Na2HPO4 anhidrat : % = 100% → 100 = 0,098% ≈ 0,1% ∑ ∆$% zat dalam sediaan ,
∑ NaCl yg ditambahkan = 0,9% → 0,9% = &, '() %
, ,
Jadi untuk membuat sediaan menjadi isotonis, tambahkan NaCl sebesar 0,375 gram/100
mL sediaan atau 3,755 mg/mL sediaan
. Krisyanella,M.Farm.,Apt 9 . Krisyanella,M.Farm.,Apt 10

2. Metoda Ekivalensi NaCl


2. Metoda Ekivalensi NaCl
• Nilai E pada literatur dapat bervariasi, tergantung pada konsentrasi bahan,
pemilihan E didasarkan pada konsentrasi yang paling mendekati konsentrasi bahan
• Ekivalensi NaCl : suatu faktor yang dikonversikan terhadap sejumlah tertentu
yang digunakan dalam formula.
zat terlarut terhadap jumlah NaCl yang memberikan efek osmotik yang sama
• Dengan bantuan ekivalensi natrium klorida (E) dapat dihitung volume air yang
• ekivalensi natrium klorida memberikan jumlah natrium klorida (g) yang
dibutuhkan untuk membuat larutan bahan obat isotonis. Untuk itu berlaku :
menghasilkan tekanan osmotik sama seperti 1 g bahan obat dengan syarat bahwa
baik natrium klorida maupun bahan obat berada dalam larutan bervolume sama. Rumus :
• Misalnya ekivalensi NaCl asam borat 0,55 berarti 1 g asam borat di dalam larutan Tonisitas total = (m1 . E1) + (m2 . E2) + (mn . En)
memberikan jumlah partikel yang sama dengan 0,55 g NaCl. Suatu sediaan Keterangan:
dikatakan isotonis jika memiliki tonisitas sama dengan 0,9% NaCl.
m : Massa bahan obat (g) dan larutan yang dibuat
• Perlu diingat bahwa tidak semua sediaan bisa dibuat isotonis dengan
menambahkan pengisotonis NaCl. Nilai E dapat dirujuk pada literatur seperti E : Ekivalensi natrium klorida
Farmakope Indonesia V, The Pharmaceutical Codex dan literature lain.

. Krisyanella,M.Farm.,Apt 11 . Krisyanella,M.Farm.,Apt 12
Praktikum. Tek. Sediaan Steril .

2. Metoda Ekivalensi NaCl 2. Ekivalensi NaCl


• Contoh : R / Ranitidin HCl 27,9 mg
Na2HPO4 anhidrat 0,98 mg 2. Cari data E NaCl masing2 zat tersebut di Farmakope ed 4 (mulai hal : 1236) , kemudian
hitung kesetaraan NaCL nya
Aqua pro injection ad 1 mL
Zat Konsentrasi zat (%) > ?@AB Tonisitas (%)
berapa jumlah (mg) NaCl yang dibutuhkan agar sediaan menjadi isotonis?
Ranitidin Hcl 2,79 % C D/EF G% = 0,16 = 2,79% x 0,16 =0,446
Jawaban : , %
Na2HPO4 dihidrate 0,1 % C D/EF = 0,44 = 0,11% x 0,44= 0,044
1. Tentukan % Zat dalam sediaan
Tonisitas (%) total sediaan = 0,49
,
 Ranitidin : % = 100% → 100 = 2,79% ≈ 3% sediaan belum hipotonis karena % Tonisitas dibawah 0,9%. Harus di + NaCl
 Na2HPO4 anhidrat :
Na2HPO4 anhidrat didalam air membentuk Na2HPO4 dihidrat, sehingga kesetraan 3. Tentukan kekurangan jumlah NaCl yg dibutuhkan agar sediaan isotonis
konsentrasinya menjadi Na2HPO4 dihidrat NaCl yg dibutuhkan agar isotonis = 0,9% - 0,49% = 0,41%
-.Na2HPO4 dihidrat 159,96
5 Na2HPO4 32 .6768 → 0,98 <= = 1,1 <=
-.Na2HPO4 /0ℎ23./4 141,96 Artinya : untuk membuat sediaan menjadi isotonis, tambahkan NaCl 0,41 gram/100 mL
sediaan atau 4,1 mg/mL sediaan (SAMA Khan dengan Cara 1 ??)
Na2HPO4 dihidrat = 1,1 mg/ mL ≈ 0,11 gram/100 mL ≈ 0,11%
. Krisyanella,M.Farm.,Apt 13 . Krisyanella,M.Farm.,Apt 14

3. Metoda Liso 3. Metoda Liso (lanjutan)


Metode ini dipakai jika data E dan ∆Tf tidak diketahui. Dengan menggunakan Liso dapat
dicari harga E atau ∆Tf zat lalu perhitungan tonisitas dapat dilanjutkan seperti cara diatas

• Hubungan antara Ekivalensi NaCl (E) • Hubungan antara ∆$% dengan Liso
dengan Liso
H27I H27I < 1000
C = 17 C=
- - J
Keterangan:
E = Ekivalensi NaCl
∆Tf = Penurunan titik beku
Liso = Nilai tetapan Liso zat (lihat tabel) Liso = Nilai tetapan Liso zat (lihat tabel)
M = Massa molekul zat m = Bobot zat terlarut (gram)
M = Massa molekul zat
V = Volume larutan (mL)

. Krisyanella,M.Farm.,Apt 15 . Krisyanella,M.Farm.,Apt 16
Praktikum. Tek. Sediaan Steril .

SEKIAN ..TERIMAKASIH
Nama :
TUGAS
NIM :
Materi : Perhitungan Isotonis
Kelas :
Praktikum Tek. Sediaan Steril :

Kegiatan Praktikum :
Jelaskanlah hal-hal berikut ini
1. Diketahui suatu resep :
R/ Ampisilin Natrium 0,1 gram
isoniazid 0,05 gram
aqua pro injectio ad 5 mL.
Pertanyaan berapakah jumlah NaCl (mg) yang dibutuhkan untuk membuat sediaan tersebut menjadi isotonis ?
(dengan metoda E NaCl)

2. Diketahui suatu resep :


R/ Atropin sulfat 100 mg
Aqua pro injectio add 25 mL .
Pertanyaan berapakah jumlah NaCl (mg) yang dibutuhkan untuk membuat sediaan tersebut menjadi isotonis ?
(Dengan Metoda Penurunan Titik Beku) *

3. suatu resep :
R/ Phenylephrini HCl 10 mg;
Dinatrium edetas 1 mg
Aqua pro injectione ad 10 mL.
Bila Penurunan titik beku Phenylephrini HCl = 0,18 dan Penurunan titik beku dinatrium edetas = 0,13. Hitunglah berapa
(mg) jumlah NaCl yang dibutuhkan untuk mengisotoniskan sediaan.

4. Suatu Resep :
R/ Lidocain HCL 10 mg/mL. artinya tiap 1 mL sediaan lidocaine nya 10 mg
M.f. Inj. Isot. dtd. 2 mL . artinya tolong buatkan sediaan ini, dengan dosis demikian sebanyai 2 mL
Berapakah jumlah NaCl (gram) yang dibutuhkan untuk mengisotoniskan sediaan ini ?
(bebas memilih metoda perhitungan)

You might also like