Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
tanpa tubuh yang sehat manusia tidak dapat beraktivitas dengan baik. Pola makan dan
kebiasaan-kebiasaan buruk dapat memicu berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit
gagal ginjal kronik (Khairunnisa, 2016). Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi
ginjal yang progresif dan irreversible yaitu kegagalan kemampuan tubuh untuk
Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kejadian penyakit ginjal kronik
yang tinggi, menurut WHO (2016) Indonesia ialah salah satu negeri dengan angka peristiwa
penyakit ginjal kronik yang besar, bagi World Health Organization( 2016) diperkirakan di
Indonesia hendak terjalin kenaikan pengidap penyakit ginjal sebesar 41, 4% pada tahun
1995- 2025 serta bagi Perhimpunan Nefrologi Indonesia( PERNEFRI) ada 70. 000 orang
diperkirakan mengidap penyakit ginjal di Indonesia serta hendak terus bertambah dekat 10%
tiap tahunnya.
Hasil Studi Kesehatan bawah menuliskan kalau angka peristiwa penduduk Indonesia
yang mengidap kandas ginjal sebanyak 2 per 1000 penduduk, serta angka peristiwa
pengidap batu ginjal 0, 6%( Kemenkes, 2018). Prevalensi penyakit ginjal kronis di Indonesia
pada tahun 2013 sebesar 0, 2%, dengan prevalensi paling tinggi pada Provinsi Sulawesi
Tengah sebesar 0, 4%. Sebaliknya prevalensi PGK di Provinsi Kalimantan Timur Sebesar 0,
1%( Kemenkes, 2018). Jumlah penderita baru yang menderita PGK stadium 5 di Indonesia
pada tahun 2018 merupakan 66. 433 orang, sebaliknya buat Kalimantan Timur sebanyak 854
Gagal Ginjal Kronik (CKD-Chronic Kidney Disease) merupakan kelainan pada fungsi
ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG) yang menurun secara proggresif serta berkaitan
dengan adanya suatu spektrum proses-proses patofisiologik yang berbeda (Kozier, B., Erb,
G., Berman, A., & Snyder, S.J., 2011) Hal tersebut dapat disebabkan oleh penyakit Diabetes
Kesehatan., 2017).
Gejala serta indikasi CKD dengan nyeri kronis ialah terdiri dari gejala serta indikasi
mayor serta indikasi minor. Gejala serta indikasi mayor perih kronis ialah: Subjektif:
meringik perih objektif: nampak meringis, berlagak protektif( misalnya waspada, posisi
menjauhi nyeri), risau, frekuensi nadi bertambah serta susah tidur. Gejala serta indikasi
minor: Subjektif: tidak ada objektif: tekanan darah bertambah, pola nafas berganti, nafsu
makan berganti, proses berpikir tersendat, menarik diri, berfokus pada diri sendiri,
diaphoresis. Upaya yang bisa dicoba menurut Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI) dalam menanggulangi diagnosa keperawatan nyeri kronis pada penderita dengan
CKD merupakan manajemen nyeri serta pemberian analgetik (Regu Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017).
dialyzer selaku wujud pengganti tugas ginjal( Kusuma et. al.2020). Tujuan dilakukan
hemodialisis yakni guna menghasilkan sisa metabolism, protein, kendala penyeimbang air
serta elektrolit antara kompartemen larutan dialisat lewat membrane( selaput tipis)
dialyzer( Wahyuningsih, 2020). Bagi Indonesian Renal Registry( IRR) tahun 2018,
diantaranya hipotensi karena pergerakan darah keluar sirkulasi menuju sirkuit dialisis. Selain
itu juga terjadinya disequllibrium (ketidakseimbangan) dialisis, mual dan muntah, nyeri
kepala, hipoksia, emboli udara, dan kram otot (Callaghan, C.O., 2009). Kadang komplikasi
Penyebab sakit kepala saat hemodialisis dapat disebabkan karenakecepatan UFR yang tinggi,
penarikan cairan dan elektrolit yang besar, lamanya dialisis, tidak efektifnya dialisis, dan
al., 2008). Keluhan nyeri kepala saat hemodialisa sering dikeluhkan pasien GGK sehingga
perlu adanya penanganan asuhan keperawatan, salah satunya dengan melakukan pijat
aromaterapi. Secara fisiologis, pijatan merangsang dan mengatur tubuh, memperbaiki aliran
darah dan kelenjer getah bening, sehingga oksigen, zat makanan, dan sisa makanan dibawa
secara efektif, 6 mengendurkan ketegangan dan membantu menurunkan emosi pijat juga
merelaksasi dan menenangkan saraf, serta membantu menurunkan nyeri kepala menggunakan
aromaterapi (Finta, 2013) Lantunan ayat Al-Qur’an mengandung aspek spiritualitas dan
Dari hasil pemaparan dan fenomena diatas, terapi Murottal Al-Quran , Aromaterapi
Lavender dan Hand And Foot Massage penting diterapkan untuk mengurangi rasa nyeri
kepala pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Berdasarkan dari data
penggunaan teknik terapi Murottal Al-Quran , Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot
Massage untuk mengurangi rasa nyeri kepala pasien yang menjalani hemodialisis di Unit
B. Rumusan Masalah
pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien CKD yang menjalani hemodialisa dengan
masalah kerparawatan nyeri akut , maka penulis menarik rumusan masalah dalam Karya
Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini adalah sebagai berikut, “Bagaimanakah gambaran analisa
penggunaan intervensi inovasi Murottal Al-Quran , Aromaterapi Lavender dan Hand And
Foot Massage terhadap nyeri sakit kepala saat hemodialisa di Unit Hemodialisa RSUD
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) bertujuan untuk melakukan analisa
kasus kelolaan pada klien dengan CKD dengan intervensi inovasi Murottal Al-Quran,
Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot Massage terhadap nyeri sakit kepala saat
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa kasus kelolaan pada klien dengan diagnosa medis CKD yang menjalani
hemodialisa
Lavender dan Hand And Foot Massage terhadap nyeri sakit kepala pada pasien
kelolaan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi dan sebagai bahan masukan dalam kegiatan belajar
mengajar tentang mengurangi nyeri kepala pada pasien CKD (Chronic Kidney
Sebagai sumber informasi dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktik
d. Bagi Pasien
Diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai informasi
bahwa terapi Murottal Al-Quran , Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot
Massage dapat mengurangi nyeri kepala pasien CKD pada saat hemodialisa.
e. Bagi Penulis
terapi Murottal Al-Quran , Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot Massage
Bontang.
2. Manfaat Aplikatif
a. Inovasi ini diharapkan dapat digunakan bagi perawat untuk menggunakan teknik
terapi Murottal Al-Quran , Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot Massage
b. Teknik terapi Murottal Al-Quran , Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot
Massage diharapkan dapat diaplikasikan oleh pasien maupun keluarga pasien sebagai
salah satu alternatif untuk mengatasi rasa haus yang sering dirasakan oleh pasien
Dapat sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan pemberian informasi mengenai
teknik terapi Murottal Al-Quran , Aromaterapi Lavender dan Hand And Foot