Professional Documents
Culture Documents
IPW Mimi 3
IPW Mimi 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luas wilayah Kampung Mimi Baru adalah 865 ha, dan RT 12. Batas wilayah administrasi
Kampung Mimi Baru adalah:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Kampung Wenda Asri
2) Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Maro
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kampung Kamnosari
4) Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Trans Irian
Kampung Mimi Baru beriklim tropis yang dipengaruhi oleh iklim muson dengan curah hujan
rata-rata antara 1.500 mm sampai dengan 2.000 mm per tahun. Suhu udara berkisar antara
28oC sampai 32oC dan mempunyai bulan basah ± 6 bulan ( Desember s/d Mei), mempunyai
bulan kering ± 6 bulan ( Juni s/d Nopember) . Dampak dari kondisi geografis sumber air untuk
mengairi sawah atau ladang sampai saat ini masih berharap kepada curah hujan sedangkan
sumber air dari kali maro belum digunakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan
pertanian.
Secara umum kondisi agroekosistem di kampung Mimi Baru di kenal agroekosistem per sa
Wahan dan agroekosistem lahan kering dan setiap musim tanam penggunaannya di laksanakan
Secara bersamaan. Pembagian Agroeksistem menurut agroekosistem persawahan dan lahan
Kampung Mimi Baru mempunyai lahan persawahan dengan mengandalkan air hujan
Karena tidak memiliki pengairan tehnis. Adapun luas lahan yang di miliki oleh kampung Mimi
1 Tehnis
2 Semi Tenis
4 Rawa 67,75
137,20
Penggunaan lahan di Kampung Mimi Baru untuk lahan Persawahan luasnya 69,45 ha, Lahan
tegalan/ladang luasnya 69,4 ha, rawa luasnya 65,85 ha, lahan perkebunan mete seluas 116,75,
lahan kebun karet seluas 2 ha, fasilitas umum luasnya 65 ha, dan pekarangan 100 ha
II.1. Komoditas Unggulan Menurut Subsektor
Berdasarkan data guna lahan yang telah dijelaskan sebelumnya, kawasan budidaya
pertanian di Kampung Mimi Baru, baru mencapai 37,39 %. Lahan budidaya pertanian yang luas
ini menjadi potensi yang luar biasa bagi Kampung Mimi iBaru dalam hal pengelolaan pertanian.
Selain dipengaruhi oleh penggunaan lahan, potensi pertanian juga dipengaruhi oleh
topografi dari wilayah itu sendiri. Kabupaten Bandung memiliki topografi yang bervariasi yang
menyebabkan komoditas unggulan pertanian di Kampung Mimi Baru Padi, Kacang tanah itu di
bidang tanaman pangan tanaman lain seperti kedele, jagung sayuran cocok di kembangkan
namun pemasaran yang menjadi kendala. Di bidang perkebunan kampung Mimi Baru terkenal
dengan Jambu Mete, dan karet .di bidang peternakan ada sapi, kambing dan ayam.
1 2 3 4
Padi Sawah
Luas Tanam (ha) 87,55 91,25 87,5
Luas panen (ha) 87,55 91,25 87,5
Produksi (ton) 262,65 273,75 157,5
Produktivitas (kwt/ha) 3 3 1,8
Sumber : Data luas tanam 2017
Tabel 3. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Jagung Tahun 2017-2018
Realisasi Realisasi Realisasi
Uraian Komoditi
2016(Ha) 2017(Ha) 2018(Ha)
1 2 3 4
Jagung
Luas Tanam (ha) 2,25 3,10 18,75
Luas panen (ha) 1,75 3,10 18,75
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber :
Tabel 4. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Komoditi Kedelai Tahun 2017 – 2018
Realisasi Realisasi 2017 Realisasi
Uraian Komoditi
2016(Ha) (Ha) 2018(Ha)
1 2 3 4
Kedelai
Luas Tanam (ha) 3 1,50 0,75
Luas panen (ha) 3 1,50 0,75
Produksi (ton) -
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber :
Tabel 5. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Komoditi Kacang Tanah Tahun 2017 – 2018
Realisasi 2016 Realisasi Realisasi 2018
Uraian Komoditi
(Ha) 2017(Ha) (Ha)
1 2 3 4
Kacang Tanah
Luas Tanam (ha) 22,35 24,75 19,25
Luas panen (ha) 22,35 24,75 19,25
Produksi (ton) 0,6 0,4 0,65
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber :
Tabel 6. Perkembangan Realisasi dan Sasaran Luas Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas
Komoditi Ubi Kayu Tahun 2017 – 2018
Realisasi Realisasi Realisasi 2018
Uraian Komoditi
2016(Ha) 2017(Ha) (Ha)
1 2 3 4
Ubi Kayu
Luas Tanam (ha) 1,25 3,50 1,50
Luas panen (ha) 1,25 3,50 1,50
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber :
1 2 3 4
Ubi Jalar
Luas Tanam (ha) 2 0,5 0,35
Luas panen (ha) 2 0,5 0,35
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber :
II.2.2.Komoditas Sayuran
Selain tanaman padi dan palawija, Kampung Mimi Baru juga memiliki lahan yang
berpotensi untuk pengembangan komoditas sayuran antara lain : tomat, cabe, bawang merah,
terung dan lain-lain.
Dari data yang dihimpun, komoditas sayuran penyebarannya tidak luas karena
pemasaranya komoditas sayuran agak sulit sehingga para petani menanam cukup untuk di
komsumsi dalam keluarga dan di jual dalam kampung. Secara rinci realisasi tanam, produksi dan
produktivitas komoditas sayuran di Kampung Mimi Baru dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 8 .Realisasi Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditas Sayuran Komoditi
Cabe di Kampung Mimi Baru Tahun 2018
1 3 4 5
Cabe
Luas Tanam (ha) 0,15 0,10 0,10
Luas panen (ha) 0,15 0,10 0,10
Produksi (ton)
Produktivitas (kwt/ha)
Sumber :
II.2.3. Komoditas Buah-Buahan
Lahan untuk pengembangan komoditas buah-buahan Kampung Mimi Baru pada
umumnya di kembangkan dipekarangan rumah dalam jumlah yang sedikit. Adapun tanaman
tersebut adalah Pisang, mangga dan nangka untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 9. Realisasi Luas Tanam, Panen dan Produksi Komoditas Buah-buahan di Kampung
Mimi Baru 2018
Tanaman yang
Tanam Baru Produksi
No Komoditi menghasilkan
(pohon) (Kuintal)
(pohon)
1 2 3 4 5
1 Pisang 2250
2 Mangga 448
3 Nangka 305
Sumber :
II.2.4. Komoditas Perkebunan
Komoditas perkebunan yang dikembangkan di Kampung Mimi Baru meliputi : Jambu
Mete, dan Karet . Secara rinci luas tanam, panen dan produksi tanaman perkebunan di
Kampung Mimi Baru dapat diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 10. Luas Tanam, Panen dan Produksi Komoditas Perkebunan Rakyat di Kampung Mimi
Baru Tahun 2018
1 2 3 4
1 Jambu Mete 116,75
2 Karet 2
3
Sumber :
II.3. Sumber Daya Manusia
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan
pembangunan nasional dan daerah. Hal ini dapat disadari oleh karena manusia sebagai subyek
dan obyek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka pembangunan SDM
diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif,
disiplin dan profesional. Disamping itu juga mampu memanfaatkan, mengembangkan dan
menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan
pembangunan nasional dalam bidang pertanian.
Kualitas sumber daya manusia juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan daya
saing daerah dan perkembangan investasi di daerah. Indikator kualitas sumberdaya
manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari kualitas tenaga
kerja dan tingkat ketergantungan penduduk untuk melihat sejauhmana beban
ketergantungan penduduk.
Pola Usahatani dominan yang diterapkan oleh petani di kampung Mimi Baru dapat
a. Tipe agroekosistem persawahan/rawa. Pola tanam yang diusahakan pada sawah tadahhujan
adalah padi—padi di tanam pada bulan oktober dan panen bulan Januari (rendengan/musim
hujan) sedangkan untuk gaduh ditanam pada bulan Pebruari dan panen pada bulan juni (musim
kemarau).
b. Tipe agroekosistem lahan kering ( tegalan, dataran tinggi). Pola tanam pada tipe
agroekosistem ini terdiri dari palawija seperti kacang tanah, kedele, sayuran seperti, kacang
lahan pekarangan bagi sebagian besar petani tidak di jadikan lahan usahatani karena men-
Tabel 13. Keadaan Tingkat Penerapan Teknologi Usaha Tani yang Dianjurkan pada
Komoditi Tanaman Pangan di Kampung Mimi Baru Tahun 2018
Penerapan Teknologi
No Komoditi Pola Pengolah Jarak Pemup Pasca
Benih OPT
Tanam an Tanah Tanam ukan Panen
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Padi sawah 77 88 66 66 67 59 70
2 Jagung 67 78 67 70 66 63 68
3 Kacang Tanah 77 77 60 70 63 65 70
4 Kedelai 70 70 75 70 60 65 07
Sumber :
Tabel 14. Tingkat Penerapan Teknologi yang dilakukan pada Tanaman Perkebunan di
Kampung Mimi Baru Tahun 2018
Penerapan Teknologi
No Jenis Komoditi Panen & Pasca Penegendalian
Jarak Tanam Pemupukan
Panen Hapen
1 2 3 4 5
1 Jambu Mete 68 55 65 55
2 Karet 50 55 - 55
Sumber :
Keterangan :
= Baik ( 75 % dari Ketentuan )
= Cukup ( 60 – 70 % dari Ketentuan )
= Kurang ( 60 % Ketentuan )
Keterangan
- Ptn = Pola tanam - Jrt = Jarak tanam
- Pbu= Penggunaan benih unggul - Pmp = Pemupukan
- Pgu= Pergiliran Varietas - Php = pengendalian H/P
- Pp = Pasca Panen
Tingkat Adopsi
No Jenis Komoditi Panen & Pasca Penegendalian
Jarak Tanam Pemupukan
Panen Hapen
1 2 3 4 5
1 Jambu Mete 85 29,2 37,5 41,6
2 Karet 85 12,5 - 12,5
3
Sumber :
2.61 Tehnologi Budidaya Tanaman Pangan
1. Padi sawah
Pesemaian. Ukuran pesemaian yang dibuat oleh petani di kampung Mimi baru tidak
Ada ukuran yang dipakai untuk kebutuhan benih persatuan luas. Pesemaian yang dibuat
Kadang diberi pupuk kadang tidak. Setelah berumur 25 – 30 hari siap di pindahkan ke pertanam
An. Ada juga petani yang tidak membuat pesemaian tetapi langsung menghambur benih di per-
Tanaman dengan alasan mengurangi biaya tenaga kerja, mempercepat waktu tanam.
Pengolahan Tanah. Pengolahan tanah pada lahan sawah tadah hujan di kampung Mimi-
Baru dilakukan pada bulan September – Oktober dengan cara di traktor / handtraktor