You are on page 1of 2

Pertemuan 2 : Kontrak

Kontrak/Perjanjian/Persetujuan

- Istilah kontrak lazim digunakan di negara-negara yang menganut sistem hukum


Amerika (Anglo Saxon). Sedangkan di negara-negara yang menganut sistem
Eropa (Kontinental) menggunakan istilah perjanjian/persetujuan.

- Kontrak > bentuknya pasti tertulis


Perjanjian > bisa tertulis dan tidak tertulis

- Perjanjian adalah perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya kepada satu orang atau lebih. (KUHPer 1313)

- Perikatan adalah hubungan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban,


sehingga dilanggar dapat dikenakan sanksi.

4 syarat sahnya perjanjian :

A. Sepakat mereka yang mengikatkan diri


- Sepakat, jika tidak ada kekeliruan, paksaan, dan penipuan. (KUHPer 1321)

B. Kecakapan untuk membuat perikatan (KUHPer 1329)


- Seseorang dianggap cakap, kecuali anak yang belum dewasa (0-21 atau belum
menikah), orang yang dibawah pengampuan, dan wanita yang bersuami (KUHPer
1330)

C. Suatu hal tertentu; harus objektif dan terperinci. (KUHPer 1333)

D. Sebab yang halal (KUHPer 1336-1337); tidak bertentangan dengan UU, kesusilaan,
kepatutan, ketertiban umum.

➢ Note : jika syarat 1&2 tidak terpenuhi, perjanjian dapat dibatalkan. Namun jika
syarat 3&4 tidak terpenuhi, perjanjian tidak ada dan batal menurut hukum.

- Objek perikatan adalah memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, atau untuk tidak
berbuat sesuatu. (KUHPer1234).
- Apabila melanggar perjanjian disebut wanprestasi, namun harus terlebih dulu
ada teguran atau somasi.
- Apabila terdapat keadaan memaksa, maka wanprestasi tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
- Perikatan dilahirkan karena persetujuan dan hukum (KUHPer 1233)

Catetan Hukbis Page 1


1. Judul
2. Pembukaan/kepala akta
3. Identitas para pihak
4. Recital > alasan para pihak mengadakan perjanjian
5. Isi kontrak > wan prestasi, keadaan memaksa
6. Penyelesaian sengketa
7. Berlakunya perjanjian
8. Penutup
9. TTD kedua belah pihak dan tanggal

Catetan Hukbis Page 2

You might also like