Professional Documents
Culture Documents
2 – November 2014
Siti Nawangsri
Sitinawangsrismk3pati@gmail.com
SMK Negeri 3 Pati
Abstract: The formulation of the problem in the study of learning model of how
application of cooperative learning, improve teaching quality basic materials
processing Indonesia banana cake, in class X patiseri SMK 3 Starch. This research
through two siklus.Hasil This study learning model Coooperative Learning to be
better when compared with the previous model of learning. In the first cycle classical
completeness 93.10% and the classical second cycle increased to 100%. It is known
learning Cooperative Learning can improve the quality and competence cultivate
banana cake.
Keywords: Cooperative Learning, Banana Cake
14
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
15
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
16
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
17
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
18
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
19
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
20
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
21
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
siswa), membaca buku di perpustakaan melihat sejauh mana empat ciri tersebut
(7 siswa), tidak menyertakan alasan telah diterapkan. Berdasarkan observasi
hanya menyatakan kesulitan (6 siswa). di Siklus I, terlihat bahwa keempat
Siswa yang menyatakan tidak prinsip Cooperative Learning
mengalami kesulitan (9 siswa) karena penilaiannya terhitung banyak. Hal ini
contohnya jelas untuk dimengerti (2 dapat dilihat pada tabel observasi
siswa). Penilaian yang dilakukan mengajar yang dilakukan guru/peneliti
terhadap kedua tindakan mengajar yang selama Siklus I, seperti yang terlihat
dilakukan oleh guru/peneliti untuk pada tabel 1 di bawah ini.
1 Individual accountability 2 6 - 22
2 Social skill - 3 2 3 24
3 Positive interdependensi - - 3 4 25
4 Group prosessing - 2 2 3 26
Indonesia berbahan dasar pisang. Sikap maksimal. Alasan lain, jika alasan yang
guru yang demikian dimaksudkan untuk disusun kurang mendukung.
memberi pelatihan siswa agar bersikap Pemberian tugas mengolah kue
objektif, berani dan mampu mengambil Indonesia berbahan dasar pisang melalui
keputusan dalam memberikan penilaian model Cooperative Learning memberikan
suatu hasil pekerjaan yang dilakukan dampak positif bagi siswa. Hal ini terbukti
secara kolaboratif. dari 27 siswa yang menyatakan “Ya”
Upaya guru untuk meningkatkan sebanyak 25 siswa. Mereka bisa lebih
motivasi peserta didik terhadap proses mudah memahami, lebih mudah, dan
pembelajaran mengolah kue Indonesia kegiatan pembelajaran tidak
berbahan dasar pisang adalah dengan membosankan. Dua siswa menyatakan
menggunakan media yang disenangi “Tidak” tanpa alasan. Sikap siswa yang
oleh siswa. Dalam hal ini, gambar yang memberikan respons positif untuk
digunakan sebagai media pemodelan merefleksi kembali materi mengolah kue
dalam dunia nyata. Hal ini mendapat Indonesia berbahan dasar pisang
tanggapan positif dari sebagian besar memberi manfaat bagi perbaikan
siswa. Hal ini terbukti dari hasil refleksi. kesalahan yang dilakukan siswa. Hal ini
Berdasarkan refleksi II butir I terbukti 25 siswa menyatakan senang
sebanyak 24 peserta didik menyatakan dengan kegiatan refleksi yang dilakukan,
puas terhadap hasil pembelajaran, di sedangkan dua siswa menyatakan
antaranya mengetahui cara mengolah kurang senang dengan alasan
kue Indonesia berbahan dasar pisang, menghabiskan waktu, tenaga, dan
dan dapat melakukan praktik secara pikiran. (pertanyaan butir 3).
langsung mengolah kue Indonesia Siswa merespons positif
berbahan dasar pisang. Ada beberapa terhadap model Cooperative Learning
hasil olahan yang salah prosesnya dan untuk memahami materi mengolah kue
mendapat koreksi dari guru, siswa dapat Indonesia berbahan dasar pisang yang
bertanya kepada teman jika masih belum diberikan. Hal ini tampak pada
jelas. Siswa mengetahui kesalahannya pertanyaan 4 yang menyatakan kegiatan
dalam mengolah kue Indonesia mengolah kue Indonesia berbahan dasar
berbahan dasar pisang. Sisanya, 3 (tiga) pisang dengan penerapan model
siswa menyatakan tidak puas terhadap Cooperative Learning memberikan
hasil mengolah kue Indonesia berbahan manfaat yang sangat besar dalam
dasar pisang yang dilakukannya. Adapun memahami materi mengolah kue
beberapa alasan yang dikemukakan di Indonesia berbahan dasar pisang yang
antaranya masih banyak yang harus diberikan karena dapat berlatih berpikir
diperbaiki, nilai yang diperoleh belum lebih aktif, logis, dan dapat
23
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
24
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
100
80
60
N Rata-rata
40 Tuntas Kls
20
0
S2 T1 S2 T2 S2 T3
Grafik 2. Grafik Nilai Mengolah Kue Indonesia Berbahan Dasar Pisang Siklus 1I
Tindakan 1 2 3 1 2 3
siswa sebanyak 26 siswa. Pada siklus II pelaksanaan tindakan kelas pada Siklus
selain mengalami peningkatan nilai rata- I, dan Siklus II pada pembelajaran
rata, juga mengalami peningkatan mengolah kue Indonesia berbahan
jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ dasar pisang yang menggunakan model
75,00 sebanyak 27 siswa. Ini berarti Cooperative Learning pada siswa Kelas
tuntas belajar telah dicapai oleh kelas X X Patiseri SMK Negeri 3 Pati dijelaskan
Patiseri SMK Negeri 3 Pati Tahun pada tabel 6 berikut ini.
Pelajaran 2009/2010.Hasil observasi
Tabel 6. Hasil Observasi Siswa Selama PTK melalui Penerapan
Model Pembelajaran Cooperative Learning
No. Aspek yang Dinilai/Diamati Siklus I Siklus II
1 Individual accountability 22 24
2 Social skill 24 25
3 Positive interdependensi 25 27
4 Group prosessing 26 27
Untuk memperjelas pelaksanaan Cooperative Learning pada peserta didik
tindakan kelas mulai Siklus I sampai Kelas X Patiseri SMK Negeri 3 Pati
dengan Siklus II pada pembelajaran dapat digambarkan dalam grafik batang
mengolah kue Indonesia berbahan berikut ini.
dasar pisang yang menggunakan model
30
20
Siklus I
10 Siklus II
0
IA SS PI GP
27
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
28
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
29