You are on page 1of 9

TK3103 PERANCANGAN DAN SIMULASI PROSES

LAPORAN ASPEN PLUS LATIHAN 10


HEAT EXCHANGER EQUIPMENT

Kelompok 12:
Azzahra Muli Berliana (119280077)
Nurul Halizah (119280115)
Ayu Febrianti (119280111)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


SUB JURUSAN TEKNOLOGI PROSES DAN HAYATI
JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Pada latihan 10 ini membahas mengenai pemodelan perpindahan
panas digital (Heat Exchanger Equipment) dengan menggunakan dua
bahan yaitu Freon (R-12) dan Etilen Glikol . Freon (R-12) dengan laju
alir 12000 kg/jam akan dipanaskan dari 250 K menjadi 300 K. Etilen
Glikol tersedia pada temperatur 370 K. Berapakah kebutuhan etilen
glikol apabila temperatur keluaran yang diinginkan sebesar 315 K?
Langkah pertama yaitu membuat simulasi baru di aspen dan
memilih template Specialty Chemicals with Metric Units. Alasan
memakai template ini karena kedua bahan yang digunakan merupakan
bahan kimia. Selanjutnya masukkan kedua bahan tersebut pada fitur
components dibagian properties. Setelah itu pilih metode NRTL
karena NRTL mempunyai keunggulan untuk merepresentasikan
berbagai macam campuran dengan baik saat metode yang lain terbatas.
Selanjutnya masuk pada tahap pembuatan process flow diagram (PFD)
untuk membuat program HE.
Pada fitur simulation, kami membuat 2 PFD. PFD pertama
digunakan untuk menaikkan temperatur Freon (R-12) agar dapat
mengefisienkan daya kerja Heat Exchanger pada PFD kedua.
Temperatur dan tekanan mula mula Freon (R-12) sebesar 250 K dan 8
atm. Pada spesifikasi Heater Flash type diubah menjadi Pressure dan
Temperature Change sebesar –0,1 atm dan 50 oC. Selanjutnya jalankan
progam agar mendapatkan net duty sebesar 180,049 kW.
Setelah mendapatkan net duty, selanjutnya kembali pada fitur
flowsheet untuk membuat PFD yang kedua yaitu HE dengan type
HeatX. Bagian cold stream ialah aliran R-12 dan bagian hot Stream
ialah Etilen Glikol. Pada spesifikasi aliran R-12, temperatur dan
tekanan yang dimasukkan ke program sebesar 250 K dan 8 atm,
sedangkan laju alirnya sebesar 12000 kg/hr. Pada spesifikasi aliran
Etilen Glikol, temperatur dan tekanan yang dimasukkan ke program
sebesar 370 K dan 3 atm, sedangkan laju alirnya sebesae 5000 kg/hr.
Pada spesifikasi HE model fidelity shortcut, sedangkan shortcut flow
direction (arah aliran) countercurrent. Pada exchanger spesification
dipilih exchanger duty dengan value 180,049 kW (daya kerja heater).
Lalu jalankan simulasi.
Untuk menentukan laju alir etilen glikol yang diperlukan agar
temperatur etilen glikol keluaran HE sebesar 315 K, maka
menggunakan fitur Design Spec pada flowsheet. Untuk spesifikasi
design spec, kami harus memasukkan data pada tab Define, Spec, dan
Vary. Pada tab Define variable yang dimasukkan ialah TEGOUT
dengan type Stream-Var, Stream EG-OUT, substream MIXED,
variable TEMP, dan units K. Pada tab Spec, masukkan data Spec
TEGOUT, Target 315, Tolerance 1e-03. Dan pada tab Vary masukkan
data pada manipulated variable yaitu Type Stream-Var, Stream EG-IN,
substream MIXED, variable MASS-FLOW, dan units kg/hr.
Selanjutnya jalankan simulasi sehingga mendapatkan nilai laju alir
etilen glikol sebesar 4531,94 kg/hr.

1.2 Tujuan
Tujuan dari latihan ini ialah:
1. Agar mahasiswa dapat membuat pemodelan dan simulasi unit
perpindahan panas digital.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui laju alir keluaran etilen glikol
pada suhu 315 K.
BAB II
METODE SIMULASI
2.1 Diagram Alir Percobaan

Mulai

Buat simulasi menggunakan template


Specialty Chemicals with Unit

Input komponen Etilen Glikol dan


Freon 12 (R-12)

Input Base Method NRTL

Tambahkan Heater
Masuk ke bagian Simulation buatlah
dan Aliran FR12-in dan
Flowsheet
Aliran FR12-out

Tambahkan T= 250 K,
Double klik pada Aliran
P= 8 atm, dan laju alir
FR12-in
R-12 12000 kg/hr

Tambahkan T= 50 K,
Double klik pada Heater pressure= -0,1 atm
(hilang tekan)

Klik Run

Klik Result pada HE-1


1

Aliran R-12 Cold Stream


Tambahkan HeatX (H2)
Etilen glikol Hot Stream

Tambahkan T= 250 K,
Double klik pada Aliran R-12 P= 8 atm dengan laju
alir R-12 12000kg/hr

Double klik pada Aliran Tambahkan T= 370 K,


Etilen glikol P= 3 atm dengan laju
alir EG 5000 kg/hr

Tambahkan Value
Double klik pada HeatX (H2)
180,049 kW

Klik Run

Klik Stream Result

Tambahkan Design Spec

Define: Variable TEGOUT


Double klik pada Design
Spec: Target 315, Tolerance 1e-03
Spec
Vary: Lower 2000, Upper 10000

2
2

Klik Run

Klik Result pada


DS-1

Hasil

Selesai
BAB III

HASIL DAN ANALISIS

Pada kasus ini dilakukan analisis yang menggunakan metode NRTL.


Metode NRTL digunakan saat menggunakan komponen non-hidrokarbon. Pada
kasus ini komponen yang dipakai yaitu Ethylene-Glycol (C 2H6O2) dan
Dichlorodifluoromethane (CCL2F). Dengan menghasilkan suatu hasil net duty
180,049 kW saat memakai HE-1

Gambar 3.1 Hasil penggunakan HE1

Gambar 3.2 Hasil penggunaan He2


Gambar 3.3 Hasil penggunaan HE2

Gambar 3.4 Flowsheet HE1 & HE2

Berdasarkan hasil simulasi yang menggunakan heat exchanger 1 & 2


menghasilkan laju alir ethylene-glycol 4531,94 kg/hr. dapat dilihat pada
percobaan ini terdapat perbedaan namun tidak signifikan. Mhal ini dapat
disebabkan saat penginputan terjadi beberapa kesalahan pada urutan. Sehingga
Bahasa pemrograman menangkap dengan sinyal yang berbeda.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil simulasi pada Latihan 10 dengan menggunakan Aspen
Plus dapat dilakukan simulasi untuk perpindahan panas digital (Heat Exchanger
Equipment) dengan menggunakan NRTL sebagai Base Method. Simulasi yang
dilakukan menggunakan beberapa model unit yang tersedia di simulator Aspen
Pluss yaitu menggunakan Heat Exchanger.

Berdasarkan hasil analisis yang dapat digunakan pada simulator ini, tidak
menampakan perbedaan yang signifikan dengan simulator pada modul. Pada
percobaan yang telah dilakukan di simulasi kali ini mengalami keeroran data
2,4%.

You might also like