You are on page 1of 4

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan

Vol. 13 No. 2 – Oktober 2022


p-ISSN 2086-8375
Online sejak 15 Oktober 2016 di http://jurnal.stikmuh.ptk.ac.id

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN


PEDOMAN PERHITUNGAN ILYAS DI RUANG SARAF RS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
*Uswatul Hasanah, Meta Trissya, Wida Kuswida Bhakti, Cau Kim Jiu
Program Studi Magister Keperawatan STIK Muhammadiyah Pontianak
*
Corresponding E-mail: uswatulners04@gmail.com

Abstract
Management is a process of working through staff members to provide care, treatment and assistance to
patients. This research aim was to identify the function of Nursing Human Resource Planning (HR). This
research was a qualitative descriptive study using the Time and Motion Study, where the activities of 7
neuro nurses were selected based on gender (1 male and 1 female), work experience (1 person <5 years
and 1 person > 5 years), which represents Monday to Sunday. According to the calculation using the
ilyas formula, the need for labor in the neuro's room are 15 nurses but there are only 12 available staff
today. It means that 3 nurses more are needed, so it is necessary to add more staff to optimize the
nursing service delivery.
Keywords: Planning, Nurse, Workload

Abstrak
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi fungsi perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) keperawatan. Penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan Time and Motion Study,
dimana aktifitas 2 perawat ruang saraf yang dipilih berdasarkan jenis kelamin (1 orang laki-laki dan 1
orang perempuan), pengalaman kerja (1 orang <5 tahun dan 1 orang > 5 tahun), yang mewakili hari
senin sampai minggu. Berdasarkan perhitungan dengan rumus ilyas kebutuhan tenaga keperawatan di
ruang saraf adalah sebanyak 15 orang. Namun saat ini tenaga yang tersedia hanya sebanyak 12 orang.
Artinya masih terdapat kekurangan 3 orang tenaga perawat sehingga perlunya dilakukan penambahan
tenaga untuk memaksimalkan pemberian pelayanan keperawatan.
Kata kunci: Perencanaan, Perawat, Beban kerja

67
Uswatul Hasanah, Meta Trissya, Wida Kuswida Bhakti, Cau Kim Jiu - Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat
Berdasarkan Pedoman Perhitungan Ilyas di Ruangan Syaraf RS Universitas Tanjungpura Pontianak

PENDAHULUAN mempunyai sistem perencanaan SDM


Manajemen keperawatan adalah yang berdasarkan analisis ilmiah dan 41%
suatu proses bekerja melalui anggota staf tidak memiliki sistem perencanaan SDM
keperawatan untuk memberikan asuhan, yang baik, serta sisanya sebanyak 22%
pengobatan dan bantuan terhadap para sama sekali tidak mempunyai perencanaan
pasien (Nursalam, 2016). Pekerjaan SDM. Kebijakan terhadap perencanaan
keperawatan harus diatur sedemikian rupa SDM seperti ini pada akhirnya berefek
sehingga tujuan pelayanan dan asuhan pada rendahnya kinerja kualitas dan
keperawatan dapat tercapai. Siapa yang produktifitas rumah sakit (Stone, 1995
diatur? Untuk apa? Apa tujuan dalam Ilyas, 2004). Tantangan utama yang
pengaturan? Dalam memberikan dihadapi pemerintah untuk mencapai
pelayanan keperawatan kepada pasien, sasaran kesehatan di negara Asia
perawat menerapkan manajemen Tenggara, termasuk di Indonesia salah
keperawatan dalam bentuk manajemen satunya berhubungan dengan
asuhan keperawatan. Rumah sakit sebagai ketidakseimbangan SDM. Keperawatan
institusi pemberi jasa kesehatan sebagai salah satu profesi dalam bidang
berhubungan secara luas dengan aspek kesehatan merupakan jumlah tenaga
pelayanan publik yang melayani kesehatan terbesar dan memiliki peran dan fungsi
masyarakat (Mugiarti, 2016). Pengaturan yang signifikan dalam rangka pelayanan
penyelenggaraan Rumah Sakit yang salah kesehatan yang berkualitas.
satunya bertujuan untuk mempertahankan Sebuah organisasi/perusahaan
dan meningkatkan mutu pelayanan rumah dalam mewujudkan eksistensinya dalam
sakit di Indonesia juga diamanatkan rangka mencapai tujuan bisnisnya,
melalui UU No. 44 tahun 2009 tentang memerlukan sejumlah pekerja yang
Ruma Sakit. mampu melaksanakan seluruh volume
Salah satu indikator keberhasilan kerjanya. Pekerja tersebut mungkin sudah
rumah sakit yang efektif dan efisien dalam berada di dalam oerganisasi/ perusahaan,
pengorganisasian sumber daya yang disamping mungkin pula masih
dimilikinya adalah tersedianya SDM yang memerlukan penembahan atau pengurang
cukup dengan kualitas yang tinggi dan dari yang sudah ada. Untuk itu diperlukan
professional sesuai dengan fungsi dan perencanaan SDM dengan berorientasi
tugas setiap personil (Sedarmayanti, pada hasil analisis pekerjaan, agar pekerja
2016). Tingginya alokasi anggaran rumah yang diperlukan dapat dipenuhi, baik dari
sakit yang digunakan untuk belanja segi kuantitatif (jumlahnya) maupun
personil menyebabkan pengelolaan kualitatif (kualitasnya). Tersedianya
sumber daya manusia harus menjadi fokus sejumlah tenaga yang relevan dengan
perhatian manajemen agar sumber daya tuntutan diskripsi atau spesifikasi
yang ada dapat berhasil guna (Hafid, pekerjaan, diharapkan seluruh volume
2014). Perencanaan SDM bukan hanya kerja dapat dilaksanakan secara produktif
menyangkut jumlah tenaga yang dan berkualitas.
dibutuhkan, tetapi juga berhubungan Pengelolaan SDM kesehatan
dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh khususnya perencanaan kebutuhan SDM
fungsi dan tugas yang harus dilaksanakan kesehatan selama ini masih bersifat
agar produksi organisasi sesuai dengan administrative kepegawaian dan belum
perkembangan pengetahuan dan dikelola secara professional, masih bersifat
kebutuhan konsumen (Mugiarti, 2016). to down dari pusat, belum bottom up (dari
Akan tetapi berbagai kajian menunjukkan bawah), belum sesuai kebutuhan
bahwa perencanaan SDM sering kali organisasi dan kebutuhan nyata di
belum menjadi prioritas dari pimpinan lapangan, serta belum berorientasi pada
organisasi. jangka panjang. Untuk itu perencanaan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh SDM harus dilakukan secara professional,
Australian Graduate School of karena akan menentukan kualifikasi para
Management terhadap 541 organisasi pekerja yang berpengaruh besar terhadap
ditemukan hanya 37% institusi yang sukses atau gagalnya dalam mewujudkan
68
Uswatul Hasanah, Meta Trissya, Wida Kuswida Bhakti, Cau Kim Jiu - Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat
Berdasarkan Pedoman Perhitungan Ilyas di Ruangan Syaraf RS Universitas Tanjungpura Pontianak

eksistensinya yang bersifat kompetitif =(Kebutuhan tenaga


sekarang dan dimasa yang akan datang. perawat+Loss Day) x 25%
Penelitian ini bertujuan untuk =10+5,17x 25%=3,79
Mengidentifikasi konsep pengembangan dibulatkan menjadi 4
Sumber Daya Manusia (SDM) Jadi total tenaga yang dibutuhkan
keperawatan Mengidentifikasi fungsi 10+4+1 karu= 15 orang (kurang 3
perencanaan Sumber Daya Manusia perawat) Selisih Untuk tenaga
(SDM). keperawatan di Ruang Saraf antara
Depkes dan Prof.Ilyas terdapat selisih 1
METODE perawat
Penelitian yang dilakukan
merupakan penelitian deskriptif kualitatif PEMBAHASAN
dengan menggunakan Time and Motion Berdasarkan hasil perhitungan
Study, dimana aktifitas 12 perawat ruangan kebutuhan tenaga perawat di ruangan
saraf yang dipilih berdasarkan jenis saraf di RS Universitas Tanjungpura
kelamin (1 orang laki-laki dan 1 orang Pontianak sebanyak 15 orang yang harus
perempuan), pengalaman kerja (1orang <5 ada untuk memaksimalkan pelayanan
tahun dan 15 tahun), yang mewakili hari terutama pelayanan keperawatan namun
senin sampai minggu. Perawat Unit saat ini tenaga yang tersedia hanya 13
Pelayanan saraf diamati dan diteliti perawat, terdapat beberapa dampak yang
(crossectional) di ketiga shift, yaitu shift dapat ditimbulkan dengan tidak idealnya
pagi 07.00 - 14.00 WIB, shift siang 14.00 - tenaga pada ruangan perawatan terutama
21.00 WIB, dan shift malam 21.00 – 07.00 pemberian asuhan keperawatan yang tidak
WIB. Penelitian dilakukan selama 2 minggu akan maksimal sehingga akan
yaitu tanggal 30 April - 14 Mei. Masing- mempengaruhi kepuasan klien dan
masing jenis kegiatan di ruang saraf keluarga. Hal ini sejalan dengan hasil
diamati. Hasil pengamatan dalam satuan penelitian Mawikere (2021) terdapat
(menit) kemudian digunakan untuk hubungan beban kerja perawat dengan
menghitung kebutuhan perawat di ruangan tingkat kepuasan pasien dalam pemberian
saraf di RS Universitas Tanjungpura asuhan keperawatan di ruang rawat inap
Pontianak. RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.
Perencanaan penting dilakukan pada
HASIL setiap manajer yang berada di sebuah
Ruang Rawat Inap Saraf Berdasarkan ruangan perawatan hal ini dikarenakan
Prof.Ilyas Jumlah Perawat = 12 orang dengan perencanaan yang baik dan tepat
TP= A x B x 365255 x jam/hari makan kebutuhan tenaga disetiap ruangan
= 3,5 x 77% x 18 TT x 365255 x 7 akan tercukupi dengan baik sehingga akan
=3,5 x 13,86x 3651.785 memaksimalkan pelayanan keperawatan
= 17,706,151785 selain itu perencanaan yang tidak tepat
yang akan mengakibatkan tenaga
= 9,91 orang dibulatkan menjadi 10
keperawatan di ruangan perawatan
orang
menjadi kurang maka akan menyebabkan
Dengan, faktor koreksi : beban kerja perawat akan meningkat
a). Loss Day sehingga akan berpengaruh pada
= Jmlh hari minggu dalam pemberian pelayanan keperawatan yang
setahun+cuti+hari tidak akan maksimal. Hal ini sejalan
besarJumlah hari kerja dengan hasil penelitian Rizky (2018)
efektifx jmlh perawat bahwa terdapat hubungan jumlah tenaga
dengan Beban Kerja Perawat Pelaksana di
= 110255x 12 orang Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Wates.
= 5,17 Selain itu dengan beban kerja yang
b). Tugas Non Keperawatan tinggi maka akan membuat perawat yang
bertugas akan tidak terlalu fokus
memberikan asuhan keparwatan hal ini
69
Uswatul Hasanah, Meta Trissya, Wida Kuswida Bhakti, Cau Kim Jiu - Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat
Berdasarkan Pedoman Perhitungan Ilyas di Ruangan Syaraf RS Universitas Tanjungpura Pontianak

diakibatkan kelelahan yang dialami, DAFTAR PUSTAKA


kelehan yang dialami akibat beban kerja Beda, N. S., Komariah, E. D., Anggriani, E., &
yang tinggi ini juga dapat mengurangi Feramita, B. T. (2019). Hubungan Beban
ketelitian perawat dalam memberikan Kerja Dengan Kinerja Perawat Dalam
pelayanan sehingga akan meningkatkan Mengimplementasikan Patient Safety Di
Rumah Sakit Stella Maris Makassar:
resiko kejadian yang tidak di inginkan
Relationship Between Work Loads And
akibat human eror akan meningkat Nursing Performance In Implementing
sehingga akan menimbulkan kerugian baik Safety Patient In Stella Maris. Bali Medika
dari keluarga dan perawat. Hal ini sejalan Jurnal, 6(2), 173-183.
dengan hasil penelitian Beda (2019) Eva Methariana, E. M. (2021). Hubungan
terdapat hubungan hubungan beban kerja Beban Kerja Perawat Dengan Kejadian
dengan kinerja perawat dalam Low Back Pain Pada Perawat Di Rsud Dr.
mengimplementasikan patient safety di H. Ibnu Sutowo Baturaja Tahun
Rumah Sakit Stella Maris Makassar: 2021 (Doctoral dissertation, STIK Bina
Relationship Between Work Loads and Husada Palembang).
Mawikere, Y., Manampiring, A. E., & Toar, J. M.
Nursing Performance in Implementing
(2021). Hubungan Beban Kerja Perawat
Safety Patient in Stella Maris Makassar Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Dalam
Hospital. Pemberian Asuhan Keperawatan Di
Kejadian yang tidak diinginkan (KTD) Ruang Rawat Inap Rsu Gmim Pancaran
dapat dikurang resikonya salah satunya Kasih Manado. Jurnal Keperawatan, 9(1),
dengan cara mengurangi beban kerja 71-77.
perawat pada suatu ruangan. Hal ini Mugiarti, S. (2016). Manajemen dan
sejalan dengan hasil penelitian Kepemimpinan dalam Praktek
Ratnaningish (2018) terdapat beban kerja Keperawatan. Kementerian
perawat terhadap implementasi patient Kesehatan RI.
safety di Ruang Rawat Inap. Nursalam. (2016). Manajemen
Selain jumlah perencanaan tenaga Keperawatan Aplikasi dalam Praktik
haruslah sesaui dengan kebutuhan, hal ini Keperawatan Profesional (5th ed).
dikarenakan jika sesuai dengan kebutuhan Salemba Medika.
maka pengaturan tenaga akan lebih baik Retnaningsih, D., & Fatmawati, D. F. (2018).
dan tepat sehingga proses pelayanan juga Beban kerja perawat terhadap
akan semakin baik termasuk saat implementasi patient safety di Ruang
mendokumentasikan asuhan keperawatan. Rawat Inap. Jurnal Keperawatan
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Soedirman, 11(1), 44-52.
Rizky, W., Darmaningtyas, N., & Yulitasari, B. I.
Syukur (2018) bahwa hubungan beban
(2018). Hubungan Jumlah Tenaga
kerja dengan dokumentasi asuhan Perawat dengan Beban Kerja Perawat
keperawatan. Selain itu dengan beban Pelaksana di Ruang Rawat Inap Kelas III
kerja yang tinggi maka akan meningkatkan RSUD Wates. Indonesian Journal of
resiko cidera pada perawat seperti low Hospital Administration, 1(1), 38-42.
back pain (Eva, 2021) Syukur, A. (2018). Hubungan beban kerja
dengan dokumentasi asuhan
KESIMPULAN keperawatan. NERSPEDIA
Berdasarkan perhitungan dengan JOURNAL, 1(2), 164-171.
rumus ilyas kebutuhan tenaga Yulia, S. (2016). Analisis Perencanaan
keperawatan di ruangan saraf sebanyak 15 Sumber Daya Keperawatan di RS X
orang. Namun saat ini tenaga yang Depok Dengan Pendekatan Research
tersedia hanya sebanyak 12, artinya Framework. Jurnal Keperawatan, 4(1),
tenaga yang dibutuhkan masih kurang 3 24–30.
orang sehingga perlunya dilakukan Yulina, Y., & Ginting, R. (2019). Hubungan
penambahan tenaga untuk Kualitas Pelayanan Dengan
memaksimalkan pemberilayan pelayanan Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Jurnal
keperawatan. Kesehatan Masyarakat & Gizi (Jkg),
2(1), 26–33.
https://doi.org/10.35451/jkg.v2i1.204
70

You might also like