You are on page 1of 165

Penyuluh Pertanian Lapangan

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta


pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.

  Home

1.

Aug

14

TEKNIK PENULISAN LEAFLET DAN


FOLDER MEDIA PENYULUHAN
PERTANIAN
Ketersediaan media penyuluhan pertanian akan sangat membantu bagi

Penyuluh Pertanian melakukan pendampingan teknologi. Tuntutan produk

unggulan dapat menjadi motivasi bagi Penyuluh Pertanian membuat media

penyuluhan pertanian lokal spesifik sesuai dengan kebutuhan petani. Beragam

jenis media penyuluhan pertanian dapat dibuat sendiri oleh Penyuluh

Pertanian. Yang akan berguna dalam mendukung kegiatan penyampaian materi

penyuluhan pertanian. Beberapa media penyuluhan pertanian tercetak dapat


dibuat sendiri oleh Penyuluh Pertanian diantaranya leaflet, folder, brosur

poster dan penulisan ilmiah popular disampaikan melalui media cetak.

Media penyuluhan pertanian merupakan alat bantu bagi Penyuluh Pertanian

dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani. Isi pesan

materi yang disampaikan berupa rangkaian informasi teknologi dengan cara

penyampaian yang mudah untuk dibaca dan difahami oleh petani. Ciri khas

materi penyuluhan pertanian penulisan materi disampaikan dalam bentuk

tulisan ilmiah popular yaitu penulisan materi yang tak lengkang oleh waktu.

Artinya sebuah tulisan yang tidak terpengaruh oleh perubahan jaman dan

dapat digunakan sepanjang waktu. Materi penyuluhan pertanian dikemas

dalam media penyuluhan pertanian merupakan barang bukti yang sah atau

otentik bagi Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan teknologi

pada petani.

Isi materi media penyuluhan pertanian idealnya harus sesuai kebutuhan

petani. Artinya Penyuluh Pertanian harus selalu terlebih dahulu melakukan

identifikasi kebutuhan materi terkait dengan PKS ( Pengetahuan Ketrampilan

dan Sikap ) petani dalam mengelola usahatani. Penyajian isi pesan materi

harus dituliskan secara penulisan ilmiah populer dengan menggunakan bahasa

yang sederhana dan mudah difahami oleh petani dan tentunya juga harus

mudah untuk dipraktekkan.

Isi pesan materi penyuluhan pertanian yang disampaikan melalui media

penyuluhan pertanian harus ;

1. Mampu memberikan motivasi peningkatan pemahaman petani tentang

suatu teknologi yang akan berguna untuk menyelesaikan permasalan

yang sedang dihadap petani.


2. Mampu meningkatkan ketrampilan petani dalam mengelola usahatani

3. Materi terkait penerapan teknologi anjuran sesuai dengan kebutuhan

petani guna perbaikan pengelolaan usahatani

4. Disajikan bentuk sederhana menarik dan mudah dimengerti oleh petani

5. Dapat menarik minat petani untuk membaca dan menjadi motivasi

untuk mampu melakukan perubahan teknologi sesuai dengan teknologi

yang dianjurkan.

Dengan Penyuluh Pertanian mau dan mampu membuat media penyuluhan

pertanian akan sangat membantu bagi petani dalam mengikuti proses belajar

yang disampaikan oleh Penyuluh Pertanian. Salah satu media cetak penyuluhan

pertanian yang harus mampu dibuat oleh Penyuluh Pertanian adalah leaflet,

Folder dan poster.

Pembuatan leaflet dan folder pada prinsipnya tidak berbeda berupa lembaran

informasi yang menyajikan materi penyuluhan pertanian dalam selembar

kertas bolak balik. Yang membedakan antara leaflet dan folder adalah bentuk

penampilan dari masing masing media penyuluhan pertanian. Leaflet disajikan

tanpa dilipat sedangkan folder disajikan dalam bentuk lipatan. Folder minimal

dilipat 2 atau 3 – 5 lipatan. Isi materi leaflet dan folder berupa materi

pengetahuan yang menyampaikan penjelasan tentang suatu teknologi

pengelolaan usahatani, misalnya “Diskripsi pada sawah “, “ Budidaya buah

naga “ atau berupa informasi terkait dengan peningkatan PKS ( Pengetahuan

Ketrampilan dan Sikap ) petani contohnya : “ Peran fungsi kelompoktani “.

Penyajian leaflet dan folder disajikan dalam bentuk tulisan feature yaitu

tulisan yang tak lekang oleh waktu dan idealnya dilengkapi dengan gambar

yang akan lebih memperjelas penyajian materi penyuluhan pertanian.


Penampilan Leaflet

Beberapa acuan yang digunakan dalam menyusun leaflet dan folder ;

1. Pada lembar kertas pertama menjelaskan identitas kelembagagaan

penyuluhan pertanian tempat satminkal Penyuluh Pertanian

2. Penyajian leaflet dan folder sebaiknya disajikan dengan gambar gambar

yang terkait dengan materi penulisan agar membantu menarik minat

pembaca

3. Gambar/ilustrasi yang digunakan harus jelas, sederhana, terfokus dan

mudah untuk difahami dapat berupa gambar sketsa, foto, grafik atau

bagan

4. Bahasa tulisan yang digunakan adalah bahasa tulisan ilimiah popular,

sederhana dan mudah difahami oleh pembaca

5. Kertas yang biasa digunakan untuk leafet dan folder adalah kertas

kwarto atau folio dengan jenis kertas HVS 60 gram, HVS 80 gram,

HVS 100 gram, art paper 85 atau 100 gram.


6. Pada akhir penyajian materi guna untuk kepentingan angka kredit nama

Penyuluh Pertanian juga harus ditulis dengan cara penulisan nama

penulis dan kelembagaan satminkal Penyuluh Pertanian bernaung.

Penampilan Folder

Leaflet dan folder dapat diberikan petani saat pertemuan kelompoktani,

kursus tani, demonstrasi, karya wisata dan pameran.


Leaflet dan folder masing masing mempunyai keuntungan dan Kekurangannya

sebagaimana disajikan dalam matriks berikut

No Jenis Keunggulan Kelemahan

Media

1 Folder · Mudah dibawa bawa dan · Isi materi yang

tidak membutuhkan disampaikan terlalu

ruangan yang luas singkat karena

terbatasnya ruang

penulisan

· Hanya dapat digunakan

dan difahami oleh

orang yang mengerti

baca tulis
2. Leaflet
· Bisa dipaparkan dalam

papan pengumuman · Isi materi yang

disampaikan terlalu

singkat karena

terbatasnya ruang

penulisan

· Hanya dapat

digunakan dan

difahami oleh orang


yang mengerti baca

tulis

Penulisan leaflet dan Foder

Penulisan leaflet dan folder harus sederhana menggunakan bahasa yang

mudah difahami. Sebagai media penyuluhan pertanian etika penyajian leaflet

dan folder harus memenuhi persyaratan langkah langkah penulisan berikut ;

1. Menetapkan tema atau topik

2. Menetapkan Judul

3. Membuat Kerangka tulisan

4. Mengumpulkan bahan bahan sebagai sumber penulisan

5. Melakukan penulisan materi

6. Mengkoreksi draft tulisan

7. Melakukan penulisan ulang sekaligus sebagai draft final yang disajikan dalam

bentuk media penyuluhan pertanian tercetak

Menetapkan tema atau topik


Diera pemberdayaan petani langkah tepat dalam membuat media penyuluhan

pertanian harus sesuai kebutuhan petani. Materi penulisan harus berupa

tulisan yang dapat memberikan motivasi bagi petani untuk mau dan mampu

melakukan perubahan teknologi yang akan berguna dalam meningkatkan

pendapatan penghasilan keluarga. Terkait dengan hal tersebut idealnya dalam

melakukan penulisan media penyuluhan pertanian diawali dengan identifikasi

kebutuhan materi sesuai yang diperlukan petani.

Dengan berpayung pada program kementian pertanian “ Empat Sukses

Pembangunan Pertanian “ dan metode penggalian data wawancara FGD (Focus

Group Discusion) dilingkungan kelompoktani. Kelompoktani yang terpilih harus

mampi sebagai perwakilan strata petani yang terkait dengan sejumlah

kebutuhan materi yang diperlukan petani. Langkah selanjutnya adalah

melakukan prioritas kebutuhan materi yang diperlukan petani. Dengan

menggunakan tehnik rangking akan didapatkan urutan prioritas kebutuhan

materi penyuluhan pertanian yang dapat menjadi acuan bagi Penyuluh

Pertanian. dalam membuat materi penyuluhan pertanian

Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam membuat leaflet dan folder

media penyuluhan pertanian :

1. Harus terkait dengan kepentingan petani. Pilihlah topik dan judul

penulisan yang terkait dengan usahatani yang akan menambah

pendapatan penghasilan keluarga petani

2. Isi materi penulisan yang disampaikan harus memberikan peluang untuk

dikembangkan oleh petani dikemudian hari


3. Tema atau topik penulisan yang dipilih sebaiknya sedang dalam

perbincangan masyarakat sesuai dengan program pemerintah

Menetapkan Judul

Satu media penyuluhan pertanian hanya berlaku untuk satu judul. Judul

merupakan bagian utama yang akan menjadi daya tarik bagi pembaca.

Menetapkan judul merupakan bagian terpenting dalam penulisan materi

penyuluhan pertanian. Judul tulisan harus mampu mencerminkan tema tulisan.

Biasanya yang menjadi daya tarik pembaca berawal dari sajian sebuah judul.

Judul akan menarik minat perhatian pembaca bila judul tulisan mudah

dimengerti malksudnya. Pada penulisan ilmiah populer pembuatan judul tidak

perlu panjang panjang cukup dua sampai empat kata.

Penyajian judul dileaflet berada dilembar pertama pada bagian atas kertas

sedangkan pada folder judul di lembar pertama pada bagian lipatan ketiga

sebagaimana tersaji
Tampilan lembar kedua leaflet berisikan isi materi dan nama penulis

diujung kanan bagian bawah.


Lokasi penempatan judul Leaflet dan folder berada pada lembar pertama dan

idealnya dilengkapi dengan ilustrasi gambar atau foto yang akan lebih

memperjelas penyampaian materi isi pesan.


Sajian Folder pada lembar ke dua ( belakang )

Lipatan Kertas
LEMBAR
ISI
MATERI
Dilengkapi
dengan gambar
ilustrasi/foto
Tampilan lembar kedua Folder

Penggunaan huruf

Huruf untuk judul leaflet dan folder idealnya lebih besar dari huruf huruf

yang disajikan pada isi materi penyuluhan pertanian. Huruf untuk judul

menggunakan kata kata yang menarik (eye catching ), ukuran teks yang besar

dengan warna yang kontras. Penggunaan warna huruf harus diperhatikan

betul, warna merah hanya boleh diperuntukkan bagi judul yang sifatnya

melarang. Jangan memakai jenis font dekoratif akan menyulitkan bagi petani

untuk membacanya.

Membuat Kerangka tulisan

Merupakan sajian penulisan leafet dan folder yang sistimatis. Penyajian

tulisan leaflet dan folder terdiri dari ;

1. Paragraf pengantaran yaitu sajian tulisan pada awal tulisan yang

merupakan penghantar tulisan. Pada tulisan ilmiah popular dikenal

dengan nama Lead atau pendahuluan untuk tulisan karya ilmiah.


Isi materi berupa informasi terkait dengan isi materi dan menggugah

pembaca untuk terus mengikuti informasi informasi berikut yang akan

disampaikan.

2. Tubuh tulisan berupa informasi terkait dengan isi materi yang akan

disampaikan ( bila penulisan terkait budidaya …. tentunya informasi

yang disampaikan terkait sapta usaha dalam berbudidaya )

3. Penutup yaitu sajian paragraf pada akhir tulisan. Materi yang

disampaikan berupa motivasi yang mengajak pembaca untuk mau dan

mampu melakukan penerapan teknologi sebagaimana yang dianjurkan

dalam isi materi.

Mengumpulkan bahan bahan sebagai sumber penulisan

Setelah mempunyai gambaran rancangan penulisan bentuk leaflet atau folder

tahapan selanjutnya adalah mengumpulkan bahan bahan tulisan yang akan

digunakan sebagai sumber penulisan.

Bahan bahan yang dapat digunakan sebagai sumber penulisan :

1. Informasi berdasarkan pengalaman nyata dari petani yang berhasil

2. Bahan bacaan yang ada diperpustakaan maupun milik pribadi

3. Dokumen data yang memungkinkan menjadi sebuah informasi yang

dibutuhkan petani.

Melakukan penulisan materi


Draft tulisan merupakan langkah awal pada penulisan media penyuluhan

pertanian sebelum dilakukan pengkoreksian pada akhir penulisan draft.

Beberapa catatan yang perlu diketahui penulisan ilmiah popular dalam media

penyuluhan pertanian ;

1. Dalam membuat leaflet dan folder juga harus diperhitungkan ;

a. Siapa sasaran yang akan menerima leaflet dan folder

b. Bagaimana kemampuan baca tulis sasaran

c. Teknologi yang akan disampaikan sudah biasa dilakukan atau

merupakan materi baru bagi petani,

d. Apakah materi yang akan disampaikan mampu menarik minat

petani

2. Dalam memilih huruf yang akan digunakan ;

a. Cukup besar dan tebal

b. Bentuk huruf sederhana

c. Jarak antara huruf dan kata cukup

d. Latar belangnya kontras

Perhatikan sajian ilustrasi penggunaan huruf berikut sebagai

pembanding

SEBAIKNY
A DARIPADA
BESAR
TEBAL KECIL
SEDERHAN
A TIPIS
MUDAHDI
BACA RUMIT

SULITDIBACA

3. Gunakanlah kata kata yang merupakan bahasa sehari hari bagi petani

4. Hindarkan penggunaan bahasa asing dan bahasa singkatan

5. Hindarkan kata kata yang sama dalam satu kalimat pada kalimat

berderetan
6. Hindarkan kalimat kalimat yang panjang dan kata kata yang tidak

berguna

7. Kalimat yang digunakan kalimat pendek

8. Dalam satu alinea hanya boleh diperuntukkan untuk satu

permasalahan

9. Dalam menyampaikan leaflet dan folder juga harus diperhitungkan

penggunaan gambar yang digunakan sebagai pendukung materi harus

jelas terfokus pada bahasan materi yang disampaikan. Misal materi

yang disampaikan budidaya ayam buras maka gambar yang disajikan

TAPIINIYANGBENAR

BUKAN INI
Mengapa demikian ????

Gambar yang ditampilkan sama sama sepasang ayam buras , namun yang

terpilih untuk gambar pendukung budidaya ayam buras adalah gambar

sepasang ayam buras tanpa latar belakang. Materi yang disampaikan lebih

terfokus artinya pembaca tidak lagi tergganggu dengan gambar latar

belakang, Disamping itu gambar harus disajikan cukup besar dan sederhana

agar dapat dengan mudah difahami oleh petani

Melakukan koreksi tulisan

Draft penulisan materi yang sudah dirancang perlu dikoreksi. Dengan cara

membaca ulang kembali. Artinya penulis sekaligus melakukan kontrol bila

terjadi salah ketik atau penggunaan kata kata yang tidak tepat dan gaya

bahasa yang tidak sesuai. Dialam yang serba canggih saat ini mengkoreksin

tulisan dapat dilakukan langsung dilayar computer. Namun lebih meyakinkan

hasil koreksian sebaiknya dilakukan pengkopian draft penulisan untuk


dikoreksi oleh orang lain. Setelah hasil koreksian kembali pada penulis dan

sudah merupakan hasil draft final dapat penulisan ulang. Hasil penulisan ulang

inilah merupakan penulisan final dan materi penyuluhan pertanian dapat

diperbanyak untuk disampaikan pada petani


Posted 14th August 2017 by PPL

Add a comment

2.

Aug

14

Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa


Paradigma yang beralih pada pemberdayaan petani ikut memberikan

warna pada pergeseran penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Pada

masa era Bimas penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian dilakukan dimulai

dari tingkat BPP yang dikemas dalam kegiatan lokakarya petani. Perjalanan

waktu seiring pemberdayaan petani dan tuntutan Undang Undang no 16 tahun

2006 Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dank Kehutanan pasal 16 ayat 2

Pos penyuluhan berfungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh, pelaku

utama, dan pelaku usaha yang diantaranya menyusun programa penyuluhan

pertanian. Sesuai tuntutan Undang Undang no16 tahun 2006 terkait peran

fungsi Pos Penyuluhan Desa/kelurahan dalam penyusunan Programa

Penyuluhan Pertanian mengalami perubahan yang sekarang ini dimulai dari

tingkat desa, dan difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian yang bertanggung jawab

diwilayah desa bersangkutan. Programa Penyuluhan Pertanian tingkat Desa

dikenal dengan nama RKPD ( Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa ) disusun oleh

petani dan tokoh tokoh masyarakat yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian
PNS dan atau Penyuluh Pertanian THL TBPP serta Penyuluh Pertanian

Swadaya yang telah mengikuti pelatihan pemandu PRA. Programa Penyuluhan

Pertanian Desa atau RKPD merupakan kesepakatan masyarakat pertanian

tentang kegiatan kegiatan penyuluhan pertanian sebagai pross pembelajaran

bagi petani dewasa, perempuan, pemuda tani dan taruna tani. RKPD disusun

berdasarkan kebutuhan petani, dan akan menjadi acuan bagi Penyuluh

Pertanian PNS, THL TBPP dan Penyuluh Pertanian Swadaya dalam melakukan

pendampingan teknologi.

Programa Penyuluhan Pertanian Desa atau RKPD baru dapat disusun

setelah penyusunan profil desa. Secara bertahap penyusunan RKPD dimulai

dari penyusunan rencana usahatani yang dikelola di tingkat keluarga petani

sebagai anggota kelompoktani yang biasa dikenal dengan nama RUK, tahap

berikutnya adalah penyusunan RKK ( Rencana Kegiatan Kelompok ) yaitu

perencanaan kelompoktani dalam mengelola usahatani. Perencanaan kebutuhan

penyuluhan pertanian bagi petani tidak hanya sebatas pada tingkat

kelompoktani saja tetapi harus sampai kebutuhan pengelolaan usahatani

ditingkat desa yang biasa dikenal dengan RKD ( Rencana Kegiatan Desa ). Dan

tidak menutup kemungkinan juga kebutuhan Gapoktan yang mengelola

usahatani jika didesa berdiri Gapoktan. Pada tahapan RKD harus dilakukan

analisa yang memisahkan antara kebutuhan kegiatan penyuluhan pertanian

dan kebutuhan sarana prasarana dan sarana produksi pendukung kegiatan

penyuluhan pertanian didesa. Kebutuhan yang terkait dengan sarana

prasarana dan sarana produksi menjadi bahan acuan pertimbangan untuk

disampaikan dalam musrembangdes dan kebutuhan kebutuhan yang terkait

dengan materi penyuluhan pertanian inilah yang akan menjadi bahan acuan
dalam penyusunan RKPD atau sebagai Programa Penyuluhan Pertanian tingkat

desa/RKPD.

Pengumpulan data data yang diperlukan dalam penyusunan RKPD harus

mengacu pada permentan no 25 tahun 2009 yang salah satunya dapat

menggunakan metoda PRA (Partisipatory Rural Appraisal) penggalian datanya

berasal dari data data Identifikasi Potensi Wilayah. IPW harus dilakukan

pembaharuan data setiap 3 – 5 tahun sekali sesuai dengan perkembangan dan

perubahan data data yang ada. Penggalian data dilakukan oleh petani dewasa,

wanita tani, pemuda tani dan taruna tani sebagai wakil dari masing masing

kelompoktani bersama sama tokoh masyarakat dengan difasilitasi oleh

Penyuluh Pertanian dan petani pemandu yang telah mengikuti pelatihan

sebagai pemandu PRA.

Untuk memudahkan penyusunan RKPD perlu difahami dahulu pengertian

tentang Program pembangunan pertanian dan Programa Penyuluhan Pertanian

yang seringkali terjadi kerancuan dalam memahami Program pembangunan

pertanian atau Programa Penyuluhan Pertanian. Yang pasti keduanya tidak

bias dipisahkan dalam mendukung pelaksanaan penyuluhan pertanian pada

setiap jenjang wilayah binaan Penyuluh Pertanian. Program pembangunan

pertanian dan Programa Penyuluhan Pertanian ibarat sebuah payung. yang

akan baru bisa bermanfaat bila dikembangkan. Payung baru dapat

berkembang dan berfungsi bila didukung dengan tiang penyangga payung dan

jari jari yang ada pada payung. Tiang penyangga payung dan jari jari payung

terikat kokoh pada bulatan kain/kertas sebagai peneduh/pelindung dari air

hujan. Begitupun idealnya yang seharusnya terjadi pada Program

pembangunan pertanian dan Programa Penyuluhan Pertanian. Keduanya saling


dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian.

Program pembangunan pertanian merupakan tiang penyangga yang

bertanggung jawab dengan sarana prasarana dan sarana produksi yang

dibutuhkan oleh petani,. Dan jari jari dibaratkan sebagai petani yang

membutuhkan adanya perlindungan. Sedangkan lembar kain/kertas bulat

diibaratkan sebagai kegiatan penyuluhan pertanian yang akan berfungsi

sebagai peneduh/pelindung bagi petani dalam bentuk proses belajar guna

meningkatkan PKS petani. Dan itu artinya Program pembangunan pertanian

dan Programa Penyuluhan Pertanian harus saling mendukung sesuai dengan

peran fungsinya dalam membantu petani dalam mengelola usahatani, yang

tentunya akan dapat dirasakan manfaat dan kegunaannya oleh petani dan

pihak pihak yang terkait.

Proses Penyusunan RKPD

Sebagai penanggung jawab kegiatan penyusunan RKPD adalah Penyuluh

Pertanian yang bertanggung jawab diwilayah binaan desa/kelurahan. Penyuluh

Pertanian dituntut mampu menjadi fasilitator dalam proses penyusunan RKPD

atau Programa Penyuluhan Pertanian tingkat desa. RKPD dibuat oleh petani

bersama sama dengan tokoh masyarakat. RKPD baru bisa disusun setelah

profil desa sudah dbuat dengan data data yang digunakan berasal dari IPW

( Identifikasi Potensi Wilayah ).

Proses tahapan penyusunan RKPD dsusun imulai dari penyusunan Profil desa,

penyusunan Profil keluarga petani, RUK ( Rencana Usaha Keluarga ), RKK

( Rencana Kegiatan Kelompok ) dan RKD (Rencana Kegiatan Desa ). Pada setiap
tahapan proses penyusunan RKPD harus difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian

PNS/ THL TBPP dan Penyuluh Pertanian Swadaya.

RKPD merupakan hasil kesepakatan masyarakat desa terkait dengan kegiatan

dan proses pembelajaran bagi petani dewasa, wanita tadi, pemuda tani dan

taruna tani. RKPD disusun berdasarkan kebutuhan petani untuk mendukung

usahatani yang dikelola oleh masing masing petani yang tergabung dalam

kelompoktani. Hasil kesepakatan petani terkait dengan kebutuhan kegiatan

penyuluhan pertanian ditingkat desa disajikan dalam bentuk tulisan yang

dikenal dengan nama RKPD atau Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat desa.

Pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian tingkat Desa atau RKPD yang

sudah final dibuktikan dengan tanda tangan pengesahan dari masing masing

perwakilan kelompoktani dan Gapoktan, Penyuluh Pertanian PNS dan Swadaya

dan tanda tangan Kepala desa/kelurahan sebagai tanda mengetahui yang

disajikan dalam lembaran tersendiri setelah cover RKPD.

Dengan tersusunnya RKPD yang sesuai kebutuhan dan kesepakatan petani

diharapkan masyarakat pertanian yang ada didesa ;

1. Mengetahui tentang kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah

dijadwalkan

2. Dapat meningkatkan PKS petani dan masyarakat desa lainnya yang

membutuhkan materi penyuluhan pertanian yang disampaikan

Dalam menyusun RKPD harus dilakukan melalui kegiatan lokakarya

perencanaan partisipatif dengan melibatkan petani dewasa, wanita tani,

pemuda tani dan taruna tani yang menjadi perwakilan kelompoktani yang ada
didesa serta tokoh tokoh masyarakat didesa. Pelaksanaan kegiatan harus

dilakukan secara diskusi, demokrasi dan dilakukan secara mufakat dengan

melibatkan semua peserta yang hadir. Dalam merencanakan setiap kegiatan

yang akan dilakukan harus selalu dipertimbangkan peranan dan kebutuhan

antara laki laki wanita dan taruna tani. Perlu diupayakan kehadiran

narasumber yang akan membantu dalam pemecahan masalah petani dan

keberlangsungan pengeloaan usahatani yang dikelola petani melalui kerikatan

dalam kerjasama kemitraan. Usahakan menghindari terjadinya konflik

diantara peserta dan setiap peserta mempunyai sumbang peran dalam

penyusunan RKPD yang akan dilakukan menjadi acuan pelaksanaan penyuluhan

pertanian di desa dengan difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian PNS, THL TBPP

dan atau Penyuluh Pertanian Swadaya yang ada di wilayah desa bersangkutan.

Peran Penyuluh Pertanian dalam memfasilitasi RKPD

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Penyuluh Pertanian PNS/THL

TBPP dan atau Penyuluh Pertanian Swadaya dalam memfasilitasi penyusunan

RKPD diantaranya memfasilitasi penyusunan RUK di masing masing keluarga

petani dan pada kegiatan RKK ( Rencana Kegiatan Kelompoktani ) dengan

rincian kegiatan sebagai berikut ;

1. Persiapan

Pada tahapan ini Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan atau Penyuluh

Pertanian Swadaya yang bertanggung jawab didesa bersangkutan

melakukan tahapan persiapan untuk pertemuan kelompoktani dengan

kemasan kegiatan RKK ( Rencana Kegiatan Kelompoktani ). Artinya Penyuluh

Pertanian sebagai fasilitator petani dituntut mampu melakukan analisa


hasil penyusunan RUK yang sudah disusun oleh masing masing keluarga tani.

Hasil identifikasi RUK dari masing masing keluarga tani harus

direkapitulasi oleh Penyuluh Pertanian sebagaimana sajian matriks berikut

Tabel 1. Kebutuhan penyuluhan pertanian dari masing masing keluarga

petani

No Jenis Nama Dusun Kebutuhan

Usahatani petani penyuluhan

pertanian

Data data kebutuhan masing masing keluarga petani direkapitulasi sebagai

data kelompoktani yang akan menjadi bahan pembahasan penyusunan RKK

( Rencana Kegiatan Kelompoktani ). Pembahasan RKK harus dilakukan

secara musyawarah diantara anggota kelompoktani dan pengurus

kelompoktani. Hasil yang diharapkan dalam penyusunan RKK berupa

penyusunan prioritas kebutuhan penyuluhan pertanian yang dilakukan

dengan teknik rangking. Hasil tertinggi dari perhitungan teknik rangking

itulah yang akan menjadi bahan acuan bagi kelompok tani untuk

disampaikan dalam pertemuan di tingkat desa dalam penyusunan RKD

( Rencana Kegiatan Desa ). Secara sederhana hasil perhitungan Teknik

rangking ditingkat kelompoktani disajikan dalam matriks berikut


Tabel 2. Prioritas Kebutuhan penyuluhan pertanian dikelompoktani

………..

No Jenis Usahatani Kebutuhan Penyuluhan Pertanian

2. Melakukan kordinasi dengan kepala desa/kelurahan

Setelah semua kelompoktani yang menjadi tanggung jawab Penyuluh

Pertanian terfasilitasi kebutuhan penyuluhan pertanian, Selanjutnya

Penyuluh Pertanian dengan membawa hasil rekapitulasi akhir Teknik

rangking yang fihasilkan oleh masing masing kelompoktani meminta kepada

kepala desa/kelurahan untuk mengundang minimalnya 25 petani yang

menjadi perwakilan dari masing masing kelompoktani yang ada didesa

untuk hadir dalam lokakarya perencanaan penyuluhan pertanian yang tidak

lain adalah kegiatan RKD ( Rencana Kegiatan Desa ). Penyusunan RKD

selain undangan 25 petani yang dundang juga dihadiri oleh Kontak tani,

tokoh masyarakat dan pihak pihak yang berkepentingan dalam

meningkatkan PKS petani. Pertemuan lokakarya perencanaan penyuluhan

pertanian selain penjelasan tentang maksud tujuan kegiatan lokakarya

perencanaan penyuluhan pertanian idealnya juga dilakukan dengan

kegiatan Dinamika kelompok yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian guna

membangun keakraban diantara peserta dan memudahkan dalam proses

pengambilan keputusan .

Tahapan proses penyusunan RKPD


Tahapan penyusunan RKPD yang sudah berada di tingkat desa berupa RKD,

Pada kegiatan RKD ini berperan adalah petani yang diundang sebagai peserta

lokakarya, KTNA dan tokoh masyarakat serta narasumber yang merupakan

perwakilan dari penanggung jawab program dinas lingkup pertanian di

kabupaten/kota. Disinilah proses penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

tingkat desa atau RKPD dilaksanakan secara partisipatif dan menjadi

tanggung jawab penuh dari perwakilan petani peserta lokakarya sebagai wakil

kelompoktani, tokoh masyarakat dan narasumber dalam penyusunan RKPD

yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian PNS/THL TBPP dan atau Penyuluh

Pertanian Swadaya yang bertanggung jawab didesa bersangkutan

Pelaku kegiatan lokakarya perencanaan penyuluhan pertanian semuanya

dilakukan oleh peserta lokakarya yang nota bene adalah perwakilan dari

masing masing kelompoktani yang ada didesa. Penyuluh Pertanian PNS/THL

TBPP dan atau Penyuluh Pertanian Swadaya hanya berperan sebagai

fasilitator dalam lokakarya perencanaan penyuluhan pertanian..

Pada pertemuan lokakarya perencanaan penyuluhan pertanian disinilah peran

petani ikut berpartisipasi sangat diharapkan dengan melakukan identifikasi

kebutuhan penyuluhan pertanian yang sudah disusun dikelompoktani masing

masing. Dengan rincian kegiatan sebagaimana berikut ;

1. Masing masing penanggung jawab kelompoktani melakukan pemaparan

sajian data hasil rangking kebutuhan penyuluhan pertanian yang akan

dilakukan oleh masing masing kelompoktani

2. Hasil pemaparan hasil rangking kebutuhan penyuluhan pertanian dari

masing masing kelompoktani akan bahas oleh semua peserta lokakarya


dengan mempertimbangkan dana, teknis pelaksanaannya, mendesak

tidaknya kebutuhan penyuluhan pertanian bagi masing masing

kelompoktani dan waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di

masing masing kelompoktani

3. Berdasarkan hasil pembahasan dari semua peserta lokakarya melakukan

kesepakatan untuk menindak lanjuti kegiatan penyuluhan pertanian

yang akan dilakukan didesa dengan sajian data disampaikan dalam

bentuk matrks sebagaimana sajian berikut

Tabel 3. Kesepakatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di

desa ………

No Kegiatan yang Kebutuhan Kelompoktani Waktu

akan teknologi/ yang pelaksanaan

dilakukan Informasi/ sarana membutuhkan

prasarana yang

diperlukan

Kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah disepakati oleh semua peserta

lokakarya harus dilengkapi dengan data yang terkait dengan tujuan yang akan

dicapai agar nantinya memudahkan dalam evaluasi keberhasilan kegiatan Hasil


penyampaian tujuan disajikan dalam bentuk matriks sebagaimana sajian

berikut

Tabel 4. Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian di desa ………

N Rencana Kebutuhan Kelompoktani Tujuan yang

o Kegiatan penyuluhan yang akan dicapai

yang diusulkan pertanian melakukan

Penyuluh Pertanian dalam memfasilitasi peserta lokakarya bukan hanya

terfokus pada kegiatan materi penyuluhan pertaniannya saja tapi juga harus

mencakup pada perencanaan yang terkait dengan dukungan sarana prasarana

dan sarana produksi yang dibutuhkan petani yang diperlukan dukungan

pemerintah diantaranya perbaikan irigasi, pembuatan jalan usahatani. Karena

itu Penyuluh Pertanian harus mampu memfasiltasi peserta lolakarya

melakukan perencanaan fisik yang diperlukan untuk mendukung kegiatan

penyuluhan pertanian. Sajian data data perencanaan fisik yang dibutuhkan

petani disampaikan dalam bentuk matiks sebagaimana berikut

Tabel 5. Kebutuhan sarana prasarana dalam mendukung kegiatan

penyuluhan pertanian didesa ………………

N Kebutuhan Tujuan yang Kelompoktani Kebutuhan Waktu


o Penyuluhan akan dicapai yang Sarana diperlukan

pertanian melakukan prasarana


1

Hasil kebutuhan sarana prasarana dalam mendukung kegiatan penyuluhan

pertanian inilah yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan pengusulan

sektor pertanian dalam kegiatan Musrembangdesa. Karena itu dianjurkan

kegiatan penyusunan kegiatan RKD ( Rencana Kegiatan Desa ) susah selesai

sebelum kegiatan Musrembangdesa dilaksanakan. Bila penyusunan RKPD pada

bulan September sudah selesai disusun itu artinya RKD 2 – 3 bulan

sebelumnya harus sudah tersusun Setelah tersusun kegiatan penyuluhan

pertanian yang akan dilaksanakan didesa disepakati oleh peserta lokakarya.

selanjutnya harus dibuatkan data data pelaksanaan penyuluhan pertanian

dimasing masing tingkatan sasaran Penyuluh Pertanian dalam melakukan

pendampingan teknologi sebagaimana matriks berikut

Tabel 6. Daftar Kebutuhan penyuluhan pertanian dimasing masing

tingkatan sasaran pendampingan teknologi

N Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

o ditingkat RUK ditingkat RKK ditingkat RKD


Tahapan selanjutnya Penyuluh Pertanian dituntut mampu memfasiltasi

peserta lokakarya melakukan penyusunan perumusan Tujuan, materi dan

metode penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan pada proses

pembelajaran di masing masing kegiatan penyuluhan pertanian. Sajian data

pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian sebagaimana matriks berikut

Tabel 7. Perumusan Tujuan , Materi dan Metoda penyuluhan pertanian

N Dukungan Tujuan yang Materi yang Metode yang

o tingkatan akan dibutuhkan akan digunakan

pendampingan dicapai

Kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah disepakati adakalanya juga

membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya, Karena itu perlu juga direncanakan

dan diusulkan untuk bias mendapatkan fasilitasi kegiatan yang terkait

parasarana proses belajar yang akan dilakukan oleh kelompoktani sebagaimana

sajian matriks berikut

Tabel 8. Kebutuhan keperluan pembiayaan kegiatan Penyuluhan Pertanian

……….

No Kegiatan Kebutuhan Kebutuhan Nama Jadwal Peserta Lokasi


Pembe Sarana biaya Fsilitator

lajaran Belajar Pelaksa

naan

PENYAJIAN RKPD

RKPD adalah Programa Penyuluhan Pertanian ditingkat desa, yang akan

menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan pada

petani. RKPD dibuat setiap tahun sekali dengan mengacu pada permentan no

25 tahun 2009 tentang penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Penyajian

format RKPD disajikan sebagai berikut .

Pendahuluan

Berisikan tentang uraian informasi alokasi program pembangunan pertanian

yang dilaksanakan didesa bersangkutan, Uraian informasi perlunya Programa

Penyuluhan Pertanian didesa yang besangkutan guna mendukung program

pertanian yang sedang digulirkan sampai tahun 2014 “ Empat Sukses

Pembangunan Pertanian “ menjadi ikon pendampingan teknologi yang harus

dilakukan oleh Penyuluh Pertanian.

Keadaan Umum
Informasi terkait dengan kondisi nyata dari Sumberdaya, penerapan

teknologi yang baru dilaksanakan petani, teknologi lokalita spsifik yang

ditemukan dan keberadaan kondisi kelembagaan petani dilokasi desa

penyusunan RKPD yang masih membutuhkan sentuhan RKPD guna tercapainya

harapan peningkatan SDM petani. Menyajikan data data informasi terkait

dengan potensi kondisi nyata sumberdaya yang ada di wilayah kerja Penyuluh

Pertanian. Data data yang disajikan pada keadaan umum terdiri dari cakupan

luas areal, pemanfaatan lahan, penerapan teknologi, komoditi ternak dan

komoditi pangan dan hortikultura serta perkebunan yang dikelola oleh petani

Tujuan

Uraian harapan yang ingin dicapai oleh petani sesuai hasil kesepakatan dari

penyusunan RKPD. Target tujuan berdasarkan kemampuan jumlah persentase

perubahan prilaku yang akan menjadi garapan peningkatan PKS petani dalam

menerapkan teknologi, pengembangan wawasan teknologi pengelolaan

usahatani.

Tujuan yang akan dicapai dianalisa dengan menggunakan rumusan prinsip

SMART yang diartikan Spesifik/lokalita, Measurable/mempunyai ukuran,

Actionary/dapat dikerjakan, Realistik/masuk diakal dan Time based/dalam

jangkauan waktu dengan tetap memperhatikan pada ABCD yaitu A

( Audience/khalayak sasaran ), B (Behaviour/perubahan perilaku) C (

Condition/kondisi yang akan dicapai ) dan D (Degree/derajat kondisi yang

akan dicapai). Yang berperan dalam menetapkan tujuan adalah petani peserta

lokakarya yang terdiri dari perwakilan petani dan pelaku usaha, tokoh
masyakarakat dan narasumber yang diwakili oleh penanggung jawab program

dinas lingkup pertanian dengan difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian.

Masalah

Menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Penyuluh

Pertanian yang dilengkapi dengan penelusuran penyebab terjadinya kendala

dalam mengelola usahatani. Banyak faktor penyebab terjadinya kegagalan

petani selain daya kemampuan petani dalam penerapan teknologi juga dapat

disebabkan oleh faktor dukungan pembiayaan maupun kebijakan . Dalam

penyajian data disampaikan dengan menggunakan perhitungan persentase

dari dua sisi permasalahan yang disorot yaitu disebabkan oleh prilaku dan non

prilaku. ;

a. Permasalahan prilaku

berkaitan dengan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku

utama, pelaku usaha, kelembagaan petani, penyuluh dan petugas

dinas/instansi lingkup pertanian, serta seluruh pemangku kepentingan

yang menjadi kendala dalam pencapaian tujuan pembangunan pertanian

b. Permasalahan non prilaku

berkaitan dengan aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan,

maupun pengaturan dan pelayanan yang menjadi penghambat

pencapaian tingkat produktivitas,

Rencana Kegiatan Penyuluhan

Merupakan upaya mencapai tujuan yang disekapakati oleh peserta lokakarya

penyusunan RKPD yang akan menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian dalam

melakukan pendampingan teknologi. Berbagai macam metoda penyuluhan

pertanian dapat menjadi alternatif pilihan dalam melaksanakan kegiatan


penyuluhan pertanian. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian disajikan

bentuk matriks.

a. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian dengan data data terdiri dari

keadaaan, tujuan, masalah, sasaran (target beneficeries), materi,

kegiatan/ metoda, volume, lokasi, waktu, sumber biaya, pelaksana

dan penanggung jawab sebagaimana tersaji pada lampiran matriks

Form 1. yang disyahkan oleh kepala BPP.

b. Rencana kegiatan yang bersifat membantu/mengikhtiarkan

kemudahan bagi petani dan pelaku usaha, kelembagaan petani,

berupa sajian data yang terkait dengan aspek kebijakan,

sarana/prasarana, pembiayaan, pengaturan dan pelayanan, disajikan

pada lampiran matriks Form 2. yang disyahkan oleh kepala BPP.

Sajian kedua matriks pendukung kegiatan penyuluhan pertanian inilah yang

akan menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian melakukan pendampingan

teknologi pada petani setelah mendapatkan pengesahan dan persetujuan dari

kelembagaan penyuluhan pertanian di kecamatan dan kepala desa/kelurahan

di wilayah kerja Penyuluh Pertanian

Penutup

Sajian informasi yang terkait dengan penjabaran kegiatan penyuluhan

pertanian yang diwujudkan dalam bentuk matriks Programa Penyuluhan

Pertanian yang disahkan oleh pimpinan kelembagaan penyuluhan pertanian

tingkat kecamatan
Posted 14th August 2017 by PPL

View comments

3.

Aug

14

Data data proses penyusunan Programa


Desa
Tabel 1. Kebutuhan penyuluhan pertanian di masing masing

keluarga petani

Nama petani :

Alamat :

No Usahatani yang Kebutuhan Waktu

dikelola keluarga pendampingan

petani teknologi/materi
Tabel 2. Rekapitulasi data kebutuhan pendampingan teknologi

keluargatani desa ; ............

No Jenis Nama Dusun Kebutuhan Waktu

Usahatani petani penyuluhan

pertanian

RKK
Tabel 3. Rencana Usulan kegiatan Usahatani yang akan

dikelola kelompoktani ......... desa ......

No Usahatani Nama Dusun Kebutuhan WA

petani pendampingan teknologi K


Materi Sapro Sarana TU
di prasarana
1 Padi Abu
sawah Gendo

Munir

Tabel 4. Rekapitulasi Kebutuhan penyuluhan pertanian

dikelompoktani desa ...........

N Usahatan Kelompo Kebutuhan pendampingan


Wakt
o i k tani teknologi
Materi Saprod Sarana u

teknolog i prasaran

i a
Tabel 5. Teknik ranking pengelolaan usahatani desa .........

....

N Usaha Kriteria penilaian Nilai Kelom

o tani Kebutu Dampak peluang Rang Pok


han nilai pasar king tani
mende pendapatan

sak
Tabel 6. Prioritas Kebutuhan penyuluhan pertanian

dikelompoktani desa ...........

No Usaha Kelom Kebutuhan pendampingan Rangking W

tani pok teknologi Kebutuh A

tani Materi Sapro Sarana an pen K


tekno di Prasarana dampingan T
logi teknologi U
Kelompoktani yang mem

butuhkan

6RKD

Tabel 6. Rekapitulasi kegiatan penyuluhan pertanian di

kelompoktani desa ...........

N Usaha Kelom Pendampingan teknologi Wak

o tani pok Mate Sapro Sarana Rangking tu

tani ri di prasarana

Tabel 7. Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian di desa ………


N Usaha Kebutuhan Tujuan Pelaksanaan

o tani Pendampingan teknologi yang

yang Materi Sapro Sarana akan Kelom Wak

dikelola teknologi di prasarana dicapai poktani tu

Tabel 6. Kebutuhan sarana prasarana dalam mendukung

kegiatan penyuluhan pertanian didesa ………………

N Kebutuha Tujuan Kelompokta Kebutuha Waktu

o n yang akan ni yang n Sarana diperluka

Penyuluha dicapai melakukan prasaran n

n a

pertanian
Tabel 7. Daftar Kebutuhan penyuluhan pertanian dimasing

masing tingkatan sasaran pendampingan teknologi

No Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

ditingkat RUK ditingkat RKK ditingkat

RKD

Tabel 8. Perumusan Kegiatan Penyuluhan Pertanian

No Dukungan Tujuan Materi yang Metode yang

tingkatan yang akan dibutuhkan akan

pendampingan dicapai digunakan


Tabel 9. Kebutuhan keperluan pembiayaan kegiatan Penyuluhan

Pertanian desa ……….

N Kegiatan Kebutuhan Kebutuh Nama Jadwal Peser Lo

o Pembela Sarana an biaya Fasilita Pelaksa ta Ka

jaran Belajar tor naan si

Posted 14th August 2017 by PPL

Add a comment

4.

Aug

14

FORMAT FORMAT MATRIKS


PROGRAMA
Form 1.

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

TAHUN ................

Tu Ma Sasaran Metode Wak Lo Biay


ju Sa Pelaku Utama Pelaku Petu /Kegiatan tu ka ( Rp
an lah Usaha gas si
Wanita Taruna Petani L P L P Jenis Vol/
tani tani Dewasa Freq
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Ket. :

Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota,

Ketua Bakor Penyuluhan Provinsi atau Badan Pelaksana sesuai tingkat


administrasi pemerintahan.

*) form ini digunakan untuk pengisian data kegiatan penyuluhan pertanian


yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan,artinya pengisian data
berupa data data prilaku dan data data non prilaku

Form 2

RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN


KEMUDAHAN
TAHUN : ……………….

N Tuj Mas Iktiar/ Lok Wa Bia Sum Penang Pelak K


o uan alah Kegiatan asi ktu ya ber gung sana E
yang
Biay jawab T
dilakukan
a

Ket. :

Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota,

Ketua Bakor Penyuluhan Provinsi atau Badan Pelaksana sesuai tingkat


administrasi pemerintahan

*) form ini digunakan untuk pengisian data data non prilaku sebagai
pendukung kegiatan penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan selama
satu tahun kedepan

Form 3

MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN


TAHUN ………..

N Ke Tu Ma Sasaran
o a ju sa Pelaku Utama Pelak Petu Kegiatan Penyuluh
da an lah u gas
an usaha
Wani Taru Peta L P L P Ma Kegiat Vo Lo Wa Su
ta na ni ter an/Me lu Ka k b
tani tani De i toda me si tu Bi
was
a

Ket. :

Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota,

Ketua Bakor Penyuluhan Provinsi atau Badan Pelaksana sesuai tingkat


administrasi pemerintahan

*) form ini digunakan untuk pengisian data data kegiatan penyuluhan


pertanian yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan terkait
dengan data data prilaku
A. Keterangan matriks kegiatan Penyuluhan Pertanian

1. Keadaan

Kolom ini berisi uraian singkat mengenai status pemanfaatan potensi

sumberdaya pembangunan pertanian secara umum terkait dengan

tingkat produktivitas usahatani di suatu wilayah.

2. Tujuan

Kolom ini berisi uraian singkat mengenai upaya yang akan ditempuh

untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan

pertanian secara umum, khususnya terkait dengan perubahan

pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku petani dan pelaku usaha

serta seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatan produktivitas

usahatani di suatu wilayah.

3. Masalah

Kolom ini berisi uraian singkat tentang faktor-faktor yang menjadi

penyebab belum tercapainya tujuan pembangunan pertanian, baik yang

bersifat perilaku maupun non perilaku guna meningkatan produktivitas

usahatani di suatu wilayah.

4. Sasaran

Kolom ini menjelaskan siapa saja yang direncanakan untuk bisa

terlibat dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan berbagai


macam kegiatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota,

kecamatan, atau desa/kelurahan, yaitu :

a. Petani dan pelaku usaha atau kelembagaan petani ( untuk

kegiatan programa penyuluhan di semua tingkatan ).

b. Penyuluh dan petugas dinas/instansi lingkup pertanian yang

bertugas setingkat di bawah wilayahnya, serta pemangku

kepentingan lainnya ( untuk programa penyuluhan di tingkat

kabupaten/kota, provinsi dan nasional ).

Penetapan sasaran perlu dilakukan berdasarkan hasil analisis gender

yang dilakukan terhadap petani dan pelaku usahatani di tingkat

rumahtangga petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya,

khususnya untuk menentukan “ siapa melakukan apa ? ” dan “ siapa

memutuskan apa? ”. Dengan demikian, sasaran kegiatan penyuluhan

pertanian akan lebih spesifik diarahkan langsung kepada petani

dengan adanya penjelasan laki-laki, perempuan atau keduanya sesuai

dengan hasil analisis gender yang merupakan pelaku kegiatan

usahatani tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bias

gender dan distorsi pesan akibat penyamarataan sasaran yang

dilakukan tanpa mempertimbangkan peran masing-masing (laki-laki

atau perempuan) dalam kegiatan usahatani , maupun dalam

pengambilan keputusan

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan usahanya.

5. Materi
Kolom ini menjelaskan tentang jenis informasi teknologi yang menjadi pesan

bagi sasaran baik dalam bentuk pedoman-pedoman, petunjuk teknis suatu

komoditas tertentu dan lain-lain.

6. Kegiatan/Metode

Kolom ini berisi kegiatan-kegiatan atau metode penyuluhan yang dapat

memecahkan masalah untuk mencapai tujuan.

7. Volume

Kolom volume berisi mengenai jumlah dan frekuensi kegiatan yang akan

dilakukan agar sasaran dapat memahami dan melaksanakan pesan yang

disampaikan melalui kegiatan penyuluhan, atau agar terjadinya

perubahan perilaku pada sasaran.

8. Lokasi

Kolom ini memuat mengenai lokasi kegiatan penyuluhan yang akan

dilaksanakan ( desa, kecamatan, kabupaten/kota, dll ).

9. Waktu

Kolom ini berisikan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang

tercantum dalam programa penyuluhan.

10.Sumber Biaya

Kolom sumber biaya diisi mengenai berapa biaya yang dibutuhkan untuk

melaksanakan kegiatan penyuluhan yang telah ditetapkan, serta dari

mana sumber biaya yang tersebut diperoleh.


11.Penanggungjawab

Kolom ini menjelaskan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan

penyuluhan pertanian, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan dapat dengan jelas dimintai pertanggungjawaban.

12. Pelaksana

Kolom ini berisi mengenai siapa yang melaksanakan kegiatan- kegiatan

penyuluhan tersebut, apakah dilakukan oleh penyuluh,

petani/kontaktani dan/atau pelaku usaha.

13. Keterangan

Kolom ini berisi uraian mengenai hal-hal yang perlu dijelaskan tentang

pihak-

pihak yang diharapkan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

B. Penutup

Informasi yang disampaikan terkait dengan RTL yang akan dilakukan

Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan petani yang diwujudkan

dalam bentuk RKTP ( Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanain )


Posted 14th August 2017 by PPL

View comments

5.

Aug

14

RENCANA KERJA TAHUNAN


PENYULUH PERTANIAN
Penyuluh Pertanian PNS merupakan salah satu perangkat Penyuluh

Pertanian diatur dalam bab VI pasal 20 Undang Undang No 16 tahun 2006

tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan. Penyuluh

Pertanian terdiri dari Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh Pertanian Swadaya

dan Penyuluh Pertanian Swasta. Dalam bekerja Penyuluh Pertanian PNS diatur

dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor

PER/02/MENPAN/2/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian

dan Angka Kreditnya. Lebih lanjut dijelaskan pada pasal 3 Penyuluh Pertanian

berkedudukan sebaga pelaksana teknis fungsional pada unit organisasi lingkup

penyuluhan pertanian pada instansi pemerintah. Dan pada pasal 4


menerangkan tentang Tugas pokok Penyuluh Pertanian yang meliputi kegiatan

persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian, evaluasi

dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan pertanian. Artinya pekerjaan

Penyuluh Pertanian hanya dapat diakui sebagaimana yang diatur dalam

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor

PER/02/MENPAN/2/2008, dengan rincian Tugas Pokok Penyuluh Pertanian

Ahli dapat dilihat pada Lampiran II Rincian Butir Kegiatan Jabatan

Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli.

Dalam melaksanakan tugas pokok Penyuluh Pertanian harus mengacu

pada Programa Penyuluhan Pertanian yang sudah disusun oleh petani dan

difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian. Programa Penyuluhan Pertanian yang

akan digunakan sebagai acuan oleh Penyuluh Pertanian harus sudah memiliki

bukti lembar pengesahan dari lembaga penanggung jawab penyelenggaraan

penyuluhan pertanian dan kelembagaan petani diwilayah kerja Penyuluh

Pertanian. Diera pemberdayaan petani sekarang ini penyusunan Programa

Penyuluhan Pertanian harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan petani,

pelaksanaannya dilakukan setiap tahun sekali. Data data kebutuhan petani

yang dikemas dalam kegiatan penyuluhan pertanian inilah yang menjadi isi dari

Programa Penyuluhan Pertanian.

Programa Penyuluhan Pertanian berisikan tentang kegiatan kegiatan

penyuluhan pertanian yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam menjawab

kebutuhan kebutuhan petani. Dengan mengacu pada Programa Penyuluhan

Pertanian yang sudah dibuat oleh petani, Penyuluh Pertanian dituntut mampu

menjabarkan kegiatan kegiatan penyuluhan pertanian dalam bentuk Rencana


Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP ) yang tidak lain merupakan sajian

kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan dalam kurun waktu 1 tahun.

Konsekwensi tindak lanjut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara nomor PER/02/MENPAN/2/2008. Rencana Kerja Tahunan

Penyuluh Pertanian ( RKTPP ) wajib dibuat oleh setiap Penyuluh Pertanian PNS

dan merupakan salah satu penilaian dari kegiatan persiapan penyuluhan

pertanian. Penilaian penyusunan Rencana Kerja Penyuluh Tahunan Pertanian

( RKTPP ) disesuaikan dengan jenjang jabatan fungsional Penyuluh Pertanian

sebagaimana tersajikan pada Tabel berikut.

Tabel 1. Penilaian penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian

(RKTPP) Penyuluh Pertanian Ahli

No Jenjang Jabatan Nilai Kredit yang diberikan


1 P P Pertama 0, 158
2 P P Muda 0, 315
3 P P Madya 0, 473
4 P P Utama 0, 630

Dengan tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP )

oleh masing masing Penyuluh Pertanian, diharapkan dapat digunakan untuk ;

1. Sebagai bahan acuan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan

pertanian secara terjadwal sesuai dengan kebutuhan petani

2. Memudahkan bagi Penyuluh Pertanian dalam melakukan penyampaian

materi dalam pendampingan teknologi pada petani


3. Menentukan materi penyuluhan pertanian yang sesuai dengan

kebutuhan petani

4. Menyiapkan bahan bahan penyusunan materi penyuluhan pertanian

5. Merancang kegiatan penyuluhan pertanian

6. Membantu Penyuluh Pertanian dalam mencari pakar/ praktisi yang

berperan sebagai narasumber dalam kegiatan penyuluhan pertanian

7. Sebagai acuan waktu yang akan menjadi bahan pengingat bagi semua

pihak yang terlibat dalam peningkatan PKS petani

8. dst

Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP )

Penyuluh Pertanian baru dapat menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh

Pertanian ( RKTPP ) setelah Programa Penyuluhan Pertanian tersusun dan

mendapatkan pengesahan dari penanggung jawab lembaga penyelenggara

kegiatan penyuluhan pertanian dan kelembagaan petani di wilayah kerja

Penyuluh Pertanian.

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP ) yang disusun Penyuluh

Pertanian dijabarkan sesuai dengan kebutuhan petani, dengan penyusunan

kegiatan penyuluhan pertanian dalam tiga tahapan yaitu tahunan, bulanan dan

mingguan,

Penyusunn Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP ) Tahunan,

harus dilakukan dalam beberapa langkah tahapan :


1. Pelajari kembali Programa Penyuluhan Pertanian yang sudah disusun

dan disahkan oleh kelembagaan penyelengara kegiatan penyuluhan

pertanian dimasing masing tingkatan wilayah

2. Lakukan pemilahan pemilahan kebutuhan materi yang disesuaikan

dengan waktu yang tepat bagi petani

3. Buatlah kalender matriks yang memudahkan bagi petani dan pihak

pihak terkait untuk membacanya

4. Susun dalam bentuk matriks Rencana Kerja Penyuluh Pertanian ( RKPP )

Tahunan, artinya penyusunan RKPP berdasarkan pada kegiatan secara

global selama satu tahun sebagaimana tersaji pada Lampiran 1.

5. Lanjutkan penyusunan Rencana Kerja Penyuluh Pertanian ( RKPP )

bulanan, disusun setiap awal bulan kegiatan lebih terfocus pada

penjabaran bulanan, dengan mengacu pada Rencana Kerja Penyuluh

Pertanian ( RKPP ) Tahunan sebagaimana tersaji pada Lampiran 2

6. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluh Pertanian ( RKPP ) mingguan,

disusun setiap minggu sekali dengan mengacu pada Rencana Kerja

Penyuluh Pertanian ( RKPP ) bulanan. Kegiatan lebih dipersempit pada

penjabaran rincian kegiatan mingguan ( LAKU ) tersaji pada Lampiran

3.

Prinsip Prinsip Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian

( RKTPP )

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP ) dibuat oleh masing

masing Penyuluh Pertanian yang memberikan gambaran tentang peran

Penyuluh Pertanian dalam melakukan penyuluhan pertanian yang dikemas


dalam bentuk pendampingan teknologi pada petani dengan beberapa kriteria

berikut ;

1. Penyuluh Pertanian berperan sebagai fasilitator dalam semua

kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh petani diantaranya kegiatan

identifikasi potensi wilayah. Penyusunan Programa Penyuluhan

Pertanian dan kegiatan kegiatan untuk kepentingan PKS petani

seperti pendampingan teknologi, pertemuan kelompoktani demplot

dan pelatihan bagi petani

2. Penyuluh Pertanian sebagai pelaku kegiatan penyuluhan pertanian

harus mampu mengemas dalam bentuk kegiatan system kerja LAKU (

Latihan dan Kunjungan ). MONEV ( Monitoring dan Evaluasi ) dan

pengembangan profesi

3. Penyuluh Pertanian sebagai pelaku/ perancang daam berbagai

kegiatan penyuluhan guna memenuhi kebutuhan petani diantaranya

menjadi perancang kegiatan penyuluhan pertanian, perancang

pembuatan media penyuluhan pertanian, penyusun materi penyuluhan

pertanian yang disampaikan dalam berbagai macam bentuk media

penyuluhan pertanian, melakukan penulisan ilmiah popular di media

cetak, melakukan penulisan naskah radio dan melakukan kaji terap

4. Penyuluh Pertanian bila diperlukan juga dapat berperan sebagai

konsultan dibidang pertanian diwujudkan dalam bentuk hasil konsep

yang diberikan kepada petani

5. Penyuluh Pertanian terlibat sebagai peserta dalam kegiatan seminar,

lokakarya
6. Penyuluh Pertanian selain dituntut mampu menjadi perancang

kegiatan penyuluhan pertanian juga harus mampu melakukan kegiatan

penyuluhan pertanian dengan berbagai macam metoda penyuluhan

pertanian seperti karya wisata, temu lapangan, demplot dsb

Penyajian Format Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian

( RKTPP )

Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP ) disajikan

dalam bentuk format dalam penyajian Programa Penyuluhan Pertanian

yang terdiri dari

1. Pendahuluan

Menjelaskan tentang program Empat Sukses pembangunan

pertanian yang akan menjadi target keberhasilan pembangunan

pertanian diwilayah kerja Penyuluh Pertanian. Penyajian data data

program yang digulirkan kabupaten kota dan komoditi unggulan dari

masing masing wilayah binaan Penyuluh Pertanian. Peran Penyuluh

Pertanian dalam melakukan pendampingan teknologi kepada petani

dengan tujuan yang akan dicapai peningkatan PKS petani melalui

penerapan teknologi yang dianjurkan agar dapat memberikan nilai

tambah pada pendapatan keluarga petani

2. Keadaan

Sajian tulisan yang menjelaskan tentang gambaran keadaan nyata

PKS petani menerapkan teknologi sederhana dalam mengelola

usahatani di wilayah kerja Penyuluh Pertanian. Dilengkapi dengan


data data pendukung hasil wawancara yang terkait dalam penerapan

teknologi oleh petani pada kegiatan Identifikasi Potensi Wilayah.

3. Cara Mencapai Tujuan

Menjelaskan target sasaran program yang akan dicapai di wilayah

kerja Penyuluh Pertanian. Disinilah tuntutan peran Penyuluh

Pertanian harus mampu diwujudkan dengan berbagai macam

kemasan bentuk kegiatan penyuluhan pertanian dalam berbagai

macam metoda penyuluhan pertanian. Selain kemasan kegiatan

penyuluhan pertanian juga harus dilengkapi dengan penyebaran

materi penyuluhan pertanian yang sudah dibuat oleh Penyuluh

Pertanian dengan berbagai macam bentuk media penyuluhan

pertanian.

Dalam melakukan pembuatan media informasi penyuluhan pertanian

harus berdasarkan pada kebutuhan petani yang disesuaikan dengan

keragaman kemampuan petani dalam memahami materi yang akan

disampaikan

4. Rencana Kegiatan

Berupa sajian kegiatan penyuluhan pertanian yang akan dilakukan

oleh masing masing Penyuluh Pertanian dalam satu tahun.

Penyusunan kegiatan penyuluhan pertanian harus sesuai dengan

Programa Penyuluhan Pertanian yang dibuat oleh petani dan sudah

mendapat pengesahan dari lembaga penanggung jawab

penyelenggara kegiatan penyuluhan pertanian dan kelembagaan

petani diwilayah kerja Penyuluh Pertanian.


Untuk memudahkan pemantauan penyusunan dilakukan dalam model yang

meliputi Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP ), Rencana

Kerja Penyuluh Pertanian bulanan yang disusun setiap awal bulan dengan

mengacu pada Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ( RKTPP ), dan

Rencana Kerja Penyuluh Pertanian mingguan yang disusun setiap minggu

sekali dan mengacu pada Rencana Kerja Penyuluh Pertanian bulanan.

Penyusunan Rencana Kerja Penyuluh Pertanian Tahunan, bulanan dan

mingguan harus diserahkan pada lembaga penanggung jawab

penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian diwilayah kerja Penyuluh Pertanian

sebagai dokumentasi kegiatan Penyuluh Pertanian. Rencana Kerja Tahunan

Penyuluh Pertanian ( RKTPP ) diserahkan pada awal Tahun Anggaran,

Rencana Kerja Penyuluh Pertanian bulanan diserahkan pada awal bulan dan

Rencana Kerja Penyuluh Pertanian mingguan dilakukan setiap minggu

sekali.

Sajian matriks Format Rencana Kerja Penyuluh Pertanian dapat mengacu

pada Form 4 yang ada pada peraturan menteri pertanian no

25/Permentan/ OT.140/5/2009 tentang Pedoman Penyusunan Programa

Penyuluhan Pertanian sebagaimana terlampir.


RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH ( RKTP )

TAHUN ;………………………

NAMA : ………………………..

WILAYAH KERJA : …………………………..

KEGIATAN PENYULUHAN PERTAN


N Tujuan Masalah Sasaran Materi Kegiatan/ Volume Lokasi Waktu Sumber
o Metoda Biaya
Posted 14th August 2017 by PPL

View comments

6.

Aug

14

Perangkat data data penyusunan RKPD


Perangkat data data penyusunan
RKPD
Diawali dengan analisa IPW,
kajian desa dan penggalian data
dari masing masing keluarga tani,
I, RUK ( Rencana Kegiatan Keluarga )
Data pendukung RUK berupa data data Profil
Keluarga tani ( disajikan dalam bentuk
matriks ) ;

1.Data admnistrasi keluarga

2.Data kepemilikan luas lahan usahatani

3.Data kepemilikan ternak

4.Data mobilitas keluarga

5.Data harian keluarga tani

6.Kalender musim keluarga tani

7.Data Pola tanam


Tabel 1. Data Penerapan Teknologi pengelolaan
usahatani kelg tani

Nama KK petani

N Usa Pelaku Penerapan Teknologi/Prilaku


o ha petani
tani B I A Buru Sesuai Tidak Alasan Ti
A B N h/ Tekno Sesuai dak Se
P U A Orng logi Tekno suai Tek
A K lain Anjuran logi nologi
K L P L P Anjuran Anjuran
Tabel 2. Penerapan teknologi ditingkat

petani

N Du Komo Na PENERAPAN TEKNOLOGI OLEH

o sun diti ma PETANI ( Pangan ) *)

pet Benih Penggu Takar Penggu Panen

ani Unggul naan an naan

pupuk pupuk pestisi

da
Pril % Pril % Pril % Pril % Pril %

aku aku aku aku aku

*) Disesuaikan dengan teknologi yang difasilitasi oleh


PP(Ngan, Bun Nak, Horti dan Pengolahan hasil)
Tabel 3. Identifikasi Masalah dan Upaya
Pemecahan masalah penerapan Teknologi
yang dilakukan petani

Nama KK petani ; .........Dusun

N Usaha Pote Masa Penye Harapan/


o tani nsi lah bab Tindakan/
Masal Kegiatan
ah yang
dilakukan
Tabel 4. Kebutuhan penyuluhan pertanian di masing

masing

keluarga petani

DESA ;

N Usahatan Kebutuhan Nama Dusu Wakt

o i yang pendampingan Petan n u

dikelola teknologi/mater i

keluarga i

petani

**) Data table 4 merupakan rekapitulasi yang harus


dibuat PP sebagai bahan acuan untuk penyusunan
RKK
RKK Rencana Kegiatan
Kelompoktani
1. Pada kegiatan penyusunan
RKK PP menyajikan data data
pada tabel 4 dari RUK yg
diisi oleh masing masing
keluarga tani
2. Selain data data RUK juga
dapat diambil dari fasilitasi
data data RDKK yang sudah
dibuat oleh kelompoktani.
Dari data data RDK/RDKK
telusuri lebih lanjut pada
penerapan teknologi yang
dilakukan petani dalam
mgelola usahataninya.
Tabel 1. Penerapan teknologi ditingkat

kelompok tani

Kelompoktani ;

N Du Komo Na PENERAPAN TEKNOLOGI OLEH

o sun diti ma PETANI ( Pangan ) *)

pet Benih Penggu Takar Penggu Panen

ani Unggul naan an naan

pupuk pupuk pestisi

da
Pril % Pril % Pril % Pril % Pril %

aku aku aku aku aku

*) Disesuaikan dengan teknologi yang difasilitasi oleh


PP
Tabel 2. Rencana Usulan kegiatan Usahatani

yang akan dikelola kelompoktani

Kelompoktani …………………… desa ......

N Usaha Nama Dusun Kebutuh

o tani petani pendampingan


Materi Waktu Sapro Wa

di
Tabel 5. Teknik ranking pengelolaan usahatani

Kelompoktani .............Desa

N Usaha Kriteria penilaian Nilai Kelom

o tani Kebutu Dampak peluang Rang Pok


han nilai pasar king tani
mende pendapatan

sak
Tabel 6. Usulan kegiatan Usahatani yang akan

dikelola kelompoktani

sesuai urutan hasil rangking

Kelompoktani …………………… desa ......

N Usaha Nama Dusun Kebutuh

o tani peta pendampingan

ni Ma Wak Rang Sapro W

teri tu king di
Tabel 7. Kebutuhan penyuluhan pertanian

kelompoktani ………………….desa ...........

N Usahata Kebutuhan pendampingan teknologi

o ni Materi Wakt Sapro Wakt Sarana Wakt

teknolo u di u prasara u

gi na

Tabel 8. Rekapitulasi Kebutuhan penyuluhan pertanian di

kelompoktani

Desa ...........

N Usaha Kelompo Kebutuhan pendampingan teknologi


o tani ktani Mate Wak Sapr Wak Saran Wak

ri tu odi tu a tu

teknol prasar

ogi ana

**) Data tabel 8 merupakan rekapitulasi yang harus


dibuat PP dan **) Data tabel 7 merupakan
rekapitulasi yang harus dibuat PP dan disepakati
oleh kelompoktani sekaligus menjadi bahan acuan
untuk penyusunan RKD ( Rencana Kegiatan Desa )
RKD - Rencana Kegiatan Desa
Merupakan kegiatan penyuluhan pertanian yang ada didesa dan

harus difasilitasi oleh PP.

Pada kegiatan penyusunan RKD akan dihasilkan data data

terkait prilaku petani dan non prilaku . Kegiatan prilaku terkait

data data yang berhubungan dengan PKS petani dan non prilaku

terkait dengan sarana prasarana. Data data non prilaku

merupakan acuan dasar yang akan digunakan sebagai usulan ke

Musrembangdes. Karena itu penyusunan RKD harus dilakukan

sebelum pelaksanaan musrembangdes.

· PP melakukan pemaparan hasil rekapitulasi kebutuhan

penyuluhan pertanian yang akan dilakukukan didesa

sebagaimana disajikan pada Tabel 7. Rekapitulasi

Kebutuhan penyuluhan pertanian di kelompoktani.

· Setelah pemaparan table kebutuhan disetujui oleh team

penyusun RKD ( perwakilan kelompoktani yang terdiri dari

ketua, pengurus dan 2 petani anggota kelompoktani.

Topmas, perangkat desa/kepala desa ) dan difasilitasi

oleh PP penanggung jawab wilayah


·
Tabel 1. Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian di desa

………

N Kelo Usahata Kebutuhan

o mpok ni yang Pendampingan teknologi

tani dikelola Materi Saprodi Sarana pra

Uraian Waktu Uraian Waktu Uraian

Tabel 2. Kebutuhan sarana prasarana dalam mendukung

kegiatan penyuluhan pertanian

didesa ………………

N Kebutuha Tujuan Kelompokta Kebutuha Waktu


o n yang akan ni yang n Sarana diperluka

Penyuluha dicapai melakukan prasaran n

n a

pertanian

Ketua poktan PP penanggung

jawab Wilayah

Mengetahui

Kepala Desa/ Lurah

Tabel 3. Daftar Kebutuhan penyuluhan pertanian dimasing

masing tingkatan

sasaran pendampingan teknologi

No Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

ditingkat ditingkat ditingkat

RUK/Kelg RKK/Kelompok RKD/Desa


petani

Dengan sampainya pengolahan data pada table 3 RKD,

diartikan penyusunan RKD sudah beres berarti PP menyiapkan

kegiatan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Desa.


Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Desa

Dihadiri oleh ;

1. Perwakilan masing masing kelompoktani yang ada di desa terdiri

dari ketua, pengurus dan 2 petani anggota kelompoktani

2. Tokoh masyarakat yang peduli pertanian

3. Kepala Desa dan perangkat desa yang bertanggung jawab

dalam pembangunan desa

4. Penanggung jawab program pembangunan pertanian di masing

masing Dinas lingkup pertanian di kab kota

5. PP penanggung jawab di BPK

Tabel 1 Perumusan Kegiatan Penyuluhan Pertanian

No Dukungan .ting Tujuan Materi yang Metode yang

katan yang akan dibutuhkan akan

pendampingan dicapai digunakan


Tabel 2. Kebutuhan keperluan pembiayaan kegiatan Penyuluhan

Pertanian

desa ……….

N Kegiatan Kebutuhan Sarana Kebutuhan Nama Jadwa

o Pembelajaran Belajar biaya Fasilitator Pelaksan

Posted 14th August 2017 by PPL

Add a comment

7.

Aug

14
Identifikasi Potensi Wilayah
IPW atau Identifikasi Potensi Wilayah merupakan penggalian data data

potensi wilayah terkait dengan data data sumberdaya didesa dan data data

pendukung yang ikut memberikan andil dalam pengelolaan usahatani. Data

data sumberdaya yang ada didesa terdiri dari sumberdaya alam, sumberdaya

buatan dan sumberdaya manusia sebagai pelaku utama dalam mengelola

usahatani. Sedangkan data data pendukung pengelolaan usahatani terdiri dari

data data monografi desa, penerapan teknologi budidaya yang biasa dilakukan

petani, komoditi pertanian yang dikelola petani. Seiring dengan perubahan

jaman yang beralih pada pemberdayaan masyarakat idealnya dalam melakukan

penggalian data potensi IPW dapat menggunakan metoda PRA ( Partisipatif

Rural Appraisal ) sebagaimana tuntutan permentan no 25 tahun 2009 tentang


Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Penggalian data IPW

dengan metoda PRA harus dilakukan oleh petani dan difasilitasi Penyuluh

Pertanian yang bertanggung jawab diwilayah desa/kelurahan. Data data IPW

harus dilakukan pembahuruan data setiap tahunnya seiring dengan perubahan

waktu dan perkembangan data yang berlaku.

Untuk dapat menggali data data IPW dengan metoda PRA idealnya dilakukan

terlebih dahulu kajian desa yaitu melakukan pengamatan desa dengan

melibatkan masyarakat desa sebagai pelaku pengkajian dan difasilitasi oleh

Penyuluh Pertanian penanggung jawab desa/kelurahan

Pengkajian desa akan memotivasi petani untuk tahu dan sadar betul dengan

kondisi keadaan nyata yang ada didesa. Selain petani tahu dan sadar akan
kondisi keadaan nyata desanya juga diharapkan petani mampu melakukan

analisa potensi dan masalah masalah yang selama ini menjadi kendala dalam

pengelolaan usahatani. Dengan petani melakukan IPW yang difasilitasi

Penyuluh Pertanian diharapkan petani mampu mengambil keputusan dan

merencanakan kegiatan/program yang sesuai dengan potensi yang didesanya

sebagaimana yang diharapkan “ PRA adalah kegiatan dari oleh dan untuk

petani “.

Metoda PRA menggunakan 3 11 alat/ teknik/instrumen PRA sebagaimana

tersajikan pada matriks berikut ;

Tabel 1. Kegunaan dari masing masing Instrument/teknik PRA

No Teknik/Instrumen Kegunaan Data/Informasi

yang didapatkan
1 Teknik peta wilayah · Mengetahui kondisi · Sumberdaya Alam

desa/Sketsa desa potensi lingkungan dan yang dimiliki desa

masalah yang ada · Tata guna lahan

diwilayah desa · Batas wilayah desa

· Menjadi bahan · Sebaran Perumahan

pertimbangan dalam · Sebaran penduduk


penyusunan RUK dan L/P

RKD · Keragaman jenis


vegetatif

· Akses dan control


terhadap sumberdaya

yang ada didesa


· Penerapan teknologi
di wilayah desa
2 Teknik peta transek· Mengetahui gambaran · Topografi dan

potensi suatu wilayah kemiringan lahan

lengkap dengan · Keragaman vegetasi

informasi kondisi · Penerapan teknologi

ekosistem yang ada · Peranan teknologi

dalam bentuk gambar · Sumber air dan aliran

irisan melintang/ sungai

permukaan bumi dari · Pelaku usahatani

wilayah tertentu (L/P/A)


3 Teknik Kalender · Mengetahui kegiatan · Curah hujan

Musim kegiatan peristiwa, · Suhu udara

masa kritis, masalah · Pola tanam

dan peluang dalam · Hama penyakit

satu siklus waktu · Masa paceklik/ saat

tertentu saat kritis

· Tenaga kerja L/P/A

· Curahan waktu kerja,

jenis pekerjaan (

L/P/A),

· Volume produksi

· Luas tanam

· Harga dan pemasaran

· Siklus usahatani
· Kebutuhan saprodi
4 Teknik bagan · Mengetahui hubungan · Jenis kelembagaan

hubungan kelembagaan · Peranan dan

Kelembagaan pendukung pengelolaan hubungan dengan

(Diagram Venn) usahatani masyarakat

· Pengaruh, kedekatan · Akses dan control

dan manfaat L/P terhadap

kelembagaan kelembagaan

formal/non formal

dengan masyarakat
5 Teknik penetapan · Mengetahui prioritas · Menetapkan pilihan

peringkat masalah yang harus penyelesaian

diselesaikan massalah yang

secepatnya dihadapi petani

· Mengetahui peluang · Menetapkan pilhan

usahatani yang akan usaha tani yang akan

dikelola dikelola

· Mengetahui pilihan

teknologi yang harus

diterapkan
6 Teknik bagan/ peta · Mengetahui hubungan · Lokasi komunikasi

mobilitas masyarakat dengan masyarakat

pihak lain di luar · Jarak tempuh

lingkungan masyarakat bepergian

· Frekquensi

masyarakat keluar
dari lingkungan desa

· Pelaku mobilitas

penduduk dengan

pihak luar L/P/A

· Penggunaan alat

transportasi

· Pengeluaran biaya

transportasi
7 Teknik bagan · Mengetahui alih · Curah hujan pada

kecenderungan profesi/pergeseran bulan bulan tertentu

masyarakat akibat · Suhu udara pada

suatu peristiwa bulan bulan tertentu

· Dapat digunakan · Pola tanam yang

sebagai bahan acuan dilakukan petani

dimasa mendatang bila · Hama penyakit

terjadi kemungkinan · Masa paceklik/ saat

kemungkinan yang saat kritis

tidak terduga · Tenaga kerja L/P/A

· Curahan waktu kerja,

jenis pekerjaan (

L/P/A),

· Volume produksi

· Luas tanam

· Harga dan pemasaran

· Siklus usahatani
· Kebutuhan saprodi

· Mobilitas penduduk

L/P/A

· Kontrol dan Akses

L/P/A
8 Teknik penelusuran · Mengetahui asal usul · Sejarah desa

sejarah desa · Budaya desa

· Mengetahui · Riwayat penduduk

perkembangan · Peranan laki laki dan

masyarakat desa perempuan


9 Teknik diagram · Mengetahui pola · Kerja produktif

harian kegiatan keluarga keluarga tani

· Mengetahui pola kerja · Sumbang peran

anggota keluarga tani anggota keluarga

dalam mendukung dalam mendukung

usaha tani usahatani

· Mengetahui pola kerja · Kontrol dan akses

kelembagaan keluarga tani

terhadap sumber

daya

· Kegiatan sosial

ekonomi semua

anggota keluarga

· Kegiatan sosial

ekonomi dan politik


masyarakat
10 Teknik sketsa kebun/· Mengetahui potensi · Sumberdaya Alam

lahan usahatani sumberdaya yang yang dimiliki keluarga

keluarga dimiliki keluarga tani tani

· Menjadi acuan bagi · Tata guna lahan/

keluarga tani dalam pemanfaatan lahan

menyusun RUK oleh keluarga tani

(Rencana Usaha · Batas wilayah lahan

Keluarga ) dan yang dimiliki keluarga

pengembangan tani

usahatani keluarga · Keragaman jenis


vegetatif

· Akses dan control


terhadap sumberdaya

yang dimiliki

keluaraga

· Penerapan teknologi

oleh keluarga tani di

lahan usahatani

keluarga

· Peranan anggota

keluarga dalam

memanfaatkan lahan

usahatani
11 Teknik diagram · Mengetahui alur dari · Tahapan proses

alur/alir
suatu system produksi produksi usahatani

· Mengetahui alur · Tahapan proses

pemanfaatan modal pnerapan teknologi

· Mengetahui · Pelaku pengelola

pemanfaatan lahan usaha tani L/P/A

usahatani
12 Pengumpulan dan · Mengetahui kaeadaan · Data Agroklimat

pengolahan data awal keondisi desa, · Jumlah kependudukan

skunder masyarakat dan · Pebandingan

kingkungannya penduduk L/P/A

· Sebagai data · Mata pencaharian

pembanding dari data masyarakat desa

yang diperolehnya · Pendidikan

· Mengetahui kondisi masyarakat desa

nyata dilapangan · Sarana prasarana

yang mendukung

usahatani

· Jenis usahatani/

komoditi yang

ditekuni masyarakat

desa

· Program

pembangunan yang

ada didesa
Beberapa catatan matriks PRA

· Point 1 – 11 merupakan instrument/alat atau Teknik PRA yang dapat

dipilih dalam pemberdayaan masyarakat. Desa

· Point 12 merupakan alat bantu pendukung kegiatan PRA yang wajib

digunakan pada setiap proses pemberdayaan masyarakat.

IPW sebagai acuan dasar dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

dengan metoda PRA sebagaimana tuntutan permentan no 25 tahun 2009

tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Penggalian data

IPW dengan metoda PRA harus dilakukan oleh petani dan difasilitasi Penyuluh

Pertanian yang bertanggung jawab diwilayah desa/kelurahan yang dikemas

dalam pengkajian desa.

Data pendukung IPW didapatkan dari data primer dengan cara wawancara

masyarakat yang ada didesa dan berdasarkan data data skunder yang ada di

balai desa atau nilik Penyuluh Pertanian diwilayah desa/kelurahan dan petugas

dinas/ instansi terkait lingkup pertanian .

Pengkajian desa

Pengkajian desa dengan metoda PRA diharapkan dapat membantu petani dan

tokoh masyarakat yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian mampu melihat

kondisi nyata yang ada didesa. Dengan tahu kondisi nyata yang ada didesa

akan dapat membantu petani dalam melakukan analisa kondisi nyata dengan

potensi yang dimiliki wilayah untuk memecahkan permasalahan yang ada di

desa, mengambil keputusan dan merenanakan kegiatan yang akan dilakukan

didesa sesuai kemampuan potensi yang ada didesanya.


Dari hasil pengkajian desa diharapkan petani mau dan mampu mengembangkan

potensi yang meliputi ; 1) Pengembangan usahatani, 2) Menyusun kegiatan

penyuluhan pertanian, 3) Mengembangkan kegiatan kegiatan lain pendukung

usahatani yang dibutuhkan oleh masyarakat desa.

Pengkajian desa dapat menggunakan 3 – 4 alat/ teknik PRA, yaitu sketsa

desa, kalender musim diagram Venn dan transek. Diawali dari kegiatan

transek yang berguna untuk melihat kondisi keadaan desa/kelurahan secara

nyata, Setelah 3-4 alat/teknik PRA wajib dilakukan yaitu sketsa desa,

kalender musim, diagram Venn dan tidak menutup kemungkinan dapat

dikembangkan dengan teknik PRA yang lain sesuai kebutuhan desa/kelurahan.

Tahapan berikutnya adalah melakukan pengumpulan dan pengolahan data

primer dan skunder. Tahapan akkhir dari pengkajian desa adalah melakukan

teknik rangking untuk menetapkan urutan kegiatan/program sesuai urutan

prioritas yang dibutuhkan petani.

1.SKETSA DESA

· Pengertisn :

Skesa desa adalah alat pengkajian metoda PRA yang memmberikan

gambaran tentang keadaan kondisi nyata desa, terkait dengan SDM,

sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan kelembagaan yang ada

didesa dalam mendukung usahatani yang dikelola oleh petani

· Manfaat pengkajian desa dengan alat Sketsa desa ;

1. Petani akan sadar dengan potensi sumberdaya yang ada didesa


2. Petani tahu akan manfaat sumberdaya jika dikelola dengan benar

3. Petani akan berusaha menggali potensi sumberdaya lain yang ada

didesa sebagai pendukung pengelolaan usahatani

4. Petani akan menggali permasalahan permasalahan lain yang

dihadapinya dan akan menyamakan persepsi dengan petani yang

lain dalam suatu pertemuan didesa

· Penggalian data ;

1. Data yang diperlukan untuk menganalisa sketsa desa adalah data

data yang terkait dengan sumberdaya alam, sumberdaya buatan,

sumberdaya kelembagaan dan SDM petani

2. Informasi pengumpulan data didapatkan dari petani yang ada

didesa dengan penggalian data yang terfokuskan pada data data

yang terkait dengan ; 1) Keadaan kondisi nyata saat pengambilan

data, 2) Permasalahan yang sedang dihadapi petani, 3) Faktor

penyebab masalah menurut petani, 4) Potensi atau faktor faktor

pendukung keberhasilan usahatani dan 5) Harapan petani untuk

keberhasilan pengelolaan usahatani.

Untuk memudahkan dalam penggalian data data sketsa desa dapat digunakan

alat bantu tabel sebagaimana tersaji pada matriks berikut

Tabel 2. Penggalian data data sketsa desa

No Sumberdaya Potensi Kondisi nyata Faktor Harapan

penyebab petani
Pada saat penggalian data terkait dengan sumber daya,bandingkan kondisi

nyata dengan potensi yang ada artinya petani dan masyarakat desa apakah

sudah merasa menikmati hasilnya dengan baik. Bila belum artinya ada

kekecewaan, lakukan penggalian data untuk mencari faktor penyebab kenapa

petani dan masyarakat desa tidak bisa menikmati potensi yang ada didesa

Selain data data terkait dengan sumberdaya kajian sketsa wilayah perlu

didukung pula dengan data data skunder yang terkait dalam mendukung

pengelolaan usahatani sebagaimana data data berikut

1. Data monografi

2. Data pendidikan penduduk

3. Data karakteristik lahan dan data curah hujan

4. Data pemilikan lahan usahatani/ternak

5. Data data penerapan teknologi ditingkat petani

6. Data komoditi usahatani yang dkelola petani ( 3- 5 tahun terakhir)

7. Data harga komoditas ( 3- 5 tahun terakhir)

8. Data Pola usahatani

9. Data kelembagaan tani terkait dengan jumlah anggota kelompoktani,

jenis komoditi yang dikelola kelompoktani, klas kelompoktani

1. Dan data data yang masih dapat dikembangkan sesuai kebutuhan pengkajian
Data data pendukung disajikan dalam bentuk matrik

Tabel 3. Data karakteristik lahan

N Dusun/ Ketinggian Kemiringan Kedalaman pH Irigasi Kesuburan

o RW/ tempat lahan lapisan tanah *) tanah *)

(m dpt ) ( % ) tanah (cm)

*) Baik/sedang/rusak, pilih sesusi kondisi nyata dilapangan


Tabel 4. Data curah hujan dan jumlah hari hujan desa/kelurahan

…………………

N Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

o …………. …….. …….. …… ……


mm Hari mm Hari mm Hari mm Hari mm Hari
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November
12 Desember

Tabel 5. Penerapan teknologi ditingkat petani

PENERAPAN TEKNOLOGI OLEH PETANI


N De Komo Benih Penggun Takara Penggun Panen
Unggul aan n pupuk aan

pupuk pestisid

a
o sa diti
Prila % Prila % Prila % Prila % Prila %

ku ku ku ku ku

Tabel 6. Trends komoditas yang dikelolo petani( 5 tahun terakhir )

N Komo Tahun …………. Tahun …….. Tahun …… Tahun …

o ditas Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Pr

si tivitas si tivitas si tivitas si ti


Tabel 7. Trend Harga Komoditas ( 5 tahun terakhir )

N Komo Tahun …………. Tahun …….. Tahun …… Tahun ……..

o ditas Harga Harga Harga Harga Harga Harga Harga Harga

tingkat pasar tingkat pasar tingkat pasar tingkat pasar

petani petani petani petani


Tabel 8. Status kepemilikan lahan usahatani

N Desa STATUS KEPEMILIKAN TANAH ( ORANG )

o Pemilik Penggarap Buruh tani Bagi hasil


Tabel 9. Status kepemilikan ternak BPK .............

N Desa STATUS KEPEMILIKAN TERNAK ( ORANG )

o Ayam buras Sapi potong Sapi perah Kambing Domba Ke

Tabel 10. Pemanfaatan lahan/Tanah BPK .............

N Desa Tanah Darat ( Ha ) Tanah Sawah Irigasi (Ha)


o
Tegal Peka Jumlah Tek 1/2 Tersi Tadah Jum
rangan nis Teknis er Hujan
Jumlah

Tabel 11.Potensi Agro Ekosistem

Desa ...............

Tahun...............

N De Jumlah Jumla Rata rata Produ Produkti


o Jenis sa luas h luas per orang ksi vitas
Usah tanam KK (Ha/orang) diting
a tani (Ha) petani kat (ton/Ha)
keluar
ga

(ton)
1
Tabel 12. Pola Usahatani Desa/Kelurahan ………….

N Des Jenis Kegiata Pola tanam

o a Usahata n Jadwal Sesua Alasa Hasil

ni Usahata penanam i/ n Produk

ni an Tidak si

Sesua

i
Tabel Hasil pengolahan data sketsa desa disampaikan dengan cara yang

sederhana, dalam bentuk gambar atau tabel agar mudah bagi petani untuk

memahami kondisi nyata yang ada didesa.

Hasil identifikasi sumberdaya yang dimiliki desa disajikan dalam matriks

berikut

Identifikasi Analisa Teknik Sketsa Desa,

Desa/Kelurahan ……………………..

N Sumber Potensi Masalah Faktor Harapan

o Daya yang Penyebab Masyarakat

dihadapi

Penyajian olahan data sketsa desa disajikan lengkap dengan gambar sketsa

desa yang disampaikan secara sederhana dan dilengkapi dengan tanda tanda
keberadaan sumberdaya yang ada didesa. Tanda tanda sumberdaya

digambarkan dengan simbul simbul yang sudah disepakati bersama atau

menggunakan simbul simbul yang sudah umum digunakan. Sajian gambar

sketsa desa disajikan sebagaimana berikut


Kebun sawah rumah pasar jembatan
sungai balai desa masjid

sekolah

jalan

desa

Secara sederhana hasil olahan data Sketsa desa dapat dipaparkan

sebagaimana sajian matrks berikut

Hasil Analisa data Teknik Sketsa Desa,

Desa/ Kelurahan ……………………..

No Desa Sumber Potensi Masalah Harapan Upaya

Daya yang yang Masyarakat yang

ada dihadapi dapat

didesa dilakukan
2.KALENDER MUSIM

· Pengertian ;

Kalender Musim adalah alat pengkajian metoda PRA yang

memberikan gambaran tentang kondisi kritis yang akan dihadapi

petani dalam waktu tertentu yang akan selalu berulang. Artinya

memberikan peringatan pada petani untuk selalu waspada dan siap

mengatasi permasalahan saat masa kritis datang.

· Manfaat pengkajian desa dengan “ Kalender Musim “

1. Petani akan sadar dan mengetahui permasalahan permasalahan

yang menjadi penyebab terganggunya dukungan untuk memenuhi

kebutuhan usahatani, misal kekurangan air, masa masa rawan

banjir, masa paceklik, kekurangan air bersih dll

2. Petani sadar pada setiap tahunnya akan selalu menghadapai masa

masa kritis akan selalu berulang

· Penggalian data

Data data yang digali terkait dengan ;

1. kebutuhan kehidupan petani seperti pangan, pendidikan,

2. kegiatan pengelolaan usahatani seperti ngolah tanah, tandur,

panen
3. masa masa kritis yang dihadapi petani seperti paceklik, banjir,

musim angin, hujan, kemarau

Hasil olahan data teknik kalender musim agar mudah difahami oleh petani

penyampaian datanya disampaikan dalam bentuk pemaparan tabel

sebagaimana sajian matriks berikut


Tabel Pengkajian data kalender musim kegiatan usahatani

Desa/kelurahan …………………………….

N Jenis Ja Fe Mar Apr M Ju Ju Agu Sep Ok No De

o Usahat n b t il ei ni li st t t v s

ani
1 Padi

Sawah

- Hama
2 Ayam

Buras

Serang

an ND
3 Sayura

- Hama
4 Jagung
Ket. Tabel Kalender Musim

· Kegiatan dari masing masing jenis usahatani diuraikan secara rinci, sesuai

dengan jadwal kegiatan yang dilakukan.

· Kendala usahatani selalu saja akan ditemukan oleh petani, sajikan data data

kendala pada paparan jadwal Jan – Des dengan penyampaian data data

menggunakan simbul yang disepakati petani atau menggunakan simbul simbul

yang sudah umum dimengerti oleh masyarakat luas. Simbul simbul kendala

kendala yang bisa digunakan diantaranya ;

1. Musim kemarau

2. Musim angin
3.

Musim hujan

4. Musim pancaroba

5. Sangat kristis

6. Kritis

Secara sederhana hasil olahan analisa data kalender musim dipaparkan

sebagaimana sajian matrks berikut

Hasil Analisa data Kalender Musim,


Desa Kelurahan ……………………..

N Desa Periode Kondisi kritis Penyebab Upaya yang

o Musim/Bulan yang dihadapi Masalah dapat

petani dilakukan

3.BAGAN KELEMBAGAAN ( DIAGRAM VENN )

· Pengertian :

Bagan kelembagaan adalah alat pengkajian metoda PRA yang

memberikan gambaran keadaan desa terkait dengan peranan dan

manfaat lembaga atau petugas/tokoh masyarakat pada kepedulian

kehidupan dan usahatani yang dikelola oleh petani

· Manfaat kajian desa dengan bagan kelembagaan ;


1. Petani dan masyarakat desa tahu dan sadar jumlah lembaga yang

berperan dalam mendukung kehidupan dan pengelolaan usahatani

yang dikelola oleh petani

2. Petani dan masyarakat desa mengetahui besarnya manfaat dan

peranan lembaga yang pendukung kehidupan dan pengelolaan

usahatani yang dikelola oleh petani

3. Petani dan masyarakat desa mampu merasakan bagaimana

hubungan kedekatan/kepedulian lembaga pada kehidupan dan

pengelolaan usahatani yang dikelola oleh petani

· Penggalian data

Ø Gali data data dari petani dan masyarakat terkait dengan

kepedulian lembaga yang ada didesa pada kehidupan dan

pengelolaan usahatani yang dikelola oleh petani.

Ø Lembaga didesa terdiri dari lembaga formal dan lembaga non

formal. Lembaga formal adalah lembaga mempunyai dasar hukum

(SK/AD-ART) dan mempunyai tujuan-tujuan yang telah di

tetapkan. Lembaga formal misalnya kantor desa , PKK, RT. RW,

Puskesmas, Posyandu, kelompok tani, karang taruna dll.

Sedangkan lembaga non formal, adalah lembaga yang ada di

masyarakat dan juga mempunyai tujuan tetapi belum atau tidak

memiliki dasar hukum ( SK ), yang tergolong dalam lembaga non

formal adalah kelompok pengajian, kelompok arisa, paguyuban,

kelompok simpan pinjam dan organisasi-organisasi lainnya.

Ø Penggalian data IPW selain pada pengurus lembaga formal dan

non formal juga dapat dilakukan pada tokoh masyarakat


( TOMAS ), dan petugas dinas terkait ( Penyuluh Pertanian,

KUPT, POPT dll ).

Penyajian data bagan diagram Venn agar mudah dapat dimengerti disampaikan

dalam bentuk gambar sebagaimana sajian berikut


Idealnya kelembagaan didesa berada di lingkaran kehidupan
petani

Sajian gambar yang dipaparkan harus diberikan analisa sesuai dengan kondisi
posisi keadaan gambar dengan mengacu pada pedoman berikut ;

I. Melihat besar kecsilnya lingkaran yang digambarkan oleh petani, lingkaran


kecil, sedang atau lingkaran besar

1. Lingkaran kecil :

Diartikan bagi petani lembaga yang

bersangkutan manfaatnya menurut petani kecil

memberikan pengaruh pada kehidupan petani dan

pengelolaan usahatani
2. Lingkaran sedang

Diartikan bagi petani lembaga yang

bersangkutan manfaat pengaruhnya pada

kehidupan petani dan pengelolaan usahatani

sedang sedang saja

3. Lingkaran besar:

Diartikan bagi petani lembaga yang bersangkutan

memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan

petani dan pengelolaan usahatani


II. Melihat dari posisi peletakkan jauh

dekatnya gambar lingkaran lembaga dengan lingkaran petani dan besar

kecilnya gambar lingkaran lembaga dengan posisi petani.

1. Jauh dari petani

PENYULUH
Bila Diagram Venn memberikan informasi gambar yang demikian, maka

diartikan Penyuluh Pertanian dan Kelompoktani sangat dirasakan besar

manfaatnya oleh petani, dibuktikan dengan gambar lingkaran yang besar.

Tetapi dalam kenyataannya dalam memfasilitasi petani belum dirasakan

sepenuhnya berada dihati petani yang dibuktikan dengan jarak posisi

Penyuluh Pertanian dan Kelompoktani dengan petani masih sangat jauh. Jika

kondisi dilapangan demikian Penyuluh dan kelompoktani maupun petani masing

masing harus saling instropeksi dan mencari solusi bersama melalui koordinasi

2. Dekat dengan

petani
PENYULUH
KELOMPOK
TANI

Penyajian Bagan diagram Venn dengan informasi gambar sebagaimana

visualisasi diatas, dapat diartikan petani merasakan besar manfaatnya

Penyuluh Pertanian dan kelompoktani yang dibuktikan dengan gambar

lingkaran besar. Namun sayangnya hubungan kedekatan petani dengan kedua

lembaga belum sepenuhnya dirasakan petani yang digambarkan masih adanya

jarak kedekatan Penyuluh Pertanian dan klompoktani dengan petani


3.

Berada dihati petani

Inilah gambar ideal semua lembaga yang ada didesa ikut memberikan

sumbang peran dalam mendukung kehidupan petani dan pengelolaan

usahatani
Bagaimana dengan bagan kelembagaan ini
Silahkan anda berkomentar ? !!!

Bila kondisi nyata dilapangan dengan gambaran sebagaimana diatas perlu

dilakukan kajian bagan kelembagtaan dengan pemaparan disampaikan dalam

format berikut

Identifikasi kajian bagan kelembagaan

No. Desa Lembaga Masalah Potensi Faktor

yang penyebab

dihadapi
Secara sederhana hasil olahan analisa bagan kelembagaan dipaparkan dalam

sajian matrks berikut


Hasil Analisa data bagan kelembagaan

BPK ……………………..

N Desa Lembaga Masalah yang Potensi Faktor penyebab

o dihadapi
PENENTUAN PERINGKAT MASALAH

Hasil pengkajian desa akan kia dapatkan potensi-potensi yang dimiliki

oleh desa dapat digunakan sebagai modal dalam membantu memecahkan

masalah yang dihadapi masyarakat. Masalah-masalah yang terhimpun dari ke

3 alat kajian PRA tersebut kita olah dan analisa untuk mendapatkan prioritas

masalah yang segera dituntaskan melalui tahapan penentuan peringkat

masalah yang dibuat oleh masyarakat dengan hasil secara musyawarah sesuai

kebutuhan yang mendesak.

Penentuan peringkat maslah merupakan proses kegiatan mengkaji berat

ringannya masalah dan disusun sesuai urutan kebutuhan dan kemampuan

masyarakat untuk menjelaskan masalah.

Penentuan peringkat masalah mempunyai tujuan

1. Mengetahui mendesak tidaknya suatu masalah bagi masyarakat

untuk segera di pecahkan

2. Memilih dan menentukan secara tepat masalah yang dilakukan

dengan segera

3. Menumbuhkan persamaan persepsi pemahaman tentang urutan

masalah yang ada di desanya.


4. Diperolehnya daftar urutan masalah untuk masukkan/bahan

pertimbangan dalam penyusunan rencana pembangunan pertanian

berikutnya.

Penentuan peringkat masalah ada berbagai macam cara yang dapat

digunakan untuk kegiatan di masyarakat perlu diupayakan dengan suatu cara

yang mudah dilaksanakan sendiri oleh masyarakat tetapi dijamin

obyektivitasnya dan dapat dipercaya, yang mudah untuk dilakukan oleh petani

adalah menggunakan tabel skore yakitu memberikan nilai (skore) terhadap

suatu masalah yang ditinjau dari alat ukur indikator atau kriteria tertentu.

Kriteria penilaian perlu disepakati oleh masyarakat yang terlibat pengkajian

desa secara musyawarah.

Berikut ini cara penyajian data penentuan peringkat masalah yang disajikan

dengan tabel skore :

Penentuan peringkat Masalah .

No. Masa Dirasa Sangat pa Mengham Sering Tersedia Jum

lah kan rah dan bat pe terjadi potensi lah Pering


oleh mende ningkat untuk nilai kat
banyak sak an penda memecah

orang patan kan


1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penjelasan Isi Kolom

1. Masalah; masalah yang berasal dari 3 alat pengkajian keadaan desa

yang telah disusun

2. Kolom 3 – 7 adalah kolom kriteria atau dasar-dasar penilaian yang

dijadikan ukuran

3. Dirasakan oleh orang banyak, artinya berapa banyak yang merasakan

adanya masalah. Semakin banyak orang yang merasakan masalah

tersebut maka nilainya semakin tinggi dan sebaliknya.

4. Sangat parah, artinya makin parah masalah itu untuk dipecahkan dan

nilainya makin tinggi

5. Menghambat peningkatan pendapatan, artinya makin menghambat

peningkatan pendapatan masalah maka nilainya makin tinggi

6. Sering terjadi, artinya sering terjadi masalah tersebut pada satu

wilayah maka nilainya makin tingi

7. Tersedia potensi untuk memecahkan masalah, artinya makin tersedia

potensi yang mendukung pemecahan masalah tersebut maka makin

tinggi nilainya.
8. Jumlah nilai, yaitu jumlah skor dari masing-msing masalah dari

beberapa kriteria atau ukuran

9. Prioritas atau peringkat, yaitu urutan atau peringkat masalah semua

jumlah nilai. Makin tinggi peringkatnya maka makin tinggi nilainya.

Cara Pengisian formulir

1. Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut

2. Kolom 2 : Diisi dengan masalah yang telah ditemukan

3. Kolom 3-7 : Diisi dengan 1 – 5 pada setiap ukuran/kriteria secara

musyawarah.

4. Kolom 8 : Diisi dengan jumlah nilai dari setiap masalah

berdasarkan penilain setiap kriteria/ukuran.

5. Kolom 9 : Diisi urutan peringkat dengan angka bila jumlah nilai

paling tinggi dan seterusnya sampai urutan yang

terendah.
Posted 14th August 2017 by PPL

View comments

1.

AnonymousAugust 16, 2018 at 9:27 AM

Terimakasih banyak,,,sangat membantu

Reply

Replies

1.

AnonymousJanuary 13, 2019 at 11:41 PM

Terima kasih jadi lebih paham.

Reply
2.

AnonymousApril 10, 2019 at 9:56 AM

Sangat membantu,,,tq

Reply

3.

Anto BoyOctober 29, 2019 at 8:31 PM

Sangat membantu bisa menjadi acuan....tq

Reply

4.

Bangkit AgustianSeptember 9, 2020 at 1:30 AM

terimakasih informasinya

Reply

5.

AnonymousNovember 2, 2020 at 8:39 PM

Terima kasih...sangat membantu...

Reply
Load more

8.

Aug

14

Penyusunan Programa Penyuluhan


Pertanian
Penyuluh Pertanian PNS maupun THL dalam bekerja harus mengacu pada

Programa Penyuluhan Pertanian sebagaimana diatur pada permentan no 25

tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.

Artinya dalam bekerja Penyuluh Pertanian PNS dan THL harus mengacu pada

Programa Penyuluhan Pertanian yang dibuat oleh petani dan difasilitasi oleh

Penyuluh Pertanian. Programa Penyuluhan Pertanian disusun setiap tahun

sekali melalui proses musyawarah dari perwakilan petani dan pihak pihak yang

terlibat dalam pembinaan peningkatan PKS petani. Penyusunan Programa

Penyuluhan Pertanian dilakukan secara berjenjang dimulai dari tingkat

desa/kelurahan, tingkat BPP ( Balai Penyuluhan Pertanian) yang sekarang

dikenal dengan nama baru BPK ( Balai Penyuluhan Kecamatan ) atau dengan

nama BP3K ( Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ).

Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian selain dilakukan di tingkat

kecamatan Programa Penyuluhan Pertanian juga disusun ditingkat kabupaten

kota, propinsi dan nasional.

Kegiatan penyuluhan pertanian adalah kegiatan proses belajar bagi petani

yang tentunya tidak menutup kemungkinan juga membutuhkan adanya


penyandang dana. Karena itu idealnya penyusunan Programa Penyuluhan

Pertanian dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan musrembang di masing

masing tingkatan wilayah dengan tujuan agar kebutuhan petani yang terkait

dengan ketersediaan dana dapat ikut dipikirkan oleh pemangku wilayah.

Artinya pemangku wilayah ikut bertanggung jawab dalam mencarikan dana

yang dibutuhkan petani melalui pengusulan dana pada pemerintah daerah dan

atau pusat melalui Musrembang di masing masing tingkatan wilayah.

A. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Programa Penyuluhan Pertanian disusun secara berjenjang. Penyusunan

Programa Penyuluhan Pertanian dimulai dari tingkat desa/kelurahan sampai di

tingkat nasional sebagaimana tuntutan Undang Undang no 16 tahun 2006

SP3K. Data dasar penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian berasal dari

data data hasil penggalian IPW ( Identifikasi Potensi Wilayah ). Kegiatan

IPW dilaksanakan didesa/kelurahan oleh petani dan difasilitasi Penyuluh

Pertanian yang dilakukan sebelum penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.

Data data IPW berupa data data yang disampaikan dalam bentuk profil desa

dan data data agroekosisitem pendukung pengelolaan usahatani meliputi

penggalian data data monografi desa/kelurahan, pemanfaatan lahan pertanian

terkait dengan luas areal dan komoditi usahatani yang ditekuni oleh petani,

kelembagaan petani/ Gapoktan, kelembagaan agribisnis, penerapan teknologi

pada pengeloan usahatani dan permasalahan permasalahan yang dihadapi

petani. Hasil IPW merupakan acuan dasar penyusunan Programa Penyuluhan

Pertanian untuk menentukan kegiatan penyuluhan pertanian yang sesuai

kebutuhan petani.
Proses penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian diawali dari tingkat desa yang

dikenal dengan nama Programa Penyuluhan Pertanian desa /kelurahan.

Programa Penyuluhan Pertanian Desa/Kelurahan disusun berdasarkan hasil

lokakarya petani yang dilakukan dikantor Desa/Kelurahan dengan dihadiri

oleh perwakilan petani dan pengurus kelompoktani dari masing masing

kelompoktani di masing masing wilayah desa/kelurahan. Proses penyusunan

Programa Penyuluhan Pertanian Desa dilakukan secara bertahap dimulai dari

kegiatan IPW, penyusunan Profil desa dan penyusunan Profil keluarga tani.

Tahapan proses penggalian data dilakukan secara berjenjang dimulai dari

tahapan penyusunan RUK ( Rencana Usaha Keluarga ), penyusunan RKK

( Rencana Kegiatan usahatani Kelompoktani ), penyusunan RKD (Rencana

Kegiatan Desa ) dan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Desa

/kelurahan.

Muatan materi Programa Penyuluhan Pertanian Desa terdiri dari data data

kebutuhan kegiatan penyuluhan pertanian yang diperlukan petani

didesa/kelurahan sebagai proses pembelajaran bagi petani. Penyusunan

Programa Penyuluhan Pertanian Desa paling lambat dilakukan pada bulan

September tahun berjalan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian

tahun berikutnya. Programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan yang sudah

final harus ditandatangani oleh para penyusun yang terdiri dari perwakilan

pelaku utama dan pelaku usaha serta Penyuluh Pertanian dan, ditandatangani

oleh kepala desa/kelurahan, sebagai tanda kepala desa/kelurahan ikut

mengetahui perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian yang ada di wilayah

desa/kelurahan yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya kepala desa ikut


bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian

diwilayah desa/kelurahan. Dan itu artinya Programa Penyuluhan Pertanian

Desa merupakan bagian penyusunan perencanaan pembangunan pertanian

didesa/kelurahan. Dokumen Programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan

diperbanyak untuk disampaikan kepada BPK ( Balai Penyuluhan Kecamatan ),

sebagai pegangan acuan kerja bagi Penyuluh Pertanian dalam melakukan

pendampingan teknologi dan kepala desa/lurah sebagai pemangku wilayah

untuk dokumentasi dalam merencanakan pembangunan pertanian

didesa/kelurahan. Programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan harus

disampaikan didalam forum Musrembang tingkat desa/ kelurahan yang akan

berguna untuk bahan penyusunan perencanaan pembangunan di tingkat

desa/kelurahan. Penyuluh Pertanian di wilayah kerja desa/kelurahan harus

menjabarkan Programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan dalam RKTPP

( Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ) sebagai bahan acuan kerja bagi

Penyuluh Pertanian desa/kelurahan dalam melakukan pendampingan teknologi

didesa/kelurahan yang menjadi tanggung jawab Penyuluh Pertanian..

Proses Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian di tingkat kecamatan

Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian ditingkat BPK difasilitasi oleh

team Penyuluh Pertanian yang bersatminkal di BPK. Team penyusun Programa

Penyuluhan Pertanian BPK terdiri dari Penyuluh Pertanian dan perwakilan

kelembagaan petani dari masing masing kelompoktani yang ada

didesa/kelurahan. Tahap awal dari penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

desa, team penyusun Programa Penyuluhan Pertanian BPK melakukan


pencermatan kembali Programa Penyuluhan Pertanian Desa yang sudah

disusun oleh masing masing desa/kelurahan diwilayah binaan BPK. Perlu

difahami tidak semua kegiatan penyuluhan pertanian mampu dilakukan oleh

Penyuluh Pertanian yang ada di desa/kelurahan. Hal ini ada kemungkinan

disebabkan oleh kemampuan Penyuluh Pertanian dalam memberikan fasilitasi

pendampingan teknologi atau juga kemungkinan terkait dengan dana.

Konsekwensi ketidak mampuan Penyuluh Pertanian di desa/kelurahan dalam

memberikan fasilitasi pendampingan teknologi harus dialihkan menjadi

tanggung jawab dan kewenangan BPK,. Artinya Penyuluh Pertanian yang

bersatminkal di BPK harus mempunyai tanggung jawab dalam memberikan

fasilitasi pendampingan teknologi bagi petani yang ada didesa/kelurahan.

Tahapan berikutnya Programa Penyuluhan Pertanian Desa yang sudah disusun

oleh masing masing desa di wilayah binaan BP3K dilakukan rekapitulasi oleh

Penyuluh Pertanian yang di BP3K sebagai acuan dasar penyusunan Programa

Penyuluhan Pertanian BP3K. Hasil rekapitulasi bahan dasar pembahasan draft

penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian BPK. Pembahasan penyusunan

draft Programa Penyuluhan Pertanian BPK dapat dilakukan berulang kali


sampai ditemukan adanya kesepakatan oleh team pembahas untuk diajukan

dalam pertemuan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian BPK. Pertemuan

penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian BPK dihadiri pejabat

dinas/lembaga lingkup pertanian yang membidangi perencanaan dan

perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka sintesa

kegiatan penyuluhan pertanian yang disetujui sebagai final Programa

Penyuluhan Pertanian BPK yang akan menjadi acuan bagi penyelenggaraan

kegiatan penyuluhan pertanian di BPK.


Programa penyuluhan pertanian kecamatan yang sudah final harus

ditandatangani oleh para penyusun yang terdiri dari perwakilan pelaku utama

dan pelaku usaha serta penyuluh pertanian, dan disahkan oleh kepala Balai

Penyuluhan, diketahui pimpinan dinas/instansi lingkup pertanian. Dengan

pimpinan dinas/instansi lingkup pertanian memberikan tanda tangannya

berarti telah menyetujui Programa Penyuluhan Pertanian BPK menjadi bagian

dari perencanaan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Penyusunan

Programa Penyuluhan Pertanian BPK paling lambat disusun bulan Oktober

tahun berjalan, untuk dilaksanakan pada tahun berikutnya. Programa

Penyuluhan Pertanian BPK yang sudah disahkan diperbanyak untuk

disampaikan ke BP4K atau lembaga yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan penyuluhan pertanian di kabupaten kota dan masing masing

Penyuluh Pertanian sebagai pegangan dalam melakukan pendampingan dan

dokumentasi BPK . Programa Penyuluhan Pertanian BPK juga harus

disampaikan didalam forum musrembang kecamatan sebagai bahan

penyusunan perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan. Hasil final

Programa Penyuluhan Pertanian tingkat BPK harus dijabarkan oleh Penyuluh

Pertanian tingkat BPK dalam RKTPP ( Rencana Kerja Tahunan Penyuluh

Pertanian ) sebagai bahan acuan kerja bagi Penyuluh Pertanian BPK dalam

melakukan pendampingan teknologi.

Proses Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian di tingkat

kabupaten/kota
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian tingkat kabupaten kota

difasilitasi oleh BP4K atau lembaga yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan penyuluhan pertanian di kabupaten kota. Tahapan proses

penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten kota tidak berbeda

dengan tahapan proses penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian BPK. Team

penyusun Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten kota terdiri dari

Penyuluh Pertanian yang bersatminkal di kabupaten kota, perwakilan

kelembagaan petani dan petani pengusaha.

Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten kota diawali dengan

pencermatan kembali Programa Penyuluhan Pertanian yang sudah dibuat oleh

masing masing BPK. Terkait dengan dana kemampuan Penyuluh Pertanian

dalam melakukan pendampingan teknologi tentunya tidak semua kegiatan

penyuluhan pertanian mampu dilakukan oleh BPK. Konsekwensi ketidak

mampuan BPK dalam memberikan fasilitasi pendampingan teknologi menjadi

tanggung jawab BP4K atau lembaga yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan penyuluhan pertanian di kabupaten kota. Artinya Penyuluh

Pertanian yang bersatminkal di BP4K yang harus bertanggung jawab dalam

memfasilitasi pendampingan teknologi. Ketidak ketidak mampuan BPK dalam

memberikan fasilitasi pendampingan teknologi direkapitulasi oleh team

penyusun Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten kota sebagai bahan

pembahasan draft penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten

kota. Penyusunan draft penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

kabupaten kota dapat dilakukan beberapa kali pertemuan dan bila sudah

disepakati oleh team penyusun baru dapat diajukan untuk bahan pertemuan

penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten kota yang dihadiri


pejabat yang membidangi perencanaan dari dinas/instansi lingkup pertanian

dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka

sintesa kegiatan penyuluhan.

Programa penyuluhan pertanian kabupaten/kota yang sudah final

ditandatangani oleh koordinator penyuluh di kabupaten/kota dan perwakilan

kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha, kemudian disahkan oleh kepala

Badan pelaksana Penyuluhan/kelembagaan penyuluhan kabupaten/kota, dan

diketahui pejabat yang membidangi perencanaan dari dinas/instansi lingkup

pertanian. Programa penyuluhan pertanian kabupaten/kota paling lambat

disusun bulan November tahun berjalan, untuk dilaksanakan pada tahun

berikutnya. Programa penyuluhan pertanian kabupaten/kota yang sudah

disahkan selanjutnya disampaikan didalam Forum Musrenbang

Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan

kabupaten/ kota. Penyuluh Pertanian yang bersatminkal di BP4K wajib

menjabarkan Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten kota kedalam RKTPP

( Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian ) sebagai bahan acuan kerja

dalam melakukan kegiatan penyuluhan pertanian

Data data pendukung Programa Penyuluhan Pertanian

Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian dilakukan secara partisipatif dan

difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian sesuai dengan tingkatan jenjang di masing

masing wilayah dengan tahapan proses sebagai berikut :

1. Perumusan Keadaan
Merupakan gambaran keadaan wilayah yang berisikan tentang data data

gambaran keadaan nyata suatu wilayah pada saat dilakukan penggalian

data. Penggalian data dilakukan sesuai permentan no 25 tahun 2009

tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian diantaranya

dengan menggunakan metoda PRA ( Partisipatif Rural Appraisal ). Data

dasar yang diperlukan dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Desa berdasarkan pada hasil sintesa Identifikasi Potensi Wilayah dan

hasil sintesa RDK/RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) Pada

penyusunan Programa Penyuluhan di tingkat kecamatan dan tingkat

wilayah berikutnya analisa keadaan dilakukan berdasarkan dari hasil

sintesa data data Programa Penyuluhan Pertanian setingkat dibawahnya

dan sintesa program dinas lingkup pertanian di wilayah bersangkutan.

Pada saat melakukan sintesa data data inilah peran Penyuluh Pertanian

diperlukan sebagai fasilitator melakukan pendampingan pada petani dalam

penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian yang menjadi tanggung jawab

Penyuluh Pertanian..

Perumusan keadaan terkait dengan data data batas wilayah, kondisi luas

areal, dan pencapaian hasil produksi untuk tanaman pangan, hortikultura

dan perkebunan sedangkan untuk ternak terkait dengan jumlah populasi

masing masing komoditi ternak kelembagaan petani dan SDM petani

terkait dengan kondisi penerapan teknologi yang dilakukan petani.

Contoh pernyataan Keadaan Wilayah

a. Menjelaskan tentang geografi dan perbatasan wilayah pada suatu

daerah sebelah utara berbatasan dengan ………

sebelah selatan berbatasan dengan ……… ……… dst


b. Monografi desa, yang merupakan data data terkait dengan jumlah

penduduk, L/P, usia, pendidikan dan mata pencaharian dan

sebutkan sumber data

c. Data kelembagaan pendukung usahatani yang ada didesa/kelurahan

bersangkutan

d. Data pemanfaatan lahan terkait dengan kegunaan lahan untuk

pengelolaan usahatani

e. Data potensi wilayah terkait dengan jenis komoditi usahatani dan

hasil produksi pertanian yang sudah dicapai oleh petani : ( dapat

disajikan dalam bentuk matriks atau uraian )

1. Tanaman Pangan, Hortikultura dan perkebunan ( dibuat

terpisah ).

Data data pendukung yang diperlukan jenis komoditi tanaman

pangan, luas areal, lokasi dan kemampuan petani mengelola lahan

2. Peternakan

Menjelaskan data data yang terkait dengan jenis komoditi

ternak, jumlah populasi ternak, lokasi

3. Penerapan teknologi anjuran

Data data yang dibutuhkan terkait dengan nilai persentase

pencapaian teknologi yang sudah diterapkan petani ( baru 35 %

petani mau dan mampu mengelola usahatani pola menuju

sehat/organik )

4. SDM Petani

Menjelaskan pernyataan jumlah prosentase penerapan teknologi

anjuran yang telah mampu dilakukan petani dalam mengelola


usahatani ( tingkat kesadaran petani dalam berbudidaya ayam

buras secara semi intensif baru 15 % )

5. Kelembagaan petani

Menjelaskan kondisi nyata kelembagaan petani bila

memungkinkan sampai pada pencapaian keadaan klas

kelompoktani. Khusus untuk Programa Penyuluhan Pertanian

kabupaten kota, propinsi dan nasional dilengkapi dengan kondisi

nyata kelembagaan penyuluhan pertanian

6. Pola tanam

Menggambarkan kondisi kegiatan usahatani dalam satu tahun

siklus produksi dari masing masing komoditi usahatani yang

ditekuni oleh petani ( disajikan dalam bentuk matriks )

2. Penetapan Tujuan

Menjelaskan harapan yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun

anggaran. Tujuan dituliskan dengan adanya peningkatan persentase

perubahan prilaku petani dalam penerapan teknologi. Penetapan besaran

nilai tujuan harus merupakan hasil kesepakatan bersama antara, petani

dan pelaku usaha, pengambil kebijakan serta Penyuluh Pertanian .

Selain tujuan produksi juga perlu dilengkapi dengan sasaran target SDM

petani yang akan dicapai, Penulisan dilakukan secara terinci yaitu

keterangan jumlah jumlah jender dari petani dewasa, wanita tani, taruna

tani dan petugas terkait dalam kegiatan penyuluhan pertanian

Dalam menetapkan tujuan harus dirumuskan dengan prinsip SMART :

S ( Spesifik / khas ) ; harus jelas apa yang akan dituju


M ( Measurable/dapat diukur ) ; perlu ada ukuran sampai sebatas

mana

kemampuan mencapai tujuan

A ( Actionary/dapat dikerjakan ) ; terkait dengan kemampuan untuk

mencapai tujuan artinya solusi yang dipilih harus dapat

dikerjakan

R ( Realistik/ realistis ) ; kemampuan mencapai tujuan harus realita

masuk diakal tidak berdasarkan tingkat kemudahan dalam

mencapai tujuan

T ( Time based ) ; ada jangka waktunya tanpa ada jangka waktu

hanya sebuah impian

Untuk mencapai tujuan tentunya juga perlu diperhatikan dengan :

A ( Audience/khalayak sasaran )

B ( Behaviour/perubahan perilaku )

C ( Condition/kondisi yang akan dicapai )

D ( Degree/derajat kondisi yang akan dicapai)

Contoh penyajian Tujuan

· Kesadaran petani dalam melakukan pemupukan modal perlu ditingkatkan

dari 20 % menjadi 25 %

· Penggunaan benih berlabel biru masih harus ditingkatkan dari 18 %

menjadi 20 %
· Kesadaran petani dalam berbudidaya ayam buras secara semi intensif

masih rendah dan perlu ditingkatkan menjadi 1 5 %

3. Penetapan Masalah

Menjelaskan faktor penghambat yang menjadi penyebab kegagalan

pencapaian tujuan. Faktor faktor penyebab kegagalan dari program dinas

lingkup pertanian yang digulirkan perlu ditelusuri kembali, penyebab

ketidak mampuan petani dalam menerapkan teknologi anjuran. Selain

penelusuran yang terkait dengan dan tidak menutup kemungkinan juga

kelembagaan petani dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian

sesuai kesepakatan untuk mencapai tujuan pada penyusunan Programa

Penyuluhan Pertanian setahun sebelumnya.

Penelusuran penyebab kegagalan dalam mencapai tujuan sesuai

kesepakatan berdasarkan prilaku dan non prilaku ;

1. Apakah masalah terkait dengan petani dan pelaku usaha atau

kelembagaan tani

2. Apakah masalah terkait dengan program dinas lingkup pertanian

diwilayah bersangkutan

3. Apakah masalah terkait dengan ketersediaan kemampuan ( dana,

tenaga, peralatan dsb

Permasalahan yang sudah terkumpul selanjutnya dirangking untuk

mendapatkan penetapan prioritas yang harus segera diselesaikan

permasalahannya. Penetapan masalah harus dilakukan dengan tahapan ;

1. Menetapkan kriteria prioritas terkait dengan ( petani dan pelaku

usaha, sebaran lokasi, kerugian yang disebabkan oleh masalah tinggi,


tingkat kemudahan dalam memecahkan masalah, permasalahan

mendesak/penting untuk segera diselesaikan )

2. Menetapkan scoring/pembobotan nilai criteria untuk setiap

permasalahan sesuai dengan kesepakatan

3. Melakukan penilaian terhadap setiap masalah berdasarkan nilai

skoring

4. Menetapkan prioritas masalah

Penetapan masalah dinyatakan dalam dua penelusuran yaitu ;

1. Berdasarkan prilaku petani yaitu terkait dengan PKS petani

2. Berdasarkan non prilaku petani yaitu kegiatan untuk membantu/

mengikhtiarkan kemudahan bagi petani, pelaku usaha dan kelembagaab

petani yang terkait dengan kebijakan, sarana prasarana,pembiayaan,

pengaturan dan pelayanan.

4. Penetapan Rencana Kegiatan

Merupakan upaya dalam mencapai tujuan disajikan dalam bentuk matriks

berisi tentang kegiatan kegiatan yang akan dilakukan Penyuluh Pertanian

sesuai dengan tujuan yang sudah disepakati oleh team penyusun Programa

Penyuluhan Pertanian.

Ada dua rencana kegiatan yang harus dilakukan Penyuluh Pertanian dalam

mencapai tujuan yang disajikan bentuk matriks yaitu ;

1. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang menyajikan data data

informasi tekait dengan tujuan , masalah, sasaran,

metode/kegiatan penyuluhan yang terdiri dari jenis dan


volume/frequensi, lokasi, waktu, biaya, sumber biaya, penanggung

jawab, pelaksana dan keterangan. Pada sasaran yang akan dilibatkan

dalam kegiatan penyuluhan dibagi lagi menjadi pelaku utama, pelau

usaha dan petugas. Pelaku utama dibedakan antara wanita tani,

taruna tani dan wanita dewasa. Sedangkan pada pelaku usaha dan

petugas pembagian sasaran berdasarkan jender yaitu pembagian

laki dan perempuan.

2. Rencana kegiatan untuk membantu mengikhtiarkan pelayanan dan

pengaturan yang meliputi data dan informasi mengenai tujuan,

sasaran, lokasi, jenis kegiatan, waktu, penanggungjawab serta

pelaksana. Masalah petani yang bersifat non perilaku antara lain

masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sarana dan

prasarana usahatani, pembiayaan, pengaturan, pelayanan dan

kebijakan pemerintah/ iklim usaha yang kurang kondusif

5.Penutup

Sajian informasi yang terkait dengan penjabaran kegiatan penyuluhan

pertanian yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Kerrja Tahunan Penyuluh

Pertanian.

B. Format Programa Penyuluhan Pertanian

Programa Penyuluhan Pertanian disajikan bentuk format :

1. Pendahuluan
Merupakan sajian informasi yang terkait peningkatan kwalitas SDM petani

pada tingkatan wilayah tertentu yang didukung dengan kegiatan penyuluhan

pertanian. Acuan pedoman kerja Penyuluh Pertanian adalah Programa

Penyuluhan Pertanian yang disusun oleh petani yang berisikan tentang

kebutuhan petani untuk meningkatkan kwalitas PKS petani dalam mengelola

usahatani. Dengan adanya Programa Penyuluhan Pertanian yang disusun

setiap tahun sekali akan sangat membantu Penyuluh Pertanian melakukan

pendampingan teknologi kepada petani.

2. Keadaan Umum

Menjelaskan tentang potensi Sumberdaya yang ada di wilayah binaan

Penyuluh Pertanian yang sangat terkait dengan keberhasilan penyuluhan

pertanian yang menjadi tanggung jawab Penyuluh Pertanian. Data data

pendukung adalah data data yang terkait dengan data data produksi yang

sudah berhasil dicapai oleh petani meliputi cakupan luasan areal,

pemanfaatan lahan, penerapan teknologi sebagaimana dijelaskan pada

Perumusan keadaan.

3. Tujuan

Pada bagian ini menjelaskan tujuan yang akan dicapai dengan menggunakan

rumusan prinsip SMART ( Spesifik/lokalita, Measurable/mempunyai

ukuran, Actionary/dapat dikerjakan, Realistik/masuk diakal dan Time

based/dalam jangkauan waktu dengan tetap memperhatikan pada ABCD

yaitu A (Audience/khalayak sasaran), B (Behaviour/perubahan perilaku) C

(Condition/kondisi yang akan dicapai) dan D ( Degree/derajat kondisi yang

akan dicapai). Dalam menetapkan tujuan harus merupakan hasil keputusan


team penyusun yang terdiri dari perwakilan petani dan pelaku usaha,

penanggung jawab program dinas lingkup pertanian dan Penyuluh Pertanian

sebagai fasilitator

4. Masalah

Menjelaskan tentang ungkapan kendala yang menjadi penyebab ketidak

berhasilan petani dalam mengelola usahatani / kegagalan program dinas

lingkup pertanian. Banyak faktor penyebab kegagalan petani selain daya

kemampuan petani dalam penerapan teknologi juga dapat disebabkan oleh

faktor dukungan pembiayaan maupun kebijakan . Dalam penyajian data

disampaikan dengan menggunakan dua sisi permasalahan yang disorot yaitu

disebabkan oleh prilaku dan non prilaku.

a. Permasalahan prilaku

berkaitan dengan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku

utama, pelaku usaha, kelembagaan petani, penyuluh dan petugas

dinas/instansi lingkup pertanian, serta seluruh pemangku kepentingan

yang menjadi kendala dalam pencapaian tujuan pembangunan

pertanian

b. Permasalahan non prilaku

berkaitan dengan aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan,

maupun pengaturan dan pelayanan yang menjadi penghambat

pencapaian tingkat produktivitas,

5. Rencana Kegiatan Penyuluhan

Merupakan upaya mencapai tujuan yang dilakukan Penyuluh Pertanian dalam

melakukan pendampingan teknologi dengan menggunakan berbagai macam


metoda penyuluhan pertanian. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian

disajikan dalam bentuk matriks yang terdiri dari ;

a. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian dengan data data terdiri dari

keadaaan, tujuan, masalah, sasaran ( target beneficeries), materi,

kegiatan/ metoda, volume, lokasi, waktu, sumber biaya, pelaksana dan

penanggung jawab sebagaimana tersaji pada lampiran matriks Form

1.

b. Rencana kegiatan yang bersifat membantu/mengikhtiarkan

kemudahan bagi petani dan pelaku usaha, kelembagaan petani, berupa

sajian data yang terkait dengan aspek kebijakan, sarana/prasarana,

pembiayaan, pengaturan dan pelayanan, yang disajikan pada lampiran

matriks Form 2.

Sajian matriks pendukung kegiatan penyuluhan pertanian inilah yang akan

menjadi acuan bagi Penyuluh Pertanian bekerja melakukan pendampingan pada

petani, Programa Penyuluhan Pertanian BPK harus disahkan dan disetujui oleh

lembaga penyuluhan pertanian dan instansi terkait yang ada di wilayah tugas

Penyuluh Pertanian. Setelah disahkan Programa Penyuluhan Pertanian dapat

digunakan oleh Penyuluh Pertanian menjalankan tugas fungsi melakukan

pendampingan pada petani petani.


Form 1.

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

TAHUN ................

Tu Ma Sasaran Metode Wak Lo Biay


ju Sa Pelaku Utama Pelaku Petu /Kegiatan tu ka ( Rp
an lah Usaha gas si
Wanita Taruna Petani L P L P Jenis Vol/
tani tani Dewasa Freq
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Ket. :

Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota,

Ketua Bakor Penyuluhan Provinsi atau Badan Pelaksana sesuai tingkat


administrasi pemerintahan.

*) form ini digunakan untuk pengisian data kegiatan penyuluhan pertanian


yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan,artinya pengisian data
berupa data data prilaku dan data data non prilaku

Form 2

RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN


KEMUDAHAN
TAHUN : ……………….

N Tuj Mas Iktiar/ Lok Wa Bia Sum Penang Pelak K


o uan alah Kegiatan asi ktu ya ber gung sana E
yang
Biay jawab T
dilakukan
a

Ket. :

Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota,

Ketua Bakor Penyuluhan Provinsi atau Badan Pelaksana sesuai tingkat


administrasi pemerintahan

*) form ini digunakan untuk pengisian data data non prilaku sebagai
pendukung kegiatan penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan selama
satu tahun kedepan

Form 3

MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN


TAHUN ………..

N Ke Tu Ma Sasaran
o a ju sa Pelaku Utama Pelak Petu Kegiatan Penyuluh
da an lah u gas
an usaha
Wani Taru Peta L P L P Ma Kegiat Vo Lo Wa Su
ta na ni ter an/Me lu Ka k b
tani tani De i toda me si tu Bi
was
a

Ket. :

Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota,

Ketua Bakor Penyuluhan Provinsi atau Badan Pelaksana sesuai tingkat


administrasi pemerintahan

*) form ini digunakan untuk pengisian data data kegiatan penyuluhan


pertanian yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan terkait
dengan data data prilaku
C. Keterangan matriks kegiatan Penyuluhan Pertanian

1. Keadaan

Kolom ini berisi uraian singkat mengenai status pemanfaatan potensi

sumberdaya pembangunan pertanian secara umum terkait dengan

tingkat produktivitas usahatani di suatu wilayah.

2. Tujuan

Kolom ini berisi uraian singkat mengenai upaya yang akan ditempuh

untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan

pertanian secara umum, khususnya terkait dengan perubahan

pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku petani dan pelaku usaha

serta seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatan produktivitas

usahatani di suatu wilayah.

3. Masalah

Kolom ini berisi uraian singkat tentang faktor-faktor yang menjadi

penyebab belum tercapainya tujuan pembangunan pertanian, baik yang

bersifat perilaku maupun non perilaku guna meningkatan produktivitas

usahatani di suatu wilayah.

4. Sasaran

Kolom ini menjelaskan siapa saja yang direncanakan untuk bisa

terlibat dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan berbagai


macam kegiatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota,

kecamatan, atau desa/kelurahan, yaitu :

a. Petani dan pelaku usaha atau kelembagaan petani ( untuk

kegiatan programa penyuluhan di semua tingkatan ).

b. Penyuluh dan petugas dinas/instansi lingkup pertanian yang

bertugas setingkat di bawah wilayahnya, serta pemangku

kepentingan lainnya ( untuk programa penyuluhan di tingkat

kabupaten/kota, provinsi dan nasional ).

Penetapan sasaran perlu dilakukan berdasarkan hasil analisis gender

yang dilakukan terhadap petani dan pelaku usahatani di tingkat

rumahtangga petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya,

khususnya untuk menentukan “ siapa melakukan apa ? ” dan “ siapa

memutuskan apa? ”. Dengan demikian, sasaran kegiatan penyuluhan

pertanian akan lebih spesifik diarahkan langsung kepada petani

dengan adanya penjelasan laki-laki, perempuan atau keduanya sesuai

dengan hasil analisis gender yang merupakan pelaku kegiatan

usahatani tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bias

gender dan distorsi pesan akibat penyamarataan sasaran yang

dilakukan tanpa mempertimbangkan peran masing-masing (laki-laki

atau perempuan) dalam kegiatan usahatani , maupun dalam

pengambilan keputusan

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan usahanya.

5. Materi
Kolom ini menjelaskan tentang jenis informasi teknologi yang menjadi pesan

bagi sasaran baik dalam bentuk pedoman-pedoman, petunjuk teknis suatu

komoditas tertentu dan lain-lain.

6. Kegiatan/Metode

Kolom ini berisi kegiatan-kegiatan atau metode penyuluhan yang dapat

memecahkan masalah untuk mencapai tujuan.

7. Volume

Kolom volume berisi mengenai jumlah dan frekuensi kegiatan yang akan

dilakukan agar sasaran dapat memahami dan melaksanakan pesan yang

disampaikan melalui kegiatan penyuluhan, atau agar terjadinya

perubahan perilaku pada sasaran.

8. Lokasi

Kolom ini memuat mengenai lokasi kegiatan penyuluhan yang akan

dilaksanakan ( desa, kecamatan, kabupaten/kota, dll ).

9. Waktu

Kolom ini berisikan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang

tercantum dalam programa penyuluhan.

10.Sumber Biaya

Kolom sumber biaya diisi mengenai berapa biaya yang dibutuhkan untuk

melaksanakan kegiatan penyuluhan yang telah ditetapkan, serta dari

mana sumber biaya yang tersebut diperoleh.


11.Penanggungjawab

Kolom ini menjelaskan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan

penyuluhan pertanian, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan dapat dengan jelas dimintai pertanggungjawaban.

12. Pelaksana

Kolom ini berisi mengenai siapa yang melaksanakan kegiatan- kegiatan

penyuluhan tersebut, apakah dilakukan oleh penyuluh,

petani/kontaktani dan/atau pelaku usaha.

13. Keterangan

Kolom ini berisi uraian mengenai hal-hal yang perlu dijelaskan tentang

pihak-

pihak yang diharapkan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

D. Penutup

Informasi yang disampaikan terkait dengan RTL yang akan dilakukan

Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan petani yang diwujudkan

dalam bentuk RKTP ( Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanain )


Posted 14th August 2017 by PPL

View comments

9.

Jul

28

Petani Berprestasi
Posted 28th July 2017 by PPL

Add a comment




Loading
Dynamic Views theme. Powered by Blogger.

You might also like