Professional Documents
Culture Documents
Makalah 9 Kriteria Hill Beserta Contohnya
Makalah 9 Kriteria Hill Beserta Contohnya
Makalah 9 Kriteria Hill Beserta Contohnya
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana sering kita baca dan lakukan sendiri bahwa uji statistik
seringkali menjadi senjata kita untuk menyatakan bahwa suatu hipotesis diterima
atau ditolak. Banyak dari kita melakukan penelitian, skripsi, thesis atau disertasi
dengan uji hubungan atau lebih lanjut pengaruh. Kedua uji yang dimaksudkan
sebenarnya merupakan usaha kita untuk menjelaskan suatu fenomena antar
variabel yang kita tengarahi memiliki hubungan kausalitas; variable A akan
menyebabkan terjadinya variable B.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Contohnya: Penelitian mengenai kelompok perokok dan tidak
perokok yang dilakukan di Surabaya tahun 2015 menunjukan bahwa nilai
Resiko Relatif sebesar 4. Pada tahun 2017 dilakukan penelitian sejenis yang
menunjukan nilai Resiko Relatif sebesar 5. Disimpulkan bahwa hasil
penelitian menunjukan bahwa merokok merupakan faktor risiko terjadinya
kanker paru. Meskipun nilai resiko relatifnya berbeda.
3. Specificity (Spesifitas)
Faktor kausal menghasilkan hanya sebuah penyakit dan bahwa
penyakit itu dihasilkan dari hanya sebuah kausa tunggal. Makin spesifik efek
paparan, makin kuat hubungan kausal.
Contohnya: Pada kanker paru, merokok diprediksi sebagai penyebab
kanker paru.
4
6. Biologic Plausibility (Secara Biologi Dapat Dimengerti)
Melalui Biologi dapat dijelaskan runtutan kejadian suatu penyakit
(tidak bertetangan dengan ilmu Biologi). Kriteria ini juga berisfat mutlak
untuk menunjukan penelitian menunjukan hubungan kausalitas.
Contohnya: Penyakit Kanker Paru diawali dengan asap rokok yang
memiliki kadar Nikotin yang masuk ke Paru-Paru. Nikotin yang masuk
menyebabkan rusaknya epitel. Maka epitel akan terus regerasi secara terus
menerus. Kejadian yang terjadi secara terus menerus menyebabkan sel apietel
lepas kontrol dan terjadilah Kanker paru.
7. Coherence (Koherensi)
Koherensi pada perjalanan penyakit, biologi, dan epidemiologi
sehingga pada akhirnya memberikan pemahaman yang sama. Namun, kriteria
koherensi bukan merupakan syarat mutlak penelitian dinyatakan sebagai
kausalitas.
Contohnya: Merokok dapat menyebabakan terjadinya kanker paru
yang sesuai dengan riwayat alamiah penyakit, Biologi dan epidemiologi.
9. Analogy (Analogi)
Jika suatu kausalitas sudah ada sebelumnya pada kondisi yang relatif
sama, maka hasil penelitian yang memiliki karakteristik hampir sama dapat
dianalogikan memiliki tingkat kausalitas yang sama pula.
5
kelainan. Karena memiliki dampak yang efek yang sama maka ditelusuri
thaladomine. Dari hasil penelususran menunjukan RR: 3,1 dibandingkan
dengan ibu yang tidak menggunakan thaladomine. Sifat ini dianggap
membantu hubungan asosiasi dan tidak mutlak harus ada.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sir Austin Bradford Hill mengemukakan 9 hal yang perlu ditegakkan dalam
membedakan suatu faktor yang dicurigai sebagai kausa. Kesembilan faktor
inilah yang umumnya dipakai sebagai kriteria kausa, antara lain: strength of
association (kekuatan asosiasi), consistency of the observed association
(Konsisten), specificity (spesifitas), temporality (hubungan temporal), biologic
gradient (terdapat tingkatan gradasi biologi), biologic plausibility (secara biologi
dapat dimengerti), coherence (koherensi), experimental evidence (bukti
eksperimen), dan analogy (analogi).
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
https://latifadewi.wordpress.com/2010/10/24/kriteria-bradford-hill-n-ukuran-
epidemiologi/
http://wisnuekos.blogspot.com/2010/10/kriteria-kausalitas-austin-bradford_18.
html
http://trias-fkm.web.unair.ac.id/artikel_detail-59976-Just%20Public%20Health-
Kriteria%20Kausalitas%20Hill.html
http://arifandriyanto89.blogspot.com/2010/11/kriteria-kausalitas-menurut-
bradford.html
https://studiepidemiologi.wordpress.com/2017/09/30/kriteria-penelitian-bersifat-
kausalitas-prinsip-hills-postulates/