Professional Documents
Culture Documents
LP TB Paru
LP TB Paru
A. RIANSYAH
A1C119102
CI INSTITUSI CI LAHAN
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
TUBERKULOSIS
A. Pengertian
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi, yang terutama menyerang parenkin paru.
Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termasuk meninges, ginjal,
tulang dan nodus limfe. Agens infeksius utama Mycobakterium tuberculosis, adalah
aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar
ultraviolet. M. Bovis dan M. Avium pernah, pada kejadian yang jarang, berkaitan dengan
terjadinya infeksi tuberkolosis.
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Angka
mortalitasnya terus meningkat. TB sangat erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutris,
tempoat kumuh, perumahan dibawah standar, dan perawatan kesehatan yang tidak
adekuat.Sejak tahun 1985 tren-nya terus meningkat, perubahan ini telah ditunjang oleh
beberapa faktor, termasuk peningkatan imigrasi, epidemik HIV, strein TB yang resistens
terhadap banyak obat, dan tidak adekuatnya dukungan sistem kesehatan masyarakat.
B. Etiologi.
Penyakit Tuberculosis Paru adalah penyakit menular langsung yang di sebabkan oleh
spesies basil TB ( mycobakterium tuberculosis humanis ) yang merupakan familie
Mycobacteriaceae dalam genus Mycobacterium dan paling berbahaya bagi manusia
adalah tipe humanis ( infeksi tipe bovines) saat ini sudah dapat diabaikan, setelah hygiene
peternakan makin ditingkatkan. Kuman ini berbentuk batang dengan ukuran berkisar 1-4
mikron dan tebalnya 0,3-0,6 mikron. Basil ini memiliki dinding sel lipoid yang tahan
asam sehingga disebut juga Basil Tahan Asam (BTA ). Dalam jaringan tubuh manusia kuman
ini dapat dormant, tertidur selama beberapa tahun.
Basil TB memerlukan waktu yang lama untuk melakukan mitosis yaitu sekitar 12-24 jam.
hal ini memungkinkan pemberian obat secara intermiten (2-3 hari sekali ). Basil TB
sangat rentang terhadap sinar matahari langsung, sehingga dalam beberapa menit saja
akan mati, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam di tempat lembab dan
gelap.Ternyata kerentanan ini terhadap gelombang sinar ultra violet. Dalam 2 menit akan
mati dalam lingkungan basah dengan suhu 100 C juga akan mati dalam beberapa menit
bila terkena alkohol 70 %, atau lisol 5 % (Modul TB 2007). Setiap orang, berapapun
umur, ras atau kewarganegaraan mereka, dapat terinfeksi TB, akan tetapi ada beberapa
factor yang dapat meningkatkan risiko anda terkena penyakit ini. Faktor-faktor ini adalah
sebagai berikut:
Imunitas yang rendah. Bila system kekebalan tubuh anda sehat, macrophages sering kali
akan dengan sukses dapat membendung bakteri TB, akan tetapi tubuh anda tidak akan
dapat melakuak perlindugnan yang efektif bila resistensi anda lemah. Ada beberapa
factor yang dapat melemahkan system kekebalan tubuh anda. Mengidap penyakit yang
dapat menekan imunitas, seperti HIV/AIDS, diabetes atau penyakti pada paru yang
disebut silicosis, dan mendaptkan terapi menggunakan kortikosteroid atu obat-obatan
kemoterapi dapat merusak kemampuan tubuh anda untuk melindungi dirinya sendiri.
Meningkatnya risiko reaktivasi TB juga dihubungkan dengan penggunaan obat-obatan
untuk arthritis infliximab (Remicade) dan etanercept (Enbrel).
a. Berhubungan secara dekat dengan seseorang yang terinfeksi TB. Secara umum, anda
harus berada bersama seseorang penderita TB aktif yang tidak menjalani perawatan,
dalam periode yang cukup lama untuk dapat terinfeksi. Risiko anda tertular penyakit
ini dari seorang anggota keluarga, teman sekamar atau rekan kerja akan lebih besar.
b. Kewarganegaraan. Orang-orang yang berasal dari wilayah yang memiliki angka TB
yang tinggi – terutama Afrika, Asia dan Amerika Latin, dan untuk kasus MDR-TB,
mantan Negara Uni Soviet – akan memiliko resiko tinggu untuk terinfeksi TB.
c. Jenis kelamin. Pada sebagian besar belahan dunia, lebih banyak laki-laki daripada
perempuan yang terinfeksi TB. Laki-laki memiliki kecenderungan lebih besar untuk
meninggal karena penyakit ini.
d. Ras. Di Amerika Serikat, warga keturunan Hispanional, Indian Amerika dan kulit
hitam memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi TB daripada orang kulit putih. Orang
Asia keturunan Amerika memiliki angka kejadian TB yang paling tinggi.
e. Usia. Orang dewasa yang usianya lebih tua memiliki risiko TB lebih besar karena
pertambahan usia yang normal atau penyakit yang dapat melemahkan sistem imunitas
mereka. Mereka juga biasanya tinggal di panti jompo, dimana epidemi TB dalam
skala kecil terjadi.
f. Penyelahgunaan zat berbahaya. Penggunaan obat atau alcohol dalam jangka panjang
dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anda dan membuat anda lebih rentan
terhadap TB.
g. Kurang gizi. Makanan yang tidak bergizi atau memiliki kalori terlalu tinggi dapat
membuat anda berisiko tinggi terhadap TB.
h. Kurangnya layanan kesehatan. Bila anda memiliki pendapatan yang rendah, tinggal di
daerah terpencil, baru saja bermigrasi ke Amerika Serikat, atau tuna wisma, anda
mungkin tidak memiliki akses layanan kesehatan yang anda perlukan untuk
mendapatkan diagnosis dan perawatan TB.
i. Tinggal atau bekerja di wilayah hunian yang menggunakan fasilitas bersama. Orang-
rang yang tinggal di penjara, sel imigrasi atau panti jompo semua memiliki risiko
tinggi mengidap TB. Penyakit ini telah mencapai tingkat epidemi di beberapa penjara,
dimana orang-orang tinggal berdesakan, memiliki sistem ventilasi yang buruk, dan
diagnosa yang tidak adekuat serta perawatan terhadap penyakit yang seringkali
membuat masalah sistem kesehatan yang ada menjadi semakin buruk.
j. Tinggal di kamp pengungsi atau wisma perlindungan. World Health Organization –
Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa ada setidaknya 23 juta pengungsi
yang tinggal di kamp dan tempat pengungsian di seluruh dunia. Diperlemah dengan
nutrisi yang buruk, kesehatan yang kurang baik dan tinggal berdesakan di kamp yang
kondisi kebersihannya kurang baik, para pengungsi memiliki risiko yang amat tinggi
untuk terinfeksi TB.
k. Pekerjaan yang berhubungan dengan layanan kesehatan. Berhubugnan secara regular
dengan orang-orang yang sakit akan meningkatkan risiko anda terpapar bakteri TB.
Menggunakan masker dan sering mencuci tangan akan sangat mengurangi risiko anda
.
l. Perjalanan internasional. Saat orang melakukan migrasi dan mengadakan perjalanan
jauh, mereka dapat terpapar bakteri TB atau memaparkannya pada orang lain.
Beberapa faktor yang membuat anda memiliki risiko terinfeksi TB, tapi tidak memiliki
penyakit TB aktif. Tabel ini menjelaskan perbedaannya:
Orang yang memiliki risiko tinggi Orang yang memiliki risiko tinggi
terinfeksi TB terinfeksi TB aktif
Doenges, Dkk. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2000
Price & Wilson Patofisiologi ; Konsep Klinis Penyakit-Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. 1995
Fakultas Kesehatan Masyarakat, (2007). Modul Pembelajaran Penyakit Tuberculosis Paru Oleh
Perawat, Universitas Hasanuddin.
Syaifoellah Noer, Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III, Cetakan ke 7, Penerbit Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 2004