You are on page 1of 5

MATAKULIAH KEWIRAUSAHAAN A

TUGAS 1 : HUKUM OHM DAN METODE KERJA ERT BERDASRKAN


HUKUM OHM

OLEH:

ST. RABIAH AL-ADAWIAH

D061211078

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2023
Hukum Ohm adalah sebuah prinsip dasar dalam ilmu listrik yang menyatakan
bahwa arus listrik yang mengalir melalui suatu penghantar sebanding secara
langsung dengan tegangan yang diberikan padanya dan sebaliknya resistansi
penghantar tersebut sebanding secara terbalik dengan arus yang mengalir
melaluinya. Hukum Ohm ditemukan oleh seorang fisikawan Jerman bernama
Georg Simon Ohm pada tahun 1827.

Secara matematis Hukum Ohm dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:

V=I*R

Di mana:

- V adalah tegangan (volt)

- I adalah arus listrik (ampere)

- R adalah resistansi penghantar (ohm)

Berikut adalah beberapa contoh penerapan Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-
hari:

1. Lampu pijar: Ketika lampu pijar diberikan tegangan listrik yang konstan
arus yang mengalir melalui kawat penghantar dalam lampu akan berbanding
lurus dengan tegangan yang diberikan. Ketika resistansi penghantar tetap
jika tegangan ditingkatkan arus yang mengalir melalui lampu juga akan
meningkat.
2. Kipas angin: Kipas angin adalah salah satu contoh lain penerapan Hukum
Ohm. Ketika kipas angin dihidupkan arus yang mengalir melalui kawat
penghantar pada motor kipas berbanding lurus dengan tegangan yang
diberikan. Jika tegangan dinaikkan atau resistansi penghantar menurun arus
yang mengalir melalui motor juga akan meningkat.
3. Resistor: Resistor adalah komponen elektronik yang memiliki resistansi
tertentu. Hukum Ohm digunakan untuk menghitung arus yang mengalir
melalui resistor ketika diberikan tegangan tertentu. Misalnya jika nilai
resistansi resistor dan tegangan yang diberikan diketahui kita dapat
menggunakan Hukum Ohm untuk menentukan besarnya arus yang mengalir
melalui resistor tersebut.
4. Panel surya: Panel surya mengkonversi energi matahari menjadi energi
listrik. Ketika panel surya menerima cahaya matahari tegangan yang
dihasilkan oleh panel akan berbanding lurus dengan arus yang terjadi.
Hukum Ohm digunakan untuk menghitung arus yang dihasilkan oleh panel
surya berdasarkan tegangan dan resistansi penghantar yang terkait.

Itulah beberapa contoh penerapan Hukum Ohm yang bisa kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Hukum Ohm memiliki peran penting dalam pemahaman
tentang arus listrik tegangan dan resistansi penghantar dan digunakan dalam banyak
aplikasi teknologi dan elektronik.

Dalam geologi penerapan hukum Ohm terutama berkaitan dengan studi resistivitas
batuan dan pengukuran arus listrik di bawah permukaan bumi. Hukum Ohm
menyatakan bahwa arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah bahan konduktor
adalah sebanding dengan beda potensial atau tegangan (V) yang diterapkan pada
bahan tersebut dengan konstanta proporsionalnya disebut resistansi (R).

Dalam konteks geologi hukum Ohm digunakan untuk memahami sifat


konduktifitas atau resistivitas batuan di bawah permukaan bumi. Arus listrik yang
diterapkan pada batuan akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan
resistivitas material di dalamnya.

Metode yang sering digunakan dalam geologi untuk mengukur resistivitas batuan
adalah metode tahanan listrik (electrical resistivity method). Metode ini melibatkan
penggunaan elektroda yang ditanam di permukaan tanah atau dalam sumur untuk
mengirimkan arus listrik ke dalam batuan. Kemudian tegangan yang dihasilkan
diukur dan digunakan untuk menghitung nilai resistivitas.

Data yang diperoleh melalui metode tahanan listrik dapat memberikan informasi
penting tentang struktur geologi di bawah permukaan seperti lapisan batuan air
tanah dan keberadaan mineral atau reservoir hidrokarbon. Misalnya batuan dengan
resistivitas rendah biasanya mengindikasikan adanya air tanah yang dapat menjadi
potensi sumber daya air sedangkan batuan dengan resistivitas tinggi mungkin
menunjukkan adanya endapan mineral atau zona batuan yang mungkin
mengandung minyak atau gas.

Penerapan hukum Ohm dalam geologi juga dapat membantu dalam pemetaan jalur
aliran fluida bawah tanah penelitian pola aliran air tanah dan pemodelan reservoir
hidrokarbon. Metode tahanan listrik juga dapat digunakan untuk memantau
perubahan resistivitas batuan seiring dengan waktu yang dapat membantu dalam
pemantauan pemborosan air tanah atau aktivitas reservoir.

Dengan demikian penerapan hukum Ohm dalam geologi sangat penting dalam
menggambarkan sifat konduktifitas atau resistivitas batuan di bawah permukaan
bumi yang pada akhirnya dapat memberikan wawasan tentang struktur geologi dan
sumber daya alam yang mungkin ada di suatu daerah.

ERT (Electrical Resistivity Tomography) adalah suatu metode geofisika yang


digunakan untuk memetakan resistivitas batuan atau material di bawah permukaan
bumi. Metode ini didasarkan pada hukum Ohm yang menyatakan bahwa arus yang
mengalir melalui suatu bahan akan tergantung pada resistivitas dan geometri bahan
tersebut.

Metode kerja ERT berdasarkan hukum Ohm dimulai dengan mengirimkan arus
listrik ke dalam bumi melalui sepasang elektroda. Elektroda ini ditempatkan di
permukaan bumi dan dihubungkan dengan sumber listrik. Kemudian elektroda
lainnya ditempatkan di sekitarnya sebagai elektroda penerima atau pengukuran.

Arus listrik yang dikirimkan akan mengalir melalui bumi dan mengalami hambatan
atau resistansi saat melewati berbagai jenis batuan atau material di bawah
permukaan. Resistansi ini dipengaruhi oleh resistivitas (kebalikan dari
konduktivitas) dari batuan atau material tersebut. Batuan yang memiliki resistivitas
rendah memiliki konduktivitas tinggi sementara batuan yang memiliki resistivitas
tinggi memiliki konduktivitas rendah.
Selama pengukuran voltase atau potensial listrik antara elektroda penerima akan
diukur. Dari situlah perhitungan resistansi atau resistivitas bahan di bawah
permukaan dapat dilakukan. Metode ini melibatkan pengukuran pada berbagai titik
dengan mengubah konfigurasi elektroda untuk memperoleh informasi tentang
distribusi resistivitas di bawah permukaan.

Hasil pengukuran ini kemudian digunakan untuk menghasilkan gambaran atau


pemetaan resistivitas di bawah permukaan dengan menggunakan teknik inversi.
Teknik inversi memungkinkan interpretasi data pengukuran untuk mendapatkan
gambaran tiga dimensi tentang struktur batuan atau material di bawah permukaan.

Dalam kesimpulannya metode ERT menggunakan hukum Ohm untuk mengukur


arus listrik dan potensial listrik untuk menghasilkan gambaran resistivitas batuan
atau material di bawah permukaan. Dengan memahami resistivitas peneliti dapat
memperoleh informasi tentang struktur geologi keberadaan air tanah atau potensi
hidrokarbon di suatu daerah.

You might also like