KEMENTERIAN INVESTASI /
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/
KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
NOMOR: 28 /1/SIPB/PMDN/2022
TENTANG
PERSETUJUAN PEMBERIAN SURAT IZIN PENAMBANGAN BATUAN
JENIS TERTENTU UNTUK KOMODITAS TANAH URUG KEPADA
PT ALAM RAYA WISESA
MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Menimbang : a. bahwa PT Alam Raya Wisesa telah mengajukan permohonan
Surat Izin Penambangan Batuan Jenis Tertentu Untuk
Komoditas Tanah Urug dengan Nomor referensi RBmB7X
pada tanggal 25 Februari 2022;
b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, PT Alam Raya Wisesa telah
memenuhi persyaratan untuk dapat diberikan Perizinan
Berusaha berupa Surat Izin Penambangan Batuan Jenis
Tertentu Untuk Komoditas Tanah Urug;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal tentang Persetujuan Pemberian Surat Izin
Penambangan Batuan Jenis Tertentu Untuk Komoditas
‘Tanah Urug Kepada PT Alam Raya Wisesa.
Mengingat : 1, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6525);
SB sezerentandn penn 41am eM a tnaia
Pengurusn Persian dan Nonpersinan dt PSP Kementeran ivestas/B4PH tidak dkerakanbigys
‘Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
66171);
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 208, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6721);
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
25 Tahun 2015 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian
Perizinan Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1187)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 25 Tahun 2015 tentang Pendelegasian
Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Pertambangan
Mineral dan Batubara Dalam Rangka Pelaksanaan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1629);
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah
Perizinan dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 220) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
7 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah
Perizinan dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 734);
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 5 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan
Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 318).Menetapkan
KESATU
KEDUA.
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
tt surusanPeitinan dan Nonperzinan i PTSP~Kementeran Invests/BKPM tidak dikenakan bays
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN
KOORDINASI PENANAMAN MODAL TENTANG PERSETUJUAN
PEMBERIAN SURAT IZIN PENAMBANGAN BATUAN JENIS
TERTENTU UNTUK KOMODITAS TANAH URUG KEPADA
PT ALAM RAYA WISESA.
Memberikan Persetujuan Surat Izin Penambangan Batuan
Jenis Tertentu Untuk Komoditas Tanah Urug yang selanjutnya
disebut SIPB, kepada:
a. Nama : PT Alam Raya Wisesa
b. Alamat : Desa Genengsari, Kec. Kemusu,
Kab. Boyolali, Prov. Jawa Tengah
c. NIB : 2709210041352
d. NPWP : 43.699.461.0-527.000
e. Komoditas atuan (Tanah Urug)
f. Lokasi Kegiatan Pertambangan
1. Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Kabupaten: Gunungkidul
3. Kecamatan : Gedangsari
g. Kode Wilayah 234035192022007
h. Luas Wilayah —_ : 48,3 Ha (empat puluh delapan koma
tiga hektare)
Susunan pengurus dan/atau pemegang saham pemegang
SIPB sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini,
SIPB sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU diberikan
berdasarkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan yang
ditetapkan dengan Keputusan Menteri ini, sesuai dengan
Daftar Koordinat dan Peta SIPB sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II dan Lampiran Il! yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
SIPB sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU terdiri
atas tahap kegiatan perencanaan, penambangan, pengolahan
serta pengangkutan dan penjualan.
SIPB sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU diberikan
untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal Keputusan Menteri ini ditetapkan dan dapat
diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 3 (tiga) tahun.KEENAM : __ Pemegang SIPB dilarang:
a, melakukan kegiatan usaha pertambangan pada tempat yang
dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. menggunakean bahan peledak;
memindahtangankan SIPB-nya kepada pihak lain;
d.menjaminkan SIPB termasuk komoditas tambangnya
kepada pihak lain; dan
e.melanggar larangan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KETUJUH =: Dalam hal terjadi perubahan data dalam Diktum KESATU,
pemegang SIPB wajib mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan dan perubahan tersebut dinyatakan
sebagai bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDELAPAN : Pemegang SIPB mempunyai hak dan kewajiban tercantum
dalam Lampiran IV yang merupaken bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini serta hak dan kewajiban lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KESEMBILAN: Pemegang SIPB dapat diberikan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KESEPULUH : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
Keputusan Menteri ini, akan dilakukan _ perbaikan
sebagaimana mestinya.
KEDUABELAS: —Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 MAR 2022
a.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL,
ub.
Pelayanan Penanaman Modal
Tembusan:
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia;
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia;
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia;
Menteri Keuangan Republik Indonesia;
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia;
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia;
Spas ee
te Pengurasan Perzinan dan Nonpertnan di PTSP-KementerianInvestasi/SKPM tidak ckerakanblaya10.
11.
12.
13.
a
meas Pongurucan Pertinan dan Nonperzinan dl PTSP-Kementarianlnvestsi/KPM tds cikenskanbigya
Gubernur Jawa Tengah;
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta;
Bupati Gunungkidul;
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral.LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL
NOMOR : 28 /1/SIPB/PMDN/2022
TANGGAL : 94 MAR 2022
LAMPIRAN DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU SUSUNAN PENGURUS
SURAT IZIN PENAMBANGAN BATUAN JENIS TERTENTU
UNTUK KOMODITAS TANAH URUG
PT ALAM RAYA WISESA
Daftar Pemegang Saham
[
No.|Nama Pemegang Saham Asal Negara | Nilai Saham aeaial
1 |Afri Rismawanti Indonesia |Rp. 350.000.000,- 70
2 fri Wahyuningsih Indonesia _|Rp. 150.000.000,- 30
Daftar Susunan Pengurus
No. Nama Pengurus Jabatan NPWP Pengurus |
1 [Affi Rismawanti Direktur 42.729.549.8-528.000
2 fri Wahyuningsih Komisaris 88.143.070.6-527.000
a.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL,
I
/Achmad Idrus, MQM.
PengurasanPerzinan dan Nonpernan di PTSP~ KermenterianInvestasi/SKPM tidak ckenakanbiayaLAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL
NOMOR : 2% /1/SIPB/PMDN/2022
TANGGAL = 24 MAR 2022
LAMPIRAN DAFTAR KOORDINAT
SURAT IZIN PENAMBANGAN BATUAN JENIS TERTENTU
UNTUK KOMODITAS TANAH URUG
PT ALAM RAYA WISESA
Nama Perusahaan : PT Alam Raya Wisesa
Lokasi Kegiatan Pertambangan
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Kabupaten : Gunungkidul
Kecamatan : Gedangsari
Komoditas : Batuan (Tanah Urug)
Kode Wilayah : 1234035192022007
Luas : 48,3 Ha
Daftar Koordinat
Garis Bujur (BT) Garis Lintang
pe eat) Suur Baur rere 7 Lineang ee LU/LS
(Menit) | (Detily (Menit) | (Detik)
1] 110 36_| 57,511 7 47_|_59,621 | _Ls
2| 10 36 | 28,315 | 7 47_| 59,621 | _Ls
3 110 36 28,315 7 48 18,407 Ls
4 110 36 3,408 7 48 18,407 LS
5 | 110 36 | 3,408 7 48 | 12,101 | os
6 | 10 36 | 2,005 7 48 | 12,101 | Ls
7 | 110 36 | 2,005 7 48 8811 Ls
8 | 10 36 | 0,313 7 48 8,811 Ls
9| 110 36 0,313 7 48 4,005 Ls
10| 110 35__| 57,511 7 48 4,005 Ls
a.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL,
wb.
Pelayanan Penanaman Modal
in cas PengurusanPeritnan dan Nonparnan di PTSP~Kementeran invests/SKPM tidak dkenakan byaLAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL
NOMOR : 28 /1/SIPB/PMDN/2022
TANGGAL | 2 MAR 2022
PETA WILAYAH
Gunungkidul
§
; 4
(@ seessersseaatasaeet peta wiLavAH IZIN USAWA PERTAMBANGAN
Diperaaian PT Aam Raya Wisos8 Clg a rronmeane
aca ayor "asc eeeaon? ome =o
tes ayn 4338 =
Conger” “enum toe ==
i e s =
{as eltan seo =
or” eae ot on
Tratepton one oo
ena Smt
ee ere Patna mo tenant cnggon or aah 2° —
e
Pengurasan Prtinan dan Nonpeiinan ol PTSP-Kementerin nvestas/8KPM teak clenakan baysLAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL
NOMOR 28 /1/SIPB/PMDN/2022
TANGGAL : 24 MAR 2022
TENTANG PERSETUJUAN PEMBERIAN SURAT IZIN PENAMBANGAN BATUAN
JENIS TERTENTU UNTUK KOMODITAS TANAH URUG KEPADA PT ALAM RAYA
WISESA
HAK DAN KEWAJIBAN
A. Hak
1, Memasuki WIUP sesuai dengan peta dan daftar koordinat;
2. Melakukan kegiatan usaha pertambangan pada WIUP sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan;
3. Membangun sarana dan/atau prasarana penunjang kegiatan usaha
pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Mendapatkan Pembinaan di bidang keselamatan pertambangan,
lingkungan, teknis pertambangan, dan manajemen dari Menteri melalui
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
5. Memanfaatkan atau melakukan kerja sama dengan Badan Usaha lain
dalam rangka memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk
keperluan kegiatan SIPB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
6. Bekerja sama dengan perusahaan jasa pertambangan yang telah
mendapatkan IUJP atau sertifikat standar untuk kegiatan
konsultasi/perencanaan usaha jasa pertambangan sesuai dengan
persetujuan Dokumen Perencanaan Penambangan;
7. Membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan operasi
produksi sesuai dengan persetujuan Dokumen Perencanaan
Penambangan;
8. Memanfaatkan atau melakukan kerja sama dengan koperasi/perseorangan
lain dalam rangka memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk
keperluan kegiatan SIPB sebagaimana persetujuan Dokumen Perencanaan
Penambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
9, Memiliki komoditas batuan yang telah diproduksi setelah membayar pajak
daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
10. Hak lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. Kewajiban
1. Menyusun dan menyampaikan Dokumen Perencanaan Penambangan
kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur
Jenderal Mineral dan Batubara untuk mendapatkan persetujuan;
2. Melakukan kegiatan penambangan setelah mendapatkan persetujuan
Dokumen Perencanaan Penambangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
3. Melakukan kegiatan penambangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
SIPB diterbitkan;
4, Melakukan penyelesaian hak atas tanah dengan pemegang hak atas tanah
dalam WIUP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
PengursanPerzinan dan Nonperinan i PTSP- KementerianInvestasi/BKPM tidak lkenakanbiaya-10-
Menyampaikan laporan kegiatan tertulis secara berkala kepada Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara atas pelaksanaan kegiatan berdasarkan persetujuan Dokumen
Perencanaan Penambangan;
6. Menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik (good mining practice);
7. Melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. Mematuhi batas toleransi daya dukung lingkungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
9. Menjamin penerapan standar dan baku mutu lingkungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
10. Menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung lingkungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
11. Mematuhi ketentuan pedoman pengelolaan teknis pertambangan;
12, Memenuhi ketentuan penggunaan produk dalam negeri dan produk yang
memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
13. Mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia;
14. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang, dan jasa
dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
15. Melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
an. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MENTERI INVESTASI/KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL,
ub.
Pelayanan Penanaman Modal
M.M.
i
Pest ern ao epider ik casan S