Professional Documents
Culture Documents
Kaffah Mobile 313
Kaffah Mobile 313
313
20 Rabi’ul Awwal 1445 H
6 Oktober 2023 M
01
bahkan tak tersentuh bantuan Pemerintah karena belum
punya e-KTP sebagai syarat.
Makin Terbebani
Dua kejadian di atas adalah sekelumit derita rakyat yang
terjadi di tanah air. Masih banyak lagi jumlah warga miskin
yang makin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Menurut
data BPS, jumlah warga miskin di Indonesia pada bulan Maret
2023 mencapai 25,90 juta orang. Pemerintah menetapkan
bahwa pengeluaran masyarakat kurang dari Rp 17.851 per hari
masuk kategori miskin atau di bawah garis kemiskinan. Na-
mun, jika menggunakan ukuran Bank Dunia yang menetapkan
warga dengan penghasilan di bawah US$ 2,15 per hari (sekitar
Rp 33 ribu) terkategori miskin, maka jumlah warga miskin di
Indonesia bisa mencapai 110 juta orang, alias 40% dari jumlah
penduduk.
Melihat naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, keliha-
tannya angka kemiskinan versi Bank Dunia lebih riil. Meroket-
nya harga beras membuat warga di sejumlah daerah mencam-
pur nasi dengan singkong untuk menyiasati makan sehari-hari.
Bukan hanya beras. Sejumlah harga kebutuhan pokok lain
seperti gula, telur, daging ayam juga naik. Para petani juga
makin kesusahan karena sudah tidak ada lagi subsidi pupuk.
02
Untuk mendapatkan pekerjaan pun bukan hal yang mudah.
Menurut Wapres, 14 dari 100 anak muda Indonesia tidak terse-
rap lapangan kerja. Total jumlah pengangguran pada tahun
2023 ada 7,9 juta jiwa. Tentu saja ini menjadi tambahan beban
kehidupan masyarakat.
Krisis ekonomi ini makin terasa dengan banyaknya keluhan
para pedagang akan sepinya pembeli. Sudah beberapa tahun
belakangan sejumlah mal tutup bahkan diobral karena makin
sepi pengunjung. Para produsen dan pedagang juga menjerit
karena membanjirnya barang-barang impor dari Cina yang har-
ganya jauh lebih murah; apalagi yang dijual lewat e-commerce
cross border, perdagangan online.
Namun, seperti menutup mata dari beban rakyat, Pemerin-
tah tetap ngotot melanjutkan sejumlah proyek raksasa; pem-
bangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) dan Kereta Cepat
Jakarta Bandung (KCJB). Padahal dua megaproyek tersebut
menggerogoti APBN. Di sisi lain masih ada puluhan Proyek
Strategis Nasional (PSN) yang mangkrak. Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto angkat
suara perihal 58 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mang-
krak. Totalnya bernilai 420 triliun rupiah.
Bukannya meringankan beban pengeluaran warga, Peme-
rintah malah membuat keputusan menaikkan harga BBM
seperti Pertamax, Pertamax Dex, Pertamax Turbo. Sebelum-
03
nya, Pemerintah juga telah menaikkan tarif sejumlah ruas tol.
Kenaikan-kenaikan ini otomatis akan mendorong kenaikan
barang dan jasa, menyebabkan menurunnya daya beli dan
inflasi. Lagi-lagi rakyat pun semakin terjepit.
04
ِ ِ
ﻓَﺈِ ْن، ﻚ َ ﻀ َﻞ َﺷ ْﻲءٌ ﻓَﻸ َْﻫﻠ َ َ ﻓَﺈِ ْن ﻓ، ﱠق َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎ ْ ﺼﺪ َ َﻚ ﻓَـﺘ َ اﺑْ َﺪأْ ﺑِﻨَـ ْﻔ ِﺴ
ِ ِِ ِ
ﻚَ ِﻀ َﻞ َﻋ ْﻦ ذي ﻗَـ َﺮاﺑَﺘ َ َ ﻓَﺈِ ْن ﻓ، ﻚ َ ِﻚ َﺷ ْﻲءٌ ﻓَﻠﺬي ﻗَـ َﺮاﺑَﺘ َ ﻀ َﻞ َﻋ ْﻦ أ َْﻫﻠ َ َﻓ
ِ ِ
ﻚَ َو َﻋ ْﻦ ﴰَﺎﻟ، ﻚ َ ِ َو َﻋ ْﻦ َﳝِﻴﻨ، ﻚ َ ْﲔ ﻳَ َﺪﻳَ َْ ﺑ، َﺷ ْﻲءٌ ﻓَـ َﻬ َﻜ َﺬا َو َﻫ َﻜ َﺬا
Mulailah dari dirimu sendiri. Sedekahkanlah untuk dirimu. Sele-
bihnya dari itu untuk keluargamu (anak dan istrimu). Selebihnya
lagi dari itu untuk kerabat dekatmu. Selebihnya lagi dari itu
untuk tujuan ini dan itu yang ada di hadapanmu, yang ada di
kanan dan kirimu (HR Muslim).
ُﻚ ﻗُﻮﺗَﻪ
ِ
ُ ﺲ َﻋ ﱠﻤ ْﻦ ﳝَْﻠ َِﻛ َﻔﻰ ِﺎﺑﻟْﻤﺮِء إِْﲦًﺎ أَ ْن َْﳛﺒ
َ َْ
Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa ketika dia menahan
nafkah dari orang yang menjadi tanggungannya (HR Muslim).
05
mencari nafkah. Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. pernah
menegur dengan keras orang-orang yang duduk-duduk di
masjid untuk beribadah, sementara orang-orang telah berte-
baran mencari nafkah.
Kedua: Islam mewajibkan ihtimâm (kepedulian) kepada
sesama Muslim, termasuk memenuhi hajat kaum dhuafa, khu-
susnya orang-orang terdekat dan tetangga mereka. Rasulullah
saw. bersabda:
06
Imam Hasan al-Bashri pernah memberikan nasihat pada
Khalifah Umar bin Abdul Aziz tentang gambaran pemimpin
yang adil, “Wahai Amirul Mukminin, pemimpin yang adil itu
seperti seorang gembala yang memiliki belas kasihan ter-
hadap untanya, berkawan dengannya, yang mencarikan un-
tuknya padang rumput terbaik, melindunginya dari tempat
makan yang berbahaya, melindunginya dari hewan buas, dan
menempatkannya dari gangguan cuaca panas dan dingin.”
Kewajiban mengurus umat telah dicontohkan oleh Rasu-
lullah saw. dengan harta yang diperoleh negara pada saat itu.
Beliau memberikan jaminan hidup untuk ahlus-suffah yang
tinggal di Masjid Nabawi. Beliau juga menjadikan dirinya
sebagai penjamin bagi Mukmin yang meninggal, sedangkan ia
memiliki utang atau tanggungan keluarga.
Syariah ini diteruskan oleh Khulafaur-Rasyidin. Khalifah
Umar bin al-Khaththab ra., misalnya, pernah membangun dar
ad-daqîq sebagai rumah singgah untuk para musafir. Di sana
mereka boleh makan dan beristirahat. Beliau pun menye-
diakan pendidikan untuk kaum Muslim dan memberikan gaji
yang layak untuk para pengajar. Khalifah Umar ra. juga
memberikan insentif untuk anak-anak. Khalifah berikutnya,
Utsman bin Affan ra., memberikan insentif 1 dirham setiap hari
untuk kaum Muslim selama Ramadhan.
07
Para khalifah dari Bani Umayah juga melanjutkan kewajiban
mengurus umat seperti membangun rumah sakit-rumah sakit,
termasuk rumah sakit khusus untuk penderita kusta, secara
gratis. Ini adalah rumah sakit pertama untuk penderita kusta
dalam sejarah dunia. Mereka juga mendirikan rumah-rumah
panti jompo, juga rumah-rumah untuk orang-orang yang ter-
sesat. Mereka pun melakukan pelunasan utang warga yang
dililit utang, melakukan pembebasan tawanan Muslim, serta
subsidi nikah. Pada periode 120-126 H, Kekhilafahan Umayah
menganggarkan dana sebanyak 10 ribu dirham untuk
penanganan bencana dan pemerdekaan budak.
Sebaliknya, Islam mengancam para penguasa yang mene-
lantarkan kebutuhan rakyat, apalagi menghalangi hak-hak
mereka. Sabda Rasulullah saw.:
08
terwujud jika umat ini menerapkan syariah Islam dalam nau-
ngan Khilafah? Selain itu tidak mungkin terjadi.
HIKMAH:
09