You are on page 1of 8

UNIVERSITAS DHYANA PURA

SK MENDIKNAS RI.NOMOR 142/E/O/2011, TGL. 7 JULI 2011


FAKULTAS EKONOMI, BISNIS, DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Jl. Raya Padang Luwih. Br. Tegaljaya, Dalung, Kuta. Bali. 80361. Tlp. 0361-426450-51. Fax. 0361-426452

MANAJEMEN MICE
TUGAS KE- 4

PETUNJUK :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan Jelas, lengkap dan benar pada
lembaran jawaban yang telah tersedia ! dan jawaban bisa dikirim melalui
alamat : E-Qampus Undhira atau Link Google Drive Dan Batas Waktu
Pengerjaan 3 hari dari sekarang.

SOAL TUGAS :
1. Jelaskanlah Visi dan Misi usaha MICE di Indonesia baik dilihat dari
perkembangan di daerah maupun di tingkat Nasional !
2.Jelaskanlah Program perencanaan MICE sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan !
3.Jelaskanlah Persyaratan Layout dan Fasilitas MICE di Indonesia !
4.Jelaskanlah Kriteria persyaratan Ruang sesuai dengan standar usaha MICE di
Indonesia !
5.Jelaskanlah Jenis Ruang Pertemuan dan kebutuhan Fasilitas Ruangan yang
menjadikan standar kebutuhan Event sesuai persyaratan yang ada !

____________ Selamat Bekerja ___________


SRN
UNIVERSITAS DHYANA PURA
(UNDHIRA)
SK.MENDIKNAS RI. NOMOR 142/E/O/2011, TGL. 7 JULI 2011

IDENTITAS MAHASISWA :

NAMA MAHASISWA : NI PUTU AYU ELZA ARINIA PUTRI


NIM : 20110101122
PRODI/KELAS : MANAJEMEN/MP.A
SEMESTER :6
MATERI KULIAH : MICE
TUGAS KE :4

LEMBAR JAWABAN :

1. MICE (Meeting, Incentive Trip, Conference & Exhibition) adalah salah satu jenis kegiatan
pariwisata yang akhir–akhir ini tengah berkembang di berbagai wilayah, baik dalam
lingkup daerah, naisional maupun international. Fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan
tersebut tidak hanya ruang pertemuan dan penginapan (akomodasi), tetapi juga beragam
jasa dan fasilitas pariwisata seperti: event organizer, biro perjalanan wisata, penyewaan
mobil, restoran, toko cinderamata dan objek wisata. Dilihat dari segi kegiatan, MICE di
suatu daerah umumnya dikaitkan dengan visi dan misi pariwisata kota/daerah
penyelenggara MICE yang terimplementasi dalam bentuk program dan kegiatan sebagai
berikut:

a. Program pengembangan potensi wisata, kegiatannya berupa

1) penggalian budaya dan seni tradisional serta kesenian kontemporer;

2) pengembangan potesi wisata bahari;

3) revitalisasi cagar budaya dan sejarah; dan

4) pengembangan kawasan etnis.

b. Program promosi potensi wisata, kegiatannya berupa


1) penyelenggaraan event pariwisata;

2) peningkatan promosi potensi wisata.

Menelisik melaui pernyataan diatas, bahwa pada dasarnya pembangunan kepariwisataan


pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan kegiatan pariwisata berkelas dunia yang
berorientasi pada kebesaran nilai nilai budaya dan kesenian local dengan menunjukan
eksistensi warisan budaya terhadap dunia pariwisata luar sebagai sector yang diandalkan
pemerintah, untuk mendorong tumbuh pembangunan serta perekonomian di Indonesia.
Maka dari itu visi dan misi MICE dalam kaitannya terhadap perkembangan MICE dalam
tingkat daerah maupun nasional adalah sebagai berikut.

Visi

Menjadi asosiasi yang memampukan anggotanya dan sektor lainnya dalam industri MICE
demi terwujudnya Pembangunan Pariwisata di suatu daerah sebagai Destinasi Pariwisata
berkelanjutan guna meningkatkan daya saing untuk mewujudkan Indonesia sebagai
destinasi utama MICE dunia dengan sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung
yang handa serta mendorong pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.

MISI

 Sebagai wadah bagi perusahaan yang menjalankan usaha guna mewujudkan


kepariwisataan berbasis budaya yang kreatif dan inovatif,

 Mempromosikan Indonesia sebagai daerah tujuan wisata MICE di dunia internasional


dengan pengembangan daya tarik wisata berbasis budaya, yang aman, nyaman,
menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,
 Meningkatkan pengetahuan dan mutu pelayanan para pelaku usaha dalam menjalankan
usaha jasa MICE terkait upayanya meningkatkan daya saing pariwisata pada tingkat
nasional maupun global sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan,wisatawan
 Memasyarakatkan kegiatan-kegiatan pariwisata yang sinergis, unggul, dan
bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun
mancanegara,
 Menjadi badan yang menggalang hubungan kerjasama para anggota secara internal
maupun eksternal dengan mengembangkan organisasi kelembagaan pemerintah ,
pemerintah kabupaten/kota, swasta, dan masyarakat,

2. Kelestarian dan Keseimbangan Lingkungan Alam, meliputi :

1. Sasaran strategis

Program perencanaan mice harus mampu mengelola sumber daya alam serta
lingkungan sekitar agar tetap efektif dalam pemanfaatan tata ruang serta lokasi sebagai
pusat terlaksananya kegiatan MICE

2. Indikator kinerja

Kegiatan MICE dalam perencanaannya sebagai instrument pelestarian dan


keseimbangan lingkungan alam diharapkan dapat mengadaptasikan arsitektur tempat
pelaksanaannya dengan arsitektur organik yang tidak hanya atraktif namun juga
berkarakteristik yang representative serta bersinergi menjaga keseimbangan alam
dengan memanfaatkan segala sumber daya alam sekitar.

3. Implementasi

Penerapan perencanaan program MICE melalui kelestarian dan keseimbangangan


lingkungan alam menjadi sarana kegiatan yang diwujudkan secara representative serta
menarik namun tetap mengutamakan pada fungsi serta citra bangunan atau lokasi
tempat diselenggarakannya dengan memanfaatkan sumber daya alam melalui
pemandangan alam sekitar.

Sosial dan Budaya MICE, meliputi :

1. Sasaran strategis

Program MICE diharapkan mampu mewujudkan industri wisata MICE place center
yang mampu menggerakkan perekonomian melalui perluasan lapangan kerja dan
pemberdayaan masayarakat atau sumber daya manusia dengan berpedoman pada visi
dan misi dari pembangunan pariwisata serta pemanfaatan budaya local dalam wujud
peningkatan pariwisata berdasarkan pada budaya yang kreatif dan inovatif
2. Indikator kinerja

Kegiatan MICE akan mendongkrak perekonomian Indonesia melalui jaringan


komersial berbasis budaya yang berdampak langsung kepada pemerintah sebagai
pemegang regulasi, pelaku bisnis dan masyarakat umum serta mempromosikan
destinasi tujuan wisata di Indonesia yang nantinya diharapkan dapat menarik pelaku
penyelenggara MICE dan meningkatkan jumlah wisatawan untuk berwisata

3. Implementasi

Penerapan perencanaan program MICE melalui sosial dan budaya dengan


mengakomodasi kegiatan komersial melalui penyediaan infrastruktur sebagai sarana
utama serta memfasilitasi penyelenggaraan atraksi dan kesenian sebagai pelayanan
hiburan dan jasa dan penyediaan venue terkait objek wisata sebagai promosi yang
terintegrasi terhadap tempat pusat pelaksanaan MICE

3. Persyaratan layout dan fasilitas MICE di Indonesia berupa:

1. Flexibility atau Fleksibilitas Ruangan

Hal ini berkaitan dengan penempatan, pengukuran serta pembagian ruangan agar sesuai
dengan kapasitas penyelenggaraan MICE guna menghindari over capacity yang
menyebabkan buruknya sirkulasi udara.

2. Kenyamanan Thermal

Berkaitan dengan kondisi iklim dan kelembaban suhu lingkungan sekitar yang harus
disesuaikan dengan suhu tubuh normal untuk meningkatkan kenyamanan peserta atau
pelakon kegiatan MICE. Perhatian penyelenggara MICE juga tidak boleh luput dari
paparan radiasi alam atau radiasi buatan yang terpantul dari benda-benda pendukung
kegiatan MICE. Paparan radiasi dalam waktu yang lama akan berakibat fatal bagi setiap
orang khususnya lansia sebagai peserta MICE. Hal yang sama juga berlaku bagi
konduksi yang disebabkan panas matahari, karena dapat menyebabkan ketidak
kondusifan peserta MICE akibat ruangan yang terlalu panas

3. Kenyamanan dan Pencahayaan


Berkaitan dengan cahaya buatan yang didapat melalui lightning atau lampu di dalam
ruangan sehingga pelaksanaan MICE menjadi lebih elegan serta cahaya alami yang
didapat melalui cahaya matahari.

4. Sirkulasi

Berkaitan dengan jalur pergerakkan ruang untuk menambah estetika agar dapat
memanfaatkan sirkulasi ruang untuk dipergunakan

4. Kriteria persyaratan ruang sesuai dengan standar usaha MICE di Indonesia, meliputi:

 Ruang Pertemuan Terbuka / Outdoor

Ruang terbuka (open spaces) merupakan ruang yang direncanakan karena kebutuhan
akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama diudara terbuka. Dalam UUPR,
no.24/1992 dikatakan bahwa ruang pertemuan terbuka adalah Suatu yang dapat
menampung aktivitas Pameran (Exhibition) dan Pertemuan (Convention) manusia
dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik. Pada
umumnya bersifat insidensial dan fleksibel.

 Ruang Pertemuan Tertutup / Indoor

Ruang pertemuan (meeting room) adalah ruangan yang digunakan untuk pertemuan 2
orang atau lebih, ruang pertemuan ini dapat dipergunakan untuk intern maupun dengan
tamu dari luar. Keberadaan ruang pertemuan sangat penting sebab pembicaraan dalam
pertemuan ini biasanya sangat rahasia dan tidak untuk diketahui oleh umum. Ruangan
ini umumnya bersifat private dan diperuntukan untuk perusahaan atau pengusaha-
pengusaha dengan bisnis besar

5. Jenis ruang pertemuan dan kebutuhan fasilitas ruangan yang menjadikan standar kebutuhan
event meliputi:
a. Jenis Ruang Pertemuan:

• Ruang pertemuan kapasitas besar atau banyak

Ruangan ini dapat menampung sekitar 60-80 orang saat pelaksanaan kegiatan
MICE. Contohnya adalah ruangan Theater, Auditorium dan Banquete.
• Ruang pertemuan dengan kapasitas sedang

Ruangan ini dapat menampung sekitar 30-50 orang saat pelaksanaan kegiatan
MICE. Contohnya adalah Clusteres, Double U-Shape, Class Room Style dan
Chevroon.

• Ruang pertemuan dengan kapasitas kecil

Umumnya ruangan ini hanya mampu menampung 10-35 orang dalam


pelaksanaan kegiatan mice. Contohnya adalah Block Table Shape,
Oval/Square/ Circle dan U-Shape.

b. Kebutuhan Fasilitas Ruangan Dibagi Menjadi Empat yaitu :

• Kebutuhan untuk administrasi meliputi :

1. Grand Loby sebagai pusat informasi dan juga digunakan untuk pameran
temporer.
2. Kantor pengelola atau operasional runangan ini bersifat open layout dengan
menggunakan dinding sekat sebagai pemisah antar ruang kerja yang dilengkapi
dengan loby, ruang istirahat karyawan dan ruang penerima tamu. Meliputi:
Executive Office, Secretariat Room, Administration Room, Translation Room,
Registration Area, Ruang Rapat dan Toilet.

• Fasilitas Pameran dan Pertemuan, meliputi seluruh fasilitas pendukung saat


melaksanakan kegiatan pertemuan seperti: Auditorium, Theater, Storage, Food
outlet, Rest room, Guest room, Boardroom, Display hall, Ticket counter,
Loading dock, Control room, Cyber center, Utilites, Freight receiving area dan
Telecommunications area.
• Fasilitas Pelayanan meliputi :

1. Pantry yang digunakan untuk menyimpan barang-barang atau keperluan yang


akan digunakan dalam keberlangsungan kegiatan MICE.
2. Dapur tempat yang digunakan untuk mengolah bahan makanan menjadi
makanan yang akan disajikan nantinya.
3. Public phones yang disediakan dapat digunakan untuk kepentingan individu
baik itu kepentingan mendesak ataupun tidak.
4. Fasilitas pelayanan lainnya seperti Genset, Control unit, Loading dock sebagai
akses utama individu masuk dan keluar dari sebuah perusahaan, Fire escape dan
Laundry.

• Fasilitas Komersial meliputi fasilitas yang dapat diperdagangkan sehingga


menghasilan profit bagi penyelenggaranya, diantaranya adalah Cafe, Bar,
Retail atau Gift shop dan Gym.

You might also like