You are on page 1of 15

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI
PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA

Disusun oleh :
1. Eunike Kezia Margareta (23261655)
2. Keizya Natalie Chrisanta (23261660)
3. Wilhelmina Ngara (23261670)
4. Helen Dri Yumrid (23261677)
5. Meriah Lase (23261681)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


GRIYA HUSADA
SURABAYA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya
yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh
umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas Pancasila Sebagai
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Pancasila.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun berkat
dukungan materi dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan segala
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada
tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi
pembaca lain pada umumnya.

Surabaya, 5 September 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA.....................1


KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
BAB II ISI.....................................................................................................................................................6
2.1 Hakikat / Pengertian Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia............................................6
2.2 Nilai – Nilai Luhur yang Terkandung Dalam Sila – Sila Pancasila..............................................9
2.3 Faktor Penghambat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia............................9
2.4 Upaya – Upaya Dalam Menjaga Nilai – Nilai Luhur Pancasila..................................................10
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan
hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan yang dihadapinya sehingga dapat
memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa
terombang-ambing dalam menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakatnya
sendiri maupun persoalan dunia.

Bangsa Indonesia memiliki sebuah pandangan hidup yaitu pancasila. Sejarah telah
mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan Makmur.

Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa.
Pembelajaran pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila merupakan jiwa
dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di dalam pancasila
mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.

Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan penjelmaan
dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari sehingga nilai-nila
luhur tersebut dengan sendirinya akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai
pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan
nila-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia,
penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat
maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi kelestarianya. Oleh
5
karena itu, atas dasar realita inilah kami merasa tertarik untuk membahasnya dalam bentuk
makalah dengan judul "Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia".

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut

2.1 Bagaimana hakikat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia?

2.2 Apa saja nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila?

2.3 Apa yang menjadi faktor penghambat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia?

2.4 Apa saja upaya-upaya dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila?

6
BAB II

ISI

2.1 Hakikat /Pengertian Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup, pedoman
hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak istilah mengenai pengertian
pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna yang sama. Lebih lanjut Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku haruslah selalu dijiwai oleh nilai nilai
luhur pancasila.

Hal ini sangat penting karena dengan menerapkan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan
sehari-hari maka tata kehidupan yang harmonis diantara masyarakat Indonesia dapat terwujud.
Untuk dapat mewujudkan semua itu maka masyarakat Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka
harus tetap mengadakan hubungan dengan masyarakat lainDengan begitu masing-masing
pandangan hidup dapat beradaptasi artinya pandangan hidup perorangan individu dapat
beradaptasi dengan pandangan hidup kelompok karena pada dasarnya pancasila mengakui
adanya kehidupan individu maupun kehidupan kelompok.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai
budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Pancasila
digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad
lamanya. Oleh karena itu, Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya
sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-
istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila
sebagai pandangan hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.

Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan penuntun dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegaraDengan demikian, ia menjadi sebuah

7
ukuran/kriteria umum yang diterima dan berlaku untuk semua pihak Secara sederhana, ideologi
dipahami sebagai gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang tersusun secara sistematis yang diyakini
kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata. Nilai-nilai yang
tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan secara sistematis kedalam seluruh aspek
kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan
didalam upaya mewujudkan cita-citanyaJadi, dengan kata lain ideologi berisi pandangan hidup
suatu bangsa yang menyentuh segala segi kehidupan bangsa. Setiap bangsa yang ingin berdiri
kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat
membutuhkan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan
memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mereka memecahkan masalah- masalah politik,
ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat masalah politik, ekonomi,
sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin majuDengan berpedoman
pada pandangan hidup sebagai ideologi, sebuah bangsa akan membangun diri dan negerinya.

Pandangan hidup yang dijadikan ideologi bangsa mengandung konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh sebuah bangsa dan pikiran-pikiran terdalam serta gagasan-
gagasan sebuah bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pandangan hidup
sebuah bangsa adalah perwujudan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad bagi bangsa itu.

2.2 Nilai-Nilai Luhur yang Terkandung Dalam Sila-Sila Pancasila

Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Disamping itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahawa Pancasila
merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu.
Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan
rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan
bernegara. Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat berlangsungnya
sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI)

8
Pada pidato tersebut, Soekarno menekankan pentingnya sebuah dasar negara Istilah dasar negara
ini kemudian disamakan dengan fundamen, filsafat, pemikira yang mendalam, serta jiwa dan
hasrat yang mendalam, serta perjlangan suat bangsa senantiasa memiliki karakter sendiri yang
berasal dari kepribadian bangsa Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara
formal yudiris terdapa dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal
menuru hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk dan juga mempunyai
isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Oleh karena itu, sepatutnya sebagai
warga negara Indonesia kembali menyelam kandungan nilai-nilai luhur tersebut. Antaranya:

1. Nilai Ketuhanan (Religiusitas)

Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang
dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai
pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun
masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai Tuhan dalam setiap
perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar
Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi
masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama.

2. Nilai Kemanusiaan (Moralitas)

Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pemberukan suatu kesadaran tentang keteraturan,
sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia
sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah
menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan
masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi
semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan
dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni
penuh toleransi dan damai.

9
3. Nilai Persatuan (Kebangsaan) Indonesia

Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan
bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk
mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan
Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi
upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik
Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam
kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru
dijadikan persatuan Indonesia.

4. Permusyawaratan dan Perwakilan (Nilai Kerakyatan)

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain, dalam
interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan
dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk
membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni
kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah
pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah
kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa,
dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang
sempit.

5. Keadilan Sosial (Nilai Keadilan)

Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan cita- cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna
mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya
mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada
kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan

10
peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. (Dari berbagai
sumber).

2.3 Faktor Penghambat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila merupakan sebuah landasan ideologi bangsa Indonesia dan sekaligus sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia. Perumusan dasar negara ini digagas oleh beberapa orang
negarawan pada masa kemerdekaan Indonesia. Pancasila dibuat mewakili seluruh originalitas
moral bangsa. Dimulai dari sila ketuhanan, sila kemanusiaan, sila persatuan, sila kerakyatan dan
permusyawaratan serta sila keadilan. Dengan begitu, secara keseluruhan asas-asas yang
terkandung dalam Pancasila diharapkan menjadi suatu cerminan dari bangsa Indonesia.

Penerapan nilai Pancasila, merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap warga negara asli
Indonesia. Tidak peduli apakah ia seorang negarawan, politisi, aktivis, pegawai negeri, pegawai
swasta, mahasiswa/pelajar, petani, selebritis bahkan kaum pekerja. Penerapan ini berlaku
universal diseluruh wilayah kedaulatan Indonesia. Bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya
jika tidak mampu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kesehariannya.

Namun tidak bisa kita pungkiri, penerapan nilai-nilai pancasila secara utuh tersebut
terasa sangat utopis jika kita lihat keadaan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi dan menjadikan masyarakat Indonesia
menjadi masyarakat yang berfikir lebih subjektif. Pengaruh tersebut, terbagi pada dua faktor
utama. Yang pertama adalah faktor internal dan kedua merupakan faktor eksternal.

1. Faktor Internal
Faktor internal yang menyebabkan minimnya penerapan nilai Pancasila bisa disebabkan berbagai
hal. Salah satu contoh, sistem pendidikan Indonesia yang kurang memperhatikan pembelajaran
moral dan etika. Kita bisa melihat bahwasanya standar pendidikan dan kelulusan sekolah-sekolah
ditentukan oleh pelajaran-pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa
Inggris. Tidak satupun dari seluruh pelajaran tersebut yang menitik beratkan pembelajaran

11
kepada aspek moral dan etika. Sehingga dari pembelajaran tersebut, hanya akan melahirkan
siswa-siswa yang materialistis.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah banyaknya pengaruh budaya dan peradaban luar negeri yang
menyebabkan anjlok dan luruhnya jati diri bangsa yang telah dirangkum dalam Pancasila. Kita
sangat menyayangkan penyalahgunaan kebebasan seperti yang telah didengungkan oleh negara
lain tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Sebenarnya, HAM tersebut sudah termasuk kedalam
Pancasila, yaitunya dalam sila keadilan sosial

Saat ini, kebebasan HAM telah salahgunakan menjadi sebuah alibi dan pembenaran atas
kesalahan yang telah dilakukan oleh seseorang. Misalnya saja, alasan kebebasan HAM dan hak
ber-ekspresi yang seakan-akan ingin "memperbolehkan" masyarakat untuk berpakaian "buka-
bukaan". Mereka membuat seolah-olah apa yang mereka lakukan adalah merupakan kebebasan
yang hakiki. Tentusaja hal ini sangat bertentangan dengan prinsip yang tertuang dalam sila ke-
dua Pancasila "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Dan hal tersebut bukanlah budaya dan
kebiasaan bangsa Indonesia.

Selain itu, ancaman terhadap kedaulatan Negara bisa menjadi hambatan dalam peningkatan
Pendukung Pancasila sebagai ideologi pandangan hidup bangsa Indonesia. Seperti timbulnya
jaringan terorisme internasional di dalam negeri yang menyebarkan ajaran-ajaran yang kurang
sesuai dengan kepribadian bangsa. Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras
dan agama serta ideologi di luar Pancasila, baik berdiri sendiri maupun memiliki keterkaitan
dengan kekuatan-kekuatan di luar negeri. Dampak negatif Globalisasi juga akan menjadi
hambatan bagi ketahanan nasional Indonesia.

2.4 Upaya - Upaya Dalam Menjaga Nilai - Nilai Luhur Pancasila

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan
masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak

12
terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa
harus mampu menjaga nilai-nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai
upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

a. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap
satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.

b. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati ideologi pancasila


sebagai pandangan hidup bangsa, tujuan dan cita-cita bersama bangsa Indonesia untuk mencapai
kesejahteraan bersama dan mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dari berbagai ancaman.

c. Memahami ideologi pancasila sebagai milik bersama bangsa Indonesia dan sebagai alat
pemersatu bangsa dari perbedaan-perbedaan yang ada.

d. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air dengan berperan secara aktif


dalam pembangunan bangsa dan negara.

e. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap undang-undang yang berlaku.

f. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh


asing yang tidak sesuai dengan norma-normakehidupan bangsa

g. Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.

Dengan beberapa upaya tersebut akan mampu meningkatkan kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasionalserat kemampuan menangkal interfensi nilai-nilai
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan ideologi asing yang datang dari luar.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai ideologi Pandangan Hidup Bangsa Indonesia berarti bahwa


Pancasila merupakan keseluruhan gagasan, pandangan, cita-cita, keyakinan, dan nilai
bangsa Indonesia yang secara normatif diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegaraPancasila mempunyai arti sangat penting bagi kehidupan
masyarakat bangsa indonesia, dan pancasila mempunyai nilai-nilai positif bagi kehidupan
Bangsa Indonesia.

Disamping itu, hakikat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia


sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri
yang diyakini kebaikan dan kebenarannya, sehingga Nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila (nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan. dan keadilan) merupakan
suatu cerminan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan secara tetap telah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa IndonesiaAncaman terhadap
kedaulatan negara bisa menjadi hambatan dalam peningkatan pendukung pancasila
sebagai ideologi pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga perlu upaya yang dilakukan
oleh bangsa Indonesia untuk menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila
seperti dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan
pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi, memberikan sanksi kepada pihak-pihak
yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila, dan lain sebagainya.

3.2 Saran

Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan serta
san dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.
Selain itu, berdasarkan kesimpulan tersebut kami menyarankan agar mahasiswa jangan
sekedar menghafal bagian-bagian dari pancasila, tapi harus diamalkan di kehidupan
sehari-hari sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi hangsa yang besar dan kokoh.

14
DAFTAR PUSTAKAN

Sempati, R(2015, 12 24). Hambatan Penanaman Nilai Pancasila. Dipetik 12 2. 2018, dari
Kompasiana Beyond Blogging: https://www.kompasiana.com
rigosempati/567bb61d8ffdfd3e105692bc/hambatan-penanaman nilaipancasila

https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/pendidikan-pancasila/makalah-
pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-indonesia/46105606

Buku, Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi 2016, dari PROF. DR. KAELAN, M.S.
Dosen Fakultas Filsafat UGM

15

You might also like