You are on page 1of 20

MAKALAH

“Dorothea Elizabeth Orem”


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan
Dosen : Ellen R.V Purba,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh kelompok 4:
1. Shalom J. Sambiran.
2. Faizah Dwiska Desriyani.
3. Novita Sari Adi.
4. Grace Jean Br Sirait.
5. File Yando.
6. Yohana P. Momao.
7. Tius Pahabol.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


JAYAPURA

2023
KATA PENGGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan berjudul “Dorothea Elizabeth Orem” dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dari Ibu Ellen R.V
Purba,S.Kep.,Ns.,M.Kep pada bidang studi Konsep Dasar Keperawatan.

Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada


pembaca tentang Dorothea Elizabeth Orem. Penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Ibu Ellen R.V Purba,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jayapura, 25 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB 1 ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB 2 ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Biografi .................................................................................................... 3
B. Model Konsep Teori Self Care ................................................................ 5
C. Teori Perawatan Diri .............................................................................. 6
D. Tujuan Keperawatan Pada Model Orem"S ........................................... 8
E. Badan Perawatan Diri ............................................................................. 9
BAB 3 ............................................................................................................... 16
KESIMPULAN ................................................................................................ 16
A. Kesimpulan ............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dorothea E. Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan
terkemuka di Amerika.Dorothe E. Orem lahir di Baltimore, Maryland di
tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939
dan Master "keperawatan pada tahun 1914. Selama karir profesionalnya,
dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat
pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan. Model konsep menurut
Dorothea E. Orem yang dikenal dengan model self care memberikan
pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari
suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi
kebutuhan dasar pengetahuan mempertahankan kehidupan, kesehatan,
kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Ia pertama kali
mempublikasikan ide-idenya dalam "keperawatan : Konsep praktik”, pada
tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok
kebutuhan dasar yang terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara
oksigenasi, pemeliharaan pengambilan air, pemeliharaan dalam
pengambilan makanan, pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi,
pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat, pemeliharaan dalam
keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial, kebutuhan akan
pencegahan pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan
dalam perkembangan kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan
dan keinginan manusia.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah Dorothea E. Orem ?
2. Apa Model konsep Dorothea E. Orem tentang teori keperawatan ?
3. Paradigma "keperawatan Menurut Dorothea E. Orem ?
4. Apa karakteristik "keperawatan Menurut Dorothea E. Orem ?
5. Asuhan "keperawatan Menurut Dorothea E. Orem ?

C. Tujuan
Tujuan umum:
Agar Mahasiswa/I Memahami tentang teori "keperawatan Dorothea E.
Orem.

1
Tujuan khusus Agar Mahasiswa/I Mengerti tentang:

1. Bagaimana sejarah Dorothea E. Orem.


2. Bagaimana Model dan teori konsep Dorothea E. Orem tentang teori
keperawatan.
3. Paradigma keperawatan Menurut Dorothea E. Orem.
4. Apa karakteristik keperawatan Menurut Dorothea E. Orem.
5. Asuhan keperawatan Menurut Dorothea E. Orem.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Biografi

Dorothea Elizabeth Orem lahir 15 Juni 1914, Baltimore, Maryland,


Amerika meninggal pada tanggal 22 Juni 2007, di Savannah, Georgia, di
mana dia menghabiskan 25 tahun terakhir hidupnya sebagai konsultan dan
penulis. Dia berusia 92 tahun.

Pendidikan Dorothea Elizabeth Orem menerima diploma


keperawatan dari Providence Hospital School of Nursing di Washington,
D.C. Ia juga kuliah di Catholic University of America, memperoleh gelar
Bachelor of Science dalam Pendidikan Keperawatan pada tahun 1939 dan
Master of Science dalam Pendidikan Keperawatan pada tahun 1945.

Dorothea Orem menduduki posisi keperawatan yang penting,


seperti direktur sekolah perawat dan departemen keperawatan di Rumah
Sakit Providence, Detroit, dari tahun 1940 hingga 1949, di mana ia juga
mengajar ilmu biologi dan keperawatan dari tahun 1939 hingga 1941. Di

3
Universitas Katolik Amerika, Orem menjabat sebagai Asisten Profesor
dari tahun 1959 hingga 1964, Profesor Madya dari tahun 1964 hingga
1970, dan Dekan Fakultas Keperawatan dari tahun 1965 hingga 1966. Ia
juga menjabat sebagai konsultan kurikulum di Kantor Pendidikan,
Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat,
Bagian Perawat Praktis pada tahun 1958, 1959, dan 1960, hingga Divisi
Layanan Rumah Sakit dan Kelembagaan, Dewan Kesehatan Negara
Bagian Indiana dari tahun 1949 sampai tahun 1957, dan kepada Pusat
Eksperimen dan Pengembangan Keperawatan, Rumah Sakit Johns
Hopkins, 1969-1971, dan kepada Direktur Keperawatan, Klinik Wilmer,
Rumah Sakit Johns Hopkins, 1975-1976. Dia adalah sekelompok ahli
teori perawat yang mempresentasikan Pola Manusia Kesatuan (Manusia),
kerangka awal diagnosis keperawatan , kepada Asosiasi Diagnosis
Keperawatan Amerika Utara pada tahun 1982 Dia memiliki karir
cemerlang di bidang keperawatan. Ia memperoleh beberapa gelar Doktor
Kehormatan. Ia dianugerahi gelar Doktor Kehormatan Sains dari
Universitas Georgetown pada tahun 1976 dan Incarnate Word College
pada tahun 1980. Ia dianugerahi gelar Doktor Kehormatan Sastra
Kemanusiaan dari Universitas Illinois Wesleyan pada tahun 1988 dan
gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Missouri di Kolumbia pada
tahun 1998.
Dorothea Orem membantu menerbitkan “Pedoman Pengembangan
Kurikulum Pendidikan Perawat Praktis” pada tahun 1959. Edisi ke-6 dari
Nursing: Concepts of Practice, diterbitkan oleh Mosby pada bulan Januari
2001. Pada tahun 1971 Orem menerbitkan Keperawatan: Konsep Praktik,
karya di mana ia menguraikan teori keperawatannya, Teori Defisit
Perawatan Diri dalam Keperawatan. Keberhasilan karya ini dan teori yang
dihadirkannya mengukuhkan Orem sebagai ahli teori terkemuka dalam
praktik dan pendidikan keperawatan.

4
Dia juga menjabat sebagai ketua Kelompok Konferensi
Pengembangan Keperawatan, dan pada tahun 1973 mengedit karya
kelompok tersebut dalam buku Konsep Formalisasi dalam Keperawatan.
Dia menulis banyak makalah lain dan, selama tahun 1970an dan
1980an, berbicara di berbagai konferensi dan lokakarya di seluruh dunia.
International Orem Society didirikan untuk mendorong penelitian dan
pengembangan lanjutan teori keperawatan Orem. Edisi kedua
Keperawatan: Konsep Praktik diterbitkan pada tahun 1980. Orem pensiun
pada tahun 1984, namun ia terus mengerjakan edisi ketiga yang diterbitkan
pada tahun 1985; edisi keempat bukunya selesai pada tahun 1991. Ia terus
mengerjakan pengembangan konseptual Teori Keperawatan Defisit
Perawatan Diri.
Orem terus aktif dalam pengembangan teori. Dia menyelesaikan
edisi ke-6 Keperawatan: Konsep Praktek, yang diterbitkan oleh Mosby
pada bulan Januari 2001.
Dorothea Orem juga dianugerahi banyak penghargaan selama
karirnya: Penghargaan Prestasi Alumni Universitas Katolik Amerika untuk
Teori Keperawatan pada tahun 1980, Penghargaan Linda Richards dari
Liga Nasional untuk Keperawatan pada tahun 1991, dan Anggota
Kehormatan dari American Academy of Nursing pada tahun 1992 Dia
juga menerima penghargaan atas kontribusinya dalam bidang
keperawatan, termasuk gelar kehormatan dari Georgetown University,
Incarnate Word College, Illinois Wesleyan University, dan University of
Missouri-Columbia. Dia dilantik ke American Academy of Nursing dan
menerima penghargaan dari National League for Nursing dan Sigma Theta
Tau Nursing Honor Society.

Masa muda Dorothea Orem Ayahnya adalah seorang pekerja


konstruksi, dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Dia adalah anak
bungsu dari dua bersaudara.

B. Model Konsep Teori Self Care


Model self Care (perawatan Diri) ini memiliki keyakinan dan nilai
yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan
tindakan atas kemampuan. Berdasarkan atas kesengajaan serta dalam
pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam
tindakan,hsetiap manusia menghendaki adanya selft care dan sebagai
bagian dari kebutuhan dasar manusia, seseorang mempunyai hak dan
tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam
memelihara kesejahteraan, self care jugafmerupakan perubahan tingkah
laku secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial

5
sebagai hubungan interpersonal, self care akan meningkatkan harga diri
seseorang dan dapat mempengaruhi dalam perubahan konsep diri.

Salah satu model konseptual yang diterapkan oleh perawat adalah


teori Self Care Deficit Fokus utama dari model konseptual ini adalah
kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri
sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan
kesejahteraanya. Teori ini memberikan landasan bagi perawat pentingnya
memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan
menempatkan klien dalam posisi dependen. Orem menyatakan bahwa self
care itu bukan proses intuisi tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat
dipelajari. Asuhan keperawatan yang diberikan perawat dilakukan dengan
keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri
sendiri sehingga membantu individu dalam memenuhi kebutuhan hidup,
memelihara kesehatan, dan mencapai kesejahteraan.

C. Teori Perawatan Diri


Teori Defisit Perawatan Diri Dorothea Orem berfokus pada
“kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri, yang didefinisikan
sebagai 'praktik aktivitas yang dimulai dan dilakukan individu atas nama
mereka sendiri dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan
kesejahteraan.'” Pada tahun 1971 Orem mengembangkan konsep
keperawatan “self care” yang dipublikasikan Nursing: Concepts of
Practice. Terdapat tiga bentuk teori kemandirian yang disampaikan Orem
dalam capable of self care (mampu merawat diri sendiri) yakni:
1. Teori Self Care
Teori ini mengungkapkan hubungan antara tindakan untuk
merawat diri dengan perkembangan fungsi individu. Self care adalah
performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk perilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan. Bila self care dibentuk dengan efektif maka hal
tersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan fungsi
manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan.
- Self care agency adalah kemampuan individu atau kekuatan untuk
melakukan self care. Kemampuan untuk melakukan self care
dipengaruhi oleh faktor kondisi seperti usia, jenis kelamin, status
perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem
perawatan kesehatan, keluarga, pola kehidupan, serta ketersediaan
sumber.

6
- Therapeutic self care demand adalah totalitas dari tindakan self
care yang diinisiatif dan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan self
care.
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self
care requisite yang terdiri dari tiga kategori yakni:

a) Universal: Pemeliharaan asupan udara, air, makanan, eliminasi,


aktivitas dan istirahat, kesendirian dan interaksi sosial, pencegahan
bahaya, peningkatan fungsi manusia.
b) Developmental: lebih spesifik dari universal. Pengembangan siklus
kehidupan seperti pekerjaan baru, perubahan struktur tubuh.
c) Health Deviation: perubahan kesehatan akibat terjadinya kerusakan
integritas individu untuk melakukan self care akibat suatu penyakit
atau injury.

2. Teori Self Care Deficit


Teori ini mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien lansia
dalam merawat diri. Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang
dewasa (pada kasus ketergantungan) tidak mampu atau terbatas dalam
melakukan self care secara efektif. Asuhan keperawatan diberikan jika
kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya
ketergantungan. Dalam teori ini Orem mengungkapkan ada lima
metode yang dapat digunakan dalam membantu self care, yakni:
a. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain
b. Memberikan petunjuk dan pengarahan
c. Memberikan dukungan fisik dan psychologis
d. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung
pengembangan personal
e. Pendidikan

Konsep Utama Teori Defisit Perawatan Dir. Pada bagian ini adalah
definisi konsep utama Teori Defisit Perawatan Diri Dorothea Orem:
1) Perawatan
Keperawatan adalah suatu seni yang melaluinya praktisi
keperawatan memberikan bantuan khusus kepada penyandang
disabilitas, sehingga memerlukan lebih dari sekedar bantuan biasa
untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. Perawat juga dengan
cerdas berpartisipasi dalam perawatan medis yang diterima individu
dari dokter.
2) Manusia
Manusia didefinisikan sebagai “pria, wanita, dan anak-anak yang
dirawat baik secara tunggal atau sebagai unit sosial” dan merupakan

7
“objek material” dari perawat dan pihak lain yang memberikan
perawatan langsung.
3) Lingkungan
Lingkungan mempunyai ciri-ciri fisik, kimia, dan biologi. Ini
mencakup keluarga, budaya, dan komunitas.
4) Kesehatan
Kesehatan adalah “menjadi utuh atau sehat secara struktural dan
fungsional.” Selain itu, kesehatan adalah keadaan yang mencakup
kesehatan individu dan kelompok, dan kesehatan manusia adalah
kemampuan untuk merefleksikan diri sendiri, melambangkan
pengalaman, dan berkomunikasi dengan orang lain.

3. Teori Nursing System


Nursing system dibuat oleh perawat didasarkan pada kebutuhan
self care. Jika ada self care deficit, self care agency, dan self therapeutic
maka keperawatan akan diberikan. Orem mengidentifikasi tiga
klasifikasi dari nursing system yaitu:
a) Wholly Compensatory system: Situasi dimana individu tidak dapat
melakukan tindakan self care.
b) Partly compensatory nursing system: Perawat dan klien memiliki
peran yang sama dalam melakukan tindakan self care.
c) Supportive educative system: Pada sistem ini orang dapat
membentuk atau dapat belajar membentuk internal atau eksternal
self care tetapi tidak dapat melakukannya tanpa bantuan.

D. Tujuan Keperawatan Pada Model Orem"S


Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
4. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
5. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
6. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun Dihilangkan. Jika ketiganya ditas
tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri
secara terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri

8
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's


yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga/komunitas adalah :

1. Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga


2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di

E. Badan Perawatan Diri

Teori Perawatan Diri Orem: Keterkaitan antar konsep.

Agen perawatan diri adalah kemampuan atau kekuatan manusia untuk


melakukan perawatan diri dan dipengaruhi oleh faktor pengkondisian
dasar.
1. Faktor Pengkondisian Dasar
Faktor pengkondisi dasar adalah usia, jenis kelamin, keadaan
perkembangan, keadaan kesehatan, orientasi sosial budaya, faktor
sistem pelayanan kesehatan, faktor sistem keluarga, pola hidup, faktor
lingkungan, serta kecukupan dan ketersediaan sumber daya.
2. Permintaan Perawatan Diri Terapeutik

Teori Perawatan Diri Orem – Kerangka Konseptual.

9
Permintaan Perawatan Diri Terapeutik adalah totalitas “tindakan
perawatan diri yang harus dilakukan selama jangka waktu tertentu
untuk memenuhi persyaratan perawatan diri yang diketahui dengan
menggunakan metode yang valid dan serangkaian tindakan dan operasi
terkait.”
3. Defisit Perawatan Diri
Defisit perawatan diri menggambarkan kapan keperawatan
dibutuhkan. Perawatan diperlukan ketika orang dewasa (atau dalam
kasus tanggungan, orang tua atau wali) tidak mampu atau terbatas
dalam memberikan perawatan diri yang efektif dan berkelanjutan.
4. Badan Keperawatan
Badan Keperawatan adalah properti atau atribut kompleks dari
orang-orang yang dididik dan dilatih sebagai perawat yang
memungkinkan mereka bertindak, mengetahui, dan membantu orang
lain memenuhi tuntutan perawatan diri terapeutik mereka dengan
menjalankan atau mengembangkan lembaga perawatan diri mereka
sendiri.
5. Sistem Keperawatan
Sistem Keperawatan adalah produk dari serangkaian hubungan
antara orang-orang: perawat yang sah dan klien yang sah. Sistem ini
diaktifkan ketika permintaan perawatan diri terapeutik klien melebihi
agen perawatan diri yang tersedia, sehingga mengarah pada
keperawatan.
6. Teori
Teori Keperawatan Self-Care atau Defisit Perawatan Diri terdiri dari
tiga teori yang saling terkait: (1) teori perawatan diri, (2) teori defisit
perawatan diri, dan (3) teori sistem keperawatan, yang mana
selanjutnya diklasifikasikan menjadi kompensasi penuh , kompensasi
sebagian , dan suportif-edukatif .
a. Teori Perawatan Diri
Teori ini berfokus pada kinerja atau praktik aktivitas yang dimulai
dan dilakukan individu atas nama mereka sendiri untuk
mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.
1) Persyaratan Perawatan Diri
Persyaratan atau persyaratan perawatan diri dapat
didefinisikan sebagai tindakan yang diarahkan pada penyediaan
perawatan diri. Itu disajikan dalam tiga kategori:
2) Persyaratan Perawatan Diri Universal
Persyaratan perawatan diri universal dikaitkan dengan proses
kehidupan dan pemeliharaan struktur manusia dan integritas
fungsi.

10
 Pemeliharaan asupan udara yang cukup
 Pemeliharaan asupan air yang cukup
 Pemeliharaan asupan makanan yang cukup
 Pemberian perawatan berhubungan dengan proses eliminasi
dan feses
 Terjaganya keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
 Terpeliharanya keseimbangan antara kesendirian dan
interaksi sosial
 Pencegahan bahaya terhadap kehidupan manusia, fungsi
manusia, dan kesejahteraan manusia
 Peningkatan fungsi dan perkembangan manusia dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensi manusia, keterbatasan
manusia yang diketahui, dan keinginan manusia untuk
menjadi normal
Kenormalan digunakan dalam arti yang pada hakikatnya
manusiawi dan sesuai dengan sifat genetik dan konstitusional
serta bakat individu.
3) Persyaratan perawatan diri perkembangan
Persyaratan perawatan diri perkembangan adalah “ekspresi
khusus dari persyaratan perawatan diri universal yang telah
dikhususkan untuk proses perkembangan atau merupakan
persyaratan baru yang berasal dari suatu kondisi atau terkait
dengan suatu peristiwa.”
4) Persyaratan perawatan diri penyimpangan kesehatan
Persyaratan perawatan diri yang menyimpang dalam kesehatan
diperlukan dalam kondisi sakit, cedera, atau penyakit atau
mungkin timbul dari tindakan medis yang diperlukan untuk
mendiagnosis dan memperbaiki kondisi tersebut.
 Mencari dan mendapatkan bantuan medis yang sesuai.
 Menyadari dan memperhatikan efek dan akibat dari kondisi
dan keadaan patologis
 Secara efektif melaksanakan tindakan diagnostik, terapeutik,
dan rehabilitatif yang ditentukan secara medis.
 Menyadari dan memperhatikan atau mengatur dampak yang
tidak menyenangkan atau merugikan dari tindakan medis
yang ditentukan
 Memodifikasi konsep diri (dan citra diri) dalam menerima
diri sendiri berada dalam kondisi kesehatan tertentu dan
membutuhkan bentuk layanan kesehatan tertentu
 Belajar untuk hidup dengan dampak dari kondisi dan kondisi
patologis serta dampak tindakan diagnostik dan pengobatan

11
medis dalam gaya hidup yang mendorong pengembangan
pribadi yang berkelanjutan
b. Teori Defisit Perawatan Diri
Teori ini menggambarkan kapan keperawatan diperlukan.
Perawatan diperlukan ketika orang dewasa (atau dalam kasus
tanggungan, orang tua atau wali) tidak mampu atau terbatas dalam
memberikan perawatan diri yang efektif dan berkelanjutan. Orem
mengidentifikasi 5 metode bantuan:
 Bertindak untuk dan melakukan untuk orang lain
 Membimbing orang lain
 Mendukung yang lain
 Menyediakan lingkungan yang mendorong pengembangan
pribadi untuk memenuhi tuntutan masa depan
 Mengajar yang lain
1. Analisis Teori Defisit Perawatan Diri
Ada fokus luar biasa dari pekerjaan Orem yaitu perawatan
diri. Meskipun ada cakupan luas yang terlihat dalam teori sistem
keperawatan, tujuan Orem untuk membiarkan pembaca melihat
asuhan keperawatan untuk membantu orang terlihat jelas dalam
setiap konsep yang disajikan.
Dari pengertian kesehatan yang selama ini dianggap kaku,
kini dapat disempurnakan dengan menyesuaikannya dengan
pandangan umum tentang kesehatan sebagai suatu keadaan yang
dinamis dan selalu berubah.
Peran lingkungan dalam hubungan perawat-pasien ,
meskipun didefinisikan oleh Orem, tidak dibahas. Orem
menetapkan peran perawat dalam menjaga kesehatan pasien
dengan sangat koheren mengikuti kebutuhan kelangsungan
hidup setiap individu.
Meskipun Orem memandang pentingnya orang tua atau
wali dalam menafkahi tanggungannya, namun definisi
perawatan diri tidak bisa langsung diterapkan pada mereka yang
membutuhkan perawatan lengkap atau bantuan dalam aktivitas
perawatan diri seperti bayi dan orang lanjut usia.
c. Teori Sistem Keperawatan
Teori ini merupakan produk dari serangkaian hubungan antara
orang-orang: perawat yang sah dan klien yang sah. Sistem ini
diaktifkan ketika permintaan perawatan diri terapeutik klien
melebihi agen perawatan diri yang tersedia, sehingga mengarah
pada keperawatan.
1. Sistem Keperawatan Kompensasi Sepenuhnya
Hal ini diwakili oleh situasi di mana individu tidak dapat
“untuk terlibat dalam tindakan perawatan diri yang memerlukan

12
ambulasi dan gerakan manipulatif yang terarah dan terkendali
atau resep medis untuk menahan diri dari aktivitas tersebut…
Orang dengan keterbatasan ini secara sosial bergantung pada
orang lain. demi kelangsungan hidup dan kesejahteraan
mereka.”
Contoh: perawatan bayi baru lahir , perawatan klien yang
baru pulih dari operasi di unit perawatan pasca anestesi
2. Sistem Keperawatan Kompensasi Parsial
Hal ini diwakili oleh situasi di mana “baik perawat maupun
perawat melakukan tindakan perawatan atau tindakan lain yang
melibatkan tugas manipulatif atau ambulasi… [Baik] pasien atau
perawat mungkin memiliki peran utama dalam pelaksanaan
tindakan perawatan.”
Contoh : Perawat dapat membantu klien pasca operasi
dalam ambulasi, Perawat dapat membawakan nampan makan
untuk klien yang dapat makan sendiri
3. Sistem Suportif-Edukatif
Ini juga dikenal sebagai sistem perkembangan yang
mendukung. Orang tersebut “dapat melakukan atau dapat dan
harus belajar untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam
perawatan diri terapeutik yang berorientasi eksternal atau
internal, tetapi tidak dapat melakukannya tanpa bantuan.”
Contoh: Perawat membimbing seorang ibu tentang cara
menyusui bayinya, Konseling klien psikiatri tentang strategi
koping yang lebih adaptif.
7. Teori Dorothea Orem dan Proses Keperawatan
Proses Keperawatan menyajikan metode dalam menentukan defisit
perawatan diri dan menentukan peran orang atau perawat untuk
memenuhi tuntutan perawatan diri.
Penilaian
 Diagnosis dan resep; menentukan mengapa keperawatan diperlukan.
Menganalisis dan menafsirkan dengan membuat penilaian mengenai
perawatan.
 Desain sistem keperawatan dan rencana pemberian perawatan.
 Produksi dan manajemen sistem keperawatan.
Langkah 1 – Kumpulkan Data di Enam Area

1. Status kesehatan orang tersebut


2. Perspektif dokter terhadap status kesehatan seseorang
3. Perspektif seseorang terhadap kesehatannya atau kesehatannya
4. Tujuan kesehatan dalam konteks riwayat hidup, gaya hidup, dan
status kesehatan.

13
5. Persyaratan seseorang untuk perawatan diri
6. Kapasitas seseorang untuk melakukan perawatan diri

Diagnosis Keperawatan & Rencana Perawatan


Langkah 2
 Perawat merancang suatu sistem yang seluruhnya atau sebagian
bersifat kompensasi atau suportif-edukatif.
 Dua tindakan tersebut adalah: (1) Mengadakan pengorganisasian
yang baik terhadap komponen-komponen tuntutan perawatan diri
terapeutik pasien. (2) Pemilihan kombinasi metode pertolongan akan
efektif dan efisien dalam mengkompensasi/mengatasi defisit
perawatan diri pasien.
Implementasi & Evaluasi
Langkah 3
 Seorang perawat membantu pasien atau keluarga dalam masalah
perawatan diri untuk mengidentifikasi dan menggambarkan
kesehatan dan hasil yang berhubungan dengan kesehatan.
Mengumpulkan bukti dalam mengevaluasi hasil yang dicapai
terhadap hasil yang ditentukan dalam desain sistem keperawatan.
 Komponen etiologi diagnosis keperawatan mengarahkan tindakan.
Kekuatan
 Kekuatan utama teori Dorothea Orem adalah bahwa teori ini dapat
diterapkan dalam keperawatan oleh praktisi pemula dan dokter
tingkat lanjut.
 Teori Orem memberikan dasar yang komprehensif untuk praktik
keperawatan. Ini memiliki kegunaan untuk keperawatan profesional
di bidang praktik keperawatan, pendidikan keperawatan, dan
administrasi.
 Istilah perawatan diri, sistem keperawatan, dan defisit perawatan
diri mudah dipahami oleh mahasiswa perawat pemula dan dapat
dieksplorasi lebih dalam seiring dengan bertambahnya pengetahuan
dan pengalaman mereka.
 Dia secara khusus mendefinisikan kapan keperawatan diperlukan:
Keperawatan diperlukan ketika individu tidak dapat
mempertahankan jumlah dan kualitas perawatan diri secara terus
menerus yang diperlukan untuk mempertahankan hidup dan
kesehatan, pulih dari penyakit atau cedera, atau mengatasi
dampaknya.
 Pendekatan perawatan dirinya kontemporer dengan konsep promosi
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.

14
 Tiga sistem keperawatan yang dapat diidentifikasi digambarkan
dengan jelas dan mudah dipahami.
Keterbatasan
 Teori Orem secara umum dipandang sebagai satu kesatuan,
sedangkan Orem mendefinisikan sistem sebagai satu kesatuan.
 Teori Orem sederhana namun kompleks. Penggunaan perawatan diri
dalam berbagai istilah, seperti agen perawatan diri, permintaan
perawatan diri, defisit perawatan diri, kebutuhan perawatan diri, dan
perawatan diri universal, bisa sangat membingungkan pembaca.
 Definisi Orem tentang kesehatan dibatasi pada tiga kondisi statis,
yang ia sebut sebagai “sistem keperawatan konkret”, yang
berkonotasi dengan kekakuan.
 Sepanjang pekerjaannya, pengakuan terhadap kebutuhan emosional
individu masih terbatas.
 Kesehatan sering dipandang sebagai sesuatu yang dinamis dan selalu
berubah.

15
BAB 3

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Teori Orem relatif sederhana namun dapat digeneralisasikan untuk
diterapkan pada berbagai macam pasien. Ini menjelaskan istilah perawatan
diri, sistem keperawatan, dan defisit perawatan diri yang penting bagi
siswa yang berencana untuk memulai karir keperawatan mereka.

Terlebih lagi, teori ini menandakan bahwa semua pasien ingin


merawat dirinya sendiri. Mereka dapat pulih lebih cepat dan holistik
dengan melakukan perawatan diri semaksimal mungkin. Teori ini terutama
digunakan dalam rehabilitasi dan perawatan primer atau situasi lain di
mana pasien didorong untuk mandiri.

Meskipun teori ini sangat mempengaruhi kemandirian setiap


pasien, namun definisi perawatan diri tidak dapat langsung diterapkan
pada mereka yang membutuhkan perawatan lengkap atau bantuan dalam
aktivitas perawatan diri seperti bayi dan orang lanjut usia.

16
DAFTAR PUSTAKA

“Berita kematian: Dorothea Elizabeth Orem ,” Savannah Morning News, 24


Juni 2007, diambil 17 Juni 2014
Taylor, Carol R.; Lillis, Carol; LeMone, Priscilla; Lynn, Pamela (2011).
Dasar-dasar Keperawatan. Philadelphia: Kesehatan Wolters
Kluwer. P. 74. ISBN 978-0-7817-9383-4.
Orem, D. (1991). Keperawatan: Konsep praktik. (edisi ke-4). Dalam George,
J. (Ed.). Teori keperawatan: dasar praktik keperawatan profesional.
Norwalk, Connecticut: Appleton & Lange.
Orem, D. (1995). Keperawatan: Konsep praktik. (Edisi ke-5). Dalam
McEwen, M. dan Wills, E. (Ed.). Landasan teori keperawatan. AS:
Lippincott Williams & Wilkins.
Orem, D. (2001). Keperawatan: Konsep praktik. (Edisi ke-6). Dalam
McEwen, M. dan Wills, E. (Ed.). Landasan teori keperawatan. AS:
Lippincott Williams & Wilkins.
Taylor, SG (2006). Dorothea E. Orem: Teori keperawatan defisit perawatan
diri.
Meleis Ibrahim Afaf (1997), Keperawatan Teoritis: Perkembangan &
Kemajuan 3rd ed. Philadelphia, Lippincott.

17

You might also like