You are on page 1of 13

MAKALAH

KONSEP DASAR IPS

(FILSAFAT IPS REKONTRUKSIONISME,RENEWABLE HUMAN RESOURSES)

Dosen Pengampu: Mohammad Rofiq,M.Pd.

Disusun oleh:

1. Farastya Mifta Widhia Rafita (23030960083)


2. Mufrodah Rizqi Amanah (23030960098)
3. Alayda Rahmadayani (23030960099)
4. Abdur Rouf (23030960113)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM WALISONGO
SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Filsafat Ips Penegasan Ayat-Ayat Al-Qur’an dalam
Mempelajari Ilmu Ips yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Konsep Dasar Ips dengan dosen pengampu Bapak Mohammad Rofiq.M.Pd.

Makalah ini kami susun semaksimal dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga
mempelancar proses penyusunannya. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak kepada yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dari semua ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Semarang,10 september 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
2.1 Pengertian FIlsafat IPS ............................................................................ 5
A. Unsur-Unsur dalam Filsafat Pendidikan IPS ..................................... 6
B. Tujuan Filsafat Pendidikan IPS ......................................................... 7
2.2 Pengertian Aliran Rekonstruksionisme ................................................... 8
A. Latar Belakang Munculnya Aliran Rekonstruksionisme ................... 8
B. Filsafat Rekonstruksionisme dalam Bidang Pendidikan IPS ............ 9
C. Pandangan-Pandangan dalam Aliran Rekonstruksionisme ............... 9
2.3 Pengertian Renewable Human Resources ............................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di bidang pendidikan, dasar filosofi harus dikuasai dan diperhatikan oleh guru. Ini
karena pendidikan memiliki sifat normatif, sehingga dalam membahas konsep pendidikan
yang diperlukan ialah asumsi yang juga bersifat normatif. Hipotesis yang bersifat normatif
di bidang pendidikan sedikit bersumber dari filsafat.

Istilah "filsafat" berasal dari bahasa Yunani, "philos" yang berarti kekaguman, cinta,
dan kepuasan, dan "sopina" yang berarti keterampilan, teladan, dan kearifan. Oleh karena
itu, pendidikan sosial, pendidikan sosial, pendidikan ilmu sosial, dan pendidikan
kewarganegaraan adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebut IPS. Pendidikan
ilmu pengetahuan sosial (IPS) memiliki berbagai jenis organisasi ilmu pengetahuan sosial
dan aktifitas dasar makhluk sosial adalah manusia dengan berbagai sumber masalah. Ilmu
pengetahuan sosial adalah salah satu pelajaran yang membicarakan tentang kehidupan sosial
masyarakat dan berdasarkan fakta bahwa setiap manusia adalah makhluk yang diciptakan
oleh Tuhan yang Maha Esa di Bumi pada titik waktu dan ruang tertentu.

Epistemologi, Aksiologi, dan Ontologi biasanya adalah subjek penelitian filsafat.Artis


sosial studies adalah bagian dari ilmu pengetahuan sosial, yang mencakup konsep dasar
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip, pemahaman, terapi, dan proses
yang dibutuhkan siswa untuk menjadi anggota masyarakat yang aktif dan bertanggung
jawab, terlibat dalam proses masyarakat, dan memahami bagaimana mereka dapat
melakukan perubahan pada lingkungan, organisasi, dan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Filsafat IPS?
2. Apakah yang dimaksud dengan Rekontruksionisme?
3. Apakah yang dimaksud dengan Renewable Human Resourses?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Filsafat IPS
2. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Rekontruksionisme
3. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Renewable Human
Resources

4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Filsafat IPS
Bahasa Yunani "Philos" berarti kekaguman, cinta, dan kegembiraan, dan "Shopina"
berarti ketrampilan, keteladanan, dan kebijaksanaan. Oleh karena itu, Philosipina adalah
cinta pengetahuan. Pengetahuan dan filsafat tidak dapat berdiri sendiri; mereka adalah satu
sama lain. Filsafat ilmu sosial adalah filsafat ilmu sosial yang mempelajari kegiatan yang
mengarah pada ilmu pengetahuan sosial dengan tujuan membantu masyarakat memahami
fenomena yang terjadi di dunia masyarakat dan membuat keputusan yang tepat tentang
masalah. Karena keduanya saling berkaitan, filsafat pendidikan ilmu sosial terdiri dari
beberapa unsur: Salah satu tugas filsafat pendidikan adalah memberikan pemikiran atau ide,
yaitu menunjukkan tujuan pendidikan kepada masyarakat.

Adapun Ayat yang menerangkan tentang Ilmu Filsafat IPS yaitu :

‫َارة أ ُ ْخ َر َٰى‬
َ ‫ِم ْن َها َخلَ ْق َٰ َن ُك ْم َو ِفي َها نُ ِعيدُ ُك ْم َو ِم ْن َها نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ت‬
Artinya : Dari Bumi (Tanah) itulah Kami menjadikan kamu kepadanya Kami akan
mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain
(Q.S Thaha Ayat 55)

Dijelaskan bahwa Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah
SWT. Dalam bahasa Arab, kata "adam" berasal dari kata "adîmul ardhi", yang berarti
makhluk yang terbuat dari debu atau turbah di permukaan bumi. Al-Qur'an mengatakan
bahwa unsur debu ini membuat Adam. Sangat menarik bahwa para ilmuwan menemukan
bahwa ada 16 unsur yang membentuk tubuh manusia, termasuk silikon, besi, alumunium,
kalsium, sodium, potasium, magnesium, dan lainnya. Namun, mereka menemukan bahwa
jumlah unsur yang sama ada pada debu.Penemuan itu menegaskan bahwa manusia
diciptakan dari unsur-unsur ini. Dan sebagai unsur utamanya adalah air. Maka berdasarkan
hal ini, manusia diciptakan dari debu (turbah) atau tanah (thîn) yang merupakan campuran
antara debu dan air.

5
Adapun ayat lainnya yang berkaitan yaitu :

‫ِي خ َْلقَهُ قَا َل َم ْن‬


َ ‫ب لَنَا َمثَال َونَس‬َ ‫ض َر‬ َ ‫) َو‬۷۷( ‫ين‬ ٌ ِ‫َصي ٌم ُمب‬ ِ ‫طفَ ٍة فَإِذَا ه َُو خ‬ ْ ُ‫سانُ أَنَّا َخلَ ْقنَاهُ ِم ْن ن‬
َ ‫أَأَ َولَ ْم يَ َر اإل ْن‬
)۷۹( ‫ع ِلي ٌم‬
َ ‫ق‬ٍ ‫شأَهَا أَ َّو َل َم َّرةٍ َوه َُو بِ ُك ِل خ َْل‬
َ ‫) قُ ْل يُحْ يِي َها الَّذِي أَ ْن‬۷۸( ‫ِي َر ِمي ٌم‬ َ ‫ام َوه‬
َ ‫ظ‬ َ ‫يُحْ يِي ْال ِع‬

Artinya : Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari
setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! Dan dia membuat
perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, "Siapakah yang
dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah, "Ia akan
dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk.” (Q.S Yasin Ayat 77-79)

Coba perhatikan firman Allah "Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk."
Maksudnya adalah bahwa Allah SWT mengetahui bagaimana setiap unsur yang membentuk
manusia terdiri dan berapa banyak dari unsur-unsur tersebut ada dalam tubuh manusia.
karena dialah yang membuat dan menentukan kadar unsur-unsur ini. Bagaimana Allah dapat
menyatakan bahwa Dia tidak mampu membangkitkan tubuh manusia sebagaimana
sebelumnya? Dalam ayat lain, Allah SWT mengatakan bahwa manusia akan dibangkitkan
kembali berdasarkan jumlah unsur-unsur yang ada pada tubuh mereka saat mereka hidup di
dunia ini.

A. Unsur-unsur Dalam Filsafat Pendidikan IPS

a. Perkembangan Sosial
Unsur ini dapat dibuktikan secara empiris bahwa manusia adalah
individu yang nyata, yang dapat dilihat dari kerja mereka atau dari kondisi riil
kehidupan mereka. Itulah hakekat keberadaan manusia dan hasil kerja
mereka. Sebagai individu, manusia dapat dilihat dari kehidupan nyata mereka.
Dari cara manusia membuat barang-barang material untuk memenuhi
kebutuhannya, masyarakat dan manusia hidup dan berkembang.

b. Kesadaran Sosial
Keadaan sosial, yang terdiri dari ide, gagasan, dan pikiran yang ada
pada manusia, adalah dasar dari kesadaran sosial, yang merupakan hasil dari

6
interaksi antara manusia dalam pekerjaan mereka untuk membuat barang
material, dalam keadaan sosial mereka, atau dalam kehidupan riil mereka.
Dalam bidang-bidang seperti filsafat, hukum, moralitas, ideologi, dan
sebagainya, manusia adalah pencipta konsep rohaniah.

c. Ideologi Sosial
Ideologi Sosial adalah bangunan atas suatu masyarakat, yaitu sistem
keyakinan yang dianut oleh suatu masyarakat tertentu. Ideologi itu
berdasarkan pada basis.

d. Perjuangan sosial
Tindakan masyarakat untuk mengubah sistem sosial yang sesuai
dengan pertumbuhan tenaga produktif masyarakat dikenal sebagai perjuangan
sosial.

e. Perubahan Sosial
Beralihnya sistem politik dan sosial suatu masyarakat, biasanya
melalui revolusi, disebut perubahan sosial. Dua hal yang sama adalah negara
dan revolusi: revolusi muncul karena negara menindas rakyatnya, dan negara
muncul karena revolusi.

f. Pimpinan Sosial.
Selama sejarah perkembangan masyarakat, ada pemimpin dalam
kelompok (golongan) manusia dan pengikut, atau massa. Pemimpin dan
massa merupakan satu kesatuan yang kuat dan tidak dapat dipisahkan.
B. Tujuan Filsafat Pendidikan IPS
a. Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses
pelaksanaan pendidikan.
b. Membantu memperjelas tujuan-tujuan pendidikan
c. Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut.
d. Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan.

7
2. Pengertian Aliran Rekonstruksionisme
"Reconstruct”, yaitu gabungan dari kata re- yang artinya kembali dan construct yang
artinya membangun atau menyusun, maka secara etimologis reconstruc diartikan
“menyusun kembali." Namun, Dalam IPS rekonstruksionisme adalah aliran dalam filsafat
pendidikan yang bertujuan untuk mencapai konsensus yang paling luas tentang tujuan utama
dan tertinggi dalam kehidupan manusia. Dari jalan pikiran dan upaya yang ditempuh oleh
aliran ini, dapat dilihat bahwa aliran ini tidak terlepas dari prinsip pemikiran. Hal ini sesuai
dengan pandangan Count bahwa rekonstruksi masyarakat dan pembentukan dan perubahan
tata dunia baru diperlukan untuk masyarakat yang mengalami perkembangan teknologi yang
cepat.
Dunia pada awal abad ke-17. Defisit perdagangan Amerika Serikat naik dari 100
miliyar menjadi 450 miliyar dari 1990 hingga 2000. Secara otomatis, krisis yang terjadi di
Amerika ini telah menjadi krisis global. Namun, krisis ekonomi tahun 1930 adalah krisis
ekonomi global yang menyebabkan depresi global, yang melumpuhkan ekonomi negara
kapitalis. Akhirnya, krisis ini berdampak pada pendidikan, dan inilah yang mendorong
munculnya aliran rekontruksinosme. Aliran ini bertujuan untuk memperbaiki tata susunan
pendidikan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang modern.
Setelah krisis ekonomi yang luar biasa pada tahun 1930, perekonimian global
menghadapi tantangan yang tidak henti-hentinya. Rasa egois global telah meningkat sebagai
akibat dari sistem ekonomi kapitalis. Krisis global tidak hanya terjadi di era kontemporer
seperti saat ini, tetapi juga menyebar ke seluruh dunia dari Tengah. Negara-negara yang
merasa memiliki sistem perekonomian yang lebih baik, atau yang disebut sebagai negara
maju, telah menjadi lebih angkuh karena sistem kapitalis ini. Sejak menjadi komponen
ekonomi yang penting, Amerika Serikat merasa mampu bertahan dengan ekonominya
sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan mulai terasa.
A. Latar Belakang Munculnya Aliran Rekonstruksionisme
pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis
ekonomi yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem
ekonomi kapitalis telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa
krisis dunia bukan hanya terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah
gencarnya menghantui setiap penjuru dunia. Sistem kapitalis telah menumbuhkan
sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki sistem perekonomian di
atas atau yang disebut dengan negara-negara maju. Amerika merasa sanggup hidup
dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai
8
terasa sejak menjadi elemen penting ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara
tahun 1990 sampai tahun 2000 defisit perdagangan Amerika dari 100 miliar naik
menjadi 450 miliar. Krisis yang terjadi di Amerika tersebut secara otomatis juga telah
menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang terjadi pada tahun 1930-an pada
saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang menyebabkan terjadinya
depresi dunia sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis secara
ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis
inilah yang melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan
untuk dapat berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
B. Filsafat Rekonstruksionisme dalam bidang Pendidikan IPS
Dalam filsafat pendidikan IPS,aliran rekonstruksionisme merupakan suatu
aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dengan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme pada
prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu berawal dari krisis
kebudayaan modern. Menurut Muhammad Noor Syam, kedua aliran tersebut
memandang bahwa keadaan sekarang merupakan zaman yang mempunyai
kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran,kebingungan dan kesimpangsiuran.
Pada prinsipnya aliran rekonstruksionisme memandang alam metafisika merujuk
dualism.Menurut Bakry, aliran ini berpendirian bahwa alam nyata ini mengandung
dua macam hakikat sebagai asal sumber, yakni hakikat materi dan hakikat ruhani.
jadi dapat katakan bahwa filsafat rekontruksionisme mengasumsikan bahwa manusia
itu adalah makhluk sosial yang mempunyai orientasi ke masa lalu dan sekarang
dengan tujuan pendidikan terhadap pembentukkan masyarakat yang lebih baik
dengan kurikulum sebagai rekonstruksi sosial mengutamakan kepentingan sosial di
atas kepentingan individu yang tujuannya adalah tanggung jawab tentang masa
depan masyarakat.

C. Pandangan-Pandangan dalam Aliran Rekonstruksionisme


a. Pandangan secara Ontologi
Dengan ontologi, dapat diterangkan tentang bagaimana hakikat dari
segala sesuatu. Aliran rekonstruksionisme memandang bahwa realita itu bersifat
universal, yang mana realita itu ada di mana dan sama di setiap tempat. Untuk
mengerti suatu realita beranjak dari suatu yang konkrit dan menuju kearah yang
9
khusus menam pakkan diri dalam perwujudan sebagaimana yang kita lihat
dihadapan kita dan ditangkap oleh panca indra manusia seperti bewan dan
tumbuhan atau benda lain disekeiling kita, dan realita yang kita ketahui dan kita
badapi tidak terlepas dari suatu sistem, selain substansi yang dipunnyai dan tiap-
tiap benda tersebut, dan dapat dipilih melalui akal pikiran.
b. Pandangan Aksiologi
Nilai-nilai diperlukan dalam proses interaksi sesama manusia. Namun,
secara umum, lingkup makna "nilai" tidak terbatas.Menurut perspektif
rekonstruksionisme, azas-azas supernatural adalah dasar dari masalah nilai. Ini
berarti bahwa nilai-nilai natural yang universal, yang didasarkan pada prinsip-
prinsip nilai teologis, abadi.
c. Pandangan Epistemologis
Kajian epsitemologis aliran ini lebih merujuk pada pendapat aliran
pragmatisme (progressive) dan perenialisme. Berpijak dari pola pemikiran
bahwa untuk memahami realita alam nyata memerlukan suatu azas tahu dalam
arti bahwa tidak mungkin memahami realita ini tanpa melalui proses
pengalaman dan hubungan dengan realita terlebih dahulu melalui penemuan
suatu pintu gerbang ilmu pengetahuan. Karenanya, baik akal maupun rasio
sama-sama berfungsi membentuk pengetahun, dan akal di bawa oleh panca
indera menjadi pengetahuan dalam yang sesungguhnya.Aliran ini juga
berpendapat bahwa dasar dari suatu kebenaran dapat dibuktikan dengan self
evidence, yakni bukti yang ada pada diri sendiri, realita dan eksistensinya.
Pemahamannya bahwa pengetahuan yang benar buktinya ada di dalam
pengetahuan ilmu itu sendiri.

3. Pengertian Renewable Human Resources


Renewable Human Resources adalah memperbarui kecakapan atau pengetahuan
sumber daya manusia. Sumber daya sendiri adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh
suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik
(tangible), tetapi juga nonfisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, menjadi
semakin besar atau hilang, dan ada pula yang kekal (selalu tetap). Di samping itu, ada pula
sumber daya yang dapat pulih atau dapat diperbarui (renewable resources) dan sumber daya
yang tidak dapat pulih (nonrenewable resources).Sebagai contoh, sumber daya yang dapat
diperbaharui di antaranya tumbuhan dan hewan. Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui,
10
seperti minyak bumi dan gas, batu bara, dan jenis tambang lainnya yang masuk kedalam
sejenis sumber daya alam.Keberadaan sumber daya alam, air, tanah, dan sumber daya yang
lain menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air.
Sebaliknya ada pula aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan sumber daya
dan lingkungan di sekitarnya. Kerusakan sumber dayaalam banyak ditentukan oleh aktivitas
manusia. Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan yang
diakibatkan oleh aktivitas manusia,seperti pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran
tanah, serta kerusakan hutan yang kesemuanya tidak terlepas dari aktivitas manusia, yang
pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Filosofi Pendidikan IPS hampir sama dengan filosofi-filosofi ilmu pengetahuan yang
lain, sebab filosofi pengetahuan sosial adalah filosofi pengetahuan sosial yang
membahas tindakan terhadap pengetahuan-pengetahuan sosial bertujuan untuk
individu bisa mengerti fenomena-fenomena yang ada di masyarakat serta
bisa memecahkan permasalahan tersebut. Dan dapat membuat keputusan yang
akurat untuk permasalahan yang diselesaikan dalam masyarakat.
2. Dalam konteks pendidikan" aliran rekonstruksionisme berupaya melakukan sebuah
perombakan dalam pendidikan yang bertutuan untuk merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan modern serta membina suatu konsensus
yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok tertinggi dalam
kehidupanmanusia.
3. Human resource atau sumber daya manusia adalah sumber daya yang terdidik selaku
hasil pendidikan, penilitian, yang besar pengaruhnya pada perkembangan hidup
bermasyarakat dan berbangsa. Human resource menggunakan renewable atau
memperbarui kecakapan. Contoh: Seorang tenaga pendidik yang mengajarkan, melatih,
dan memberikan bimbingan dalam bidang, pengetahuan umum, kecakapan berbicara
(public speaking), keterampilan (skill) dan berbagai bidang yang lainya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Herlina. (2022). “Pentingnya Peran Filsafat Ilmu Terhadap Pendidikan Ilmu IPS”. Jurnal
Filsafat Ilmu, 1(1): 54-62
Maulana Muhammad. (2022). “Peran Sebuah Filsafat Dalam Keterkaitannya Erat Dengan
Perkembangan Terhadap Pembelajaran Sebuah Ilmu Pendidikan IPS". Jurnal
Filsafat Ilmu, 1 (1): 130-138
Jalaluddin & Abdullah Idi., 2010 “Filsafat Pendidikan :Manusia, Filsafat, dan Pendidikan”.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Muhadjir, Noeng, (2001) “Filsafat Ilmu: Positivisme, PostPositivisme, dan Post
Modernisme”. Yogyakarta: Rakesarasin
Drs. Joko Christanto, M.Sc., (2020) “Ruang Lingkup Analisis Sumber Daya Alam dan
Lingkungan”. E-Book

13

You might also like